Anda di halaman 1dari 26

PEMERIKSAAN

HEMATOLOGI
Anna Choirunnisa, M.Si., Apt.
PENDAHULUAN
HEMATOLOGI adalah Cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ
pembentuk darah dan penyakitnya. Asal katanya dari Bahasa Yunani haima artinya
darah.

Hematologi secara umum dibagi atas 3 bagian kecil, yaitu :


- Sel darah merah
- Sel darah putih
- Plasma darah dan pembekuan darah

Pengujian yang umum dilakukan adalah :


- Hitung darah rutin (Hb, Hitung leukosit, Hitung Jenis leukosit, LED)
- Hitung darah lengkap
Sel darah merah

PENDAHULUAN
MCV
MCH
MCHC
RDW

Sel darah putih


Neutrofil
Basofil
Hematologi Lengkap → Eosinofil
Limfosit
Monosit
Ht

Hb
LED
Trom bosit
Faktor Pembekuan darah
PENDAHULUAN

Spesimen
Sebaiknya darah diambil pada waktu dan kondisi yang relatif sama untuk
meminimalisasi perubahan pada sirkulasi darah, misalnya lokasi pengambilan, waktu
pengambilan, serta kondisi pasien (puasa, makan). Cara pengambilan specimen juga
perlu diperhatikan, misalnya tidak menekan lokasi pengambilan darah kapiler, tidak
mengambil darah kapiler tetesan pertama, serta penggunaan antikoagulan (EDTA,
sitrat) untuk mencegah terbentuknya clot.
SEL DARAH MERAH/Eritrosit/RBC

Sel darah merah merupakan sel darah yang paling banyak dan
berfungsi mengikat oksigen yang diperlukan untuk oksidasi jaringan-
jaringan tubuh lewat darah. Bagian dalam eritrosit terdiri dari
hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen.

Penentuan indeks SDM meliputi :


• Hitung SDM
• MCV (ukuran SDM)
• MCH (berat SDM)
• MCHC (konsentrasi Hb)
SEL DARAH MERAH/Eritrosit/RBC

Dewasa Bayi baru lahir Anak

Hitung SDM (1012 Pria: 4,4 - 5,6 4,8 – 7,2 3,8 -5,5
sel/L) Wanita: 3,5 - 5,0
SI Unit
MCV (fL) 80 – 100 96 – 108 82 – 92

MCH (pg/sel) 28– 34 32 – 34 27 – 31

MCHC (g/dL) 32 – 36 32 – 33 27 – 31
Parameter Nilai Normal Deskripsi Implikasi Klinik
Hitung sel Pria: 4,4 - 5,6 x 106 mengangkut • ↓ pada pasien : anemia, leukemia,
darah merah sel/mm3 oksigen dari paru- penurunan fungsi ginjal, talasemin,
SI unit: 4,4 - 5,6 x paru ke hemolisis dan lupus eritematosus
1012 sel/L jaringan tubuh sistemik. Dapat juga terjadi karena
dan mengangkut obat (drug induced anemia). Misalnya:
Wanita: 3,8-5,0 x CO2 dari jaringan sitostatika, antiretroviral
106 sel/mm3 tubuh ke paru-
SI unit: 3,5 - 5,0 x paru oleh Hb • ↑ pada polisitemia vera, polisitemia
1012 sel/L sekunder, diare/dehidrasi, olahraga
berat, luka bakar, orang yang tinggal di
dataran tinggi.
Komposisi eritrosit/RBC
No Parameter Nilai Normal Deskripsi Implikasi Klinik

a. Mean 80 – 100 (fL) indeks untuk • ↓ MCV → anemia kekurangan besi, anemia
Corpuscular menentukan ukuran pernisiosa dan talasemia, disebut juga anemia
Volume (MCV) Perhitungan : sel darah merah mikrositik.
(Volume MCV (femtoliter) = tunggal apakah
korpuskuler rata 10 x Hct (%) : Eritrosit sebagai Normositik • ↑ MCV → anemia pernisiosa, anemia asam
– rata) (106 sel/μL) (ukuran normal), folat (defisiensi vitamin B12), penyakit hati,
Mikrositik (ukuran alcoholism, terapi antimetabolik, terapi
kecil < 80 fL), atau valproat, disebut juga anemia makrositik.
Makrositik (ukuran
besar >100 fL). • Pada anemia sel sabit, nilai MCV diragukan
karena bentuk eritrosit yang abnormal.

• MCV adalah nilai yang terukur karenanya


memungkinkan adanya variasi berupa
mikrositik dan makrositik walaupun nilai MCV
tetap normal.

