2014-2-01298-AR Bab2001 PDF
2014-2-01298-AR Bab2001 PDF
LANDASAN TEORI
2. 1. Tinjauan Umum
2.1.1 Kawasan Industri
Kawasan industri merupakan pembangunan terhadap suatu kawasan terpilih
berdasarkan perencanaan, pengendalian dan evaluasi program pembangunan secara
terpadu dengan memperhatikan kondisi dan potensi serta pemanfaatan ruang sesuai
dengan kewenangan pemerintah daerah. (Permen No.72 Tahun 2013)
Kwanda (2000) dalam Pengembangan Kawasan Industri di Indonesia, Jurnal
Dimensi Teknik Arsitektur menjelaskan Kawasan industri adalah suatu tempat
pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana yang
disediakan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri.
Ketersediaan prasarana
11
12
• Faktor Eksternal
Beberapa faktor eksternal yang menjadi pertimbangan dalam penilaian
kelayakan pengembangan kawasan industri adalah sebagai berikut :
2. 2. Tinjauan Khusus
2.2.1. Kawasan Penggilingan, Cakung
Wilayah Jakarta Timur merupakan wilayah terluas yang masuk ke dalam
provinsi DKI Jakarta. Sesuai dengan letaknya, Jakarta Timur merupakan gerbang
bagi para pendatang dari luar. Wilayah ini memiliki dua tipologis yaitu sebagai
kawasan distribusi dan kawasan industri. Salah satu dari kawasan industri kecil ini
terletak di Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Wilayah
Cakung yang terletak di pinggiran Kota Jakarta ini merupakan salah satu jantung
utama dari perekonomian di Kota Jakarta, dikarenakan banyaknya pusat-pusat
industri nasional maupun internasional, salah satunya di PIK Penggilingan.
Cakung menjadi suatu pusat aktifitas bisnis karena letaknya yang strategis yaitu
berdekatan dengan pusat Kota Bekasi dan Jakarta dan pada saat pemerintahan
Belanda merupakan wilayah yang sangat penting untuk jalur perekonomian. Cakung
16
juga menjadi pusat dari kebudayaan karena memiliki bangunan serta situs
peninggalan Belanda dulu. (pada artikel di jakartasehat.pedia.id)
Salah satu pusat industri yang ada di wilayah Cakung adalah PIK Penggilingan.
Kawasan industri yang berdiri di tanah seluas ±44 Ha ini merupakan sebuah tempat
relokasi bagi para pelaku industri rumahan (home industry) yang berasal dari
Kelurahan Palmerah dan Kawasan Pluit. Adanya penataan dengan memusatkan
seluruh kegiatan industri pada satu lokasi ini agar tidak ada lagi kegiatan industri
yang berada di lingkungan perumahan, dan diharapkan dapat membantu
meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan PIK Penggilingan.
(pada artikel di disperindgi.jakarta.go.id)
pembeli yang ada maupun yang potensial. Pemaparan mengenai definisi pemasaran
dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu proses pertukaran produk
barang atau jasa bahkan ide yang melibatkan dua pihak atau lebih. Pada prakteknya,
pemasaran seringkali dipandang sebagai suatu upaya kreatif, promosi, periklanan,
distribusi dan penjualan. Oleh karenanya, keberhasilan sebuah perusahaan seringkali
dikaitkan dengan keberhasilan upaya pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut. Agar upaya tersebut berjalan dengan efektif dan mencapai sasaran yang
diharapkan maka diperlukannya perumusan strategi yang benar-benar cermat.
