Anda di halaman 1dari 3

Lahan Tambang Sengketa

Melibatkan Polisi dan Pengusaha Samarinda

Kebun dan pondokannya mengandung Rp 150.000.000. Nilai itu sudah ada dalam
minerba, bukan menjadi kaya raya, malah surat perjanjian yang disodorkan Aris di
membawa sengsara. Begitulah nasib resto Prambanan.
Sarifudin La Bario, warga Samarinda Utara, Soal nilai tak ada keberatan dari La Bario.
Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Namun, ia meminta Aris sebagai perwakilan
Pada Maret tahun lalu, Sarifudin PT Bara Makmur Bersaudara (BMB) dapat
mendapat undangan dari Aris untuk makan- memberikan salinan (copy) surat perintah
makan di rumah makan Prambanan, kerja (SPK) dari PT LHI kepada PT BMB
kawasan Jl Danau Kota Samarinda. Rupanya sebagai alas hukum untuk melakukan
undangan makan-makan itu disertai lobi kegiatan penambangan.
untuk memuluskan penambangan di Namun Aris sebagai perwakilan PT BMB
kawasan kebun singkong yang dikuasai tidak dapat memberikan copy SPK dari PT
Sarifudin. Aris mengaku sebagai perwakilan LHI. Dengan begitu La Bario langsung
PT Bara Makmur Bersaudara (BMB) yang menyimpulkan PT BMB tak memiliki alas
kegiatannya adalah kontraktor pelaksana hukum untuk melakukan kegiatan
penambangan batu bara. penambangan, sehingga ia tidak berani
Di acara makan-makan itu Aris juga untuk menandatangani surat perjanjiannya.
menyodorkan dokumen untuk Tanpa SPK dari LHI sebagai pemilik konsesi,
ditandatangani oleh La Bario mengenai pikir La Bario, sama saja dengan
kerja sama penggunaan lahan kebun penambangan liar.
miliknya yang berada dalam konsensi PT Namun, pada 15 Maret 2017 PT BMB
Lanna Harita Indonesia (LHI). Bukan cuma mengadakan pesta selamatan di rumah
itu, ketika bertemu Aris, Sarifudin juga Sarifudin La Bario yang terletak di areal
mendapat panggilan telepon dari Komisaris tanah kebunnya dalam rangka rencana
Sudarsono, perwira polisi yang bertugas di kegiatan penambangan perdana di areal
Poltabes Samarinda. Malah Aris mengaku kebun milik Sarifudin yang menjadi konsesi
sebagai keponakan Kompol Sudarsono. PT LHI. Di acara selamatan itu BMB meminta
Belakangan diketahui, jabatan Kompol Sarifudin lagi agar menandatangani surat
Sudarsono adalah Kasatreskrim. perjanjian penggunaan dan kontrak
Nah, dalam pembicaraan telepon dengan kerjasama lahan kebunnya.
Sarifudin, Kompol Sudarsono menjanjikan Toh Sarifudin tetap meminta pihak PT
komisi penggunaan lahan kebunnya yang BMB terlebih dahulu memberikan copy
masuk dalam konsensi PT LHI sebesar Rp surat alas mereka untuk melakukan kegiatan
12.000 meter dengan uang muka sebesar penambangan pada areal konsesi PT LHI
tersebut. Kali ini PT BMB melunak bersedia Pertambangan Batubara (PKP2B) milik PT
menunjukkan SPK dan dokumen lainnya LHI.
sebagai alas hukum menambang di lahan Tugas pengawalan terhadap unit-unit
kebun singkong itu. Tapi pihak PT BMB alat berat tersebut merupakan penugasan
mengatakan data alas hanya bisa dibaca lisan dari Kompol Sudarsono yang pada saat
saja, tidak boleh dicopy, karena bersifat itu menjabat Kasatserse Polresta
rahasia. Samarinda. Belakangan diketahui pula
Toh pada saat membaca, La Bario sempat bahwa yang menjabat sebagai Direktur
memfoto beberapa lembar data itu, karena Utama PT BMB pada saat itu adalah istri dari
PT BMB tidak mau memberikan copy surat Kasatserse Sudarsono. Dari berbagai
tersebut kepadanya, ia tetap tidak berani informasi inilah, diduga Kompol Sudarsono
menandatangani perjanjian kerja sama. “La terlibat dan membackingi illegal mining di
