1. PENDAHULUAN..........................................................................................................
2. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................
3. METODE PENELITIAN..................................................................................................
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................................................
5. KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................................
6. DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
PT. Pelayaran Meratus adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
jasa pengiriman barang melalui kontainer. Saat ini,PT. Pelayaran Meratus memiliki
permasalahanyang menyangkut produktivitas proses bongkar dan proses muat kontainer di
Dermaga BerlianSurabaya. Selama ini dalam menentukan produktivitas bongkar muat,
perusahaan masihmenggunakan perkiraan subyektif. Penetapanstandar produktivitas perlu
dilakukan sebagai bantuan dan ‘patokan’ dalam penjadwalan kapalyang akan melakukan proses
bongkar muat,sehingga proses tersebut dapat berjalan lancar dan juga meminimasi biaya
Definisi dari proses “bongkar” yaitu proses saat menurunkan kontainer dari
kapal,sedangkan proses “muat” yaitu proses saatmenaikkan kontainer ke dalam kapal.
Yangdimaksud dengan produktivitas pada proses bongkar dan muat adalah kecepatan
perusahaan bongkar muat dalam memindahkan kontainer dari vessel menuju trailer dan
sebaliknya denganmenggunakan satuan kontainer per jam.Dalam proses “bongkar muat”
kontainer itu sendiri terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan bongkar
muat.Pada penelitian kali ini yang dilakukan diDermaga Berlian Surabaya diduga faktor-
faktor yang berpengaruh meliputi jumlah buruh pelabuhan atau gank, ratio full empty,
beratkontainer, alat pengangkut yang dipakai danwaktu mulai proses bongkar muat. Secara
umumdalam penetapan standar produktivitas kontainer yang dipengaruhi oleh beberapa
faktormembutuhkan bantuan model matematis yangakan menjelaskan pengaruh dari tiap
faktor yangada.
Cargodoring
Cargodoring adalah pekerjaan melepaskan barang dari tali/jala-jala di dermaga
danmengangkut barang tersebut dari dermaga kegudang/lapangan penumpukan selanjutnya
menyusun di barang gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya.
Receiving
Receiving adalah pekerjaan memindahkan barang dari tempat penumpukan
digudang/lapangan penumpukan dan menyerahkan barang sampai tersusun di atas kendaraan
di pintu gerbang/lapangan penumpukan.
Regresi bertatar
Metode eliminasi langkah mundur mulaidengan regresi terbesar dengan
menggunakansemua peubah, dan secara bertahap mengurangi.
banyaknya peubah di dalam persamaan sampaisuatu keputusan dicapai untuk
menggunakan persamaan yang diperoleh. Prosedur seleksi bertatar ini berusaha mencapai
kesimpulan yangserupa, namun dengan cara menempuh cara yang berlawanan, yaitu
menyusupkan peubah satudemi satu sampai diperoleh persamaan regresiyang
memuaskan.Prosedur dasarnya adalah sebagai berikut:
a. Pertama-tama, dipilih X yang paling berkorelasi dengan Y ( misalkan1 X ) dankemudian
dihitung persamaan regresi linier orde pertama) (1 X f Y Diuji apakah peubah ini nyata. Kalau
tidak nyata, pengujian dihentikan dan dipilih modelY Y sebagai model terbaik. Jika peubahitu
nyata, dicari peubah peramal kedua untuk dimasukkan ke persamaan regresi;
b. Diperiksa koefisien korelasi parsial semua peubah peramal yang berada diluar
regresi pada tahap ini, yaitu 1j X dengan kata lain,Y Dan j X Keduanya dikoreksi melalui
hubungan garis lurusdengan 1 X
c. Perubah J X yang mempunyai koefisienkorelasi parsial tertinggi dengan
Y yangsekarang dipilih, misalkan ini adalah 2 X, dan selanjutnya persamaan regresi kedua),(21
X X f Y dihitung;
d. Sekarang persamaan regresi itu diuji, peningkatan nilai2 R diperhatikan, dan nilai
F parsial untuk kedua peubah yang adadalam persamaan diuji
e. Nilai F parsial yang terendah kemudiandibandingkan dengan nilai F tabel, dan peubah
peramal yang bersangkutandipertahankan atau dikeluarkan dari persamaan tergantung pada uji
ini nyata atautidak.Pengujian “peubah peramal dalam persamaan regresi yang paling
kecilkontribusinya” dilakukan di setiap tahapan stepwise regression.
Uji Glejser
Dalam uji Glejser setelah didapatkanresidual dari regresi, Glejser menyarankanuntuk meregresi
nilai absolut dari Terhadap variableX yang diperkirakanmempunyai hubungan yang erat dengan
2.Dalam percobaannya, Glejser menggunakan bentuk fungsional berikut dengan adalah unsur
kesalahan. Glejser telahmenemukan bahwa untuk sampel besar modelyang pertama dari
keempat model tadimemberikan hasil yang pada umumnyamemuaskan dalam
mendeteksiheteroskedastisitas. Teknik Glejser bisadigunakan dalam sampel kecil sebagai alat
kualitatif untuk mempelajari sesuatu tentang heteroskedastisitas