Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KESEHATAN LINGKUNGAN dan KESEHATAN KERJA

Implementasi Promosi Kesehatan Lingkungan Pada Masyarakat Agroindustri


Kelas A

Dosen Pengampu: Prof. drg. Dwi Prijatmoko, Ph.D

Disusun Oleh:

Rachel Octaviari Altruisa


212520102042

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PASCASARJANA
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor industri berbasis pertanian (agroindustri) merupakan tulang punggung


perekonomian nasional dan sumber penghidupan sebagian besar rakyat Indonesia.
Kebutuhan tenaga kerja terapan merupakan salah satu faktor penting bagi
pengembangan agroindustri untuk menghadapi tantangan masa depan berupa era
globalisasi dan perdagangan bebas. Ketersediaan tenaga kerja terapan yang sudah
mempunyai pemahaman terhadap nilai-nilai kearifan lokal diharapkan dapat
memperkuat kemandirian perekonomian dikancah nasional dan internasional.
Agroindustri berbasis pangan lokal memerlukan bahan baku berupa hasil pertanian
yang sesuai untuk diproses menjadi produk pangan. Hasil pertanian yang berasal dari
produksi setempat akan mempermudah produsen agroindustri memperolehnya.
Disamping lebih dekat sumber bahan bakunya, harganya bisa lebih murah dibanding
membeli bahan baku dari daerah lain yang lokasinya lebih jauh. bahwa produksi
pertanian setempat mencukupi untuk bahan baku agroindustri yang ada di wilayah
tersebut. Bisa dikatakan bahwa agroindustri tersebut tumbuh seiring dengan
ketersediaan bahan baku yang relatif mencukupi (Hattori, 2015).

Industrialisasi pada sektor pertanian seyogyanya menjadi pilihan utama dalam


melanjutkan keberhasilan pembangunan pertanian. Dalam mewujudkan kemandirian
penyediaan bahan pangan serta pertumbuhan ekonomi yang lebih mantap dari setiap
rumah tangga maka pengembangan agroindustri berbasis di 2 desa menjadi pilihan
yang sangat strategis. Perkembangan usaha agroindustri ini tidak saja meningkatkan
nilai tambah hasil-hasil pertanian, tetapi juga diharapkan untuk terciptanya
swasembada bahan pangan dan menyebarkan pembangunan secara luas kepada setiap
rumah tangga sehingga dapat menanggulangi gejolak kemiskinan yang cenderung
terus meningkat. Upaya seperti ini diharapkan akan terjadi pertumbuhan ekonomi
setiap rumah tangga tani di desa secara wajar serta akan memberikan sumbangan
secara optimal pada upaya peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan. Untuk
mewujudkan pengembangan usaha agroindustri pada setiap desa sentra pertanian,
perlu upaya sungguh-sungguh untuk merancang dan merealisasikan secara bertahap
yang dimulai 1 - 2 produk olahan dengan kemasan yang baik dan menarik
(Kindangen, 2014)
Seseorang yang bekerja di bidang agroindustri juga pasti memiliki resiko
kerja contohnya seperti Musculoskeletal Disorder, karena pekerjaan para pertani yang
diharusnya untuk membungkuk dalam waktu yang cukup lama maka kebanyakan dari
petani tersebut mengalami musculoskeletal disorder, tidak hanya itu masih banyak
bahaya lain yang dapat dialami petani, misalnya keracunan pestisida. Dengan
demikian sebagai tenaga kesehatan kita perlu untuk melakukan promosi kesehatan di
bidang agroindustri.

Kementerian/Departemen Kesehatan Republik Indonesia merumuskan


pengertian promosi kesehatan sebagai berikut: “Upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor-faktor kesehatan melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong
dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat,
sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan.” Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.
1114/Menkes/SK/VIII/2005. Dengan adanya promosi kesehatan pada petani dapat
meningkatkan derajat kesehatan para petani. Promosi kesehatan juga bisa melindungi
diri petani dari gangguan-gangguan kesehatan yang belum diketahui.
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Agroindustri

Agroindustri berasal dari dua kata agricultural dan industry yang berarti suatu
industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya atau suatu
industri yang menghasilkan suatu produk yang digunakan sebagai sarana atau input
dalam usaha pertanian.

Definisi agroindustri dapat dijabarkan 4 sebagai kegiatan industri yang


memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang, dan menyediakan
peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut, dengan demikian agroindustri meliputi
industri pengolahan hasil pertanian, industri yang memproduksi peralatan dan mesin
pertanian, industri input pertanian (pupuk, pestisida, herbisida dan lain-lain) dan
industri jasa sektor pertanian (Udayana, 2011).

Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai


bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut.
Secara eksplisit pengertian Agroindustri pertama kali diungkapkan oleh Austin
(1981) yaitu perusahaan yang memproses bahan nabati (yang berasal dari tanaman)
atau hewani (yang dihasilkan oleh hewan). Proses yang digunakan mencakup
pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan,
pengemasan dan distribusi. Produk Agroindustri ini dapat merupakan produk akhir
yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan baku industri lainnya (Badar
dkk, 2012).

