Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM GIZI DALAM MENDUKUNG NAWACITA DI INDONESIA

A. Tantangan Pembangunan Gizi


1. Bonus Demogafi 2030

Mayoritas Penduduk usia


produktif  menentukan
peluang Indonesia menjadi
negara maju.

Indonesia termasuk dalam 17


negara (dari 117 negara) yang
memiliki 3 masalah gizi balita
yaitu stunting, wasting, dan
overweight.

2. Situasi Gizi di Indonesia

Masalah Gizi Ganda:


Kekurangan gizi: KVA, GAKY, Gizi Kurang, Stunting, Anemia
Kelebihan gizi: Gizi lebih (penyebabkan peningkatan resiko penyakit tidak menular)

3. Hasil Studi Diet Total tahun 2014

Rata-rata Asupan KH, Lemak, & Proporsi Karbohidrat, Lemak,


Protein (gram) Penduduk Indonesia Protein terhadap Total Asupan
2014 Energi Penduduk Indonesia 2014
14%
300
Karbohidrat
200 28%
243.9 58% Lemak
100
52.9 61.2 Protein
0
Karbohidrat Lemak Protein

Konsumsi Berdasarkan Jenis Bahan Makanan

 Beras: 97,7%dikonsumsi, rata-rata 201,3 gr/orang/hari


 Umbi-umbian dan Olahannya: 19,6% dikonsumsi, 27,1 gr/orang/hari
 Tepung dan Olahannya: 30,2% dikonsumsi, 51,6 gr/orang/hari
 Sayuran: 57,1 gr/orang/hari
 Buah: 33,5 gr/orang/hari, 15,1% mengonsumsi pisang
 Protein nabati: 56,7 gr/orang/hari, 47,4% mengonsumsi jenis kedelai
 Daging: 42,8 gr/orang/hari
 Susu: <5 gr/orang/hari
 Jeroan: 2,1 gr/orang/hari
 Telur: 19,7 gram/orang/hari
 Ikan: 78 gr/orang/hari
 Minyak, lemak dan olahannya: 37,4gr/orang/hari, 92,6% bersumber minyak
kelapa sawit
 Gula: 15,7 gr/orang/hari
4. Kerangka Pikir Penyebab Masalah Gizi

 24% BAB di tempat terbuka


(JMP, 2013)
 14% tidak memiliki akses
sumber air bersih (JMP2013)
 12% berada di bawah garis
kemiskinan (SUSENAS, 2012)

5. Dampak Masalah Gizi


 Imunitas rendah
 Meningkatkan resiko Penyakit Infeksi dan Kronik
 Pertumbuhan dan Perkembangan tidak optimal
 Daya saing rendah
 Produktivitas rendah
6. SDGs (Sustainable Developtment Goals)
Eradicate extreme poverty and hunger
Tujan #1 MDGS: “Menanggulangi kelaparan dan kemiskinan”
Zero Hunger
Tujuan #2: “Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan
meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian yang berkelanjutan”

 Menjamin akses pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang,
khususnya masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di sepanjang tahun
 Mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional
2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita
 Mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta
lansia
 Pencegahan dan penanggulangan gizi kurang+ Perhatian pada beban ganda gizi.
 Pada SDGs diarahkan pada solusi berkelanjutan yaitu peningkatan akses pangan
dan produksi pertanian.
 Melalui Inovasi Strategi.
B. Pentingnya Investasi Gizi
1. Gizi Baik
Gizi yang baik akan memiliki dampak diantaranya menurunkan resiko
penyakit, tumbuh kembang menjadi optimal, prestasi belajar yang baik,
pendapatan yang layak, memiliki dampat pada antargenerasi, dan meningkatkan
kesejahteraan.
2. Investasi Gizi untuk Pembangunan Manusia
 The Copenhagen Consensus 2012: Para ekonom terkenal dunia mengidentifikasi
cara paling cerdas mengalokasikan uang untuk menghadapi 10 tantangan dunia
adalah: Investasi untuk perbaikan Status Gizi penduduk.
 Investasi pada gizi dapat membantu memutus lingkaran kemiskinan dan
meningkatkan PDB negara 2 – 3% pertahun.
 Investasi $1 pada gizi dapat menghasilkan kembalinya $30 dalam meningkatkan
kesehatan, pendidikan, dan produktivitas ekonomi.
C. Kebijakan Perbaikan Gizi Nasional

1. Tujuan Pembangunan Kesehatan & Gizi Masyarakat

VISI DAN MISI PRESIDEN


TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepribadian dalam
Berbudaya
9 Agenda Prioritas (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
Agenda ke 6: Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
RENSTRA KEMKES 2015-2019 PEMBINAAN GIZI
↓Prevalensi BBLR ↓ Prevalensi wasting anak balita
↓ Prevalensi anemia ibu hamil ↓ Prevalensi stunting baduta
↓ Prevalensi gizi kurang pada balita ↑ bayi usia <6 bulan mendapat ASI eksklusif

 Dimensi Pembangunan Manusia


 Meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat
 melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Mendukung Program
 Dimensi pemerataan antar wilayah Indonesia Sehat
 Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan.
 Dimensi pemerataan antar kelompok sosial ekonomi

2. Legislasi Dasar Kebijakan Nasional Perbaikan Gizi


 UU Nomor 17 Tahun 2007 RPJP 2005-2025
Pembangunan pangan dan perbaikan gizi dilaksanakan secara lintas sektor
meliputi produksi, pengolahan, distribusi, hingga konsumsi pangan dengan
kandungan gizi yang cukup, seimbang, serta terjamin keamanannya.
 UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009
Arah perbaikan gizi adalah meningkatnya mutu gizi perorangan dan
masyarakat. Pemerintah, pemerintah daerah, dan /atau masyarakat bersama-sama
menjamin tersedianya bahan makanan yang bergizi secara merata dan terjangkau.
 PerPres No. 5 Tahun 2010 RPJMN 2010-1014
Arah pembangunan pangan dan gizi yaitu meningkatkan ketahanan pangan
dan status kesehatan dan gizi masyarakat.
 InPres Nomor 3 Tahun 2010
Perlunya disusun dokumen Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG)
2011-2015 dan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) 2011-2015 di 33
provinsi
 UU Pangan Nomor 18 Tahun 2012
Pemerintah menetapkan kebijakan di bidang gizi untuk perbaikan status gizi
masyarakat. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyusun Rencana Aksi Pangan
dan Gizi setiap 5 tahun
 PerPres No. 42 tahun 2013 Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi
Upaya penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara
terencana dan terkoordinir untuk percepatan perbaikan gizi pada 1000 hari pertama
kehidupan.
3. Arah Kebijakan 2015-2019
 Peningkatan surveilans gizi termasuk pemantauan pertumbuhan
 Peningkatan promosi perilaku masyarakat tentang kesehatan, gizi dll
 Peningkatan akses dan mutu paket pelayanan kesehatan gizi
 Peningkatan peran serta masyarakat dalam perbaikan gizi
 Penguatan pelaksanaan dan pengawasan regulasi dan standar gizi
 Penguatan peran lintas sektor dalam rangka intervensi sensitif dan spesifik
4. Prioritas Pembangunan Kesehatan
 Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (Kesehatan Ibu &
Anak termasuk Imunisasi
 Perbaikan Gizi khususnya stunting
 Pengendalian Penyakit Menular (ATM, HIV/AIDS, Tuberkulosis & malaria)
 Pengendalian Penyakit tidak menular (hipertensi, diabetes melitus, obesitas &
kanker)

Anda mungkin juga menyukai