Anda di halaman 1dari 6

Topik Kesehatan reproduksi

Phenomenon of Interest  Berdasarkan penelitian di ethiopia (60,9%) dari


responden pengetahuan tentang menstruasi dan
kebersihan pada saat menstruasi sudah baik,
namun hanya (39,9%) responden memiliki perilaku
hygiene yang baik pada saat menstruasi.
 Hasil penelitian di India juga mengatakan bahwa
kurang dari setengah dari remaja perempuan yang
memiliki pengetahuan yang baik tentang
kebersihan menstruasi.
 Dalam studi yang dilakukan di Sudhesna di India
diketahui pula bahwa hanya 42% remaja putri yang
memiliki pengetahuan yang cukup untuk
menghadapi menarche.
 Hal yang sama juga dijelaskan melalui penelitian di
Yogyakarta yang menyimpulkan bahwa mayoritas
remaja putri (93,7%) tidak mengetahui penyebab
terjadinya menstruasi.
 Menurut penelitian dari Nigeria, Personal hygiene
menstruasi pada remaja merupakan isu kritis
sebagai determinan status kesehatan remaja yang
akan berpengaruh dalam kehidupan masa tua.
Buruknya personal hygiene menstruasi
berpengaruh besar terhadap mordibitas dan
komplikasi.
 Sebuah penelitian pada tahun 2006 mengatakan
minimnya informasi dan kurangnya peran
orang tua dalam pendidikan kesehatan reproduksi
sering menjadi salah satu persoalan yang
membuat mereka salah dalam memberikan
keputusan. Dalam penelitian yang dilakukan 41%
dari anak perempuan mendapat informasi tentang
menstruasi dari ibunya, 22,4% mendapat informasi
dari saudara perempuan, 21% dari teman, 4,45
dari televisi, dan 3,3% dari anak perempuan
mendapat informasi dari buku.
 Hasil penelitian pada tahun 2009 di Semarang
menyebutkan bahwa terdapat 29,6% remaja
perempuan memiliki pengetahuan kesehatan
reproduksi wanita dengan baik, 39,5% dengan
perilaku cukup, dan 34,6% dengan perilaku kurang.
 Penelitian tersebut mengatakan bahwa setelah
dilakukan pendidikan kesehatan melalui audio
visual pada remaja perempuan mengenai
keputihan terjadi peningkatan tingkat pengetahuan
tentang keputihan sebesar 70,2%.
 Flour albus adalah salah satu masalah kesehatan
reproduksi yang berkaitan dengan personal
hygiene pada saat menstruasi. Menurut WHO
angka kejadian flour albus pada wanita di dunia
mencapai 75%. Jumlah penduduk wanita di
Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 237.641.326
jiwa dan yang mengalami keputihan berjumlah
75% (WHO, 2014)
Gejala keputihan juga dialami oleh remaja puteri
yang berumur 15-24 tahun yaitu sekitar 31,8%.
Berdasarkan data statistik tahun 2009 jumlah
remaja putri di DIY yaitu 2,9juta jiwa berusia 15-24
tahun, 68% mengalami keputihan yang patologis.

Identifikasi masalah Secara nasional prevalensi keputihan atau flour albus


sebanyak 75% dari 237.641.326 jiwa pada tahun 2013
(WHO,2014). Provinsi D.I Yogyakarta memiliki prevalensi
yang cukup tinggi yaitu 68% remaja putri mengalami
keputihan yang patologis dari 2,9 juta jiwa remaja yang
berusia 15-24 tahun (statitistik 2009), sementara kejadian
keputihan di indonesia tiap tahun nya meningkat yaitu
pada tahun 2010 sebanyak 52% wanita yang mengalami
keputihan, pada tahun 2011 sebanyak 60% wanita yang
mengalami keputihan, dan pada tahun 2012 sebanyak
70% wanita yang mengalami keputihan. Minimnya
informasi dan kurangnya peran orang tua dalam
pendidikan kesehatan reproduksi sering menjadi salah
satu persoalan yang membuat mereka salah dalam
memberikan keputusan. Terdapat 29,6% remaja
perempuan memiliki pengetahuan kesehatan reproduksi
wanita dengan baik, 39,5% dengan perilaku cukup, dan
34,6% dengan perilaku kurang.

