Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMPN 26 MAKASSAR


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Materi Pokok : Sistem Pencernaan Manusia
Sub Materi : Gangguan Sistem Pencernaan
Pertemuan ke : 4 (empat)
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5. Menganalisis sistem 3.5.1. Mengidentifikasi gangguan pada sistem
pencernaan pada manusia pencernaan manusia
dan memahami gangguan 3.5.2. Mengidentifikasi upaya mencegah
3 yang berhubungan dengan gangguan pada sistem pencernaan manusia
sistem pencernaan, serta 3.5.3. Mengidentifikasi upaya menanggulangi
upaya menjaga kesehatan gangguan pada sistem pencernaan manusia.
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
sistem pencernaan
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati kartu bergambar gangguan pada sistem pencernaan,
siswa mampu menjelaskan gangguan pada sistem pencernaan manusia
2. Setelah melakukan diskusi, siswa mampu menjelaskan upaya pencegahan
gangguan pencernaan pada manusia
3. Setelah melakukan diskusi, siswa mampu menjelaskan upaya
penanggulangan gangguan pencernaan pada manusia

B. MATERI PEMBELAJARAN
Sistem pencernaan pada manusia dapat mengalami gangguan. Adapun
gangguan sistem pencernaan manusia disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor
penyebab gangguan pada sistem pencernaan manusia misalnya
mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, pola makan yang tidak teratur.
Gangguan sistem pencernaan manusia: Obesitas, Maag (Gastritis), Hepatitis,
Konstipasi, Diare, Karies gigi serta Kekurangan vitamin dan mineral.
Kesehatan saluran pencernaan merupakan salah satu sistem yang
menopang kehidupan. Semua zat gizi yang masuk ke dalam tubuh berasal
dari sistem saluran pencernaan. Oleh sebab itu lakukanlah tindakan
pencegahan sekuat yang anda bisa agar dapat terhindar dari gangguan atau
masalah kesehatan pada sistem saluran pencernaan yang dapat berdampak
pada gangguan atau masalah kesehatan pada sistem tubuh yang lain.
C. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Model : Problem Based Learning
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, presentasi
D. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media : Kartu bergambar gangguan sistem pencernaan
2. Alat dan Bahan : Alat tulis
E. SUMBER BELAJAR
Siti Zubaidah, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam kelas VIII SMP/MTs VIII
Semester 1. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Langkah Model
Alokasi
Kegiatan Problem Based Deskripsi Kegiatan
Waktu
Learning
Apersepsi dan motivasi:
 Guru mengingatkan kembali kepada siswa materi
sebelumnya yaitu organ pencernaan dan bertanya
kepada siswa :
“apa yang terjadi ketika kita
Mengorientasikan
mengonsumsi makanan sembarangan?
Pembuka peserta didik 15 menit
Penyakit/gangguan apa sajakah yang
terhadap masalah
akan ditimbulkan akibat mengonsumsi
makanan sembarangan?bagaimana
upaya pencegahannya?”
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran.
Mengorganisasi
 Guru membimbing siswa membentuk kelompok
peserta didik untuk untuk membahas suatu permasalahan terkait
belajar materi yang akan diajarkan
Membimbing
penyelidikan  Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya dan berdiskusi
individual maupun
terkait permasalahan yang diberikan
Inti kelompok 90 menit
Mengembangkan
dan menyajikan hasil  Guru memberi tugas proyek kepada siswa untuk
membuat model sistem pencernaan pada manusia
karya
Menganalisis dan
 Guru membantu peserta didik melakukan refleksi
mengevaluasi proses terhadap proses pemecahan masalah yang
pemecahan masalah dilakukan terkait materi yang telah dibahas

 Guru membimbing siswa untuk menarik


Penutup kesimpulan terkait materi yang telah dibahas 15 menit
 Guru memberi motivasi kepada siswa
Langkah Model
Alokasi
Kegiatan Problem Based Deskripsi Kegiatan
Waktu
Learning
 Guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan
diri pada ulangan harian

G. PENILAIAN
a. Sikap spiritual

Bentuk Waktu
No. Teknik Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1 Observasi Jurnal Saat pembelajaran Penilaian untuk dan pencapaian
berlangsung pembelajaran
b. Sikap sosial

