Anda di halaman 1dari 58

MODUL PENGAYAAN

GEOGRAFI

MAN 1 MALANG
KELAS X

FITRIA HANIM S.Pd

KATA PENGANTAR

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 1


Assalamualaikum Warohmatullahhiwabarokatuh,

Pertama-tama saya ucapkan puji dan puji-syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia yang telah diberikan kepada saya, serta shalawat dan salam tidak lupa saya ucapkan kepada
Junjungan Nabi Besar Muhammad Saw. Dan juga tidak lupa saya ucapkan terima-kasih kepada
semua pihak yang telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada saya terutama Kepala MAN
1 Malang dan para dewan guru sehingga Modul Pengayaan Materi Geografi ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. Saya sadar dalam pembuatan modul ini masih banyak kekurangannya. Untuk
itu penyusun mohon maaf dan mohon diberikan kritik dan saran agar modul ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membacanya. Akhir kata penyusun mohon maaf dan terima-kasih.

Wassalam,

Penyusun

Jarod Purwolelono S.Pd

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 2


DINAMIKA PERUBAHAN LITOSFER DAN PEDOSFER SERTA DAMPAKNYA
TERHADAP KEHIDUPAN DI BUMI

BAB I LITOSFER & PEDOSFER

A. LITOSFER

Lapisan kulit bumi sering disebut litosfer. Berasal dari kata litos artinya batu, sfeer atau
sphaira artinya bulatan. Jadi litosfer adalah lapisan kerak bumi atau kulit bumi yang terdiri dari
batu2an yang keras dan tanah, sedangkan tanah itu sendiri berasal dari batuan yang melapuk.
Batu2an pembentuk lapisan kerak bumi ini banyak mengandung mineral-mineral yang berbentuk
Kristal, hablur dan beberapa jenis logam.

Tebal kulit bumi tidak merata. Kulit bumi di bagian benua/daratan lebih tebal daripada di
bawah samudera. Bumi tersusun atas beberapa lapisan :

a. Barisfer, yaitu lapisan inti bumi merupakan bahan padat yang tersusun atas lapisan nife
(niccolum = nikel dan ferrum = besi). Jari2nya ± 3.470 km dan batas luarnya ± 2.900 km di
bawah permukaan bumi.
b. Asthenosfer (Mantle), adalah lapisan pengantara yaitu lapisan yang terdapat di atas barisfer
setebal ± 1.700 km. berat jenisnya rata2 5 gr/cm3, merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan
berpijar.
c. Litosfer, yaitu lapisan yang terletak di atas asthenosfer, dengan ketebalan ± 1.200 km. berat
jenisnya rata2 2,8 gr/cm3. Litosfer terdiri atas 2 bagian :
1. Lapisan Sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
aluminium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Dalam lapisan ini terdapat
batuan antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan batuan metamorf. Lapisan sial
disebut juga lapisan kerak bersifat padat dan kaku memiliki ketebalan ± 35 km. kerak
ini dibagi menjadi dua bagian yakni :
- Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan beku granit pada
bagian atasnya dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang
menempati sebagai benua.
- Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri atas endapan di laut pada
bagian atas, kemudian di bawahnya terdapat batu2an vulkanik dan lapisan yang
paling bawah tersusun atas batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini menempati
sebagai samudera.
2. Lapisan Sima, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini mempunyai berat jenis
yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium, yaitu
mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima merupakan bahan yang
bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata2 65 km.

Batuan kulit bumi dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :

1) Batuan Beku.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 3


Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang mendingin menjadi
padat. Berdasarkan tempat pendinginannya ada 3 macam batuan beku, yaitu :

a) Batuan Beku Dalam.


Batuan ini disebut juga batuan beku plutonis (batuan beku abyssis), terjadinya jauh di
bawah permukaan bumi, berasal dari magma yang mendingin. Pendinginan sangat lambat, sehingga
berlangsungnya proses kristalisasi sangat leluasa. Oleh karena itu, batuan beku dalam terdiri atas
kristal2 penuh, mempunyai struktur (susunan) holokristalin atau granitis. Contohnya : batu garanit,
diorite, gabro dan seynit.

b) Batuan Korok.
Batuan ini terbentuk di dalam korok-korok atau gang-gang di dalam kulit bumi. Karena
tempatnya dekat permukaan, pendinginannya lebih cepat. Itulah sebabnya batuan ini terdiri dari
Kristal besar, Kristal kecil, dan bahkan ada yang tidak mengkristal, yaitu bahan amorf. Contohnya :
granit porfir dan diorite porfirit.

c) Batuan Leleran/Beku Luar.


Batuan ini terbentuknya di luar kulit bumi, sehingga turunnya temperatur cepat sekali. Zat2
dari magma hanya dapat membentuk kristal2 kecil, dan sebagian ada yang sama sekali tidak dapat
mengkristal. Contohnya : liparit dan batu apung.

2) Batuan Sedimen atau Batuan Endapan.

Bila batuan beku lapuk, pada bagian-bagiannya yang lepas mudah diangkut oleh air, angin,
atau es dan diendapkan di tempat lain. Batuan yang mengendap ini disebut batuan sedimen. Batuan
ini mula2 lunak, tetapi lama-kelamaan menjadi keras karena proses pembatuan.

- Dilihat dari perantaranya batuan sedimen dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
a. Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis, pengangkut batuan ini adalah angin, contohnya : tanah
los, tanah turf, dan tanah pasir di gurun.
b. Batuan Sedimen Glasial, pengangkutan batuan ini adalah es. Contohnya : moraine
(moraine).
c. Batuan Sedimen Aquatis, pegangkutan batuan ini adalah air. Contohnya :
- Breksi (Brecci) adalah batuan sedimen yang terdiri dari batu2an yang bersudut tajam
yang sudah melekat satu sama lain.
- Konglomerat adalah batuan sedimen yang terdiri dari batu2an yang bulat2 yang sudah
melekat satu dengan yang lainnya.
- Batu Pasir adalah batuan sedimen yang berbutir-butir dan melekat satu sama lain.

- Dilihat dari tempat pengendapannya ada 3 macam batuan sedimen, yaitu :


1. Batuan Sedimen Lakustre, adalah batuan sedimen yang diendapkan di danau. Contohnya :
turf danau, tanah liat danau.
2. Batuan Sedimen Kontinental, adalah batuan batuan sedimen yang diendapkan di daratan.
Contohnya : tanah los, tanah gurun pasir.
3. Batuan Sedimen Marine, adalah batuan sedimen yang diendapkan di laut. Contohnya :
lumpur biru di pantai, endapan radiolarian di laut dalam dan lumpur merah.

3) Batuan Metamorf (Batuan Malihan).

Batuan ini merupakan batuan yang telah mengalami perubahan yang dahsyat secara
kimiawi. Asalnya dapat dari batuan beku atau batuan sedimen.Perubahan tersebut karena tekanan
dan suhu yang tinggi. Batuan metamorf dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

a. Batuan Metamorf Kontak


Batuan ini terjadi akibat suhu yang sangat tinggi. Biasanya terletak dekat dengan dapur magma.
Contohnya : marmer, dan batu bara.
b. Batuan Metamorf Dynamo.
Batuan ini terjadi karena tekanan yang tinggi dan dalam waktu yang lama, disebut juga metamorf
kinetis. Contohnya: batu asbak, antrasit, schist dan shale.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 4


c. Batuan Metamorf Pneumatolitis Kontak.
Terjadi karena pengaruh suhu yang tinggi dan mendapat tambahan gas lain pada waktu
terbentuknya batuan tersebut. Contohnya, batu permata dan topas.

Unsur2 yang Terdapat dalam kerak Dan Kulit Bumi :

NAMA UNSUR BANYAKNYA (%)


Oksigen 46,60
Silikon 27,72
Aluminium 8,13
Ferrum (besi) 5,00
Kalsium 3,63
Natrium 2,83
Kalium 2,59
Magnesium 2,09
JUMLAH 98,59

Untuk mengetahui jenis mineral yang terkandung di dalam suatu batuan dipergunakan 2
cara, yaitu :

1. Mengenal mineral secara fisik.

Dalam hal ini dipergunakan sifat fisik mineral tersebut, diantaranya

1. Warna
2. Kilap
3. Tembusnya cahaya
4. Bentuk Kristal
5. Bentuk belahan
6. Kekerasan
7. Berat jenis
8. Reaksi terhadap zat yang asam
9. Kemagnetan

2. Mengenal mineral secara kimia.

Secara kimia ini mempergunakan pedoman pada unsur2 yang terkandung pada batuan, seperti :

1. Mineral murni
- Logam yaitu emas, perak, besi
- Bukan logam yaitu belerang, intan, grafit

MACAM-MACAM BENTUK MUKA BUMI

Sebagai akibat dari tenaga eksogen dan endogen, maka terbentuklah perbedaan ketinggian
permukaan bumi, yang dikenal dengan sebutan relief. Relier permukaan bumi terdiri atas dua
macam, yaitu :

a. Relief daratan, terdiri atas :

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 5


- Gunung, yaitu daerah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya, dan ditandai dengan adanya
puncak, lereng, dan kaki gunung.
- Lembah, yaitu daerah ledokan/lebih rendah dari tempat sekitarnya dan berda di bawah kaki
gunung.
- Pegunungan, yaitu rangkaian beberapa gunung, bentuknya memanjang. Contohnya
pegunungan bukit barisan di pulau sumatera.
- Bukit, yaitu sejenis pegunungan yang tingginya antara 200 sampai 300 meter. Bukit yang
berkelompok disebut perbukitan.
- Pematang, yaitu suatu perbukitan atau pegunungan yang puncaknya berderet apabila
didaki dari puncak yang satu ke puncakyang lain tidak perlu sampai ke kakinya.
- Cekungan, yaitu bentuk muka bumi yang cekung yang umumnya dikelilingi oleh gunung
atau pegnungan .
- Lereng, yaitu suatu medan atau daerah permukaan tanah yang letaknya miring, tidak
horizontal dan tidak vertikal.
- Plato atau Plateau, bentuk permukaan bumi ini merupakan dataran tinggi dengan bagian
atas relative rata dan telah mengalami erosi. Misalnya, Plato Dieng di Jawa Tengah, dan
Plato Madi di Kalimantan.
- Dataran Rendah, yaitu daerah datar yang berada pada ketinggian kurang dari 200 m dari
permukaan laut.
- Dataran Tinggi, yaitu daerah datar yang berada pada ketinggian lebih dari 200 m dan
berciri sejuk.
- Depresi, adalah bagian permukaan bumi yang mengalami penurunan. Bentuk depresi yang
memanjang disebut slenk, sedangkan yang membulat disebut basin. Misalnya, Depresi
Jawa Tengah dan Lembah Semangka.
- Ngarai (Canyon), yaitu lembah yang dalam dan sempit dengan lereng yang curam,
misalnya ngarai sianok di Sumatera Barat.
- Pantai, adalah bagian dari darat yang terdekat dengan laut. Garis pantai adalah garis batas
antara laut dan darat. Tepi pasir atau pesisir adalah bagian dari darat yang tergenang air
ketika pasang naik dan kering ketika surut. Daratan yang terletak di tepi laut disebut pantai.
Di daerah pantai dikenal berbagai bentuk muka bumi sebagai berikut :
1. Teluk, yaitu laut yang menjorok ke daratan.
2. Tanjung atau ujung, yaitu daratan yang menjorok ke laut. Ujung yang sangat panjang
dinamakan jazirah atau semenanjung.
3. Delta, tanah endapan di muara sungai.
4. Gosong, pulau yang tergenang ketika laut pasang dan muncul ke permukaan ketika air
laut surut disebut gosong (gosong pasir).

b. Relief Dasar Laut, terdiri atas :


- Palung Laut (trog), yaitu ledokan atau celah yang sangat dalam, berada di dasar
laut. Contoh : PalungMindano di Filipina.
- Lubuk Laut (basin atau bekken), merupakan celah yang sangat dalam di dasar laut
dan bentuknya agak bulat. Terjadi karena tenaga tektonik, sehingga dasar laut turun.
Contoh : lubuk laut sulu di Sulawesi.
- Punggung Laut, merupakan bukit yang terdapat di dasar laut dan sebagian yang ada
di atas permukaan air laut merupakan pulau. Contoh : punggung laut siboga,
Snellius, obi, dammar, nila, dan seram.
- Ambang Laut (drempel), yaitu dasar laut yang mencuat memisahkan satu perairan
dengan perairan lain, contoh : ambang laut Sulawesi.
- Gunung Laut, yaitu gunung yang muncul dari dasar laut, contoh : gunung Krakatau.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 6


- Shelf (laut dangkal/paparan), yaitu laut dangkal yang kedalamannya kurang dari
200 m. contohnya : paparan sahul, paparan sunda.
- Laut Dalam, yaitu laut yang kedalamannya lebih dari 200 m, misalnya laut banda.
- Pulau Koral/Pulau Karang (Terumbu), adalah dasar laut yang sebagian atau
semuanya terdiri atas karang.

Tenaga yang mengubah bentuk permukaan bumi terdiri dari tenaga endogen dan eksogen.

A. Tenaga Endogen

Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga ini dapat
memberi bentuk relief di permukaan bumi. Tenaga endogen ada yang mempunyai sifat membangun
dan ada yang mempunyai sifat merusak. Tetapi secara umum tenaga endogen bersifat membangun.
Tenaga endogen merupakan kekuatan yang mendorong terjadinya pergerakan kerak bumi.
Pergerakan ini disebut diastropisme. Adanya tenaga endogen menyebabkan terjadinya pergeseran
kerak bumi. Pergeseran kerak bumi akan menjadikan permukaan bumi berbentuk cembung, seperti
pegunungan atau gunung berapi, serta berbentuk cekung, seperti laut dan danau. Adapun yang
termasuk tenaga endogen meliputi :

1. Vulkanisme

Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut
bumi. Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas. Aktivitas
magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya.
Magma ini dapat berbentuk gas, padat dan cair.

Intrusi magma, adalah aktivitas magma di dalam lapisan litosfera, memotong atau
menyisip litosfer dan tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma disebut juga plutonisme.
Ekstrusi magma adalah kegiatan magma yang mencapai permuakaan bumi. Ekstrusi magma
merupakan kelanjutan dari intrusi magma.

Peristiwa mengalirnya magma keluar permukaan bumi disebut dengan erupsi. Berdasarkan
kekuatan letusannya, erupsi gunung berapi dapat dibedakan atas 3 jenis yaitu :

a. Erupsi Effusif, yaitu erupsi yang terjadi dengan sangat lemah, tidak menimbulkan ledakan.
b. Erupsi Eksplosif, yaitu erupsi yang erjadi dengan sangat kuat, disertai dengan ledakan-
ledakan dahsyat.
c. Erupsi Campuran, kekuatan erupsi campuran tidak sekuat erupsi eksplosif, namun lebih
kuat dari erupsi effusif.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 7


- Berdasarkan bentuk dan lokasi dari tempat keluarnya magma, erupsi dapat dibedakan menjadi :
1. Erupsi Vent (Erupsi Sentral), pada erupsi jenis ini, magma keluar melalui pipa kepundan
gunung api dan jangka waktu erupsinya pendek.
2. Erupsi Linear/retakan (Fissure Eruption), erupsi jenis ini tidak melalui lubang kepundan
gunung berapi, melainkan keluar meleleh lewat retakan-retakan kerak bumi.
3. Erupsi Areal, yaitu magma keluar melalui lubang yang besar, karena magma terletak sangat
dekat dengan permukaan bumi sehingga magma menghancurkan dapur magma yang
menyebabkan magma meleleh keluar ke permukaan bumi. Misalnya Yellow Stone National
Park di Amerika Serikat yang luasnya 10.000 km2.

- Dilihat dari bentuk dan terjadinya, ada 3 macam gunung api, yaitu :
a) Gunung Api Maar, bentuknya seperti danau kecil (danau kawah). Terjadi karena letusan
eksplosif. Bahannya terdiri dari efflata. Contohnya gunung lamongan di Jawa Timur.
b) Gunung Api Kerucut (Strato), bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusan dan
lelehan effusif, secara bergantian. Bahannya berlapis-lapis, sehingga disebut lava gunung
api strato. Jenis ini yang terbanyak terdapat di Indonesia.
c) Gunung Api Perisai (Tameng), bentuknya seperti perisai, terjadi karena lelehan maupun
cairan yang keluar dan membentuk lereng yang sangat landai. Bahan lavanya bersifat cair
sekali. Sudut kemiringan lereng antara 1o – 10o. contohnya Gunung Maona Loa dan
Kilanca di Hawaii.

Kuat atau lemahnya ledakan gunung api tergantung dari : tekanan gas, kedalaman dapur
magma, luasnya sumber/dapur magma, dan sifat magma (cair/kental).

- Menurut aktivitasnya, gunung api dapat dibagi menjadi 3 gologan, yaitu :


d. Gunung Api Aktif, yaitu gunung api yang masih bekerja yang kawahnya selalu
mengeluarkan asap, gempa, dan letusan. Misalnya gunung Stromboli.
e. Gunung Api Mati, yaitu gunung api yang sejak tahun 1600 sudah tidak meletus lagi.
Misalnya gunung patuha, gunung sumbing, dan sebagainya.
f. Gunung Api Istirahat, yaitu gunung api yang sewaktu-waktu meletus dan kemudian
istirahat kembali, misalnya gunung ciremai, gunung kelud, dan sebagainya.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 8


Bagian-bagian dari gunung berapi terdiri atas :

- Kaldera, ialah kawah kepundan yang amat besar, luas, dan bertebing curam yang ada di
puncak gunung berapi. Kaldera terjadi sewaktu gunung api meletus dengan hebat dan
sebagian dari puncak gunung api itu terbang/gugur ke dalam pipa kawah.
- Saluran Diaterma (Saluran Kepundan), yaitu lubang besar yang berbentuk pipa panjang
dari puncak ke sumber magma tempat mengalirnya magma keluar permuakaan bumi.
- Dapur Magma, yaitu tempat/pusat/sumber dari kumpulan magma yang merupakan panas
dari kerak bumi berada.
- Sill, adalah magma yang masuk diantara dua lapisan bahan sedimen dan membeku (intrusi
datar).
- Lakolit, adalah magma yang masuk diantara batuan sedimen dan menekan ke atas sampai
bagian atas cembung dan bagian bawah datar.
- Batolit, adalah magma yang menembus lapisan batu-batuan dan membeku di tengah jalan.
- Gang, yaitu batuan dari intrusi magma yang memotong lapisan batuan yang berbentuk pipih
atau lempeng.
- Apofisa, yaitu cabang dari erupsi korok (gang).

- Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi, antara lain :


1. Efflata (Benda Padat), menurut asalnya efflata dibagi 2 yakni : efflata allogen : berasal
dari batu2an sekitar pipa kawah yang ikut terlempar, dan efflata antogen: berasal dari
magma sendiri atau disebut juga pyroclastic. Menurut ukuran, efflata dibedakan atas : bom
yaitu batu2an besar, lapili yaitu batu2an sebesar kacang/kerikil, pasir, debu, dan batu
apung.
2. Bahan Cair, terdiri atas :
a. Lava, yaitu magma yang telah sampai di luar.
b. Lahar Panas, berupa lumpur panas mengalir yang terjadi dari magma yang bercampur
air.
c. Lahar Dingin, yaitu lumpur magma yang telah mendingin.
3. Ekshalasi (Bahan Gas), terdiri atas :
a. Solfatar, yaitu gas belerang (H2S) yang keluar dari dalam lubang.
b. Fumarol, yaitu uap air.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 9


c. Mofet, yaitu gas asam arang (CO2).

- Gunung berapi yang sedang meletus sangat berbahaya karena mengeluarkan :

a) Banjir lahar.
b) Banjir lava
c) Gelombang pasang.
d) Awan emulsi.

- Manfaat-manfaat gunung api, antara lain :


1. Menyuburkan tanah.
2. Dapat mendatangkan hujan/ sebagai daerah tangkapan hujan
3. Memperluas daerah pertanian karena semburan dan vulkanik
4. Memperbanyak jenis tanaman budi daya.
5. Menyebabkan letak mineral (barang tambang) dekat dengan permukaan tanah.\
6. Menjadi tempat pariwisata dan sanatorium, karena udaranya yang sejuk.
7. Dapat dimanfaatkan sebagai pusat pembangkit tenaga listrik (geothermal).