• MCV pada umumnya meningkat pada


pengobatan Zidovudin (AZT) dan sering
digunakan sebagai pengukur kepatuhan
secara tidak langsung.
No Parameter Nilai Normal Deskripsi Implikasi Klinik
b. Mean 28– 34 pg/ sel nilai yang mengindikasikan • ↑ MCH →anemia makrositik
Corpuscular berat Hb rata-rata di dalam
Hemoglobin Perhitungan : sel darah merah, sehingga • ↓ MCH → anemia mikrositik
(MCH) MCH dpt menentukan kuantitas
(Hemoglobin (picogram/sel) = warna (normokromik, MCH dapat digunakan untuk
Korpuskuler hemoglobin*10/ hipokromik, hiperkromik) sel mendiagnosa anemia.
rata–rata) sel darah merah darah merah, tanpa
memperhatikan ukurannya.

No Parameter Nilai Normal Deskripsi Implikasi Klinik

c. Mean 32 – 36 g/dL mengukur konsentrasi Hb • MCHC ↓ pada pasien kekurangan


Corpuscular rata-rata dalam unit volume besi, anemia mikrositik, anemia
Hemoglobin Perhitungan : sel darah merah; semakin karena piridoksin, talasemia dan
Concentration MCHC= kecil sel, semakin tinggi anemia hipokromik.
(MCHC) hemoglobin*100 konsentrasinya
(Konsentrasi /hematocrit • MCHC ↑ pada sferositosis, bukan
Hemoglobin anemia pernisiosa
Korpuskuler rata Atau
– rata) MCH*100/ MCV
SEL DARAH PUTIH/Leukosit/CBC

Sel darah putih (SDP) berperan sebagai sel yang membentuk komponen
darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan
berbagai penyakit infeksi, sebagai bagian dari sistem imun tubuh.

Hitung jenis SDP meliputi :


• Hitung Sel Darah Putih
• Neutrofil
• Eosinofil
• Basofil
• Monosit
• Limfosit
SEL DARAH PUTIH/Leukosit/CBC
SEL DARAH PUTIH/Leukosit/CBC
Nilai hitung jenis SDP
Jenis SDP Dewasa Anak
Sama dengan dewasa, kecuali
Hitung SDP 3200– 10.000 mm3 Bayi baru lahir : 9000-30.000 mm3
Usia 2 tahun : 6000-17.000 mm3
SI : 3,2 – 10,0 x 109/L Usia 10 tahun : 4500-13.500 mm3
Neutrofil 50%-70% (total) Bayi baru lahir : 61%, usia 1 tahun : 32%

Segmen : 50% - 65 %
SI unit : 0,5 – 0,65
Batang : 0% - 5%
SI unit : 0,00 – 0,5
Eosinofil 0% - 6%
Basofil 0% - 2%
Monosit 0% - 11% Usia 1 – 12 tahun : 4%-9%
Limfosit 15% - 45% Bayi baru lahir : 34%. Usia 1 tahun : 60%
Usia 6 tahun : 42%. Usia 12 tahun : 38%
Parameter Nilai Normal Deskripsi Implikasi Klinik
Leukosit (sel 3200– 10.000/mm3 melawan infeksi, • Leukopenia→ jumlah leukosit <4000/mm3. Penyebab
darah putih) melindungi tubuh leukopenia antara lain :
SI : 3,2 – 10,0 x 109/L dengan 1. Infeksi virus, hiperplenism, leukemia.
memfagosit 2. obat (antibiotik (penisilin, kloramfenikol,
organisme asing dan asetaminofen, PTU, barbiturat, diuretik, diazepam,
memproduksi atau rifampin, metildopa, obat hipoglikemik oral)
•Nilai krisis mengangkut/ 3. Anemia aplastik/pernisiosa
leukositosis: mendistribusikan 4. Multipel myeloma
30.000/mm3. antibodi
•50.000/mm3 → •Leukositosis → Perdarahan, trauma, obat (mis:
gangguan di luar merkuri, epinefrin, kortikosteroid), nekrosis, toksin,
sumsum tulang (bone leukemia.
marrow)
• >20.000/mm3)→ • Penderita kanker post-operasi (setelah menjalani operasi)
leukemia menunjukkan pula ↑ leukosit walaupun tidak dapat
dikatakan infeksi.

