Anda di halaman 1dari 16

wordpress.

com
Baru saja dioptimalkan
Lihat yang asli

olovans
Ordinary People With Extraordinary Life
Praktikum Pindah Panas
LAPORAN PRAKTIKUM

SATUAN OPERASI INDUSTRI

PINDAH PANAS

Oleh :

Nama : Daniel Olovan S

NPM : 240110090084

Hari, Tgl Praktikum : Jumat, 6 Mei 2011

Asisten : Anggita Agustin

LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES

JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2011

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perpindahan panas dari suatu zat ke zat lain sering terjadi berulang-ulang dalam industri
pangan. Seperti proses memasak, membakar, sterilisasi ataupun pendinginan termasuk ke
dalam perpindahan panas. Pada kebanyakan pengerjaan, diperlukan pemasukan atau
pengeluaran ka1or, untuk mencapai dan mempertahankan keadaan yang dibutuhkan sewaktu
proses berlangsung.

Pindah panas adalah suatu proses yang dinamis, yaitu panas dipindahkan secara spontan dari
satu kondisi ke kondisi lain yang suhunya lebih rendah. Kecepatan pindah panas ini akan
bergantung pada perbedaan suhu antar kedua kondisi. Semakin besar perbedaan, maka
semakin besar kecepatan pindah panasnya.

Oleh karena itu, untuk lebih memahami proses pindah panas, terutama dalam proses
pendinginan dan pemanasan uap. Maka dilakukanlah praktikum destilasi dengan media daun
salam.

1.2 Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan ini terbagi dua, yaitu:

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)


Mahasiswa dapat mempelajari pindah panas dalam unit operasi industri hasil pertanian.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)


Mahasiswa dapat mempelajari dan menerapkan analisis pindah panas dalam pendinginan uap.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Heat Exchanger
Heat exchanger adalah adalah sistem yang efisien untuk menukarkan panas dari satu medium
ke medium lainnya. Objek heat exchanger ini yaitu fluida, sehingga prosesnya mengalir. Kinerja
heat exchanger dapat dipengaruhi oleh penambahan dalam satu atau dua arah, yang akan
meningkatkan luas permukaan dan dapat saluran aliran fluida atau menyebabkan turbulensi.
Untuk efisiensi, heat exchanger dirancang untuk memaksimalkan luas permukaan dinding
antara kedua cairan, dan meminimalkan resistensi terhadap aliran fluida melalui exchanger
tersebut. Suhu yang terdapat dalam aliran heat exchanger disebut Log Mean Temperature.

1.1 Jenis Aliran Heat Exchanger

Adapun jenis aliran heat exchanger, di antaranya :

ounter current, yaitu jenis heat exchanger di mana aliran bahan dengan aliran energi (fluida
pemanas) mengalir berlawanan.
Co current, yaitu jenis heat exchanger di mana aliran bahan dengan aliran energi (fluida
pemanas) mengalir searah.
Cross flow, yaitu terjadi ketika salah satu aliran fluida tegak lurus terhadap cairan kedua, yaitu,
satu aliran fluida melalui tabung dan cairan kedua melewati sekitar saluran di sudut 90 °.
Biasanya ditemukan pada kondisi perubahan cairan 2 fasa. Contohnya adalah sistem uap
kondensor, di mana uap keluar turbin memasuki sisi shell kondensor, dan air dingin yang
mengalir di tabung menyerap panas dari uap, kondensasi itu ke dalam air.
1.2 Tipe Heat Exchanger

Beberapa tipe heat exchanger, antara lain :

Shell and tube heat exchanger, terdiri dari serangkaian tabung yang berisi fluida yang akan
dipanaskan ataupun didinginkan. Sehingga aliran tersebut akan mengalami perubahan panas
karena akan melepaskan ataupun menyerap kalor. Tipe ini biasanya digunakan untuk aplikasi
tekanan tinggi (dengan tekanan yang lebih besar dari 30 bar dan suhu lebih besar dari 260° C).
Hal ini karena desainnya yang kuat. Hal yang perlu diperhatikan dalam tabung tipe ini yaitu
diameter tabung, panjang tabung, tube corrugation, tube pitch dan tube layout.
Plate heat exchanger , terdiri dari lempengan logam tipis yang memiliki luas permukaan yang
sangat besar sebagai penampang aliran fluida untuk mentransfer panas.
Adiabatic wheel heat exchanger, menggunakan cairan untuk menahan panas. Contohnya
adalah roda adiabatik , yang terdiri dari roda besar dengan benang halus berputar melalui
cairan panas dan dingin, dan penukar panas fluida.
Plate fin heat exchanger, desainnya mencakup gabungan crossflow dan counterflow dengan
konfigurasi berbagai sirip seperti sirip lurus, offset sirip dan sirip bergelombang.
Perpindahan Panas Konduksi
Adalah suatu proses perpindahan energi panas dimana energi panas tersebut mengalir dari
daerah yang bersuhu lebih tinggi ke daerah yang bersuhu lebih rendah dalam suatu medium
padat atau fluida yang diam.
Persamaan umum laju konduksi dikenal dengan hukum Fourier (Fourier’s Law) [5] dirumuskan
dengan :

