Anda di halaman 1dari 2

Inisiasi 6

Hukum Adat

1) Bagian ini menjelaskan tentang pengertian, unsur-unsur pokok dan istilah-istilah yang ada dalam
Hukum Waris Adat. Dengan demikian akan mudah untuk memahami dan membedakan antara
pengertian Hukum Waris Adat dan Hukum Waris Barat/perdata. Hukum waris adat atau ada yang
menyebut dengan Hukum adat waris, cakupan pengaturannya lebih luas dibanding pengaturan
dalam Hukum Waris Barat/Perdata. Selain itu pengaturan hukum waris adat bisa berbeda-beda
menurut daeerahnya masing-masing, karena pengaturan hukum waris adat tergantung pada sistem
kekerabatan dan garis keturunan di daerah masing-masing. Hal ini akan dijelaskan pada kegiatan
belajar 3. Di samping itu diperkenalkan juga pengertian-pengertian hukum waris adat dari berbagai
pakar hukum adat, sehingga anda bisa lebih memahami dan dapat membandingkan apa perbedaan
pengertian-pengertian yang dirumuskan oleh pakar-pakar tersebut.

2) Banyak istilah-istilah khusus yang dipakai dalam Hukum Waris Adat, oleh karena itu agar anda
bisa benar-benar memahami hukum adat waris, anda harus paham lebih dahulu istilah-istilah yang
dipakai dalam hukum waris adat.

3) Apabila ada permasalahan pewarisan harus dibarengi dengan pemenuhan unsur-unsur tertentu.
Dengan adanya pemenuhan syarat adanya unsur-unsur dalam hukum waris adat yang dimaksud,
maka proses pengalihan pewarisan baru dapat dilaksanakan.

4) asas-asas dan sifat dari Hukum Waris Adat, yang berbeda dengan Hukum Waris
Perdata/barat maupun Hukum Waris Islam. Hukum waris adat mempunyai asas-asas yang
bersumber dari pola pikir yang sesuai dengan falsafah hidup bangsa Indonesia, yaitu
Pancasila, sebagai pedoman hidup sehari-hari. Setiap sila yang ada dalam Pancasila
menjadi inspirasi untuk setiap asas hukum waris adat dan menjadi pegangan dalam
menyelesaikan permasalahan pewarisan. Tujuannya adalah agar dalam proses penerusan
atau pembagian harta warisan dapat berlangsung dengan rukun dan damai sehingga tidak
terjadi persengketaan di antara para ahli warisnya
5) Hukum waris adat mempunyai sifat yang berlandaskan pada pola pikir dan sifat hukum
adat terutama berdasar pada sifat komunal. Sifat ini mengutamakan rasa kebersamaan yang
dimiliki oleh setiap anggota keluarganya. Oleh karena itu sifat dari harta warisan dalam
hukum waris adat bisa sebagian tidak dibagi-bagi tetapi untuk pemanfaatan bersama, dan
sebagian lagi bisa dibagi-bagi kepada ahli warisnya. Para ahli warisnya juga tidak
mempunyai hak untuk sewaktu-waktu bisa menuntut pembagian warisan, tetapi harus
musyawarah dan mufakat di antara para ahli warisnya

Anda mungkin juga menyukai