Oleh :
201410330311135
KELOMPOK 1
ETLS 27.2
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjadi perdarahan varises esofagus dan non varises. Karena antara keduanya
perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) bisa beragam bergantung lama,
kecepatan, banyak sedikit darah yang hilang dan apakah perdarahan berlangsung
terus menerus atau tidak. Kemungkinan pasien datang dengan anemia defisiensi
melena disertai atau tanpa anemia dengan atau tanpa gangguan hemodinamik.
keganasan.
Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang
C. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
makanan proksimal dari ligamentum treitz. Perdarahan akut saluran cerna bagian
2.2 Epidemiologi
sampai ligamentum of Treitz. Insidens perdarahan SCBA bervariasi mulai dari 48-
160 kasus per 100.000 populasi, insidens tertinggi pada laki-laki dan lanjut usia.
pasien (33,4%) ruptur varises esofagus, 225 pasien (26,9%) perdarahan ulkus
2.3 Etiologi
esofagus dan non varises. Penyebab SCBA sering dilaporkan adalah pecahnya
beragam bergantung lama, kecepatan, banyak sedikit darah yang hilang dan
disertai atau tanpa anemia dengan atau tanpa gangguan hemodinamik. Derajat
2.5 Diagnosis
penyakit hati kronik, demam berdarah, demam tifoid, gagal ginjal kronik, diabetes
kronik 2) suhu badan dan perdarahan di tempat lain 3) tanda-tanda kulit dan
terutama pasien berusia >40 tahun 2) BUN, kreatinin serum pada perdarahan
SCBA pemecahan darah oleh kuman usus akan mengakibatkan kenaikan BUN,
sedangkan kreatinin serum tetap normal atau sedikit meningkat 3) elektrolit (Na,
K,Cl) perubahan elektrolit bisa terjadi karena perdarahan, tranfusi atau kumbah
lambung.
Hematemesis Hematokezia
Manifestasi klinik
dan/melena
(BUN/kreatinin)
hematokrit <30%
b. Non-endoskopis
endoskopi dan dapat dipakai untuk membuat perkiraan kasar jumlah perdarahan.
selama 20-60 menit dan dapat diulang tiap 3-6 jam. Atau setelah pemberian
somatostatin diawali dengan bolus 250 mcg/iv, dilanjutkan per infus 250 mcg/
jam selama 12-24 jam atau sampai perdarahan terhenti. Ocreotide dosis bolus 100
mcg/iv dilanjutkan per infus 25 mcg/jam selama 8-24 jam atau sampai perdarahan
berhenti.
SCBA antasida, sukralfat dan antagonis reseptor H2 masih boleh diberikan untuk
c. Endoskopi
terapi endoskopi ditujukan pada perdarahan tukak yang masih aktif atau tukak
- Contact thermal
- Noncontact thermal
KESIMPULAN
SCBA, terutama pada perdarahan varises. Pada perdarahan karena tukak peptik
ulang.
DAFTAR PUSTAKA
Adi P, 2015, Pengelolaan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas, Buku Ajar
Djumhana HA, 2015, Perdarahan Akut Saluran Cerna Bagian Atas, Bagian Ilmu
Padjajaran Bandung.
Lampung.