Di mana :

Q = laju pindah panas konduksi (Watt)

k = koefisien pindah panas konduksi (W/mK)

A = luas permukaan bahan (m2)

dT= perubahan suhu (K)

dx = perubahan panjang bahan (m)

Tanda negatif (-) menyatakan bahwa panas berpindah dari media bertemperatur tinggi ke
media yang bertemperatur lebih rendah.

Perpindahan Panas Konveksi


Perpindahan panas konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi dari permukaan media
padat atau fluida yang diam menuju fluida yang mengalir (begerak) atau sebaliknya, dimana
diantara keduanya terdapat perbedaan temperature.

Persamaan perpindahan panas konveksi dikenal sebagai hukum Newton untuk pendinginan
(Newton’s Law of Cooling) [5] yang dirumuskan dengan :

Di mana :

Q = laju pindah panas konveksi (Watt)

h = koefisien pindah panas konveksi (W/m2K)

A = luas permukaan bahan (m2)

∆T= perubahan suhu antara permukaan bahan dan lingkungan (K)

Besarnya konveksi tergantung pada :


a. Luas permukaan benda yang bersinggungan dengan fluida (A).

b. Perbedaan suhu antara permukaan benda dengan fluida (DT).

c. koefisien konveksi (h), yang tergantung pada :

viscositas fluida
kecepatan fluida
perbedaan temperatur antara permukaan dan fluida
kapasitas panas fluida
rapat massa fluida
bentuk permukaan kontak
Destilasi
Destilasi (penyulingan) adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat
dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk
cairan.

Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan
termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada
teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
Model ideal destilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.

BAB III

METODOLOGI PENGAMATAN DAN PENGUKURAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu :

Labu destilasi ● Baskom


Kolom vigreux ● Timbangan
Termometer ● Cawan ukur
Kondensor ● Pisau
Labu penampung ● Kompor listrik
Selang
Kawat
Tiang statif
Bahan yang digunakan, yaitu :

400 mL air
27 g daun salam
vaseline
3.2 Prosedur Percobaan

Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


Praktikum dilakukan bersama-sama, namun dilakukan pembagian tugas.
Memasang alat destilasi seoerti gambar di bawah ini.
Mengiris tipis daun salam
Menimbang daun salam yang sudah teriris
Mengukur diameter dan panjang pipa serta mengukur diameter dan tinggi air pada baskom.
Mengukur air sebanyak
Mengukur suhu awal air.
Memasukkan air dan daun salam ke dalam labu destilasi.
Memasangkan termometer di atas labu ukur
Mengontakkan sistem ke listrik
Menjalankan proses pendinginan dan pemanasan.
Mengukur suhu dan kondensat setiap selang 2 menit.
Menampung kondensat pada saat suhu termometer menunjukkan nilai konstan.
Mengganti penampung kondensat pada saat suhu meningkat.
Menghitung banyaknya air yang digunakan pada proses pendinginan.
Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel
Membersihkan dan merapihkan alat yang telah terpakai.
Menghitung laju kalor, laju kondensat dan log mean temperatur.

BAB IV

HASIL PERCOBAAN

Data Hasil Pengamatan :


Waktu, t (menit)

Suhu (0C)

Kondensat (ML)

27

27,5

28

28,5

29,5

10
30,5

12

31,5

14

33

16

34,5

18

37

20

39

22

41
0

24

44,5

26

49,5

28

55,5

30

65

32

90

34

92

2,5
36

92,5

38

92,5

6,5

40

93

42

93

12

44

93

15

46

93

18

48
93

20,5

50

93

24

52

93

28

54

93

30

Diketahui :

Volume air dalam labu ukur : 300 ml

Volume air dalam wastafel : (menggunakan rumus ¼ . π . d)

