Anda di halaman 1dari 2

Penulis : Retno Wulandari (NIM : 16.

130235)

Judul : Peranan Elektronik Klaim ( E-Klaim) Dalam Proses Klaim Jaminan Hari Tua
Terhadap Peningkatan Kepuasan Peserta di BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang
Surakarta.

Penyelenggara negara memiliki beberapa tugas penting diantaranya yaitu, berkewajiban


melindungi warga negaranya serta memberikan setiap hak yang patut diperoleh seluruh masyarakat. Salah
satu cara penyelenggara negara memenuhi hak warga negaranya adalah dengan memberikan pelayanan
publik yang dibutuhkan masyarakat. Ridwan dan Sudrajat (2009:19) pelayanan publik
merupakan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah sebagai penyelenggara negara terhadap
masyarakatnya guna memenuhi kebutuhan dari masyarakat itu sendiri dan memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pelayanan publik juga dapat diartikan sebagai proses
pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara. Dalam hal ini negara
didirikan oleh publik (masyarakat) tentu saja dengan tujuan agar dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Pada hakekatnya negara dalam hal ini pemerintah (birokrat) haruslah dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat. Kebutuhan ini harus dipahami bukanlah kebutuhan secara individual akan tetapi
berbagai kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan oleh masyarakat.

Menurut Ridwan dan Sudrajat (2009:103), setiap penyelenggaraan pelayanan publik harus
memiliki standar pelayanan dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima
pelayanan. Standar pelayanan adalah ukuran yang diberlakukan dalam penyelenggaraan pelayanan yang
wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan. adapun standar pelayanan yakni meliputi
Prosedur pelayanan, Waktu penyelesaian, Produk pelayanan, Sarana dan prasarana, serta Kompetensi
petugas pemberi pelayanan.

Salah satu standar pelayanan diatas menyebutkan bahwa prosedur pelayanan mempengaruhi
kualitas pelayanan yang diberikan. Semakin baik prosedur yang ada maka semakin tinggi pula kualitas
pelayanan tersebut. Fenomena keramaian dalam pelayanan publik masih sering dijumpai. Hal ini mungkin
saja terjadi karena prosedur pelayanan yang kurang baik, salah satunya termasuk antrian yang tidak
teratasi dengan baik.

BPJS Ketenagakerjaan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan) merupakan


program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi
tertentu dan penyelenggaraan nya menggunakan mekanisme asuransi sosial. Tahun 2011, ditetapkanlah
UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Sesuai dengan amanat undang-
undang, tanggal 1 Januri 2014 PT Jamsostek akan berubah menjadi Badan Hukum Publik. PT Jamsostek
(Persero) yang bertransformasi menjadi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan
tetap dipercaya untuk menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja, yang meliputi JKK
(Jaminan Hari Tua), JKM (Jaminan Kematian), JHT (jaminan Hari Tua) dengan penambahan JP (Jaminan
Pensiun) mulai 1 Juli 2015.

Salah satu fokus yang akan diteliti oleh penulis adalah Jaminan Hari tua ( JHT ). JHT merupakan
program jangka panjang yang diberikan secara sekaligus sebelum Peserta memasuki masa pensiun, bisa
diterimakan kepada janda/duda, anak atau ahli waris Peserta yang sah apabila Peserta meninggal dunia.
Manfaat JHT adalah berupa uang tunai yang besarnya merupakan nilai akumulasi
iuran ditambah hasil pengembanganya.

BPJS Ketenagakerjaan melakukan perombakan pada kebijakan yang akan lebih memaksimalkan
pelayanan dan kesejahteraan para pekerja Indonesia. Sebagai salah satu solusi untuk mempersiapkan
masa depan para pekerja yang dapat memberikan jaminan hari tua untuk tenaga kerja, saldo JHT
(Jaminan Hari Tua) bisa dicairkan dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah(PP) No 60 tahun 2015 yang mulai berlaku sejak 1 september 2015 menyatakan
bahwa saldo JHT bisa diambil tanpa harus menunggu usia kepesertaan 10 tahun atau peserta minimal
berumur 56 tahun seperti yang tertera di peraturan sebelumnya (Peraturan Pemerintah (PP) No 46 tahun
2015). Kebijakan ini memicu pertumbuhan angka pengajuan klaim JHT secara signifikan. Rasio klaim
dana jaminan hari tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan pada 2015 diperkirakan meningkat dari tahun
sebelumnya jadi RP 16.759 millyar dengan jumlah kasus 1.689.180 kasus setelah diimplementasikannya
PP No. 60/2015 tentang revisi PP No. 46/2015 tentang JHT. Di tahun 2016, terdapat kenaikan
pembayaran klaim JHT sebesar Rp 17.973 miliar untuk 2.190.221 klaim. Antrian klaim JHT yang tidak
terkontrol memunculkan adanya inovasi dari BPJS Ketenagakerjaan untuk memecah antrian tersebut agar
pelayanan tetap berjalan dengan nyaman.

BPJS Ketenagakerjaan sebagai salah satu institusi yang bergerak pada sektor layanan publik
memandang efek dari era digital dalam mendukung pelayanan yang diberikan sangat penting untuk
mendapatkan kepercayaan publik dan meningkatkan reputasi institusi. Era digital dapat dikatakan
membawa perubahan yang signifikan kepada pelayanan BPJS Ketenagakerjaan kepada peserta.
Pemakaian internet yang semakin massif, mendorong pemerintah menyediakan fasilitas pencairan online
untuk BPJS Ketenagakerjaan. Salah satu inovasi yang dilakukan oleh pihak BPJS ketenagakerjaan adalah
dengan menghadirkan layanan Elektronik Klaim yang diharapkan dapat mengurangi jumlah antrian yang
berlebih. E-klaim BPJSTK merupakan sebuah aplikasi yang dibuat untuk mengajukan permohonan klaim
Jaminan Hari Tua (JHT) melalui website resmi BPJS Ketenagakerjaan di
www.bpjsketenagakerjaan.go.id. Tujuan dari adanya e-Klaim BPJS Ketenagakerjaan adalah untuk
mempersingkat waktu agar klaim dapat dilakukan dengan mudah dan cepat sehingga tidak terjadi antrian
yang panjang. Dengan menggunakan fasilitas E-Klaim, peserta akan mendapatkan antrian prioritas
sehingga proses klaim berjalan dengan cepat karena proses verifikasi terhadap eligibilitas data telah
dilakukan terlebih dahulu melalui sistem e-klaim.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan tujuan
untuk mengetahui seberapa besar peranan Elektronik Klaim dalam proses klaim JHT terhadap
peningkatan kepuasan peserta. Penulis juga memilih BPJS Ketenagakerjaan Surakarta sebagai Objek
Penelitian penerapan E-klaim terhadap kepuasan peserta karena terdapat banyak peserta yang mengajukan
klaim JHT di BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Surakarta, sehingga memudahkan penulis untuk
mendapatkan data dalam melakukan penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai