Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

Mata Kuliah : Kebijakan dan Manajemen Kesehatan


Dosen : Dr. Syahrir A. Pasinringi, MS

“KEBIJAKAN KESEHATAN”

DISUSUN OLEH:

NILAWATI
(K012181155)

PEMINATAN KESEHATAN REPRODUKSI


PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
1. Definisi kebijakan publik :
Kebijakan Publik merupakan suatu aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah
dan merupakan bagian dari keputusan politik untuk mengatasi berbagai persoalan
dan isu-isu yang ada dan berkembang di masyarakat. Kebijakan publik juga
merupakan keputusan yang dibuat oleh pemerintah untuk melakukan pilihan
tindakan tertentu untuk tidak melakukan sesuatu maupun untuk melakukan
tidakan tertentu.
Kebijakan Publik adalah suatu keputusan yang dimaksudkan untuk tujuan
mengatasi permasalahan yang muncul dalam suatu kegiatan tertentu yang
dilakukan oleh instansi pemerintah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebijakan diartikan sebagai rangkaian
konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan
suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak (tentang pemerintahan,
organisasi, dsb); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip dan garis pedoman untuk
manajemen dalam usaha mencapai sasaran.

2. Definisi kebijakan kesehatan :


Kebijakan kesehatan merupakan sekumpulan keputusan yang dibuat
pemerintah berhubungan dengan kesehatan. Kebijakan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

3. Pogram kesehatan reproduksi :


- Pelayanan kesehatan reproduksi remaja
- Pelayanan sistem kesehatan reproduksi
- Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil
- Pelayanan kesehatan masa hamil
- Pelayanan kesehatan masa melahirkan
- Pelayanan kesehatan masa sesudah hamil
- Pelayanan kesehatan seksual
Definisi Operasional :

o Pelayanan kesehatan reproduksi remaja : suatu kegiatan /serangkaian kegiatan


yang ditujukan kepada remaja dalam rangka menjaga kesehatan reproduksi
o Pelayanan kesehatan sistem reproduksi : pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada suatu rangkaian organ, interaksi organ dan zat dalam tubuh manusia
yang dipergunakan untuk berkembang biak
o Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil : setiap kegiatan/serangkaian
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada perempuan sejak
saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka menyiapkan perempuan
yang hamil sehat
o Pelayanan kesehatan masa melahirkan : setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang ditujukan pada ibu sejak dimulainya persalinan hingga 6 jam
sesudah melahirkan
o Pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan : setiap kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu selama masa nifas dan pelayanan
yang mendukung bayi yang dilahirkannya sampai berusia 2 tahun
o Pelayanan kesehatan seksual : setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan
yang ditujukan pada kesehatan seksual
Input, Proses, Output dan Outcome :

SDM yang berkompetensi,

Input
Standar Pelayanan Minimal,
Ketersediaan Sarana dan
Prasarana, Sarana Penunjang
Pelayanan KIA KB

SOP, Program
Skrining Ibu Hamil,
Proses Program Pelayanan
KIA KB (Posyandu,
Pekan Imunisasi)

Cakupan K1
Output hinggal K4

Angka
Kematian Ibu,
Outcome Angka
Kematian Bayi
4. Lembaga pemerintahan yang mengatur dan bertanggungjawab terhadap program
KIA dari tingkat pusat hingga daerah (kemenkes, dinkes prov, dinkes kota,
puskesmas) :

5. Indikator keberhasilan program KIA dan KB


- Maternal Mortality Rate (MMR) : Banyaknya wanita yang meninggal pada
masa kehamilan, persalinan atau masa nifas selama 1 tahun per 100.000
kelahiran hidup pada tahun yang sama.
- Infant Mortality Rate (IMR) : Jumlah kematian bayi berumur dibawah 1 tahun
selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup
- Total Fertility Rate(TFR) : Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang
wanita pada masa reproduksinya
- Contraceptive Prevalence Rate (CPR) : Persentase perempuan usia reproduktif
yang menggunakan (atau yang pasangannya menggunakan) suatu metode
kontrasepsi pada suatu waktu tertentu
- Unmet Need : Kelompok yang belum terpenuhi kebutuhan kontrasepsinya,
mencakup semua pria atau wanita usia subur yang sudah menikah atau hidup
bersama dan dianggap aktif secara seksual yang tidak menggunakan metode
kontrasepsi, baik yang tidak ingin punya anak lagi ataupun menunda kelahiran
berikutnya

6. Cari penelitian mengenai tingkat keberhasilan vaksin (persen kekebalan yang


dihasilkan oleh vaksin) :
Peneitian yang dilakukan Prijanto, dkk, untuk pemberian vaksinasi DPT, setelah
pemberian 3 kali vaksinasi, maka seseorang mendapat kekebalan terhadap Difteri
sebesar 79,4%.

Anda mungkin juga menyukai