Peristiwa post vulkanis

Peristiwa post vulkanis adalah peristiwa yang terdapat pada gunung berapi yang sudah mati atau
yang telah meletus. Yang termasuk perisitiwa pos vulkanis adalah :

- Makdani, adalah mata air mineral yang biasanya panas. Mata air ini biasanya dapat
dimanfaatkan untuk pengobatan, khususnya penyakit kulit.
- Geyser, adalah mata air yang memancarkan air panas secara periodik. Ada yang memancar
setiap jam, satu hari, sampai satu minggu. Tinggi pancarannya dapat mencapai 10 – 100
meter.
- Fumarol adalah sumber gas

2. Seisme (Gempa Bumi)

Gempa bumi adalah getaran pada permukaan kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan2
dari dalam bumi. Timbulnya getaran ini dikarenakan adanya retakan atau dislokasi pada kulit bumi.
Jika terjadinya getaran karena adanya retakan di dasar laut, yang kemudian merambat melalui air
laut, maka terjadilah gempa laut yang dapat menggoncangkan kapal2 dan menimbulkan gelombang
pasang yang mencapai puluhan meter tingginya. Peristiwa ini disebut dengan tsunami.

Dilihat dari intensitasnya ada 2 macam jenis gempa yaitu :

a. Macroseisme, yaitu gempa yang intensitasnya besar dan dapat diketahui tanpa
menggunakan alat.
b. Microseisme, yaitu gempa yang intensitasnya kecil sekali dan hanya dpat diketahui dengan
menggunkan alat perekam.

Hal ikhwal mengenai gempa bumi perlu diselidiki agar akibat yang ditimbulkannya dapat
diramalkan dan upaya penanggulangannya dapat dilakukan. Ilmu yang mempelajari gempa bumi,
gelombang2 seismik serta perambatannya disebut seismologi.Dalam kajian seismologi di perluakan
berbagai alat. Salah satu alat yang terpenting adalah seismograf atau alat untuk mencatat gempa.
Ada 2 macam seismograf, yaitu :

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 10


- Seismograf Horizontal, yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah horizontal.
- Seismograf Vertikal, yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah vertikal.

Gambar : Seismograf

Besaran (magnitudo) gempa yang didasarkan pada amplitudo gelombang tektonik dicatat
oleh seismograf dengan menggunakan skal Richter. Skala ini ini dibuat oleh Charles F. Richter
pada tahun 1935.

Sumber gempa di dalam bumi disebut dengan Hiposentrum. Dari hiposentrum ini di
teruskan ke segala arah. Tempat hiposentrum ini ada yang dalam sekali, dan ada yang dangkal. Di
Indonesia terdapat hiposentrum yang dalamnya lebih dari 500 km, contohnya di bawah laut Flores
± 720 km.

Pusat gempa pada permukaan kulit bumi di atas hiposentrum disebut dengan Episentrum.
Kerusakan yang terbesar terdapat di sekitar episentrum.

Daerah2 yang mengalami gempa dapat dibuat peta. Pada peta tersebut ada beberapa macam
garis,yaitu :

- Homoseiste, yaitu garis yang menghubungkan tempat2 yang pada saat yang sama
mengalami getaran gempa.
- Isoseiste, yaitu garis yang menghubungkan tempat2 yang dilalui oleh gempa yang sama
intensitasnya.
- Pleistoseiste, yaitu garis yang menggelilingi daerah yang mendapat kerusakan terhebat dari
gempa bumi.

Gempa bumi merambat melalui 3 macam getaran, yaitu :

1. Getaran Longitudinal (Merapat Merenggang), getaran ini berasal dari hiposentrum dan
bergerak melalui dalam bumi, kecepatan getarannnya sangat cepat, hingga mencapai 7 sampai
14 km per jam. Getaran ini datangnya paling awal da merupakan getaran pendahuluan yang
pertama, itulah sebabnya disebut juga getaran primer. Getaran ini belum menimbulkan
kerusakan.
2. Getaran Transversal (Naik-Turun), getaran ini asalnya juga dari hiposentrum dan bergerak
juga melalui dalam bumi. Kecepatan getaran ini antara 4 sampai 7 km per jam. Getaran ini
datang setelah getaran longitudinal dan merupakan getaran pendahuluan kedua yang disebut
getaran sekunder.
3. Getaran Gelombang Panjang, getaran ini asalnya dari episentrum dan bergerak melalui
permukaan bumi. Kecepatan getaran ini antara 3,8 sampai 3,9 km per jam. Getaran ini

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 11


datangnya paling akhir, tetapi merupakan getaran pokok. Getaran ini yang menimbulkan
kerusakan.

KLASIFIKASI GEMPA

Kita dapat membedakan macam2 gempa bumi berdasarkan :

1. Hiposentrum gempa atau jarak pusat gempa yaitu :


1) Gempa Dalam, jika hiposentrumnya terletak antara 300-700 km di bawah permukaan
bumi.
2) Gempa Intermidier, jika hiposentrumnya terletak antara 100-300 km di bawah permukaan
bumi.
3) Gempa Dangkal, jika hiposntrumnya terletak dari 100 km di bawah permukaan bumi.

2. Atas dasar bentuk episentrumnya, dibedakan :

1) Gempa Linier, jika episentrumnya berbentuk garis. Contohnya gempa tektonik karena
bentuknya bisa berupa daerah patahan.
2) Gempa Sentral, jika episentrumya berbentuk titik. Contohnya gempa vulkanik atau gempa
runtuhan.

3. Atas dasar peristiwa yang menyebabkan gempa, dapat dibedakan atas :

a. Gempa Tektonik atau Gempa Dislokasi, yaitu gempa yang terjadi setelah terjadinya
dislokasi atau karena gerakan lempeng. Gempa inilah yang dapat berakibat parah, terutama
jika jarak hiposentrumnya dangkal.
b. Gempa Vulkanik, yaitu gempa yang terjadi sebelum, pada saat dan sesudah peristiwa
letusan gunung api.
c. Gempa Runtuhan, gempa yang terjadi akibat runtuhya bagian atas litosfer, karena bagian
sebelah dalam bumi berongga. Misalnya gempa di daerah kapur.
d. Gempa Buatan, yaitu gempa yang disebabkan oleh perbuatan manusia. Misalnya gempa
yang terjadi akibat ledakan dinamit yg di gunakan untuk membuat gua/lubang untuk
kegunaan penggalian atau pertambangan.

Untuk menentukan letak episentrum caranya sebagai berikut :

Dengan menggunakan hasil pencatatan seismograf. Cara ini dengan menggunakan 3


seismograf, yaitu satu seismograf vertikal, atu seismograf horizontal yang berarah utara dan selatan
sedang satu lagi seismograf berarah timur dan barat.Dengan menggunakan 3 tempat yang terletak
satu homoseiste. Cara ini dengan menggunakan seismograf di 3 tempat yang merasakan getaran
gempa pada saat yang sama. Pertama-tama kita hubungkan tempat seismograf yang satu
homoseiste. Karena 3 seismograf maka didapat 2 garis. Dua garis itu dibuat garis sumbu, sehingga
episentrum terletak pada pertemuan dua garis sumbu.

Dengan menggunakan 3 tempat yang mencatat jarak episentrum. Untuk menentukan


jarak episentrum digunakan rumus Laska :

∆ = { (S – P ) } – 1′ x 1.000 km

∆ = delta = jarak episentrum

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 12


S – P = selisih waktu pencatatan gelombang primer dengan gelombang sekunder dalam satuan
menit.

1′ = satu menit.

Contoh :

Gelombang S tiba pada pukul 10.29’44”, sedang gelombang P tiba pada pukul 10.25’14”.
berapakah jarak episentrum sebuah seismograf dari daerah Z ?

Jawab :

{ ( 10.29’44” – 10.25’14” ) } – 1′ x 1.000 km

= ( 4 1/2 – 1′ ) x 1.000 km = 3.500 km.

Sekarang misalnya letak episentrum dari 3 tempat, yaitu Z = 3.500 km, Y= 5.250 km, dan X =
3.750 km.
Maka cara membuatnya :
Dibuat perbandingan skala horizontal 1 cm = 1000 km. maka Z = 3,5 cm, Y = 5,25 cm, X = 3,75
cm.
Buat lingkaran sesuai jari2 Z,Y,X.
Ketiga lingkaran akan berpotongan pada satu titik E (episentrum).

Dengan menggunakan lingkaran isoseiste. Dari laporan secara visual dapat dibuat tanda2
pada peta yang kemudian dapat ditentukan beberapa isoseiste di daerah bencana gempa. Dengan
mengetahui lingkaran atau elips isoseiste itu dari luar kea rah dalam, dapat ditentukan tempat
episentrum.
3. Tektonisme/Diatropisme

Tektonisme adalah perubahan/pergeseran letak lapisan kulit bumi secara mendatar atau
vertikal. Jadi yang dimaksud dengan gerak tektonik adalah semua gerak naik dan turun yang
menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi. Gerak ini dibedakan lagi menjadi :

1. Gerak Epirogenetik, adalalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif lambat,
berlangsung dalam waktu yang lama, dan meliputi daerah yang luas. Ada dua macam gerak
epirogenetik, yaitu :
a) Epirogenetik Positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga terlihat seakan permukaan air
laut naik.
b) Epirogenetik Negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga terlihat seakan permukaan air
laut turun.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 13


2. Gerak Orogenetik, adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif lebih cepat
dan meliputi daerah yang tidak begitu luas. Gerak ini disebut juga gerakan pembentuk
pegunungan. Bentuk gerakan orogenetik dapat dibedakan menjadi :

a) Wraping (Pelengkungan)

Pada muka bumi yang terdapat bentukan jenis ini, dataran akan melengkung ke atas
sehingga terbentuk suatu kubah atau yang disebut juga dengan Dome. Hal ini disebabkan gerak
vertikal yang tidak merata di suatu daerah, khususnya di daerah yang berbatuan sedimen. Selain
kubah, ada juga yang mengarah ke bawah hingga membentuk cekungan atau basin, diameternya
dapat mencapai beberapa mil.

b) Folding (Pelipatan)

Pelipatan akan terjadi apabila struktur batuan pada suatu daerah menderita suatu tekanan yang
lemah. Namun, berlangsung lama dan belum melampaui titik patah batuan sehingga hanya

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 14


membentuk lipatan. Bagian puncak suatu lipatan disebut dengan antiklin, sedangkan lembahnya
disebut dengan sinklin.

c) Jointing (Retakan).

Retakan pada muka bumi terbentuk karena adanya pengaruh gaya regangan yang mengarah
ke dua arah yang berlawanan pada muka bumi sehingga terjadi retakan, tetapi masih
bersambung.Retakan biasanya terjadi pada batuan yang rapuh sehingga tenaga yang kecil saja
sudah dapat membuat muka bumi retak-retak. Pada umumnya retakan ini ditemukan pada puncak
antiklinal, yang disebut tektonik joint.

d) Faulting (Patahan).

Jika folding atau pelipatan membentuk muka bumi dalam waktu yang berlangsung lama
maka faulting atau patahan terjadi karena tekanan yang kuat dan berlangsung sangat cepat. Batuan
tidak hanya mengalami retakan, juga mengalami displacement atau sudah terpisah satu dengan
lainnnya.

Daerah sepanjang patahan merupakan daerah pusat gempa bumi karena selalu mengalami
pergeseran batuan kerak bumi. Patahan dapat menyebabkan turunnya bagian kulit bumi atau yang
disebut dengan graben, atau slenk. Selain menyebabkan turunnya bagian kulit bumi, patahan juga
dapat menyebabkan naiknya kulit bumi. Hal ini terjadi apabila bagian diantara dua patahan
mengalami pengangkatan sehingga menjadi lebih tinggi dari daerah sekitarnya, atau yang biasa
disebut dengan horst.

Prinsip-Prinsip Pergeseran Lempeng Litosfer

Seperti yang diuraikan sebelumnya bahwa litosfer yang tipis berada di atas asthenosfer yang
bersifat cair (plastis). Menurut para ahli geologi litosfer tersebut terkoyak-koyak disana-sini
sehingga terpecah-pecah membentuk suatu kepingan yang disebut lempeng litosfer dan bergerak
akibat adanya arus konveksi di asthenosfer. Jadi, tanah yang kita injak sebetulnya bergerak rata2
sejauh 1 – 10 cm per tahun. Dengan adanya gerakan tersebut maka lempeng litosfer saling
berdesakan dan bertumbukan, maka timbul prinsip2 pergeseran lempeng litosfer, yaitu :

- Lempeng litosfer saling bertumbukan (divergensi) dimana salah satunya sampai menyusup di
bawah lempeng litosfer lainnya.
- Lempeng litosfer saling berpapasan, yang membentuk sesar mendatar.
- Lempeng litosfer saling memisah (konvergensi), yang membentuk punggungan di tengah
samudera.

B. Tenaga Eksogen

adalah tenaga yang berasal dari luar bumi, antara lain berasal dari hujan, panas matahari, angin,
aliran air, dan luncuran gletser serta makhluk hidup. Tenaga eksogen dapat mengubah bentuk
permukaan bumi menjadi berlubang, berbukit dan bentuk lainnya. Tenaga eksogen ini bersifat
merusak. Artinya menyebabkan terjadinya kikiksan atau erosi, pelapukan, dan pengangkutan
material (mass wasting). Pada prosesnya menghasilkan bentuk sisa (residual) dan bentuk endapan
(depositional). Tenaga eksogen dapat di bagi menjadi :

a. Weathering (Pelapukan).

Pelapukan adalah segala perubahan dalam batuan karena pengaruh keadaan cuaca (misalnya air,
suhu). Adanya perbedaan temperatur yang tinggi dan rendah, sangat besar pengaruhnya terhadap
batu2an.

Macam2 jenis pelapukan antara lain :

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 15


1) Pelapukan Fisis (Pelapukan Mekanik), merupakan pelapukan batuan yang tidak disertai
dengan perubahan susunan kimia, seperti batuan yang besar pecah dan berubah menjadi semakin
kecil, selanjutnya sampai halus, tetapi susunan kimianya sama dengan batuan induknya. Sebab2
pelapukan mekanis antara lain :

1. Insolasi (pengaruh sinar matahari) dan perubahan suhu


2. Pembekuan.
3. Pengerjaan garam.
4. Daya erosi
5. Gelombang laut yang memukul pantai.

2) Pelapukan Kimia, pelapukan kimia merupakan pelapukan batuan melalui proses kimia yang
disertai dengan perubahan susunan zat dari mineral batuan induknya. Contohnya : hancurnya
batuan karena larutan batuan kapur yang dicampur oleh air hujan yang banyak mengandung CO2.

3) Pelapukan Biologis (Pelapukan Organik), pelapukan organik merupakan pelapukan batuan


yang disebabkan oleh oraganisme2 (tumbuh2an, hewan, dan manusia). Manusia dapat merusak
ekosistem yang lebih besar lagi, tetapi dapat juga memelihara ekosistem yang sudah rusak dan
memperbaharui lagi. Pelapukan organis sebagian masuk pelapukan fisik dan sebagian masuk
pelapukan kimia. Pelapukan bioligis dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :

- Pelapukan biologis fisik, misalnya tekanan akar, merayapnya cacing, dan sebagainya.
- Pelapukan biologis kimia, misalnya pelapukan bunga tanah (humus), pengerjaan jasad2 hidup
pada batuan, yaitu dengan jalan mengeluarkan zat2 tertentu.

2. Erosi (Pengikisan).

Erosi adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan
pengangkatan benda2 seperti air, es, angin, dan gelombang arus.

Macam-macam jenis erosi, yaitu :

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 16


1) Erosi Air, air yang mengangkut batu2an yang hancur mempunyai kekuatan mengikis lebih
besar. Peristiwa gesekan pada erosi air tergantung pada : kecepatan gerak, daya angkut air, dan
keaadan permukaan.

2) Abrasi, adalah pengikisan batuan yang disebabkan oleh pengerjaan air laut. Besar kecilnya
gelombang atau kecepatan angin, dapat menimbulkan perubahan bentuk di sepanjang pantai disebut
abrasi platform.

3) Gletser, yaitu pegikisan yang disebabkan oleh pengerjaan es. Pengikisan oleh es disebut juga
glacial/eksarasi. Di daerah pegunungan yang tinggi sering terdapat salju abadi atau es. Es bergerak
turun melalui lereng dan mengikis dasar lereng gunung serta mendorongnya ke lembah.

4) Korasi, yaitu pengikisan yang disebabkan oleh pengerjaan angin.

Erosi yang disebabkan oleh tenaga air, misalnya :

1) Erosi percikan, yaitu erosi yang disebabkan oleh tetesan air hujan yang memecahkan
butir-butir tanah.
2) Erosi lembar, yaitu pengikisan dan pengangkutan lapisan tanah permukaan, yang
disebabkan oleh aliran air di permukaan tanah.
3) Erosi Alur, yaitu pengikisan lapisan tanah yang sudah membentuk alur-alur dengan lebar <
40 cm dan kedalaman < 25 cm.
4) Erosi Parit, yaitu pengikisan lapisan tanah yang mebentuk alur-alur yang lebih
besar,sehingga sering disebut parit m ukuran lebar > 40 cm dan kedalaman > 25 cm. Erosi
tebing sungai, yaitu aliran air sungai mengikis tebing sungai.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 17


3. Sedimentasi (Pengendapan)

Lapisan hasil pelapukan yang terjadi dipermukaan bumi, baik di daratan yang rata maupun
di lereng2 bukit, pegunungan atau gunung dipengaruhi oleh bermacam-macam kekuatan. Daerah
yang terkena pelapukan maupun yang menerima hasil pelapukan menghasilkan struktur morfologi
yang berbeda-beda.

Bentukan-bentukan dalam proses pengendapan/sedimentasi di daerah pantai antara lain :

1) Pesisir (Beach), adalah pantai yang terdiri atas endapan pasir sebagai hasil erosi.
2) Dune, adalah bukit pasir di daerah pedalaman yang terjadi sebagai akibat hembusan angin di
daerah pasir yang luas.
3) Spit dan Bar. Spit adalah material pasir sebagai proses pengendapan yang terdapat di muka
teluk, berbentuk memanjang, dan salah satu ujungnya menyatu dengan daratan. Sedangkan
ujung lain terdapat di laut. Bar adalah punggungan pasir dan kerikil yang diendapkan tepat
diseberang teluk. Bila bar ini menghubungkan dua pulau disebut tambolo.
4) Delta, adalah bentukan dari proses pengendapan erosi yang di bawa oleh aliran sungai di
daerah pantai. Dalam proses sedimentasi/pengendapan ini akan menghasilkan batuan
sedimentasi. Batuan sedimen juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tenaga alam yang
mengangkut dan tempat sedimen.

Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya ada empat macam sedimen yaitu :

1. Sedimen Akuatis : pengendapan oleh air


2. Sedimen Aeris (Aeolis) : pengendapan oleh angin
3. Sedimen Glasial : pengendapan oleh es
4. Sedimen Marine : pengendapan oleh air laut.

Berdasarkan tempatnya ada 5 macam sedimen, yaitu :

1. Sedimen Teristris : pengendapan di darat


2. Sedimen Fluvial : pengendapan di sungai
3. Sedimen Limnis : pengendapan di rawa2 atau danau
4. Sedimen Marine : pengendapan di laut
5. Sedimen Glasial : pengendapan di daerah es.

4. Pengangkutan Material (Mass Wasting).

Pengangkutan material (mass wasting) terjadi karena adanya gaya gravitasi bumi
sehingga terjadi pengangkutan atau perpindahan material dari satu tempat ke tempat lain. Proses
mass wasting berlangsung dalam empat jenis pergerakan material.

1) Jenis pergerakan pelan (lambat).

Rayapan merupakan bentuk dari jenis pergerakan lambat pada proses mass wasting.
Rayapan adalah gerakan tanah dan puing batuan yang menuruni lereng secara pelan, dan biasanya
sulit untuk diamati kecuali dengan pengamatan yang cermat. Rayapan terbagi menjadi beberapa
jenis.

a) Rayapan tanah, yaitu gerakan tanah menuruni lereng.


b) Rayapan halus, yaitu gerakan puing batuan hasil pelapukan pada lereng curam yang
menuruni lereng.
c) Rayapan batuan, yaitu gerakan blok-blok secara individual yang menuruni lereng.
d) Rayapan batuan gletser (rock glatsyer creep), yaitu gerakan lidah-lidah batuan yang
tercampak menuruni lereng.
e) Solifluksi (solifluction), yaitu aliran pelan masa batuan yang banyak mengandung air
menuruni lereng di dalam saluran tertentu.