2.1.2 Peran Agroindustri

Upaya pengembangan usaha agroindustri berupa pengolahan produk pangan


telah dilakukan sejak lama, akan tetapi belum membuahkan hasil seperti yang
diharapkan. Hal yang memprihatinkan bahwa ada banyak produk olahan makanan
secara tradisional dan spesifik sudah semakin jarang ditemui dikalangan masyarakat
pedesaan. Kalau kita mendatangi suatu desa sentra pertanian, secara visual akan
terlihat adanya gejolak peningkatan mengkonsumsi bahan makanan yang cenderung
ke arah serba instan. Terjadinya fenomena seperti ini oleh karena isu pengembangan
agroindustri berbasis di desa yang telah dicanangkan sejak dua puluhan tahun lalu
tampaknya sampai saat ini tidak/belum direalisasikan dengan benar menjadi basis
kegiatan ekonomi rakyat di pedesaan. Hal ini berdampak semakin membesar nilai
pendapatan masyarakat tersedot membeli bahan pangan dari luar daerah yang
seharusnya tidak perlu terjadi secara berlebihan (Kindangen, 2014).

Dalam kerangka pembangunan pertanian, agroindustri merupakan penggerak


utama perkembangan sektor pertanian, terlebih dalam masa yang akan datang posisi
pertanian merupakan sektor andalan dalam pembangunan nasional sehingga peranan
agroindustri akan semakin besar. Dengan kata lain, dalam upaya mewujudkan sektor
pertanian yang tangguh, maju dan efisien sehingga mampu menjadi leading sector
dalam pembangunan nasional, harus ditunjang melalui pengembangan agroindustri,
menuju agroindustri yang tangguh, maju serta efisien dan efektif (Udayana, 2011).

2.2 Promosi Kesehatan

2.2.1 Definisi Promosi Kesehatan

Green dan Kreuter (2005) menyatakan bahwa “Promosi kesehatan adalah


kombinasi upaya-upaya pendidikan, kebijakan (politik), peraturan, dan organisasi
untuk mendukung kegiatan-kegiatan dan kondisi-kondisi hidup yang menguntungkan
kesehatan individu, kelompok, atau komunitas”.

Definisi/pengertian yang dikemukakan Green ini dapat dilihat sebagai


operasionalisasi dari definisi WHO (hasil Ottawa Charter) yang lebih bersifat
konseptual. Di dalam rumusan pengertian diatas terlihat dengan jelas aktivitas-
aktivitas yang harus dilakukan dalam kerangka “promosi kesehatan”.

Promosi kesehatan” merupakan salah satu bentuk intervensi di bidang


kesehatan untuk memperbaiki status kesehatan masyarakat. Dilihat dari keluasan dan
keberagaman aktivitasnya, dapat dikatakan bahwa promosi kesehatan adalah bentuk
baru dari kesehatan masyarakat. (Tones and Green, 2004). Atau dengan kata lain
Promosi Kesehatan merupakan program yang dirancang untuk memberikan
perubahan di bidang kesehatan terhadap manusia, organisasi, masyarakat dan
lingkungan.

2.2.2 Tujuan Promosi Kesehatan

1. Tujuan Promosi Kesehatan menurut WHO


a. Tujuan Umum
Mengubah perilaku individu/masyarakat di bidang Kesehatan
b. Tujuan Khusus
1) Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai bagi masyarakat.
2) Menolong individu agar mampu secara mandiri/berkelompok mengadakan
kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.
3) Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan
kesehatan yang ada.
2. Tujuan Operasional:
a. Agar orang memiliki pengertian yang lebih baik tentang eksistensi dan
perubahan-perubahan sistem dalam pelayanan kesehatan serta cara
memanfaatkannya secara efisien & efektif.
b. Agar klien/masyarakat memiliki tanggung jawab yang lebih besar pada
kesehatan (dirinya), keselamatan lingkungan dan masyarakatnya.
c. Agar orang melakukan langkah2 positip dlm mencegah terjadinya sakit,
mencegah berkembangnya sakit menjadi lebih parah dan mencegah keadaan
ketergantungan melalui rehabilitasi cacat karena penyakit.
d. Agar orang mempelajari apa yang dapat dia lakukan sendiri dan bagaimana
caranya, tanpa selalu meminta pertolongan kepada sistem pelayanan
kesehatan yang normal.

2.2.3 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan

Ruang lingkup sasaran promosi kesehatan adalah keempat determinan kesehatan


dan kesejahteran seperti terlihat dalam model klasik dari Bloom (Forcefield Paradigm
of Health and Wellbeing), yaitu:

1. Lingkungan,
2. Perilaku,
3. Pelayanan kesehatan, dan
4. Faktor genetik (atau diperluas menjadi faktor kependudukan).

Dalam paradigma ini diungkapkan pula bahwa antara keempat faktor tadi terjadi
saling mempengaruhi. Perilaku mempengaruhi lingkungan dan lingkungan
mempengaruhi perilaku. Faktor pelayanan kesehatan, akan berperan dalam
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat bila pelayanan yang
disediakan digunakan (perilaku) oleh masyarakat. Faktor genetik yang tidak
menguntungkan akan berkurang resikonya bila seseorang berada dalam lingkungan
yang sehat dan berperilaku sehat. Dengan demikian, perilaku memainkan peran yang
penting bagi kesehatan.

