Anda di halaman 1dari 5

BAB I

DEFINISI

A. Pengertian

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses bayi menyusu sendiri


selama 1 jam setelah lahir langsung dikeringkan bagian tubuhnya
kecuali bagian tangan biarkan saja basah dengan sisa cairan ketuban
yang menempel. Konon, Bau air ketuban yang menempel pada tangan
bayi akan menuntunnya untuk menemukan putting karena bau air
ketuban mirip dengan kolostrum pada Air Susu Ibu (ASI). Proses
melakukan IMD adalah dengan meletakan bayi pada dada ibu segera
setelah lahir dan membiarkannya merayap sendiri mencari putting
untuk menyusu, proses ini dinamakan the breast crawl.

B. Prinsip Inisiasi Menyusui Dini

Segera setelah bayi lahir, setelah tali pusat dipotong, letakkan


bayi tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu.
Biarkan kontak kulit ke kulit ini menetap selama setidaknya 1 jam
bahkan lebih sampai bayi dapat menyusu sendiri. Apabila ruangan
bersalin dingin, bayi di beri topi dan di selimuti. Ayah atau keluarga
dapat memberi dukungan dan membantu ibu selama proses bayi
menyusu ini. Ibu diberi dukungan untuk mengenali saat bayi siap untuk
menyusu, menolong bayi bila diperlukan (JNPK, 2007).

C. Manfaat Inisiasi Menyusui Dini

1. Untuk Ibu

a. Merangsang produksi oksitosin dan prolactin

b. Meningkatkan produksi ASI

c. Mengeratkan bonding antara ibu dan bayi

2. Untuk Bayi

a. Merangsang kolostrum segera keluar


b. Kolostrum adalah imunisasi pertama bagi bayi
c. Meningkatkan system kekebalan tubuh bayi
d. Meningkatkan kecerdasan

1
– Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan, dan
napas
– Mengeratkan bonding antara ibu dan bayi
– Menstabilkan pernapasan bayi
– Mengendalikan suhu tubuh bayi

2
BAB II

RUANG LINGKUP

Pada bayi baru lahir di kamar bersalin IMD dilakukan segera


setelah bayi baru lahir dan dipastikan bayi dalam keadaan stabil, tidak
ada tanda gawat janin dan asfiksia. Setelah lahir bayi secepatnya
dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (zat lemak putih).
Bayi mendapatkan kolostrum (ASI Pertama), cairan berharga yang
kaya akan antibody (zat kekebalan tubuh) dan zat yang penting
lainnya yang penting untuk pwertumbuhan usus bayi. Usus bayi ketika
dilahirkan masih sangat muda, belum siap untuk mengolah asupan
makanan. Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap
infeksi sehingga menjamin kelangsungan hidup bayi.

3
BAB III

TATALAKSANA

1. Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangi atau tidak


menggunakan obat kimiawi. Jika ibu menggunakan obat kimiawi
terlalu banyak, dikhawatirkan akan terbawa ASI ke bayi yang nantinya
akan menyusu dalam proses inisiasi menyusu dini.
2. Para petugas kesehatan yang membantu ibu menjalani proses
melahirkan, akan melakukan kegiatan penanganan kelahiran seperti
biasanya. Begitu pula jika ibu harus menjalani operasi caesar.
3. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa
menghilangkan vernix (kulit putih). Vernix (kulit putih) menyamankan
kulit bayi.
4. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit
bayi melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala
bayi dapat dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu
diselimuti.
5. Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk
mencari sendiri puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting
susu). Pada dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari
puting susu ibunya.
6. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu
didukung dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum
menyusu. Posisi ibu yang berbaring mungkin tidak dapat mengamati
dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayi.
7. Bayi tetap dibiarkan dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu
sampai proses menyusu pertama selesai.
8. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang,
diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.
9. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung
memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi
menginginkannya, karena kegiatan menyusui tidak boleh dijadwal.
Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan
bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa dekat
dengan ibu, dan selain tiu dapat memudahkan ibu untuk beristirahat
dan menyusui.

4
BAB IV

DOKUMENTASI

1. Pencatatan persalinan
2. Pencatatan jumlah IMD pada persalinan

Anda mungkin juga menyukai