Diameter wastafel : 34 cm

Tinggi air dalam wastafel : 9 cm

Diameter pipa kaca : 3 cm

Panjang pipa kaca : 53,5 cm

Luas pipa kaca : π . d . p = 3,14 . 3. 53,5 = 504,225 cm2


92oC

93oC

25oC

24oC

ΔT1 = 67oC ΔT2 = 69oC

Perhitungan :

a) Heat balance

Cp = 4,19 KJ

Pemanas : – suhu air awal (TC1) = 24oC

– Suhu air akhir (TC2) = 25oC

– Banyaknya air (m) = ρ . V

Dimana, V = ¼ . π . d2 . t

= ¼ . 3,14 . 342 . 9

= 8171 cm3 = 8,171 × 10-3 m3

Jadi, banyaknya air (m) = 1000 . 8,171 × 10-3 = 8,17 Kg

Maka, Pindah panas / menit = Qair = m . Cp . ΔT

= 8,17 × 4,19 × (1) = 34,23 KJ

Dan laju kondensat =

= 30 / 54 = 0,55
b) Luas area pindah panas

Apipa = π . r2 = 3,14 . (1,52) = 7,068 cm2

c) Uap panas yang didinginkan (teoritis) atau log mean temperatur

Hitung pindah panas / menit

Q b/t = mb . Cp . ΔT

= 25 × 10-3 . 1 . 2,88

= 0,072 KJ/menit

Maka, ΔTLMTD = ΔT2 – ΔT1

ln ()

= 69 – 67

ln ()

= 2,88

d) Perbandingan Qair dan Qb

Qair = m . C . ΔTair

Qair = 34,23 KJ

Qair = U. massa air

34,23 = U. 8,17

U = 4,189 KJ/Kg

dan,
Qb = m . C . ΔT + m . ub

Qb = 0,072 + (25 × 10-3. . 4,189)

BAB V

PEMBAHASAN

Praktikum kali ini berjudul pindah panas, yaitu mencoba melakukan proses pendinginan dan
pemanasan air dalam destilasi.

Percobaan yang dilakukan menggunakan alat destilasi. Karena destilasi bertujuan untuk
menghasilkan minyak dari bahan hasil pertanian, maka kaitan antara destilasi dengan pindah
panas ini yaitu terjadinya aliran bahan dalam sebuah penampang, di mana suhu hasil aliran
tersebut akan berbeda dengan suhu awalnya karena adanya pemanasan , pendinginan, juga
kondensat sebagai produk yang dihasilkan dari proses tersebut. Kondensat bisa disebut sebagai
minyak hasil penyulingan. Pemilihan daun salam sebagai bahan destilasi bukan karena maksud
lain. Karena semua daun atau semua bahan hasil pertanian dapat disuling untuk menghasilkan
minyak.

Pada percobaan ini, aliran yang terjadi yaitu aliran tipe counter current, karena aliran bahan
dengan aliran energi (fluida pemanasa) berlawanan arah

Aliran pemanasan dan pendinginan ini dapat dihitung menggunakan tiga metode, yaitu :

kesetimbangan energi sederhana


analisis konveksi dan konduksi
persamaan heat exchanger
Dalam kenyataan, untuk menghasilkan data yang akurat, seharusnya metode yang digunakan
adalah metode no 2 dan Oleh karena itu, dua metode ini tidak digunakan.

Sehingga, metode yang digunakan dalam perhitungan hasil praktikum ini yaitu metode
kesetimbangan energi sederhana , yaitu

Qlepas = Qterima.

Sehingga
* nilai m. U bahan = 2240 kal. Nilai tersebut dikonversikan ke

dalam bentuk Joule, yaitu :

= 9,376 kJ

Hal ini dipengaruhi oleh perpindahan kalor yang terjadi ketika bahan mengalir dalam pipa
destilasi. Panas bahan tersebut dipengaruhi oleh panas ruangan pipa. Juga ketika bahan
menetes ke labu ukur, panas bahan terpengaruh oleh suhu ruangan. Yaitu karena penempatan
labu ukur yang tepat di atas ubin. Selain itu karena salah perkiraan ketika membaca suhu
kondensat. Termometer yang diletakkan di dalam labu terhalangi oleh penutup labu, sehingga
terjadi kesalahan perkiraan suhu. Oleh karena itu, nilai ∆T bahan yang seharusnya lebih besar.

Sedangkan untuk nilai Log Mean Temperature diperoleh dari perhitungan dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut :

Di mana :

Tc1 = suhu awal air yang diukur di dalam baskom (0C)

Tc2 = suhu akhir air setelah proses praktikum selesai (0C)

Th1 = suhu kondensat yang telah konstan sampai menit

terakhir( 0C)

Th2 = suhu uap awal , yaitu ketika mulai terjadi kondensat (0C)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Heat exchanger adalah adalah sistem yang efisien untuk menukarkan panas dari satu medium
ke medium lainnya.
Jenis aliran heat exchanger, yaitu counter current, co current dan cross flow.
Tipe heat exchanger, antara lain shell and tube, plate, plate fin, dan adiabatic wheel heat
exchanger.
Pendinginan adalah uap panas yang didinginkan dengan media air, sehingga akan diproduksi
kondensat.
Pemanasan adalah air yang digunakan untuk mendinginkan uap panas yang mengalami
perubajan temperatur karena adanya transfer energi dari uap ke air.
Kalor dapat berubah dengan cepat karena pengaruh kondisi lingkungan disekitarnya.
Log Mean Temperature adalah suhu yang terdapat dalam aliran heat exchanger.
Destilasi (penyulingan) adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Semua jenis daun dapat menjadi bahan untuk melakukan destilasi, karena bahan yang
digunakan adalah bahan hasil pertanian. Contohnya minyak nilam, minyak atsiri, minyak kayu
putih, minyak jarak, dll.
6.2 Saran

Walaupun terdapat keterbatasan alat, Sebaiknya seluruh praktikan ikut berpatisipasi selama
kegiatan praktikum berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Earle,R.L. 1983. Satuan Operasi Dalam Pengolahan Pangan.

Holman, JP. 1995. Perpindahan Kalor. Jakarta : Erlangga.

http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/1.cakram%20v2n1%20-%20sunupnb.pdf

http://e-course.usu.ac.id/content/teknik0/perpindahan/textbook.pdf

http://www.wikipedia.com

About these ads


Loading...
Like
bluecoat6
One blogger likes this.
Related

Pengentalan dan Penguapan Produk Pe

Anda mungkin juga menyukai

  • HUKUM
    HUKUM
    Dokumen1 halaman
    HUKUM
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • SADARR
    SADARR
    Dokumen1 halaman
    SADARR
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • KAMPUNG
    KAMPUNG
    Dokumen2 halaman
    KAMPUNG
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Alat Dan Mesin Kita
    Alat Dan Mesin Kita
    Dokumen2 halaman
    Alat Dan Mesin Kita
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Buku Alat Dan Mesin Panen Padi Di Indonesia
    Buku Alat Dan Mesin Panen Padi Di Indonesia
    Dokumen45 halaman
    Buku Alat Dan Mesin Panen Padi Di Indonesia
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • DATANG
    DATANG
    Dokumen1 halaman
    DATANG
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Mesin Dan Alat
    Mesin Dan Alat
    Dokumen12 halaman
    Mesin Dan Alat
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum
    Laporan Praktikum
    Dokumen1 halaman
    Laporan Praktikum
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Diagram Moller Kuliah
    Diagram Moller Kuliah
    Dokumen25 halaman
    Diagram Moller Kuliah
    nimrot munte
    100% (1)
  • Hubungan Tanah Dengan Alat Dan Mesin Pertanian
    Hubungan Tanah Dengan Alat Dan Mesin Pertanian
    Dokumen5 halaman
    Hubungan Tanah Dengan Alat Dan Mesin Pertanian
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Herbhie 1
    Herbhie 1
    Dokumen1 halaman
    Herbhie 1
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Yuyu
    Yuyu
    Dokumen1 halaman
    Yuyu
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Alsintan
    Alsintan
    Dokumen3 halaman
    Alsintan
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Mesin Alat
    Mesin Alat
    Dokumen5 halaman
    Mesin Alat
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • PLKJ
    PLKJ
    Dokumen1 halaman
    PLKJ
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Tgs Profesi 1
    Tgs Profesi 1
    Dokumen1 halaman
    Tgs Profesi 1
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Sasas
    Sasas
    Dokumen2 halaman
    Sasas
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Lamp Iran
    Lamp Iran
    Dokumen8 halaman
    Lamp Iran
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Tgs Profesi 1
    Tgs Profesi 1
    Dokumen2 halaman
    Tgs Profesi 1
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Poligon Tertutup Benardo
    Poligon Tertutup Benardo
    Dokumen6 halaman
    Poligon Tertutup Benardo
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • LAMPIRAN
    LAMPIRAN
    Dokumen1 halaman
    LAMPIRAN
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Tgs Profesi 1
    Tgs Profesi 1
    Dokumen2 halaman
    Tgs Profesi 1
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Blangko Beda Tinggi
    Blangko Beda Tinggi
    Dokumen3 halaman
    Blangko Beda Tinggi
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Isi 2
    Isi 2
    Dokumen19 halaman
    Isi 2
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Makalah Neww
    Makalah Neww
    Dokumen44 halaman
    Makalah Neww
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Parameter Kacang
    Parameter Kacang
    Dokumen3 halaman
    Parameter Kacang
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Lamp Iran
    Lamp Iran
    Dokumen1 halaman
    Lamp Iran
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Isi 1
    Isi 1
    Dokumen20 halaman
    Isi 1
    nimrot munte
    Belum ada peringkat
  • Eikel Adi Suryanta S-1
    Eikel Adi Suryanta S-1
    Dokumen8 halaman
    Eikel Adi Suryanta S-1
    nimrot munte
    Belum ada peringkat