bagian dari penapisan kesehatan atau pengkajian kesehatan total, atau dapat berfokus pada keluhan utama
(misalnya peningkatan berkemih atau perubahan tingkat energi). Jika pasien memiliki masalah dengan fungsi
endokrin, perawat menganalisis awitanya, karateristik dan perjalanannya, keparahan, faktor pencetus dan
pereda, dan gejala yang terkait, dengan memperhatikan waktu dan keadaan. Sebagai contoh, perawat dapat
1. “Bisa anda jelaskan kapan anda menyadari pembengkakan dibagian depan leher anda? Apakah
anda merasakan ada perubahan pada tingkat energi anda? Jika ya, seperti apa.”
2. “Kapan anda pertama kali menyadari bahwa tangan dan kaki anda bertambah besar.”
3. “Apakah anda merasa bahwa nafsu makan anda meningkat meski berat badan anda turun?”
Riwayat kesehatan mencakup informasi tentang riwayat medis pasien, riwayat keluarga, dan riwayat
sosial dan pribadi. Tanya pasien tentang perubahan apapun pada tumbuh kembang serta tinggi dan berat
badannya. Perubahan ukuran ekstermitas sering kali dapat dideteksi dengan menanyakan apakah pasien
harus membesarkan cincin atau membeli sarung tangan dan sepatu yang jauh lebih besar. Pembesaran leher
dapat diidentifikasi dengan menanyakan apakah pasien mengalami kesulitan mencari kemeja atau blus yang
kerah lehernya pas. Selain itu gali juga perubahan seperti sulit menelan; peningkatan atau penurunan rasa
haus, selera makan, dan/ atau berkemih; perubahan penglihatan ; gangguan tidur ; perubahan pola distribusi
rambut (misalnya peningkatanrambut wajah pada wanita); perubahan menstruasi;perubahan ingatan atau
kemampuan berkonsentrasi; dan perubahan tekstur rambut dan kulit. Tanyakan pada pasien apakah pernah
mengalami cedera atau operasi kepala, serta hospitalisasi sebelumnya, kemoterapi, radiasi (khususnya pada
Perawat juga menanyakan tentang pekerjaan dan riwayat sosial pasien. Tanyakan juga tentang
kepuasan pasien terhadap pekerjaan, hubungan pribadi, dan gaya hidupnya. Area pengkajian lainnya
meliputi cara koping yang biasa digunakan pasien; konsumsi alkohol, merokok, atau obat-obatan ; diet
(termasuk penambahan atau penurunan berat badan); pola olahraga; dan pola tidur. Meski pasien mungkin
tidak menyadari perubahan dalam perilakunya, anggota keluarga dapat memberi informasi penting.
1
Tabel 1. Wawancara pengkajian kesehatan
24 jam.
atau vitamin ?
c. Apakah anda merasakan ada perubahan pada rasa
2
Eliminasi a. Apakah anda merasakan ada perubahan pada warna,
Jelaskan.
beristirahat? Jelaskan
c. Apakah anda pernah berkeringat pada malam hari?
Jelaskan
Jelaskan.
d. Apakah anda merasa ada perubahan pada warna atau
kapan terjadinya?
3
i. Apakah anda pernah merasakan nyeri atau kekakuan
mulai terkenannya?
anda?
c. Uraikan apa yang anda lakukan saat merasa stres
kondisi tersebut
(LeMone, Priscilla. Buku ajar keperawtan medikal bedah : gangguan endokrin. 2016. Jakarta : EGC)
4
PENGKAJIAN SISTEM ENDOKRIN SECARA UMUM
dapat difokuskan pada pengkajian pasien yang diketahui atau diduga memiliki masalah dengan fungsi
endokrin. Satu-satunya endokrin yang dapat dipalpasi adalah kelenjar tiroid; meski begitu, pengkajian lain
yang memberikan informasi tentang patofisiologi endokrin mencakupi inspeksi kulit, rambut, kuku, tampilan
wajah, refleks, dan sistem muskuloskeletal. Kecenderungan pengukuran dan pemantauan tinggi dan berat
badan serta tanda-tanda vital juga memberikan petunjuk jika ada perubahan pada fungsi sistem endokrin.