2) Jenis pergerakan cepat.

Jenis pergerakan ini dapat dibagi sebagai berikut :

a) Aliran tanah. Yaitu gerakan berlempung atau berlumpur yang banyak mengandung air
menuruni teras atau lereng perbukitan yang kemiringannya kecil.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 18


b) Aliran lumpur. Yaitu gerak puing batuan yang banyak mengandung air menuruni saluran
tertentu secara pelan hingga sangat cepat.
c) Gugur puing. Yaitu puing-puing batuan yang meluncur di dalam saluran sempit menuruni
lereng curam.

3) Longsor lahan (landslide).

Gerakan yang termasuk dalam kategori ini merupakan jenis yang mudah diamati, dan
biasanya berupa puing massa batuan. Gerakan tersebut dapat dibagi menjadi :

a) Luncur. Yaitu gerakan penggelinciran dari satu atau beberapa unit puing batuan, atau
biasanya disertai suatu putaran ke belakang pada lereng atas di tempat gerakan tersebut
terjadi.
b) Longsor puing. Yaitu peluncuran puing batuan yang tidak terpadatkan, dan berlangsung
cepat tanpa putaran ke belakang.
c) Jatuh puing. Yaitu puing batuan yang jatuh hampir bebas dari suatu permukaan yang
vertikal atau menggantung.
d) Longsor batu. Yaitu massa batuan yang secara individu meluncur atau jatuh menuruni
permukaan lapisan atau sesaran.
e) Jatuh batu. Yaitu blok-blok batuan yang jatuh secara bebas dari lereng curam,

4) Amblesan (subsidensi).

Amblesan yaitu pergeseran tempat ke arah bawah tanpa permukaan bebas dan tidak
menimbulkan pergeseran horizontal. Hal ini umumnya terjadi karena perpindahan material secara
pelan-pelan di daerah massa yang ambles.

5. Denudasi.

Adalah proses yang mengakibatkan perendahan relief daratan akibat longsor, pengerjaan
manusia dan lain sebagainya.

UJI KOMPETENSI

Pilihlah Satu Jawaban yang Benar!

1. Batuan metamorf (tanda: x) bisa terbentuk dari batuan…..

Sumber: Iswahyudiharto, 2012.


A. beku dan sedimen C. kristalin dan beku E. sedimen dan magma
B. beku dan magma D. magma dan kristalin

2. Batuan yang tertera pada gambar di bawah ini termasuk jenis batuan.....

Sumber: Gambar pada www.google.co.id

A. batuan beku C. batuan sedimen E. batuan metamorf


B. batuan apung D. batuan malihan

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 19


3. Macam-macam tenaga Geologi:
1. Pelapukan 3. Pengikisan 5. Pengendapan
2. Seisme 4. Tektonisme 6. Vulkanisme
Tenaga eksogen yang tertera pada pernyataan di atas adalah.....
A. 1, 2, dan 3 C. 2, 3, dan 4 E. 3, 5, dan 6
B. 1, 3, dan 5 D. 2, 4, dan 6

4. Tenaga yang berasal dari dalam Bumi dan bersifat membangun (konstruktif) adalah.....
A. masswasting C. peneplain E. tenaga endogen
B. erosi D. tenaga eksogen

5. Bagian dari patahan yang ditunjukkan dengan tanda (x) pada gambar di bawah ini adalah.....

Sumber: Sudarno Herlambang, 2006.


A. horst C. slenk E. sinklinal
B. antiklinal D. Diatrema

6. Tiga ekstrusi magma berdasarkan bentuk dan tempatnya adalah.....


A. ekstrusi sentral, ekstrusi linear, dan ekstrusi areal
B. ekstrusi strato, ekstrusi areal, dan ekstrusi perisai
C. ekstrusi linear, ekstrusi perisai, dan ekstrusi efusif
D. ekstrusi efusif, ekstrusi strato, dan ekstrusi sentral
E. ekstrusi areal, ekstrusi efusif, dan ekstrusi strato

7. Intrusi magma yang memotong lapisan-lapisan batuan/litosfer (dike) ditunjukkan pada nomor...

Sumber: Gambar pada www.google co.id.


A. I B. II C. III D. IV E. V

8. Faktor pembeda antara intrusi magma dengan ekstrusi magma adalah.....


A. material penyusun magma D. temperatur magma
B. kedalaman magma E. letak keluarnya magma
C. tingkat kekentalan magma

9. Gambar yang tertera di bawah ini merupakan bentuk dari lipatan.....

Sumber: Adi Susilo pada ToT Kebumian, 2010.


A. miring B. lurus C. isoklinal D. rebah E. Menggantung

10. Lapisan Bumi yang paling tipis dan berupa batuan keras tempat manusia dan makhluk hidup
lain berpijak adalah…..
A. mantel B. astenosfer C. barisfer D. lithosfer E. pengantara

11. Tiga dari lima macam erupsi gunung berapi yang umum dijumpai di muka Bumi adalah…..
A. erupsi vulkan lumpur, erupsi lahar panas, dan erupsi lahar dingin

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 20


B. erupsi lahar panas, erupsi lahar dingin, dan erupsi freatik
C. erupsi bom, erupsi eksplosif, dan erupsi piroklastik
D. erupsi eksplosif, erupsi efusif, dan erupsi freatik
E. erupsi efusif, erupsi piroklastik, dan erupsi bom

12. Gunung Kelud merupakan salah satu vulkan yang bertipe Sint Vincent. Ciri-ciri dari gunung
api yang bertipe tersebut adalah.....
A. letak dapur magma sedang, tekanan gas rendah, lavanya kental
B. letak dapur magmanya dalam, tekanan gas tinggi, lavanya sangat kental
C. letak dapur magma dangkal—sedang, tekanan gas sedang, lavanya kental
D. letak dapur magma sangat dangkal, tekanan gas rendah, lavanya sangat cair
E. letak dapur magma sangat dalam, tekanan gas sangat rendah, terjadi lawina pijar

13. Seismograf pada suatu stasiun BMKG mencatat terjadinya gempa. Getaran gempa pertama
(P) tercatat pukul 19.21’WIB dan getaran gempa sekunder (S) terjadi pukul 19.22’30”WIB.
Jika rumus jarak episentrum gempa, yakni Δ = {(S – P) – 1’} 1 x megameter, maka jarak
episentrum gempa tersebut dari stasiun BMKG sejauh.....
A. 5.000km B. 1.500km C. 1.000km D. 500km E. 50km

14. Proses terjadinya gempa tektonik adalah.....


A. melonjaknya tekanan air laut sehingga terjadi terjadi getaran sangat hebat
B. mengalirnya magma dalam batholit hingga menghancur batuan keras yang ada di atasnya.
Hancurnya batuan tersebut menimbulkan goncangan hebat yang disebut gempa
C. adanya benturan antarlempeng lithosfer hingga terjadi ketegangan posisi. Jika ketegangan
posisi tersebut menimbulkan tekanan yang besar, maka batuan dalam lithosfer akan pecah
dan terangkat. Pelepasan tekanan ini merambatkan getaran yang menimbulkan gempa
D. mendinginnya lava hingga dalam proses pengerasannya itu menimbulkan tenaga yang
terkumpul. Tenaga yang terkumpul itulah yang menghantarkan terjadinya getaran gempa
E. tekanan gas yang tinggi pada atmosfer atas melantarkan hancurnya batuan gunung berapi
dan bergugurannya batuan dari gunung api tersebut menimbulkan getaran gempa di
daerah sekitar gunung api

15. Jenis gempa berdasarkan letak episentrumnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu.....
A. gempa tektonik dan gempa vulkanik D. gempa dangkal dan dalam
B. gempa terban dan gempa buatan E. gempa laut dan gempa darat
C. gempa primer dan gempa sekunder

16. Berdasarkan peta di bawah ini, daerah-daerah di Indonesia yang berpotensi terjadi tsunami
bila berlangusung gempa hebat (magnitudo gempa > 7,00SR) di antaranya adalah.....

Sumber: BMKG Karangkates pada Sosialisasi Gempa & Tsunami, 2005


A. Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, sepanjang pantai barat (barat daya) pulau Sumatra,
seluruh perairan pantai Propinsi Nusa Tenggara Barat, sepanjang pantai pulau Seram
B. pulau Bangka—Belitung, sepanjan pantai timur Propinsi Kalimantan Selatan, seluruh
perairan pantai propinsi Sulawesi Utara, dan Propinsi Riau
C. perairan pantai Propinsi Papua bagian selatan, pulau Madura, seluruh Propinsi Kalimantan
Tengah, dan seluruh peraian pantai kepulauan Sula
D. seluruh Propinsi Kalimantan Barat, seluruh perairan pantai Propinsi Nusa Tenggara
Timur, seluruh kepulauan Riau, dan mayoritas peraian pantai Propinsi Papua Barat
E. seluruh perairan pantai Propinsi Banten, seluruh perairan pantai pulau Bali, seluruh
Perairan pantai Kalimantan Timur, dan seluruh perairan pantai Propinsi Jawa Timur

17. Suatu fenomena terjadi lantaran adanya gangguan di dasar laut yang berupa gerak naik atau
turunnya dasar laut (deformasi kerak Bumi) akibat adanya gempa laut. Pada saat gempa
terjadi di dasar laut, air di atas lokasi gempa akan tersedot dari posisi kesetimbangan awal.
Keadaan itu selanjutnya membentuk gelombang yg bekerja berdasarkan gaya gravitasi dan

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 21


berusaha mencapai kesetimbangan baru. Fenomena yang dimaksud adalah…..
A. proses terjadinya pasang naik air laut D. proses terjadinya banjir bandhang
B. proses terjadinya pasang surut air laut E. proses terjadinya tsunami
C. proses terjadinya rob

18. Ketika terjadi gempa hebat, kita berada di dalam gedung dan tidak sempat melarikan diri
keluar. Tindakan yang harus kita lakukan dalam keadaan demikian adalah.....
A. tetap beraktifitas karena gempa hanya berlangsung singkat, hanya dalam hitungan menit
B. berlindung di bawah meja agar terhindar dari guguran plafon dan/atau benda-benda lain
C. meloncat keluar melalui jendela gedung dengan membawa seluruh barang yang dimiliki
D. gugup dan tidak tahu yang akan dilakukan sebab tamu dalam gedung tersebut banyak
E. tetap tenang tanpa bertindak apapun karena gempa sering terjadi di berbagai tempat

19. Tahapan pembentukan relief permukaan Bumi oleh tenaga eksogen adalah.....
A. pelapukan—pengikisan dan masswasting—pengendapan
B. pengikisan—masswasting—pengendapan—pelapukan
C. masswasting—pelapukan—pengikisan—pengendapan
D. pengangkutan—pengikisan—pengendapan—pelapukan
E. pengendapan—pengikisan—pelapukan—pengangkutan

20. Pengaruh tenaga eksogen terhadap bentuk permukaan Bumi adalah.....


A. membangun relief permukaan Bumi D. rusaknya topografi permukaan Bumi
B. membentuk gugusan gunung berapi E. terjadinya patahan dan lipatan kulit Bumi
C. terbentuknya kontinen dan pulau-pulau

21. Perbedaan antara pelapukan fisik dengan pelapukan kimia ditinjau dari produknya adalah.....
A. pelapukan fisik menghasilkan stalaktit, sedang pelapukan kimia menghasilkan kerikil
B. pelapukan fisik menghasilkan stalakmit, sedang pelapukan kimia menghasilkan pasir
C. pelapukan fisik menghasilkan gua kapur, sedang pelapukan kimia menghasilkan tanah
D. pelapukan kimia menghasilkan dolina, sedang pelapukan fisik menghasilkan batu
E. pelapukan kimia menghasilkan debu, sedang pelapukan fisik menghasilkan gua kapur

22. Ditinjau dari tenaga yang melantarkannya, perbedaan antara pelapukan fisik dengan
pelapukan biologi ialah.....
Jenis Pelapukan A B C D E
Fisik Angin Suhu dan curah Aktifitas Gletsyer Gelombang laut
hujan manusia
Biologi Zat kimia Organisme Akar tumbuhan Perilaku Aliran sungai
binatang

23. Bentuk-bentuk muka Bumi:


1. dataran banjir 3. pantai kliff 5. plato
2. bukit pasir 4. pegunungan lipatan
Bentuk-bentuk muka Bumi yang terjadi lantaran tenaga tektonik adalah…..
A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 3 dan 4 E. 4 dan 5

24. Epirogentik negatif menghasilkan bentukan di permukaan Bumi. Bentuk permukaan Bumi
yang dimaksud adalah…..
A. terbentuknya gunung berapi parasiter
B. turunnya daratan, sehingga seolah-olah permukaan laut naik
C. naiknya daratan, sehingga seolah-olah permukaan laut turun
D. merosotnya lembah, sehingga sungainya kering
E. tumbuhnya organisme karang hingga menjadi atol

25. Karakteristik dari gunung berapi yang ada di Indonesia adalah…..


A. berbentuk maar dengan kawahnya yang berfungsi sebagai danau
B. puncaknya diliputi kubah lava yang berpotensi menjadi lahar dingin
C. berbentuk tameng dengan tipe efusif
D. berbentuk kerucut dengan tipe strato
E. puncaknya berupa kaldera yang ditumbuhi anak gunung api

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 22


PEDOSFER
Tanah (Pedosfer) yaitu suatu benda alam yang menempati lapisan kulit bumi yang teratas
dan terdiri atas butir tanah, air, udara, sisa tumbuh2an dan hewan, yang merupakan tempat
tumbuhnya tanaman.Sebagai tempat tumbuhnya tanaman, perananan tanah yaitu sebagai tempat
tegaknya tanaman, tempat menyediakan unsur2 makanan, air, dan tempat menyediakan udara bagi
pernapasan akar. Kehidupan tanaman sangat ditentukan oleh sifat2 tanah, yang merupakan
lingkungan hidup sistem perakarannya.

Hal-hal yang berhubungan dengan tanah sebagai berikut :

LAPISAN TANAH

Dalam garis besarnya lapisan tanah itu dapat dibagi menjadi empat, yaitu :

1. Lapisan Tanah Atas.

Lapisan ini tebalnya antara 10 cm – 30 cm, warnanya cokelat sampai kehitam-hitaman,


lebih gembur, yang disebut tanah olah atau tanah pertanian. Di sini hidup dan berkembang biak
semua jasad hidup tanah dan merupakan lapisan tanah yang tersubur sebagai tempat hidupnya
tanaman. Warna hitam/cokelat dan suburnya tanah disebabkan oleh bunga tanah.

2. Lapisan Tanah Bawah.

Lapisan tanah kedua ini tebalnya antara 50 cm – 60 cm, lebih tebal daripada lapisan atas,
warnanya kemerah-merahan. Lebih terang atau lebih muda, dan lebih padat. Lapisan tanah ini
sering disebut dengan tanah cadas atau tanah keras. Di sini kegiatan jasad hidup berkurang.
Tanaman berumur panjang, yang mempunyai akar tunggang yang dalam dapat mencapai lapisan
tanah ini.

3. Lapisan Bahan Induk Tanah.

Lapisan tanah ketiga ini warnanya kemerah-merahan atau kelabu, keputih-putihan. Lapisan
ini dapat pecah dan diubah dengan mudah, tetapi sukar ditembus oleh akar. Di lereng2 gunung
lapisan ini sering kelihatan dengan jelas, dimana lapisan di atasnya telah hanyut oleh hujan.

4. Lapisan Batuan Induk.

Lapisan yang keempat ini disebut batuan induk. Masih merupakan batuan pejal, belum
mengalami proses pemecahan. Inilah merupakan bahan induk tanah yang mengalami perubahan
beberapa proses dan memakan waktu yang lama. Di pegunungan2 sering kelihatan, tetapi
tumbuh2an tak dapat hidup.

TERJADINYA TANAH

Tanah terjadi dari batuan induk, kemudian berubah menjadi bahan induk tanah, dan
berangsur-angsur menjadi lapisan tanah bawah, yang akhirnya membentuk tanah atas dalam waktu
yang lama sekali. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya tanah, yaitu :

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 23


1. Pemanasan sinar matahari matahari dan pendinginan pada malam harinya
2. Air, hujan yang turun mempercepat batuan menjadi retak
3. Udara, pemadatan dan tekanan akan mempercepat perekahan tanah.
4. Tumbuh-tumbuhan, akar-akar tumbuhan yang menerobos batuan
5. Makhluk hidup, seperti cacing, rayap dan tikus tanah membuat lubang dan sisa-sisa zat
organik akan mempercepat hancurnya batuan menjadi tanah

Tingkatan-tingkatan dalam Proses Perubahan Tanah :


1) Stadium Embrional : tanah yang masih berupa batuan segar.
2) Stadium Yuvernil : tanah muda remaja yang belum begitu produktif.
3) Stadium Veriil : tanah dewasa yang produktif
4) Stadium Seriil : tanah sudah tua dan kurang produktif.
- Macam-macam jenis tanah, yaitu :
1. Tanah Vulkanis, yaitu tanah yang berasal dari bahan2 yang dikeluarkan oleh letusan
gunung berapi. Tanah ini terdapat banyak di sekitar gunung berapi.
2. Tanah Kapur, yaitu tanah yang tembus air, tanah ini kurang subur, dan banyak terdapat di
pegunungan kapur.
3. Tanah Laterit, yaitu tanah vulkanis yang telah kena proses pelarutan karena hujan yang
banyak serta suhu yang tinggi, sehingga warnanya dari kelabu berubah menjadi kemerah-
merahan. Banyak mengandung Fe dan Al. Karena tua sekali maka tanah ini tidak subur lagi
atau orang sering menyebut tanah merah.
4. Tanah Padzol, yaitu tanah vulkanis yang terkena hujan banyak, tetapi dengan suhu yang
rendah, dan banyak terdapat di daerah pegunungan. Warnaya kekuning-kuningan.
5. Tanah Margalit, yaitu tanah yang terjadi dari batuan yang banyak mengandung kapur
dengan pengaruh hujan yang tidak merata sepanjang tahun, sehingga warnanya berubah
menjadi hitam.
6. Tanah Terrarosa, yaitu tanah yang terbentuk karena hasil pelarutan batuan kapur, tanah
ini banyak ditemukan di dasar2 lembah dan dolina2 pegunungan kapur.
7. Tanah Liat, yaitu jenis tanah yang memiliki butiran2 yang halus, dan bentuknya berupa
lempeng sifat dari tanah ini, bila kena air sangat lekat dan jika kering menjadi keras dan
pecah2.
8. Tanah Napal, yaitu tanah liat yang tercampur dengan batu kapur.
9. Tanah Kaolin, yaitu jenis tanah liat yang baik untuk membuat barang2 keramik.
10. Tanah Gambut (organosol), yaitu tanah yang terbentuk dari sisa tumbuh-tumbuhan dan
terdapat di daerah rawa dan selalu tergenang air.
11. Tanah Padas, yaitu tanah yang padat, akibat mineral-mineral yang dikeluarkan oleh air
dari lapisan bagian atas tanah.
12. Tanah Aluvial, yaitu tanah yang berasal dari endapan lumpur yang dibawa melalui sungai-
sungai. Tanah ini bersifat subur sehingga baik untuk pertanian.
13. Tanah Pasir, yaitu tanah yang berasal dari batu pasir yang telah melapuk. Tanah ini sangat
miskin dan kadar air di dalamnya sangat sedikit. Tanah pasir yang terdapat di pantai2 pasir
disebut sand dune. Contohnya pantai parangtirtis, Yogyakarta.
14. Tanah Humus (Bunga Tanah), yaitu tanah yang terjadi dari tumbuh2an yang telah
membusuk. Tanah yang mengandung humus bersifat sangat subur dan umumnya berwarna
hitam.
15. Tanah Lempung (debu), Yaitu tanah yang tidak mudah merembaskan air. Tanah lempung
lebih berat daripada tanah pasir, tetapi lebih ringan daripada tanah liat. Butir2nya lebih
halus daripada tanah pasir, tetapai lebih longgar daripada tanah liat.
16. Tanah Podzolik, berwarna kuning terbentuk dari pelapukan batuan yang mengandung
kuarsa pada iklim basah, tanah ini banyak terdapat di pegunungan Nusa Tenggara.
17. Tanah Regosol, tanah yang berasal dari endapan abu vulkanik baru yang memiliki butiran
kasar, penyebarannya di daerah lereng gunung berapi.
18. Tanah Litosol, jenis tanah berbatu-batu dengan lapisan tanah tidak begitu tebal yang
berasal dari batuan beku yang belum mengalami proses pelapukan yang sempurna.
19. Tanah Latosol, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan gunung berapi kemudian
mengalami proses pelapukan lanjut.
20. Tanah Grumusol, jenis tanah ini berasal dari dari kapur dan batuan lempung

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 24


SIFAT-SIFAT TANAH

Memperhatikan dari sifat2 tanah sangat penting sekali, terutama bila tanah itu akan digunakan
sebagai areal tumbuhnya tumbuh2an. Sifat-sifat yang penting dari tanah terdiri atas unsur :

1. Warna Tanah

Warna tanah dipengaruhi oleh kandungan organik atau kimiawi. Pada umumnya tanah yang banyak
kandungan organiknya akan berwarna gelap, dan memiliki tingkat kesuburan yang cukup tinggi.