Pertanyaan penelitian Apakah ada ke efektifan pemberian audio visual terhadap


perilaku hygiene saat menstruasi pada remaja?

Rumusan masalah Flour albus atau keputihan adalah salah satu masalah
kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan personal
hygiene pada saat menstruasi. Secara nasional prevalensi
keputihan atau flour albus sebanyak 75% (WHO,2014).
Provinsi D.I Yogyakarta memiliki prevalensi yang cukup
tinggi yaitu 68% remaja putri mengalami keputihan yang
patologis dari 2,9 juta jiwa remaja yang berusia 15-24
tahun (statitistik 2009), sementara kejadian keputihan di
indonesia tiap tahun nya meningkat yaitu pada tahun 2010
sebanyak 52% wanita yang mengalami keputihan, pada
tahun 2011 sebanyak 60% wanita yang mengalami
keputihan, dan pada tahun 2012 sebanyak 70% wanita
yang mengalami keputihan. Sebuah Penelitian
mengatakan bahwa setelah dilakukan pendidikan
kesehatan melalui audio visual pada remaja perempuan
mengenai keputihan terjadi peningkatan tingkat
pengetahuan tentang keputihan sebesar 70,2%.
Maka, seberapa kuat keefektifan pemberian audio
visual terhadap perilaku hygiene saat menstruasi
pada remaja?

Flour albus adalah salah satu masalah kesehatan


reproduksi yang berkaitan dengan personal hygiene pada
saat menstruasi. Menurut WHO angka kejadian flour albus
pada wanita di dunia mencapai 75%.

Jumlah penduduk wanita di Indonesia pada tahun 2013


sebanyak 237.641.326 jiwa dan yang mengalami
keputihan berjumlah 75% (WHO, 2014)

Gejala keputihan juga dialami oleh remaja puteri yang


berumur 15-24 tahun yaitu sekitar 31,8%. Berdasarkan
data statistik tahun 2009 jumlah remaja putri di DIY yaitu
2,9juta jiwa berusia 15-24 tahun, 68% mengalami
keputihan yang patologis.

kejadian keputihan di indonesia tiap tahun nya meningkat


yaitu pada tahun 2010 sebanyak 52% wanita yang
mengalami keputihan, pada tahun 2011 sebanyak 60%
wanita yang mengalami keputihan, dan pada tahun 2012
sebanyak 70% wanita yang mengalami keputihan.

Penelitian di ethiopia (60,9%) dari responden pengetahuan


tentang menstruasi dan kebersihan pada saat menstruasi
sudah baik, namun hanya (39,9%) responden memiliki
perilaku hygiene yang baik pada saat menstruasi.
Kerangka konsep

Pengetahuan tentang
personal hygiene saat
menstruasi
Perilaku hygiene
remaja saat menstruasi

Kerangka Konsep :
Variabel bebas variabel terikat

Pemberian audiovisual Perilaku hygiene saat


menstruasi
1. baik
2. cukup
3. rendah

Hipotesis Apakah ada keefektifan pemberian audio visual terhadap


perilaku hygiene saat menstruasi pada remaja?

Desain penelitian Quasi Eksperiment without Control


DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL DAN SKALA PENGUKURAN

Nama Variabel DO Instrumen Skala Satuan


Pemberian Upaya untuk Video
audiovisual memberikan
tentang personal informasi tentang
hygiene menstrual hygiene
menstruasi sebagai upaya
meningkatkan
pengetahuan yang
dapat mengubah
perilaku dengan
menggunakan
media audiovisual
Perilaku personal Perilaku remaja Kuisioner Ordinal 1 : baik
hygiene putri terhadap 2 : cukup
personal hygiene
menstruasi pada pada saat 3 : rendah
remaja. menstruasi sehari-
hari.

Anda mungkin juga menyukai