“ Infeksi Vagina ”
Disusun Oleh :
Kelompok 7
Ayu Fitria S171707
Novita Sari S171728
Semester III B
i
Kata Pengantar
Kami panjatkan segala puji dan syukur atas berkat rahmat Allah Swt karena karuniaNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Infeksi Vagina ”. Kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu, yaitu :
1. Ibu Anggrita Sari, S.Si.T., M.pd., M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Sari
Mulia Banjarmasin.
2. Ibu Novita Dewi Iswandari, S.Si.T, M. Kes selaku Dosen Pembimbing.
3. Teman – teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran. Kami berharap makalah ini bermanfaat untuk semua pihak.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Kebanyakan wanita pemberitahuan dari waktu ke waktu bahwa mereka
memiliki cairan dari vagina. Ini adalah proses normal yang menjaga daerah mukosa
vagina lembab. Tetapi tidak hanya itu daerah vagina yang lembab bisa berubah
menjadi sarang berkumpulnya bakteri-bakteri, jamur serta virus yang bisa dengan
mudah hidup di daerah tersebut dan bisa menimbulkan penyakit, seperti yang terdapat
di daerah vagina yang biasa di sebut sebagai vaginitis. Vaginitis (colpitis) adalah
infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri, parasit atau jamur
(Manuaba. 2001). Vaginitis adalah suatu peradangan pada lapisan vagina.
Vaginitis dapat terjadi secara langsung pada luka vagina atau melalui luka
perineum, permukaan mukosa membengkak dan kemerahan, terjadi ulkus dan getah
mengandung nanah yang keluar dari daerah ulkus. Vaginitis di sebabkan oleh jamur
dan bakteri akibat tidak bersihnya genetalia, gejala pada vaginitis biasanya di sertai
keluar cairan vagina atau keputihan yang abnormal, di katakan abnormal karena
keputihan tersebut sangat berlebihan berbau dan terjadi iritasi di sekitar vagina,
vaginitis bisa juga di sebabkan bawaan pada saat bersalin karena kurangnya
keseterilan dari alat atau dari handscoon si penolong yang kurang seteril.
2.2 Etiologi
Penyebab dari vaginitis adalah Candida albicans, Trichomonas vaginalis, Neisseria
gonorrhoeae, Hemophilus vaginalis. Penyebab lain meliputi cacing kremi, benda
asing, hygiene perineum yang buruk.
Menurut Universitas Padjadjaran (2014) penyebab vaginitis :
a. Vulvovaginitis pada anak
b. Sering disebabkan oleh gonorrhea atau corpus allienum.
c. Kolpitis senilis
d. Disebabkan karena ovaria berhenti berfungsi.
e. Kolpitis pada masa reproduktif
Masturbasi
Corpus allienum : pessaerium, obat atau alat kontrasepsi kapas
Rangsang themis seperti berenang dalam air dingin
2
2.3 Klasifikasi
a) Vaginitis candida disebabkan oleh candida albicans
Penyebab :
Hygiene yang kurang
Pertumbuhan candida yang berlebihan, karena kadar glukosa yang
tinggi, dan pemberian antibiotik berspektrum luas.
3
d) Vaginitis Atrofican disebabkan oleh infeksi epitel vagina yang defisiensi
estrogen.
Penyebab : pasca menopause rentan terhadap infeksi
2.4 Patofisiologi
4
Sumber : Manuaba, 2010.
2.5 Komplikasi
a) Endometritis
Peningkatan konsentrasi flora anaerob, yang sebagian mungkin karena
perubahan pH, bisa menyebabkan peningkatan angka endometritis.
b) Salpingitis
Radang pada saluran telur dapat terjadi bila infeksi serviks menyebar ke tuba
uterine.
c) Servisitis
Peradangan ini dapat terjadi bila infeksi menyebar ke serviks.
2.6 Pencegahan
Kebersihan yang baik dapat mencegah beberapa jenis vaginitis dari berulang dan
dapat meredakan beberapa gejala:
a) Hindari bathtub dan pusaran air panas spa. Bilas sabun dari luar daerah genital
Anda setelah mandi, dan keringkan area itu dengan baik untuk mencegah
iritasi. Jangan gunakan sabun wangi atau kasar, seperti yang dengan deodoran
atau antibakteri.
b) Hindari iritasi. Ini termasuk tampon dan bantalan berparfum.