2. Tekstur Tanah.

Yang dimaksud dengan tekstur tanah yaitu besar kecilnya butiran2 tanah, dimana tekstur ini dapat
kita bedakan jadi 3 kelas yaitu tanah pasir, lempung dan tanah liat. Tekstur tanah yang baik adalah
tanah lempung dengan perbandingan antara pasir, debu dan tanah liat harus sama, sehingga tanah
tidak terlalu lepas dan tidak terlalu lekat.

3. Struktur Tanah.

Yang dimaksud dengan struktur tanah yaitu susunan dari butiran2 tanah, dimana struktur
ini dapat kita bedakan menjadi 3 macam yaitu struktur lepas butir, struktur remah, dan struktur
gumpal. Tanah dikatakan memiliki struktur lepas butir, bila butir2 tanah letaknya berderai atau
terlepas satu sama lainnya, sedangkan tanah berstruktur remah bila butir2 tanah berkumpul
membentuk semacam kerak roti. Dan struktur remah merupakan struktru tanah yang paling baik
untuk dijadikan sebagai tanah pertanian. Tanah yang berstruktur gumpal ditandai dengan butir2
tanah melekat sangat rapat satu sama lain.

Bila dilihat dari derajat keasamannya, tanah ada yang bersifat asam, dan ada yang
alkalis/basa serta ada yang bersifat netral. Keasaman ini bisa terjadi karena tanah selalu tergenang
air. Dan umumnya akar tanaman akan rusak bila tanah terlalu asam maupun terlalu basa. Umumnya
tanaman memerlukan pH tanah yang netral.

Dipermukaan bumi, lahan atau tanah mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan
tersebut disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :

- Tekstur tanah
- Permeabilitas tanah
- Ketebalan atau solum tanah

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 25


- Kemiringan lereng
- Tingkat erosi
- Penyaluran air.

Berkenaan dengan warna pada tanah yang berbeda-beda, maka adapun asal-usul dari warna2
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kuning,berasal dari mineral limonit (2Fe2O33H3O).


2. Cokelat, berasal dari bahan-bahan organis asam yang lapuk sebagian.
3. Putih, berasal dari mineral2 silika-kuarsa (SiO2), kapur (CaCO3), kaolin, bauksit,
aluminium dan silikat, gypsum (CaCO42H2O), nitrat, garam2 yang sudah larut serta
koloida2 organis tertentu.
4. Hitam, berasal dari bahan2 organis yang telah terurai dengan hebat, dan biasanya ada
hubungannya dengan unsur2 karbon (C), magnesium (Mg), serta beleran (S).
5. Merah, berasal dari mineral hematite (Fe2O3) atau turgit (2Fe2O3H2O).
6. Hijau, berasal dari oksida ferrous.
7. Biru, berasal dari mineral lilianit.

Penyebab terjadinya Erosi Tanah

Gambar : Kebakaran hutan, hutan gundul dan daerah longsor

Menurut kalian apakah tanah bisa mengalami kerusakan? dan faktor apakah yang
menyebabkannya ? Tanah bisa mengalami kerusakan. Bahkan tanah termasuk wujud alam
yang mudah mengalami keruasakan. Salah satu contoh kerusakan tanah adalah erosi tanah.
Erosi tanah adalah tanah yang lapuk dan mudah mengalami penghancuran.

Kerusakan yang dialami pada tanah tempat erosi disebabkan oleh kemunduran sifat –
sifat kimia dan fisik tanah, yakni:
- kehilangan unsur hara dan bahan organik,
- menurunnya kapasitas infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air,
- meningkatnya kepadatan dan ketahanan penetrasi tanah,
- serta berkurangnya kemantapan struktur tanah yang pada akhirnya
menyebabkan memburuknya pertumbuhan tanaman dan menurunnya
produktivitas

Hal ini dikarenakan lapisan atas tanah setebal 15 sampai 30 cm mempunyai sifat–
sifat kimia dan fisik lebih baik dibandingkan lapisan lebih bawah.Banyaknya unsur hara
yang hilang bergantung pada besarnya kandungan unsur hara yang terbawa oleh sedimen
dan besarnya erosi yang terjadi.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 26


Di tempat lain, erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur serta
berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Tanah yang terangkut
tersebut diendapkan di tempat lain yaitu, di dalam sungai, waduk, danau, saluran irigasi
dan di atas tanah pertanian.

Kalian ingin tahu apa yang menyebabkan terjadinya erosi tanah?


Sebab–sebab erosi tanah karena beberapa hal berikut :
a. Tanah gundul atau tidak ada tanamannya;
b. Tanah miring tidak dibuat teras–teras dan guludan sebagai penyangga air dan tanah
yang lurus;
c. Tanah tidak dibuat tanggul pasangan sebagai penahan erosi;
d. Pada tanah di kawasan hutan rusak karena pohon–pohon ditebang secara liar
sehingga hutan menjadi gundul;
e. Pada permukaan tanah yang berlumpur digunakan untuk pengembalaan liar
sehingga tanah atas semakin rusak

Kalau ada penyebab erosi tanah, apakah ada cara untuk penanggulangan erosi
tanah? Sebagai usaha untuk mengurangi erosi tanah dapat dilakukan upaya-upaya
konservasi. Tujuan konservasi tanah adalah untuk menjaga agar tanah tidak tererosi.
Usaha–usaha konservasi tanah ditujukan untuk menjegah kerusakan, memperbaiki dan
meningkatkan produktifitas tanah agar dapat dipergunakan secara lestari.

Tanah yang subur sangat diperlukan untuk pertanian. Pertanian dapat memproduksi
hasil bumi yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Konservasi tanah dapat dilakukan
dengan 3 metode yaitu :
1. Metode Vegetatif
Adalah penggunaan tanaman atau tumbuhan dan sisa–sisanya untuk mengurangi
jumlah dan daya rusak hujan yang jatuh, mengurangi jumlah dan

Gambar : countour strip cropping


a. Reboisasi adalah menanami kembali hutan yang gundul
b. Countour strip cropping adalah bercocok tanam dengan beberapa jenis tanaman
semusim dalam strip – strip yang berselang – seling menurut garis kontur
c. Croups rotation adalah usaha penanaman jenis tanaman secara bergantian dalam
suatu lahan

2. Metode Mekanik
Adalah semua perlakuan fisik mekanik yang diberikan terhadap tanah dan
pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, serta meningkatkan
kemampuan penggunaan tanah.

Gambar : Terassering

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 27


Berikut bentuk–bentuk metode mekanik.
a. Countour plowing adalah membajak searah garis kontur, sehingga terjadilah alur–
alur horisontal.
b. Guliudan adalah tumpukan tanah yang dibuat memanjang searah garis kontur atau
memotong lereng untuk menahan erosi
c. Terassering adalah menanam tanaman dengan sistem berteras–teras di daerah
lereng.
d. Perbaikan drainase dan irigasi.

3. Metode Kimia

Adalah dengan menggunakan preparat kimia sintetis atau alami. Preparat ini disebut
Soil Conditioner atau pemantap struktur tanah. Sesuai dengan namanya Soil Conditioner
ini digunakan untuk membentuk struktur tanah yang stabil. Senyawa yang terbentuk akan
menyebabkan tanah menjadi stabil.

UJI KOMPETENSI
Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Berikut ini adalah faktor pembentuk tanah, kecuali...


A. Iklim D. Air
B. Manusia E. Batuan induk
C. Topografi

2. Tanaman kopi, kina dan teh jenis tanah yang cocok adalah...
A. Alluvial D. Gambut
B. Regosol E. Terrarosa
C. Andosol

3. Tanah yang terbentuk dari pembusukan tanaman disebut tanah...


A. Tanah padas D. Tanah terrarosa
B. Tanah humus E. Tanah pasir
C. Tanah margalit

4. Untuk menghindari berkurangnya jumlah mineral yang sama dalam lapisan tanah, harus
diusahakan...
A. Sengkedang atau terasering D. Pengolahan tanah dengan baik
B. Pertanian irigasi teknis E. Pemupukan yang cukup
C. Pergantian jenis tanaman

5. Horison tanah yang terbentuk dari proses illuviasi dari bahan-bahan yang tercuci adalah
horizon...
A. O D. C
B. A E. R
C. B

6. Struktur tanah berbentuk tiang dapat ditemukan pada...


A. Horizon B pada daerah iklim kering
B. Horizon B pada daerah iklim basah
C. Horizon A pada daerah iklim kering
D. Horizon A pada daerah iklim basah
E. Horizon C pada segala musim

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 28


7. Tanah tersusun oleh air sebanyak...
A. 45% D. 20-30%
B. 5% E. 25%
C. 10%

8. Karena lapisan tanah atas merupakan bagian yang optimal bagi kehidupan tumbuh-
tumbuhan, maka lapisan ini sering disebut sebagai lapisan...
A. Top soil D. Tekstur tanah
B. Sub soil E. Drainase tanah
C. Profil tanah

9. Tanah yang memiliki pH kurang dari 7, termasuk tanah yang bersifat ...
A. Basa D. Basa lemah
B. Asam E. Agak asam
C. Netral

10. Tanah yang berwarna merah dan biasanya mengandung Fe dan Al disebut tanah ...
A. Litosol D. Argosol
B. Andosol E. Agrumusol
C. Latosol

11. Batuan asal memiliki peranan penting dalam pembentukan tanah, karena batuan asal
berpengaruh terhadap ...
A. Tebalnya lapisan D. Proses pelapukannya
B. Pemanfaatan lahan E. Kandungan mineral
C. Proses erosinya

12. Jenis tanah yang banyak dijumpai di Pulau Kalimantan adalah ...
A. Litosol D. Latosol
B. Argosol E. Regosol
C. Grumusol

13. Praktik pengendalian erosi secara vegetatif di daerah ketinggian bisa dilakukan dengan cara
...
A. Contour strip cropping
B. Membuat tanggul tanah
C. Sengkedan teras tanah
D. Crop rotation
E. Menanami tanaman mangrove

14. Bentuk sedimentasi di daerah gurun disebut....


A. Delta Cembung D. Tombolo
B. Delta cekung E. Sand Dunes
C. Pasir

15. faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pembentukan tanah baik melalui proses
pelapukan maupun mass wasting adalah ...
A. Jenis tanah D. Organisme
B. Cara pengolahan E. Udara
C. Tingkat Kemiringan lereng

16. Tanah dikatakan masam, apabila ...


A. Unsur H lebih tinggi D. Unsur H lebih tinggi dari ion H
B. Unsur H lebih rendah E. Unsur OH sama dengan H
C. Unsur OH lebih tinggi

17. Untuk menetralkan tanah alkalin dilakukan dengan cara ...


A. Pemupukan D. Penambahan Kapur
B. Irigasi E. sengkedan
C. Penambahan belerang

18. Tanah yang terbentuk dari abu vulkanik disebut tanah ...
A. Alluvial D. Gambut
B. Andosol E. grumosol
C. Regosol

19. Tanah yang berasal dari endapan lumpur yang dibawa oleh aliran sungai disebut ...
A. Alluvial D. gambut

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 29


B. Andosol E. grumosol
C. Regosol

20. Degradasi lahan sering disebut ....


A. Lahan Potensial D. Lahan Kehutanan
B. Lahan kritis E. Lahan terbuka
C. Lahan pertanian

21. Pada tanah yang memiliki permukaan miring seperti di lereng pegunungan atau relief
bergelombang, erosi dapat dicegah dengan cara ...
A. Memapas permukaan tanah sehingga menjadi datar
B. Membuat undakan-undakan pada tanah tersebut
C. Melapisi permukaan tanah dengan batu-batuan
D. Menggali tanah untuk saluran irigasi
E. Menanam tanaman yang dapat hidup dalam air.

22. Ciri-ciri tanah adalah sebagai berikut...


1) Berwarna gelap
2) Mengandung mineral
3) Strukturnya liat
4) pH tinggi

Tanah yang subur mempunyai ciri-ciri ...

A. 1 dan 2 D. 2 dan 4
B. 1 dan 3 E. 3 dan 4
C. 2 dan 3

23. Beberapa ciri-ciri pelapukan:


1) Pelapukan oleh adanya hujan yang jatuh pada batuan
2) Pelapukan hanya terjadi pada batuan yang lunak
3) Pelapukan membutuhkan waktu yang sangat lama
4) Pelapukan dapat terjadi akibat benturan dengan batuan yang lain
5) Pelapukan terjadi oleh perubahan suhu yang ekstrim

Yang bukan ciri-ciri pelapukan secara fisis adalah ...

A. 1,2 dan 3 D. 2,3 dan 5


B. 1,2 dan 4 E. 3, 4 dan 5
C. 2,3 dan 4

24. Erosi tanah menyebabkan lapisan tanah atas yang subur mengalami kerusakan. Hal ini
disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini, kecuali...
A. Tanah miring D. Tanah terbuka dan miring
B. Tanah gundul E. Derajat keasaman tanah
C. Tidak dibuat teras-teras

25. Lahan Potensial adalah lahan yang memiliki ciri-ciri produktifitas tinggi. Ciri-ciri lahan
potensial adalah sebagai berikut, kecuali ...
A. Tanahnya berwarna kemerahan
B. Butiran tanahnya tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar
C. Tingkat kesuburan tinggi
D. Mengandung banyak air
E. Mengandung banyak zat hara

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 30


BAB II ATMOSFER

Atmosfer : selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi.

Kompisisi Gas-Gas penyusun Atmosfir :

GAS LAMBANG KOMPOSISI DI ATMOSFIR(%)


Nitrogen
N2 78.08
Oksigen
O2 20,95
Argon
Ar 0,93
Karbon
CO2 0,0340
dioksida
Ne 0,0018
Neon
He 0,0053
Helium
O3 0,00006
Ozon
H2 0,00005
Hidrogen
Kr 0,000011
Krypton
CH4 0,000015
Metana
Xe Sangat kecil
Xenon

STRUKTUR VERTIKAL ATMOSFIR BUMI :

Berdasarkan ciri-ciri yang menonjol pada setiap bagian ,maka atmosfir dapat dibagi
menjadi beberapa bagian.

1. Troposfer : troposfer merupakan lapisan terbawah.Diatas katulistiwa tingginya


dapat mencapai 20 km,tetapi diatas kutub tingginya 10 km.Semua gejala cuaca
antara lain awan,hujan,Guntur hanya terjadi dilapisan troposfir,pada lapisan ini
terjadi Gradient temperature Vertikal (makin tinggi tempat, suhunya makin rendah)
penurunan suhu itu tergantung pula pada situasi meteorologik dan nilainya antara
(0,50 C secara umum,0,60 C didaerah Tropis setiap naik 100 meter.Bagian dari
Troposfir yang terletak dibawah ketinggian 1,5 km – 2 km disebut lapisan geseran
(friction layer) pada lapisan ini gerakan udara horizontal mengalami geseran dari
permukaan bumi yang tidak teratur.
2. Stratosfer : lapisan ini terletak diatas troposfir sampai ketinggian 80 km.Di lapisan
ini uap air dan partikel-partikel debu mikroskopik sangat sadikit arus konveksi dan
presipitasi hampir tidak ada,gas-gas boleh dikatakan diam,lapisan ini terdiri dari:

1) Lapisan isotherm,merupakan lapisan terbawah sampai ketinggian 35 km


temperatur lapisan ini berkisar -550 C
2) Lapisan panas, lapisan ini terletak pada ketinggian 35 – 50 km Temperatur pada
lapisan ini dibagian bawah sekitar – 500 C dan dibagian atas dapat mencapai +500
C, karena adanya pengaruh sinar ultra violet yang sangat kuat.Molekul-molekul zat
asam (O2)dapat berubah menjadi Ozon (O3) pada proses terjadinya pelepasan
panas.
3) Lapisan campuran terletak antara 50 – 80 km dpl temperaturnya berangsur-
angsur turun dan mencapai – 800 C.

3. Mesosfer: Lapisan Mesosfer adalah lapisan atmosfer di atas ketinggian ± 55 km –


80 km.Pada lapisan ini suhu atmosfer mulai berkurang setiap bertambah ketinggian
(ditandai dengan penurunan orde suhu 0,4o C setiap 100 meter, karena lapisan ini
mempunyai keseimbangan radiasi yang negatif)Pada lapisan puncaknya yang
disebut mesopause suhu mencapai – 90°C (183 ° K ). Komposisinya hampir
homogen.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 31


4. Termosfer : terletak diatas Stratosfer sampai ketinggian 750 km.Pada lapisan ini
terjadi ionisasi atom-atom udara oleh radiasi berenergi tinggi yang menyebabkan
terjadinya konsentrasi yang tinggi dari electron-elektron bebas.Lapisan ini dapat
memantulkan gelombang radio. Berdasarkan penelitian ionosfir dibedakan atas :
1. Lapisan D: ketinggian 60-90 km.dapat memantulkan gelombang radio yang
berfrekuensi rendah (300 KHz) atau panjang gelombang lebih dari 1 km.
2. Lapisan E : ketinggian 90 – 130 km,dapat memantulkan gelombang radio
berfrekuensi medium 300 KHz – 3000 KHz atau panjang gelombang 1km100m
3. Lapisan F : ktinggian 130 km dapat memantulkan gelombang radio yang
berfrekuensi tinggi (3 MHz – 30 MHz) atau panjang gelombang 100 m – 10 m.

4. Eksosfer : Lapisan atmosfir terluar batasnya tidak jelas, Lapisan ini mencapai
ketinggian lebih dari 1000 km dpl.butir-butir gas pada lapisan ini sangat tipis
bahkan hampir tidak ada,lapisan udaranya sudah renggang dan merupakan batas
antara Atmosfir dengan outer Space.

CUACA DAN IKLIM

Cuaca : Keadaan udara pada suatu saat yang meliputi daerah yang tidak begitu luas.

Iklim : Keadaan rata-rata udara dalam waktu yang lama (10 – 30 tahun ) meliputi daerah
yang yang luas.

Unsur-unsur Cuaca dan Iklim :

1. Sudut datang sinar matahari

Bentuk muka Bumi yang melengkung atau membulat menyebabkan sudut datang
penyinaran matahari tidak sama. Apabila arah sinar matahari semakin tegak dengan bidang
horizontal permukaan. Bumi atau semakin kecil sudut datangnya, intensitas penyinaran
matahari semakin tinggi. Besarnya sudut ini berkaitan dengan letak lintang. Amatilah
gambar berikut agar kamu dapat mengetahui persebaran panas berdasarkan sudut datang
penyinaran.

1) Lamanya penyinaran / Panjangnya siang dan malam

Wilayah Indonesia terletak pada lintang 23°LU – 23°LS. Letak ini menyebabkan
lama penyinaran matahari di wilayah ini lebih kurang 12 jam. Penyinaran matahari yang
panjang akan memengaruhi peningkatan suhu di permukaan Bumi.Panjang siang hari pada
setiap hari tidak sama,kecuali tempat-tempat yang terletak di equator.Siang terpanjang
terjadi pada waktu soltisium musim panas (summer solstice) dan siang terpendek terjadi
pada waktu soltisium musim dingin (winter solstice) besarnya energi yang diterima
berbanding lurus dengan dengan lamanya waktu penerimaan,karena itu makin panjang
siang hari makin besar pula insolasinya.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 32


2) Pengaruh ketinggian tempat (elevasi)

Semakin tinggi tempat suhu udara semakin turun dimana setiap ketinggian tempat
naik 100 m suhu udara akan turun 0,60C .untuk menghitung suhu udara pada suatu daerah
digunakan rumus :

T = S – 0,60C X H

Keterangan :
T =Temperatur yang dicari
S = Suhu daerah asal
0,60C =konstanta
H = Ketinggian tempat

Kerjakan contoh soal :

Suhu di Ancol pada ketinggian 0 meter dpl adalah 26,30C.Berapakah suhu didaerah puncak
jika tempat tersebut berada pada ketinggian 1500 m dpl.

3) Keadaan permukaan bumi

Bentuk muka bumi yang berupa daratan akan cepat menerima panas dan cepat
pula memantulkannya,sebaliknya lautan akan lama menerima panas dan lama
memantulkannya.Selain sifat tersebut pada musim dingin daratan lebih dingin
dibandingkan dengan lautan sehingga terbentuklah pusat-pusat tekanan tinggi
didaratan.Sedangkan pada musim panas,daratan lebih panas dibandingkan dengan
lautan sehingga terbentuklah pusat-pusat tekanan rendah di daratan.

4) Banyak Sedikitnya Awan


Awan pada lapisan udara dapat menahan sinar matahari sebelum sampai di
permukaan Bumi. Pada pagi hari awan dapat menyebabkan temperatur rendah. Akan
tetapi, pada siang hari menyebabkan temperatur tinggi karena awan dapat
memantulkan kembali panas yang dipancarkan oleh permukaan Bumi. Semakin
banyak uap air, semakin besar panas yang diserap, akibatnya temperature menjadi
tinggi.

Energi sinar Matahari sebagian digunakan untuk memanaskan atmosfer. Pemanasan


atmosfer dapat secara langsung atau tidak langsung.

1) Pemanasan Langsung
Di dalam atmosfer terkandung uap air, debu, asam arang, dan zat asam. Zat-zat
tersebut berfungsi menyerap panas sinar matahari. Jadi, sebelum sampai di permukaan
Bumi, panas sinar matahari sebagian sudah diserap atau diabsorpsi zat-zat tersebut.
2) Pemanasan Tidak Langsung
Sinar Matahari setelah melewati atmosfer, panasnya sebagian diserap oleh Bumi.
Akibatnya, permukaan Bumi juga menjadi panas. Permukaan Bumi memengaruhi panas
atmosfer bagian bawah. Pemanasan udara di dekat permukaan Bumi melalui beberapa cara
sebagai berikut.
1. Konveksi adalah proses pemanasan udara secara vertikal karena adanya gerakan
udara secara vertikal, sehingga udara di atas yang belum panas akan menjadi panas
karena pengaruh udara di bawahnya yangsudah panas.
2. Adveksi adalah proses pemanasan udara secara horizontal karena adanya gerakan
udara secara horizontal, sehingga daerah lain menjadi panas.
3. Turbulensi adalah aliran udara yang arahnya tidak beraturan. Gerakan udara panas
berputar-putar, simpang siur, dan tidak beraturan, sehingga daerah lain ikut menjadi
panas.
4. Konduksi adalah pemanasan udara secara bersinggungan. Udara dingin yang
bersinggungan dengan udara panas di bawahnya akan ikut menjadi panas. Demikian
seterusnya terjadi hambatan panas sampai udara teratas, sehingga udara menjadi
panas semua.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 33


2. Kelembaban udara : banyaknya uap air yang terkandung diudara dalam waktu
tertentu

Kandungan uap air dalam atmosfir dapat dinyatakan dalam beberapa cara yaitu :

1. Kelembaban Spesifik : yaitu berat uap air tiap kersatuan berat udara. Biasanya
udara,biasanya dinyatakan dengan gas uap air/kg udara.Untuk udara yang bergerak
vertical apabila tidak terjadi perubahan banyaknya uap air,maka kelembaban
spesifiknya tetap.
2. Kelembaban Absolut/lengas mutlak : yaitu banyaknya uap air yang dikandung
udara dalam ruangan tertentu atau berat uap air (gram) persatuan Volume udara 1
m3 udara (gr/m3),misalnya 100 gr uap air/m3 udara. Kelembaban Absolut kurang
banyak digunakan dalam dalam meteorology karena volume berubah-ubah jika
udara naik.
3. Kelembaban Relatif : yaitu perbandingan jumlah uap air yang benar-benar ada di
udara dengan jumlah maksimum uap air yang terkandung dalam udara pada suhu
dan tekanan tertentu yang biasanya dinyatakan dengan prosentase (%).Untuk
mengukur Kelembaban Relatif bisa dihitung dengan rumus :

RH = e/E x 100 %

Keterangan
RH =Relatif Humadity = Kelembaban Relatif
e = Kandungan uap air pada suhu udara tertentu
E = Kandungan uap air maksimum pada suhu udara yang sama

Kerjakan contoh soal : Dalam temperature 260 C pada 1 m3 terdapat 18 gram uap air
jumlah uap aiar maksimum yang dapat dikandung dalam uap air yang sama adalah 20
gram.Berapakah kelembaban relatifnya

3. Tekanan uap : bagian dari tekanan atmosfir yang disebabkan oleh uap air.dinyatakan
dalam atmosfir, milib ar atau cm/mm Hg. Dalam udara yang telah mencapai
maksimum. Apabila disuatu tempat telah mencapai pada tekanan uap maksimum maka
udara tidak dapat lagi menampung uap air, uap itu akan dikondensasikan. Alat untuk
mengukur tekanan uap adalah Psychrometer (thermometer basah dan thermometer
kering ) untuk mencari tekannan uap menggunakan Rumus SPRUNG yaitu sebagai
berikut : e= E- ½ ( t – t’ ) b/755

Keterangan

e = tekanan uap air yang dicari


E = tekanan uap maksimum
t = temperature pada thermometer kering
t’ = temperature pada thermometer basah
b = tinggi barometer dalam millimeter air raksa

kerjakan latihan soal :

Udara dalam suatau ruang (dimana pschrometer diletakkan) mempunyai temperature 200 C
sebagaiman terlihat dalam thermometer kering,sedang pada thermometer basah menunjuk
angka 160 C. Tekanan uap maksimum pada temperature 200 C adalah 17,5 mm
Hg.andaikata barometer menunjuk tekanan 755 mm/Hg hitung tekanan uap dengan
menggunakan rumus Sprung.

4. Tekanan Udara : Berat udara persatuan luas.Tekanan udara dapat diukur denagan
menggunakan Barometer,besar tekanan udara dinyatakan dengan millibar (mb) Tekanan
udara 76 cm raksa (cmHg) = 1013 mb=1 atmosfir (atm).Tekanan udara dibedakan
menjadi dua yaitu sebaran tekanan udara secara Vertikal dan Horisontal

1. Sebaran tekanan udara secara vertical, Udara dekat permukaan bumi lebih rapat
dan lebih berat dibandingkan dengan lapisan udara di bagian atasnyasehingga
semakin tinggi tempat tekanan udara semakin turun.Kerapatan udara sangat
bergantung pada Temperatur,uap air diudara dan gaya berat.Hubungan antara
tekanan udara dengan ketinggian tempat dapat dikemukakan bahwa tekanan udara

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 34


akan turun 1/30 kali untuk setiap naik 300 meter pada lapisan atmosfir bagian
bawah.
2. Sebaran tekanan udara secara horizontal, Sebaran tersebut pada peta cuaca atau
iklim dtunjukkan oleh isobar yaitu garis di Peta yang menghubungkan tempat-
tempat yang memiliki tekanan udara yang sama pada saat bersamaan. Sebaran
tekanan udara depengaruhi oleh factor :
1. Lintang bumi : menunjukkan Zona/mintakat suhu udara sehingga terbentuk
zona tekanan udara disekitar khatulistiwa yang bertekanan rendah
(doldrum),lintang kutub dingin yang bertekanan tinggi,lintang tengah (600 –
700) lingkaran tekanan rendah (sub-polar) dan lintang 250 – 350 merupakan
mintakat bertekanan tinggi.
2. Sebaran lautan dan daratan: jaluran tekanan yang benar-benar beraturan
itu akan terdapat manakala permukaan bumi itu benar-benar seragam
artinaya terdiri atas lautan semua.Tetapi karena muka bumi ada benua yang
luas yang dipisahkan oleh lautan maka jaluran tekanan itu mengalami
penyelingan (interupsi) oleh pembentukan tekanan tinggi di kontinen pada
musim dingin contoh terbentuknya Siberian High,American high dan
sebaliknya dipasifikutara dan Atlantik utara bertekanan rendah.Jaluran
tekanan rendah pada musim panas di Asia dijumpai dibagian barat laut india

5. Suhu Udara
Suhu udara merupakan ukuran untuk menyatakan keadaan panas atau dinginnya
udara. Suhu udara diukur dengan alat termometer. Hasil pengukuran dapat dinyatakan
dalam 3 skala, yaitu Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Persebaran suhu udara di
permukaan Bumi berbeda-beda. Karakteristikpersebaran suhu udara sebagai berikut.
1) Persebaran Secara Horizontal, Suhu udara tertinggi terdapat di daerah tropis
atau sekitar ekuator, semakin ke kutub semakin dingin.
2) Persebaran Secara Vertikal, Semakin tinggi suatu tempat, suhu udara
semakin dingin atau semakin rendah. Hal ini sesuai dengan hukum gradien
geothermis, yaitu setiap kenaikan 100 meter suhu berkurang rata-rata 0,6°C.

Pada udara kering besar gradien geothermis sebesar 1°C. Pada lapisan atmosfer
tertentu hukum ini tidak berlaku.Persebaran suhu baik vertikal maupun horizontal tidak
terjadi dengan sendirinya. Persebaran tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai
berikut.

1) Relief Permukaan Bumi


Berdasarkan relief, persebaran suhu mempunyai dua tipe, yaitu berdasarkan
ketinggian dan arah hadap lereng. Semakin tinggi relief akan semakin rendah
suhunya. Setiap naik 100 m suhunya akan turun + 0,5 C. Selain itu, relief yang
menghadap ke arah datangnya sinar matahari akan mempunyai suhu yang lebih
tinggi daripada lereng yang tidak berhadapan langsung dengan sinar matahari.
2) Banyak Sedikitnya Awan
Awan pada lapisan udara dapat menahan sinar matahari sebelum sampai di
permukaan Bumi. Pada pagi hari awan dapat menyebabkan temperatur rendah.
Akan tetapi, pada siang hari menyebabkan temperatur tinggi karena awan dapat
memantulkan kembali panas yang dipancarkan oleh permukaan Bumi. Semakin
banyak uap air, semakin besar panas yang diserap, akibatnya temperature
menjadi tinggi.
3) Macam Bentang Alam
Daratan akan lebih cepat panas atau dingin dibandingkan dengan lautan yang
lebih lambat menjadi panas atau dingin
4) Adanya perbedaan siang dan malam
Suhu maksimum terjadi pada siang hari, antara pukul 13.00-14.00 dan suhu
minimumnya terjadi menjelang pagi sekitar pukul 04.30.

Suhu udara dapat diukur secara harian, bulanan, dan tahunan.


1) Suhu Harian, Suhu udara harian dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Rentang Suhu Harian (Diurnal), Ini menunjukkan selisih suhu maksimum dan suhu
minimum pada hari tertentu. Contoh,pada termometer six menunjukkan suhu
maksimum 36° C dan suhu minimum 20° C.Berarti, rentang suhu harian (diurnal) =
(36 – 20)° C = 16° C.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 35


b) Suhu Harian Rata-rata (SHR), Suhu harian rata-rata dapat dihitung dengan dua
cara.
(1) Suhu maksimum dan minimum rata-rata selama 24 jam:
SHR = (Suhu maksimum + Suhu minimum) / 2

Contoh:Suhu maksimum = 36° C dan suhu minimum = 20° C


SHR = (20 C + 36 C ) / 2
= 28° C
Suhu per jam rata-rata selama 24 jam

2) Suhu Bulanan Rata-Rata (SBR), Menunjukkan suhu udara harian rata-rata selama
sebulan.
3) Suhu Tahunan Rata-Rata (STR),Menunjukkan jumah suhu bulanan rata-rata selama 12
bulan dibagi jumlah bulan.

ANGIN

Angin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan antara satu
daerah dengan daerah lain.Hukum Buys ballot menyatakan bahwa,angin bergerak dari
daerah bertekanan maksimum kedaerah bertekanan minimum.Di belahan bumi utara angin
bergerak dari daerah kutub menuju khatulistiwa kemudian berbelok ke kekanan dan
dibelahan bumi selatan angin dibelokkan kekiri.Pembelokan arah angin ini dinamakan gaya
Coriolis.Angin dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti berlayar,
menggerakkan kincir, dan mengeringkan jemuran. Tetapi, jika angin memiliki kecepatan
tinggi, maka tiupan bisa memorakporandakan daerah yang dilaluinya. Angin bertiup dari
daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Hal-hal yang berkaitan
dengan angin antara lain kecepatan, arah, dan system angin.

Angin selalu diberi nama dari arah mana angin itu datang (angin barat,angin
timur,angin darat,angin laut).Arah angin dinyatakan dengan derajat yaitu

00 : Angin tenang
13500 : Tenggara (tg)
2700 : Barat (B)
22, 50 : utara timur laut(ttl)
157,50 : Selatan tenggara(Stg)
292,50: Barat barat laut (BBL)
450 : Timur laut (TL) 0
180 : Selatan (S)
3150 : barat laut (BL)
67,50 :timur Timur
202,50 : Sel.barat daya (SBD)
laut(TTL)
337,50 :Utara barat laut (UBL)
0
225 : Barat Daya (BD)
900 : Timur (T)
360 : Utara (U)
247,50 :Barat barat daya(BBD)
112,50 : timur tenggara (ttg)

Kecepatan angin dinyatakan dalam meter/detik atau km/jam (knot)yang diukur


dengan menggunakan Anemometer,sedangkan kecepatan angin dipengaruhi oleh beberapa
factor :

1. Gradient barometric yaitu angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara


antaradua isobar melalui garis lurus yang dihitung tiap 111 km.satuan jarak diambil
dari 1/360×40 000km = 111 km (360 banyaknya lintang dan 40 000 km keliling
bola bumi di khatulistiwa.

Cara menghitung Gradient barometric adalah :

Isobar I dan II berjarak 30 km dengan masing-masing tekanan udaranya adalah


1.010 mb dan 1.000 mb. jadi gradient barometricnya adalah (1010-1000):30/111=
0,37 mb.

Kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan gradient barometric-nya semakin


besar gradient barometric-nya maka semakin besar kecepatannya.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 36


2. Relief permukaan bumi : relief permukaan bumi yang kasar mengakibatkan
banyaknya rintangan bagi angin yang bertiup kecepatan nya lebih rendah
dibandingkan dengan daerah relief halus.
3. Faktor tumbuh-tumbuhan:Tumbuhan berperan sebagai rintangan bagi hembusan
angin oleh karena itu angin yang bertiup didaerah yang banyak tumbuhan akan
lebih lambat jika dibandingkan dengan di daerah tumbuh-tumbuhan.
4. Faktor jarak dari permukaan tanah:Angin yang bertiup didekat permukaan
tanah kecepatannya akan terhambat karena gesekan dengan tanah.

Pola gerakan massa udara dimuka pada umumnya terdiri tiga jenis yaitu :

1. Adveksi yaitu massa udara yang bergerak secara mendatar.


2. Konveksi yaitu massa udara yang bergerak naik secara vertical
3. Turbulensi yaitu massa udara yang bergerak tidak teratur dan biasanya
terjadi dilapisan atmosfir bagian bawah sampai ketinggian sekitar 600
meter.

KLASIFIKASI ANGIN BERDASARKAN KEKUATANNYA (Skala BEAUFORT)

Kekuatan
Kecepatan Angin Kecepatan Angin
Angin Skala Kategori Keterangan
m/detik km/jam
Beaufort
0
0,0 – 0,7 0–1 Angin reda Tiang tdk gerak
1
0,6 – 0,7 2–6 Angin sepoi2 Tiang miring
2
1,8 – 3,3 7-12 Angin lemah Daun bergerak
3
3,4 – 5,2 13-18 Angin sedang Rantinggerak
4
5,3 – 7,4 19-26 Angin tegang Dahan bergerak
5
7,5 – 9,8 27-35 Angin keras Btg pohon gerak
6
9,9 – 12,4 36-44 Angin keras skali Btg Phn bsr gerak
7
12,5-15,2 45-54 Angin rebut Dahan patah
8
15,3-18,2 55-65 Angin rbt hebat Phn kcl patah
9
18,3-21,5 66-77 Angin badai Phn besar patah
10
21,6-25,1 78-90 Angin badai hbt Rumah roboh
11
25,2-29,0 91-104 Angin taifun Bnd bsr bterbang
12
29 keatas 104 keatas Angin taifun hbt Bnd bsr bterbang sampai km

Angin bertiup dari tempat bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah
dengan mengikuti hukum Buys-Ballot yaitu di belahan bumi utara arah angin membelok ke
kanan dan di sebelah selatan arah angin membelok kiri.

Berdasarkan gerakan dan sifatnya, angin dapat dibedakan menjadi:


1) Angin Pasat dan Angin Antipasat
Angin pasat terdiri atas angin pasat tenggara yang bertiup di belahan Bumi selatan
dan angin pasat timur laut yang bertiup di belahan Bumi utara. Angin pasat bertiup tetap
sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju daerah ekuator (khatulistiwa). Angin
antipasat adalah nama lain dari angin barat, yang merupakan kebalikan dari angin pasat.
Angin di atas khatulistiwa yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum
subtropik. Angin ini disebut angin antipasat. Di belahan Bumi utara disebut angin antipasat
barat daya dan di belahan Bumi selatan disebut angina antipasat barat laut. Pada daerah
sekitar lintang 20°– 30°LU dan LS, angin antipasat kembali turun secara vertikal sebagai
angin kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dan permukaan daratan.
Akibatnya, terbentuk gurun di muka Bumi. Misalnya gurun di Arab Saudi, gurun Afrika,
atau gurun di Australia.

2) Angin Muson
Proses terjadinya:
1. Angin Muson Barat
Pada bulan Oktober–April, posisi Matahari berada di sebelah selatan khatulistiwa
(Australia) sehingga suhunya lebih panas, yang mengakibatkan tekanan udaranya lebih
rendah, dibanding wilayah utara khatulistiwa (Asia). Angin bertiup dari wilayah Asia yang
bertekanan maksimum, ke wilayah Australia yang bertekanan minimum. Angin ini bersifat
lembap dan basah sehingga menyebabkan terjadinya musim hujan di wilayah Indonesia.
2. Angin Muson Timur

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 37


Proses terjadinya angin muson timur berkebalikan dengan angin muson barat. Pada
bulan April–Oktober, posisi Matahari berada di sebelah utara khatulistiwa (Asia). Suhu
udara di wilayah ini lebih panas dan tekanan udara lebih rendah dibanding wilayah
Australia. Akibat perbedaan tekanan udara, angin bertiup dari wilayah Australia yang
bertekanan udara tinggi ke wilayah Asia yang bertekanan udara rendah. Angin ini melewati
wilayah Australia yang bergurun dan bersifat kering. Angin ini menyebabkan musim
kemarau/panas di wilayah Indonesia. Angin muson timur bertiup pada bulan April–
Oktober, saat itu kedudukan Matahari berada di belahan Bumi utara atau Benua Asia.

Angin Lokal
Berembusnya angin lokal dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
(1) sifat daratan dan perairan,
(2) jumlah pemanasan sinar matahari pada suatu wilayah, dan
(3) ketinggian suatu tempat.

Berdasarkan perbedaan karakteristik faktor-faktor yang memengaruhi inilah, angin


local dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut.
(1) Angin Darat dan Angin Laut
a) Pada malam hari suhu air laut terasa panas, sementara darat sudah
mendingin.Akibatnya, tekanan udara di darat tinggi dan tekanan udara di laut rendah.
Oleh karena itu, bertiuplah angin darat yang bertiup dari darat menuju laut. Angin
darat digunakan para nelayan untuk berangkat berlayar mencari ikan laut.
b) Pada siang hari daratan lebih cepat menjadi panas daripada lautan. Akibatnya, pada
siang hari daratan bertekanan minimum dan laut bertekanan maksimum. Kondisi ini
menyebabkan terjadinya angin laut yang berembus dari laut ke daratan. Angin
inidigunakan nelayan untuk pulang dari melaut.

(2) Angin Lembah dan Angin Gunung


a) Pada siang hari puncak gunung menjadi lebih cepat panas dibandingkan dengan
lembah. Hal itu menyebabkan tekanan udara di gunung minimum dan tekanan
udara di lembah maksimum. Akibatnya, angin bertiup dari lembah menuju gunung.
Angin ini disebut angin lembah.
b) Pada malam hari puncak gunung lebih dingin daripada wilayah lembah. Hal itu
menyebabkantekanan udara di gunung maksimum dan tekanan udara di lembah
minimum. Akibatnya, angin bertiup dari gunung ke lembah. Angin ini disebut angin
gunung.

(3) Angin Fohn (Angin yang Bersifat Panas)


Terjadinya angin ini merupakan kelanjutan dari terjadinya hujan orografis. Hujan
orografis hanya terjadi pada salah satu sisi lereng, angin yang sudah tidak membawa uap
lagi terus berembus menuruni lereng daerah bayangan hujan. Oleh karena tidak membawa
uap air, angin ini bersifat panas dan berakibat buruk bagi usaha pertanian.

(4) Angin yang Bersifat Dingin


Jenis-jenis angin yang bersifat dingin sebagai berikut.
(a) Angin Mistral
Angin mistral merupakan angin yang turun dari pegunungan ke dataran rendah
pantai.Suhu angin ini lebih rendah dibandingkan dengan suhu daerah tujuannya sehingga
dikategorikan angin dingin. Contohnya angin yang bertiup di pantai Laut Tengah, tepatnya
di pantai selatan Prancis.
(b) Angin Bora
Angin ini bersifat dingin dan bertiup dari arah timur atau timur laut ke barat atau ke
barat daya di daerah Balkan
.
5) Angin Siklon dan Angin Antisiklon
Angin siklon merupakan angin yang arah geraknya berputar. Di wilayah tropis
angin siklon sering terjadi di laut dan hampir tidak pernah terjadi di daerah khatulistiwa.
Angin siklon dan antisiklon antara belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan berbeda.
Angin siklon merupakan udara yang bergerak dari beberapa daerah bertekanan udara
rendah tinggi menuju titik pusat daerah tekanan udara rendah di bagian dalam. Angin
antisiklon bergerak dari dalam sebagai pusat tekanan tinggi menuju ke tekanan udara
rendah yang mengelilinginya di bagian luarnya.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 38


Awan

Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer
bagian bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca. Awan gelap menandakan
kemungkinan hujan. Sedang langit tanpa awan menunjukkan cuaca cerah. Awah gelap
yang membumbung menandakan hujan badai akan terjadi. Nah, adanya berbagai jenis
awan ini membuat adanya klasifikasi awan, antara lain berdasarkan ketinggian.Berdasarkan
ketinggiannya, awan dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Awan rendah (ketinggian kurang dari 2 km).Contoh: nimbostratus, stratus, dan
stratocumulus.
b) Awan menengah, mempunyai ketinggian dasar awan antara 2–6 km, Contoh:
altostratus dan altocumulus.
c) Awan tinggi (ketinggian di atas 6 km), Contoh: cirrostratus, cirrocumulus, dan cirrus.
d) Awan menjulang vertikal (ketinggian 0,5–18 km), Contoh: cumulonimbus dan
cumulus.

Bentuk awan bermacam-macam. Ada yang bertumpuk-tumpuk, halus memanjang, dan


berlapis lapis.Berdasarkan bentuknya, awan dibedakan sebagai berikut.

a. Awan Cumulus atau Awan Bertumpuk


Awan ini bertumpuk-tumpuk dengan puncak yang membulat dan alas horizontal.
Warna awan putih berkilauan, gerakannya selalu vertikal membentuk gumpalan yang
semakin gelap dan meluas. Awan ini terbentuk ketika udara sangat panas dan bertambah
dengan cepat sebelum terjadi hujan.
b. Awan Cirrus atau Awan Bulu
Awan ini berbentuk seperti serabut atau bulu ayam yang halus memanjang di langit.
Awan Cirrus mempunyai ketinggian antara 7–13 km. Suhu awan Cirrus sangat rendah, bisa
beberapa derajat di bawah 0°C. Awan Cirrus terdiri atas kristal-kristal es yang sangat kecil
dan berwarna putih bersih.
c. Awan Stratus atau Awan Merata
Awan Stratus berlapis-lapis, meluas, dan tampak seperti kabut. Ketinggian awan ini
rendah tetapi tidak sampai di permukaan Bumi. Munculnya awan ini
pertanda cuaca akan baik jika terlihat saat Matahari terbit atau saat Matahari terbenam.
d. Awan Nimbus atau Awan Hujan
Awan ini menyebabkan terjadinya hujan. Awan ini tebal dan bentuknya tidak
menentu. Warnanya hitam, kadang-kadang kelihatan merata seperti Stratus. Jika
awan Cumulus bersatu dengan awan Nimbus maka disebut Cumulonimbus. Awan
Cumulonimbus adalah awan yang sangat tebal, sering mendatangkan badai
topan, petir, angin ribut, dan hujan deras.

Curah Hujan

Hujan adalah jatuhnya air dalam bentuk cair maupun padat dari atmosfer ke
permukaan Bumi. Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam
waktu tertentu. Curah hujan bias diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Alat untuk
mengukur besarnya curah hujan disebut rain gauge (penakar hujan). Berdasarkan proses
terjadinya, hujan dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Hujan Orografis
Hujan ini terjadi apabila udara yang mengandung uap air didorong oleh angin naik
ke lereng pegunungan, yang makin ke atas suhu semakin dingin. Kondisi ini membuat uap
air membentuk awan dan terjadilah kondensasi. Hujan yang jatuh pada lereng yang
dilalui oleh awan ini disebut hujan orografis. Pada lereng sebelahnya (lereng yang tidak
dilalui awan) bertiup angin yang kering dan disebut sebagai daerah bayangan hujan
2) Hujan Frontal
Hujan frontal merupakan hujan yang terjadi di daerah front atau daerah yang
terbentuk oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda temperatur (suhu). Massa udara
panas bertemu dengan massa udara dingin sehingga massa udara terkondensasi dan
terjadilah hujan.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 39


3) Hujan Zenithal
Tipe hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan oleh pemanasan pada suhu yang
tinggi. Udara panas ini naik terus-menerus dan akhirnya terjadilah kondensasi yang
mengakibatkan hujan. Hujan tipe ini sering terjadi di daerah tropis sehingga juga sering
disebut sebagai hujan naik tropis.
Selain itu, hujan tipe ini sering disebut hujan konveksi atau ekuatorial karena
adanya arus konveksi menyebabkan uap air di ekuatorial naik secara vertikal sebagai akibat
pemanasan air laut secara terus-menerus. Masih ada sebutan lain bagi hujan tipe ini, yaitu
hujan zenithal. Disebut hujan zenithal karena biasanya hujan ini terjadi ketika matahari
melalui zenith daerah ini. Hampir semua wilayah di daerah tropis mendapat dua kali hujan
zenithal dalam satu tahun.

Iklim
Iklim di suatu daerah dipengaruhi oleh posisi garis lintang, angin, massa daratan
dan benua, arus samudra, dan topografi.
1. Klasifikasi Iklim
Berikut ini pembagian iklim yang ada di Bumi.
a. Iklim Matahari
Klasifikasi iklim matahari berdasarkan pada garis lintang. Hal itu berpengaruh pada
jumlah energi matahari yang tersedia. Keadaan tersebut menyebabkan
wilayah lintang rendah (khatulistiwa) memiliki jumlah penyinaran matahari lebih banyak
sehingga suhunya lebih tinggi dibanding daerah lintang tinggi. 66°30'LU
b. Iklim Koppen
Iklim Koppen diklasifikasikan berdasarkan pada curah hujan dan suhu udara.
Klasifikasi ini dikemukakan oleh Wladimir Koppen, seorang ahli klimatologidari Jerman.
Berikut ini pembagiannya.
1) Iklim Tipe A (Iklim Hujan Tropis)
Wilayah ini memiliki curah hujan tinggi, penguapan tinggi, dan suhu rata-rata bulanan di
atas 18°C. Wilayah beriklim tipe A dibagi menjadi tiga sebagai berikut.
a) Iklim tipe Af memiliki curah hujan tinggi dan suhu udara panas sepanjang tahun
sehingga terdapat banyak hutan hujan tropik. Contohnya di wilayah Sumatra,
Kalimantan, dan Papua.
b) Iklim tipe Am memiliki ciri-ciri antara lain curah hujan tergantung musim, jenis
tanaman pendek dan homogen, dan hutan homogen yang menggugurkan daunnya
ketika kemarau. Wilayah yang beriklim Am antara lain di Jawa Barat, Jawa
Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua bagian selatan.
c) Iklim tipe Aw memiliki ciri-ciri antara lain terdapat hutan yang berbentuk sabana,
jenis tumbuhan padang rumput dan belukar, serta pohonnya berjenis rendah.
Wilayah ini memiliki musim kemarau lebih panjang dibandingkan musim hujan.
Contohnya terdapat di wilayah Jawa Timur, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan,
Kepulauan Aru, dan Papua bagian selatan.
2) Iklim Tipe B (Iklim Kering)
Iklim tipe B memiliki curah hujan rendah dan penguapan yang tinggi. Di wilayah ini tidak
memiliki surplus air dan tidak dijumpai sungai yang permanen. Wilayah beriklim tipe B
dibedakan menjadi tipe Bs (iklim stepa) dan tipe Bw (iklim gurun).
3) Iklim Tipe C (Iklim Sedang Hangat)
Di wilayah yang memiliki tipe C terdapat empat musim, yaitu musim dingin, semi, gugur,
dan panas. Iklim tipe C dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
a) Iklim tipe Cw, yaitu iklim sedang basah dengan musim dingin yang kering.
b) Iklim tipe Cs, yaitu iklim sedang basah dengan musim panas yang kering.
c) Iklim tipe Cf, yaitu iklim sedang basah dengan hujan dalam semua bulan.
4)Iklim Tipe D (Iklim Salju Dingin)
Iklim tipe D memiliki suhu udara rata-rata bulan terdingin < –3° C dan suhu udara rata-rata
bulan terpanas > 10° C. Iklim tipe D dibedakan menjadi dua.
a) Iklim tipe Df, yaitu iklim dingin dengan semua bulan lembap.
b) Iklim tipe Dw, yaitu iklim hutan salju dingin dengan musim dingin yang kering.
5) Iklim Tipe E (Iklim Kutub)
Wilayah beriklim tipe E memiliki ciri tidak mengenal musim panas, terdapat salju abadi
dan padang lumut.

c. Iklim Menurut Schmidt-Ferguson

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 40


Schmidt-Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah rata-rata bulan kering dan
jumlah rata-rata bulan basah. Dikatakan bulan kering jika dalam satu bulan terjadi curah
hujan kurang dari 60 mm. Dikatakan bulan basah jika dalam satu bulan curah hujannya
lebih dari 100 mm. Iklim Schmidt dan Ferguson didasarkan pada nilai Q. Nilai Q dihitung
dengan rumus sebagai berikut.

Q = Jumlah Rata-Rata Bulan Kering


Jumlah Rata-Rata Bulan Basah

Nilai Q yang ditentukan untuk menentukan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson
didasarkan pada tabel berikut.

Klasifikasi Nilai Q Menurut Schmidt dan Ferguson


Tipe Iklim Nilai Q Keterangan
A 0 < Q < 0, 143 Sangat basah
B 0,143 < Q < 0,333 Basah
C 0,333 < Q < 0,600 Agak basah
D 0,600 < Q < 1,000 Sedang
E 1,000 < Q < 1,670 Agak kering
F 1,670 < Q < 3,000 Kering
G 3,000 < Q < 7,000 Sangat Kering
H 7,000 < Q Luar Biasa Kering

d.Iklim Menurut Junghuhn


Klasifikasi iklim Junghuhn didasarkan pada ketinggian tempat yang dikaitkan dengan jenis
tanaman yang dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal disuatu daerah.

2. Penyimpangan Iklim
Kondisi iklim yang menyimpang antara lain terlihat dari peristiwa El Nino dan La
Nina. Dampak dari proses terjadinya El Nino dan La Nina dapat dipelajari dari penjelasan
berikut ini.

a. El Nino
Pada cuaca yang normal, angin timur di Samudra Pasifik bertiup ke arah barat dan
mendorong air laut hangat ke permukaan. Akibatnya, air laut di bagian barat samudra lebih
hangat 2° C dan lebih tinggi 40 cm. Di bagian timur samudra air laut dingin menggantikan
air laut hangat. Hal ini menyebabkan udara lembap hangat naik di bagian barat dengan
membawa uap air dan menimbulkan hujan. Udara di bagiantimur yang kering dan dingin,
bertiup di pantai Amerika Selatan.

b. La Nina
La Nina memiliki sifat yang berlawanan dengan El Nino. Arus udara dan arus laut yang
saling memperkuat menyebabkan angin pasat bertiup sangat kencang sehingga air laut
hangat mengalir ke arah barat. Hal ini menyebabkan wilayah Asia, Australia, dan Afrika
mengalami musim hujan yang sangat lebat. Sebaliknya, wilayah Amerika Selatan
mengalami kekeringan yang hebat.

UJI KOMPETENSI
Pilihlah salah satu jawaban yang benar!

1. Atmosfer berperan sangat penting bagi kehidupan di bumi. Lapisan yang paling banyak
berpengaruh berada pada ketinggian . . . .
a. 10 km c. 200 km e. 100 km
b. 300 km d. 150 km

2. Perbedaan kajian ilmu meteorologi dan klimatologi yaitu terletak pada, kecuali ….
a. luasnya wilayah cakupan
b. panjangnya waktu pengamatan
c. singkatnya waktu pengamatan
d. tempatnya sangat luas
e. penyelidikan hujan

3. Pada saat udara cerah, pelangi dapat terbentuk jika ada . . . .


a. pemantulan sinar matahari oleh titik-titik air yang melayang di angkasa
b. pembiasan sinar matahari oleh titik-titik air yang melayang di angkasa

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 41


c. pembiasan air-air yang melayang di angkasa oleh sinar matahari
d. pembiasan dan interferensi gelombang air di angkasa
e. pembiasan gelombang air di angkasa

4. Pembiasan sinar matahari oleh titik-titik air yang ada di udara berupa lengkungan warna
spektrum disebut . .
a. Pelangi c. aurora e. Halo
b. Fatamorgana d. Bulat

5. Suhu dan tekanan udara mempunyai kaitan erat seperti berikut ini …
a. suhu tinggi tekanan tinggi
b. suhu rendah tekanan rendah
c. suhu tinggi tekanan rendah
d. suhu rendah tekanan tinggi
e. suhu tinggi mungkin tekanan rendah mungkin juga tinggi

6. Pemanasan udara secara bergelombang ke arah tidak beraturan disebut . . .


a. turbulensi d. adveksi
b. konveksi e. konduksi
c. absorbsi

7. Kelembapan absolut ialah . . . .


a. banyaknya gram uap air tiap m3 udara
b. banyaknya gram uap air yang terkandung pada tiap m3 udara
c. perbandingan antara kelembapan relatif dan kelembapan maksimum
d. kelembapan udara yang selalu diukur dengan persen
e. kelembapan rata-rata dalam setahun

8. Pada suhu 24°C kelembapan maksimum kota Bogor sebesar 23 gram. Pada saat tertentu dengan
suhu tersebut udara di Kota Bogor mengandung uap air rata-rata 16,1 gram. Persentase
kelembapan relatif di sana pada saat ini adalah...
a. 39,1% c. 47% e. 63,1%
b. 70% d. 72%

9. Sesuai dengan letak lintangnya, Indonesia mempunyai ciri-ciri iklim sebagai berikut, kecuali...
a. suhu udara rata-rata tinggi
b. dilalui oleh DKAT
c. tidak memiliki 4 musim dalam setahun
d. bebas dari serbuan angin taufan
e. terdapat pergantian arah angin tiap 6 bulan sekali

10. Alat pengukur kelembapan udara ialah


a. Hygrograf d. barometer
b. Cambel e. fluviograf
c. anemometer

11. Indonesia beriklim musim. Hal ini disebabkan karena Indonesia…


a. terdiri atas ribuan pulau
b. dilalui oleh ekuator
c. terletak antara Asia dan Australia
d. sebagian besar wilayahnya terdiri atas lautan
e. banyak terdapat pegunungan tinggi

12. Lapisan atmosfer yang banyak mengandung 03 (ozon) adalah lapisan.


a. Troposfer d. stratosfer
b. mesosfer e. hermosfer
c. eksosfer

13. Fenomena El Nino terjadi karena . . . .


a. penguatan tekanan di Samudra Pasifik bagian timur
b. pelemahan tekanan di Samudra Pasifik bagian barat
c. penguatan angin pasat
d. pelemahan angin pasat tenggara
e. musim kering di Filipina dan Indonesia

14. Angin yang berubah arah antara siang dan malam hari di daerah pantai terjadi karena ….
a. gelombang laut d. perbedaan temperatur
b. temperatur air laut e. pasang air laut

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 42


c. tekanan air laut

15. Hujan yang terjadi akibat pertemuan massa udara yang berbeda temperaturnya disebut hujan….
a. Musim d. front
b. orografis e. zenithal
c. siklon

16. Menurut Schmidt-Ferguson daerah yang termasuk klasifikasi Iklim A memiliki ciri khas . .
a. tidak menentu
b. hampir tidak ada hujan sama sekal
c. musim hujan seimbang dengan musim kemarau
d. musim hujan terjadi sepanjang tahun
e. musim kemarau sangat panjang

17. Wilayah Indonesia yang secara alami memiliki jenis hutan musim, menurut Koppen tergolong
tipe….
a. Aw c. Af e. Cw
b. Am d. Bs

18. Angin musim barat menyebabkan sebagaian besar Indonesia mengalamai musim hujan. Angin
ini disebabkan oleh….
a. Suhu udara di Australia lebih dingin disbanding suhu di Asia
b. Tekanan udara di Australia lebih tinggi dibandingkan tekanan udara di Asia
c. Tekanan udara di Australia lebih rendah dibandingkan tekanan udara di Asia
d. Adanya pengaruh musim pancaroba yang dipengaruhi oleh keadaan di Asutralia dan Asia
e. Adanya badai siklon tropis sesuai arah angin dari Ausatralia ke Asia.

19. Perhatian tabel berikut:


KOTA JULI JANUARI
Jogyakarta 24,3 25,7
Surabaya 26,9 29,4
Palembang 26,3 27,5
Bandung 24,1 25,9
Medan 27,1 30,5
Amplitudo suhu terbesar antara bulan juli dan januari adalah di kota……..

a. Jogyakarta d. Surabaya
b. Pelembang e. Bandung
c. Medan

20. Jenis angin fohn dinamakan sesuai dengan sebutan masyarakat setempat. Angin di Sulawesi
Selatan disebut…..
a. angin gending d. angin wambraw
b. angin kumbang e. angin brubu
c. angin bohorok

21. Awan tebal, luas, dan bergumpal-gumpal disebut awan.


a. Cirus d. strato cumulus
b. Rimbostratus e. strato
c. cumulus

22. Dasar pembagian iklim Schmit-Ferguson adalah...


a. Banyaknya curah hujan tahunan
b. Temperature tahunan
c. Rata-rata curah hujan dan temperature
d. Rata-rata bulan basah dan bulan kering
e. Rata-rata temperature tahunan

23. Curah hujan pola ekuatorial yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh...
a. Pergerakan zona konvergensi karena pergerakan semu matahari
b. Angin laut dan angin darat
c. Kondisi daratan dan lautan setempat
d. Kondisi daratan setempat
e. Kondisi lautan setempat

24. Penyebab Indonesia terbebas dari gerakan angin topan adalah…


a. Merupakan negara yang berbentuk kepulauan

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 43


b. Terletak diantara 100 LU – 100 LS
c. Terletak di luar 100 – 200 LU/LS
d. Terletak diantara dua benua
e. Mempunyai laut yang luas

25. El Nino adalah peristiwa...


a. Naiknya suhu permukaan laut di kawasan ekuator samudra pasifik dalam kurun waktu
tertentu
b. Naiknya suhu permukaan laut di kawasan ekuator samudra hindia dalam kurun waktu
tertentu
c. Naiknya suhu permukaan laut di kawasan ekuator samudra atlantik dalam kurun waktu
tertentu
d. Naiknya suhu permukaan laut di kawasan ekuator laut cina selatan dalam kurun waktu
tertentu
e. Naiknya suhu permukaan laut di kawasan laut arktik dalam kurun waktu tertentu

26. Suatu tempat berada pada 1500 mdpl dibalik pegunungan dengan rata-rata udara pada 0 m
sebesar 28C. Diketahui puncak gunung tersebut 2700 mdpl. Rata-rata suhu udara ditempat
tersebut adalah ...