Inspeksi warna kulit. Warna kluit harus merata dan berpenyakit Addison atau sindrom
melitus,hipertiroidisme, atau
hipotiroidisme.
mengindikasikan hipototiroidisme.
d. Strie berwarna ungu pada abdomen
Cushing.
e. Kulit kering dan kasar sering terlihat
pada pasien dengan hipotiroidisme,
hipotiroidisme.
Palpasi kulit, kaji tekstur, kelembapan, dan adanya lesi. f. Lesi ( misalnya ulserasi ) pada
Warna kulit harus sesuai dengan ras pasien, lembut, ekstermitas bawah dapat
Kaji tekstur, distribusi, dan kondisi kulit dan rambut. a. Peningkatan pigmentasi kuku sering
5
Tekstur rambut harus normal, tersebar secara merata terlihat pada pasien dengan penyakit
hipertiroidisme.
c. Hirsutisme ( rambut pada wajah ,
3 Pengkajian Wajah
Inspeksi simetrisitas dan bentuk wajah. Wajah harus a. Berbagai bentuk da struktur dapat
simetris bilateral. mengindikasikan pertumbuhan yang
pertumbuhan).
b. Eksoftalmus (mata melotot) dapat
Palpasi ukuran dan konsistensi kelenjar tiroid. a. Tiroid dapat membesar pada pasien
6
5 Pengkajian Fungsi Motorik
Kai refleks tendon dalam. Refleks tendon dalam dikaji a. Peningkatan refleks dapat dijumpai
dengan palu refleks dan meliputi refleks bisep, refleks pada hipotiroidisme; penurunan
brakioradialis, refleks trisep, refleks patela dan refleks refleks dapat dijumpai pada
Achilles. Nilai normal berkisar dari + 1 (ada,tetapi hipotiroidisme.
sentuhan ringan, dan stereognosis (kemampuan untuk sensasi) perifer dapat terjadi pada
gulungan kapas.
7 Pengkajian Muskuloskeletal
Inspeksi ukuran dan proporsi struktur tubuh pasien. a. Ukuran tubuh yang terlalu pendek
Ukuran dan proporsi struktur tubuh harus sama dapat menandakan kekerdilan (suatu
bilateral. kondisi yang ditandai dengan ukuran
tubuh yang pendek); insufisiensi
7
pertumbuhan.
hipokalsemia) dengan cara mengetukkan jari tangan menyebabkan otot wajah lateral
hipokalsemia.
(LeMone, Priscilla. Buku ajar keperawtan medikal bedah : gangguan endokrin. 2016. Jakarta : EGC)
8
PENGKAJIAN FOKUS SISTEM ENDOKRIN
ANAMNESIS
Pokok-pokok umum :
Penyakit tiroid dan diabetes mellitus dapat bersifat tutu-temurun dalam keluarga,sindrom neoplasia
endokrin mutipel merupakan kelainan yang jarang ditemui bersifat autosomal dominan.
1. TIROID
Anamnesis
Keluhan utama
Tanyakan mengenai :
konstipasi
e. Perubahan kulit atau rambut(kekeringan atau keringat berlebihan,rambut kering kasar atau
alopesia)
f. Jegala mata:diplopia,nyeri iritasi atau seperti ada yang mengganjal
Tanyakan mengenai :
a. Terapi obat (amiodaron dan litium berkaitan dengan hipotiroidisme)obat –obat anti tiroid
b. Riwatat penyakit tiroid atau autoimun dalam keluarga
c. Tinggal di daerah defisiensi yodium,misalnya andes,Himalaya afrika tengah,dapat
9
Urutan pemeriksaan secara umum :
KELENJAR TIROID
Urutan pemeriksaan
1) Inspeksi leher dri arah depan berikan pasien segalas air dan mintalah ia untuk minum.
Perrhatikan apakah terliht benjolan saat ia menelan
2) Mintalah pasien untuk duduk dengan otot-otot leher dalam keadan relaksasi dan berdirilah
dibelakangnya letakan tangan anda dengan lembut pada leher bagian depan dengan jaro-jari
telunjuk anda saling bersntuhan.mintalah dia untuk bergerak naik beberapa pasien akan merasa
pemeriksaan ini.
