Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TIMBANG TERIMA KEPERAWATAN

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN PROGRAM

PROFESI NERS STIKES ‘‘ HUTAMA ABDI HUSADA ’’


TULUNGAGUNG

DI IRNA VIRTUAL RSUD DR. ISKAK TULUNGAGUNG

PERIODE 21 APRIL – 16 MEI 2018

Disusun oleh:

Kelompok 5:
1. ANAS BAGUS PERMANA P. 8. IZZUL FIKRI TAUFIK A.
2. ARTIKA HIKMATUL I. 9. MALFAREZA F.
3. BENNY HERMAWAN 10. NOVAN ZUHRI PURNOMO
4. DENINDAR RICHA SAGITA 11. RETNO SULISTIYAWATI
5. DIYAH WULANSARI 12. RIZQI EKO PRASETYO
6. ENITA WINDI INDRIANI 13. WAHYU LAIPATUL KUSNAH
7. FIRDA OKTAFIA N.

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


ILMU KEPERAWATAN STIKES ‘‘HUTAMA ABDI HUSADA”
TULUNGAGUNG TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif
antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat pergantian shift
(timbang terima pasien).
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan pasien saat
itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer keperaawatan kepada perawat primer (tanggung jawab) dinas sore
atau malam secara tertulis dan lisan.
Berdasarkan pengkajian yang kami lakukan pada tanggal 30 April – 03 Mei
2018, di ruang VIRTUAL timbang terima pasien dilakukan 3 kali sehari, yaitu pada
pergantian shift malam ke pagi, pagi ke sore, sore ke malam. Timbang terima selalu
dilakukan oleh perawat yang telah dan yang akan dinas. Berdasarkan observasi
yang kami lakukan timbang terima yang dilakukan sesuai alur yaitu pelaksanaan
timbang terima yaitu dimulai dengan perawat berkumpul diruang staff dengan
pembukaan yang dilakukan oleh Karu yang diikuti, Katim beserta PA. Dimulai dari
salam pembukaan sampai doa bersama, selanjutnya para perawat pelaksana
melaporkan kondisi pasien kepada perawat pelaksana yang akan bertugas shift
selanjutnya. Kemudian para perawat bersama-sama melakukan validasi ke pasien
secara bersama-sama.Timbang terima langsung menggunakan buku laporan.Saat
timbang terima dijelaskan tentang keluhan, diagnosa medis, diagnosa keperawatan
pasien, serta rencana-rencana yang akan dilakukan serta tindakan yang sudah
dilakukan kepada pasien, dan pesan khusus.

B. TUJUAN
Tujuan Umum :
Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang penting
di IRNA VIRTUAL
Tujuan Khusus :
1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data focus)
2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan
kepada pasien
3. Menyampaikan hal yang penting harus ditindaklanjuti oleh perawat dinas
berikutnya.
4. Menyususun rencana kerja untuk dinas selanjutnya

C. MANFAAT
1. Bagi Perawat
 Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
 Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat
 Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan
 Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna
2. Bagi Pasien
 Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian
Timbang terima atau operan merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan
dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang
terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat,
jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan/belum dan perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan
harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan
sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada
perawat primer (tanggung jawab) dinas sore atau malam secara tertulis dan lisan
( Nursalam, 2007).

2.2 TUJUAN TIMBANG TERIMA


1. Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum pasien
2. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya
3. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya

2.3 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Dilaksanakan tepat pada saat pergantian shift.
2. Dipimpin oleh kepala ruangan atau penanggung jawab pasien (PP)
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas
4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis dan menggambarkan
kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan pasien
5. Timbang terima haus berorientasi pada permasalahan pasien
6. Pada saat timbang terima dikamar pasien,menggunakan volume suara yang cukup
sehingga pasien disebelahnya tidak mendengar sesuatu yang rahasia bagi klien.
Sesuatu yang dianggap ahasia sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung
didekat klien
7. Sesuatu yang mungkin membuat klien terkejut dan shock sebaiknya dibicarakan di
nurse station

2.4 Rencana Strategi

 Menyusun tehnik timbang terima bersama-sama dengan staf perawatan


 Timbang terima dapat dilakukan secara lisan atau tertulis
 Menentukan materi timbang terima
 Melaksanakan timbang terima bersama dengan kepala ruangan dan staf
keperawatan
 Dilaksanakan setiap pergantian shift
 Dilakukan oleh perawat primer sebagai penanggungjawab hift
 Diikuti oleh perawat, mahasiswa yang berdinas dan yang akan berdinas
 Informasi yang disampaikan harus singkat, sistematis dan menggambarkan
kondis pasien saat ini dan tetap menjaga kerahasian pasien
 Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan keperawatan, rencana
keperawatan, tindakan dan perkembangan kesehatan pasien
 Pendokumentasian hasil timbang terima.

2.5 Konsep Timbang Terima

a. Hal-hal yang perlu diperhatikan:

 Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian shift


 Dipimpin oleh penanggungjawab pasien/ perawat primer
 Diikuti oleh semua perawat yang akan berdinas dan telah berdinas
 Adanya unsure bimbingan dan pengarahan dari penaggungjawab
 Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis dan
menggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan pasien
 Timbang terima kasus berorientasi pada permasalahan
 Timbang terima dilakukan pasien menggunakan volume suara yang
pelan dan tegas (tidak berbisik) agar pasien disebelahnya tidak mendengarkan
apa yang dibicarakan untuk menjaga privasi pasien, terutama mengenai hal-
hal yang perlu dirahasiakan sebaiknya tidak dibicarakan langsung didekat
pasien
 Bila ada informasi yang mungkin membuat pasien terkejut sebaiknya
dibicarakan di nurse station.

b. Prosedur Pelaksanaan

a) Persiapan

 Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap


 Kelompok yang bertugas menyiapkan buku catatan
b). Pelaksanaan

 Prinsip timbang terima, tidak semua pasien dilakukan timbang terima,


khusus pada pasien yang memiliki permasalahan yang belum teratasi serta
membutuhkan observasi lebih lanjut
 Dari nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang
terima dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang
permasalahan keperawatan pasien, rencana tindakan yang sudah dan
belum dilakukan serta hal-hal yang penting yang perlu dilaksanakan
 Hal-hal yang bersifat khusus yang memerlukan perincian yang
lengkap sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian
diserahterimakan pada perawat jaga berikutnya
 Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah:
 Identitas pasien dan diagnosa medis
 Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul
 Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
 Intervensi kolaborasi dan dependensi
 Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam
kegiatan selanjutnya: misalnya operasi pemeriksaan
laboratorium/pemeriksaan penunjang, persiapan untuk konsultasi atau
prosedur lainnya yang dilaksanakan secara rutin
 Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi,
yanya jawab, dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah
ditimbang terimakan atau terhadap hal-hal yang kurang jelas
 Sedapat-dapatnya mengupayakan/ menyampaikan secara singkat, jelas
dan padat
 Selama timbang terima untuk tiap pasien tidak lebih dari 5 menit
kecuali dalam kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit
 Laporan timbang terima ditulis secara langsung pada buku laporan
ruangan oleh perawat primer.

2.6 Metode Pelaporan

a. Perawat yang bertanggung jawab terhadap klien melaporkan langsung kepada


perawat penanggungjawab berikutnya dengan membawa laporan timbang terima

PASIEN
b. Pelaksanaan timbang terima dapat dilakukan di ruang perawat, kemudian
dilanjutkan dengan mengunjungi klien satu persatu terutama pada klien-klien
yang memiliki masalah khusus serta memerlukan observasi lebih lanjut.

DIAGNOSIS MEDIS DIAGNOSIS


MASALAH KEPERAWATAN
KOLABORATIF (didukung data)

RENCANA TINDAKAN

2.7 ALUR TIMBANG TERIMA( Nursalam,2007) BELUM DILAKUKAN


TELAH DILAKUKAN

PERKEMBANGAN/KEADAAN
PASIEN

MASALAH:

TERATASI

BELUM TERATASI

TERATASISEBAGIAN
BAB 3

RENCANA KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan
Hari/tanggal : Rabu, 9 Mei 2018
Pukul : 07.00 – 07.30 WIB
Lama Kegiatan : 30 Menit
Pelaksanaan : Kepala Ruangan (Karu)
Sasaran : Katim, Perawat primer, Pasien
Tempat : IRNA VIRTUAL

3.2 Metode

a) Diskusi
b) Tanya jawab
3.3 Media
a) Status klien
b) Buku operan
c) Alat tulis
3.4 Struktur Pengorganisasian
1) Kepala Ruangan : Diah Wulan Sari, S.Kep
Katim I : Novan Zuhri, S.Kep
Perawat pelaksana : Enita Windi, S.Kep
Katim II : Retno Sulistyowati, S.Kep
Perawat Pelaksana : Malfareza, S.Kep
Pembimbing akademik : Lasman.,S.Kep.Ners. M.kep
Pembimbing Klinik : Tatik Lindawati, S.Kep, Ners

3.5 Rencana Kegiatan

TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA


Persiapan 1. Kedua kelompok dinas sudah 5 Menit Nurse Karu, Katim, PA
siap (shift jaga) Station
2. Kelompok yang akan bertugas
menyiapkan buku catatan

Pelaksanaan 1. Kepala ruangan membuka acara 20 Menit Nurse Karu, Katim, PA


timbang terima dan diawali dengan Station

doa
2. PP menyampaikan timbang terima
pada PP berikutnya, hal yang perlu
disampaikan dalam timbang terima
 Jumlah pasien
 Identitas klien dan diagnosa Medis
 Data (keluhan/subjektif dan
objektif)
 Masalah keperawatn yang masih
muncul
 Intervensi keperawatan yang sudah
dan belum dilaksanakan (secara
umum)
 Intervensi keperawatan yang sudah
dan belum dilaksanakan (secara
umum)
 Intervensi kolaboratif dan dependen
 Rencana umum dan persiapan yang
perlu dilakukan (persiapan
operasi,pemeriksaan penunjang,dan
lain2)
3. Perawat yang mendapat operan
melakukan klarifikasi atau Tanya
jawab
4. Kepala ruangan memastikan bahwa
semua hal yang penting sudah di
operkan
5. Kedua shift jaga menandatangani
laporan timbang terima
6. Timbang terima ditutup oleh karu
Penutup Melakukan Klarifikasi pada pasien 5 Menit Bed Pasien Karu, Katim, PA

3.6 Evaluasi

1. Struktur (Input)
Pada timbang terima,sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia
antara lain: catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang
terima. Kepala ruang selalu memimpin kegiatan timbang terima yang
dilaksanakan pada pergantian shift, yaitu malam ke pagi dan pagi ke sore.
Kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam di pimpin oleh perawat
primer yang bertugas saat ini.

2. Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Perawat
primer mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti
shift. Timbang terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke ruang
perawatan pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima
mencakup jumlah pasien, diagnosis keperawatan, dan intervensi yang
belum/sudah dilakukan. Waktu untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit
saat klarifikasi ke pasien.
3. Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift.Setiap perawat
dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat berjalan
dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, 2014.Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Gillies, 1989.Manajemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi Terjemahan.Alih
Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai