Anda di halaman 1dari 23

WAWANCARA POLA KESEHATAN FUNGSIONAL SISITEM ENDOKRIN 

 
A. Wawancara Pengkajian Kesehatan  
Wawancara  pengkajian  kesehatan  untuk  menentukan  masalah  pada  sistem  endokrin  dapat  menjadi 
bagian  dari  penapisan  kesehatan  atau  pengkajian  kesehatan  total,  atau  dapat  berfokus  pada  keluhan  utama 
(misalnya  peningkatan  berkemih  atau  perubahan  tingkat  energi).  Jika  pasien  memiliki  masalah  dengan  fungsi 
endokrin,  perawat  menganalisis  awitanya,  karateristik  dan  perjalanannya,  keparahan,  faktor  pencetus  dan 
pereda,  dan  gejala  yang  terkait,  dengan  memperhatikan  waktu  dan  keadaan.  Sebagai  contoh,  perawat  dapat 
memberikan pertanyaan berikut.  
1. “Bisa  anda  jelaskan  kapan  anda  menyadari pembengkakan dibagian depan leher anda? Apakah anda 
merasakan ada perubahan pada tingkat energi anda? Jika ya, seperti apa.” 
2. “Kapan anda pertama kali menyadari bahwa tangan dan kaki anda bertambah besar.” 
3. “Apakah anda merasa bahwa nafsu makan anda meningkat meski berat badan anda turun?” 
  Riwayat  kesehatan  mencakup  informasi  tentang  riwayat  medis  pasien,  riwayat  keluarga,  dan  riwayat 
sosial  dan  pribadi.  Tanya  pasien  tentang  perubahan  apapun  pada  tumbuh  kembang  serta  tinggi  dan  berat 
badannya.  Perubahan  ukuran  ekstermitas  sering  kali  dapat  dideteksi  dengan  menanyakan  apakah  pasien  harus 
membesarkan  cincin  atau  membeli  sarung  tangan  dan  sepatu  yang  jauh  lebih  besar.  Pembesaran  leher  dapat 
diidentifikasi  dengan  menanyakan  apakah  pasien  mengalami  kesulitan  mencari  kemeja  atau  blus  yang  kerah 
lehernya  pas.  Selain  itu  gali  juga perubahan seperti sulit menelan; peningkatan atau penurunan rasa haus, selera 
makan,  dan/  atau  berkemih;  perubahan  penglihatan  ;  gangguan  tidur  ;  perubahan  pola  distribusi  rambut 
(misalnya  peningkatanrambut  wajah  pada  wanita);  perubahan  menstruasi;perubahan  ingatan  atau kemampuan 
berkonsentrasi;  dan  perubahan  tekstur  rambut  dan  kulit.  Tanyakan  pada  pasien  apakah  pernah  mengalami 
cedera  atau  operasi  kepala,  serta  hospitalisasi  sebelumnya,  kemoterapi,  radiasi  (khususnya  pada  leher),  dan 
penggunaan obat-obatan (khususnya hormon atau steroid) 
Perawat  juga  menanyakan  tentang  pekerjaan  dan  riwayat  sosial  pasien.  Tanyakan  juga  tentang 
kepuasan  pasien  terhadap  pekerjaan,  hubungan  pribadi,  dan  gaya  hidupnya.  Area  pengkajian  lainnya  meliputi 
cara  koping  yang  biasa  digunakan  pasien;  konsumsi  alkohol,  merokok,  atau  obat-obatan  ;  diet  (termasuk 
penambahan  atau  penurunan  berat  badan);  pola  olahraga;  dan  pola  tidur.  Meski  pasien  mungkin  tidak 
menyadari perubahan dalam perilakunya, anggota keluarga dapat memberi informasi penting.  
 
Tabel 1. ​Wawancara pengkajian kesehatan  
Pola Kesehatan Fungsional  Pertanyaan Wawancara dan Pernyataan Arahan 

Persepsi  kesehatan–penatalaksanaan  a. Jelaskan  keadaan  kesehatan  anda  secara 


kesehatan   keseluruhan,  beri  nilai  dari  angka  1-10  dengan nilai 
10  sebagai  kesehatan  terbaik  yang  pernah  anda 
rasakan. 
b. Jelaskan  masalah  yang  pernah  anda  alami  dengan 
kelenjar  endokrin  (hipofisis,  tiroid,  paratiroid, 
pankreas, ovarium, testis). 

1
c. Jika anda pernah memiliki masalah dengan kelenjar 
tersebut,  bagaimana  cara  pengobatannya 
(medikasi,  pembedahan,  diet,  penggantian 
hormon) ? 
d. Apakah  anda  merokok,  minum  alkohol,  dan/atau 
sesekali  menggunakan  narkoba?  Jika  ya,  berapa 
banyak dan apa jenisnya ?  
e. Apakah  anda  pernah  diperiksa  untuk  gula  darah 
rendah atau tinggi ? 

Nutrisi-metabolik    a. Uraikan  apa  yang  anda  makan  dan  berapa  banyak 


(dan  jenisnya)  cairan  yang  anda  minum  dalam 
waktu 24 jam. 
b. Apakah  anda  mengonsumsi  suplemen  makanan, 
jamu, atau vitamin ? 
c. Apakah  anda  merasakan  ada perubahan pada rasa 
lapar dan rasa haus anda ? 
d. Apakah  berat badan anda berubah? Jika ya, berapa 
kg dan sudah berapa lama ? 
e. Apakah  anda  merasakan  ada  perubahan  pada 
tingkat energi anda? Jika ya, jeaskan. 
f. Apakah  anda  merasakan  ada  perubahan  pada 
kemampuan  untuk  menoleransi panas atau dingin? 
Jika ya, jelaskan perubahan tersebut. 
g. Apakah  anda  merasakan  ada  kesulitan  menelan? 
Jelaskan. 
h. Apakah  anda  merasakan  ada  perubahan  pada 
tekstur kulit anda? Jika ya, apa saja?   

 
 
Eliminasi   a. Apakah  anda  merasakan  ada  perubahan  pada 
warna,  bau,  jumlah,  atau  frekuensi  berkemih?  Jika 
ya, jelaskan. 
b. Apakah  anda  pernah  mengalami  batu  ginjal?  Jika 
ya, bagaimana pengobatannya ? 

2
c. Apakah  ada  perubahan  pada  buang air besar anda 
(seperti  diare  atau  konstipasi)?  Jika  ya,  jelaskan 
perubahan tersebut. 

Aktivitas-Latihan   a. Uraikan aktivitas fisik anda sehari-hari 


b. Apakah  tingkat  energi  anda  meningkat  atau 
menurut? Jelaskan. 
c. Apakah  beberapa  aktivitas  membuat  anda  sangat 
lelah? Jelaskan yang anda rasakan. 

Tidur-Istirahat   a. Berapa jam anda tidur pada malam hari? 


b. Apakah  anda  merasa  gugup  dan  tidak  dapat 
beristirahat? Jelaskan  
c. Apakah anda pernah berkeringat pada malam hari? 
Jika ya, jelaskan 

Kognitif-Persepsi  a. Apakah  anda  merasakan  ada  masalah  pada 


ingatan anda? Apa itu? 
b. Apakah  anda  merasa  gelisah,  cemas,  atau 
bingung? Jelaskan  
c. Apakah  anda  merasa  ada  perubahan  pada  suara 
anda? Jelaskan. 
d. Apakah  anda  merasa  ada  perubahan  pada  warna 
atau  kondisi  kulit  dan  rambut  anda  (warna, 
kekeringan, berminyak, memar)? Jika ya, jelaskan  
e. Apakah  anda  merasa  sakit  kepala,  hilang  ingatan, 
perubahan sensasi, depresi? Jika ya, uraikan. 
f. Apakah  anda  merasa  ada  perubahan  pada 
penglihatan anda? Jika ya, jelaskan  
g. Apakah  anda  pernah merasakan palpitasi jantung ? 
kapan terjadinya? 
h. Apakah  anda  pernah  merasakan  nyeri  abdomen? 
Seperti apa dan dimana yang nyeri? 
i. Apakah  anda  pernah  merasakan  nyeri  atau 
kekakuan pada otot dan sendi anda?  

Persepsi Diri-Konsep Diri   a. Bagaimana perasaan anda karena kondisi tersebut? 


b. Bagaimana perasaan anda harus meminum obat? 

3
Peran-Hubungan   a. Bagaimana perasaan anda karena kondisi tersebut? 
Apakah  penyakit  ini  memengaruhi  hubungan  anda 
dengan orang lain? 
b. Apakah  ada  dikeluarga  anda  yang  mengalami 
gangguan  endokrin?  Jika  ya,  kapan  mulainya  dan 
bagaimana  pengaruhnya  pada  mereka?  Siapa  saja 
anggota  keluarga  yang  terkena  dan  pada  usia 
berapa mulai terkenannya? 

Koping Stres-Toleransi  a. Apakah  stres  membuat  kondisi  anda  bertambah 


buruk? Jelaskan  
b. Apakah  kondisi  tersebut  menyebabkan  stres  pada 
diri anda? 
c. Uraikan apa yang anda lakukan saat merasa stres 

Nilai-Keyakinan  a. Ceritakan  bagaimana  hubungan  atau  aktivitas 


khusus  membantu  anda  menghadapi  kondisi 
tersebut 
b. Uraikan  keyakinan  atau  praktik  budaya  tertentu 
yang  memengaruhi  cara  anda  merawat  dan 
merasakan kondisi tersebut 
c. Apakah  ada  yang  mengganggu  keyakinan, 
kebutuhan,  atau  praktik  spiritual  anda  selama 
sakit?  Apa  yang  dapat  saya  atau  pemberi  asuhan 
lainnya  lakukan  untuk  membantu  anda  dengan 
kebutuhan spiritual anda? 
d. Apakah  ada  terapi  tertentu  yang  tidak  ingin  anda 
gunakan untuk mengatasi kondisi tersebut? 

(LeMone, Priscilla​. Buku ajar keperawtan medikal bedah : gangguan endokrin.​ 2016. Jakarta : EGC) 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

4
PENGKAJIAN SISTEM ENDOKRIN SECARA UMUM  
 
A. Pengkajian Fisik Sistem Endokrin  
Pengkajian  fisik  sistem  endokrin  dapat  dilakukan  sebagai  bagian  dari  pengkajian  kesehatan  total  atau 
dapat  difokuskan  pada  pengkajian  pasien  yang  diketahui  atau  diduga memiliki masalah dengan fungsi endokrin. 
Satu-satunya  endokrin  yang  dapat  dipalpasi  adalah  kelenjar  tiroid;  meski  begitu,  pengkajian  lain  yang 
memberikan  informasi  tentang  patofisiologi  endokrin  mencakupi  inspeksi  kulit,  rambut,  kuku,  tampilan  wajah, 
refleks,  dan  sistem  muskuloskeletal.  Kecenderungan  pengukuran  dan  pemantauan  tinggi  dan  berat badan serta 
tanda-tanda vital juga memberikan petunjuk jika ada perubahan pada fungsi sistem endokrin. 
 
Tabel 2​. Pengkajian sistem endokrin  
NO  Tehnik/Temuan Normal  Temuan Tidak Normal 

1  Pengkajian Kulit  a. Hiperpigmentasi  terlihat  pada  pasien 


Inspeksi  warna  kulit.  Warna  kluit  harus  merata  dan  berpenyakit  Addison  atau  sindrom 
sesuai dengan usia dan ras pasien.  Cushing. 
  b. Hipopigmentasi  terlihat  pada  diabetes 
  melitus,hipertiroidisme,  atau 
  hipotiroidisme. 
  c. Warna  kekuningan  pada  kulit  dapat 
  mengindikasikan hipototiroidisme. 
  d. Strie  berwarna  ungu  pada  abdomen 
  dan  memar  dapat  dijumpai  pada 
  pasien  yang  mengalami  sindrom 
  Cushing. 
  e. Kulit  kering  dan  kasar  sering  terlihat 
  pada  pasien  dengan  hipotiroidisme, 
  sementara  kulit  yang  halus  dan 
  kemerah-merahan  dapat  dilihat  pada 
  hipotiroidisme. 
Palpasi  kulit,  kaji  tekstur,  kelembapan,  dan  adanya  lesi.  f. Lesi  (  misalnya  ulserasi  )  pada 
Warna  kulit  harus  sesuai  dengan  ras  pasien,  lembut,  ekstermitas  bawah  dapat 
hangat,kering dan utuh tanpa lesi  mengindikasikan diabetes melitus.   
 
2  Pengkajian Kuku dan Rambut   
Kaji  tekstur,  distribusi,  dan  kondisi  kulit  dan  rambut.  a. Peningkatan  pigmentasi  kuku  sering 
Tekstur  rambut  harus  normal,  tersebar  secara  merata  terlihat  pada  pasien  dengan  penyakit 
sesuai  jenis  kelamin;  warna  permukaan  kuku  harus  Addison. 
merata serta permukaannya halus.  b. Kuku  dan  rambut yang kering,tebal dan 
mudah  patah  dapat  dijumpai  pada 

5
hipotiroidisme;  kuku  tipis  dan  mudah 
patah  serta  rambut  tipis  dan  halus 
dapat dijumpai pada hipertiroidisme. 
c. Hirsutisme  ( rambut pada wajah , dada, 
atau  abdomen  yang  berlebihan  )  dapat 
dijumpai pada sindrom Cushing. 
 
 
3  Pengkajian Wajah   
Inspeksi  simetrisitas  dan  bentuk  wajah.  Wajah  harus  a. Berbagai  bentuk  da  struktur  dapat 
simetris bilateral.  mengindikasikan  pertumbuhan  yang 
  tidak  normal  misalnya  ​akromegali 
  (pertumbuhan  tulang  yang 
  terus-menerus  akibat  hipersekresi 
  hormon pertumbuhan). 
  b. Eksoftalmus  ​(mata  melotot)  dapat 
  dijumpai pada hipertirodisme. 
 
Inspeksi  posisi  mata.  Mata  harus  sama  posisinya  pada 
kedua sisi wajah. Kelopak mata harus menutupi mata. 
4  Pengkajian Kelenjar Tiroid   
Palpasi ukuran dan konsistensi kelenjar tiroid.  a. Tiroid  dapat  membesar  pada  pasien 
  dengan  penyakit  Graves  atau  ​gondok 
(pembesaran kelenjar tiroid). 
b. Nodul  multipel  dapat  dijumpai  pada 
kelainan  metabolik,  sementara  adanya 
satu  nodul  dapat mengindikasikan kista 
atau tumor jinak atau ganas. 
c. Nodul  tunggal  yang  membesar 
menunjukkan keganasan. 
 
5  Pengkajian Fungsi Motorik   
Kai  refleks  tendon  dalam.  Refleks  tendon  dalam  dikaji  a. Peningkatan  refleks  dapat  dijumpai 
dengan  palu  refleks  dan  meliputi  refleks  bisep,  refleks  pada  hipotiroidisme;  penurunan refleks 
brakioradialis,  refleks  trisep,  refleks  patela  dan  refleks  dapat dijumpai pada hipotiroidisme. 
Achilles.  Nilai  normal  berkisar  dari  +  1  (ada,tetapi 
menurun) hingga +2 (normal) hingga +3 (meningkat). 
6  Pengkajian Fungsi Sensoris   

6
Periksa  sensitivitas  pasien  terhadap  nyeri,suhu,vibrasi,  a. Neuropati  dan  parestesia  (perubahan 
sentuhan  ringan,  dan  stereognosis  (kemampuan  untuk  sensasi)  perifer  dapat  terjadi  pada 
mengidentifikasi  suatu  benda  melalui  sentuhan).  diabetes,  hipotirodisme,  atau 
Bandingkan  area  simetris  pada  kedua  sisi  tubuh  dan  akromegali. 
bandingkan  region  distal  dan  proksimal  ekstermitas. 
Minta pasien untuk menutup matanya. 
■ Untuk  memeriksa  nyeri,  gunakan  ujung  yang 
tumpul  dan  tajam  peniti baru. Buang peniti setelah 
digunakan. 
■ Untuk  mengukur  suhu,  gunakan  cangkir  atau 
wadah lain berisi air dingin dan hangat. 
■ Untuk  memeriksa  vibrasi,  gunakan  garpu  tala  di 
atas satu sendi jari tangan atau jari kaki pasien. 
■ Untuk  memeriksa  sentuhan  ringan,  gunakan 
gulungan kapas. 
■ Untuk  memeriksa  stereognosis,  taruh  di  tangan 
pasien  benda  yang  sederhana dan familiar, seperti 
karet  gelang,  bola  kapas  atau  kancing.  Minta 
pasien untuk menebak benda tersebut. 
7  Pengkajian Muskuloskeletal   
Inspeksi  ukuran  dan  proporsi  struktur  tubuh  pasien.  a. Ukuran  tubuh  yang  terlalu  pendek 
Ukuran  dan  proporsi  struktur  tubuh  harus  sama  dapat  menandakan  ​kekerdilan  (​ suatu 
bilateral.  kondisi  yang  ditandai  dengan  ukuran 
  tubuh  yang  pendek);  insufisiensi 
hormon  pertumbuhan  hipofisis  adalah 
salah satu penyebabnya. 
b. Tulang  yang  sangat  besar  dapat 
mengindikasikan  akromegali,  yang 
disebabkan  oleh  kelebihan  hormon 
pertumbuhan. 
8  Mengkaji Tetani akibat Hipokalsemia   
Kaji  ​Tanda  Trousseau  ​(suatu  pemeriksaan  untuk  a. Penurunan  kadar  kalsium 
hipokalsemia)  dengan  hasil  ​tetani  ​(spasme  otot  yang  menyebabkan  tangan  dan  jari  tangan 
tonik)  dengan  mengembangkan  manset  tekanan  pasien berkontraksi ​(spasme karpus). 
tekanan  lebih  besar  dari  tekanan  darah  sistolik  selama   
2-5  menit.  Tanda  Trousseau  dibahas  terkait  dengan   
hipokalsemia. 
 
 

7
Kaji  ​Tanda  Chvostek  ​(suatu  pemeriksaan  untuk  a. Penurunan  kadar  kalsium 
hipokalsemia)  dengan  cara  mengetukkan  jari  tangan  menyebabkan  otot wajah lateral pasien 
Anda  di  depan telinga pasien pada sudut rahang. Tanda  berkontraksi.8 
Chvostek  positif  menyebabkan  seringai  wajah  akibat 
kontraksi  berulang  pada  otot  wajah.  Tanda  Chvostek 
dibahas dan diilustrasikan terkait dengan hipokalsemia. 
(LeMone, Priscilla​. Buku ajar keperawtan medikal bedah : gangguan endokrin.​ 2016. Jakarta : EGC) 
 
PENGKAJIAN FOKUS SISTEM ENDOKRIN  
 
ANAMNESIS
Pokok-pokok umum : 
1. Riwayat penyakit dahulu 
Tuberculosis dan infeksi HIV dikaitkan dengan infusiensi adrenal 
2. Riwayat obat-obatan 
Paparan  berlebihan  kortikosteroid  menyebabkan  gambaran  ​cushingoid    dan  obat-obatan  antagonis 
dopamine seperti haloperidol dan domperidon. 
3. Riwayat penyakit keluarga 
Penyakit  tiroid  dan  diabetes  mellitus  dapat  bersifat  tutu-temurun  dalam  keluarga,sindrom  neoplasia 
endokrin mutipel merupakan kelainan yang jarang ditemui bersifat autosomal dominan. 
 
Pengkajian Fokus pada Sistem Endokrin
1. TIROID  
Anamnesis  
Keluhan utama 
Tanyakan mengenai : 
a. Kehilangan/penembahan  berat  badan  akhir-akhir  ini,perubahan  nafsu  makan  ,diare  atau 
konstipasi 
b. Triabilitas kesulitan tidur,hiperaktifitas,dan rasa lebih berlebihan 
c. Intoleransi panas atau dingin t 
d. Tromor,palpitasi atau keringat berlebihan  
e. Perubahan  kulit  atau  rambut(kekeringan  atau  keringat  berlebihan,rambut  kering  kasar  atau 
alopesia) 
f. Jegala mata:diplopia,nyeri iritasi atau seperti ada yang mengganjal 
Riwayat penyakit dahulu,riwayat penyakit keluarga,riwayat soaial 
Tanyakan mengenai : 
a. Terapi obat (amiodaron dan litium berkaitan dengan hipotiroidisme)obat –obat anti tiroid 
b. Riwatat penyakit tiroid atau autoimun dalam keluarga 

8
c. Tinggal  di  daerah  defisiensi  yodium,misalnya  andes,Himalaya  afrika  tengah,dapat 
menyebabkan goiter dan yang lebih jarang hipotiroidisme 
 
Urutan pemeriksaan secara umum : 
KELENJAR TIROID 
Urutan pemeriksaan 
1) Inspeksi  leher  dri  arah  depan  berikan  pasien  segalas  air  dan  mintalah  ia  untuk  minum. 
Perrhatikan apakah terliht benjolan saat ia menelan 
2) Mintalah  pasien  untuk  duduk  dengan  otot-otot  leher  dalam  keadan  relaksasi  dan 
berdirilah  dibelakangnya  letakan  tangan  anda  dengan  lembut  pada  leher  bagian  depan 
dengan  jaro-jari  telunjuk  anda  saling  bersntuhan.mintalah  dia  untuk  bergerak  naik 
beberapa  pasien  akan  merasa  palpasi  leher  tidak  menyenangkan  perhatikan  tanda-tanda 
kegelisahan saat melakukan pemeriksaan ini. 
3) Catat  ukuran,bentuk  ,dan  konsitensi  dari  pembesaran  apapun  lakukan  perabaan  dan 
rasakan apakah teraba thrill 
4) Ukurlah nodul diskred apapun dengan menggunakan caliper 
5) Catat  lingkar  leher  maksimum  pada  goiter  yang  besar  dengan  menggunakan  pita 
pengukur(diperlukn  suatu  pengukuran  objektiv  untuk  pementauan  lanjutan  jangka 
panjang) 
6) Auskultasi  dengan  menggunakan  stetoskop  anda  untuk  mencari  adalah  ​bruid  tiroid​. ​bruid 
tiroid 
a. Mungkin  disalah  artikan  dengan  bunyi  lainnya:  bruid  dari  arteri  karotis  atau  yang 
ditransmesilkan  dari  aorta  terdengar  lebih  keras  sepanjang  garis  arteri.tekanan 
lembut  dalam  waktu  pendek  sepanjang  akar  leher  akan  menghentikan vineushum 
yang berasal vena jugulris interna 
 
Tabel 3. ​Temuan abnormal kelenjar tiroid  

Temuan abnormal  Gambar 

1. Kelenjar  tiroid  normal  dapat  teraba  pada 


-50%  wanita  dan  25%  laki-laki  lipatan 
kulit  yang  menonjol  mungkin  akan 
memberi  kesan  yang  salah  sebagai  goiter 
tirod(atau  kista  tiroglosus)bergeraak  naik 
 
turun  selama  proses  menelan  karena 
(A)   
terbungkus  dalam  pasia  pretrakea,yang 
melekat ke katillago krikoid. 

9
 
2. Bentuk  permukaan  dan  konsitensi  simple 
goiter  atau  goiter  sederhana  relative 
simmetris  pada  tahap  awal  namun 
sringkali  menjadi  nodular  seirirng  dengan   
waktu  pada  penyakit  graves  permukaan  (B)   
kelenjar  tiroid  biasanya  rata  dan 
difus,sedangkan  permukaan  pada  goiter 
uninodular  atau  multinoduar  tidak 
rata(gambar  5.5)  nodul  didalam  kelenjar 
dapat  besar  atau[un  kecil  ,tunggal  atau 
multiple  dan  biasanya  jinak  ,.konsistensi   

yang  keras  menandakan  kemungkinan  (C) 


keganasan  kelenjar  getah  bening  yang 
besar  keras  di  dekat  goiter  menendakan 
kanker  tiroid  (gambar  5.6)nyeri  tekn  difus 
khas  sebagai  tanda  tiroiditis  virus  nyeri 
tekan  local  mungkin  menyertai 
pendarahan pada kista tiroid.   

  (D) 

3. Mobilitas  sebagian  besar  goiter  akan  Hipotiroidisme  Graves  (A)  wajah  yang  khas, 
bergerak  ke  atas  saat  proses  menelan  (B)  penyakit  inflamasi  mata  yang  berat  pada 
goiter  yang  sangat  besar  mungkin  tidak  kelainan  tiroid.  ​(C)  ​Thyroid  acropachy.  ​(D) 
dapat  di  gerakan  dan  kanker  tiroid  Miksedema pretibia 
invasive  dapat  menyebabkan  perlekatan 
kelenjar di struktuk di sekitarnya 
 
4. Bruid  tiroid  hal  ini  dapat  timbul  pada 
hipertiroidisme  dan  mandakan  aliran   
darah  yang  sangat  meningkat  dapat  pula 
terkaid dengan thrill yang teraba. 
 

 
(A) (B) 

10
 
Goiter  (A  dan  B)  ​penyakit  Graves-difus​.  (C) 
nodul foksik uninodular​. (D) ​Multinodular. 

 
2. Paratiroid  
Anamnesis 
Tanyakan mengenai :  
a. Riwayat operassi atau penyinaran daerah leher atau tiroid 
b. Polyuria,polidipsi atau batu ginjal 
c. Fraktur 
d. Nyeri nperut atau konstipasi 
e. Keram otot 
f. Kebingungan atau gejala psikiatrik 
Urutan pemeriksaan fisik  
KELENJAR PARATIROID  
1) Perhatikan leher untuk mencari bekas luka operasi sebelumnya 
2) Nilai stus mental pasien (hlm 21) 
3) Ukurlah tekanan darah dan kaji status hidrasi pasien 
4) Lihatlah  kedua  tangan  pasien  minta  pasien  untuk  menggepalkan  tangganya  dan  nilai 
panjang metkarpala 
5) Uji adakah kelemahan otot (hlm 261)dan hiperrefleksia 
6) Uji  adakah  tetanilaten  tempatkan  manset  TD  pada  lengan  atas  dan  kembangkan  hingga 
diatas  tekanan  sistolik  selama  3  menit  pada  tangan  kontraksi  otot  karpal  akan 
menghasilkan  gembaran  khs  berupa  abduksi  ibujari  sendi  interpalang  prosimal  dan  sendi 
metakarpofalangeal 
7) Carilah tanda-tanda frajtur yang baru terjadi atau nyeri tekanan pasca tulang 
8) Gunakan slip lamp untuk melihat adanya klasifikasi kornea 
9) Lakukan pemeriksan unrinalsis 
 

 
 
 
 

11
Tabel 4. ​Temuan abnormal kelenjar paratiroid  
Temuan abnormal  Gambar 

Tumor paratiroid yang sangat jarang dapat teraba  


Temuan  pada  hiperparatiroidisme  meliputi  perubahan 
status  mental  dehidrasi  kelemahan  otot  proksimal 
faraktur  dan  nyeri  tekan  ulang  pada  hiperkalsemia 
 
jangka panjang klasifikasi korneo(​bain kerthopty)​  dapat 
pula  terjadi  (gambar  3.8B)batu  ginjal  dapat 
menyebabkan  bermaturasi  pada  hipokalsemia  sedang 
berat  dapat  dijumpai  hipertropeksia  dan  ​trouseatc’s 
​ ang  postif  pada  psudoipoparea  paratiroidisme 
sign  y  

metekarpal  jari  manis  dan  kelingking  seringkali  (A)​ ​(B) 

memendek 

 
(C) (D) 
Penyakit  paratiroid.  (A)  ‘Brown  tumour’  falang 
(jari  tengah)  pada  hiperparatiroidisme.  ​(B) 
Klasifikasi  kornea  pada  hiperpatiroidisme.  ​(C) 
Pseudohipoparatiroidisme  :  metakarpal  yang 
pendek.  ​(D)  Hal  ini  jelas  terlihat  saat  pasien 
mengepalkan tangannya 
 
 
 
3. PANKREAS  
A. Diabetes melitus
Urutan pemeriksaan  
Pankreas  
1) Cari tanda penurunan berat badan dan dehidrasi  
2) Cium aroma nafas pasien untuk mencari aroma manis keton. (ketoasidosis diabetik) 
3) Pemeriksaan kulit : carilah tanda infeksi dan ruam. Lihat adakah  
4) Ukur  denyut  arteri  dan  tekanan  darah  serta  lakukan  pemeriksaan  sistem  kardiovaskuler 
dan sistem vaskular perifer. 
5) Periksa sistem respirasi dan gastrointestinal 
6) Periksa sistem sarap pusat  

12
7) Tes kemampuan penglihatan/visus dan periksalah mata serta fundus optik 
8) Lakukan pemeriksaan urinalisis 
 

Tabel 5. ​Temuan abnormal pankreas  

Temuan abnormal  Gambar 

Dehidrasi  dan  pernapasan  kussmaul 


(hiperventilasi  dengan  pola  pernapasan  dalam, 
mengehela  napas)  umum  dijumpai  pada  keadaan 
ketoasidosis. 
Infeksi  kulit  bakterial,  yaitu  selulitis,  ulkus,  abses 
dan  infeksi  jamur,  dapat  dijumpai.  Akantosis 
nigrikans  terjadi  pada  hiperinsulinisme  dan  sering 
 
terlihat  pada  pasien  dengan  diabetes  tipe  2  yang 
Retinopati Diabetes  
resisten  insulin.  ​Necrobiosis  lipoidica  (area 
indurasi  atau  ulserasi  yang  berwarna  kuning 
dengan  tepi  merah),  akibat  degenerasi  kolagen, 
dapat  terjadi  pada  tulang  kering  pasien  diabetes 
tipe  1  dan  sering  mengakibatkan  ulkus  kronik. 
​ erupakan  tanda 
Xantelasma  dan  s​antomata  m
yang kuat kuat adanya hiperlipidemia. 
Komplikasi  mikrovaskular,  neuropatik,  dan 
makrovaskular  akibat  hiperglikemia  dapat  terjadi 
pada  pasien  dengan  diabtes  miletus  tipe  apapun,   
dan  dapat pula terjadi saat diagnosis diabetes tipe 
(A) Akantosis nigrikans. 
2  dengan  perjalanan  penyakit  yang  lambat. 
Penting  untuk  melakukan  pemeriksaan  secara 
saksama  terhadap  mata,  sistem  kardiovaskular, 
neurologi, dan renal, serta pemeriksaan kaki 
Glikosuria menandakan hiperglikemia, dan apabila 
disertai  dengan  ketonuria  (pernapasan  kussmaul) 
mengindikasikan  ketoasidosis.  Proteinuria  terjadi 
pada  neuropati  diabetikum.  Deteksi  nitrit  ± 
hematuria  menandakan  infeksi  saluran  kemih   
(seringkali tersamar)  (B) Nekrobiosis lipoidika 
 

13
 
(C) Xantomata erupatif 

B. Kaki Diabetik
Urutan pemeriksaan   
Pasien  dengan  diabtes  memiliki  resiko  untuk  mengalami  luk  pada  kaki  selama  hidupnya  sebesar  15%,  yang 
sangat  rentan  terhadap  infeksi.  Pengenalan  diri  pasien  yang  berisiko  mengalami  kaki  diabetik  sangatlah 
penting. Ada 2 
1) Neuropatik : neuropati mendonimasi , sedangkan aliran darah arteri besar masih baik 
2) Neuroiskemik  :  terdapat  aliran  darah  arteri  yang  menyebabkan  timbulnya  iskemia  dan 
mengksaserbasi neuropati . infeksi dapat menjadi komplikasi pada kedua sebab tersebut.  
3) Inspeksi : 
a. Lihat adakah kerontokan rambut dan distrofi kuku 
b. Periksa kulit (termasuk celah antara jari untuk mencari kalus tebal, infeksi dan luka. 
c. Minta pasien untuk beridi dan nilai lengkung kakinya 
d. Lihat adakah deformitas persendian kaki 
4) Palpasi : 
a. Rasakan suhu kaki  
b. Periksa  denyut  arteri  dorsalis  pedis  dan  tibialis  posterior.  Jika  tidak  teraba,  lakukan 
pemeriksaan  ​Doppler  untuk  mengevaluasi  mata  kaki  :  indeks  tekanan 
brakialis/branchial pressure index. 

Uji  untuk  neuropati  perifer  :  gunakan  monofilamen  nilon  dengan  gaya  tekanan  berukuran  10  gram  untk 
menimbulkan  rangsan  standar yang dapat terus berulang. Teknik dan lokasi terbaik untuk menguji ini adalah 
dibagian telapak dan punggung kaki.   
 
 
 
 
 
 
 
 

14
Tabel 6. ​Temuan abnormal kaki diabetik 
Temuan abnormal  Gambar 

Kehilangan  rambut  dan  distrofi  kuku  yang  terjadi 


seiring  iskemia,  akibat  perubahan  gizi.  Dapat 
dijumpai  fisura  kulit  atau  infeksi  tinea  (​athlete’s 
foot’  atau  ​‘kaki  atlet”)​ .  Lengkung  telapak  kaki 
dapat  berlebihan  pada  neuropati  atau  menjadi 
datar  (rocker-bottom  sole).  Kedua  kondisi  ini 
dapat  menyebabkan  tekanan  abnormal  dan 
peningkatan risiko ulserasi plantar. 
Kaki  teraba  hangat  terjadi  pada  neuropati  dan 
kaki teraba dinginpada iskemia. 
 
Neuropati  sensorik  timbul  apabila  pasientidak 
(A) (B) 
dapat  merasakan  monofilamen  pada  area 
manapun.  Hal  ini  bearti  hilangnya  sensai  nyeri 
protektif  dan  merupakan  prediktor  yang  baik 
untuk terjadinya ulserasi dikemudian hari. 
Atropati Charcot adalah disorganisasi bentuk kaki, 
inflamasi  akut,  fraktur  dan  penipisan  tulang, 
biasanya  terjadi  pada  pasien  dengan  neuropati 
yang  masih  memiliki  aliran  vaskular  yang  baik  ke 
tungkai  bawah.  Hal  ini  akan  memberikan 
gambaran  kaki  dengan  tanda  peradangan  akut:   
teraba  panas,  bengkak,  dan  berwarna  merah,  (C) (D) 
seringkali sulit dibedakan secara klinis dari infeksi   Komplikasi  kaki  diabetik.  (A)  ​Luka  kaki  yang  terinfeksi 
  disertai  selulitis  dan  limfangitis  yang  mengajar  keatas. 
(B)  ​Kaki  iskemik-gangren  jari.  (C)  ​Artropati  Charcot 
dengan  ulkus  plantar.  (D)  ​Ulkus  neuropatik  (ulkus 
tekan dibawah kepala metatarsal) 
 
 
4. KELENJAR HIPOFISIS  
A. Akromegali
Anamnesis  
Tanyakan mengenai gejala yang paling sering-sakit kepala dan keringat berlebihan. 
Apakah pasien (atau lebih sering kerabat atau temannya) menyedari perubahan dalam tampilan 
wajahnya?  Foto  beberapa  ahun  sebelumnya  dapat  berguna  untuk  mengidentifikasi  perubahan 
dan  awitan  kondisi  yang  terjadi.  Apakah  pasien  menyadari  penigkatan  ukuran  sepatu,  cincin, 
aau sarung tan 

15
Urutan pemeriksaan  
1) Lihat  wajah,  adakah  tanda  kulit  yang  kasar,  tebgal  dan  berminyak,  pembnesaran 
huidung,  ​prognathism  (protrusi  mandibula)  dan  pemisahan  gigi  bawah  (Gambar  5.14A, 
B). 
2) Periksa  tangan  dan  kaki.  Lihat  pembesaran  jaringan  lunak  dan  komplikasi  yang 
diakibatkannya,  misalnya  cincin  atau  sepatu  yang  menjadi  terlalu  ketat, sindrom ​carpal 
tunnel​ (Gambar 5.14C, D). 
3) Nilai  lapang  pandang:  ekspansi  tumor  dapat  menyebabkan  tekanan  pada  kiasma 
optikum,  menyebabkan  kerusakan  lapang  pandang,  terutama  hemiaopia  bitemporal 
(Gambar 12.3). 
4) Periksa  tekanan  darah  dan  urinalisis.  Hipertensi  dan  diabetes  mellitus  seringkali  saling 
berhubungan. 

Tabel 7. ​Temuan abnormal akromegali  

 
(A) (B) (C) 

Akromegali (A) ​Wajah yang khas, ​(B) ​Gigi bawah berjarak, ​(C) ​Tangan yang besar dan gemuk. 

 
 
 
 
 

16
B. Hipopituitarisme
Urutan pemeriksaan  
Carilah : 
1) Warna  kulit  yang  sangat  puca  (kombinasi  anemia  ringan  dan  defisiensi  hormone 
penstimulasi melanosit/​melanocyte-stimulating hoemone). 
2) Tidak ada rambut aksila. 
3) Berkurang/tidak  ada  rambut  seksual  sekunder  (disebabkan  defisiensi  gonadotropin) 
(Gambar 5.15). 
4) Atrofi testi. 
5) Periksalah  mata  dan  adanya:  kerusakan  lapang  pandang  (paling  sering  hemianopia 
bitemporal);  atrofi  optic  atau kerusakan saraf kranialis (II,IV, dan VI) yang disebabkan 
tumor yang menekan kiasma optikum, saraf optic, atau sinus kavernosus. 
 

Tabel 8. ​Temuan abnormal hipopituitarisme  

17
(A) (B) 

Hipopituitarisme.  (A)  Hipopituitarisme  akibat  adenoma  hipofisis  (perhatikan  kulit  yang  pucat  halus).  ​(B) 
Tidak adanyan rambut aksila​. 

 
5. ADRENAL  
A. Sindrom Cushing
Sindrom  Chusing  disebabkan  paparan  kortikosteroid  endogen  maupun  eksogen  secara 
berlebihan.  Sebagian  besar  kasus  berupa  Chusing  iarogenik  akiba  efek  samping  terapi 
kortikoseroid.  Cushing  ‘endogen’  biasanya  terjadi  akibat  mikroadrenoma  hipofisis  yang 
m,ensekresikan  ACH.  Penyebab  lain  meliputi  tumor  primer  adrenal  atau  sekresi  ektopi  ACH. 
Efek  katabolik  steroid  menyebabkan  pemecahan  jaringan secara luas (terutama dikulit,otot dan 
tulang)  disertai  akumulasi  sentral  lemak  tubuh.  Miopati  proksimal,  kerenanan  fraktur,  purpura 
spontan,  penipisan  kulit,  dan  kerentanan terhadap infeksi sering dijumpai (Gambar 5.16). pasien 
juga menderita hiperensi. 
Urutan pemeriksaan  
Sindrom cushing  
1) Lihat  wajah  dan  penampilan  umum  pasien  untuk  obesitas  sentral  dan  wajah  bundar 
(Gambar 5.16) 
2) Periksa  kulit  untuk  mencari  penipisan,  hiperpigmentasi,  jerawat,  hirsutisme,  memar, 
striae (​ terutama di perut) dan tanda-tanda infeksi aau penyembhan luka yang buruk. 
3) Periksa tekanan darah. 
4) Pemeriksaan tungkai bawah untuk mencari kelemahan otot proksimal dan edema. 
5) Pemeriksaan mata untuk mencari katarak, dan perubahan hipertensi (Gambar 6.16) 
6) Lakukan pemeriksaan urinalisis (Kotak 5.6). 
 

Tabel 9. ​Gambar sindrom cuhsing  

 
(A) (B) 

18
 
(C) (D) 
Sindrom  Cushing  (A)  ​Facies  Cushingoid.  (B)  ​Setelah  operasi  kuratif  hipofisis.  (C)  ​Gambaran tipikal : wajah 
bulat,  obestitas  sentral,  wasting  otot  proksimal,  dan  striae  kulit.  ​(D)  ​Penipisan  kulit  :  purpura  yang 
disebabkan oleh tekanan jam tangan. 

B. Penyakit Addison
Penyakit  Addison  disebabkan  sekresi  kortisol  yang  tidak  adekuat,  umumnya  bersifat  sekunder 
akibat  destruksi  autoimun  korteks  adrenal.  Gejala  bersifat  nonspesifik,  namun  dapat  erjadi 
kelemahan, kram otot, mual, muntah, diare, aau konsipasi. 
 
Urutan pemeriksaan  
1) Lihatlah tanda-tanda penurunan berat badan. 
2) Periksa  seluruh  permukaan  kulit  untuk  mencari  pigmentasi  abnormal  atau  berlebih:  hal 
ini peling jelas pada daerah yang terpapar matahari atau epitel yang terkena atau tekanan 
–  lipatan  kulit,  mukosa  bukal,  dan  bekas  luka  y6ang  baru  (Gambar  5.17A-C).  Pigmentasi 
berlebih  diproduksi  oleh  melanocyte-stimulating  hormone  pada  insufiensi  adrenal 
primer.  Hal  ini  paling  nyata  pada  orang  kulit  putih  Eropa.  Vitiligo (epigmentasi area kulit) 
terjadi pada 10-20% pasien dengan penyakit Addison (Gambar 5.17D). 
3) Periksa  tekanan  darah  dan  uji  hipotensi  postural  9hlm.  114).  Hipotensi  dan  hipotensi 
postural terjadi akibat penurunan efek meneralokortikoid. 
 

Tabel 10. ​Gambar penyakit addison  

19
 

 
(A) (B) 

 
(C) ​ ​(D) 
Penyakit  Addison.  (A)  ​Pigmentasi  wajah.  (B)  ​Pigmentasi  bukal.  (C)  ​Pigmentasi  lipatan  kulit.  (D) 
Vitiligo-tampak mencolok akibat pigmentasi addisonian pada kulit yang ‘normal’.  

6. KELENJAR ENDOKRIN LAINNYA  


A. Sindrom karsinoid 

20
Metastasis  hepar  dari  tumor  karsinoid  usus  tengah  melepaskan  zat  kimia  vasoaktif  kedalam 
sirkulasi  sistemik  akan  menyabebkan  kemerahan  (flashing),  diare,  dan  benokospasme.  Posisi 
membengkuk,  olahraga,  atau  bahkan  gerakan  palpasi  pada  hepar  yang  membesar  akan 
mengidentifikasi  kemerahan  wajah  yang  khas.  Telangtektasis  wajah  yang  permahan  terjadi 
bertahun-tahun setelah flashing karsinoid (gambar5.2) 
Urutan pemeriksaan  
Secara  saksama,  observasi  tampilan  keseluruhan pasien, tingkah laku, dan habitus untuk mencari petunjuk 
diagnostik: 
1) Aapakah  ia  tampak  gelisah  dan  agitasi  (hipertiroidisme)  atau  lambat  dan  letargis 
(hipotiroidisme) 
2) Ukur  tinggi  dan  berat  bedan  dan  hitung  indeks  massa  tubuh  (mm,55).  Gunakan 
stadiometer  pada  anak  dan  remaja.  Jika  pasien  obese,  lemak  akan  terdistribusi  di  daerah 
sentral, misalnya pada sindrom cushing atau defisiensi GH. 
3) Lihatlah  tanpa  kifosis  toraks,  yang  mungkin  merukana  adanya  tanda  kolpas  vertebra 
osteoporotik. 
4) Inspeksi  wajah  dan  mata  untuk  mencari  petunjuk  cepat diagnosis endokrin (gambar 4.4A, 
5.14A, 5.16A, 5.17A, 5.18A) 
5) Lihatlah  mulut  untuk  mencari  pembesaran  dagu  dan  lidah  (akromegali)  dana  pigmentasi 
bukal (penyakit addison) 
6) Pemeriksaan  tangan:  berjabat  tangan  dapat  memberikan  petunjuk  diagnosis,  misalnya 
tremor  dana  telapak  tangan  yang  berkeringat  pada  hipertiroidisme.  Carilah  pertumbuhan 
berlebih  jaringan  jaringan  lunak  (akromegali)  atau  dismorfisme  (panjang  abnormal 
metakarpal  pada  pseudohipoparatiroidisme):  pigmentasi  lipatan  kulit  (penyakit  addison): 
wasting  otot  benar  akibat  sindrom  carpal  tunnel  (hipotiroidisme,  akromegali)  (gambar 
14.29B).  
7) Pemeriksaan  seluruh  permukaan  kulit:  adakah  pucat  yang  abnormal  (hipopitutarisme), 
pletora  (sindrom  cushing  atau  karsinoid).  Pasien  dengan  sindrom  cushing  seringkali 
memiliki  kulit  yang  tipis  dan  rapuh  dengan  memar  akibat  trauma  kecil  (gambar  5.16O). 
inspeksi  aksila  dan  lipat  paha  untuk  mencari  akantosis  nignkras  (obesitas,  diabetes 
melitus) (gambar 5.11A) 
8) Apakah  rambut  pada  tubuh  normal  dalam  hal  kualitas  dan  jumlahnya?  Lihat  adakah 
hirsutisme  pada  wanita  (sindrom  ovarium  polikistik:  gambar  5.19)  dan  hilangnya  rambut 
pada aksila dan lipat paha (hipopitultarisme) (gambar 5.15B)  
9) Nilai  laju  denyut  arteri,  irama,  dan  volimenya.  Takikardia  dana  fibralasi  atrium 
menandakan tikotoksikosis. 

21
10) Catat  tekanan  darah,  hipertensi  merupakan  gambaran  sejumlah  kelainan  endokrin, 
misalnya  sindrom  cushing,  feokromositmia.  Sindrom  conn  (hiperaldosteronisme)  (kotak 
5.1). hipertensi postura (hlm, 114) terjadi pada insufisiensi adrenal. 
11) Pemeriksaan  mata:  carilah  gambaran  penyakit  tiroid.  Nilai  ketajaman  penglihatan  dan 
lakukan funduskopi pada pasien dengan diabetes melitus. Nilai ketajaman penglihatan dan 
lapang  pandang  (hlm,288)  pada  pasien  yang  diduga  menderita  tumor  hipofisis  (untuk 
mendeteksi  hemianopia  bitemporal  akibat  kompresi  klasma  optikum).  Carilah  atrofi  optik 
pada pasien dengan kompresi jalur optik dalam waktu lama (gambar 12.31A) 
12) Periksalah  leher  untuk  ,mencari  goiter.  Jika  ada,  catat  ukuran  permukaan  dan 
konsistensinya 
13) Cari  adakah  ginekomastia  (umum  pada  sindrom  klinefetter.  Gambar  5.1B)  dan galaktorea: 
dengan  lembut,  pijatlah  jaringan  payudara  kearah  putting  susu  untuk  melihat  adakah  air 
susu  yang  keluar.  Jelaskan  sebelum  anda  melakukan  pemeriksaan  ini,dan  perhatikan 
reaksi pasien dengan seksama karena hal ini dapat menimbulkan 
14) Pemeriksaan  abdomen:  cairan  striae  ungu (sindrom cushing), sindrom karsinoid berkaitan 
dengan  hati  yang  teraba,  nodular,  yang  terkadang  akan  teraba  sangat  membesar.  Tumor 
adrenal kadang teraba palpasi dapat menyebabkan timbulnya hipertensi paroksismal 
15) Infeksi  tungkai  bawah  ungtuk  mencari  miksedema  pretibal  (penyakit  graves:  gambar 
5.4D),  wasting  atau  kelemahan  otot proksimal (sindrom cushing dan hipertiroidisme), dan 
infeksi tendon yang terlambat (hipotiroidisme) 
16) Periksalah kaki untuk mencari tanda-tanda neuropati diabetik, iskemia,dan ulkus 
17) Pemriksaaan  genetalia  eksterna  (hlm.  225).  Inspeksi  jumlah  rambut  pubis  dan  dilakukan 
staging  status  pubertas  pada  semua  remaja  dengan  menggunakan  skala  tanner  (Bab  10). 
Pada  laki-laki,  catat  ukuran  dan  konsistensi  testis  (hlm.  238).  Pada  wanita,  carilah 
gambaran virillsasi. 
18) Lakukan pemeriksaan urin untuk glukosa, keton, protein dan nitjit 
19) Evaluasi  formal  psikologis  (hlm  25)  mungkin  tepat  untuk  beberapa  pasien  (sindrom 
cushing, hiperparatiroidisme). 
 

Tabel 11. ​Gambar sindrom karsinoid  

22
 
(A) (B) 

Sindrom Karsinoid (A) ​Kemerahan (flushing) pada karsinoid akut​ (B) ​Telangiektasis kronik.  

23

Anda mungkin juga menyukai