3) Catat ukuran,bentuk ,dan konsitensi dari pembesaran apapun lakukan perabaan dan rasakan
5) Catat lingkar leher maksimum pada goiter yang besar dengan menggunakan pita
pengukur(diperlukn suatu pengukuran objektiv untuk pementauan lanjutan jangka panjang)
6) Auskultasi dengan menggunakan stetoskop anda untuk mencari adalah bruid tiroid. bruid tiroid
a. Mungkin disalah artikan dengan bunyi lainnya: bruid dari arteri karotis atau yang
ditransmesilkan dari aorta terdengar lebih keras sepanjang garis arteri.tekanan lembut
dalam waktu pendek sepanjang akar leher akan menghentikan vineushum yang berasal
krikoid.
10
menjadi nodular seirirng dengan waktu pada
pendarahan pada kista tiroid. Hipotiroidisme Graves (A) wajah yang khas, (B)
3. Mobilitas sebagian besar goiter akan kelainan tiroid. (C) Thyroid acropachy. (D)
di sekitarnya
2. Paratiroid
Anamnesis
Tanyakan mengenai :
11
c. Fraktur
4) Lihatlah kedua tangan pasien minta pasien untuk menggepalkan tangganya dan nilai panjang
metkarpala
6) Uji adakah tetanilaten tempatkan manset TD pada lengan atas dan kembangkan hingga diatas
tekanan sistolik selama 3 menit pada tangan kontraksi otot karpal akan menghasilkan gembaran
khs berupa abduksi ibujari sendi interpalang prosimal dan sendi metakarpofalangeal
7) Carilah tanda-tanda frajtur yang baru terjadi atau nyeri tekanan pasca tulang
12
pendek. (D) Hal ini jelas terlihat saat pasien
mengepalkan tangannya
3. PANKREAS
A. Diabetes melitus
Urutan pemeriksaan
Pankreas
2) Cium aroma nafas pasien untuk mencari aroma manis keton. (ketoasidosis diabetik)
3) Pemeriksaan kulit : carilah tanda infeksi dan ruam. Lihat adakah
4) Ukur denyut arteri dan tekanan darah serta lakukan pemeriksaan sistem kardiovaskuler dan
13
tanda yang kuat kuat adanya hiperlipidemia.
B. Kaki Diabetik
Urutan pemeriksaan
Pasien dengan diabtes memiliki resiko untuk mengalami luk pada kaki selama hidupnya sebesar 15%,
yang sangat rentan terhadap infeksi. Pengenalan diri pasien yang berisiko mengalami kaki diabetik
mengksaserbasi neuropati . infeksi dapat menjadi komplikasi pada kedua sebab tersebut.
3) Inspeksi :
a. Lihat adakah kerontokan rambut dan distrofi kuku
14
b. Periksa kulit (termasuk celah antara jari untuk mencari kalus tebal, infeksi dan luka.
Uji untuk neuropati perifer : gunakan monofilamen nilon dengan gaya tekanan berukuran 10 gram untk
menimbulkan rangsan standar yang dapat terus berulang. Teknik dan lokasi terbaik untuk menguji ini
gambaran kaki dengan tanda peradangan akut: Komplikasi kaki diabetik. (A) Luka kaki yang terinfeksi
teraba panas, bengkak, dan berwarna merah, disertai selulitis dan limfangitis yang mengajar keatas.
15
seringkali sulit dibedakan secara klinis dari (B) Kaki iskemik-gangren jari. (C) Artropati Charcot
4. KELENJAR HIPOFISIS
A. Akromegali
Anamnesis
Tanyakan mengenai gejala yang paling sering-sakit kepala dan keringat berlebihan.
Apakah pasien (atau lebih sering kerabat atau temannya) menyedari perubahan dalam
tampilan wajahnya? Foto beberapa ahun sebelumnya dapat berguna untuk mengidentifikasi
perubahan dan awitan kondisi yang terjadi. Apakah pasien menyadari penigkatan ukuran
sepatu, cincin, aau sarung tan
Urutan pemeriksaan
1) Lihat wajah, adakah tanda kulit yang kasar, tebgal dan berminyak, pembnesaran huidung,
prognathism (protrusi mandibula) dan pemisahan gigi bawah (Gambar 5.14A, B).
2) Periksa tangan dan kaki. Lihat pembesaran jaringan lunak dan komplikasi yang
diakibatkannya, misalnya cincin atau sepatu yang menjadi terlalu ketat, sindrom carpal tunnel
3) Nilai lapang pandang: ekspansi tumor dapat menyebabkan tekanan pada kiasma optikum,
menyebabkan kerusakan lapang pandang, terutama hemiaopia bitemporal (Gambar 12.3).
4) Periksa tekanan darah dan urinalisis. Hipertensi dan diabetes mellitus seringkali saling
berhubungan.
16
B. Hipopituitarisme
Urutan pemeriksaan
Carilah :
1) Warna kulit yang sangat puca (kombinasi anemia ringan dan defisiensi hormone
penstimulasi melanosit/melanocyte-stimulating hoemone).
2) Tidak ada rambut aksila.
3) Berkurang/tidak ada rambut seksual sekunder (disebabkan defisiensi gonadotropin)
(Gambar 5.15).
4) Atrofi testi.
5) Periksalah mata dan adanya: kerusakan lapang pandang (paling sering hemianopia
bitemporal); atrofi optic atau kerusakan saraf kranialis (II,IV, dan VI) yang disebabkan tumor
(A) (B)
Hipopituitarisme. (A) Hipopituitarisme akibat adenoma hipofisis (perhatikan kulit yang pucat halus). (B)
5. ADRENAL
A. Sindrom Cushing
m,ensekresikan ACH. Penyebab lain meliputi tumor primer adrenal atau sekresi ektopi ACH.
17
Efek katabolik steroid menyebabkan pemecahan jaringan secara luas (terutama dikulit,otot
dan tulang) disertai akumulasi sentral lemak tubuh. Miopati proksimal, kerenanan fraktur,
purpura spontan, penipisan kulit, dan kerentanan terhadap infeksi sering dijumpai (Gambar
5.16). pasien juga menderita hiperensi.
Urutan pemeriksaan
Sindrom cushing
1) Lihat wajah dan penampilan umum pasien untuk obesitas sentral dan wajah bundar (Gambar
5.16)
2) Periksa kulit untuk mencari penipisan, hiperpigmentasi, jerawat, hirsutisme, memar, striae
(terutama di perut) dan tanda-tanda infeksi aau penyembhan luka yang buruk.
4) Pemeriksaan tungkai bawah untuk mencari kelemahan otot proksimal dan edema.
5) Pemeriksaan mata untuk mencari katarak, dan perubahan hipertensi (Gambar 6.16)
6) Lakukan pemeriksaan urinalisis (Kotak 5.6).
(A) (B)
(C) (D)
Sindrom Cushing (A) Facies Cushingoid. (B) Setelah operasi kuratif hipofisis. (C) Gambaran tipikal :
wajah bulat, obestitas sentral, wasting otot proksimal, dan striae kulit. (D) Penipisan kulit : purpura yang
18
disebabkan oleh tekanan jam tangan.
B. Penyakit Addison
Penyakit Addison disebabkan sekresi kortisol yang tidak adekuat, umumnya bersifat
sekunder akibat destruksi autoimun korteks adrenal. Gejala bersifat nonspesifik, namun
dapat erjadi kelemahan, kram otot, mual, muntah, diare, aau konsipasi.
Urutan pemeriksaan
peling jelas pada daerah yang terpapar matahari atau epitel yang terkena atau tekanan –
lipatan kulit, mukosa bukal, dan bekas luka y6ang baru (Gambar 5.17A-C). Pigmentasi berlebih
diproduksi oleh melanocyte-stimulating hormone pada insufiensi adrenal primer. Hal ini paling
nyata pada orang kulit putih Eropa. Vitiligo (epigmentasi area kulit) terjadi pada 10-20% pasien
3) Periksa tekanan darah dan uji hipotensi postural 9hlm. 114). Hipotensi dan hipotensi postural
(A) (B)
(C) (D)
19
Penyakit Addison. (A) Pigmentasi wajah. (B) Pigmentasi bukal. (C) Pigmentasi lipatan kulit. (D) Vitiligo-
A. Sindrom karsinoid
Metastasis hepar dari tumor karsinoid usus tengah melepaskan zat kimia vasoaktif kedalam
sirkulasi sistemik akan menyabebkan kemerahan (flashing), diare, dan benokospasme. Posisi
membengkuk, olahraga, atau bahkan gerakan palpasi pada hepar yang membesar akan
mengidentifikasi kemerahan wajah yang khas. Telangtektasis wajah yang permahan terjadi
Secara saksama, observasi tampilan keseluruhan pasien, tingkah laku, dan habitus untuk mencari
petunjuk diagnostik:
1) Aapakah ia tampak gelisah dan agitasi (hipertiroidisme) atau lambat dan letargis (hipotiroidisme)
2) Ukur tinggi dan berat bedan dan hitung indeks massa tubuh (mm,55). Gunakan stadiometer
pada anak dan remaja. Jika pasien obese, lemak akan terdistribusi di daerah sentral, misalnya
3) Lihatlah tanpa kifosis toraks, yang mungkin merukana adanya tanda kolpas vertebra
osteoporotik.
4) Inspeksi wajah dan mata untuk mencari petunjuk cepat diagnosis endokrin (gambar 4.4A, 5.14A,
(penyakit addison)
6) Pemeriksaan tangan: berjabat tangan dapat memberikan petunjuk diagnosis, misalnya tremor
dana telapak tangan yang berkeringat pada hipertiroidisme. Carilah pertumbuhan berlebih
jaringan jaringan lunak (akromegali) atau dismorfisme (panjang abnormal metakarpal pada
pseudohipoparatiroidisme): pigmentasi lipatan kulit (penyakit addison): wasting otot benar
7) Pemeriksaan seluruh permukaan kulit: adakah pucat yang abnormal (hipopitutarisme), pletora
(sindrom cushing atau karsinoid). Pasien dengan sindrom cushing seringkali memiliki kulit yang
tipis dan rapuh dengan memar akibat trauma kecil (gambar 5.16O). inspeksi aksila dan lipat
paha untuk mencari akantosis nignkras (obesitas, diabetes melitus) (gambar 5.11A)
8) Apakah rambut pada tubuh normal dalam hal kualitas dan jumlahnya? Lihat adakah hirsutisme
pada wanita (sindrom ovarium polikistik: gambar 5.19) dan hilangnya rambut pada aksila dan
lipat paha (hipopitultarisme) (gambar 5.15B)
9) Nilai laju denyut arteri, irama, dan volimenya. Takikardia dana fibralasi atrium menandakan
tikotoksikosis.
20
10) Catat tekanan darah, hipertensi merupakan gambaran sejumlah kelainan endokrin, misalnya
funduskopi pada pasien dengan diabetes melitus. Nilai ketajaman penglihatan dan lapang
pandang (hlm,288) pada pasien yang diduga menderita tumor hipofisis (untuk mendeteksi
hemianopia bitemporal akibat kompresi klasma optikum). Carilah atrofi optik pada pasien
dengan kompresi jalur optik dalam waktu lama (gambar 12.31A)
12) Periksalah leher untuk ,mencari goiter. Jika ada, catat ukuran permukaan dan konsistensinya
13) Cari adakah ginekomastia (umum pada sindrom klinefetter. Gambar 5.1B) dan galaktorea:
dengan lembut, pijatlah jaringan payudara kearah putting susu untuk melihat adakah air susu
yang keluar. Jelaskan sebelum anda melakukan pemeriksaan ini,dan perhatikan reaksi pasien
dengan hati yang teraba, nodular, yang terkadang akan teraba sangat membesar. Tumor adrenal
kadang teraba palpasi dapat menyebabkan timbulnya hipertensi paroksismal
15) Infeksi tungkai bawah ungtuk mencari miksedema pretibal (penyakit graves: gambar 5.4D),
wasting atau kelemahan otot proksimal (sindrom cushing dan hipertiroidisme), dan infeksi
16) Periksalah kaki untuk mencari tanda-tanda neuropati diabetik, iskemia,dan ulkus
17) Pemriksaaan genetalia eksterna (hlm. 225). Inspeksi jumlah rambut pubis dan dilakukan staging
status pubertas pada semua remaja dengan menggunakan skala tanner (Bab 10). Pada laki-laki,
catat ukuran dan konsistensi testis (hlm. 238). Pada wanita, carilah gambaran virillsasi.
18) Lakukan pemeriksaan urin untuk glukosa, keton, protein dan nitjit
19) Evaluasi formal psikologis (hlm 25) mungkin tepat untuk beberapa pasien (sindrom cushing,
hiperparatiroidisme).
(A) (B)
21
Sindrom Karsinoid (A) Kemerahan (flushing) pada karsinoid akut (B) Telangiektasis kronik.
22