PENDAHULUAN
Asuhan antenatal modern memerlukan tata laksana yang efisien, efektif, andal, dan
komprehensif. Pemantauan kesejahteraan janin sudah merupakan suatu kompetensi yang
harus dimiliki oleh tenaga medis dan paramedic yang melakukan asuhan antenatal dan
asuhan persalinan. Standarisasi pemantauan sudah merupakan suatu pra syarat yang harus
dipenuhi agar evaluasi keberhasilan atau kegagalan pemantauan kesejahteraan janin yang
dikaitkan dengan luaran perinatal dapat dilaksanakan dengan baik. Bila hal ini dapat
dilakukan dengan baik, diharapkan angka kematian ibu dan perinatal dapat diturunkan.
Standarisasi memerlukan kegiatan yang terstruktur dan berkesinambungan dengan
evaluasi berkala melalui suatu pelatihan pemantauan kesejahteraan janin.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Denyut jantung dasar adalah rata-rata dari denyut jantung janin yang bervariasi 5
denyut per menit (dpm) dalam segmen waktu 10 menit, tanpa melihat perubahan-
perubahan periodik atau episodik dan segmen denyut jantung dasar yang >25 dpm. Denyut
jantung dasar harus menetap minimum 2 menit dalam segmen waktu 10 menit
2.2.1 Variabilitas
Variabilitas adalah fluktuasi denyut jantung janin selama 2 siklus per menit atau lebih.
Variabilitas dilihat dari amplitude denyut jantung janin.
2
2.3 Perubahan Denyut Jantung Janin Periodik
Terjadi perubahan pada nilai dasar DJJ yang berhubungan dengan kontraksi uterus.
Respon terhadap kontraksi uterus dapat digolongkan sebagai berikut :
2.3.1 Akselerasi
Akselerasi adalah peningkatan denyut jantung janin 15 dpm atau lebih dari denyut
jantung dasar dengan durasi ≥15 detik atau lebih, namun kurang dari 2 menit. Akselerasi
memanjang bertahan lebih dari atau sama dengan 2 menit namun kurang dari 10 menit
Jika terjadi akselerasi atau deselerasiyang bertahan lebih dari atau sama dengan 10 menit,
maka terjadi perubahan denyut jantung dasar.
2.3.2 Deselerasi
Deselerasi adalah menurunnya denyut jantung janin yang dapat dibagi menjadi
deselerasi dini, deselerasi lambat, deselerasi variabel, dan deselerasi memanjang
Deselerasi dini:
3
Deselerasi lambat:
4
• Bila berlangsung > 30 menit periksa pH darah dan pertimbangkan SC
Deselerasi variabel:
Deselerasi memanjang:
Denyut jantung janin menurun >3 menit namun tidak melebihi 10 menit.
Pola denyut jantung janin sebelum dan saat kembalinya deselerasi ke denyut
jantung dasar merupakan toleransi dari janin, bukan deselerasi.
Jika terdapat deselerasi memanjang harus dilakukan resusitasi intra uterin.
5
6
BAB III
KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
http://edunakes.bppsdmk.kemkes.go.id/images/pdf/Obsgin_4_Juni_2014/Blok%204/check_li
st_ctg.pdf
Rayburn, William F dkk. 2001. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika
Sarwono Prawirohardjo, 2002, Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal, Jakarta : PT Bina Pustaka