Anda di halaman 1dari 5

5.1.

2 Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan

1. Pengertian
Pembangunan berwawasan kesehatan adalah inisiatif semua komponen bangsa dalam
menetapkan perencanaan pembangunan selalu berorientasi untuk mengedapankan upaya
promotif dan preventif pada masalah kesehatan, walaupun bukan
berarti mengesampingkan kegiatan kuratif. 
Pembangunan berwawasan kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam
mewujudkan pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk
mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap orang demi tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. (Depkes, 2006).
Fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan berarti
puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping
itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
setiap program pembangunan diwilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan
kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
2. Kegiatan
 Kegiatan preventif
Dapat dilaksanakan dengan cara mencegah dan menghindari timbulnya penyakit dan
masalah kesehatan lain. Kegiatan ini bisa berupa pemberian imunisasi, perbaikan
lingkungan ( hygiene dan sanitasi ) baik perorangan, perumahan, industri rumah
tangga maupan indistri perusahaan. Kegiatan preventif juga dilakukan untuk
menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas juga kereta api dan keselamatan kerja
terhadap seluruh pekerja termasuk pekerja perusahaan. Pada tingkat perusahaan dan
departemen dampak lingkungan dengan kegiatan analisa dampak lingkungan
(AMDAL).
Pada departemen yang terkait misalkan Departemen Pertanian harus dipikirkan juga
bagaimana mencegah dan mengurangi terjadinya dampak insectisida terhadap
penggunanya. Contoh yang lain : misal pada kegiatan industri perusahaan, jadi semua
industri perusahaan dalam mengolah produknya harus sudah memikirkan dampak
lingkungan utamanya terhadap pengolahan polutan (limbah produksi) sehingga
memenuhi batas ambang kesehatan yang ditentukan.
 Kegiatan promotif
Kegiatan ini bersifat promosi, bisa dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan
tentang wawasan kesehatan melalui berbagai platform maupun media. Dan juga bisa
dengan menjaga stamina tubuh dengan makan menu seimbang.
 Kegiatan preventif
Preventif adalah kegiatan pencegahan bisa dilakukan dengan berbagai kegiatan mulia
dari imunisasi, pengelolaan hygiene lingkungan, AMDAL, dan kegiatan lainnya.
 Kegiatan kuratif
Pengobatan dan rehabilitasi
3. Perubahan Paradigma Sehat
Berdasarkan pemahaman situasi dan adanya perubahan terhadap konsep sehat –sakit
serta makin kayanya khasanah ilmu pengetahuan dan informasi tentang determinan
kesehatan yang bersifat multifaktural, telah mendorong pembangunan kesehatan nasional
kearah paradigma baru, yaitu pardigma sehat. Paradigma adalah pemikiran dasar sehat,
berorientasi pada peningkatan dan perlindungan penduduk sehat dan bukan hanya
penyembuhan orang sakit, sehingga kebijakan lebih ditekankan pada upaya promotif dan
preventif dengan maksud melindungi dan meningkatkan orang sehat menjadi lebih sehat
dan lebihn produktif serta tidak jatuh sakit karena adanya upaya preventif. Sehingga
perlu diupayakan semua Kebijakan pemerintah selalu berwawasan kesehatan dengan
mottonya menjadi “ Pembangunan Berwawasan Kesehatan”.
4. Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Penanganan masalah kesehatan secara menyeluruh diperlukan untuk mewujudkan
masyarakat sehat. Instruksi Presiden (Inpres) baru dapat menjadi acuan pembangunan
kesehatan yang berkelanjutan dan tersistematis. Inpres tentang pembangunan
berwawasan kesehatan itu masih dalam proses. Inpres ini di dalamnya melibatkan 13
Kementerian dan lembaga, diantaranya, Kemenkes, Kemendagri, Kemen PUPR,
Kementerian Pertanian, Bappenas, dan BKKBN. Contohnya, Kemenpora diminta untuk
mewujudkan satu desa satu lapangan olah raga, Kemenhub diminta untuk mewujudkan
setiap kabupaten/kota mempunyai area car free day. Kemen PUPR diminta mewujudkan
semua rumah mempunyai akses terhadap air bersih dan jamban keluarga. Kemendikbud
diminta menggiatkan lagi gerakan sarapan di sekolah dan pengamanan makanan yang
ada di sekitar sekolah.
Kemudian Bupati/Walikota diminta menginisiasi gerakan hidup sehat di masyarakat.
Aktifitas fisik, menyediakan sayur dan buah, serta mendorong penyediaan fasilitas untuk
cek kesehatan secara berkala. Dari sisi Kemenkes perlu komitmen bahwa Pemerintah
Pusat juga mempunyai peran yang cukup melalui bantuan daerah. Terkait pentingnya
gizi, dalam Inpres ditegaskan bahwa Kementan harus meningkatkan produksi sayur dan
buah. Konsekuensinya ada di konsumsi, tidak mungkin ada produksi tapi tidak ada
konsumsi. Kemenkominfo diminta meningkatkan konsumsi. Kemensos, mengusulkan
telur masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Upaya lain juga akan dilakukan
dengan berbicara kepada asosiasi produsen iklan untuk mulai meningkatkan intensitas
munculnya ikan disetiap iklan produk yang bersangkutan. Misalkan iklan minyak goreng
jangan yang digoreng itu daging ayam, tapi diganti ikan. Artinya sekarang sudah berpikir
protein. Semoga setelah disahkannya Inpres ini, dapat benar-benar membangun bangsa
yang sehat.

5. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga


Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan
sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya
dengan mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan di dalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga
di wilayah kerjanya.
Pendekatan keluarga yang dimaksud dalam pedoman umum ini merupakan
pengembangan dari kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yang meliputi kegiatan berikut.1.
Kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan data Profil Kesehatan Keluarga dan
peremajaan (updating) pangkalan datanya.2. Kunjungan keluarga dalam rangka promosi
kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif.3. Kunjungan keluarga untuk
menidaklanjuti pelayanan kesehatan dalam gedung.4. Pemanfaatan data dan informasi
dari Profil Kesehatan Keluarga untuk pengorganisasian/ pemberdayaan masyarakat dan
manajemen Puskesmas.
Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12
indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator
utama tersebut adalah sebagai berikut.
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Departemen Kesehatan. 2007. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2008.


Jakarta: Departemen Kesehatan RI
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20170307/1120060/inpres-baru-
pembangunan-berwawasan-kesehatan/
https://www.kemkes.go.id/article/view/17070700004/program-indonesia-sehat-dengan-
pendekatan-keluarga.html

Anda mungkin juga menyukai