Fungsi dari pusat pemasaran dan promosi yang dipaparkan oleh Hikma Zakia
(2001) dalam thesisnya adalah sebagai wadah untuk melayani kegiatan informasi,
promosi dan pemasaran hasil produk yang dihasilkan. Selain itu, pusat pemasaran
industri ini juga berfungsi untuk mengembangkan daya kreatifitas para pengrajin
industri untuk menghasilkan produk-produk baru yang memiliki daya jual yang lebih
tinggi. Pusat pemasaran ini dapat dikatakan juga sebagai “showroom” atau ruang
pameran yang memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengadakan pertunjukan atau
memamerkan suatu barang dan jasa dengan tujuan mempromosikan dan memberikan
informasi tentang produk tersebut, sehingga orang lain menjadi tertarik dan
menggunakannya. Sarana bagi pengusaha untuk mempromosikan barang hasil
produksi kepada konsumen. Sarana informasi akurat yang mudah diakses oleh
konsumen mengenai suatu obyek yang sedang dipamerkan. Sarana untuk menambah
fasilitas hiburan bagi masyarakat.
nilai-nilai dari masyarakat setempat sehingga dapat mampu mencapai potensi yang
diharapkan.
Dari dua pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya keterkaitan
arsitektur ikonik terhadap pemasaran khususnya untuk memasarkan dan
memperkenalkan kepada masyarakat akan adanya lokasi atau tempat tersebut dengan
mengupayakannya menjadi sebuah destinasi wisata.
2. 3. Studi Literatur
Studi literatur yang diambil merupakan tinjauan terhadap tiga tempat pemasaran
yang terdiri dari dua pusat pemasaran sentra industri yaitu International Batik Center,
Pekalongan dan Sentra UKM Bangil, Pasuruan serta Galleria Centercity, Korea
Selatan. Studi literatur ini akan dijadikan sebagai gambaran untuk perancangan
sebuah pusat pemasaran dan promosi hasil industri nanti.
International Batik Center, Pekalongan
International Batik Center (IBC) terletak di Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Sebuah sentra industri yang sudah menjadi kawasan industri terpadu ini selain
memproduksi dan memasarkan hasil, kawasan ini juga menjadi salah satu objek
wisata di Pekalongan. Bisnis usaha mikro yang banyak dijalankan oleh masyarakat
Pekalongan tidak terlepas dari kerajinan dan industri batik. Nama Batik Pekalongan
sendiri sudah cukup dikenal oleh kalangan masyarakat di Indonesia. Perindustrian
batik yang menjadi sumber pendapatan utama dan penopang terbesar penghasilan
seluruh warga serta pengusaha di Kota Pekalongan.
Seiring berjalannya waktu, industri batik ini semakin berkembang dengan
banyaknya pengusaha yang menjual serta memasarkan hasil produksi batik di
beberapa kios yang ada dari hasil produksi batik yang mereka hasilkan. Tidak banyak
para pengusaha terutama dari Kabupaten Pekalongan sendiri yang menempati kios-
kios untuk melakukan pemasaran yang telah disediakan oleh pemerintah kota yaitu
Pusat Grosir Setono.
22
Sentra industri ini mengaplikasikan unsur dan ikon kebudayaan lokal yang ada
di Kota Pekalongan untuk desain dan perancangan sebuah pusat pemasaran. Dapat
dilihat dari desain bangunan dan gerbang utama dengan daya tarik visualitas yang
menunjukan identitas kebudayaan lokal yang ada, yaitu batik dan tipologi bangunan
23
Untuk pengolahan fasade Galleria Centercity memiliki desain yang cukup unik
yaitu menciptakan efek moire dan memproyeksikan animasi serta pola cahaya pada
kulit bangunan pada siang dan malam hari dari dua lapisan foil. Penciptaan sebuah
efek moire ini menjadi salah satu daya tarik dari bangunan ini, kulit bangunan
menciptakan ilusi dengan menampilkan sebuah animasi yang terus menerus berubah
yang juga memanfaatkan cahaya serta struktur dari fasade itu sendiri. Animasi yang
ditampilkan meliputi isu-isu yang berkaitan dengan departement store, fashion¸
peristiwa, seni dan kehidupan publik.
26
Gambar 13. Penampilan Fasade Bangunan pada Siang dan Malam Hari
Sumber : http://www.newarchitecture.biz/2011/04/galleria-centercity-unstudio.html diakses 1 Agustus
2015
27
2. 4. Kerangka Berpikir