Disusun oleh:
Kelompok 5:
1. ANAS BAGUS PERMANA P. 8. IZZUL FIKRI TAUFIK A.
2. ARTIKA HIKMATUL I. 9. MALFAREZA F.
3. BENNY HERMAWAN 10. NOVAN ZUHRI PURNOMO
4. DENINDAR RICHA SAGITA 11. RETNO SULISTIYAWATI
5. DIYAH WULANSARI 12. RIZQI EKO PRASETYO
6. ENITA WINDI INDRIANI 13. WAHYU LAIPATUL KUSNAH
7. FIRDA OKTAFIA N.
A. LATAR BELAKANG
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif
antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat pergantian shift
(timbang terima pasien).
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan pasien saat
itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer keperaawatan kepada perawat primer (tanggung jawab) dinas sore
atau malam secara tertulis dan lisan.
Berdasarkan pengkajian yang kami lakukan pada tanggal 30 April – 03 Mei
2018, di ruang VIRTUAL timbang terima pasien dilakukan 3 kali sehari, yaitu pada
pergantian shift malam ke pagi, pagi ke sore, sore ke malam. Timbang terima selalu
dilakukan oleh perawat yang telah dan yang akan dinas. Berdasarkan observasi
yang kami lakukan timbang terima yang dilakukan sesuai alur yaitu pelaksanaan
timbang terima yaitu dimulai dengan perawat berkumpul diruang staff dengan
pembukaan yang dilakukan oleh Karu yang diikuti, Katim beserta PA. Dimulai dari
salam pembukaan sampai doa bersama, selanjutnya para perawat pelaksana
melaporkan kondisi pasien kepada perawat pelaksana yang akan bertugas shift
selanjutnya. Kemudian para perawat bersama-sama melakukan validasi ke pasien
secara bersama-sama.Timbang terima langsung menggunakan buku laporan.Saat
timbang terima dijelaskan tentang keluhan, diagnosa medis, diagnosa keperawatan
pasien, serta rencana-rencana yang akan dilakukan serta tindakan yang sudah
dilakukan kepada pasien, dan pesan khusus.
B. TUJUAN
Tujuan Umum :
Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang penting
di IRNA VIRTUAL
Tujuan Khusus :
1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data focus)
2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan
kepada pasien
3. Menyampaikan hal yang penting harus ditindaklanjuti oleh perawat dinas
berikutnya.
4. Menyususun rencana kerja untuk dinas selanjutnya
C. MANFAAT
1. Bagi Perawat
Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat
Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan
Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna
2. Bagi Pasien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Timbang terima atau operan merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan
dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang
terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat,
jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan/belum dan perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan
harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan
sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada
perawat primer (tanggung jawab) dinas sore atau malam secara tertulis dan lisan
( Nursalam, 2007).
b. Prosedur Pelaksanaan
a) Persiapan
PASIEN
b. Pelaksanaan timbang terima dapat dilakukan di ruang perawat, kemudian
dilanjutkan dengan mengunjungi klien satu persatu terutama pada klien-klien
yang memiliki masalah khusus serta memerlukan observasi lebih lanjut.
RENCANA TINDAKAN
PERKEMBANGAN/KEADAAN
PASIEN
MASALAH:
TERATASI
BELUM TERATASI
TERATASISEBAGIAN
BAB 3
RENCANA KEGIATAN
3.1 Pelaksanaan
Hari/tanggal : Rabu, 9 Mei 2018
Pukul : 07.00 – 07.30 WIB
Lama Kegiatan : 30 Menit
Pelaksanaan : Kepala Ruangan (Karu)
Sasaran : Katim, Perawat primer, Pasien
Tempat : IRNA VIRTUAL
3.2 Metode
a) Diskusi
b) Tanya jawab
3.3 Media
a) Status klien
b) Buku operan
c) Alat tulis
3.4 Struktur Pengorganisasian
1) Kepala Ruangan : Diah Wulan Sari, S.Kep
Katim I : Novan Zuhri, S.Kep
Perawat pelaksana : Enita Windi, S.Kep
Katim II : Retno Sulistyowati, S.Kep
Perawat Pelaksana : Malfareza, S.Kep
Pembimbing akademik : Lasman.,S.Kep.Ners. M.kep
Pembimbing Klinik : Tatik Lindawati, S.Kep, Ners
doa
2. PP menyampaikan timbang terima
pada PP berikutnya, hal yang perlu
disampaikan dalam timbang terima
Jumlah pasien
Identitas klien dan diagnosa Medis
Data (keluhan/subjektif dan
objektif)
Masalah keperawatn yang masih
muncul
Intervensi keperawatan yang sudah
dan belum dilaksanakan (secara
umum)
Intervensi keperawatan yang sudah
dan belum dilaksanakan (secara
umum)
Intervensi kolaboratif dan dependen
Rencana umum dan persiapan yang
perlu dilakukan (persiapan
operasi,pemeriksaan penunjang,dan
lain2)
3. Perawat yang mendapat operan
melakukan klarifikasi atau Tanya
jawab
4. Kepala ruangan memastikan bahwa
semua hal yang penting sudah di
operkan
5. Kedua shift jaga menandatangani
laporan timbang terima
6. Timbang terima ditutup oleh karu
Penutup Melakukan Klarifikasi pada pasien 5 Menit Bed Pasien Karu, Katim, PA
3.6 Evaluasi
1. Struktur (Input)
Pada timbang terima,sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia
antara lain: catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang
terima. Kepala ruang selalu memimpin kegiatan timbang terima yang
dilaksanakan pada pergantian shift, yaitu malam ke pagi dan pagi ke sore.
Kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam di pimpin oleh perawat
primer yang bertugas saat ini.
2. Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Perawat
primer mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti
shift. Timbang terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke ruang
perawatan pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima
mencakup jumlah pasien, diagnosis keperawatan, dan intervensi yang
belum/sudah dilakukan. Waktu untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit
saat klarifikasi ke pasien.
3. Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift.Setiap perawat
dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat berjalan
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, 2014.Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Gillies, 1989.Manajemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi Terjemahan.Alih
Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.