A. 26,00 C D. 19, 00 C
B. 24,00 C E. 18,74 C
C. 20,80 C

27. Dengan berpedoman pada banyaknya curah hujan didaerah Jawa Timur yang paling cocok
digunakan untuk pertanian adalah ...

A. Malang, Probolinggo, Sumenep


B. Lamongan, Tuban, Bangkalan
C. Surabaya, Banyuwangi, Jember
D. Probolinggo, Malang, tulungagung
E. Sumenep, Lamongan, Surabaya

28. Titik A bertekanan 640 mHg dan titik B 560 mHg. Bila jarak A-B = 600 km, maka angin akan
bergerak dari A ke B, dengan gradien barometer sebesar ...
A. 640 mm Hg
B. 14,8 mm Hg
C. 33,3 mm Hg
D. 180 mm Hg
E. 1300 mm Hg

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 44


BAB III HIROSFER

Hidrosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu Hidros = air dan Sphere = daerah atau wilayah.
Hidrosfer diartikan sebagai perairan yang mengelilingi bumi.

A. SIKLUS HIDROLOGI

Di permukaan bumi air selalu berputar menurut siklus yang terjadi. Siklus hidrologi di bagi
menjadi tiga yaitu :

1. Siklus pendek : yaitu air laut yag munguap, terkondensasi, membentuk awan dan
turun hujan dilaut. Intinya air dari laut langsung kembali ke laut.
2. Siklus sedang : yaitu penguapan air laut, sungai, rawa, atau danau terkondensasi
menjadi awan, terbawa kedaratan dan turun hujan lalu mengalir ke selokan, sungai,
danau, dan kembali ke laut. Intinya air dari laut, turun di darat, kembali lagi ke laut.
3. Siklus panjang : Ar laut, dan daratan, termasuk respirasi tumbuh – tumbuhan
menguap menjadi awan dan hujan. Air hujan sebagian masuk ke tanah menjadi air
tanah, diserap tumbuh – tumbuhan, ada yang turun hujan sebagai salju dan akan
mencair sedikit demi sedikit dalam waktu yang lama dan akhirnya kembali ke laut.
Intinya air dari laut, turun di puncak gunung turun sebagai air tanah, ke darat dan
kembali lagi ke laut.

B. JENIS – JENIS PERAIRAN.

Perairan yang ada di permukaan bumi ada 2 yaitu perairan darat dan peraran laut. Macam–
macam perairan darat sebagai berikut :

1. 1. Sungai

Adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya, menempati bagian permukaan bumi
yang lebih rendah dan bermuara pada laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar.

A.Jenis –jenis sungai yang ada sebagai berikut :

a. Berdasarkan sumbernya :
1. Sungai mata air : sumbernya berasal dari mata air
2. Sungai hujan : sumbernya berasal dari air hujan
3. Sungai gletser : sumber airnya berasal dari es yang mencair
4. Sungai campuran : sumber airnya berasal dari campuran mata air, gletser dan hujan.

b. Berdasar keadaan airnya :


1. Sungai permanen : sepanjang tahun airnya relatif tetap besar.
2. Sungai periodik : airnya pada musim hujan banyak sedangkan musim kemarau
berkurang.
3. Sungai episodik : airnya kering pada musim kemarau dan ada pada musim hujan.

c. Berdasarkan struktur lapisan/geologi.


1. Sungai anteseden : sungai yang dapat mengimbangi pengangkatan batuan yang
dilaluinya dan dapat mempertahankan alirannya, karena erosi sungai lebih cepat
dibandingkan dengan pengangkatan batuan.
2. Sungai epigenesa : sungai yang terus menerus mengikis batuan yang dilaluinya
secara vertikal sehingga mencapai batuan induknya.

d. Berdasarkan arah alirannya.


1. Sungai konsekuen : arah alirannya sesuai dengan kemiringan lereng yang
dilaluinya.
2. Sungai subsekuen : arah alirannya tegak lurus dengan sungai konsekuen dan
muaranya pada sungai konsekuen.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 45


3. Sungai obsekuen : arah alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekuen (
kemiringan lereng) dan bermuara atau anak sungai subsekuen.
4. Sungai resekuen : arah alirannya mengikuti kemiringan lereng batuan tetapi
bermuara di sungai subsekuen.
5. Sungai insekuen : arah dan pola alirannya tidak menentu, tidak mengikuti
kemiringan lereng,

B. Pola aliran sungai

1. Pola radial (menjari) di bagi menjadi dua :


a. Radial sentrifugal : arah alirannya meninggalkan pusat atau menuruni
lereng/kerucut gunung.
b. Radial sentripetal : arah alirannya menuju pusat atau menuju pusat depresi/
penurunan.
2. Pola pararel : pola aliran sungai berbentuk sejajar dengan sungai lainnya dan
alirannya menyesuaikan dengan kemiringan lereng,
3. Pola rektangular : bentuknya siku – siku atau hampir mendekati siku – siku.
4. Pola trelis : berbentuk sirip daun, terjadi pada pegunungan lipatan.
5. Pola dendritik : berbentuk seperti pohon dengan cabang – cabangnya.
6. Pola Anular : pada awalnya merupakan pola radial sentrifugal, kemudian timbul
sungai subsekuen, obsekuen dan resekuen.

C. DAS ( daerah aliran sungai)

DAS adalah suatu kesatuan wilayah atau kawasan yang terdiri dari satu sungai
induk / besar beserta anak – anak sungainya. Contoh, Das Brantas, Das Bengawan Solo,
Das Citarum dan sebagainya.Das berfungsi sebagai berikut :

1. Sebagai daerah penangkap air hujan.


2. Pengendali banjir pada musim hujan
3. Penyuplai air pada musim kemarau.

Karena fungsi das yang sangat penting maka perlu pelestarian dari kerusakan dan perlu
pengelolaan.

D. Meander.

Bentuk dari kelokan–kelokan sungai yang disebabkan oleh pengikisan air sungai di
sebut meander. Meander di pengaruhi oleh kekuatan batuan yang dilalui aliran sungai. Dari
mender ini bisa terbentuk danau tapal kuda (oxbow lake).

E. Delta.

Delta merupakan pengendapan material hasil erosi yang di endapkan di muara sungai.
Besarnya delta tergantung dari jumlah material batuan yang tererosi di daerah hulu sungai.
Delta hanya terjadi bila sungai bermuara di pantai yang gelombangnya tidak besar,
terutama dipantai utara Pulau Jawa.

F. Danau

Danau adalah tempat berkumpulnya air pada cekungan tertentu yang berasal dari air hujan,
sungai, gletser, air tanah, maupun mata air, dan sudah ada perbedaan suhu pada air
tersebut.Jenis – jenis danau sebagai berikut :

a. Berdasarkan jenis airnya.

1) Danau air asin: danau yang airnya asin, terletak didaerah panas yang intensitas
penguapannya sangat besar. Contoh : Danau Merah.
2) Danau air tawar : danau yang airnya berupa air tawar, terdapat pada daerah basah
(banyak hujan). Contoh : danau –danau yang ada di Indonesia ( Danau Toba, Danau
Singkarak dan lain – lain)

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 46


b. Berdasarkan terjadinya

1. Danau tektonik : terjadi karena peristiwa tektonik sehingga mengakibatkan


turunnya sebagian permukaan bumi sehingga terbentuk suatu cekungan yang terisi
air. Contoh: Danau toba, Danau Singkarak dan sebagainya..
2. Danaua Vulkanik : terjadi karena air tergenang pada lubang bekas kawah gunung
meletus. Contoh: Danau Kalimutu (Flores), Danau Kelud (Jawa Timur) dan
sebagainya.
3. Danau Karst : Danau yang terjadi di daerah kapaur. Terjadi akibat pengikisan kapur
oleh air. Danau Karst yang berukuran kecil di sebut dolin, sedangkan yang ukuran
besar disebut uvala. Contoh: danau ini banyak terdapat di pegunungan kapur
Gunung Kidul Yogyakarta.
4. Danau Glasial : terbentuk akibat dari proses erosi dan pengendapan glasial,
sehingga membentk cekungan–cekungan dan terisi air. Contoh: Danau di Norwegia
dan Finlandia.
5. Danau Erosi Sungai : terbentuk dari meander sungai yang sudah sangat lama,
sehingga terbentuk danau tapal kuda ( Oxbow lake).
6. Danau bendungan atau waduk : Danau yang terbentuk karena adanya
pembendungan sungai baik dari peristiwa alam maupun oleh manusia. Contoh:
Waduk Karang Kates, Waduk Jati Luhur, Danau Laut Tawar (Aceh).

Danau sangat bermanfaat cukup besar bagi kehidupan manusia antara lain :

1. Sebagai sumber irigasi pertanian.


2. Sebagai tempat untuk perikanan air tawar.
3. Pembangkit tenaga listrik ( PLTA ).
4. Obyek pariwisata dan sarana olah raga.

Sedangkan upaya pelestarian danau sebagi berikut :

1. Mengurangi erosi DAS dengan cara tidak menebang hutan sembarangan, reboisasi
atau penghijauan pada tanah yang gundul.
2. Tidak membuang limbah sampah, baik sampah rumah tangga maupun sampah
industri pada perairan.

3. Rawa.

Rawa merupakan dataran rendah yang tergenang oleh air, baik air hujan, air tanah, maupun
air sungai, yang merupakan tanah lumpur dengan kadar air cukup tinggi.

a.Ciri – ciri rawa sebagai berikut :

1. Air bersifat asam karena selalu tergenang air.


2. Tanaman air banyak menutupi permukaannya.
3. Airnya keruh dan warna mendekati merah.
4. Pada dasar rawa terdapat tanaman gambut.

b. Penggolongan rawa :

1. Berdasar sifat airnya di bagi tiga yaitu : rawa air asin, air tawar, dan air payau.
2. Berdasar keadaan airnya dibagi menjadi dua yaitu :
1. Rawa pasang surut : terletak didekat sungai atau pantai yang terpengaruh
oleh pasang surut sungai dan pantai.
2. Rawa genangan: rawa yang selalu tergenang air, airnya bersifat asam.

c. Manfaat rawa :

1. Untuk menahan dan mengurangi erosi di daerah pasang surut.


2. Untuk areal pertanian ( sawah pasang surut)
3. Usaha perikanan darat.
4. Penghasil kayu bakau.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 47


5. Untuk pupuk dan bahan bakar dengan melalui proses pengeringan terlebih dahulu (
tanah gambut).

d.Usaha pelestarian rawa

1. Reboisasi didaerah rawa dengan menanam tanaman air untuk menahan erosi.
2. Tidak mencemari rawa.
3. Tidak merusak tanaman yang ada di rawa.

4. Air Tanah.

adalah semua air yang terdapat pada lapisan pengandung air (akuifer) di bawah
permukaan tanah, termasuk mata air yang muncul di permukaan tanah. Air tanah tersimpan
dalam suatu wadah (akuifer) yaitu suatu formasi geologi yang jenuh air yang mempunyai
kemampuan untuk menyimpan dan meluluskan air dalam jumlah cukup dan ekonomis.

Air tanah merupakan komponen dari suatu daur hidrologi (hydrology cycle) yang
melibatkan banyak aspek bio-geo-fisik. Air tanah termasuk sumber daya alam yang dapat
diperbaharui akan tetapi jika dibandingkan dengan waktu umur manusia air tanah bisa
digolongkan kepada sumber daya alam yang tidak terbaharukan. Diperkirakan 70%
kebutuhan air bersih penduduk dan 90% kebutuhan air industri berasal dari air tanah.

Potensi air tanah di suatu cekungan sangat tergantung kepada porositas dan kemampuan
batuan untuk meluluskan air (permeability) dan meneruskan (transmissivity) air.

Terjadinya air tanah

Air tanah berasal dari air yang ada di permukaan tanah (air hujan, air danau dan
sebagainya) kemudian meresap ke dalam tanah/akuifer di daerah imbuhan (recharge area)
dan mengalir menuju ke daerah lepasan (discharge area).

Menurut asal terjadinya air tanah dibedakan :

1. Air meteoric: air tanah yang berasal dari atmosfir


2. Air juvenile: air tanah yang terjadi karena proses keluarnya magma, kemudian
membentuk air di dalam tanah
3. Air konat: air yang terjebak di dalam btuan sediment. Air ini memiliki salinitas
yang tinggi
4. Air rejuvenated: air yang terjadi karena adanya proses metamorfisme.

Aliran air tanah di dalam akuifer dari daerah imbuhan (Recharge area) ke daerah
lepasan (discharge area) cukup lambat, memerlukan waktu lama bisa puluhan sampai
ribuan tahun tergantung dari jarak dan jenis batuan yang dilaluinya.

Gerakan Air Tanah

Air tanah dapat bergerak secara vertical dan horizontal. Penyebab gerakan air tanah
adalah:

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 48


1. adanya gradien hidrolik, yaitu perbedaan ketinggian muka air tanah
2. adanya ruang dalam formasi batuan /porositas

Kecepatan aliran air tanah sangat tergantung susunan formasi batuannya. Semakin
halus batuan penyusunnya, atau semakin kompak maka gerakan air semakin lambat atau
aliran air di dalam menjadi terhenti. Geraknya air dalam suatu formasi batuan dinyatakan
dengan Koefisien Permeabilitas (symbol = K)

BEBERAPA HARGA KOEFISIEN

Tipe Batuan Koefisien Permebilitas


Cm/detik m/hari
Kerikil (clean gravel) > 1,0 >100
Pasir kasar 0.01 –1,0 10 – 100
Pasir campuran 0.01-0,005 10- 1
Pasir halus 005-0.00 1 – 1/10
Lempung < 000001 1/10.000

Untuk menentukan kecepatan aliran air tanah :


V= K x i
V = kecepatan alian air tanah
K= koefisien permebiliatas
I= gradien hidrolik : Ci/wa
Ci= contur interval muka air tanah B

Intrusi air laut ke dalam Akuifer

Intrusi air laut adalah masuknya air laut (air asin) ke dalam lapisan akuifer sehingga air
tawar berubah menjadi air payau atau lebih dari itu (asin)

Dalam kondisi alami air tawar /freshwater mendesak air laut, sehingga terbentuk
lapisan antara air laut dan air tawar. Keadaan tersebut dapat berubah, bila jumlah air
tawar dalam laisan akuifer berkurang, karena aktivitas manusia, dengan eksploitasi air
tanah secara berlebih-lebihan, tanpa mengimbangi jumlah air masuk ke dalam dengan air
yang diambil, sehingga air laut masuk ke dalam lapisan akuifer, yang menyebabkan air
tawar berubah rasa menjadi keasin-asinan.

b. Manfaat air tanah.

1) Untuk keperluan rumah tangga (mandi, memasak, mencuci dan sebagainya)


2) Untuk keperluan dalam perindustrian.
3) Sebagai cadangan air bersih.
4) Berguna dalam mengikat butiran – butiran tanah.

c. Pelestarian air tanah

1. Tidak terlalu berlebihan dalam menggunakan air tanah.


2. Mengurangi kepadatan penduduk dengan cara program keluarga berencana dan
transmigrasi.
3. Tidak merusak hutan dan menggalakkan program penghijauan.
4. Merencanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
5. Mencegah pembuangan limbah, baik limbah rumah tangga maupun limbah industri
sehingga tidak mencemari air tanah.

6. Banjir dan dampaknya terhadap lingkungan.

Sungai merupakan perairan yang banyak mendatangkan manfaat, tetapi jika sungai
tidak dijaga kelestariannya atau sudah mengalami kerusakan maka akan mengakibatkan
banjir.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 49


a. Penyebab banjir.

1. Rusaknya hutan dan tanah di daerah hulu sungai / pegunungan.


2. Pembuangan sampah di daerah hilir sungai.
3. Pemukiman yang padat sehingga merusak sungai. Sungai terjadi penyempitan
akibat kanan kiri sungai dipakai untuk pemukiman.

b. Dampak banjir.

Dampak dari banjir banyak menimbulkan aspek negatif yaitu : rusaknya lahan–lahan
pertanian, bangunan–bangunan, pencemaran lingkungan, dan terjangkitnya beberapa
penyakit.

c.Usaha mencegah banjir.

1. Menjaga kelestarian hutan di daerah hulu.


2. Pembuatan sistem pertanian yang benar pada lereng pegunungan sehingga tidak
menimbulkan erosi tanah.
3. Normalisasi sungai dengan cara pengerukan bila terjadi sedimentasi yang
berlebihan.
4. Pembuatan tanggul-tanggul dikanan kiri sungai agar tidak meluap bila intensitas air
besar.
5. Pembuatan saluran-saluran kecil untuk memecah aliran sungai besar.
6. Pembuatan waduk atau bendungan untuk menampung luapan air sekaligus untuk
irigasi pertanian.
7. Di buat pintu-pintu air untuk membagi intensitas air.
8. Peningkatan kesadaran masyarakat pentingnya perawatan lingkungan.

Perairan Laut

Pesisir adalah daerah darat ditepi laut yang masih mendapat pengaruh laut seperti pasang
surut, angin laut dan perembesan air laut. Pantai adalah daerah di tepi perairan yang
dipengaruhi oleh air pasang tertinngi dan air surut terendah.

Daerah daratan adalah daerah yang terletak diatas dan di bawah permukaan daratan
dimulai dari batas pasang tertinggi. Daerah lautan adalah daerah yang terletak di atas dan
di bawah permukaan laut dimulai dari sisi laut pada garis surut terendah termasuk dasar
laut dan bagian bumi dibawahnya.

Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air laut, dimana posisinya
tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi pantai yang
terjadi.

Paparan Sunda merupakan paparan benua yang terluas di dunia menghubungkan pulau-
pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera dengan daratan Asia, dan mencakup antara lain Laut
Cina, Teluk Thailand, Selat Malaka dan Laut Jawa.

Paparan Sahul merupakan paparan yang terhampar di sebelah utara Australia, yang
menghubungkan Australia dengan pulau-pulau Papua dan Kepulauan Aru.

Klasifikasi Laut

Berdasarkan kedalaman:

 Laut dangkal
 Laut dalam

Zonasi Kedalaman Laut berdasarkan kedalaman:

- Litoral
- Neritik
- Abisal

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 50


Berdasarkan wilayah kekuasaan

- Laut territorial
- Laut Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
- Laut Landas Kontinent

Morfologi Laut

Sebagai hasil dari tinjauan atas peta-peta topografi, gambar-gambar irisan penampang
maupun pemotretan-pemotretan bawah air yang langsung bisa memotret dasar laut,
pengaruh tenaga endogen menyebabkan kita dapat pula mengenal dan membeda-bedakan
bentuk dasar laut. Ternyata bahwa morfologi dasar laut itu cukup kompleks seperti halnya
yang didapati di daratan. Dari suatu irisan penampang dasar laut yang lengkap dapat
dilihat bagian-bagian dasar laut sebagai berikut

 Relief Besar : secara vertikal ukurannya bisa sampai ribuan meter dan secara
horisontal bisa sampai ratusan atau ribuan kilometer. Terbagi menjadi kelompok
besar:

- Birai benua (continental margin)

a) Landas benua (continental shelf); bagian yang sudut – miring dasar lautnya
0,1o dan memiliki kedalaman antara 0 – 200 meter.
b) Lereng benua (continental slope); bagian dasar laut yang sudut miringnya
rata-rata 4o dan memiliki kedalaman antara 200 – 2000 meter.
c) Ampuan benua (continental rise); bagian dasar laut dengan sudut miring
rata-rata 0,3 – 0,05o, yang merupakan bagian benua yang sesungguhnya
yang berlangsung berbatasan dengan dasar samudera. Memiliki kedalaman
lebih dari 2000 meter.

