Anda di halaman 1dari 6

“ SKENARIO”

OPENING :

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Kami dari kelompok 3 akan menampilkan roleplay mengenai “Aplikasi prilaku caring,
etika dan komunikasi dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan
masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi”.

1. Iva : Narator

2. Fitriani : Nn. F (pasien)

3. Inggrit : Perawat

KASUS

Pada tanggal 20 September 2017 Nn.F 26 tahun sudah dua hari dirawat di RS. Grestelina
dengan diagnosa medis Thypoid. Keadaan umum klien lemah, kesadaran compos mentis.
Hasil TTV didapatkan data TD = 120/80 mmHg, N = 90x/menit, Rr = 20x/menit, S =
37,7°C. BB sebelum sakit 50 kg, BB saat ini = 46kg dan TB = 162 cm. warna bibir klien
tampak merah muda, bibir tampak stomatitis, mukosa mulut kering, warna gigi putih,
jumlah gigi 32 buah, tidak ada karies, terdapat bercak putih dibagian lidah atas, klien
mengeluh mual dan muntah saat makan, bising usus 14x/menit, klien mengeluh nyeri
perut dibagian ulu hati, nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan nyeri pun tidak
menyebar pada daerah lain. Tekstur kulit klien halus, warna putih langsat, turgor kulit
kurang elastis. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, didapati terjadi penurunan pada
nilai Hb & albumin. Hb klien 11gr/dL dan kadar albumin klien 2,8 gr/ dL. Diit yang
diberikan adalah TKTP 2000 Kkal dalam bentuk bubur . Klien diberikan therapy antibiotik
kloramfenikol 250 3 x 1 kapsul, paracetamol 500 mg 3x1 tablet dan berlosid syrup 3x1
sendok makan.
ROLEPLAY

TAHAP PRA INTERAKSI

Pada tahapan ini suster mulai membaca buku status pasien, kemudian membuat
rencana keperawatan apa saja yang akan dilakukan pada hari ini, dan tak lupa mereka
juga menyiapkan obat, baik oral maupun injeksi sesuai dengan terapi obat yang tercatat
di buku status pasien.

Pada pukul 08.30 Zr.Inggrit berniat untuk melakukan kontrak perawatan berupa
mengukur TTV Nn.Fitri.

TAHAP ORIENTASI

Zr. Inggrit : “ Selamat pagi mba Fitri ” (tersenyum ramah, sambil mencocokan identitas
yang tertera di gelang pasien)

Nn. Fitri : “ Selamat pagi suster”

Zr. Inggrit : “ Perkenalkan nama saya Zr. Inggrit Oh ya, Mba Fitri kalau dirumah biasa
dipanggil apa?” (dengan suara ramah)

Nn. Fitri : “Kalau di rumah, saya biasa dipanggil teh Fitri sus”

Zr. Inggrit : “ Berarti saya panggil teh Fitri juga ya?” (sambil tersenyum)

Nn. Fitri : “Boleh sus”

Zr. Inggrit : “Oh ya, Bagaimana tidurnya semalam? Apakah nyenyak?” (dengan suara
ramah dan menjaga kontak mata)

Nn. Fitri : “Nggak bisa tidur sus.”

Zr. Inggrit : “Mengapa tidak bisa tidur?” (menyentuh lengan klien dengan ekspresi
wajah empati)

Nn. Fitri : “Kepikiran sama KTI nih sus, takut kelamaan di rawat trus nanti KTInya
terbengkalai. Padahal aku harus sering-sering konsul sama pembimbing.”

Zr. Inggrit : “ Kalau mau cepat pulang, makanan yang sudah disediakan harus
Dihabiskan ya!” ( menggunakan teknik persuasif)
Nn. Fitri : “iya sus”

FASE KEJA

Zr.Inggrit : “Teh Fitri, pagi ini saya akan melakukan tindakan pengukuran tanda-
tanda vital yang terdiri dari tekanan darah, suhu, nadi dan pernapasan. Tempatnya di sini
saja, waktunya + 15 menit, tujuannya supaya saya bisa mengetahui kondisi teh Fitri.
Apakah teh Fitri bersedia?” (dengan suara jelas dan ramah)

Nn. Fitri : “ Bersedia suster”

Zr. Inggrit : “Baik, kalau teh Fitri bersedia langsung saja saya ukur TTV teh Fitri ya.

------ Setelah TTV -----

Zr. Inggrit : “Tekanan darah teh Fitri 130 / 90 mmHg, Nadi : 85 x/m, Suhu :
37,7oC, Rr : 20x/m.

Nn. Fitri : “Kok tekanan darah saya meningkat sus? Saya juga ngerasa pusing?”

Zr.Inggrit : “ Ini karena mba semalam tidak bisa tidur karena memikirkan KTI mba. saat
mba mengalami sedikit saja stress maka pembuluh darah mba akan mengalami
penyempitan, padahal tekanan darah mba meningkat. Sehingga pembuluh darah di
jantung harus bekerja keras untuk memompa darah dan menyemprotkannya ke seluruh
tubuh. Akibat pembuluh darah menyempit, maka darah yang disemprotkan hanya
sedikit, sehingga O2 tidak sampai maksimal ke sel-sel otak. Itulah yang membuat mba
merasa pusing” (dengan suara jelas dan nada ramah)

Nn.Fitri :” Oh gitu ya sus, makasih ya sus atas penjelasannya”

Zr. Dwi : “ Iya sama-sama”

FASE TERMINASI SEMENTARA

Zr. Inggrit : “ Karena sudah selesai pemeriksaanya, maka saya pemisi untuk kembali ke
Nursestation. Nanti pukul 11.30 saya akan mengantarkan makan siang dan obat oral nya
ya.”(dengan nada ramah)

Nn. Fitri : “ Sekali lagi, makasih ya suster”

Zr. Inggrit : “ Iya, sama-sama. Permisi!”


Pada pukul 11.30 Zr. Inggrit mengantarkan makan siang + obat oral ke ruangan Nn.
Fitri. Nn.Fitri mendapatkan diet TKTP 2000 kalori dalam bentuk bubur nasi dan obat oral
berupa berlosid syrup 3x1 sendok makan.

FASE KERJA

Zr. Inggrit : “ Siang teh Fitri! (tersenyum ramah)

Nn. Fitri : “Siang sus”

Zr. Inggrit : “ini ada makan siang buat teh Fitri. Makan siangnya berupa

bubur nasi ya”

Nn.FItri : “ Baik sus, nanti saya saja makan”

Zr. Inggrit : “Baik. Oh ya, ini juga ada obat yang harus diminum sama teh Fitri.
Ada berlosid syrup diminum 3x1 sendok makan fungsinya untuk mengurangi rasa mual.
Obat ini diminum sebelum makan ya.”(nada suara jelas dan ekspresi wajah yang ramah)

Nn. F :” Baik sus”

Zr. Inggrit : “Kalau begitu saya permisi dulu ya

Nn.F : “ Makasih banyak sus”

Zr. Inggrit : “ Iya, sama-sama” (tersenyum lalu meninggalkan klien)

Pukul 13.00, Zr.Inggrit kembali lagu ke ruang Nn. Fitri untuk melakukan evaluasi sebelum
ia operan dengan perawat shift siang.

Zr.Inggrit : “Siang”

Nn. Fitri : “Siang sus!”

Zr.Inggrit : “Bagaimana makan siangnya teh Fitri? Apakah dihabiskan semua?”

Nn.Fitri : “ Cuma 2 sendok sus”

Zr.Inggrit : “ Kenapa Cuma 2 sendok ?” (menyentuh klien dengan ramah


sebagai bentuk perhatian)

Nn. Fitri :“ Makanannya nggak enak sus, hambar! boleh nggak beli

makanan di luar?”

Zr.Inggrit : “ Memangnya teh Fitri mau makan apa?”


Nn. Fitri : “ Aku lagi kepengen makan gulai sus”

Zr.Inggrit : “ Wah kalau gulai tidak boleh teh Fitri. Gulai kan pedas dan juga
mengandung lemak yang tinggi.” (menjelaskan dengan ramah)

Nn. Fitri : “ Kenapa Aku nggak boleh makan pedas ya sus?”

Zr.Inggrit : “ Karena makanan pedas dapat memperparah kondisi usus teh Fitri.
Usus teh Fitri kan sudah luka akibat dari bakteri Salmonella typosa. Kalau teh Fitri makan
pedas atau asam, nanti usus teh Fitri akan mengalami pembengkakan atau yang lebih
parahnya lagi bisa menyebabkan perdarahan.” (menjelaskan dengan ramah dan menjaga
kontak mata dengan klien)

Nn. Fitri : “ Oh gitu ya , pantas saja makanan yang disediakan dari RS tidak
pernah pedas. Padahal saya di rumah suka banget makan pedas.

Zr.Inggrit : “ Wah, kalau kondisi lambung dan ususnya lagi baik mugkin tidak
ada masalah bu bila mengkonsumsi makanan pedas, tapi kalau lagi sakit tifus, itu justru
memperparah kondisi ususnya.”

Nn.Fitri : “Oh ya , Kalau makanan yang berlemak kenapa tidak boleh sus?”

Zr.Inggrit : “ Karena proses penyerapan makanan berlemak terjadi di usus.


Berbeda dengan karbohidrat dan protein yang penyerapannya dilakukan di lambung. Bila
teh Fitri, makan makanan yang berlemak, otomatis usus akan bekerja lebih keras untuk
menyerap makanan tersebut sementara usus teh Fitri kan lagi luka, itu akan
memperburuk kondisi teh Fitri.” (tersenyum ramah dan sesekali menyentuh klien)

Nn.Fitri : “Wah..saya jadi banyak ilmu nih.. Oh ya , selain makanan pedas,


asam dan berlemak apakah ada lagi yang harus dihindari ?”

Zr.Inggrit : “ Ada, yakni hindari untuk minum kopi dan soda. Karena kedua
minuman tersebut dapat meningkatkan asam lambung. Kalau asam lambung naik, maka
hal tersebut bisa menyebabkan pasien mengalami mual dan muntah” (dengan ramah)

Nn. Fitri : “ Oh gitu ya, Terima kasih ya sus”

Zr.Inggrit : “Sama-sama. Nah, sekarang teh Fitri sudah tahu kan

FASE TERMINASI

Zr.Inggrit : “ Baik, kalau tidak ada yang ditanyakan lagi. Saya permisi dulu ya.”
Nn. Fitri :“Oh ya, sebelumnya makasih banyak ya sus, sudah seharian
merawat saya. Makasih juga karena suster sudah mau menjawab pertanyaan-pertanyaan
dari saya. Maaf ya , kalau saya agak sedikit cerewet.

Zr.Inggrit : “Sama-sama. Saya permisi dulu ya bu.” (sambil tersenyum,


kemudian pergi meninggalkan Nn. Fitri).

Hal yang tidak boleh terlupakan oleh perawat adalah DOKUMENTASI. Catat hasil
kegiatan dalam catatan keperawatan. Yang perlu dicatat yakni :

Berapa banyak makanan yang dihabiskan

Adakah mual atau muntah

Apakah obatnya masuk semua ke tubuh pasien

Apakah pasien dan keluarga mengerti tentang makanan apa saja yang harus dihindari
oleh pasien.

Kesimpulan dari roleplay yang telah kami tampilkan yakni bahwasanya Agar pasien mau
mendengarkan apa yang dikatakan oleh perawat, maka yang harus dilakukan oleh
perawat adalah dengan cara membina hubungan saling percaya antara perawat dengan
pasien. Hubungan tersebut dapat dibangun melalui komunikasi terapeutik, perilaku
caring dan berperilaku etis kepada pasien sehingga kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
dengan baik. Sehingga Hal tersebut bisa berdampak pada proses penyembuhan pasien
yang semakin cepat dan mengurangi hari rawat pasien di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai