METAMORFISME
44 Universitas Sriwijaya
45
baru-lagi.
Universitas Sriwijaya
46
tempat yang lebih dalam. Proses ini terjadi pada pertemuan lempeng-lempeng
tektonik konvergen, yaitu pada zona subduksi (penunjaman).
Proses perubahan juga terjadi pada mineral penyusun batuan, yang
kestabilannya berubah karena perubahan kedalaman. Contohnya, mineral
lempung menjadi tidak stabil pada kedalaman hanya beberapa kilometer, dan
akan mengalami rekristalisasi menjadi mineral yang lebih stabil pada kondisi
temperatur dan tekanan yang lebih tinggi, akan mengaami proses metamorfisme
pada kedalaman sekitar 30 kilometer.
Larutan kimia aktif, umumnya adalah air yang mengandung ion-ion terlarut,
juga dapat menyebabkan terjadinya proses metamorfisme. Perubahan mineral
yang dilakukan oleh air yang kaya mineral dan panas, telah banyak dipelajari di
beberapa pegunungan api. Di sepanjang pematang pegunungan lantai dasar
samudera, sirkulasi air laut pada batuan yang masih panas mengubah mineral
pada batuan beku basalt yang berwarna gelap menjadi mineral-mineral
metamorf seperti serpentin dan talk.
Universitas Sriwijaya
47
Universitas Sriwijaya
48
Universitas Sriwijaya
49
Universitas Sriwijaya