- Lubuk Samudera (oceanic basin), ini merupakan dasar laut yang sesungguhnya.
Terdiri dari:

a. Dataran abisal (abysall plain); bagian yang datar


b. Bukit-bukit abisal
c. Gunung-gunung lautan (seamount).

Khusus di Samudera Pasifik terdapat gunung-gunung laut yang rata puncaknya disebut
guyot. Contoh Krakatau, Gunung Maona Loa di Hawaii

d. Dataran tinggi (plateau abisal)


e. Palung samudera (oceanic trench), Contoh : palung Jawa (kedalaman 6.666
m),palung Mindanao (11.000 m)

- Gili atau pegunungan samudera (midoceanic ridge)

Dijumpai ditengah-tengah antara benua Amerika dan Eropa-Afrika, membagi dua


dasar samudera Atlantik dari utara ke selatan. Namun hasil penyelidikan selanjutnya
pegunungan ini berlanjut ke samudera Hindia dan Pasifik, sehingga diperkirakan panjang
keseluruhan pegunungan ini kira-kira 80.000 km, jadi lebih panjang dari deretan
pegunungan yang kita kenal di daratan.

 Relief Ugahari/pertengahan: secara vertikal berukuran ratusan meter, horisontal


berukuran puluhan kilometer dan dapat merupakan bagian integral dari satu relief
besar. Contohnya: bukit-bukit, lembah, selit (cannels), beting dan jurang (canyon)
yang terdapat di dasar laut. Jurang/ngarai-ngarai dapat dibedakan:

- Jurang bawah air (submarine canyon), seperti trough (trog)


- Jurang tengah samudera (mid ocean canyon)
- Lembah Rekahan (rift valley)

 Relief Kecil

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 51


Relief kecil merupakan hasil dari proses-proses fisika, kimia dan biologi yang terjadi pada
bidang batas antara air dan tanah. Contohnya terbentuknya karang-karang laut, gua-gua
kecil atau lubang-lubang kecil lainnya.

Gerakan Air Laut

Gerakan Air laut dapat berupa:

- Arus
- Gelombang
- Pasang naik dan pasang surut, dsb

Arus Laut

Laut merupakan medium yang tak pernah berhenti bergerak, baik di permukaan
maupun di bawahnya. Hal ini menyebabkan terjadinya sirkulasi air. Penampilan yang
mudah dilihat adalah arus di permukaan laut, ada yang bersifat local tetapi ada pula yang
mengalir melintasi samudera.

Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan oleh
tiupan angin, atau karena perbedaan dalam densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh
gerakan bergelombang panjang (yang disebabkan oleh pasang surut). Arus berdasarkan
letaknya dibedakan menjadi 2 yaitu arus permukaan dan arus bawah. Arus permukaan
umumnya diperngaruhi oleh gerakan angin dan musim. Arus bawah umumnya dipengaruhi
oleh perbedaan densitas (yang disebabkan oleh suhu, massa jenis air, salinitas dan tekanan)

Arus laut, baik yang di permukaan maupun di kedalaman, berperan dalam iklim di
Bumi dengan cara menggerakkan air dingin dari kutub ke daerah tropis dan sebaliknya.
Sistem arus global yang mempengaruhi iklim di Bumi ini biasa disebut sebagai Great
Ocean Conveyor Belt atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut sebagai “Sabuk Arus Laut
Dunia”.

Air laut selalu dalam keadaan bergerak. Arus laut bergerak tak ubahnya arus di
sungai, gelombang laut bergerak dan menabrak pantai, dan gaya gravitasi bulan dan
matahari mengakibatkan naik turunnya air laut dan biasa disebut sebagai fenomena pasang-
surut laut. Arus laut tercipta karena adanya pemanasan di beberapa bagian Bumi oleh
radiasi sinar matahari. Air yang lebih hangat akan “mengembang”, membuat sebuah
kemiringan (slope) terhadap daerah sekitarnya yang lebih dingin, dan akibatnya air hangat
tersebut akan mengalir ke arah yang lebih rendah yaitu ke arah kutub yang lebih dingin
daripada ekuator.

Berikut ini adalah persebaran arus laut di dunia,


a. Di Samudera Pasifik
1) Di sebelah utara khatulistiwa
a) Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke arah
barat sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin
pasat timur laut.
b) Arus Kuroshio, merupakan lanjutan arus khatulistiwa utara karena setelah sampai
di dekat Kepulauan Filipina, arahnya menuju ke utara. Arus ini merupakan arus
panas yang mengalir dari utara Kepulauan Filipina, menyusur sebelah timur

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 52


Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara (terutama Kanada). Arus ini
didorong oleh angin barat.
c) Arus Kalifornia, mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah
selatan menuju ke khatulistiwa. Arus ini merupakan lanjutan arus kuroshio,
termasuk arus menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.
d) Arus Oyashio, merupakan arus dingin yang didorong oleh angin timur dan
mengalir dari selat Bering menuju ke selatan dan berakhir di sebelah timur
Kepulauan Jepang karena ditempat ini arus tersebut bertemu dengan arus
Kuroshio (terhambat oleh kuroshio). Di tempat pertemuaan arus dingin Oyashio
dengan arus panas Kuroshio terdapat daerah perikanan yang kaya, sebab plankton-
plankton yang terbawa oleh arus Oyashio berhenti pada daerah pertemuaan arus
panas Kuroshio yang hangat dan tumbuh subur.

2) Di sebelah selatan khatulistiwa

a) Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat
sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin
pasat tenggara.
b) Arus Humboldt atau Arus Peru, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin
barat yang mengalir di sepanjang barat Amerika Selatan menyusur ke arah utara.
Arus ini merupakan arus menyimpang serta didorong oleh angin pasat tenggara dan
termasuk arus dingin.
c) Arus Australia Timur, merupakan lanjutan arus khatulistiwa selatan yang
mengalir di sepanjang pesisir Australia Timur dari arah utara ke selatan (sebelah
timur Great Barrier Reef).
d) Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus Australia timur yang
mengalir menuju ke timur (pada lintang 30 derajat – 40 derajat LS) dan sejajar
dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat.

b. Di Samudera Atlantik

1) Di sebelah utara khatulistiwa

a) Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat
sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan dan didorong angin pasat
timur laut.
b) Arus Teluk Gulfstream, merupakan arus menyimpang yang segera diperkuat oleh
dorongan angin besar dan merupakan arus panas. Arus khatulistiwa utara (ditambah
dengan sebagian arus khatulistiwa selatan) semula masuk ke Laut Karibia terus ke
Teluk Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui Selat Florida (sebagai Arus Florida).
Arus Florida yang segera bercampur dengan Arus Antillen merupakan arus besar
yang mengalir di sepanjang pantai timur Amerika Serikat ke arah timur. Arus inilah
yang disebut arus teluk sebab sebagian dari arus ini keluar dari teluk Meksiko.
c) Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur, merupakan arus dingin
yang mengalir dari laut Kutub Utara ke selatan menyusur pantai timur Tanah Hijau.
Arus ini didorong oleh angin timur (yang berasal dari daerah kutub).
d) Arus Labrador, berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir ke selatan menyusuri
pantai timur Labrador. Arus ini didorong oleh angin timur dan merupakan arus
dingin, yang pada umumnya membawa ”gunung es” yang ikut dihanyutkan.
e) Arus Canari, merupakan arus menyimpang dan termasuk arus dingin. Arus ini
merupakan lanjutan sebagian arus teluk yang mengubah arahnya setelah pengaruh
daratan Spanyol dan mengalir ke arah selatan menyusur pantai barat Afrika Utara.

2) Di sebelah selatan khatulistiwa

a. Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat,
sejajar dengan garis khatulistiwa. Sebagian dari arus ini masuk ke utara (yang
bersama-sama dengan arus Khatulistiwa Utara ke Laut Karibia) sedangkan yang
sebagian lagi membelok ke selatan. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin
pasat tenggara.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 53


b. Arus Brazilia, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke
arah selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini
termasuk arus menyimpang dan merupakan arus panas.
c. Arus Benguela, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke
arah utara menyusuri pantai barat Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus dingin,
yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.
d. Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian Arus Brazilia yang mengalir
ke arah timur (pada lintang 30 derajat – 40 derajat LS) sejajar dengan garis ekuator.
Arus ini didorong oleh angin barat dan merupakan arus dingin.

c. Di Samudera Hindia

1) Di sebelah utara khatulistiwa

Arus laut samudera ini keadaannya berbeda dengan samudera lain, sebab arah gerakan arus
tak tetap dalam setahun melainkan berganti arah dalam 1/2 tahun, sesuai dengan gerakan
angin musim yang menimbulkannya. Arus-arus tersebut adalah sebagai berikut.

(a) Arus Musim Barat Daya, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke timur
menyusuri Laut Arab dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin
musim barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab mendapat hambatan dari gerakan
angin pasat timur laut.

(b) Arus Musim Timur Laut, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat
menyusuri Teluk Benguela dan Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin
musim timur laut. Arus yang terjadi bergerak agak kuat sebab di dorong oleh dua angin
yang saling memperkuat, yaitu angin pasat timur laut dan angin musim timur laut.

2) Di sebelah selatan khatulistiwa

(a) Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat
sejajar dengan garis khatulistiwa yang nantinya pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan
Arus Agulhas setelah sampai di timur Madagaskar). Arus ini ditimbulkan dan didorong
oleh angin pasat tenggara.

(b) Arus Maskarena dan Arus Agulhas, merupakan arus menyimpang dan merupakan
arus panas. Arus ini juga merupakan lanjutan dari pecahan Arus Khatulistiwa Selatan. Arus
Maskarena mengalir menuju ke selatan, menyusuri pantai Pulau Madagaskar Timur. Arus
Agulhas juga mengalir menuju ke selatan menyusuri pantai Pulau Madagaskar Barat.

(c) Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir
ke arah utara menyusur pantai barat Benua Australia. Arus ini termasuk arus menyimpang
dan merupakan arus dingin yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.

Pasang Surut

Gerakan naik turunnya muka air laut secara berirama yang disebabkan oleh gaya tarik
bulan dan matahari. Karena adanya gaya tarik bulan yang kuat, maka bagian bumi yang
terdekat ke bulan akan tertarik membengkak hingga perairan samudera di situ akan naik
dan menimbulkan pasang. Pada saat yang sama, bagian bola bumi dibaliknya akan
mengalami keadaan serupa atau pasang pula. Sementara itu, pada sisi lainnya yang tegalk
lurus terhadap poros bumi-bulan, air samudera akan bergerak ke samping hingga
menyebabkan terjadinya keadaan surut di tempat tersebut.

UJI KOMPETENSI
Question Excerpt From Soal Hidrosfer- X SMA

1. 4 Jenis sungai berdasarkan sumber airnya....


A. sungai periodik, sungai permanen, sungai gletser, sungai campuran
B. sungai mata air, sungai hujan, sungai gletser, sungai campuran
C. sungai periodik, sungai permanen, sungai ephemeral, sungai subsekuen
D. sungai hujan, sungai mata air, sungai campuran, sungai permanen

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 54


E. sungai irigasi, sungai permanen, sungai periodik, sungai dendritrik

2. Yang bukan ciri-ciri bagian aliran sungai Hilir adalah....


A. Aliran lambat/tenang
B. Erosi horizontal
C. erosi vertikal
D. tidak ada air terjun
E. waduk

3. Sungai subsekuen bermuara pada...


A. Sungai campuran
B. Sungai ephemeral
C. Sungai resekuen
D. Sungai konsekuen
E. Sungai periodik

4. Pola aliran sungai dendritik menyerupai....


A. sudut tumpul
B. pohon
C. bentuk lingkaran
D. menyirip daun
E. melingkar

5. Segala bentuk curahan hujan atau hujan disebut...


A. Run off
B. Transpirasi
C. Rain
D. Presipitasi
E. Evaporasi

6. Glasiologi adalah...
A. Ilmu yang mempelajari tentang Es, sungai, dan hal-hal yang berkaitan dengan es
B. Ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup
C. Ilmu yang mempelajari tentang perairan
D. Ilmu yang mempelajari tentang air yang mengalir dipermukaan bumi
E. Ilmu yang mempelajari tentang zaman-zaman glasial

7. Air di udara meliputi...


A. uap air, kabut, dan sungai
B. uap air, awan, dan aurora
C. pelangi, uap air, awan
D. awan, kabut, uap air
E. embun, asap, awan

8. Yang bukan jenis danau menurut proses terjadinya...


A. Danau air asin
B. Danau tektonik
C. Danau Gletser
D. Danau Doline/Karst
E. Danau sesar

9. Contoh danau tektonovulkanik adalah....


A. Danau Southerne
B. Danau Oregon
C. Danau Kilimutu
D. Danau Toba
E. Danau Lawupane

10. Rawa yang airnya berasal dari laut pasang adalah...


A. Rawa abadi
B. Rawa air tawar
C. Rawa pasang-surut
D. Rawa lebak
E. Rawa payau

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 55


11. Salah satu media peresapan air tanah adalah...
A. Pori-pori tanah
B. Pori-pori tumbuhan
C. Retakan-retakan dinding
D. Sungai
E. Batuan

12. Yang bukan faktor-faktor yang mempengaruhi volume air tanah...


A. Iklim
B. Vegetasi
C. Tekstur tanah
D. Keadaan samudra
E. Curah hujan

13. Contoh laut Ingresi di Indonesia...


A. Laut Jawa
B. Laut Banda
C. Laut Arafuru
D. Selat Karimata
E. Laut Cina Selatan

14. Zona Landas Kontinen adalah....


A. Dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah
benua, dengan kedalaman kurang dari 12 mil.
B. Dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah
benua, dengan kedalaman kurang dari 150 meter
C. Dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah
benua, dengan kedalaman kurang dari 150 mil
D. Dasar laut yang secara biologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah benua,
dengan kedalaman kurang dari 150 meter
E. Dasar laut yang secara geologis masupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah
benua, dengan kedalaman lebih dari 250 mil

15. Flood plain adalah...


A. Daerah endapan tanah alluvial yang ada di kanan-kiri sungai dan sering tergenang saat
banjir.
B. Daerah endapan tanah humus yang ada di kanan-kiri sungai dan sering tergenang saat
banjir.
C. Daerah endapan tanah alluvial yang ada di kanan-kiri sungai dan sering tergenang saat
kemarau.
D. Daerah endapan tanah asam yang ada di kanan-kiri sungai dan sering tergenang saat hujan
E. Daerah endapan tanah vulkanik yang ada di kanan-kiri sungai dan tergenang saat banjir.

16. Kadar garam air (salinitas) adalah ...


A. Banyak sedikitnya garam dinyatakan dengan gram yang terdapat dalam 1 liter air laut
B. Banyak sedikitnya garam dinyatakan dengan gram yang terdapat dalam 1 kg air laut
C. Banyak sedikitnya garam dinyatakan dengan gram yang terdapat dalam 1 liter air sungai
D. Banyak sedikitnya garam dinyatakan dengan gram yang terdapat dalam 1 kg air sungai
E. Banyak sedikitnya garam dinyatakan dengan gram yang terdapat dalam 1 liter air danau

17. Warna air laut putih, biasa ditemukan di...


A. Air laut kutub utara-selatan
B. Air laut di perairan Indonesia
C. Air laut di Laut Cina Selatan
D. Air laut di Laut Merah
E. Air laut di Samudera Hindia

18. Yang bukan termasuk gerakan air laut...


A. Arus laut
B. Angin laut
C. Gelombang air laut
D. Pasang naik dan pasang surut air laut
E. Tsunami

19. Contoh arus laut bawah....


A. Arus Oyashiwo
B. Arus Gibraltar
C. Arus Karimata

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 56


D. Arus California
E. Arus Katulistiwa

20. Batas wilayah laut Indonesia diukur 12 mil dari garis dasar sesuai dengan Deklarasi Juanda
tanggal...
A. 13 Desember 2000 D. 13 Desember 1957
B. 13 Desember 1954 E. 13 Desember 1945
C. 13 Desember 1975

21. Lingkaran peredaran air di bumi yang mempunyai jumlah tetap dan senantiasa bergerak
disebut ….
A. Siklus hidrosfer
B. Siklus hidrografi
C. Siklus hidrologi
D. Siklus hidrogen
E. Siklus Air

22. Penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan dan akhirnya terjadilah
hujan di kawasan laut disebut ….
A. Siklus pendek
B. Siklus sedang
C. Siklus panjang
D. Siklus tinggi
E. Siklus rendah

23. Penguapan air ke atmosfer melalui tumbuh tumbuhan merupakan bagian dari siklus
hidrologi. Penguapan ini disebut ….
A. Transpirasi D. Presipitasi
B. Evaporasi E. Transportasi
C. Kondensasi

24. Sungai yang sumber mata airnya berasal dari pencairan salju disebut ….
A. sungai hujan D. sungai campuran
B. sungai dingin E. Sungai Periodik
C. sungai gletser

25. Pelarutan batuan karst juga akan menghasilkan danau. Danau yang terdapat di daerah karst
disebut ….
A. Waduk D. Rawa-rawa
B. Danau E. Kaldera
C. Dolina

26. Waduk merupakan salah satu tubuh perairan yang terbentuk karena . . . .
A. adanya gunung meletus
B. aktivitas manusia yang membuatnya
C. gempa bumi
D. air sungai yang meluap
E. tergerus oleh air hujan

27. Berdasarkan zona kedalaman laut, lereng benua berada pada zona . . . .
A. batial D. litoral
B. abisal E. neartik
C. neritik

28. Zona neritik merupakan wilayah laut yang berada di antara garis pantai hingga kedalaman
….
A. 0 – 200 m. D. 2.500 m lebih
B. 200 m E. 3.500 m lebih
C. 200 – 2.500 m

29. Zona Ekonomi Eksklusif merupakan wilayah laut dengan . . . .


A. kedalaman laut sampai 200 m
B. lebar 12 mil
C. lebar 200 mil
D. kedalaman laut sampai 2.000 m
E. lebar 2500 m

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 57


30. Dalam siklus hidrologi, air yang mengalir di bawah permukaan tanah menuju ke tubuh air
(laut, danau, dan rawa) disebut . . . .
A. Perkolasi
B. Infiltrasi
C. Presipitasi
D. Kondensasi
E. Evaporasi

31. Laut yang berada di antara pulau-pulau yang dibatasi oleh garis dasar/pangkal pulau yang
bersangkutan disebut ….
A. laut pedalaman
B. laut nusantara
C. laut teritorial
D. batas landas kontinen
E. selat

32. Daerah pantai sering dilanda banjir pasang (rob). Kondisi itu dimanfaatkan penduduk untuk
usaha pertambakan. Pertambakan geografi untuk menganalisis hal tersebut adalah …
A. pendekatan spasial
B. pendekatan ekologi
C. pendekatan keruangan
D. pendekatan kelingkungan
E. pendekatan kewilayahan

33. Sungai yang berkelok-kelok dalam istilah Geografi sering disebut ...
A. Meander D. Delta
B. oxbow lake E. Gosong
C. beting sungai

34. Arus laut dari lingkaran kutub selatan yang bergerak ke arah timur, kemudian berbelok
sejajar dengan arus Benguela merupakan arus laut ...
A. Pasifik selatan, merupakan arus laut dingin
B. angin barat, merupakan arus laut dingin
C. Australia timur, merupakan arus laut panas
D. Amerika Selatan, merupakan arus laut panas
E. Antartika, merupakan arus laut dingin sekali

35. Faktor yang mempengaruhi infiltrasi adalah...


A. Vegetasi dan besarnya suhu udara
B. Tingkat resistensi batuandan luas permukaan tanah
C. Permukaan tanah dan vegetasi
D. Kemiringan permukaan tanah dan vegetasi
E. Luas permukaan tanah dan besarnya suhu udara.

Modul/geografi/X/Jarod Purwolelono S.Pd Page 58

Anda mungkin juga menyukai