1
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
Nama NIM
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan dan
karunia-Nya sehingga makalah“Asuhan Kebidanan Persalinan” ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Makalah ini sengaja disusun untuk memenuhi tugas Asuhan Kebidanan Persalinan serta dapat
menjadi referensi pembelajaran kebidanan, sehingga mudah untuk melengkapi materi yang
berkaitan.
Dengan pembahasan yang ringkas, penyusun berharap makalah mengenai Asuhan Kebidanan
pada ibu bersalinini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini.Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk memperbaiki makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. LatarBelakang ...................................................................................................................... 1
B. RumusanMasalah ................................................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................................................. 1
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 6
B. Saran .................................................................................................................................... 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan barometer pelayanan kesehatan Ibu dusuatu
negara. Bila AKI tinggi, berarti pelayanan Ibu belum nak dan begitu pula sebaliknya.
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan persalinan adalah masalah besar di negara
berkembang. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita
muda pada saat puncak produksifitas. Tahun 1996 WHO memperkirakan lebih dari 580.000
Ibu pertahun meninggal saat hamil dan bersalin. Dikawasan ASEAN Indonesia mempunyai
AKI paling tinggi yaitu 334 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 1997). Sedangkan target
yang harus dicapai pada tahun 2006 adalah 125 per 100.000 kelahiran hidup.
Penyebab kematian Ibu berkaitan langsung dengan kehamilan, persalinan dan nifas di
Indonesia. Seperti halnya dinegara lain adalah disebabkan oleh “Trias Klasik” yaitu
perdarahan (30%-35%), infeksi (20%-25%), dan eklampsia (15%-17%), sedangkan menurut
Wikjosasto hipertensi (1996). Perdarahan terutama perdarahan post partum masih merupakan
salah satu dari sebab utama kematian Ibu dalam persalinan. Lima benang merah dalam
asuhan persalinan dasar adalah :
1. Aspek pemecahan yang diperlukan untuk menentukan pengambilan keputusan klinik (
clinik decicion making)
2. Aspek sayang ibu yang berarti sayang anak
3. Aspek pencegahan infeksi
4. Aspek pencatatan
5. Aspek rujukan
B. RumusanMasalah
1. Apa perngertian dari persalinan ?
2. Apa saja tanda – tanda persalinan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian persalinan
2. Untuk mengetahui apa saja tanda – tanda persalinan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah
cukup bulan atau hampir cukup bulan dan dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lahir lain dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri)
(Manuaba, 1998:157).
Meurut Mochtar (1998:91) Partus normal adalah proses lahirnya bayi dengan letak
belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat –alat serta tidak melukai ibu
dan bayi yang umumnya berlangsung 24 jam .
2
Bila bagian terbawah bayi telah turun, maka ibu akan merasa tidak nyaman;
selain nafas pendek pada trimester 3, ketidaknyamanan disebabkan karena adanya
tekanan bagi anter bawah pada struktur daerah pelvis, Secara spesifik akan mengalami
hal berikut:
a. Kandung kemih tertekan sedikit, menyebabkan peluang untuk melakukan ekspansi
berkurang, sehingga frekuensi berkemih meningkat.
b. Meningkatnya tekanan oleh sebagian besar bagian janin pada saraf yang melewati
foramen obturator yang menuju kaki, menyebab kan sering terjadi kram kaki.
c. Meningkatnya tekanan pada pembuluh darah vena menyebabkan terjadinya odema
karena bagian terbesar dari janin menghambat darah yang kembali dari bagian bawah
tubuh.
2. Terjadinya his permulaan.
Pada sewaktu umur kehamilan msih muda, yaitu sejak trimester pertama
kehamilan uterus akan sering mengalami kontraksi ringan. Pada trimester kedua dapat di
deteksi dengan pemeriksaan bimanual. Fenomena ini di kemukakan pertama kali oleh
Braxton Hikcs pada tahun 1872 sehingg adi sebut sebagai kintraksi Braxton Hikcs.
Sampai bulan terakhir kehamilan biasanya kintaraksi ini sangat jarang dan menigkat pada
½ minggu sebelum persalinan. Kontraksi ini terjadi karena adanya perubahan
keseimbangan estrogen dan progesteron sehingga terjadi peningkatan jumlah reseptor
oksitosin dan gap junction di antara sel-sel meometrium. (prawirohardjo,2008).
Dengan semakin tuanya kehamilan, pengeluaran estrogen dan progesteron
semakin berkurang sehingga oktosin dapat menimbulkan kontraksi yang lebih sering di
kenal his palsu.
Sifat his permulaan (palsu) adalah sebagai berikut:
a. Rasa nyeriringan di bagian bawah
b. Datang tidak teratur
c. Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawat anda,
d. Durasi pendek.
e. Tidak bertambah bila beraktifitas
3
3. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
4. Perasaan sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh bagian
terbawah janin
5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah, kadang bercampur
darah (bloody show). Dengan mendekatnya persalinan, maka serviksmen jadi matang dan
lembut, serta terjadi obliterasi serviks dan kemungkinan sedikit dilatasi.
Persalinan di mulai (inpartu) pada saat uterus berkontraksi dan menyebabkan
perubahan pada serviks (membuka dan menipis), berakhir dengan lahirnya plasenta secara
lengkap.Pada ibu yang belum inpartu, kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan pada
serviks.
4
mukosa servikal selama kehamilan, berperan sebagai barier protektif dan menutup
survika lselama kehamilan. Bloody show adalah pengeluaran dari mukus.
3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya, pemecahan membran yang normal
terjadi pada kala I persalianan. Hal ini terjadi pada 12% wanita,dan lebih dari 80%
wanita akan mulai persalinan secara spontan dalam 24 jam.
4. Pada pemeriksaan dalam: serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
Dilatasi adalah terbukanya kanalis servikalis secara berangsur-angsur akibat pengaruh
his. Effecement adalah pendataran atau pemendekan kanalis servikalis yang semula
panjang 1-2 cm menjadi hilang sama sekali, sehingga tinggal hanya ostium yang tipis
seperti kertas. Berikut ini adalah perbedaan penipisan dan dilatasi serviks antara nulipara
dan multipara.
a. Nulipara
Biasanya sebelum persalianan, serviks menipis sekitar50-60%, kemudian mulai
terjadi pembukaan.
b. Multipara.
c. Pada multipara sering kali serviks tidak menipis pada awal persalinan, tetapi hanya
membuka 1-2 cm. biasany apada multipara serviks akan membuka, kemudian
diteruskan dengan penipisan.
5. Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi minimal 2 kali dalam
10 menit)
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri), persalinan dapat terjadi karena berbagai hal
diantaranya adalah Penurunan Kadar Progesteron, teorioksitosin, keregangan otot-otot,
pengaruh janin, dan teori prostaglandin. Persalinan terjadi melalui tahap-tahapya itu kala I,
kala II, kala III dan kala IV. Tujuan asuhan persalinan memberikan asuhan yang memadai
selama persalinan dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan saying anak. Persalinan
ditandai dengan adanya kekuatan his, keluarnya bloody show, terjadi perubahan serviks dan
dapat disertai ketuban pecah dini. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan adalah
passage, power dan passenger.
B. Saran
Selama proses persalinan, ibu sangat membutuhkan pemenuhan kebutuhan dasar agar
proses persalinannya dapat berjalan dengan lancar dan tanpa kendala maka dari itu, sebagai
petugas kesehatan kita harus memantau dengan seksama dan memberikan dukungan serta
kenyamanan pada ibu, baik segi emosi / perasaan maupun fisik
6
DAFTAR PUSTAKA
Johariyah, dkk. 2014. Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL. Jakarta : TIM
Manuaba, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC
Nurasiah, Ai. 2014. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan Jakarta : PT. Refika Aditama