Bario meragukan keabsahan hukum lokasi konsesi PT LHI berdasarkan perjanjian
dokumen itu dan khawatir terlibat PKP2B.
melakukan illegal mining,” tandas Metodius Di sisi lain Sarifudin La Bario
Nyompe SH, kuasa hukum La Bario kepada menandatangani perjanjian sewa pakai
Derap Reformasi. lahan perkebunannya dengan PT LHI selaku
Toh meski La Bario tak menandatangani pemegang konsesi yang sah berdasarkan
perjanjian dengan BMB, pada 16 Maret izin konsesi PKP2B pada 29 Mei 2017. Jadi
2017, sehari setelah selamatan, perusahaan clean and clear sampai sini.
kontraktor itu langsung mengerahkan alat Namun, pada akhir Oktober 2017,
berat dan melakukan kegiatan muncullah Frengki Ariady Thio alias Asin,
penambangan pada lahan kebun milik seorang pengusaha minyak yang
Sarifudin yang berada pada konsesi PT LHI. berdomosili di kota Samarinda. Ia
Namun, tim sekuriti dan pasukan Brimob mengklaim kepada PT LHI tanah seluas lima
yang bertugas pada saat itu mencegahnya hektar di konsesi PKP2B milik PT LHI itu.
dengan alasan PT BMB melakukan Tapi LHI menegaskan bahwa tanah yang
penambangan tanpa izin (illegal mining). dimaksud telah disewakan oleh PT LHI
Sebagai bukti upaya BMB melakukan dengan alas hak surat pernyataan
penambangan illegal, ada surat pernyataan Penguasahaan Tanah Atas nama Sarifudin.
Yani Silvanus Toha Jaya pada 23 Maret 2018 Atas penjelasan pihak PT LHI itu Frengki
yang ditandatangani di atas materai Rp6 Ariady Thio Alias Asin melaporkan Sarifudin
ribu menyatakan, pada 16 Maret 2017 ia ke Poltabes Samarinda. Poltabes Samarinda
telah mengawal mobilitas unit-unit alat pun mempersangkakan tindak pidana
berat untuk keperluan PT BMB yang pemalsuan surat kepada Sarifudin serta
melakukan kegiatan di atas lahan menahannya dari 1 Desember 2017 sampai
perkebunan milik Sarifudin, konsensi dengan 25 Januari 2018. Penahanan
Perjanjian Karya Pengusahaan Sarifudin masih dalam praduga tidak
bersalah disebabkan belum uji laboraturium dan korpsnya. Patut pula hukum menyentuh
tentang kebenaran pemalsuan. Frengki Ariady Thio Alias Asin sebagai
Selain itu Frengki Alias Asin yang intellectual dader (otak konspirasi) yang
melaporkan Sarifudin ke Poltabes berada di belakang layar namun terpaksa
Samarinda mengenai penyerobotan lahan muncul.(BOB)
dan pemalsuan surat diduga merupakan
rekayasa pejabat Kasatreskrim. Lantas
penahanan Sarifudin dari 1 Desember 2017
sampai 25 Januari 2018 masih dalam
praduga tidak bersalah dan belum diuji
laboratorium tentang kebenaran
pemalsuannya. Di Pengadilan Negeri, dalam
sidang pemalsuan surat itu pada 17 April
2018, untuk kali kedua Kejaksaan Negeri
Samarinda tidak dapat memenuhi kewajiban
hukumnya membuktikan pemalsuan surat
itu.
Sementara sidang pengadilan belum
dapat membuktikan pemalsuan, pada hari
yang sama, 17 April 2018, Kompol
Sudarsono malah mengirimkan surat
pemberitahuan kepada pimpinan PT Mitra
Indah Lestari selaku kontraktor PT LHI
perihal pemberitahuan terkait tanah yang
menjadi sengketa. Isi suratnya, dimohon
siapapun juga untuk tidak melakukan
pekerjaan tambang dalam tanah yang
menjadi objek sengketa.
“Maka patut diduga Kasatreskrim
Poltabes Samarinda telah melakukan
perbuatan melampaui wewenangmya atau
merupakan perbuatan melawan hukum,”
tandas Metodius Nyompe.
Hingga titik ini, kata Nyompe, semakin
kuat dugaan Kasatreskrim Poltabes
Samarinda Kompol Sudarsono memang
secara berkelanjutan membeking PT BMB
sehingga perlu menjadi perhatian atasan

Anda mungkin juga menyukai