• Makanan, olahraga, emosi, menstruasi, stres, mandi air


dingin dapat ↑ jumlah sel darah putih

• Bila tidak ditemukan anemia dapat digunakan untuk


membedakan antara infeksi dengan leukemia
Sel darah putih differensial
No Parameter Nilai Normal Deskripsi Implikasi Klinik
a. Neutrofil 50%-70% adalah leukosit yang • Neutrofilia→↑ % neutrofil oleh infeksi bakteri dan parasit,
paling banyak, sebagai gangguan metabolit, perdarahan dan gangguan
Segmen : 50% - pertahanan terhadap myeloproliferatif.
65 % invasi mikroba melalui
Ket : SI unit : 0,5 – fagositosis. • Neutropenia →↓% neutrofil oleh ↓ produksi neutrofil, ↑
Segmen 0,65 Memegang peranan kerusakan sel, infeksi bakteri, infeksi virus, penyakit
hematologi, gangguan hormonal dan infeksi berat.
adalah penting dalam
neutrofil yg Batang : 0% - kerusakan jaringan
• ↑ batang (sel belum dewasa) terjadi ketika neutrofil muda
matur. 5% yang berkaitan dilepaskan kedalam sirkulasi. Disebabkan oleh infeksi, obat
SI unit : 0,00 – dengan penyakit kemoterapi, gangguan produksi sel (leukemia) atau
Batang : 0,5 noninfeksi seperti perdarahan.
neutrofil artritis reumatoid,
imatur yg dpt asma dan radang • ↑ segment (sel dewasa) terjadi pada penyakit hati, anemia
bermultifikasi perut. megalobastik karena kekurangan B12 dan asam folat,
dgn cepat Pd infeksi akut hemolisis, kerusakan jaringan, operasi, obat (kortikosteroid)
selama infeksi merupakan
akut pertahanan garis • ↑ neutrofil berkaitan dengan tingkat keganasan infeksi.
depan
• Derajat neutrofilia ~ jumlah jaringan yang mengalami
inflamasi.

• ↑ neutrofil > ↑ sel darah merah total mengindikasikan infeksi


yang berat.
No Parameter Nilai Deskripsi Implikasi Klinik
Normal
b. Eosinofil 0% - 6% memfagosit, dimana • Eosinofilia : ↑eosinofil > 6% atau jumlah
aktif terutama pada absolut > 500. Penyebabnya antara lain:
tahap akhir inflamasi respon tubuh terhadap neoplasma,
ketika terbentuk penyakit Addison, reaksi alergi, penyakit
kompleks antigen- collagen vascular atau infeksi parasit.
antibodi, reaksi alergi
dan infeksi parasit • Eosipenia : ↓eosinofil dalam sirkulasi.
Eosipenia terjadi saat tubuh merespon
sehingga ↑nilai eosinofil stres (↑produksi glukokortikosteroid).
dapat digunakan untuk
mendiagnosa atau Jumlah eosinofil rendah pada pagi hari dan
monitoring penyakit. meningkat pada sore hari hingga tengah
malam.

• Eosinofilia dapat disamarkan oleh


penggunaan steroid dan dapat meningkat
dengan L-triptofan

• Eosinofil cepat hilang pada infeksi pirogenik


No Parameter Nilai Normal Deskripsi Implikasi Klinik

c. Basofil 0% - 2% Fungsi basofil masih belum • Basofilia : ↑ basofil berhubungan dengan


diketahui. Sel basofil leukemia granulositik dan basofilik myeloid
mensekresi heparin dan metaplasia, reaksi alergi, pd proses
histamin. penyembuhan
Jika konsentrasi histamin
meningkat, maka kadar basofil • Basopenia : ↓basofil berkaitan dengan infeksi
biasanya tinggi. Jaringan akut, reaksi stres, terapi steroid jangka panjang
basofil disebut juga mast sel.

No Parameter Nilai Normal Deskripsi Implikasi Klinik

d. Monosit 0%-11% Monosit →sel darah yang • Monositosis berkaitan dengan infeksi virus,
terbesar. Berfungsi sebagai bakteri dan parasit tertentu serta kolagen,
lapis kedua pertahanan tubuh, kerusakan jantung dan hematologi. Berespon
dapat memfagositosis dengan lambat pd infeksi akut & inflamasi, terus
baik dan termasuk kelompok berfungsi pada fase kronis
makrofag. Monosit juga
memproduksi interferon. • Monositopenia biasanya tidak mengindikasikan
penyakit, tetapi mengindikasikan stres,
penggunaan obat glukokortikoid, myelotoksik
dan imunosupresan
No Parameter Nilai Normal Deskripsi Implikasi Klinik

