Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Pokok Bahasan : Diare


B. Tujuan Intruksional Umum(TIU) :
Setelah dilakukan penyuluhan tentang diare selama 15 menit diharapkan orang tua
anak memahami tentang penyakit diare.
C. Tujuan Intruksional Khusus(TIK) :
Setelah melakukan penyuluhan diharapkan masyarakat memahami tentang :
 Pengertian diare
 Tanda dan gejala diare
 Penyebab diare
 Pencegahan diare
 Pengobatan diare
D. Sasaran : Orang tua anak
E. Hari/tanggal : Kamis , 5 Februari 2015
F. Waktu : 10.00 WIB – 10.20 WIB
G. Tempat : Puskesmas Belimbing
H. Pelaksana : Stefanni Bakhtelly
I. Setting Tempat :
Pelaksana duduk berhadap-hadapan dengan sasaran dan dibatasi dengan sebuah meja.
J. Proses Penyuluhan :

Penggal Kegiatan
No Waktu Ket
Kegiatan Decorder Encorder
1 2 menit Pembukaan  Memberi salam dan  Memberi salam
memperkenalkan
diri.

 Menyampaikan  Mendengarkan
tujuan penyuluhn penyuluh
pada sasaran menyampaikan
tujuan penyuluhan
2 10 menit Pelaksanaan  Memberikan materi  Menyimak dan
tentang pencegahan mendengarkan
dan pengobatan
diare
3 3 menit Penutupan  Memberikan  Bertanya
kesempatan untuk
bertanya.
 Menanyakan hal  Menjawab
yang telah pertanyaan
dijelaskan.
 Memberikan
kesimpulan.
 Menutup acara dan  Menjawab salam
mengucapkan salam

K. Metoda :
 Ceramah
 Tanya Jawab
L. Media :
 Lembar Balik
 Leaflet
M. Sumber :

Corwin, E.J., 2007, Buku Saku Patofisiologi, EGC, Jakarta.

Hendarwanto, et.al., 2009, Buku Ajar Ilmu Keperawatan Anak, EGC, Jakarta.

Ngastiyah, 2005, Keperawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta.

Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC


http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=11
N. Materi
DIARE

A. Pengertian Diare

a. Diare adalah buang air besar encer atau cair yang lebih dari tiga kali sehari
(WHO, 1992).
b. Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang
air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki
kandungan air berlebihan.
c. Diare adalah buang air besar dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau
setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi BAB yang
meningkat.

B. Tanda dan Gejala Diare

a. Gejala diare adalah tinja encer


b. Muntah
c. Badan lesu atau lemah
d. Panas
e. Tidak nafsu makan
f. Darah dan lendir dalam kotoran
g. Nyeri pinggang

Sebelum diare terjadi biasanya penderita merasa mulal dan muntah. Rasa mual dan
muntah ini disebabkan oleh infeksi virus. Selain menyebabkan mual, muntah dan
diare, virus inu dapat menyebabkan demam, tinja berdarah, penurunan nafsu
makan sehinnga dapat menyebabkan penderita lesu.
C. Penyebab Diare

a. Infeksi
1). Infeksi enteral
Adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab
diare.
a). Infeksi bakteri: vibrio, E. coli, Salmonella, Sigela, Campylobakteri,
Yersenia, Aerromonas.
b). Infeksi virus : Entro virus, adenovirus, Rotavirus, Astovirus dll.
c). Infeksi parasit : Cacing protozoa dan jamur.
2). Infeksi Parentral
Adalah infeksi diluar alat pencernaan makan seperti otitis media akut
(OMA) tonsillitis/ Tonsiloparingitis, bronkhopnemonia , encepalitis dsb.
Keadaan ini terutama tedapat pada anak kurang dari 2 tahun.

Keterangan :
Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus
halus. Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus
besar. Makanan yang tidak dicerna dan tidak diserap usus akan menarik air
dari dinding usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses transit di usus
menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap oleh usus besar. Hal
inilah yang menyebabkan tinja berair pada diare.

b. Faktor Malabsorsi
1). Malabsorbsi karbohidrat
2). Malabsorbsi lemak
3). Malabsorbsi Protein
c. Faktor makanan: Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
d. Psikologis : rasa takut dan cemas

Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare:


a. Tidak memadainya penyediaan air bersih
b. Air tercemar oleh tinja
c. Pembuangan tinja yang tidak hygienis
d. Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek
e. Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya
f. Penghentian ASI yang terlalu dini

D. Pencegahan Diare

Diare dapat dicegah dengan cara :


a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting:
1). Sebelum makan,
2) setelah buang air besar,
3) sebelum memegang bayi,
4) setelah menceboki anak dan
5) sebelum menyiapkan makanan;
b. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara
merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi;
c. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat,
kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain).
d. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan
jamban dengan tangki septik.

E. Pengobatan Diare

Prinsip penatalaksanaan diare :


a. Mencegah terjadinya dehidrasi
b. Mengobati dehidrasi
c. Memberi makan
d. Mencegah masalah lain

Tips atau cara menanggulangi diare :


a. Minum Air Putih yang Banyak
Penderita diare harus minum air putih yang banyak karena dengan sering buang
air besar maka tubuh akan kehilangan banyak cairan yang harus selalu
digantikan dengan cairan yang baru. Setiap setelah BAB minumlah satu atau
dua gelas air putih atau air mineral yang bersih dan sudah dimasak.
Minumlah oralit yang merupakan larutan gula garam untuk membantu
pembentukan energi dan menahan diare / berak setelah habis BAB. Hindari
minum kopi, teh dan lain sebagainya yang mampu merangsang asam lambung.
b. Makan Makanan Khusus
Menghindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan buah
karena makanan berserat hanya akan memperpanjang masa diare. Makanan
berserat hanya baik untuk penderita susah buang air besar.
Bagi penderita diare sebaiknya makan makanan rendah serat dah halus seperti
bubur nasi atau nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula
untuk memberikan energi, sedangkan telur asin akan memberikan protein dan
garam untuk menahan mencret dan sebagai zat pembangun tubuh. Hindari
makan makanan di luar sembarangan serta makanan yang pedas mengandung
cabai dan lada.
c. Istirahat yang Cukup
Seseorang yang mengalami diare akan merasa lemah, lemas, lesu, kurang
bergairah, dan sebagainya. Istirahat sangata dibutuhkan oleh orang yang
menderita diare. Tidur sebanyak-banyaknya namun tidak melupakan waktu
makan makanan dan obat harus teratur, banyak minum, beribadah dan berdoa
dan lain-lain.
d. Minum Obat Dengan Dosis yang Tepat
Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda dalam pengobatan diare.
Penderita diare harus memeriksakan sakitnya ke pelayanan kesehatan agar
mendapat obat yang sesuai. Apabila sudah mendapatkan obat, maka obat harus
diminum sesuai ketentuan. Biasanya dokter akan memberikan obat mules, obat
diare, vitamin dan antibiotik. Untuk obat mules dan diare sebaiknya diminum
jika perut mulas dan diare saja dan hentikan jika sudah berhenti mules dan diare.
Sedangkan untuk antibiotik wajib dihabiskan agar kuman dan bibit penyakit
lainnya mati total dan tidak membentuk resistensi. Apabila diare sudah sembuh
dan vitamin masih, maka vitamin boleh diminim ataupun dihentikan. Vitamin
diminum dalam jumlah yang cukup jangan sampai berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai