Anda di halaman 1dari 3

1.

Studi Lapangan

Studi lapangan adalah kegiatan pengamatan langsung terjadap kondisi nyata dari objek penelitian yaitu
pada lantai produksi pengolahan kedelai home industry Teja Jaya. Kegiatan ini digunakan untuk
memperoleh informasi berkaitan dengan tujuan dari penelitian seperti kondisi industri, tata letak awal,
proses produksi, stasiun kerja, dan informasi lainnya..

2. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah kegiatan pembelajaran lebih dalam terkait teori-teori yang dapat menambah
wawasan dan dijadikan referensi dalam melakukan penelitian, yaitu berkaitan dengan tata letak
fasilitas..

3. Identifikasi Masalah

Dari studi lapang dan studi pustaka yang dilakukan di PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun
Bantara Blitar maka dapat diidentifikasi masalah yang ada. Berbagai faktor seperti tata letak awal, biaya
perpindahan bahan, jarak antar mesin serta asumsi biaya perpindahan diidentifikasi untuk selanjutnya
data yang diperoleh akan diolah untuk perencanaan ulang tata letak fasilitas sebagai upaya untuk
mengurangi ongkos biaya perpindahan bahan (material handling).

4. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data selalu berhubungan dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan.
Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Metode Pengumpulan data
dalam penelitian ini meliputi uraian tentang:

a. Data Primer

Menurut Widjono (2007), data primer adalah bukti penulisan yang diperoleh dilapangan
dilakukan secara langsung oleh penulisnya. Data primer dalam penelitian ini menggunakan
metode pengamatan (observasi) langsung dilantai produksi PT Perkebunan Nusantara XII (Persero)
Bantaran Blitar serta melakukan wawancara (interview) terhadap teknisi dan koordinator pada
bagian maintenance produksi.

b. Data Sekunder

Menurut Widjono (2007), data sekunder adalah bukti teoritik yang diperoleh melalui studi kepustakaan.
Data ini mendasari kajian teoritik yang digunakan sebagai landasan kerangka berpikir. Data sekunder
dalam penelitian ini didapatkan dari lantai produksi PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun
Bantaran Blitar, yang meliputi:

1. Tata letak awal


2. Data aliran barang (from to chart)
3. Data biaya perpindahan
4. Jumlah departemen yang tetap
5. Asumsi biaya perpindahan
6. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan, kemudian diolah agar dapat digunakan dalam penelitian.

6. Pengolahan Data

Pada tahap ini, data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan metode yang
relevan sesuai permasalahan yang dihadapi. Langkah-langkah pengolahan data antara lain sebagai
berikut :

7.1 Evaluasi Tata Letak Awal

Identifikasi Aliran Material

 Membuat peta proses dan flow diagram

Perhitungan jarak antar stasiun

 menggunakan rectiliniear jarak

pembuatan from to chat

Menentukan Total Momen Jarak Perpindahan Bahan

Setelah diketahui jarak antar stasiun, maka selanjutnya adalah menentukan total jarak perpindahan
bahan yang terjadi selama proses produksi, dengan mempertimbangkan jarak dan frekuensi
perpindahan bahan yang terjadi antar stasiun.

Perencanaan Layout Usulan

Setelah dilakukan evaluasi terhadap tata letak awal, maka selanjutnya dilakukan perencanaan sekaligus
perbaikan dengan membuat tata letak baru menggunakan metode SLP dan grafik. Adapun tahapan
penyusunan SLP untuk pengolahan data mengikuti prosedur dalam langkah-langkah berikut ini.

Pengumpulan Data Input Metode Systematic layout planning

Tahapan pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan data yang berkaitan dengan informasi terkait
aktivitas produksi dengan cara melakukan identifikasi PQRST (Product, Quantity, Routing, Service,
Timing).

Analisis Aliran Material

Pada kegiatan ini dilakukan analisis terkait aliran perpindahan bahan yang terjadi antar stasiun selama
proses produksi. Analisis dilakukan dengan melalui peta proses operasis, peta aliran proses dan from to
chart

Analisis Hubungan Aktivitas

Penentuan luas areal tersedia

Diagram hubungan ruang

Modifying consideration and practical limitation

7.3 Pembuatan Alternatif Layout


Membuat rancangan alternatif layout berdasarkan pengolahan data sebelumnya dengan menggunakan
block layout pada skala tertentu dan batasan ruangan yang dimiliki. Layout usulan dibuat berdasarkan
dua metode yang digunakan, yaitu Systematic Layout Planning dan Graph-based Method.

7.3.1 Membuat Layout Usulan dengan Systematic Layout Planning

Setelah dilakukan pengolahan data berdasarkan sistematika SLP, maka layoutusulan dibuat berdasarkan
hubungan kedekatan pada ARC dan batasan-batasan tertentu. Diagram hubungan ruangan merupakan
dasar dalam pembuatan rancangan alternatif tata letak

7.3.2 Perencanaan Layout Usulan dengan Graph-based Method

Selanjutnya adalah membuat alternatif layout usulan lain dengan metode grafik. Adapun tahapan dalam
merancang layout usulan dengan metode grafik mengikuti prosedur dalam langkah-langkah berikut ini.

Membuat grafik planar dengan langkah pertama memasangkan 2 stasiun dengan momen
perpindahan terbesar berdasarkan from to chart

Menentukan total jarak perpindahan bahan layout usulan

Analisa dan pembahsan

Analisa layout usulan yang based method dengan layout yang dihasilkan, akan dipilih layout yang
memberikan total momen jarak perpindahan bahan yang paling kecil, serta aliran bahan yang lebih baik
berdasarkan aliran proses produksi.

8 Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan saran diperoleh dari hasil analisa dan evaluasi yang diharapkan menjadi masukan yang
berguna bagi perusahaan. Kesimpulan merupakan hasil dari tujuan yang akan dicapai. Selain itu,
kesimpulan juga ditambahkan saran, yaitu sebagai langkah perbaikan dan pengembangan dari hasil
penelitian, dimana hal tersebut dapat memberikan masukan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai