Anda di halaman 1dari 22

WAWANCARA POLA KESEHATAN FUNGSIONAL SISITEM ENDOKRIN

A. Wawancara Pengkajian Kesehatan


Wawancara pengkajian kesehatan untuk menentukan masalah pada sistem endokrin dapat menjadi

bagian dari penapisan kesehatan atau pengkajian kesehatan total, atau dapat berfokus pada keluhan utama
(misalnya peningkatan berkemih atau perubahan tingkat energi). Jika pasien memiliki masalah dengan fungsi
endokrin, perawat menganalisis awitanya, karateristik dan perjalanannya, keparahan, faktor pencetus dan
pereda, dan gejala yang terkait, dengan memperhatikan waktu dan keadaan. Sebagai contoh, perawat dapat

memberikan pertanyaan berikut.

1. “Bisa anda jelaskan kapan anda menyadari pembengkakan dibagian depan leher anda? Apakah

anda merasakan ada perubahan pada tingkat energi anda? Jika ya, seperti apa.”

2. “Kapan anda pertama kali menyadari bahwa tangan dan kaki anda bertambah besar.”

3. “Apakah anda merasa bahwa nafsu makan anda meningkat meski berat badan anda turun?”
Riwayat kesehatan mencakup informasi tentang riwayat medis pasien, riwayat keluarga, dan riwayat

sosial dan pribadi. Tanya pasien tentang perubahan apapun pada tumbuh kembang serta tinggi dan berat
badannya. Perubahan ukuran ekstermitas sering kali dapat dideteksi dengan menanyakan apakah pasien

harus membesarkan cincin atau membeli sarung tangan dan sepatu yang jauh lebih besar. Pembesaran leher

dapat diidentifikasi dengan menanyakan apakah pasien mengalami kesulitan mencari kemeja atau blus yang

kerah lehernya pas. Selain itu gali juga perubahan seperti sulit menelan; peningkatan atau penurunan rasa

haus, selera makan, dan/ atau berkemih; perubahan penglihatan ; gangguan tidur ; perubahan pola distribusi

rambut (misalnya peningkatanrambut wajah pada wanita); perubahan menstruasi;perubahan ingatan atau
kemampuan berkonsentrasi; dan perubahan tekstur rambut dan kulit. Tanyakan pada pasien apakah pernah

mengalami cedera atau operasi kepala, serta hospitalisasi sebelumnya, kemoterapi, radiasi (khususnya pada

leher), dan penggunaan obat-obatan (khususnya hormon atau steroid)

Perawat juga menanyakan tentang pekerjaan dan riwayat sosial pasien. Tanyakan juga tentang
kepuasan pasien terhadap pekerjaan, hubungan pribadi, dan gaya hidupnya. Area pengkajian lainnya

meliputi cara koping yang biasa digunakan pasien; konsumsi alkohol, merokok, atau obat-obatan ; diet

(termasuk penambahan atau penurunan berat badan); pola olahraga; dan pola tidur. Meski pasien mungkin

tidak menyadari perubahan dalam perilakunya, anggota keluarga dapat memberi informasi penting.

1
Tabel 1. Wawancara pengkajian kesehatan

Pola Kesehatan Fungsional Pertanyaan Wawancara dan Pernyataan Arahan

Persepsi kesehatan–penatalaksanaan a. Jelaskan keadaan kesehatan anda secara keseluruhan,

kesehatan beri nilai dari angka 1-10 dengan nilai 10 sebagai

kesehatan terbaik yang pernah anda rasakan.


b. Jelaskan masalah yang pernah anda alami dengan

kelenjar endokrin (hipofisis, tiroid, paratiroid, pankreas,


ovarium, testis).

c. Jika anda pernah memiliki masalah dengan kelenjar


tersebut, bagaimana cara pengobatannya (medikasi,

pembedahan, diet, penggantian hormon) ?


d. Apakah anda merokok, minum alkohol, dan/atau

sesekali menggunakan narkoba? Jika ya, berapa

banyak dan apa jenisnya ?

e. Apakah anda pernah diperiksa untuk gula darah

rendah atau tinggi ?

Nutrisi-metabolik a. Uraikan apa yang anda makan dan berapa banyak

(dan jenisnya) cairan yang anda minum dalam waktu

24 jam.

b. Apakah anda mengonsumsi suplemen makanan, jamu,

atau vitamin ?
c. Apakah anda merasakan ada perubahan pada rasa

lapar dan rasa haus anda ?

d. Apakah berat badan anda berubah? Jika ya, berapa kg


dan sudah berapa lama ?
e. Apakah anda merasakan ada perubahan pada tingkat

energi anda? Jika ya, jeaskan.

f. Apakah anda merasakan ada perubahan pada

kemampuan untuk menoleransi panas atau dingin?

Jika ya, jelaskan perubahan tersebut.

g. Apakah anda merasakan ada kesulitan menelan?


Jelaskan.

h. Apakah anda merasakan ada perubahan pada tekstur


kulit anda? Jika ya, apa saja?

2
Eliminasi a. Apakah anda merasakan ada perubahan pada warna,

bau, jumlah, atau frekuensi berkemih? Jika ya, jelaskan.


b. Apakah anda pernah mengalami batu ginjal? Jika ya,
bagaimana pengobatannya ?
c. Apakah ada perubahan pada buang air besar anda

(seperti diare atau konstipasi)? Jika ya, jelaskan


perubahan tersebut.

Aktivitas-Latihan a. Uraikan aktivitas fisik anda sehari-hari

b. Apakah tingkat energi anda meningkat atau menurut?

Jelaskan.

c. Apakah beberapa aktivitas membuat anda sangat

lelah? Jelaskan yang anda rasakan.

Tidur-Istirahat a. Berapa jam anda tidur pada malam hari?


b. Apakah anda merasa gugup dan tidak dapat

beristirahat? Jelaskan
c. Apakah anda pernah berkeringat pada malam hari?

Jika ya, jelaskan

Kognitif-Persepsi a. Apakah anda merasakan ada masalah pada ingatan

anda? Apa itu?


b. Apakah anda merasa gelisah, cemas, atau bingung?

Jelaskan

c. Apakah anda merasa ada perubahan pada suara anda?

Jelaskan.
d. Apakah anda merasa ada perubahan pada warna atau

kondisi kulit dan rambut anda (warna, kekeringan,


berminyak, memar)? Jika ya, jelaskan

e. Apakah anda merasa sakit kepala, hilang ingatan,

perubahan sensasi, depresi? Jika ya, uraikan.

f. Apakah anda merasa ada perubahan pada penglihatan


anda? Jika ya, jelaskan
g. Apakah anda pernah merasakan palpitasi jantung ?

kapan terjadinya?

h. Apakah anda pernah merasakan nyeri abdomen?


Seperti apa dan dimana yang nyeri?

3
i. Apakah anda pernah merasakan nyeri atau kekakuan

pada otot dan sendi anda?

Persepsi Diri-Konsep Diri a. Bagaimana perasaan anda karena kondisi tersebut?


b. Bagaimana perasaan anda harus meminum obat?

Peran-Hubungan a. Bagaimana perasaan anda karena kondisi tersebut?


Apakah penyakit ini memengaruhi hubungan anda
dengan orang lain?
b. Apakah ada dikeluarga anda yang mengalami

gangguan endokrin? Jika ya, kapan mulainya dan

bagaimana pengaruhnya pada mereka? Siapa saja

anggota keluarga yang terkena dan pada usia berapa

mulai terkenannya?

Koping Stres-Toleransi a. Apakah stres membuat kondisi anda bertambah


buruk? Jelaskan
b. Apakah kondisi tersebut menyebabkan stres pada diri

anda?
c. Uraikan apa yang anda lakukan saat merasa stres

Nilai-Keyakinan a. Ceritakan bagaimana hubungan atau aktivitas khusus

membantu anda menghadapi kondisi tersebut

b. Uraikan keyakinan atau praktik budaya tertentu yang


memengaruhi cara anda merawat dan merasakan

kondisi tersebut

c. Apakah ada yang mengganggu keyakinan, kebutuhan,

atau praktik spiritual anda selama sakit? Apa yang


dapat saya atau pemberi asuhan lainnya lakukan untuk

membantu anda dengan kebutuhan spiritual anda?


d. Apakah ada terapi tertentu yang tidak ingin anda

gunakan untuk mengatasi kondisi tersebut?

(LeMone, Priscilla. Buku ajar keperawtan medikal bedah : gangguan endokrin. 2016. Jakarta : EGC)

4
PENGKAJIAN SISTEM ENDOKRIN SECARA UMUM

A. Pengkajian Fisik Sistem Endokrin


Pengkajian fisik sistem endokrin dapat dilakukan sebagai bagian dari pengkajian kesehatan total atau

dapat difokuskan pada pengkajian pasien yang diketahui atau diduga memiliki masalah dengan fungsi
endokrin. Satu-satunya endokrin yang dapat dipalpasi adalah kelenjar tiroid; meski begitu, pengkajian lain
yang memberikan informasi tentang patofisiologi endokrin mencakupi inspeksi kulit, rambut, kuku, tampilan
wajah, refleks, dan sistem muskuloskeletal. Kecenderungan pengukuran dan pemantauan tinggi dan berat

badan serta tanda-tanda vital juga memberikan petunjuk jika ada perubahan pada fungsi sistem endokrin.

Tabel 2. Pengkajian sistem endokrin

NO Tehnik/Temuan Normal Temuan Tidak Normal

1 Pengkajian Kulit a. Hiperpigmentasi terlihat pada pasien

Inspeksi warna kulit. Warna kluit harus merata dan berpenyakit Addison atau sindrom

sesuai dengan usia dan ras pasien. Cushing.

b. Hipopigmentasi terlihat pada diabetes

melitus,hipertiroidisme, atau

hipotiroidisme.

c. Warna kekuningan pada kulit dapat

mengindikasikan hipototiroidisme.
d. Strie berwarna ungu pada abdomen

dan memar dapat dijumpai pada

pasien yang mengalami sindrom

Cushing.
e. Kulit kering dan kasar sering terlihat
pada pasien dengan hipotiroidisme,

sementara kulit yang halus dan

kemerah-merahan dapat dilihat pada

hipotiroidisme.
Palpasi kulit, kaji tekstur, kelembapan, dan adanya lesi. f. Lesi ( misalnya ulserasi ) pada
Warna kulit harus sesuai dengan ras pasien, lembut, ekstermitas bawah dapat

hangat,kering dan utuh tanpa lesi mengindikasikan diabetes melitus.

2 Pengkajian Kuku dan Rambut

Kaji tekstur, distribusi, dan kondisi kulit dan rambut. a. Peningkatan pigmentasi kuku sering

5
Tekstur rambut harus normal, tersebar secara merata terlihat pada pasien dengan penyakit

sesuai jenis kelamin; warna permukaan kuku harus Addison.


merata serta permukaannya halus. b. Kuku dan rambut yang kering,tebal

dan mudah patah dapat dijumpai


pada hipotiroidisme; kuku tipis dan

mudah patah serta rambut tipis dan


halus dapat dijumpai pada

hipertiroidisme.
c. Hirsutisme ( rambut pada wajah ,

dada, atau abdomen yang berlebihan )

dapat dijumpai pada sindrom Cushing.

3 Pengkajian Wajah
Inspeksi simetrisitas dan bentuk wajah. Wajah harus a. Berbagai bentuk da struktur dapat
simetris bilateral. mengindikasikan pertumbuhan yang

tidak normal misalnya akromegali

(pertumbuhan tulang yang terus-

menerus akibat hipersekresi hormon

pertumbuhan).
b. Eksoftalmus (mata melotot) dapat

dijumpai pada hipertirodisme.

Inspeksi posisi mata. Mata harus sama posisinya pada


kedua sisi wajah. Kelopak mata harus menutupi mata.

4 Pengkajian Kelenjar Tiroid

Palpasi ukuran dan konsistensi kelenjar tiroid. a. Tiroid dapat membesar pada pasien

dengan penyakit Graves atau gondok

(pembesaran kelenjar tiroid).


b. Nodul multipel dapat dijumpai pada
kelainan metabolik, sementara adanya

satu nodul dapat mengindikasikan


kista atau tumor jinak atau ganas.
c. Nodul tunggal yang membesar
menunjukkan keganasan.

6
5 Pengkajian Fungsi Motorik

Kai refleks tendon dalam. Refleks tendon dalam dikaji a. Peningkatan refleks dapat dijumpai
dengan palu refleks dan meliputi refleks bisep, refleks pada hipotiroidisme; penurunan

brakioradialis, refleks trisep, refleks patela dan refleks refleks dapat dijumpai pada
Achilles. Nilai normal berkisar dari + 1 (ada,tetapi hipotiroidisme.

menurun) hingga +2 (normal) hingga +3 (meningkat).

6 Pengkajian Fungsi Sensoris


Periksa sensitivitas pasien terhadap nyeri,suhu,vibrasi, a. Neuropati dan parestesia (perubahan

sentuhan ringan, dan stereognosis (kemampuan untuk sensasi) perifer dapat terjadi pada

mengidentifikasi suatu benda melalui sentuhan). diabetes, hipotirodisme, atau

Bandingkan area simetris pada kedua sisi tubuh dan akromegali.


bandingkan region distal dan proksimal ekstermitas.
Minta pasien untuk menutup matanya.

 Untuk memeriksa nyeri, gunakan ujung yang


tumpul dan tajam peniti baru. Buang peniti
setelah digunakan.

 Untuk mengukur suhu, gunakan cangkir atau

wadah lain berisi air dingin dan hangat.

 Untuk memeriksa vibrasi, gunakan garpu tala di

atas satu sendi jari tangan atau jari kaki pasien.


 Untuk memeriksa sentuhan ringan, gunakan

gulungan kapas.

 Untuk memeriksa stereognosis, taruh di tangan

pasien benda yang sederhana dan familiar,


seperti karet gelang, bola kapas atau kancing.

Minta pasien untuk menebak benda tersebut.

7 Pengkajian Muskuloskeletal

Inspeksi ukuran dan proporsi struktur tubuh pasien. a. Ukuran tubuh yang terlalu pendek

Ukuran dan proporsi struktur tubuh harus sama dapat menandakan kekerdilan (suatu
bilateral. kondisi yang ditandai dengan ukuran
tubuh yang pendek); insufisiensi

hormon pertumbuhan hipofisis adalah


salah satu penyebabnya.
b. Tulang yang sangat besar dapat
mengindikasikan akromegali, yang

disebabkan oleh kelebihan hormon

7
pertumbuhan.

8 Mengkaji Tetani akibat Hipokalsemia

Kaji Tanda Trousseau (suatu pemeriksaan untuk a. Penurunan kadar kalsium


hipokalsemia) dengan hasil tetani (spasme otot yang menyebabkan tangan dan jari tangan
tonik) dengan mengembangkan manset tekanan pasien berkontraksi (spasme karpus).
tekanan lebih besar dari tekanan darah sistolik selama

2-5 menit. Tanda Trousseau dibahas terkait dengan


hipokalsemia.

Kaji Tanda Chvostek (suatu pemeriksaan untuk a. Penurunan kadar kalsium

hipokalsemia) dengan cara mengetukkan jari tangan menyebabkan otot wajah lateral

Anda di depan telinga pasien pada sudut rahang. pasien berkontraksi.8

Tanda Chvostek positif menyebabkan seringai wajah


akibat kontraksi berulang pada otot wajah. Tanda
Chvostek dibahas dan diilustrasikan terkait dengan

hipokalsemia.

(LeMone, Priscilla. Buku ajar keperawtan medikal bedah : gangguan endokrin. 2016. Jakarta : EGC)

8
PENGKAJIAN FOKUS SISTEM ENDOKRIN

ANAMNESIS
Pokok-pokok umum :

1. Riwayat penyakit dahulu


Tuberculosis dan infeksi HIV dikaitkan dengan infusiensi adrenal
2. Riwayat obat-obatan
Paparan berlebihan kortikosteroid menyebabkan gambaran cushingoid dan obat-obatan antagonis

dopamine seperti haloperidol dan domperidon.

3. Riwayat penyakit keluarga

Penyakit tiroid dan diabetes mellitus dapat bersifat tutu-temurun dalam keluarga,sindrom neoplasia

endokrin mutipel merupakan kelainan yang jarang ditemui bersifat autosomal dominan.

Pengkajian Fokus pada Sistem Endokrin

1. TIROID
Anamnesis

Keluhan utama

Tanyakan mengenai :

a. Kehilangan/penembahan berat badan akhir-akhir ini,perubahan nafsu makan ,diare atau

konstipasi

b. Triabilitas kesulitan tidur,hiperaktifitas,dan rasa lebih berlebihan


c. Intoleransi panas atau dingin t

d. Tromor,palpitasi atau keringat berlebihan

e. Perubahan kulit atau rambut(kekeringan atau keringat berlebihan,rambut kering kasar atau

alopesia)
f. Jegala mata:diplopia,nyeri iritasi atau seperti ada yang mengganjal

Riwayat penyakit dahulu,riwayat penyakit keluarga,riwayat soaial

Tanyakan mengenai :

a. Terapi obat (amiodaron dan litium berkaitan dengan hipotiroidisme)obat –obat anti tiroid
b. Riwatat penyakit tiroid atau autoimun dalam keluarga
c. Tinggal di daerah defisiensi yodium,misalnya andes,Himalaya afrika tengah,dapat

menyebabkan goiter dan yang lebih jarang hipotiroidisme.

9
Urutan pemeriksaan secara umum :
KELENJAR TIROID
Urutan pemeriksaan

1) Inspeksi leher dri arah depan berikan pasien segalas air dan mintalah ia untuk minum.
Perrhatikan apakah terliht benjolan saat ia menelan
2) Mintalah pasien untuk duduk dengan otot-otot leher dalam keadan relaksasi dan berdirilah
dibelakangnya letakan tangan anda dengan lembut pada leher bagian depan dengan jaro-jari

telunjuk anda saling bersntuhan.mintalah dia untuk bergerak naik beberapa pasien akan merasa

palpasi leher tidak menyenangkan perhatikan tanda-tanda kegelisahan saat melakukan

pemeriksaan ini.

3) Catat ukuran,bentuk ,dan konsitensi dari pembesaran apapun lakukan perabaan dan rasakan

apakah teraba thrill


4) Ukurlah nodul diskred apapun dengan menggunakan caliper

5) Catat lingkar leher maksimum pada goiter yang besar dengan menggunakan pita
pengukur(diperlukn suatu pengukuran objektiv untuk pementauan lanjutan jangka panjang)

6) Auskultasi dengan menggunakan stetoskop anda untuk mencari adalah bruid tiroid. bruid tiroid

a. Mungkin disalah artikan dengan bunyi lainnya: bruid dari arteri karotis atau yang

ditransmesilkan dari aorta terdengar lebih keras sepanjang garis arteri.tekanan lembut

dalam waktu pendek sepanjang akar leher akan menghentikan vineushum yang berasal

vena jugulris interna

Tabel 3. Temuan abnormal kelenjar tiroid

Temuan abnormal Gambar

1. Kelenjar tiroid normal dapat teraba pada -


50% wanita dan 25% laki-laki lipatan kulit

yang menonjol mungkin akan memberi kesan

yang salah sebagai goiter tirod(atau kista

tiroglosus)bergeraak naik turun selama


proses menelan karena terbungkus dalam (A)
pasia pretrakea,yang melekat ke katillago

krikoid.

2. Bentuk permukaan dan konsitensi simple


goiter atau goiter sederhana relative

simmetris pada tahap awal namun sringkali (B)

10
menjadi nodular seirirng dengan waktu pada

penyakit graves permukaan kelenjar tiroid


biasanya rata dan difus,sedangkan

permukaan pada goiter uninodular atau


multinoduar tidak rata(gambar 5.5) nodul

didalam kelenjar dapat besar atau[un kecil


(C)
,tunggal atau multiple dan biasanya jinak

,.konsistensi yang keras menandakan


kemungkinan keganasan kelenjar getah

bening yang besar keras di dekat goiter

menendakan kanker tiroid (gambar 5.6)nyeri

tekn difus khas sebagai tanda tiroiditis virus

nyeri tekan local mungkin menyertai (D)

pendarahan pada kista tiroid. Hipotiroidisme Graves (A) wajah yang khas, (B)

penyakit inflamasi mata yang berat pada

3. Mobilitas sebagian besar goiter akan kelainan tiroid. (C) Thyroid acropachy. (D)

bergerak ke atas saat proses menelan goiter Miksedema pretibia

yang sangat besar mungkin tidak dapat di

gerakan dan kanker tiroid invasive dapat

menyebabkan perlekatan kelenjar di struktuk

di sekitarnya

4. Bruid tiroid hal ini dapat timbul pada (A) (B)

hipertiroidisme dan mandakan aliran darah


yang sangat meningkat dapat pula terkaid
dengan thrill yang teraba.

