com
Baru saja dioptimalkan
Lihat yang asli
olovans
Ordinary People With Extraordinary Life
Praktikum Pindah Panas
LAPORAN PRAKTIKUM
PINDAH PANAS
Oleh :
NPM : 240110090084
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Perpindahan panas dari suatu zat ke zat lain sering terjadi berulang-ulang dalam industri
pangan. Seperti proses memasak, membakar, sterilisasi ataupun pendinginan termasuk ke
dalam perpindahan panas. Pada kebanyakan pengerjaan, diperlukan pemasukan atau
pengeluaran ka1or, untuk mencapai dan mempertahankan keadaan yang dibutuhkan sewaktu
proses berlangsung.
Pindah panas adalah suatu proses yang dinamis, yaitu panas dipindahkan secara spontan dari
satu kondisi ke kondisi lain yang suhunya lebih rendah. Kecepatan pindah panas ini akan
bergantung pada perbedaan suhu antar kedua kondisi. Semakin besar perbedaan, maka
semakin besar kecepatan pindah panasnya.
Oleh karena itu, untuk lebih memahami proses pindah panas, terutama dalam proses
pendinginan dan pemanasan uap. Maka dilakukanlah praktikum destilasi dengan media daun
salam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Heat Exchanger
Heat exchanger adalah adalah sistem yang efisien untuk menukarkan panas dari satu medium
ke medium lainnya. Objek heat exchanger ini yaitu fluida, sehingga prosesnya mengalir. Kinerja
heat exchanger dapat dipengaruhi oleh penambahan dalam satu atau dua arah, yang akan
meningkatkan luas permukaan dan dapat saluran aliran fluida atau menyebabkan turbulensi.
Untuk efisiensi, heat exchanger dirancang untuk memaksimalkan luas permukaan dinding
antara kedua cairan, dan meminimalkan resistensi terhadap aliran fluida melalui exchanger
tersebut. Suhu yang terdapat dalam aliran heat exchanger disebut Log Mean Temperature.
ounter current, yaitu jenis heat exchanger di mana aliran bahan dengan aliran energi (fluida
pemanas) mengalir berlawanan.
Co current, yaitu jenis heat exchanger di mana aliran bahan dengan aliran energi (fluida
pemanas) mengalir searah.
Cross flow, yaitu terjadi ketika salah satu aliran fluida tegak lurus terhadap cairan kedua, yaitu,
satu aliran fluida melalui tabung dan cairan kedua melewati sekitar saluran di sudut 90 °.
Biasanya ditemukan pada kondisi perubahan cairan 2 fasa. Contohnya adalah sistem uap
kondensor, di mana uap keluar turbin memasuki sisi shell kondensor, dan air dingin yang
mengalir di tabung menyerap panas dari uap, kondensasi itu ke dalam air.
1.2 Tipe Heat Exchanger
Shell and tube heat exchanger, terdiri dari serangkaian tabung yang berisi fluida yang akan
dipanaskan ataupun didinginkan. Sehingga aliran tersebut akan mengalami perubahan panas
karena akan melepaskan ataupun menyerap kalor. Tipe ini biasanya digunakan untuk aplikasi
tekanan tinggi (dengan tekanan yang lebih besar dari 30 bar dan suhu lebih besar dari 260° C).
Hal ini karena desainnya yang kuat. Hal yang perlu diperhatikan dalam tabung tipe ini yaitu
diameter tabung, panjang tabung, tube corrugation, tube pitch dan tube layout.
Plate heat exchanger , terdiri dari lempengan logam tipis yang memiliki luas permukaan yang
sangat besar sebagai penampang aliran fluida untuk mentransfer panas.
Adiabatic wheel heat exchanger, menggunakan cairan untuk menahan panas. Contohnya
adalah roda adiabatik , yang terdiri dari roda besar dengan benang halus berputar melalui
cairan panas dan dingin, dan penukar panas fluida.
Plate fin heat exchanger, desainnya mencakup gabungan crossflow dan counterflow dengan
konfigurasi berbagai sirip seperti sirip lurus, offset sirip dan sirip bergelombang.
Perpindahan Panas Konduksi
Adalah suatu proses perpindahan energi panas dimana energi panas tersebut mengalir dari
daerah yang bersuhu lebih tinggi ke daerah yang bersuhu lebih rendah dalam suatu medium
padat atau fluida yang diam.
Persamaan umum laju konduksi dikenal dengan hukum Fourier (Fourier’s Law) [5] dirumuskan
dengan :
Di mana :
Tanda negatif (-) menyatakan bahwa panas berpindah dari media bertemperatur tinggi ke
media yang bertemperatur lebih rendah.
Persamaan perpindahan panas konveksi dikenal sebagai hukum Newton untuk pendinginan
(Newton’s Law of Cooling) [5] yang dirumuskan dengan :
Di mana :
viscositas fluida
kecepatan fluida
perbedaan temperatur antara permukaan dan fluida
kapasitas panas fluida
rapat massa fluida
bentuk permukaan kontak
Destilasi
Destilasi (penyulingan) adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat
dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk
cairan.
Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan
termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada
teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
Model ideal destilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
BAB III
400 mL air
27 g daun salam
vaseline
3.2 Prosedur Percobaan
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
Suhu (0C)
Kondensat (ML)
27
27,5
28
28,5
29,5
10
30,5
12
31,5
14
33
16
34,5
18
37
20
39
22
41
0
24
44,5
26
49,5
28
55,5
30
65
32
90
34
92
2,5
36
92,5
38
92,5
6,5
40
93
42
93
12
44
93
15
46
93
18
48
93
20,5
50
93
24
52
93
28
54
93
30
Diketahui :
Diameter wastafel : 34 cm
93oC
25oC
24oC
Perhitungan :
a) Heat balance
Cp = 4,19 KJ
Dimana, V = ¼ . π . d2 . t
= ¼ . 3,14 . 342 . 9
= 30 / 54 = 0,55
b) Luas area pindah panas
Q b/t = mb . Cp . ΔT
= 25 × 10-3 . 1 . 2,88
= 0,072 KJ/menit
ln ()
= 69 – 67
ln ()
= 2,88
Qair = m . C . ΔTair
Qair = 34,23 KJ
34,23 = U. 8,17
U = 4,189 KJ/Kg
dan,
Qb = m . C . ΔT + m . ub
BAB V
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini berjudul pindah panas, yaitu mencoba melakukan proses pendinginan dan
pemanasan air dalam destilasi.
Percobaan yang dilakukan menggunakan alat destilasi. Karena destilasi bertujuan untuk
menghasilkan minyak dari bahan hasil pertanian, maka kaitan antara destilasi dengan pindah
panas ini yaitu terjadinya aliran bahan dalam sebuah penampang, di mana suhu hasil aliran
tersebut akan berbeda dengan suhu awalnya karena adanya pemanasan , pendinginan, juga
kondensat sebagai produk yang dihasilkan dari proses tersebut. Kondensat bisa disebut sebagai
minyak hasil penyulingan. Pemilihan daun salam sebagai bahan destilasi bukan karena maksud
lain. Karena semua daun atau semua bahan hasil pertanian dapat disuling untuk menghasilkan
minyak.
Pada percobaan ini, aliran yang terjadi yaitu aliran tipe counter current, karena aliran bahan
dengan aliran energi (fluida pemanasa) berlawanan arah
Aliran pemanasan dan pendinginan ini dapat dihitung menggunakan tiga metode, yaitu :
Sehingga, metode yang digunakan dalam perhitungan hasil praktikum ini yaitu metode
kesetimbangan energi sederhana , yaitu
Qlepas = Qterima.
Sehingga
* nilai m. U bahan = 2240 kal. Nilai tersebut dikonversikan ke
= 9,376 kJ
Hal ini dipengaruhi oleh perpindahan kalor yang terjadi ketika bahan mengalir dalam pipa
destilasi. Panas bahan tersebut dipengaruhi oleh panas ruangan pipa. Juga ketika bahan
menetes ke labu ukur, panas bahan terpengaruh oleh suhu ruangan. Yaitu karena penempatan
labu ukur yang tepat di atas ubin. Selain itu karena salah perkiraan ketika membaca suhu
kondensat. Termometer yang diletakkan di dalam labu terhalangi oleh penutup labu, sehingga
terjadi kesalahan perkiraan suhu. Oleh karena itu, nilai ∆T bahan yang seharusnya lebih besar.
Sedangkan untuk nilai Log Mean Temperature diperoleh dari perhitungan dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut :
Di mana :
terakhir( 0C)
Th2 = suhu uap awal , yaitu ketika mulai terjadi kondensat (0C)
BAB VI
6.1 Kesimpulan
Heat exchanger adalah adalah sistem yang efisien untuk menukarkan panas dari satu medium
ke medium lainnya.
Jenis aliran heat exchanger, yaitu counter current, co current dan cross flow.
Tipe heat exchanger, antara lain shell and tube, plate, plate fin, dan adiabatic wheel heat
exchanger.
Pendinginan adalah uap panas yang didinginkan dengan media air, sehingga akan diproduksi
kondensat.
Pemanasan adalah air yang digunakan untuk mendinginkan uap panas yang mengalami
perubajan temperatur karena adanya transfer energi dari uap ke air.
Kalor dapat berubah dengan cepat karena pengaruh kondisi lingkungan disekitarnya.
Log Mean Temperature adalah suhu yang terdapat dalam aliran heat exchanger.
Destilasi (penyulingan) adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Semua jenis daun dapat menjadi bahan untuk melakukan destilasi, karena bahan yang
digunakan adalah bahan hasil pertanian. Contohnya minyak nilam, minyak atsiri, minyak kayu
putih, minyak jarak, dll.
6.2 Saran
Walaupun terdapat keterbatasan alat, Sebaiknya seluruh praktikan ikut berpatisipasi selama
kegiatan praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/1.cakram%20v2n1%20-%20sunupnb.pdf
http://e-course.usu.ac.id/content/teknik0/perpindahan/textbook.pdf
http://www.wikipedia.com