A. Definisi Sains
5. Ontologi Sains
Ontologi sains merupakan ilmu yang mempelajari tentang hakekat dan
struktur sains. Dan hakikat sains menjawab pertanyaan apa sains itu sebenarnya,
dan struktur sains menjelaskan tentang cabang-cabang sains.
C. Hakikat Sains
Pada pembelajaran hakikat sains ini ada dua pengetahuan yaitu pengetahuan
rasional dan pengetahuan empiris. Yang pertama masalah rasional. Jika kita meneliti
suatu kejadian dan memberikan suatu kesimpulan sementara atau hipotesis dan
hipotesis itu harus berdasarkan rasional dan penelitian itu harus berdasarkan rasional
dan penelitian ini berdasarkan sebab akibat. Yang kedua, masalah empiris hipotesis
yang sudah dibahas dan realistis itu selanjutnya diajukan bukti yang empiris.\
D. Struktur Sains
Pada garis besar sains dibagi menjadi dua; yaitu sains kealaman dan sains
sosial, yang menjelaskan struktur sains dalam bentuk nama-nama ilmu. (a) Sains
Kealaman - Astronomi - Fisika : mekanika, bunyi, cahaya, dan optic, fisika, nuklir; -
Kimia : kimia organik, kimia teknik - Ilmu bumi : paleontology, ekologi, geofisika,
geokimia, mineralogy, geografi. - Ilmu hayat : biofisika, botani, zoology. (b) Sains
Sosial - Sosiologi : sosiologi komunikasi, sosiologi politik, sosiologi pendidikan -
Antropologi : antropologi budaya, antropologi ekonomi, antropologi politik -
Psikologi : psikologi pendidikan, psikologi anak, psikologi abnormal - Ekonomi:
ekonomi makro, ekonomi lingkungan, ekonomi pedesaan - Politik : politik dalam
negeri, politik hukum, politik internasional.
E. Karakteristik Sains
Randall dan Buchker mengemukakan beberapa ciri umum sains, antara lain :
1. Hasil sains bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama, artinya hasil sains
yang lalu dapat digunakan untuk penyelidikan hal yang baru, dan tidak memonopoli.
Setiap orang dapat memanfaatkan hasil penemuan orang lain. 2. Hasil sains
kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan karena yang menyelidikinya
adalah manusia. 3. Sains bersifat objektif ,artinya prosedur kerja atau cara
penggunaan metode sains tidak tergantung kepada siapa yang menggunakan, tidak
tergantung pada pemahaman secara pribadi.
F. Aksiologi Sains
Setelah fakta-fakta ini terlukiskan maka sampailah ia ke tahap terakhir. Penjelasan fakta-
fakta dengan jalan sebagai berikut:
Ada juga cara kerja sains yang menurut sebagian pendapat para ahli seperti berikut :
Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada
pemikiran atau suatu sistem seperti politik, sosial, agama. Perkembangan yang terjadi
dalam pengetahuan ternyata melahirkan sebuah polemik baru karena kebebasan
pengetahuan terhadap nilai atau yang bisa kita sebut sebagai Netralitas pengetahuan
(value free). Sekarang mana yang lebih unggul antara netralitas pengetahuan dan
pengetahuan yang didasarkan pada keterikatan nilai. Netral biasanya diartikan tidak
memihak. Dalam kata “sain netral” pengertian itu juga terpakai. Artinya sains tidak
memihak pada kebaikan dan tidak juga pada kejahatan. Itulah sebabnya istilah sains
netral sering dig anti dengan istilah sains bebas nilai (value free). Sedangkan lawannya
ialah sains terikat (value bound). Sains netral mempunyai keuntungan bahwa sains netral
perkembangannta akan cepat terjadi karena tidak ada yang menghambat atau
menghalangi tatkala peneliti memilih dan menetapkan objek yang hendak diteliti, cara
meneliti, dan tatkala menggunakan produk penelitian.
G. Sains Sebagai Kumpulan Pengetahuan
Pengetahuan adalah apa saja yang diketahui manusia, tanpa menghiraukan
apakah benar atau salah tanpa menghiraukan dari mana datangnya pengetahuan itu.
Jadi, pada hakikatnya apa saja yang diketahui manusia walau dari mimpi atau
berkhayal sekalipun, itu adalah pengetahuan. Menurut Bernal, sains dapat dipandang
sebagai suatu body of knowledge yang terus tumbuh, tidak statis. Ia menyatakan
bahwa kumpulan pengetahuan dari sains itu tidak sama seperti pengetahuan agama
atau kesenian. Agama itu berkenaan dengan pelestarian suatu kebenaran yang mutlak
sedangkan kesenian bersifat individual. Jadi perbedaannya denga sains adalah bahwa
sains itu kebenarannya tidak mutlak dan jumlahnya selalu berkembang. Selain itu,
sains dapat diperiksa kebenarannya setiap saat oleh orang lain ataupun diulang
observasinya (Darmodjo, 1986).
H. Sains Sebagai Cara Berpikir
Hakikat sains menurut Chiapetta adalah a way of thinking (cara berpikir), a
way of investigating (cara penyelidikan), dan a body of knowledge (sekumpulan
pengetahuan). Sebagai cara berpikir, sains merupakan aktivitas mental (berpikir)
orang-orang yang bergelut dalam bidang yang dikaji. Sebagai contoh para ilmuwan
berusaha mengungkap, menjelaskan serta menggambarkan fenomena alam. Ide-ide
dan penjelasan suatu gejala alam tersebut disusun di dalam pikiran. Kegiatan mental
tersebut didorong oleh rasa ingin tahu untuk memahami fenomena alam. (Sholihah,
2015). Kecenderungan para ilmuwan untuk penemuan sesuatu nampaknya terdorong
atau termotivasi oleh rasa percaya bahwa hukum-hukum alam dapat disusun dari
hasil observasi dan dijelaskan melalui pikiran dan alasan. Selain itu rasa percaya
bahwa alam semesta ini dapat dipahami juga terdorong oleh keinginan untuk
menemukan sesuatu (rasa ingin tahu bawaan lahir). Rasa ingin tahu tersebut tampak
pada anak-anak yang secara konstan melakukan eksplorasi terhadap lingkungan
mereka dan seringnya mereka bertanya mengapa sesuatu dapat terjadi.
I. Sains Sebagai Cara Penyelidikan
Penyelidikan atau research dalam bahasa inggris ada dua istilah, yaitu re
bermaksud kembali dan search bermaksud menemukan. Berdasarkan ini juga
Wiersma (1991) menjelaskan bahwa secara umum asas penyelidikan meliputi ciri
berikut yaitu bersistematik, menghasilkan pengetahun yang sah, bersifat objektif dan
data yang impirikal.
F. Konsekuensi Hakekat Sains dalam Pembelajaran
1. Hakekat Sains
IPA secara umum meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu fisika, biologi, dan
kimia. IPA hakikatnya merupakan suatu produk, proses, dan aplikasi. Sebagai
produk IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep dan
bagan konsep. Pengertian IPA sebagai kumpulan pengetahuan adalah bagaimana
cara mendapatkan ilmu pengetahuan tersebut. Pengertian mendapatkan
pengetahuan untuk siswa dapat berupa konsep-konsep yang sedang dipelajarinya.
Penekanan dari hakekat IPA sebagai proses adalah pada bagaimana seorang siswa
menemukan sendiri apa yang sedang dipelajarinya. Suatu hal yang dimaksud
dengan menemukan sendiri disini bukan berarti konsep yang sedang dipelajarinya
adalah murni hasil pemikiran siswa tersebut. Dalam hal ini, siswa masih tetap
mempelajari konsep-konsep yang sudah ditemukan oleh para akhli IPA, tetapi
yang menjadi titik berat adalah bagaimana urutan-urutan atau tahapan-tahap yang
dilakukan siswa pada saat mempelajari konsep tersebut.
Znaniecki menyatakan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem yang meliputi unit
biofisik para individu yang bertempat tinggal pada suatu daerah geografis tertentu selama
periiode waktu tertentu dari suatu generasi. Dalam sosiology suatu masyarakat dibentuk
hanya dalam kesejajaran kedudukan yang diterapkan dalam suatu organisasi. (F Znaniecki,
1950).
a. Suatu kelompok orang yang berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai kelompok
yang berbeda, diorganisasi, sebagai kelompok yang diorganisasi secara tetap untuk
waktu yang lama dalam rintang kehidupan seseorang secara terbuka dan bekerja pada
daerah geografls tertentu,
b. Kelompok orang yang mencari penghidupan secara berkelompok, sampai turun
temurun dan mensosialkan anggota anggotanya melalui pendidikan.
c. Suatu ke orang yang mempunyai sistem kekerabatan yang terorganisasi yang
mengikat anggota-anggotanya secara bersama dalam keselurühan yang terorganisasi.
3. Pengertian Teknologi
Teknologi, teknologi merupakan berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berari
pekerjaan, dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada
berbagai cabang industri. Menurut Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku
produk, informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan
digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam
rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang
bersangkutan.