Oleh karena itu, ruang lingkup utama sasaran promosi kesehatan adalah perilaku
dan akar-akarnya serta lingkungan, khususnya lingkungan yang berpengaruh terhadap
perilaku. Green mengkategorikan akar-akar perilaku ke dalam 3 kelompok faktor,
yaitu faktor-faktor predisposisi (yang merupakan prasyarat terjadinya perilaku secara
sukarela), pemungkin (enabling, yang memungkinkan faktor predisposisi yang sudah
kondusif menjelma menjadi perilaku), dan faktor penguat (reinforcing, yang akan
memperkuat perilaku atau mengurangi hambatan psikologis dalam berperilaku yang
diinginkan).

2.2.4 Konsep Promosi Kesehatan

Ada berbagai konsep promosi kesehatan yang dapat dilibatkan dalam upaya menyebarkan
informasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait peningkatan kualitas kesehatan
dan menjalani gaya hidup sehat. Aktivitas promosi kesehatan di sekolah dapat menjadi
bagian dari kegiatan menyebarkan informasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait
pesan – pesan tertentu. Salah satu promosi kesehatan yang dapat digulirkan di sekolah adalah
ajakan untuk meningkatkan konsumsi ikan. Terdapat beberapa pesan penting dari gerakan
tersebut yang berkaitan dengan gizi tinggi yang bisa diperoleh dari konsumsi ikan dan tentu
saja rasa yang enak.

Dalam konsep promosi kesehatan terdapat beberapa kegiatan yang bisa dilakukan
baik itu untuk promosi kesehatan di tempat kerja, promosi kesehatan di sekolah
ataupun promosi kesehatan di masyarakat. Dan berikut adalah kegiatan promosi
kesehatan. Macam-macam konsep promosi kesehatan antara lain:

 Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

 Cuci tangan pakai sabun (CTPS)

 Mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur.

 Tidak membuang sampah sembarangan

 Melakukan kerja bakti untuk menciptakan lingkungan sehat

 Menggunakan pelayanan kesehatan.

 Menjalankan gaya hidup sehat bersama anggota keluarga.


BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Implementasi Promosi Kesehatan Lingkungan Pada Masyarakat


Agroindustri

Dalam hal ini implementasi promosi kesehatan masyarakat di bidang


agroindustri bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dibidang
agroindustri, melindungi masyarakat sekitar agar terlindung dari pencemaran
perusahaan agroindustri. Dalam bidang agroindustri pasti memiliki dampak
lingkungan yang ditimbulkan salah satunya yaitu limbah. Limbah-limbah ini
memiliki tekstur yang halus dan mengandung kadar air yang cukup tinggi yaitu
sekitar 50-60% dan berbau menyengat.

Limbah agroindustri terdiri dari limbah cair, padat, gas dan partikel. Diantara
ketiga macam limbah tersebut ada yang bersifat beracun dan berbahaya atau disebut
sebagai limbah B3. Limbah B3 memiliki dampak terhadap kesehatan pekerja di
bidang agroindustri seperti kerusakan sistem saluran pernapasan, saluran pencernaan,
sistem kardiovaskuler dan masih banyak yang lain. Selain penyakit yang ditimbulkan
akibat limbah B3 ada juga penyakit yang ditimbulkan oleh vektor seperti Insect bone
disease, roden bone disease, penyakit kulit akibat jamur.

Dengan banyaknya resiko resiko yang dialami oleh masyarakat agroindustri


sebagai tenaga kesehatan perlu mengadakan adanya promosi kesehatan dengan cara
melakukan penyuluhan tentang bahaya paparan limbah B3, pengelolahan limbah,
PHBS, pengelolaan lingkungan dan pengendalian vektor. Dalam hal lain sebagai
tenaga kesehatan juga bisa mengadakan pemeriksaan kesehatan rutin di setiap
wilayah masyarakat agroindustri. Dengan upaya promosi kesehatan ini diharapkan
masyarakat agroindustri lebih memahami dan sadar akan pentingnya kesehatan,
masyarakat juga semakin paham tentang cara penanggulangan penyakit yang bisa
terjadi akibat dampak lingkungan di sekitarnya. Usaha promosi kesehatan lainnya
bisa dengan mengajak masyarakat untuk kerja bakti secara rutin dan mengajarkan
cara pengolahan limbah secara langsung kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin. (2016). Pengantar Agroindustri.CV. Mujahid Press:Bandung


Kindangen, JG., 2014. Prospek Pengembangan Agroindustri Pangan dalam
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Tani di Kabupaten Minahasa Tenggara.
Seminar Regional Inovasi Teknologi Pertanian, mendukung Program
Pembangunan Pertanian Propinsi Sulawesi Utara. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara.
Susilowati, D. (2016). Promosi Kesehatan.Jakarta
Udayana, GB., 2011. Peran Agroindustri dalam Pembangunan Pertanian.
Singhadwala, Edisi 44, Februari 2011

Anda mungkin juga menyukai