Goiter (A dan B) penyakit Graves-difus. (C) nodul

foksik uninodular. (D) Multinodular.

2. Paratiroid
Anamnesis
Tanyakan mengenai :

a. Riwayat operassi atau penyinaran daerah leher atau tiroid


b. Polyuria,polidipsi atau batu ginjal

11
c. Fraktur

d. Nyeri nperut atau konstipasi


e. Keram otot
f. Kebingungan atau gejala psikiatrik

Urutan pemeriksaan fisik


KELENJAR PARATIROID
1) Perhatikan leher untuk mencari bekas luka operasi sebelumnya
2) Nilai stus mental pasien (hlm 21)

3) Ukurlah tekanan darah dan kaji status hidrasi pasien

4) Lihatlah kedua tangan pasien minta pasien untuk menggepalkan tangganya dan nilai panjang

metkarpala

5) Uji adakah kelemahan otot (hlm 261)dan hiperrefleksia

6) Uji adakah tetanilaten tempatkan manset TD pada lengan atas dan kembangkan hingga diatas
tekanan sistolik selama 3 menit pada tangan kontraksi otot karpal akan menghasilkan gembaran

khs berupa abduksi ibujari sendi interpalang prosimal dan sendi metakarpofalangeal
7) Carilah tanda-tanda frajtur yang baru terjadi atau nyeri tekanan pasca tulang

8) Gunakan slip lamp untuk melihat adanya klasifikasi kornea

9) Lakukan pemeriksan unrinalsis

Tabel 4. Temuan abnormal kelenjar paratiroid

Temuan abnormal Gambar

Tumor paratiroid yang sangat jarang dapat teraba

Temuan pada hiperparatiroidisme meliputi

perubahan status mental dehidrasi kelemahan otot


proksimal faraktur dan nyeri tekan ulang pada
hiperkalsemia jangka panjang klasifikasi korneo(bain (A) (B)

kerthopty) dapat pula terjadi (gambar 3.8B)batu ginjal


dapat menyebabkan bermaturasi pada hipokalsemia

sedang berat dapat dijumpai hipertropeksia dan


trouseatc’s sign yang postif pada psudoipoparea
paratiroidisme metekarpal jari manis dan kelingking
(C) (D)
seringkali memendek
Penyakit paratiroid. (A) ‘Brown tumour’ falang

(jari tengah) pada hiperparatiroidisme. (B)


Klasifikasi kornea pada hiperpatiroidisme. (C)

Pseudohipoparatiroidisme : metakarpal yang

12
pendek. (D) Hal ini jelas terlihat saat pasien

mengepalkan tangannya

3. PANKREAS

A. Diabetes melitus
Urutan pemeriksaan

Pankreas

1) Cari tanda penurunan berat badan dan dehidrasi

2) Cium aroma nafas pasien untuk mencari aroma manis keton. (ketoasidosis diabetik)
3) Pemeriksaan kulit : carilah tanda infeksi dan ruam. Lihat adakah
4) Ukur denyut arteri dan tekanan darah serta lakukan pemeriksaan sistem kardiovaskuler dan

sistem vaskular perifer.


5) Periksa sistem respirasi dan gastrointestinal
6) Periksa sistem sarap pusat

7) Tes kemampuan penglihatan/visus dan periksalah mata serta fundus optik

8) Lakukan pemeriksaan urinalisis

Tabel 5. Temuan abnormal pankreas

Temuan abnormal Gambar

Dehidrasi dan pernapasan kussmaul


(hiperventilasi dengan pola pernapasan dalam,

mengehela napas) umum dijumpai pada


keadaan ketoasidosis.

Infeksi kulit bakterial, yaitu selulitis, ulkus, abses


dan infeksi jamur, dapat dijumpai. Akantosis
nigrikans terjadi pada hiperinsulinisme dan
Retinopati Diabetes
sering terlihat pada pasien dengan diabetes tipe
2 yang resisten insulin. Necrobiosis lipoidica

(area indurasi atau ulserasi yang berwarna


kuning dengan tepi merah), akibat degenerasi

kolagen, dapat terjadi pada tulang kering pasien

diabetes tipe 1 dan sering mengakibatkan ulkus


kronik. Xantelasma dan santomata merupakan

13
tanda yang kuat kuat adanya hiperlipidemia.

Komplikasi mikrovaskular, neuropatik, dan


makrovaskular akibat hiperglikemia dapat terjadi

pada pasien dengan diabtes miletus tipe


apapun, dan dapat pula terjadi saat diagnosis

diabetes tipe 2 dengan perjalanan penyakit yang


lambat. Penting untuk melakukan pemeriksaan

secara saksama terhadap mata, sistem


kardiovaskular, neurologi, dan renal, serta
(A) Akantosis nigrikans.
pemeriksaan kaki

Glikosuria menandakan hiperglikemia, dan

apabila disertai dengan ketonuria (pernapasan

kussmaul) mengindikasikan ketoasidosis.


Proteinuria terjadi pada neuropati diabetikum.
Deteksi nitrit ± hematuria menandakan infeksi

saluran kemih (seringkali tersamar)

(B) Nekrobiosis lipoidika

(C) Xantomata erupatif

B. Kaki Diabetik

Urutan pemeriksaan

Pasien dengan diabtes memiliki resiko untuk mengalami luk pada kaki selama hidupnya sebesar 15%,

yang sangat rentan terhadap infeksi. Pengenalan diri pasien yang berisiko mengalami kaki diabetik

sangatlah penting. Ada 2


1) Neuropatik : neuropati mendonimasi , sedangkan aliran darah arteri besar masih baik
2) Neuroiskemik : terdapat aliran darah arteri yang menyebabkan timbulnya iskemia dan

mengksaserbasi neuropati . infeksi dapat menjadi komplikasi pada kedua sebab tersebut.

3) Inspeksi :
a. Lihat adakah kerontokan rambut dan distrofi kuku

14
b. Periksa kulit (termasuk celah antara jari untuk mencari kalus tebal, infeksi dan luka.

c. Minta pasien untuk beridi dan nilai lengkung kakinya


d. Lihat adakah deformitas persendian kaki
4) Palpasi :

a. Rasakan suhu kaki


b. Periksa denyut arteri dorsalis pedis dan tibialis posterior. Jika tidak teraba, lakukan
pemeriksaan Doppler untuk mengevaluasi mata kaki : indeks tekanan brakialis/branchial
pressure index.

Uji untuk neuropati perifer : gunakan monofilamen nilon dengan gaya tekanan berukuran 10 gram untk

menimbulkan rangsan standar yang dapat terus berulang. Teknik dan lokasi terbaik untuk menguji ini

adalah dibagian telapak dan punggung kaki.

Tabel 6. Temuan abnormal kaki diabetik

Temuan abnormal Gambar

Kehilangan rambut dan distrofi kuku yang terjadi

seiring iskemia, akibat perubahan gizi. Dapat

dijumpai fisura kulit atau infeksi tinea (athlete’s

foot’ atau ‘kaki atlet”). Lengkung telapak kaki


dapat berlebihan pada neuropati atau menjadi

datar (rocker-bottom sole). Kedua kondisi ini


dapat menyebabkan tekanan abnormal dan

peningkatan risiko ulserasi plantar.

Kaki teraba hangat terjadi pada neuropati dan

kaki teraba dinginpada iskemia.


(A) (B)
Neuropati sensorik timbul apabila pasientidak
dapat merasakan monofilamen pada area

manapun. Hal ini bearti hilangnya sensai nyeri

protektif dan merupakan prediktor yang baik

untuk terjadinya ulserasi dikemudian hari.


Atropati Charcot adalah disorganisasi bentuk
kaki, inflamasi akut, fraktur dan penipisan tulang,

biasanya terjadi pada pasien dengan neuropati


yang masih memiliki aliran vaskular yang baik ke
tungkai bawah. Hal ini akan memberikan (C) (D)

gambaran kaki dengan tanda peradangan akut: Komplikasi kaki diabetik. (A) Luka kaki yang terinfeksi

teraba panas, bengkak, dan berwarna merah, disertai selulitis dan limfangitis yang mengajar keatas.

15
seringkali sulit dibedakan secara klinis dari (B) Kaki iskemik-gangren jari. (C) Artropati Charcot

infeksi dengan ulkus plantar. (D) Ulkus neuropatik (ulkus


tekan dibawah kepala metatarsal)

4. KELENJAR HIPOFISIS

A. Akromegali
Anamnesis

Tanyakan mengenai gejala yang paling sering-sakit kepala dan keringat berlebihan.

Apakah pasien (atau lebih sering kerabat atau temannya) menyedari perubahan dalam

tampilan wajahnya? Foto beberapa ahun sebelumnya dapat berguna untuk mengidentifikasi
perubahan dan awitan kondisi yang terjadi. Apakah pasien menyadari penigkatan ukuran
sepatu, cincin, aau sarung tan

Urutan pemeriksaan
1) Lihat wajah, adakah tanda kulit yang kasar, tebgal dan berminyak, pembnesaran huidung,
prognathism (protrusi mandibula) dan pemisahan gigi bawah (Gambar 5.14A, B).
2) Periksa tangan dan kaki. Lihat pembesaran jaringan lunak dan komplikasi yang

diakibatkannya, misalnya cincin atau sepatu yang menjadi terlalu ketat, sindrom carpal tunnel

(Gambar 5.14C, D).

3) Nilai lapang pandang: ekspansi tumor dapat menyebabkan tekanan pada kiasma optikum,
menyebabkan kerusakan lapang pandang, terutama hemiaopia bitemporal (Gambar 12.3).

4) Periksa tekanan darah dan urinalisis. Hipertensi dan diabetes mellitus seringkali saling

berhubungan.

Tabel 7. Temuan abnormal akromegali

(A) (B) (C)


Akromegali (A) Wajah yang khas, (B) Gigi bawah berjarak, (C) Tangan yang besar dan gemuk.

16
B. Hipopituitarisme
Urutan pemeriksaan
Carilah :

1) Warna kulit yang sangat puca (kombinasi anemia ringan dan defisiensi hormone
penstimulasi melanosit/melanocyte-stimulating hoemone).
2) Tidak ada rambut aksila.
3) Berkurang/tidak ada rambut seksual sekunder (disebabkan defisiensi gonadotropin)
(Gambar 5.15).

4) Atrofi testi.
5) Periksalah mata dan adanya: kerusakan lapang pandang (paling sering hemianopia
bitemporal); atrofi optic atau kerusakan saraf kranialis (II,IV, dan VI) yang disebabkan tumor

yang menekan kiasma optikum, saraf optic, atau sinus kavernosus.

Tabel 8. Temuan abnormal hipopituitarisme

(A) (B)
Hipopituitarisme. (A) Hipopituitarisme akibat adenoma hipofisis (perhatikan kulit yang pucat halus). (B)

Tidak adanyan rambut aksila.

5. ADRENAL

A. Sindrom Cushing

Sindrom Chusing disebabkan paparan kortikosteroid endogen maupun eksogen secara


berlebihan. Sebagian besar kasus berupa Chusing iarogenik akiba efek samping terapi
kortikoseroid. Cushing ‘endogen’ biasanya terjadi akibat mikroadrenoma hipofisis yang

m,ensekresikan ACH. Penyebab lain meliputi tumor primer adrenal atau sekresi ektopi ACH.

17
Efek katabolik steroid menyebabkan pemecahan jaringan secara luas (terutama dikulit,otot

dan tulang) disertai akumulasi sentral lemak tubuh. Miopati proksimal, kerenanan fraktur,
purpura spontan, penipisan kulit, dan kerentanan terhadap infeksi sering dijumpai (Gambar
5.16). pasien juga menderita hiperensi.

Urutan pemeriksaan
Sindrom cushing
1) Lihat wajah dan penampilan umum pasien untuk obesitas sentral dan wajah bundar (Gambar
5.16)

2) Periksa kulit untuk mencari penipisan, hiperpigmentasi, jerawat, hirsutisme, memar, striae

(terutama di perut) dan tanda-tanda infeksi aau penyembhan luka yang buruk.

3) Periksa tekanan darah.

4) Pemeriksaan tungkai bawah untuk mencari kelemahan otot proksimal dan edema.

5) Pemeriksaan mata untuk mencari katarak, dan perubahan hipertensi (Gambar 6.16)
6) Lakukan pemeriksaan urinalisis (Kotak 5.6).

Tabel 9. Gambar sindrom cuhsing

(A) (B)

(C) (D)
Sindrom Cushing (A) Facies Cushingoid. (B) Setelah operasi kuratif hipofisis. (C) Gambaran tipikal :
wajah bulat, obestitas sentral, wasting otot proksimal, dan striae kulit. (D) Penipisan kulit : purpura yang

18
disebabkan oleh tekanan jam tangan.

B. Penyakit Addison

Penyakit Addison disebabkan sekresi kortisol yang tidak adekuat, umumnya bersifat

sekunder akibat destruksi autoimun korteks adrenal. Gejala bersifat nonspesifik, namun
dapat erjadi kelemahan, kram otot, mual, muntah, diare, aau konsipasi.

Urutan pemeriksaan

1) Lihatlah tanda-tanda penurunan berat badan.


2) Periksa seluruh permukaan kulit untuk mencari pigmentasi abnormal atau berlebih: hal ini

peling jelas pada daerah yang terpapar matahari atau epitel yang terkena atau tekanan –
lipatan kulit, mukosa bukal, dan bekas luka y6ang baru (Gambar 5.17A-C). Pigmentasi berlebih

diproduksi oleh melanocyte-stimulating hormone pada insufiensi adrenal primer. Hal ini paling

nyata pada orang kulit putih Eropa. Vitiligo (epigmentasi area kulit) terjadi pada 10-20% pasien

dengan penyakit Addison (Gambar 5.17D).

3) Periksa tekanan darah dan uji hipotensi postural 9hlm. 114). Hipotensi dan hipotensi postural

terjadi akibat penurunan efek meneralokortikoid.

Tabel 10. Gambar penyakit addison

(A) (B)

(C) (D)

19
Penyakit Addison. (A) Pigmentasi wajah. (B) Pigmentasi bukal. (C) Pigmentasi lipatan kulit. (D) Vitiligo-

tampak mencolok akibat pigmentasi addisonian pada kulit yang ‘normal’.

6. KELENJAR ENDOKRIN LAINNYA

A. Sindrom karsinoid

Metastasis hepar dari tumor karsinoid usus tengah melepaskan zat kimia vasoaktif kedalam
sirkulasi sistemik akan menyabebkan kemerahan (flashing), diare, dan benokospasme. Posisi

membengkuk, olahraga, atau bahkan gerakan palpasi pada hepar yang membesar akan
mengidentifikasi kemerahan wajah yang khas. Telangtektasis wajah yang permahan terjadi

bertahun-tahun setelah flashing karsinoid (gambar5.2)


Urutan pemeriksaan

Secara saksama, observasi tampilan keseluruhan pasien, tingkah laku, dan habitus untuk mencari
petunjuk diagnostik:

1) Aapakah ia tampak gelisah dan agitasi (hipertiroidisme) atau lambat dan letargis (hipotiroidisme)

2) Ukur tinggi dan berat bedan dan hitung indeks massa tubuh (mm,55). Gunakan stadiometer

pada anak dan remaja. Jika pasien obese, lemak akan terdistribusi di daerah sentral, misalnya

pada sindrom cushing atau defisiensi GH.

3) Lihatlah tanpa kifosis toraks, yang mungkin merukana adanya tanda kolpas vertebra

osteoporotik.

4) Inspeksi wajah dan mata untuk mencari petunjuk cepat diagnosis endokrin (gambar 4.4A, 5.14A,

5.16A, 5.17A, 5.18A)


5) Lihatlah mulut untuk mencari pembesaran dagu dan lidah (akromegali) dana pigmentasi bukal

(penyakit addison)

6) Pemeriksaan tangan: berjabat tangan dapat memberikan petunjuk diagnosis, misalnya tremor

dana telapak tangan yang berkeringat pada hipertiroidisme. Carilah pertumbuhan berlebih
jaringan jaringan lunak (akromegali) atau dismorfisme (panjang abnormal metakarpal pada
pseudohipoparatiroidisme): pigmentasi lipatan kulit (penyakit addison): wasting otot benar

akibat sindrom carpal tunnel (hipotiroidisme, akromegali) (gambar 14.29B).

7) Pemeriksaan seluruh permukaan kulit: adakah pucat yang abnormal (hipopitutarisme), pletora

(sindrom cushing atau karsinoid). Pasien dengan sindrom cushing seringkali memiliki kulit yang
tipis dan rapuh dengan memar akibat trauma kecil (gambar 5.16O). inspeksi aksila dan lipat
paha untuk mencari akantosis nignkras (obesitas, diabetes melitus) (gambar 5.11A)

8) Apakah rambut pada tubuh normal dalam hal kualitas dan jumlahnya? Lihat adakah hirsutisme
pada wanita (sindrom ovarium polikistik: gambar 5.19) dan hilangnya rambut pada aksila dan
lipat paha (hipopitultarisme) (gambar 5.15B)
9) Nilai laju denyut arteri, irama, dan volimenya. Takikardia dana fibralasi atrium menandakan

tikotoksikosis.

20
10) Catat tekanan darah, hipertensi merupakan gambaran sejumlah kelainan endokrin, misalnya

sindrom cushing, feokromositmia. Sindrom conn (hiperaldosteronisme) (kotak 5.1). hipertensi


postura (hlm, 114) terjadi pada insufisiensi adrenal.
11) Pemeriksaan mata: carilah gambaran penyakit tiroid. Nilai ketajaman penglihatan dan lakukan

funduskopi pada pasien dengan diabetes melitus. Nilai ketajaman penglihatan dan lapang
pandang (hlm,288) pada pasien yang diduga menderita tumor hipofisis (untuk mendeteksi
hemianopia bitemporal akibat kompresi klasma optikum). Carilah atrofi optik pada pasien
dengan kompresi jalur optik dalam waktu lama (gambar 12.31A)

12) Periksalah leher untuk ,mencari goiter. Jika ada, catat ukuran permukaan dan konsistensinya

13) Cari adakah ginekomastia (umum pada sindrom klinefetter. Gambar 5.1B) dan galaktorea:

dengan lembut, pijatlah jaringan payudara kearah putting susu untuk melihat adakah air susu

yang keluar. Jelaskan sebelum anda melakukan pemeriksaan ini,dan perhatikan reaksi pasien

dengan seksama karena hal ini dapat menimbulkan


14) Pemeriksaan abdomen: cairan striae ungu (sindrom cushing), sindrom karsinoid berkaitan

dengan hati yang teraba, nodular, yang terkadang akan teraba sangat membesar. Tumor adrenal
kadang teraba palpasi dapat menyebabkan timbulnya hipertensi paroksismal

15) Infeksi tungkai bawah ungtuk mencari miksedema pretibal (penyakit graves: gambar 5.4D),

wasting atau kelemahan otot proksimal (sindrom cushing dan hipertiroidisme), dan infeksi

tendon yang terlambat (hipotiroidisme)

16) Periksalah kaki untuk mencari tanda-tanda neuropati diabetik, iskemia,dan ulkus

17) Pemriksaaan genetalia eksterna (hlm. 225). Inspeksi jumlah rambut pubis dan dilakukan staging
status pubertas pada semua remaja dengan menggunakan skala tanner (Bab 10). Pada laki-laki,

catat ukuran dan konsistensi testis (hlm. 238). Pada wanita, carilah gambaran virillsasi.

18) Lakukan pemeriksaan urin untuk glukosa, keton, protein dan nitjit

19) Evaluasi formal psikologis (hlm 25) mungkin tepat untuk beberapa pasien (sindrom cushing,
hiperparatiroidisme).

Tabel 11. Gambar sindrom karsinoid

(A) (B)

21
Sindrom Karsinoid (A) Kemerahan (flushing) pada karsinoid akut (B) Telangiektasis kronik.

22

Anda mungkin juga menyukai