Bentuk Keterangan
No. Teknik Waktu Pelaksanaan
Instrumen
1 Observasi Jurnal Saat pembelajaran Penilaian untuk dan
berlangsung pencapaian pembelajaran
2 Penilaian diri Saat pembelajaran Penilaian sebagai
usai pembelajaran
c. Pengetahuan
Waktu Keterangan
No. Teknik Bentuk Instrumen
Pelaksanaan
1 Lisan Pertanyaan (lisan) Saat pembelajaran Penilaian untuk
dengan jawaban terbuka berlangsung pembelajaran
2 Tertulis Pertanyaan tertulis Saat pembelajaran Penilaian pencapaian
berbentuk esei dan isian. usai pembelajaran

Makassar, Oktober 2017


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa

Drs. Hj. St. Marliyah Bertha Tandi


NIP.19671610 199512 2 002 NIM. 1414442010

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Koordinator PPL II

Dr. Adnan, M.S H. Abdul Wahab, S.Pd.,M.Si


NIP. 19650201 198803 1 003 NIP. 19712006199512 2 002
LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik)

NAMA KELOMPOK :.........................................................


ANGGOTA : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
KELAS :........................................................

A. Kompetensi Dasar
3.5.Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan
yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga
kesehatan sistem pencernaan
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati kartu bergambar gangguan pada sistem pencernaan,
siswa mampu menjelaskan gangguan pada sistem pencernaan manusia
2. Setelah melakukan diskusi, siswa mampu menjelaskan upaya pencegahan
gangguan pencernaan pada manusia
3. Setelah melakukan diskusi, siswa mampu menjelaskan upaya
penanggulangan gangguan pencernaan pada manusia
C. Prosedur Kerja
Perhatikan dan cermati wacana pada setiap bagian dalam LKPD ini.
 Pada bagian I dengan Topik “Malnutrisi” di kerjakan oleh Kelompok 1
 Pada Bagian II dengan Topik “Diare ” dikerjakan oleh kelompok 2
 Pada Bagian III dengan Topik “Maag ” dikerjakan oleh kelompok 3
 Pada bagian IV dengan Topik “Hepatitis” dikerjakan oleh kelompok 4
 Pada bagian V dengan Topik “Obesitas ” dikerjakan oleh kelompok 5
 Pada bagian V dengan Topik “Karies gigi ” dikerjakan oleh kelompok 6
D. Topik Permasalahan

BAGIAN PERTAMA “MALNUTRISI/GIZI BURUK”

Liputan6.com, Bitung - Kasus gizi buruk yang menimpa anak-anak kembali terjadi di Kota
Bitung, Sulawesi Utara. Seorang bocah perempuan bernama Karunia Tobangen meninggal
dunia di RSUD Bitung, setelah sempat dirawat selama lima hari.

Informasi diterima, Selasa, 04 Juli 20107 ini dibenarkan Kepala Puskesmas Bitung Barat,
Vivi Tumbel. "Korban meninggal dunia Senin subuh di RSUD Bitung," ujar Vivi, Rabu 5 Juli
2017. Karunia, warga asal Kelurahan Kakenturan Dua, Kecamatan Maesa itu meninggal
karena kondisinya sangat parah. Selain menderita kekurangan gizi, bocah lima tahun itu juga
terserang penyakit lain.

"Hasil diagnosa juga menderita paru-paru basah. Makanya bobot tubuh sangat tidak sesuai,
cuma 6 kg lebih. Padahal untuk seumuran korban harusnya sekitar 14 kg," ungkap Vivi
sambil menambahkan, Karunia dirawat di RSUD Bitung sejak Kamis, 29 Juni 2017 silam.

Kepala Dinas Kesehatan Bitung, Franky Soriton mengatakan, penanganan medis terhadap
Karunia sangat terlambat. Dia menduga Karunia sudah menderita gizi buruk sejak berbulan-
bulan lalu

"Ini baru diketahui setelah kondisi korban sudah gawat. Kemungkinan besar sudah berbulan-
bulan menderita. Mungkin kalau lebih awal bisa tertangani," kata Franky. Franky
menyesalkan kejadian seperti itu. Pelayanan kesehatan harus dimanfaatkan dengan baik oleh
semua pihak. Dengan begitu, dia tidak ingin ada warga yang terlambat mendapat penanganan
medis ketika menderita penyakit kronis.

Saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa. Tapi kalau semua pihak pro aktif, terutama
masyarakat, kejadian seperti ini tidak akan terjadi. Pelayanan kesehatan selalu standby
sehingga wajib dimanfaatkan," ucap dia. Berdasarkan keterangan dari aparat kelurahan
tempat Karunia berdomisili, Rivet Lohonaum, diketahui keluarga korban memang tergolong
kurang mampu. Ayah Karunia yang bernama Inyo Tobangen seorang pekerja serabutan.
Setali tiga uang dengan itu, ibunya yang bernama Ati Angkomona tidak bekerja.

"Memang memprihatinkan. Rumahnya saja hanya terbuat dari tripleks dengan ukuran yang
kecil. Sudah begitu dinding sengnya sudah lubang-lubang dan berkarat," ungkap Rivet.

Nasib tak kalah memiriskan juga dialami Karunia. Bocah ini ternyata sempat berganti
orangtua asuh semasa hidup. Karunia pernah diadopsi oleh orang lain, sewaktu baru berumur
dua bulan. Tapi karena ibu angkatnya meninggal, dia dikembalikan ke orangtua.

"Ternyata baru dua bulan kembali korban sudah meninggal," ucap Rivet mengenai perjalanan
hidup Karunia sebelum meninggal karena gizi buruk.
BAGIAN KEDUA “DIARE”

 Hampir semua penduduk Indonesia pernah mengalami penyakit diare, diare memang
merupakan penyakit yang umum, namun penyakit ini dapat membahayakan dan
berdampak fatal apabila penderita penyakit mengalami dehidrasi (kondisi kekurangan
cairan tubuh). Gejala diare dapat bermacam-macam mulai dari sakit perut, tinja yang
encer dibandingkan saat kondisi tubuh normal, ada juga yang hingga mengalami kram
perut dan tinja yang sangat encer. Penyebab penyakit diare juga bermacam-macam
seperti;
1. Infeksi oleh virus, parasit, dan juga bakteri
2. Alergi terhadap makana
3. Alergi terhadap obat

Infeksi oleh mikroorganisme dapat mengganggu proses penyerapan makanan di


usus halus. Hal ini menyebabkan makanan tidak dapat dicerna dan langsung masuk ke
usus besar. Jika pada usus halus makanan tidak dapat dicerna dan diserap maka air pada
dinding usus halus akan tertarik keluar, akibat dari banyaknya air yang tertarik keluar
maka makanan tersebut akan menjadi lebih cepat masuk ke usus besar, di usus besar
seharusnya terjadi penyerapan air yang sesuai porsi, namun akibat pada usus halus
makanan mengandung banyak air maka meskipun usus besar menyerap air, air tersebut
tentu masih sisa, dan air juga akan menyebabkan makanan akan cepat terdorong menuju
anus sehingga penyerapan air oleh usus besar juga berjalan singkat, hal inilah yang
menyebabkan tinja menjadi berair pada penderita diare. Sebenarnya usus besar tidak
hanya menyerap air secara berlebihan tapi juga elektrolit. Kehilangan cairan dan elektrolit
melalui diare ini kemudian dapat menimbulkan dehidrasi. Dehidrasi inilah yang
mengancam jiwa penderita diare. Dehidrasi memiliki konsekuensi yang fatal dan
berpotensi merenggut nyawa penderitanya terutama jika terjadi pada anak-anak. Hal ini
karena ketahanan tubuh anak-anak terhadap dehidrasi jauh lebih kecil dibandingkan
dengan pada orang dewasa. Maka dari itu orang tua disarankan untuk mewaspadai tanda-
tanda dehidrasi pada anak dan penderita disarankan untuk meminum banyak cairan saat
diare masih berlangsung.
Mengobati penyakit diare dapat dengan oralit, Oralit bisa diminum untuk
menghindari dehidrasi, tetapi konsultasikanlah pemakaiannya terlebih dahulu dengan
dokter atau apoteker, terutama jika Anda menderita penyakit tertentu, seperti penyakit
jantung. Salah satu obat anti-diare yang efektif dan cepat dalam menghentikan diare
adalah loperamide. Namun loperamide tidak boleh diberikan kepada anak-anak. Sebagian
besar penderita diare sembuh setelah beberapa hari tanpa melakukan pengobatan. Pada
orang-orang dewasa, diare biasanya sembuh setelah dua hingga empat hari, sedangkan
pada anak-anak, diare biasanya berlangsung lebih lama, yakni antara lima hingga tujuh
hari. Untuk menghindari diare, sebenarnya mudah, terapkanlah pola hidup sehat, rajinlah
mencuci tangan sebelum atau sesudah makan agar mikroorganisme yang membahayakan
tubuh menjadi terbunuh, makan makanan yang matang dan bersih, makanan yang matang
akan meminimalisir adanya mikroorganisme pada makanan tersebut, makanan yang
bersih juga lebih menjamin dibandingkan makanan yang dijual di pinggiran jalan, rajinlah
membersihkan toilet, karena toilet merupakan sarang bakteri yang berasal dari tinja.
BAGIAN KETIGA “MAAG”

ANGKAPOS.COM - Bagi penderita sakit maag, apalagi yang kronis, mengkonsumsi mi instan bisa
menjadi pantangan utama. Zat yang terkandung di dalam mi dan bumbu, dapat mengganggu sistem
pencernaan terutama lambung dan usus. Untuk kasus almarhum dr Ryan Thamrin yang disebut-sebut
menderita maag akut memang tidak disarankan mengkonsumsi mi instan. Namun, masih ada juga orang
yang terus menikmati mi instan meski pencernaannya kurang baik. Ada yang menyebutkan mi Instan
termasuk makanan darurat. Ketika perut sudah merasa lapar, memasak satu porsi mi instan sudah cukup
mengenyangkan.

"Itu bukan makanan yang lengkap gizi, lho. Itu makanan darurat," ujarnya dikutip Grid.ID dari
Kompas.com, Jumat (19/6/2015). Semua orang Indonesia sepertinya sudah tahu, selain tepung dan bumbu,
tak ada lagi tambahan sumber gizi di dalamnya. Tapi kita tetap saja mengonsuminya. Padahal kalau melihat
bungkusan mi instan, sajian gambarnya menunjukkan ada tambahan telur, potongan ayam, bahkan sayuran
di dalamnya lho.

Namun tetap saja, mi instan direbus air panas punya rasa yang ‘juara’. Meski sudah diberi tahu apapun
tentang kandungan mi Instan, pada akhirnya tetap saja makanan ini jadi favorit anak bangsa. Oleh karena
itu, Grid.ID bersiasat untuk memberikan beberapa tips memasak mi instan yang bisa menyehatkan tapi
sekaligus enak dan mengenyangkan perut pastinya! Jangan khawatir, tips kali ini bakal menunjukkan
bagaimana cara memasak mi instan yang tidak instan lagi. Tapi bikin sehat dan rasanya jadi enak seperti
gambar di kemasannya. Inilah rangkuman tipsnya!

Masih banyak warga Indonesia yang suka memakan mi instan tapi menyajikannya tidak sesuai dengan
petunjuk yang ada. Untuk kalian yang masa kecilnya pernah memakan mentah-mentah mi instan yang masa
kecilnya pernah memakan mentah-mentah mi instan dengan cara diremukkan begitu saja lalu diberi bumbu
instan, mengakulah, rasanya tetap enak bukan? Cara demikian itu, jelas yang tidak sehat, dan pasti bukan
yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mi instan. Begitu juga dengan pengalaman orang-orang yang
sering meminta mi dimasak setengah matang, agar ada sensasi kremes-kremes.Cara tersebut sama saja
kasusnya dengan yang makan mentah, usus harus kerja dua kali lipat untuk memprosesnya, kalau setengah
matang kerjanya jadi 1,5 kali lipat.

Jadi yang sehat itu, gunakan air bersih sesuai anjuran, atur besar pemanas (api) dan perhatikan waktu
memasak supaya mi matang secara sempurna. Alangkah baiknya jika membuang air rebusan pertama dan

menggantinya dengan air rebusan yang baru Ya meski belum diteliti kebenarannya kenapa air rebusan
pertama suka keruh, katanya karena pertemuan minyak dan air.

Kurangi bumbu dalam kemasan. Salah satu bagian mi instan yang banyak dikhawatirkan orang-orang
adalah bumbunya. Yap, monosodium glutamat alias MSG beserta garam-garaman itu yang bikin banyak
orang ketakutan kalau-kalau otak jadi lemot. Belum lagi kalau kandungan garam jadi melebihi batasan
maksimal konsumsi darah. Kemudian membuatnya sendiri dengan bumbu-bumbu yang ada di dapur,
kemudian Tambahkan sayuran, daging atau telur

Penyebab lain dari penyakit Maag :


 Infeksi bakteri Helicobacter pylori, bakteri ini akan menyebabkan peradangan pada dinding lambung.
 Pola makan tidak teratur, normalnya asam lambung dibutuhkan oleh tubuh dalam kadar yang seimbang,
produksi asam lambung akan meningkat pada saat tubuh memerlukan makanan (rasa lapar), sebaliknya
jika tubuh dalam kondisi bertenaga maka produksi asalm lambung akan menurun kembali menjadi
keadaan seimbang, jika telat makan maka asam lambung akan meningkat, meningkatnya asam lambung
yang seharusnya diimbangi dengan makanan yang dimakan akan membuat luka pada dinding lambung.
BAGIAN KEEMPAT “OBESITAS”

Jakarta - Setiap tahun, angka penderita obesitas di Indonesia selalu meningkat. Ironisnya,
kalangan wanita merupakan yang paling tinggi kenaikan angka penderitanya.Dokter spesialis
gizi klinik, dr Stella Bela MGizi SpGK, mengatakan, penyebab penyakit kronis adalah gaya
hidup tidak sehat. Obesitas adalah fenomena dunia modern yang diet tinggi lemak dan kalori
serta hidup kurang gerak. Di Indonesia, kasus obesitas tahun 2013 mencapai 17,7 persen atau
naik dari 13,9 persen di tahun 2007. Pada perempuan, kasus obesitas di tahun 2007 baru 14
persen namun di tahun 2013 mencapai 32 persen. "Obesitas adalah awal berbagai penyakit
kronik," ungkap dia di sela diskusi media 'Asupan Serat Sejak Dini Cegah Penyakit Kronis' di
Jakarta, Rabu (16/11).

Menurut dr Stella, obesitas terutama obesitas sentral (lemak perut) menyebabkan inflamasi dan
mengganggu sensitivitas insulin dan berakhir pada diabetes. "Lemak viseral atau lemak perut,
adalah sumber inflamasi dan memicu berbagai masalah kesehatan dan penyakit kronis," kata dr
Stella. Selain penyakit jantung dan diabetes, lanjut dia, penyakit kronis lain yang disebabkan
obesitas di antaranya sleep apnea, sakit pinggul, GERD (asam lambung naik), hipertensi, nyeri
lutut atau osteoarthritis dan sebagainya. "Obesitas dapat dicegah dengan hidup sehat. Caranya
dengan makan sehat, cukup minum air, mengurangi stress dan olahraga cukup," paparnya.
Sedangkan bagi mereka yang telah mengalami obesitas dan ingin menurunkan berat badan,
disarankan untuk terlebih dahulu mengatur pola dan jenis makan. Caranya adalah dengan
menganalisis dan mengurangi sebagian makanan yang tinggi kalori, seperti cemilan yang gurih
dan manis. "Makan sebaiknya teratur tiba kali sehari dan dua kali makanan selingan.
Sebaiknya, seluruhnya hanya berjarak tiga jam saja agar ketika lapar langsung mendapatkan
asupan makanan. Makanan yang dipilih pun sebaiknya lebih bayak asupan buah dan sayur.
Sedangkan untuk makanan selingan sebaiknya tidak boleh dari 100 kalori," ujarnya.

Psikolog Ayoe Sutomo MPsi menjelaskan, kebiasaan tidak sehat pada orang tua berpotensi
menurun kepada anak mereka. Sebab, anak akan meniru segala hal yang dilakukan oleh orang
tuanya."Untuk itu, dalam pemenuhan asupan dan pola hidup harus dari orang tua dahulu yang
melakukannya. Salah satunya adalah dengan pola makan sehat dan asupan bergizi, dengan
mengenalkan sayuran dan buah pada anak," ucap dia.

Untuk memenuhi kebutuhan dan kepraktisan asupan buah dan sayur, Group Brand Manager
Beverages PT Kalbe Farma Tbk Arwin Hutasoit mengatakan pihaknya Vegie Fruit premium
menyasar konsumen kategori health starter dan health adopter karena kehadiran produk ini
memang dalam rangka memenuhi gaya hidup sehat masyarakat, tanpa harus mengeluarkan
biaya mahal.

"Teknologi UHT yang digunakan menjamin nutrisi dan kesegaran produk tetap terjaga
meskipun tanpa menggunakan bahan pengawet," tutup dia.
BAGIAN KELIMA “OBESITAS”

PENYAKIT Hepatitis kronis membuat banyak orang khawatir dan ketakutan.

Umumnya kekebalan tubuh mampu membasmi sepenuhnya virus hepatitis yang dapat
menyebabkan peradangan pada hati. Namun, tubuh sebagian orang tidak mampu
melakukannya, sehingga virus bertahan dan berkembang menjadi hepatitis kronis.

Jika tidak ditangani dengan tepat, hepatitis kronis dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
jangka panjang, antara lain kerusakan hati, sirosis, kanker hati, hingga kematian.

Walau belum ditemukan obat untuk membasmi virus hepatitis sepenuhnya, kini sudah ada
obat-obat antivirus yang dapat menekan aktivitas virus sehingga mencegah perkembangan
komplikasi pada hati dan penularan kepada orang lain.

Meski demikian, sepertiga penderita hepatitis kronis ada yang sama sekali tidak merasakan
gejala apa pun. Tidak heran jika banyak yang merasa sehat, meski sebenarnya organ hati yang
terinfeksi sudah digerogoti virus.

Untuk wanita hamil yang mengidap hepatitis kronis, harus memeriksakan diri secara rutin.
Sebab virus hepatitis dapat ditularkan dari ibu pada bayi saat persalinan. Bayi harus segera
diberikan vaksinasi hepatitis, jika perlu disertai dengan antibodi hepatitis dalam waktu 12 jam
setelah lahir.

Penyakit hepatitis B kronis memang tidak dapat dikendalikan penuh oleh penderitanya, namun
ada beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai upaya penyembuhan hepatitis:

 Hindari rokok dan minuman keras karena dapat berbahaya terhadap organ hati.
 Konsumsi makanan bernutrisi untuk membantu menghilangkan racun dalam tubuh.
 Minum banyak air dan jus segar.
 Hindari makanan dari kerang mentah karena dapat mengandung kuman yang berbahaya
untuk hati.
 Lakukan olahraga secara rutin dan beristirahat dengan cukup demi memperkuat sistem
imunitas tubuh yang diperlukan untuk melawan virus.
 Dalam mengonsumsi obat atau pengawasan kondisi kesehatan penderita hepatitis kronis,
tetap harus melalui konsultasi dengan dokter.

Mencegah Penyebaran Virus Hepatitis

Sebagian besar penderita hepatitis kronis memiliki usia harapan hidup yang panjang. Yang
perlu diingat, penderita harus berhati-hati karena dapat menularkan virus tersebut kepada orang
lain melalui darah dan cairan tubuh lain. Untuk mencegah penularan virus hepatitis ,
disarankan untuk:
 Memvaksinasi diri dan keluarga.
 Tidak berbagi jarum suntik, sikat gigi, handuk, gunting kuku, dan pisau cukur dengan
orang lain.
 Berhati-hati ketika ditato atau ditindik.
 Bersihkan semua benda yang terkena darah menggunakan larutan pemutih dan air dengan
perbandingan 1:9.
 Bersihkan atau buang benda-benda yang terkena darah penderita hepatitis .
 Jangan mendonorkan darah, organ tubuh, dan lain-lain
BAGIAN KEENAM “KARIES GIGI”

Kandungan gula yang tinggi bisa membuat Si Kecil berisiko terhadap karies pada
gigi. “Menurut data, di SD Jakarta dan Bekasi, para ibu masih memberikan
minuman manis pada anak. Minuman manis ini bisa ditambahkan gula, madu, dan
susu kental manis (SKM). Bahkan pada data 2014, di Gunung Anyar Surabaya,
sebanyak 92,3% orangtua membiarkan anaknya mengonsumsi minuman manis
atau susu pada malam hari hingga tertidur pulas,” kata Drg. Annisa Rizki Amalia,
Sp.KGA dalam diskusi bertajuk “Iklan Memengaruhi Pilihan Orangtua dalam
Memenuhi Kecukupan Gizi Keluarga. Jadilah Bunda Pintar! Berikan Hanya yang
Terbaik Bagi Keluarga”.

“Apalagi bila dihubungkan dengan SKM yang kandungan gulanya lebih tinggi
daripada nutrisinya. Sangat disesalkan pula iklan SKM di Indonesia diajarkan
untuk diminum, padahal SKM hanya untuk topping saja. Penggunaan SKM di
banyak negara pun diawasi oleh pemerintah. Konsumsi gula yang berlebihan dan
minum susu sebelum dan saat tidur inilah yang menyebabkan masalah karies,”
tambah Drg. Annisa.

Ditambah pula pemberian minuman manis ini tidak diikuti dengan perawatan gigi.
“Anak di Indonesia tidak hanya mengalami masalah karies pada gigi saja, tetapi
masalah karies ini diabaikan dan sering kali tidak dirawat. Ini menjadi masalah
kesehatan yang lebih serius, serta memengaruhi pola hidup. Misalnya, anak sakit
gigi tidak mau sekolah atau tidak mau makan,” tambah dokter gigi yang akrab
dipanggil Icha ini.

Tentunya, masalah karies gigi memengaruhi pertumbuhan gigi anak di masa


depan. Meski begitu, masalah karies gigi ini bisa diatasi dengan memberikan
nutrisi yang cukup, membatasi asupan gula, serta menjaga kesehatan gigi
Tahap 1 Identifikasi Masalah

Setelah kalian membaca …………………………………………………………………………………………………………


kasus tentang kelainan …………………………………………………………………………………………………………
system pencernaan
tersebut, tuliskan pokok– …………………………………………………………………………………………………………
pokok permasalahan dari …………………………………………………………………………………………………………
kasus tersebut!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Tahap 2 Mengeksplore
Permasalahan
Tuliskan apa saja yang kalian ketahui
tentang gangguan tersebut!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………..............………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………........………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………........………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………….......……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………….........………………….......…………...............….………
Tahap 3
Mari kita melakukan rencana kegiatan
Penyelidikan yang telah kalian rancang supaya
Ilmiah
memperoleh informasi sebanyak mungkin
untuk menjawab pertanyaan yang telah
kalian buat

Pengolahan
Informasi Bersama

Mari kita diskusikan data/informasi


Mari kita tuliskan hasil diskusi/jawaban
yang telah kalian temukan dengan
dari pernyataan yang telah kalian buat
menggunakan sumber pendukung
pada tahap 1 sebagai hasil dari diskusi
untuk menjawab pertanyaan yang
pemecahan masalah!
telah kalian buat

Jawab:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………...……………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………...……………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………...……………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………...……………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….....…...
Tahap 4 Kesimpulan

Buatlah kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………………………


dari hasil diskusi
……………………………………………………………………………………………………………………
kelompokmu tentang
penyebab terjadinya ……………………………………………………………………........……………………………………
masalah tersebut! ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………........……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………........……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

Tahap 5

Penyajian
Setelah berhasil
memecahkan masalah,
selanjutnya mari kita
presentasikan hasil diskusi
kelompokmu.

Anda mungkin juga menyukai