I. Identitas Klien
Nama : Ny. S No. RM : 3320XX
Umur : 47 tahun Pekerjaan : IRT
Jenis kelamin : Perempuan Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam Tanggal MRS : 19 Februari
2019 pukul
13.40 WIB
Pendidikan : MA Tanggal : 19 Februari
pengkajian 2019 pukul
19.35 WIB
Alamat : Dsn Krajan RT 17/05 Sumber informasi : Pasien,
Gedangmas keluarga,
Randuagung Rekam Medis
2. Keluhan utama:
Pasien mengatakan lemas
c. Imunisasi:
Pasien mengatakan bahwa pasien tidak mengetahui imunisasi apa yang
telah didapat sewaktu masih anak-anak.
6. Genogram:
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
// : Cerai
: Anak kandung
: Anak angkat
: Anak kembar
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal
serumah
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum dan saat di rumah sakit)
- Antropometri:
BB sekarang= 85 kg, BB dahulu = 90 kg, TB = 165 cm
Sebelum sakit : IMT = BB/TB2 (m)= 90 kg / 1,65x1,65 m
= 33,05 kg/m
Sesudah sakit : IMT = BB/TB2 (m)= 85 kg / 1,65x1,65 m
= 31,22 kg/m
Interpretasi:
Status antropometri pasien mengalami perubahan saat sebelum dan
sesudah sakit. Pasien mengalami penurunan IMT dari sebelum sakit
dan setelah sakit. Pasien juga tergolong IMT obesitas karena > 27.
- Biomedical Sign:
- Diet Pattern:
Pola makan Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Nafsu makan Baik Kurang baik
Minum Banyak (± 1,5 – 2 liter) Cukup (± 500 ml)
Jenis makanan Nasi, sayur, lauk Nasi, sayur, lauk
Porsi Makan 1 porsi 1/3 porsi
Interpretasi:
Pasien mengalami perubahan pola makan sebelum dan sesudah sakit.
Interpretasi:
BAK pasien mengalami gangguan dan BAB pada pasien tidak terdapat
masalah.
Balance cairan:
Output:
BAB : 0 cc
Urine : 400 cc
Muntah : 0 cc
IWL : (15 x BB/hari)/ 24 jam = (15 x 85 kg)/24
jam = 1275/ 24 cc = 53,125 cc
Total Output = 400 + 53,125 = 453,125 cc/hari
Interpretasi:
Balance Cairan :
Input-Output = 1.806 cc – 453.125 cc = +1352 cc
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Sebelum sakit : pasien setiap hari ibu rumah tangga yang setiap
harinya merawat keluarga mulai dari memasak, mecuci
baju, membersihkan rumah dan lain-lain dan bekerja
sebagai pelayan di restoran.
Sesudah sakit : pasien hanya terbaring tidur di bed
Terapi oksigen:
Tidak menggunakan alat bantu pernafasan
Interpretasi:
Pasien memerluka bantuan dalam perawatan diri dan mobilitas
Status oksigenasi tidak mengalami gangguan dan kardiovaskuler normal
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Sebelum Sakit
Durasi : 9 jam
Gangguan tidur : tidak ada
Keadaan bangun tidur : segar
Lain-lain : tidak ada
Saat Sakit
Durasi : 9 jam
Gangguan tidur : tidak ada
Keadaan bangun tidur : lemah
Lain-lain : tidak ada
Interpretasi:
Pasien tidak mengalami gangguan tidur saat di RS tetapi setelah bangun
tidur keadaan pasien lemah.
Tanda vital:
- Tekanan Darah : 140/79 mmHg
- Nadi : 80 X/mnt
- RR : 20 X/mnt
- Suhu : 36,3 oC
- GDA : 55 mg/dL
- SPO2 : 96%
Interpretasi:
Tanda vital dalam batas normal
3. Telinga:
I : Bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak ada cairan yang
keluar, tidak ada luka, keadaan kulit bersih
Pa : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
4. Hidung:
I : Bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak terpasang alat
NGT dan O2 Masker, tidak ada luka, tidak ada cairan yang keluar
Pa : Tidak terdapat nyeri tekan atau benjolan
5. Mulut:
I : Mukosa bibir lembab, tidak ada luka, rongga mulut bersih, gigi
lengkap, tidak ada pembesaran tonsil
Pa : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
7. Dada:
Paru-paru Jantung
I : Bentuk dada datar, tidak I : Bentuk dada datar, tidak
ada jejas atau luka, ada jejas atau luka, tidak
pengembangan dada nampak pergerakan ictus
simetris antara kanan cordis
dan kiri, tidak nampak
adanya otot bantu
pernafasan
A : Suara nafas vesikuler A : Suara S1 dan S2 tunggal,
reguler
Pa : Tidak ada benjolan, tidak Pa : Tidak ada benjolan, tidak
ada krepitasi ada krepitasi, ictus cordis
tidak teraba
Pe : Sonor Pe : Pekak
8. Abdomen:
I : Perut distensi, tidak terdapat luka atau lesi pada perut,
umbilikus bersih dan datar
A : Bising usus 8 x/menit
Pa : Tidak terdapat nyeri tekan
Pe : Timpany
9. Urogenital:
I : Jenis kelamin perempuan, keadaan organ reproduksi nampak
bersih, terpasang DC
Pa : Tidak terkaji
10. Ekstremitas:
Atas Bawah
L : Terpasang infus pada L : Terdapat edema pada kaki
tangan kiri, tidak kanan (telapak kaki dan
terdapat edema pada bagian betis), terdapat luka
tangan kanan dan kiri, lecet yang sudah
Kontraindikasi:
Sindrom malabsorpsi gl
ukosa
galaktosa pada koma di
abetikum.
Pengambil Data
Zahra
Selly
( Zahra Marseliya Khusnah )
NIM. 182311101075
Hipoglikemi
DO :
- Oedem di ekstermitas Penumpukan zat
glikoprotein yang
bawah
mendesak
glomerulus
- -
+ +
- BUN = 66,70 mg/dL Ginjal tidak dapat
menyaring darah
- Serum creatinin = 8,66
mg/dL
oedema
5 Urin keton √
2 Berkeringat 3 √
3 Gugup 3 √
4 Kelemahan √
5 Pusing 3 √
6 Mengantuk 3 √
7 Gangguan 3 √
penglihatan
9 Penurunan kadar 3 √
glukosa darah
3. Kelebihan volume NOC NIC: Manajemen Elektrolit (2000)
cairan (00026) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Monitor nilai serum elektrolit yang
pasien menunjukkan hasil: abnormal
2. Monitor manifestasi
Keseimbangan Cairan (0601) ketidakseimbangan elektrolit
Tujuan 3. Pertahankan pemberian cairan IV
No. Indikator Awal
1 2 3 4 5 berisi elektrolit dengan laju yang
1. Tekanan darah 3 √ lambat
2. Denyut Nadi 3 √ 4. Berikan diet sesuai dengan kondisi
Kelembapan membran pasien (kaya potasium, rendah
3. 3 √ sodium, dan makanan rendah
mukosa
4. Pusing 1 √ karbohidrat)
5. Edema perifer 3 √ 5. Ajarkan pasien dan keluarga
mengenai jenis, penyebab, dan
pengobatan apabila terdapat
ketidakseimbangan elektrolit, yang
sesuai
09.40 Menawarkan makan 6x dengan porsi kecil - Pasien mengatakan sudah bisa
R/ : Pasien makan dan minum makan sedikit-sedikit
10.15 Memantau kesadaran pasien dan juga reflek
menelan pasien O : - Pasien nampak tenang
R/ : Pasien dapat berkomunikasi baik beristirahat di bed
dengan perawat dan nampak menelan A : Masalah ketidakseimbangan nutrisi
air putih kurang dari kebutuhan teratasi
09.40 Memantau intake makanan/cairan
sebagian
R/ : Pasien menghabiskan setengah porsi
makanan P : Lanjutkan intervensi
08.45 Memastikan bahwa dalam diet mengandung
makanan yang tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
P : Lanjutkan intervensi
20/02/2019 11.30 Monitor kadar glukosa darah sesuai indikasi 19/02/2019, Jam 13.00 WIB
R/ : Hasil GDA : 57 mg/dL
Zahr
a S : - Pasien mengatakan lemas
21/02/2019 22.00 Monitor kadar glukosa darah sesuai indikasi 22/02/2019, Jam 05.00 WIB
R/ : Hasil GDA : 153 mg/dL
Zahr
22.05 Monitor tanda dan gejala hipoglikemia (gemetar, a S : - Pasien mengatakan sudah
sempoyongan, berkeringat, menggigil, pucat, mendingan namun sedikit lemas
pandangan kabur, mual) Selly
O : - Pasien nampak lemah terbaring
R/ : Pasien sudah tidak menunjukkan
di bed
gejala hipoglikemi namun masih
lemas - GDA : 135 mg/dL
22.15 Monitor Nadi dan TD:
P : Lanjutkan intervensi
15.50 WIB
10.00 WIB 1. Mempertahankan pemberian cairan a S: pasien mengatakan kakinya bengkak berkurang sedikit
IV berisi elektrolit Selly O:
R/ : pasien diberikan infus D10% - k/u cukup
- pasien membatasi minum
2. Menginstruksikan pasien untuk - turgor kulit baik
membatasi minum air - mukosa bibir lembab
10.07 WIB R/ : pasien mengatakan sudah - Oedema ekstermitas bawah
membatasi meminum air - -
3. Monitor turgor kulit pasien + +
R/ : turgor kulit baik -
10.10 WIB A: Masalah kelebihan volume cairan teratasi sebagian
4. Monitor rasa haus atau gejala
10.15 WIB
21.00 WIB 1. Mempertahankan pemberian cairan a S: pasien mengatakan kakinya bengkak berkurang sedikit
IV berisi elektrolit Selly O:
R/ : pasien diberikan infus D10% - k/u cukup
- pasien membatasi minum
21.30 WIB 2. Menginstruksikan pasien untuk - turgor kulit baik
membatasi minum air - mukosa bibir lembab
R/ : pasien mengatakan sudah - Oedema ekstermitas bawah
membatasi meminum air - -
3. Monitor turgor kulit pasien + +
04.30 WIB -
R/ : turgor kulit baik
A: Masalah kelebihan volume cairan teratasi sebagian
4. Monitor rasa haus atau gejala
4.35 WIB perubahan cairan lainnya seperti P: Lanjutkan intervensi
pusing