e. Limfosit 15% - 45% • sel darah putih yang kedua • Limfositosis dapat terjadi pada penyakit
paling banyak jumlahnya. virus, penyakit bakteri dan gangguan
Jumlah absolut hormonal, leukeumia limfositik kronis
limfosit < 1000 • Sel ini kecil dan bergerak ke
menunjukkan daerah inflamasi pada tahap • Limfopenia dapat terjadi pada penyakit
anergi awal dan tahap akhir proses Hodgkin, luka bakar dan trauma.
inflamasi.
• Virosites (limfosit stres, sel tipe Downy,
• Merupakan sumber limfosit atipikal) adalah tipe sel yang dapat
imunoglobulin yang penting muncul pada infeksi jamur, virus dan
dalam respon imun seluler paratoksoid, setelah transfusi darah dan
tubuh. respon terhadap stres.

• Kebanyakan limfosit terdapat • Pengaruh obat : penurunan kadar dapat


di limfa, jaringan limfatikus disebabkan karena sekresi hormone
dan nodus limfa. adrenokortikal & pemberian terapi steroid
berlebih
• Hanya 5% dari total limfosit
yang beredar pada sirkulasi.
HEMATOKRIT (Ht)
Hematokrit adalah jumlah sel darah merah dalam darah sehingga dengan melakukan
pemeriksaan hematokrit maka akan kita dapatkan hasil perbandingan jumlah sel darah
merah (eritrosit) terhadap volume darah dalam satuan persen
HEMATOKRIT (Ht)
Nilai Normal Deskripsi Implikasi Klinik

P : 40% - 50 % persentase sel darah • Hct ↓: indikator anemia (karena berbagai sebab), reaksi
SI unit : 0,4 - 0,5 merah terhadap volume hemolitik, leukemia, sirosis, kehilangan banyak darah dan
darah total hipertiroid. Hct ↓sebesar 30% → pasien anemia sedang hingga
W : 35% - 45% parah, hidremia fisiologis pd kehamilan, > 60th. Obat yang
SI unit : 0.35 - 0,45 mempengaruhi : Antineoplastik, antibiotic (penesilin,
kloramfenikol)

• Hct ↑: eritrositosis, dehidrasi, kerusakan paru-paru kronik,


polisitemia dan syok, tinggal didataran tinggi, bayi baru lahir

• Nilai Hct ~ jumlah sel darah merah pada ukuran eritrosit


normal, kecuali pada kasus anemia makrositik atau mikrositik.

• Nilai normal Hct adalah sekitar 3 kali nilai hemoglobin.

• Satu unit darah akan meningkatkan Hct 2% - 4%.

• Nilai Hct <20% dapat menyebabkan gagal jantung dan


kematian; Hct >60% terkait dengan pembekuan darah spontan
HAEMOGLOBIN (Hb)
■ Hemoglobin adalah metalloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah
merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
■ Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein dan empat gugus heme, suatu molekul
organik dengan satu atom besi.
HAEMOGLOBIN (Hb)
Nilai Normal Deskripsi Implikasi Klinik
P: 13 - 18 g/dL Merupakan zat protein • Hb↓ : anemia (terutama anemia karena kekurangan zat besi),
SI unit : 8,1 - 11,2 mmol/L dalam SDM, yg memberi sirosis, hipertiroidisme, perdarahan, gangguan produksi
warna merah pada darah, eritrosit, peningkatan asupan cairan dan kehamilan, pengaruh
W: 12 - 16 g/dL mengandung zat besi yang obat gentamisin, metil dopa
SI unit : 7,4 – 9,9 mmol/L merupakan alat transportasi
oksigen (O2) • Hb↑: hemokonsentrasi (polisitemia, luka bakar), penyakit paru-
paru kronik, gagal jantung kongestif dan pada orang yang hidup
di daerah dataran tinggi, bayi baru lahir, olahraga berlebihan.
Pengaruh obat : Antibiotik (kloramfenikol, penisilin, teteasiklin),
aspirin, obat antineoplastic, hidralazin, der indometasin,
inhibitor MAO, primakuin, rifampin, sulfonamide, vitamin A dosis
besar.

• Konsentrasi Hb dapat digunakan untuk menilai tingkat


keparahan anemia, respons terhadap terapi anemia, atau
perkembangan penyakit yang berhubungan dengan anemia.
Anemia pernisiosa : ↓SDM , Hb sedikit ↑ atau normal. Anemia
def besi : SDM sedikit ↑ atau normal, ↓Hb
TROMBOSIT (Platelet)
■ Merupakan sel anuclear nulliploid (tidak mempunyai nukleus pada DNA-nya) dengan bentuk
tak beraturan dengan ukuran diameter 2-3 µm yang merupakan fragmentasi dari
megakariosit. Keping darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam mekanisme
hemostasis tingkat sel dalam proses pembekuan darah dengan membentuk darah beku.
■ Sel darah ini tidak berwarna dan memiliki siklus hidup hanya selama 10 hari.
TROMBOSIT (Platelet)
Nilai Normal Deskripsi Implikasi Klinik

170–380.103/mm3 elemen terkecil dalam • Trombositosis berhubungan dengan kanker, splenektomi,


pembuluh darah. Trombosit polisitemia vera, trauma, sirosis, myelogeneus, stres dan arthritis
SI: diaktivasi setelah kontak reumatoid.
170–380.109/L dengan permukaan dinding
endotelia. Trombosit terbentuk • Trombositopenia berhubungan dengan idiopatik trombositopenia
dalam sumsum tulang. Masa purpura (ITP), anemia hemolitik, aplastik, dan pernisiosa.
hidup trombosit sekitar 7,5 Leukimia, multiple myeloma, DBD.
hari. Sebesar 2/3 dari seluruh
trombosit terdapat disirkulasi •Pengaruh Obat : heparin, kinin, antineoplastik, penisilin, asam
dan 1/3 nya terdapat di limfa. valproat menyebabkan trombositopenia

• Asam valproat menurunkan jumlah platelet tergantung dosis.

•↓sebelum menstruasi dan selama kehamilan

• trombosit < 20.000 berkaitan dengan perdarahan spontan dalam


jangka waktu yang lama, peningkatan waktu perdarahan
petekia/ekimosis.
Parameter Nilai Normal Deskripsi Implikasi Klinik

Laju Endap P <15mm/1 jam LED / Erithrocyte • ↑ LED : kondisi infeksi akut dan kronis,
Darah (LED) W <20mm/1 jam Sedimentation Rate misalnya tuberkulosis, arthritis reumatoid,
(ESR) adalah infark miokard akut, kanker, penyakit
Bayi : 0-2 mm/jam ukuran kecepatan Hodkin’s, gout, Systemic Lupus
4-14 thn : 0-10 endap eritrosit, Erythematosus (SLE), penyakit tiroid, luka
mm/jam menggambarkan bakar, kehamilan trimester II dan III.
komposisi plasma
serta perbandingan • LED > 50 mm/jam harus diinvestigasi lebih
eritrosit dan plasma. lanjut dengan melakukan pemeriksaan terkait
LED dipengaruhi oleh infeksi akut maupun kronis, yaitu: kadar
berat sel darah dan protein dalam serum dan protein,
luas permukaan sel immunoglobulin, Anti Nuclear Antibody (ANA)
serta gravitasi bumi. Tes, reumatoid factor.

• ↑ LED >100mm/jam selalu dihubungkan


dengan kondisi serius, misalnya: infeksi,
malignansi, paraproteinemia, primary
macroglobulinaemia, hiperfibrinogenaemia,
necrotizing vaskulitis, polymyalgia rheumatic.

• ↓ LED: polisitemia, gagal jantung kongesti,


anemia sel sabit, Hipofi brinogenemia, serum
protein rendah

• Interaksi obat dengan hasil laboratorium:


↑ LED metildopa, teofilin, pil kb, vit A
↓ LED etambutol, kuinin, aspirin, dan
kortison.
Parameter Nilai Normal Deskripsi Implikasi Klinik

Waktu 10 – 15 detik Mengukur secara • ↑ PT : defisiensi faktor tromboplastin


protrombin (dapat langsung kelainan ekstrinsik, defisiensi vit.K, DIC
(Prothrombin bervariasi secara potensial (disseminated intravascular coagulation),
time/PT) secara dalam sistem hemorrhragia pada bayi baru lahir, penyakit
bermakna antar tromboplastin hati, obstruksi bilier, absorpsi lemak yang
laboratorium) ekstrinsik buruk, lupus, intoksikasi salisilat. Obat yang
(fibrinogen, perlu diwaspadai: antikoagulan (warfarin,
protrombin, faktor heparin)
V, VII dan X)
• ↓ PT apabila konsumsi vit.K meningkat

Parameter Nilai Normal Deskripsi Implikasi Klinik


International 0,8 – 1,2 Menstandarkan sama dengan PT
Normalized nilai PT antar
Ratio (INR) laboratorium.
Digunakan untuk
memantau
penggunaan
warfarin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai