A. Wawancara Pengkajian Kesehatan
Wawancara pengkajian kesehatan untuk menentukan masalah pada sistem endokrin dapat menjadi
bagian dari penapisan kesehatan atau pengkajian kesehatan total, atau dapat berfokus pada keluhan utama
(misalnya peningkatan berkemih atau perubahan tingkat energi). Jika pasien memiliki masalah dengan fungsi
endokrin, perawat menganalisis awitanya, karateristik dan perjalanannya, keparahan, faktor pencetus dan
pereda, dan gejala yang terkait, dengan memperhatikan waktu dan keadaan. Sebagai contoh, perawat dapat
memberikan pertanyaan berikut.
1. “Bisa anda jelaskan kapan anda menyadari pembengkakan dibagian depan leher anda? Apakah anda
merasakan ada perubahan pada tingkat energi anda? Jika ya, seperti apa.”
2. “Kapan anda pertama kali menyadari bahwa tangan dan kaki anda bertambah besar.”
3. “Apakah anda merasa bahwa nafsu makan anda meningkat meski berat badan anda turun?”
Riwayat kesehatan mencakup informasi tentang riwayat medis pasien, riwayat keluarga, dan riwayat
sosial dan pribadi. Tanya pasien tentang perubahan apapun pada tumbuh kembang serta tinggi dan berat
badannya. Perubahan ukuran ekstermitas sering kali dapat dideteksi dengan menanyakan apakah pasien harus
membesarkan cincin atau membeli sarung tangan dan sepatu yang jauh lebih besar. Pembesaran leher dapat
diidentifikasi dengan menanyakan apakah pasien mengalami kesulitan mencari kemeja atau blus yang kerah
lehernya pas. Selain itu gali juga perubahan seperti sulit menelan; peningkatan atau penurunan rasa haus, selera
makan, dan/ atau berkemih; perubahan penglihatan ; gangguan tidur ; perubahan pola distribusi rambut
(misalnya peningkatanrambut wajah pada wanita); perubahan menstruasi;perubahan ingatan atau kemampuan
berkonsentrasi; dan perubahan tekstur rambut dan kulit. Tanyakan pada pasien apakah pernah mengalami
cedera atau operasi kepala, serta hospitalisasi sebelumnya, kemoterapi, radiasi (khususnya pada leher), dan
penggunaan obat-obatan (khususnya hormon atau steroid)
Perawat juga menanyakan tentang pekerjaan dan riwayat sosial pasien. Tanyakan juga tentang
kepuasan pasien terhadap pekerjaan, hubungan pribadi, dan gaya hidupnya. Area pengkajian lainnya meliputi
cara koping yang biasa digunakan pasien; konsumsi alkohol, merokok, atau obat-obatan ; diet (termasuk
penambahan atau penurunan berat badan); pola olahraga; dan pola tidur. Meski pasien mungkin tidak
menyadari perubahan dalam perilakunya, anggota keluarga dapat memberi informasi penting.
Tabel 1. Wawancara pengkajian kesehatan
Pola Kesehatan Fungsional Pertanyaan Wawancara dan Pernyataan Arahan
1
c. Jika anda pernah memiliki masalah dengan kelenjar
tersebut, bagaimana cara pengobatannya
(medikasi, pembedahan, diet, penggantian
hormon) ?
d. Apakah anda merokok, minum alkohol, dan/atau
sesekali menggunakan narkoba? Jika ya, berapa
banyak dan apa jenisnya ?
e. Apakah anda pernah diperiksa untuk gula darah
rendah atau tinggi ?
Eliminasi a. Apakah anda merasakan ada perubahan pada
warna, bau, jumlah, atau frekuensi berkemih? Jika
ya, jelaskan.
b. Apakah anda pernah mengalami batu ginjal? Jika
ya, bagaimana pengobatannya ?
2
c. Apakah ada perubahan pada buang air besar anda
(seperti diare atau konstipasi)? Jika ya, jelaskan
perubahan tersebut.
3
Peran-Hubungan a. Bagaimana perasaan anda karena kondisi tersebut?
Apakah penyakit ini memengaruhi hubungan anda
dengan orang lain?
b. Apakah ada dikeluarga anda yang mengalami
gangguan endokrin? Jika ya, kapan mulainya dan
bagaimana pengaruhnya pada mereka? Siapa saja
anggota keluarga yang terkena dan pada usia
berapa mulai terkenannya?
(LeMone, Priscilla. Buku ajar keperawtan medikal bedah : gangguan endokrin. 2016. Jakarta : EGC)
4
PENGKAJIAN SISTEM ENDOKRIN SECARA UMUM
A. Pengkajian Fisik Sistem Endokrin
Pengkajian fisik sistem endokrin dapat dilakukan sebagai bagian dari pengkajian kesehatan total atau
dapat difokuskan pada pengkajian pasien yang diketahui atau diduga memiliki masalah dengan fungsi endokrin.
Satu-satunya endokrin yang dapat dipalpasi adalah kelenjar tiroid; meski begitu, pengkajian lain yang
memberikan informasi tentang patofisiologi endokrin mencakupi inspeksi kulit, rambut, kuku, tampilan wajah,
refleks, dan sistem muskuloskeletal. Kecenderungan pengukuran dan pemantauan tinggi dan berat badan serta
tanda-tanda vital juga memberikan petunjuk jika ada perubahan pada fungsi sistem endokrin.
Tabel 2. Pengkajian sistem endokrin
NO Tehnik/Temuan Normal Temuan Tidak Normal
5
hipotiroidisme; kuku tipis dan mudah
patah serta rambut tipis dan halus
dapat dijumpai pada hipertiroidisme.
c. Hirsutisme ( rambut pada wajah , dada,
atau abdomen yang berlebihan ) dapat
dijumpai pada sindrom Cushing.
3 Pengkajian Wajah
Inspeksi simetrisitas dan bentuk wajah. Wajah harus a. Berbagai bentuk da struktur dapat
simetris bilateral. mengindikasikan pertumbuhan yang
tidak normal misalnya akromegali
(pertumbuhan tulang yang
terus-menerus akibat hipersekresi
hormon pertumbuhan).
b. Eksoftalmus (mata melotot) dapat
dijumpai pada hipertirodisme.
Inspeksi posisi mata. Mata harus sama posisinya pada
kedua sisi wajah. Kelopak mata harus menutupi mata.
4 Pengkajian Kelenjar Tiroid
Palpasi ukuran dan konsistensi kelenjar tiroid. a. Tiroid dapat membesar pada pasien
dengan penyakit Graves atau gondok
(pembesaran kelenjar tiroid).
b. Nodul multipel dapat dijumpai pada
kelainan metabolik, sementara adanya
satu nodul dapat mengindikasikan kista
atau tumor jinak atau ganas.
c. Nodul tunggal yang membesar
menunjukkan keganasan.
5 Pengkajian Fungsi Motorik
Kai refleks tendon dalam. Refleks tendon dalam dikaji a. Peningkatan refleks dapat dijumpai
dengan palu refleks dan meliputi refleks bisep, refleks pada hipotiroidisme; penurunan refleks
brakioradialis, refleks trisep, refleks patela dan refleks dapat dijumpai pada hipotiroidisme.
Achilles. Nilai normal berkisar dari + 1 (ada,tetapi
menurun) hingga +2 (normal) hingga +3 (meningkat).
6 Pengkajian Fungsi Sensoris
6
Periksa sensitivitas pasien terhadap nyeri,suhu,vibrasi, a. Neuropati dan parestesia (perubahan
sentuhan ringan, dan stereognosis (kemampuan untuk sensasi) perifer dapat terjadi pada
mengidentifikasi suatu benda melalui sentuhan). diabetes, hipotirodisme, atau
Bandingkan area simetris pada kedua sisi tubuh dan akromegali.
bandingkan region distal dan proksimal ekstermitas.
Minta pasien untuk menutup matanya.
■ Untuk memeriksa nyeri, gunakan ujung yang
tumpul dan tajam peniti baru. Buang peniti setelah
digunakan.
■ Untuk mengukur suhu, gunakan cangkir atau
wadah lain berisi air dingin dan hangat.
■ Untuk memeriksa vibrasi, gunakan garpu tala di
atas satu sendi jari tangan atau jari kaki pasien.
■ Untuk memeriksa sentuhan ringan, gunakan
gulungan kapas.
■ Untuk memeriksa stereognosis, taruh di tangan
pasien benda yang sederhana dan familiar, seperti
karet gelang, bola kapas atau kancing. Minta
pasien untuk menebak benda tersebut.
7 Pengkajian Muskuloskeletal
Inspeksi ukuran dan proporsi struktur tubuh pasien. a. Ukuran tubuh yang terlalu pendek
Ukuran dan proporsi struktur tubuh harus sama dapat menandakan kekerdilan ( suatu
bilateral. kondisi yang ditandai dengan ukuran
tubuh yang pendek); insufisiensi
hormon pertumbuhan hipofisis adalah
salah satu penyebabnya.
b. Tulang yang sangat besar dapat
mengindikasikan akromegali, yang
disebabkan oleh kelebihan hormon
pertumbuhan.
8 Mengkaji Tetani akibat Hipokalsemia
Kaji Tanda Trousseau (suatu pemeriksaan untuk a. Penurunan kadar kalsium
hipokalsemia) dengan hasil tetani (spasme otot yang menyebabkan tangan dan jari tangan
tonik) dengan mengembangkan manset tekanan pasien berkontraksi (spasme karpus).
tekanan lebih besar dari tekanan darah sistolik selama
2-5 menit. Tanda Trousseau dibahas terkait dengan
hipokalsemia.
7
Kaji Tanda Chvostek (suatu pemeriksaan untuk a. Penurunan kadar kalsium
hipokalsemia) dengan cara mengetukkan jari tangan menyebabkan otot wajah lateral pasien
Anda di depan telinga pasien pada sudut rahang. Tanda berkontraksi.8
Chvostek positif menyebabkan seringai wajah akibat
kontraksi berulang pada otot wajah. Tanda Chvostek
dibahas dan diilustrasikan terkait dengan hipokalsemia.
(LeMone, Priscilla. Buku ajar keperawtan medikal bedah : gangguan endokrin. 2016. Jakarta : EGC)
PENGKAJIAN FOKUS SISTEM ENDOKRIN
ANAMNESIS
Pokok-pokok umum :
1. Riwayat penyakit dahulu
Tuberculosis dan infeksi HIV dikaitkan dengan infusiensi adrenal
2. Riwayat obat-obatan
Paparan berlebihan kortikosteroid menyebabkan gambaran cushingoid dan obat-obatan antagonis
dopamine seperti haloperidol dan domperidon.
3. Riwayat penyakit keluarga
Penyakit tiroid dan diabetes mellitus dapat bersifat tutu-temurun dalam keluarga,sindrom neoplasia
endokrin mutipel merupakan kelainan yang jarang ditemui bersifat autosomal dominan.
Pengkajian Fokus pada Sistem Endokrin
1. TIROID
Anamnesis
Keluhan utama
Tanyakan mengenai :
a. Kehilangan/penembahan berat badan akhir-akhir ini,perubahan nafsu makan ,diare atau
konstipasi
b. Triabilitas kesulitan tidur,hiperaktifitas,dan rasa lebih berlebihan
c. Intoleransi panas atau dingin t
d. Tromor,palpitasi atau keringat berlebihan
e. Perubahan kulit atau rambut(kekeringan atau keringat berlebihan,rambut kering kasar atau
alopesia)
f. Jegala mata:diplopia,nyeri iritasi atau seperti ada yang mengganjal
Riwayat penyakit dahulu,riwayat penyakit keluarga,riwayat soaial
Tanyakan mengenai :
a. Terapi obat (amiodaron dan litium berkaitan dengan hipotiroidisme)obat –obat anti tiroid
b. Riwatat penyakit tiroid atau autoimun dalam keluarga
8
c. Tinggal di daerah defisiensi yodium,misalnya andes,Himalaya afrika tengah,dapat
menyebabkan goiter dan yang lebih jarang hipotiroidisme
Urutan pemeriksaan secara umum :
KELENJAR TIROID
Urutan pemeriksaan
1) Inspeksi leher dri arah depan berikan pasien segalas air dan mintalah ia untuk minum.
Perrhatikan apakah terliht benjolan saat ia menelan
2) Mintalah pasien untuk duduk dengan otot-otot leher dalam keadan relaksasi dan
berdirilah dibelakangnya letakan tangan anda dengan lembut pada leher bagian depan
dengan jaro-jari telunjuk anda saling bersntuhan.mintalah dia untuk bergerak naik
beberapa pasien akan merasa palpasi leher tidak menyenangkan perhatikan tanda-tanda
kegelisahan saat melakukan pemeriksaan ini.
3) Catat ukuran,bentuk ,dan konsitensi dari pembesaran apapun lakukan perabaan dan
rasakan apakah teraba thrill
4) Ukurlah nodul diskred apapun dengan menggunakan caliper
5) Catat lingkar leher maksimum pada goiter yang besar dengan menggunakan pita
pengukur(diperlukn suatu pengukuran objektiv untuk pementauan lanjutan jangka
panjang)
6) Auskultasi dengan menggunakan stetoskop anda untuk mencari adalah bruid tiroid. bruid
tiroid
a. Mungkin disalah artikan dengan bunyi lainnya: bruid dari arteri karotis atau yang
ditransmesilkan dari aorta terdengar lebih keras sepanjang garis arteri.tekanan
lembut dalam waktu pendek sepanjang akar leher akan menghentikan vineushum
yang berasal vena jugulris interna
Tabel 3. Temuan abnormal kelenjar tiroid
9
2. Bentuk permukaan dan konsitensi simple
goiter atau goiter sederhana relative
simmetris pada tahap awal namun
sringkali menjadi nodular seirirng dengan
waktu pada penyakit graves permukaan (B)
kelenjar tiroid biasanya rata dan
difus,sedangkan permukaan pada goiter
uninodular atau multinoduar tidak
rata(gambar 5.5) nodul didalam kelenjar
dapat besar atau[un kecil ,tunggal atau
multiple dan biasanya jinak ,.konsistensi
(D)
3. Mobilitas sebagian besar goiter akan Hipotiroidisme Graves (A) wajah yang khas,
bergerak ke atas saat proses menelan (B) penyakit inflamasi mata yang berat pada
goiter yang sangat besar mungkin tidak kelainan tiroid. (C) Thyroid acropachy. (D)
dapat di gerakan dan kanker tiroid Miksedema pretibia
invasive dapat menyebabkan perlekatan
kelenjar di struktuk di sekitarnya
4. Bruid tiroid hal ini dapat timbul pada
hipertiroidisme dan mandakan aliran
darah yang sangat meningkat dapat pula
terkaid dengan thrill yang teraba.
(A) (B)
10
Goiter (A dan B) penyakit Graves-difus. (C)
nodul foksik uninodular. (D) Multinodular.
2. Paratiroid
Anamnesis
Tanyakan mengenai :
a. Riwayat operassi atau penyinaran daerah leher atau tiroid
b. Polyuria,polidipsi atau batu ginjal
c. Fraktur
d. Nyeri nperut atau konstipasi
e. Keram otot
f. Kebingungan atau gejala psikiatrik
Urutan pemeriksaan fisik
KELENJAR PARATIROID
1) Perhatikan leher untuk mencari bekas luka operasi sebelumnya
2) Nilai stus mental pasien (hlm 21)
3) Ukurlah tekanan darah dan kaji status hidrasi pasien
4) Lihatlah kedua tangan pasien minta pasien untuk menggepalkan tangganya dan nilai
panjang metkarpala
5) Uji adakah kelemahan otot (hlm 261)dan hiperrefleksia
6) Uji adakah tetanilaten tempatkan manset TD pada lengan atas dan kembangkan hingga
diatas tekanan sistolik selama 3 menit pada tangan kontraksi otot karpal akan
menghasilkan gembaran khs berupa abduksi ibujari sendi interpalang prosimal dan sendi
metakarpofalangeal
7) Carilah tanda-tanda frajtur yang baru terjadi atau nyeri tekanan pasca tulang
8) Gunakan slip lamp untuk melihat adanya klasifikasi kornea
9) Lakukan pemeriksan unrinalsis
11
Tabel 4. Temuan abnormal kelenjar paratiroid
Temuan abnormal Gambar
memendek
(C) (D)
Penyakit paratiroid. (A) ‘Brown tumour’ falang
(jari tengah) pada hiperparatiroidisme. (B)
Klasifikasi kornea pada hiperpatiroidisme. (C)
Pseudohipoparatiroidisme : metakarpal yang
pendek. (D) Hal ini jelas terlihat saat pasien
mengepalkan tangannya
3. PANKREAS
A. Diabetes melitus
Urutan pemeriksaan
Pankreas
1) Cari tanda penurunan berat badan dan dehidrasi
2) Cium aroma nafas pasien untuk mencari aroma manis keton. (ketoasidosis diabetik)
3) Pemeriksaan kulit : carilah tanda infeksi dan ruam. Lihat adakah
4) Ukur denyut arteri dan tekanan darah serta lakukan pemeriksaan sistem kardiovaskuler
dan sistem vaskular perifer.
5) Periksa sistem respirasi dan gastrointestinal
6) Periksa sistem sarap pusat
12
7) Tes kemampuan penglihatan/visus dan periksalah mata serta fundus optik
8) Lakukan pemeriksaan urinalisis
13
(C) Xantomata erupatif
B. Kaki Diabetik
Urutan pemeriksaan
Pasien dengan diabtes memiliki resiko untuk mengalami luk pada kaki selama hidupnya sebesar 15%, yang
sangat rentan terhadap infeksi. Pengenalan diri pasien yang berisiko mengalami kaki diabetik sangatlah
penting. Ada 2
1) Neuropatik : neuropati mendonimasi , sedangkan aliran darah arteri besar masih baik
2) Neuroiskemik : terdapat aliran darah arteri yang menyebabkan timbulnya iskemia dan
mengksaserbasi neuropati . infeksi dapat menjadi komplikasi pada kedua sebab tersebut.
3) Inspeksi :
a. Lihat adakah kerontokan rambut dan distrofi kuku
b. Periksa kulit (termasuk celah antara jari untuk mencari kalus tebal, infeksi dan luka.
c. Minta pasien untuk beridi dan nilai lengkung kakinya
d. Lihat adakah deformitas persendian kaki
4) Palpasi :
a. Rasakan suhu kaki
b. Periksa denyut arteri dorsalis pedis dan tibialis posterior. Jika tidak teraba, lakukan
pemeriksaan Doppler untuk mengevaluasi mata kaki : indeks tekanan
brakialis/branchial pressure index.
Uji untuk neuropati perifer : gunakan monofilamen nilon dengan gaya tekanan berukuran 10 gram untk
menimbulkan rangsan standar yang dapat terus berulang. Teknik dan lokasi terbaik untuk menguji ini adalah
dibagian telapak dan punggung kaki.
14
Tabel 6. Temuan abnormal kaki diabetik
Temuan abnormal Gambar
15
Urutan pemeriksaan
1) Lihat wajah, adakah tanda kulit yang kasar, tebgal dan berminyak, pembnesaran
huidung, prognathism (protrusi mandibula) dan pemisahan gigi bawah (Gambar 5.14A,
B).
2) Periksa tangan dan kaki. Lihat pembesaran jaringan lunak dan komplikasi yang
diakibatkannya, misalnya cincin atau sepatu yang menjadi terlalu ketat, sindrom carpal
tunnel (Gambar 5.14C, D).
3) Nilai lapang pandang: ekspansi tumor dapat menyebabkan tekanan pada kiasma
optikum, menyebabkan kerusakan lapang pandang, terutama hemiaopia bitemporal
(Gambar 12.3).
4) Periksa tekanan darah dan urinalisis. Hipertensi dan diabetes mellitus seringkali saling
berhubungan.
(A) (B) (C)
Akromegali (A) Wajah yang khas, (B) Gigi bawah berjarak, (C) Tangan yang besar dan gemuk.
16
B. Hipopituitarisme
Urutan pemeriksaan
Carilah :
1) Warna kulit yang sangat puca (kombinasi anemia ringan dan defisiensi hormone
penstimulasi melanosit/melanocyte-stimulating hoemone).
2) Tidak ada rambut aksila.
3) Berkurang/tidak ada rambut seksual sekunder (disebabkan defisiensi gonadotropin)
(Gambar 5.15).
4) Atrofi testi.
5) Periksalah mata dan adanya: kerusakan lapang pandang (paling sering hemianopia
bitemporal); atrofi optic atau kerusakan saraf kranialis (II,IV, dan VI) yang disebabkan
tumor yang menekan kiasma optikum, saraf optic, atau sinus kavernosus.
17
(A) (B)
Hipopituitarisme. (A) Hipopituitarisme akibat adenoma hipofisis (perhatikan kulit yang pucat halus). (B)
Tidak adanyan rambut aksila.
5. ADRENAL
A. Sindrom Cushing
Sindrom Chusing disebabkan paparan kortikosteroid endogen maupun eksogen secara
berlebihan. Sebagian besar kasus berupa Chusing iarogenik akiba efek samping terapi
kortikoseroid. Cushing ‘endogen’ biasanya terjadi akibat mikroadrenoma hipofisis yang
m,ensekresikan ACH. Penyebab lain meliputi tumor primer adrenal atau sekresi ektopi ACH.
Efek katabolik steroid menyebabkan pemecahan jaringan secara luas (terutama dikulit,otot dan
tulang) disertai akumulasi sentral lemak tubuh. Miopati proksimal, kerenanan fraktur, purpura
spontan, penipisan kulit, dan kerentanan terhadap infeksi sering dijumpai (Gambar 5.16). pasien
juga menderita hiperensi.
Urutan pemeriksaan
Sindrom cushing
1) Lihat wajah dan penampilan umum pasien untuk obesitas sentral dan wajah bundar
(Gambar 5.16)
2) Periksa kulit untuk mencari penipisan, hiperpigmentasi, jerawat, hirsutisme, memar,
striae ( terutama di perut) dan tanda-tanda infeksi aau penyembhan luka yang buruk.
3) Periksa tekanan darah.
4) Pemeriksaan tungkai bawah untuk mencari kelemahan otot proksimal dan edema.
5) Pemeriksaan mata untuk mencari katarak, dan perubahan hipertensi (Gambar 6.16)
6) Lakukan pemeriksaan urinalisis (Kotak 5.6).
(A) (B)
18
(C) (D)
Sindrom Cushing (A) Facies Cushingoid. (B) Setelah operasi kuratif hipofisis. (C) Gambaran tipikal : wajah
bulat, obestitas sentral, wasting otot proksimal, dan striae kulit. (D) Penipisan kulit : purpura yang
disebabkan oleh tekanan jam tangan.
B. Penyakit Addison
Penyakit Addison disebabkan sekresi kortisol yang tidak adekuat, umumnya bersifat sekunder
akibat destruksi autoimun korteks adrenal. Gejala bersifat nonspesifik, namun dapat erjadi
kelemahan, kram otot, mual, muntah, diare, aau konsipasi.
Urutan pemeriksaan
1) Lihatlah tanda-tanda penurunan berat badan.
2) Periksa seluruh permukaan kulit untuk mencari pigmentasi abnormal atau berlebih: hal
ini peling jelas pada daerah yang terpapar matahari atau epitel yang terkena atau tekanan
– lipatan kulit, mukosa bukal, dan bekas luka y6ang baru (Gambar 5.17A-C). Pigmentasi
berlebih diproduksi oleh melanocyte-stimulating hormone pada insufiensi adrenal
primer. Hal ini paling nyata pada orang kulit putih Eropa. Vitiligo (epigmentasi area kulit)
terjadi pada 10-20% pasien dengan penyakit Addison (Gambar 5.17D).
3) Periksa tekanan darah dan uji hipotensi postural 9hlm. 114). Hipotensi dan hipotensi
postural terjadi akibat penurunan efek meneralokortikoid.
19
(A) (B)
(C) (D)
Penyakit Addison. (A) Pigmentasi wajah. (B) Pigmentasi bukal. (C) Pigmentasi lipatan kulit. (D)
Vitiligo-tampak mencolok akibat pigmentasi addisonian pada kulit yang ‘normal’.
20
Metastasis hepar dari tumor karsinoid usus tengah melepaskan zat kimia vasoaktif kedalam
sirkulasi sistemik akan menyabebkan kemerahan (flashing), diare, dan benokospasme. Posisi
membengkuk, olahraga, atau bahkan gerakan palpasi pada hepar yang membesar akan
mengidentifikasi kemerahan wajah yang khas. Telangtektasis wajah yang permahan terjadi
bertahun-tahun setelah flashing karsinoid (gambar5.2)
Urutan pemeriksaan
Secara saksama, observasi tampilan keseluruhan pasien, tingkah laku, dan habitus untuk mencari petunjuk
diagnostik:
1) Aapakah ia tampak gelisah dan agitasi (hipertiroidisme) atau lambat dan letargis
(hipotiroidisme)
2) Ukur tinggi dan berat bedan dan hitung indeks massa tubuh (mm,55). Gunakan
stadiometer pada anak dan remaja. Jika pasien obese, lemak akan terdistribusi di daerah
sentral, misalnya pada sindrom cushing atau defisiensi GH.
3) Lihatlah tanpa kifosis toraks, yang mungkin merukana adanya tanda kolpas vertebra
osteoporotik.
4) Inspeksi wajah dan mata untuk mencari petunjuk cepat diagnosis endokrin (gambar 4.4A,
5.14A, 5.16A, 5.17A, 5.18A)
5) Lihatlah mulut untuk mencari pembesaran dagu dan lidah (akromegali) dana pigmentasi
bukal (penyakit addison)
6) Pemeriksaan tangan: berjabat tangan dapat memberikan petunjuk diagnosis, misalnya
tremor dana telapak tangan yang berkeringat pada hipertiroidisme. Carilah pertumbuhan
berlebih jaringan jaringan lunak (akromegali) atau dismorfisme (panjang abnormal
metakarpal pada pseudohipoparatiroidisme): pigmentasi lipatan kulit (penyakit addison):
wasting otot benar akibat sindrom carpal tunnel (hipotiroidisme, akromegali) (gambar
14.29B).
7) Pemeriksaan seluruh permukaan kulit: adakah pucat yang abnormal (hipopitutarisme),
pletora (sindrom cushing atau karsinoid). Pasien dengan sindrom cushing seringkali
memiliki kulit yang tipis dan rapuh dengan memar akibat trauma kecil (gambar 5.16O).
inspeksi aksila dan lipat paha untuk mencari akantosis nignkras (obesitas, diabetes
melitus) (gambar 5.11A)
8) Apakah rambut pada tubuh normal dalam hal kualitas dan jumlahnya? Lihat adakah
hirsutisme pada wanita (sindrom ovarium polikistik: gambar 5.19) dan hilangnya rambut
pada aksila dan lipat paha (hipopitultarisme) (gambar 5.15B)
9) Nilai laju denyut arteri, irama, dan volimenya. Takikardia dana fibralasi atrium
menandakan tikotoksikosis.
21
10) Catat tekanan darah, hipertensi merupakan gambaran sejumlah kelainan endokrin,
misalnya sindrom cushing, feokromositmia. Sindrom conn (hiperaldosteronisme) (kotak
5.1). hipertensi postura (hlm, 114) terjadi pada insufisiensi adrenal.
11) Pemeriksaan mata: carilah gambaran penyakit tiroid. Nilai ketajaman penglihatan dan
lakukan funduskopi pada pasien dengan diabetes melitus. Nilai ketajaman penglihatan dan
lapang pandang (hlm,288) pada pasien yang diduga menderita tumor hipofisis (untuk
mendeteksi hemianopia bitemporal akibat kompresi klasma optikum). Carilah atrofi optik
pada pasien dengan kompresi jalur optik dalam waktu lama (gambar 12.31A)
12) Periksalah leher untuk ,mencari goiter. Jika ada, catat ukuran permukaan dan
konsistensinya
13) Cari adakah ginekomastia (umum pada sindrom klinefetter. Gambar 5.1B) dan galaktorea:
dengan lembut, pijatlah jaringan payudara kearah putting susu untuk melihat adakah air
susu yang keluar. Jelaskan sebelum anda melakukan pemeriksaan ini,dan perhatikan
reaksi pasien dengan seksama karena hal ini dapat menimbulkan
14) Pemeriksaan abdomen: cairan striae ungu (sindrom cushing), sindrom karsinoid berkaitan
dengan hati yang teraba, nodular, yang terkadang akan teraba sangat membesar. Tumor
adrenal kadang teraba palpasi dapat menyebabkan timbulnya hipertensi paroksismal
15) Infeksi tungkai bawah ungtuk mencari miksedema pretibal (penyakit graves: gambar
5.4D), wasting atau kelemahan otot proksimal (sindrom cushing dan hipertiroidisme), dan
infeksi tendon yang terlambat (hipotiroidisme)
16) Periksalah kaki untuk mencari tanda-tanda neuropati diabetik, iskemia,dan ulkus
17) Pemriksaaan genetalia eksterna (hlm. 225). Inspeksi jumlah rambut pubis dan dilakukan
staging status pubertas pada semua remaja dengan menggunakan skala tanner (Bab 10).
Pada laki-laki, catat ukuran dan konsistensi testis (hlm. 238). Pada wanita, carilah
gambaran virillsasi.
18) Lakukan pemeriksaan urin untuk glukosa, keton, protein dan nitjit
19) Evaluasi formal psikologis (hlm 25) mungkin tepat untuk beberapa pasien (sindrom
cushing, hiperparatiroidisme).
22
(A) (B)
Sindrom Karsinoid (A) Kemerahan (flushing) pada karsinoid akut (B) Telangiektasis kronik.
23