5
c) Usap dari depan ke belakang setelah menggunakan toilet. Hindari penyebaran
bakteri dari tinja ke vagina.
2.7 Pengobatan
Jika cairan yang keluar dari vagina normal, kadang pembilasan dengan air bisa
membantu mengurangi jumlah cairan. Cairan vagina akibat vaginitis perlu diobati
secara khusus sesuai dengan penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah infeksi, diberikan antibiotik, anti-jamur atau anti-
virus, tergantung kepada organisme penyebabnya. Untuk mengendalikan gejalanya
bisa dilakukan pembilasan vagina dengan campuran cuka dan air. Tetapi pembilasan
ini tidak boleh dilakukan terlalu lama dan terlalu sering karena bisa meningkatkan
resiko terjadinya peradangan panggul.
Jika akibat infeksi labia (lipatan kulit di sekitar vagina dan uretra menjadi
menempel satu sama lain, bisa dioleskan krim estrogen selama 7-10 hari. Selain
antibiotik, untuk infeksi bakteri juga diberikan jeli asam propionat agar cairan vagina
lebih asam sehingga mengurangi pertumbuhan bakteri. Pada infeksi menular seksual,
untuk mencegah berulangnya infeksi, kedua pasangan seksual diobati pada saat yang
sama. Penipisan lapisan vagina pasca menopause diatasi dengan terapi sulih estrogen.
Estrogen bisa diberikan dalam bentuk tablet, plester kulit maupun krim yang
dioleskan langsung ke vulva dan vagina.
6
Jenis Infeksi Pengobatan
Jamur Miconazole, clotrimazole, butoconazole atau terconazole
(krim, tablet vagina, suppositoria).
Fluconazole atau ketoconazole
Bakteri Metronidazole atau clindamycin
Klamidia Doxicyclin atau azithromycin (tablet)
Trikomonas Metronidazole (tablet)
Virus papiloma manusia Asam triklorasetat (dioleskan ke kutil), untuk infeksi
(kutil genetalia) yang berat digunakan larutan nitrogen atau fluorouracil
(dioleskan ke kutil)
Virus herpes Acyclovir (tablet atau salep)
Selain obat-obatan, penderita juga sebaiknya memakai pakaian dalam yang tidak
terlalu ketat dan menyerap keringat sehingga sirkulasi udara tetap terjaga (misalnya terbuat
dari katun) serta menjaga kebersihan vulva (sebaiknya gunakan sabun gliserin). Untuk
mengurangi nyeri dan gatal-gatal bisa dibantu dengan kompres dingin pada vulva
atau berendam dalam air dingin. Untuk mengurangi gatal-gatal yang bukan disebabkan oleh
infeksi bisa dioleskan krim atau salep corticosteroid dan antihistamin per-oral (tablet). Krim
atau tablet acyclovir diberikan untuk mengurangi gejala dan memperpendek lamanya infeksi
herpes. Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri.
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Vaginitis (colpitis) adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai
bakteri, parasit atau jamur (Manuaba. 2001). Vaginitis adalah suatu peradangan pada
lapisan vagina. Vaginitis dapat terjadi secara langsung pada luka vagina atau melalui
luka perineum, permukaan mokusa membengkak dan kemerahan, terjadi ulkus dan
getah mengandung nanah yang keluar dari daerah ulkus.
Penyebab dari vaginitis adalah Candida albicans, Trichomonas vaginalis,
Neisseria gonorrhoeae, Hemophilus vaginalis. Penyebab lain meliputi gabungan
bedak tabur, cacing kremi, benda asing, hygiene perineum yang buruk. Salah satu cara
untuk mencegahnya yaitu memakai pakaian katun dan stoking dengan pembalut di
selangkangannya. Jika Anda merasa nyaman tanpa itu, langsung mengenakan pakaian
tidur. Ragi tumbuh subur di lingkungan lembab.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu
bagi pembaca yang mempunyai kritik dan saran yang bersifat membangun
kesempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat
sebagai sumber referensi pembelajaran, bahan penelitian, dan publikasi.
8
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus.(2014). Ilmu kebidanan, Penyakit kandungan, dan keluarga berencana