Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Pendahuluan

Penyelenggaraan upaya kesehatan mempunyai tujuan untuk mencapai


kemampuan hidup sehat bagi setiap manusia. Dengan adanya kemampuan hidup
sehat sebagai syarat utama bagi tercapainya derajat kesehatan yang optimal, untuk
selanjutnya akan menghasilkan manusia-manusia warga Negara yang produktif.
Perubahan perilaku hidup sehat tidak akan terjadi dengan sendirinya, melainkan
membutuhkan suatu proses dalam waktu yang tidak sebentar.
Anak usia Sekolah merupakan anggota masyarakat merupakan sasaran yang
paling tepat untuk mendapatkan pengetahuan, konsep, dan nilai-nilai tentang
kesehatan. Usia anak sekolah juga merupakan kelompok yang rawan dalam
pertumbuhan dan perkembangan, maka dengan perhatian yang serius diharapkan
mempunyai generasi penerus yang sehat jasmani, rohani, dan social. Karena
pendidikan kesehatan dilaksanakan dan diharapkan akan diaktualisasikan sepanjang
hayat.
Dalam pembahasan di bab ini meliputi:
 Pengertian sehat dan sakit
 Kebugaran jasmani
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
 Pendidikan kesehatan
 Kesehatan pribadi
 Kesehatan lingkungan

B. Pengertian Sehat dan Sakit

Pengertian sehat menurut World Health Organization (WHO) adalah keadaan


yang menunjukkan sehat fisik, mental, dan sosial bukan hanya terbebas dari
penyakit, cacat dan kelemahan. Indikator sehat ini telah dilengkapi oleh badan
kesehatan dunia itu dengan dimasukkannya komponen sehat spritual. Mengacu pada
definisi tersebut seorang yang sehat adalah berfungsinya komponen fisik, mental,
dan sosial, serta pemahaman dan penerapan nilai-nilai agama yang agung secara
optimal dan harmonis.

1
Di dalam undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang pokok-pokok kesehatan,
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan kesehatan ialah meliputi kesehatan badan,
rohaniah (mental) dan sosial, dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit,
cacat dan kelemahan.Yang dimaksud dengan kesehatan sosial ialah perikehidupan
dalam masyarakat, perikehidupan ini harus sedemikian rupa sehingga setiap warga
negara mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara dan memajukan
kehidupan sendiri serta kehidupan keluarganya dalam masyarakat, sehingga
memungkinkannya untuk bekerja, beristirahat dan menikmati liburan pada
waktunya.
Sakit adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh bermacam-macam hal, bisa
suatu kejadian, kelalaian yang menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan
tubuh, baik fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi keseluruhan.
Ciri-ciri anak sehat, menurut Departemen Kehatan RI (1993) adalah:
1. Tumbuh dengan baik, yang dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi
badan secara teratur dan proporsional.
2. Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya.
3. Tampak aktif/gesit dan gembira.
4. Mata bersih dan bersinar.
5. Nafsu makan baik.
6. Bibir dan lidah tampak segar.
7. Pernafasan tidak berbau.
8. Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering.
9. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Jika ciri-ciri telah dimiliki oleh anak, maka pertumbuhan dan perkembangan
anak biasanya dapat dikatakan wajar/normal. Ciri anak sehat dapat dilihat dari
berbagai segi antara lain segi fisik, segi psikis, segi sosial.
1. Dilihat dari segi fisik ditandai dengan sehatnya badan dan pertumbuhan jasmani
yang normal.
2. Segi psikis, anak yang sehat itu jiwanya berkembang secara wajar, pikiran
bertambah cerdas, perasaan bertambah peka, kemauan bersosialisasi baik.
3. Dari segi sosialisasi, anak tampak aktif, gesit, dan gembira serta mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

2
C. Kebugaran Jasmani

Jasmani dikatakan sehat bila seluruh proses fisiologis atau seluruh organ pada
jasmani dalam keadaan normal. Karena fungsi organ tubuh berubah dari keadaan
istirahat ke arah keadaan kerja, maka sehat menurut ilmu faal (ilmu yang
mempelajari fungsi suatu struktur, khususnya biologik) dibedakan menjadi dua
tingkatan yaitu sehat statis dan sehat dinamis. Sehat statis yaitu fungsi organ tubuh
normal dalam keadaan istrirahat sedangkan sehat dinamis yaitu fungsi organ tubuh
normal dalam keadaan bekerja atau bergerak.
Jasmani yang bugar adalah jasmani yang memiliki derajat sehat dinamis yang
mampu mendukung segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari tanpa terjadi
kelelahan yang berlebihan, dan kelelahan itu akan pulih kembali setelah istirahat
agar mampu menjalankan tugas berikutnya. Semakin tinggi derajat sehat dinamis
seseorang, semakin besar kemampuan kerja fisiknya dan semakin kecil
kemungkinan terjadi kelelahan. Jadi dengan kebugaran jasmani yang baik
diharapkan secara langsung berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk
melakukan suatu tugas berat dalam waktu yang cukup lama tanpa harus mengalami
kelelahan yang berarti dan masih mampu untuk melakukan suatu tugas lainnya
dengan kualitas hasil setara atau lebih baik dari sebelumnya.
Kebugaran jasmani dapat diklarifikasikan menjadi dua komponen utama,
yaitu;
1. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (health related fitness)
terdiri atas: daya tahan jantung-paru, daya tahan otot, kekuatan otot, kelentukan
otot, dan komposisi tubuh.
2. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (skill related
fitness) terdiri atas: kecepatan, kelincahan/ketangkasan, keseimbangan, daya
ledak otot, dan koordinasi.
Untuk memperoleh tubuh yang tetap sehat dan bugar diperlukan beberapa cara
diantaranya :
1. Pemeriksaan kesehatan tubuh secara periodik
2. Makanan yang bernilai gizi tinggi
3. Pola makan yang teratur
4. Perumahan yang sehat dan layak
5. Lingkungan yang bersih dan sehat

3
6. Olahraga secara teratur dan cukup
7. Istirahat yang cukup
8. Melaksanakan perintah agama (rohani yang sehat)
9. Menghindari konsumsi narkoba,miras, dan merokok, serta sex bebas.

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan

Ada tiga faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang, yaitu:


1. Penyebab penyakit
a. Golongan endogen (yang datang dari dalam tubuh)
Penyebab penyakit ini terdiri atas kompleks sifat seseorang yang
dasarnya sudah ditentukan sejak lahir, yang memudahkan timbulnya
penyakit-penyakit tertentu, misalnya: perawakan (habitus), penyakit
keturunan, faktor usia.
b. Golongan exogen (yang datang dari luar tubuh)
1). Yang nyata dan hidup, penyebab penyakit ini disebut bibit penyakit,
seperti jamur, virus, bakteri, protozoa, cacing, dan sebagainya.
2). Yang nyata dan tak hidup, penyebab penyakit ini, misalnya: zat-zat
kimia, trauma (rudapaksa), makanan (kekurangan beberapa zat
makanan)
3). Yang abstrak, penyebab penyakit ini misalnya bidang ekonomi,
bidang sosial, bidang mental, dan sebagainya.

2. Manusia sebagai tuan rumah


Bila seseorang dikenal suatu penyakit atau ditulari bibit penyakit belum
tentu jatuh sakit, karena masih ada beberapa hal yang memungkinkan
seseorang jatuh sakit. Salah satu diantaranya ialah daya tahan tubuh. Daya
tahan tubuh yang tinggi dapat menghindarkan manusia dari berbagai jenis
penyakit.
Daya tahan tubuh dapat dipertinggi dengan:
a. Makanan yang sehat, cukup kualitas dan kuantitasnya
b. Vaksinasi untuk mencegah penyakit infeksi tertentu
c. Cara hidup yang teratur; bekerja, beristirahat, rekreasi, dan menikmati
hiburan pada waktunya.

4
d. Menambah pengetahuan, baik menuntut ilmu di sekolah, membaca
buku, atau pengalaman hidup di masyarakat.

3. Lingkungan hidup
a. Lingkungan hidup
1). Yang merugikan;
 Bibit penyakit, seperti; bakteri, virus, jamur, cacing, dan
sebagainya.
 Binatang penyebab penyakit, seperti; lalat, nyamuk, kecoa, kutu,
dan sebaginya.
2). Yang berguna, seperti;
 Tumbuh-tumbuhan dan hewan sebagai sumber bahan makanan.
 Organisme yang berguna untuk industri, misalnya untuk
pembuatan antibiotik atau sebagai obat.
b. Lingkungan fisik
1). Yang merugikan, seperti; udara yang berpolusi, iklim yang buruk,
tanah yang tandus, air rumah tangga yang buruk, dan sebagainya.
2). Yang berguna, seperti; udara yang bersih, tanah yang subur, iklim
yang baik, rumah yang sehat.

E. Pendidikan Kesehatan

1. Arti Pendidikan Kesehatan


Pengertian pendidikan kesehatan ialah usaha sadar untuk menimbulkan
perubahan tingkah laku hidup sehat. Bila diberikan di sekolah, pendidikan
kesehatan dapat diartikan usaha yang diberikan berupa bimbingan kepada anak
didik tentang kesehatan, yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental dan
sosial) agar dapat berubah dan berkembang secara harmonis.
2. Tujuan Pendidikan Kesehatan di sekolah adalah;
a. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang ilmu kesehatan, termasuk cara
hidup sehat dan teratur.
b. Menanamkan dan membina nilai dan sikap mental yang positif terhadap
prinsip hidup sehat.

5
c. Menanamkan dan membina kebiasaan hidup sehat sehari-hari yang sesuai
dengan syarat kesehatan.
d. Meningkatkan keterampilan anak didik dalam melaksanakan hal yang
berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
3. Manfaat Pendidikan Kesehatan
Dengan diberikan Pendidikan Kesehatan, maka siswa berperilaku hidup sehat,
dan dapat ikut bertanggung jawab terhadap hal-hal yang buruk, termasuk
kebiasaan merokok dan penyalahgunaan minuman keras, narkotika, obat dan zat
berbahaya, serta ikut aktif dalam usaha-usaha kesehatan.
Faktor yang menentukan kesehatan:
 Manusia (Tingkah laku)
 Bibit Penyakit
 Lingkungan

F. Kesehatan Pribadi

Unsur-unsur yang tercakup dalam kesehatan pribadi, antara lain pemeliharaan


dan perawatan: kulit, kuku, rambut, mata, hidung dan telinga, mulut dan gigi, serta
pakaian.

1. Kulit
a. Fungsi kulit:
 Sebagai pelindung tubuh dan jaringan di bawah kulit, seperti; pukulan,
masuknya kuman-kuman penyakit, rasa dingin, rasa panas, dan
sebagainya.
 Sebagai pancaindera perasa dan peraba.
 Sebagai alat pembuangan sisa-sisa pembakaran melalui keringat.
 Mengatur suhu tubuh.
 Pembentukan vitamin D.
b. Pemeliharaan kulit:
Kulit mempunyai peranan yang penting dalam menjaga dan memelihara
kesehatan tubuh (fungsi kulit). Agar tubuh tetap sehat dan dapat menjalankan
fungsinya dengan baik maka salah satu cara menjaga yaitu dengan
memelihara kebersihannya. Untuk memelihara kebersihan kulit sehari-hari

6
maka dengan cara mandi, yang dianjurkan dua kali sehari. Mandi berguna
untuk:
 Menghilangkan kotoran yang melekat pada kulit.
 Menghilangkan bau di kulit (keringat).
 Merangsang peredaran darah dan syaraf, melamaskan otot-otot/ istirahat.
 Memberi kesegaran pada tubuh.

2. Kuku
a. Fungsi kuku:
 Melindungi ujung kuku
 Alat keindahan/kecantikan
 Sebagai alat senjata
b. Pemeliharaan kuku:
Untuk menghindari dari sarangnya kuman-kuman penyakit maka kuku jari
tangan dan jari kaki harus dijaga kebersihannya, jika tidak maka mudah
kuman-kuman penyakit masuk ke tubuh melalui makanan yang dimakan
atau ke anggota tubuh yang lainnya. Kuku yang baik ialah yang tumbuhnya
baik, kuat, bersih, halus, dan dapat memberikan keindahan. Merawat kuku
dapat dilakukan membersihkan kotoran dibawah kuku dan seminggu sekali
memotong ujung kuku beberapa milimeter dari lekatnya kuku dan daging
ujung kuku yang disesuaikan dengan bentuk ujung jari.

3. Rambut
a. Fungsi rambut:
 Melindungi kulit kepala
 Memberi keindahan
b. Cara pemeliharaannya:
 Pencucian rambut disesuaikan dengan: tebal-tipisnya rambut, macam
pekerjaan, jenis rambut (berminyak, kering, dan normal), serta kondisi
kulit rambut.
 Pemangkasan dan penyisiran.

4. Mata
a. Fungsi mata:

7
 Melihat
 Membantu keseimbangan
 Memeriksa keindahan
 Dalam ilmu kedokteran dapat untuk membantu menetapkan sesuatu
gejala penyakit dari bukan dari bukan penyakit mata tetapi dari bagian
tubuh lainnya yang terlihat dari pupil mata.
b. Pemeliharaan mata:
 Hindari mata dari debu, kotoran, atau benda yang membahayakan mata,
dengan pelindung kaca mata pelindung.
 Bersihkan mata dari kotoran dengan alat yang steril dan tidak
membahayakan, atau jika ada gangguan lebih serius segera ke dokter.
 Membaca dengan penerangan cukup dan usahakan jaraknya lebih kurang
30 cm dengan posisi yang normal.
 Istirahatlah secukupnya jika mengalami kelelahan mata.
 Makan dan minum seimbang, yang dibutuhkan mata untuk kesehatan
mata vitamin A.

5. Telinga dan hidung


a. Fungsi telinga:
 Sebagai alat pendengaran
 Sebagai alat keseimbangan tubuh
 Membantu alat penglihatan
 Memberikan keindahan
b. Fungsi hidung:
 Sebagai alat pembau
 Membantu alat penglihatan
 Memberikan keindahan
c. Pemeliharaan:
 Menjaga dan merawat lubang telinga dan hidung tetap bersih, jika
dibersihkan harus hati-hati dan jika kemasukan benda asing, mintalah
bantuan orang lain (dokter) untuk mengeluarkan.
 Jika ada gangguan lebih serius secepatnya periksa ke dokter.

8
6. Mulut dan gigi
Mulut terdiri dari bibir, gigi, lidah, gusi, dan ludah. Bagian mulut ini memegang
peran pentin dalam proses pencernaan awal.
a. Fungsi mulut dan gigi adalah:
 Menggigit, mencabik, dan menguyah makanan.
 Mengucapkan kata-kata/berbicara.
 Mendorong pertumbuhan rahang, sehingga wajah menjadi
harmonis/memberikan keindahan.
 Merasakan panas, dingin, dan mengecap rasa makanan.
 Gigi susu menyediakan ruangan dalam lengkungan sehingga dapat
menyediakan tempat bagi gigi dewasa.
b. Kelainan gigi dan rongga mulut pada anak, adalah:
 Karies gigi keropos mengakibatkan kerusakan jaringan keras gigi.
Penyakit yang terjadi pada anak adalah karena:
 Makanan yang tersisa dan menempel di gigi (makanan banyak
mengandung glukosa, seperti permen, coklat, roti dsb)
 Anak belum mampu memelihara kebersihan gigi.
 Bayi biasa minum susu botol, dan minuman sebelum atau sesudah
tidur.
 Luka karena tertembus akar gigi keropos.
 Pembengkakan, karena infeksi dari gigi keropos.
 Luka-luka pada gusi, karena kekurangan vitamin C.
 Peradangan pada gusi.
c. Pemeliharaan:
 Menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan cara menggosok gigi.
 Perawatan gigi ke dokter gigi jika bermasalah.
 Pemeriksaan ke dokter gigi secara rutin untuk enam bulan sekali.

7. Pakaian.
a. Fungsi pakaian, antara lain:
 Melindungi kulit dari kotoran yang berasal dari luar tubuh, misalnya
debu, lumpur, dan sebagainya.

9
 Melindungi kulit dari sengatan sinar matahari.
 Mencegah bibit penyakit masuk tubuh, misalnya cacing tambang melalui
telapak kaki maka harus memakai alas kaki (sepatu, sandal).
 Mengatur suhu tubuh.
 Memberikan keindahan bagi pemakai.
b. Pemeliharaan.
 Menjaga dan memelihara kebersihannya pakaian dan asesoris lainnya.
 Menggunakan pakaian sesuai kegunaannya, seperti: pakaian sekolah,
pakaian untuk dirumah, pakaian tidur, pakaian olahraga, dan sebagainya.
 Jika sudah kotor hendaknya segera di cuci dan diseterika.
 Sepatu dan asesoris lainnya hendaknya dirawat dan dipelihara
kebersihannya.

G. Kesehatan Lingkungan

Lingkungan adalah suatu yang berada di luar diri kita tetapi senantiasa
berinteraksi dan mempengaruhi kita. Kondisi lingkungan dapat mengganggu
kesehatan kita, seperti :
a. Gangguan fisik yaitu suhu, radiasi, kelembaban, sinar, suara dan getaran
b. Gangguan kimia seperti : logam, debu, aerosol, gas, pestisida, uap dan kabut.
c. Gangguan biologis, seperti : bakteri, virus dan parasit.
Menurut WHO dalam laporan penelitiannya pada negara-negara yang sedang
berkembang terdapat banyak penyakit kronis endemis, masa hidup yang pendek,
angka kematian bayi dan anak yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh beberapa aspek,
yaitu :
 Persediaan air untuk rumah tangga yang kotor
 Infeksi karena kontak langsung dengan kotoran-kotoran
 Infeksi karena berkembang biaknya hewan vektor-vektor penyakit
 Makanan yang terkontaminasi
 Perumahan penduduk yang kumuh atau tidak layak.
Gangguan-gangguan tersebut dapat mengancam kesehatan kita, terutama jika kita
terlalu lama kontak dengan zat-zat tersebut terlalu lama, sebagai contoh jika kita
terlalu lama terpapar dengan sinar matahari akan mengakibatkan penyakit kanker,

10
begitu pula jika petani terus-menerus menggunakan pestisida, dan perokok yang
terus-menerus menghirup nikotin.
Kebersihan lingkungan yang paling penting adalah sumber air, kualitas air dapat
diketahui dengan pemeriksaan lewat laboratorium secara berkala. Sumber air dapat
tercemar dengan berbagai cara, seperti limbah industri, kotoran manusia, abrasi air
laut dan lain-lain.
Pribadi-pribadi yang sehat diharapkan dapat membentuk dan mewarnai prilaku
dalam suatu kelompok, sehingga kesehatan lingkungan dapat terus dijaga. Semakin
banyak pribadi yang paham tentang nilai-nilai kesehatan maka akan semakin baik
derajat kesehatan lingkungan.

Cara melaksanakan pendidikan kesehatan di sekolah dilakukan melalui:


1. Penyajian pendidikan. Cara penyajian pendidikan lebih menekankan peran aktif
siswa melalui kegiatan ceramah, diskusi, demonstrasi, pembimbingan, permainan,
dan penugasan.
2. Penanaman kebiasaan. Cara penanaman kebiasaan dilakukan melalui penugasan
untuk melalukan cara hidup sehat sehari-hari dan pengamatan terus menerus oleh
guru dan kepala sekolah.
Pendidikan kesehatan dapat dilakukan secara:
1. Intra kurikuler. Pendidikan kesehatan dilakukan saat jam pelajaran berlangsung
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Misalnya pada pendidikan jasmani
ataupun dapat terintegratif pada suatu mata pelajaran lainnya yang disampaikan
pada peserta didik.
2. Ekstra kurikuler.. Pendidikan kesehatan dilakukan di luar jam pelajaran yang
dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Misalnya, melaksanakan penyuluhan
tentang gizi dan narkoba serta melaksanakn pelatihan UKS bagi peserta didik.

LAYANAN KESEHATAN DI SEKOLAH


Pelayanan kesehatan dilakukan secara komprehensif dan terpadu meliputi:
1. Promotif. Promotif adalah peningkatan penyuluhan dan latihan keterampilan
pelayanan kesehatan.
2. Preventif. Preventif adalah layanan kesehatan untuk mencegah sebelum
timbulnya penyakit.

11
3. Kuratif. Kuratif adalah penyembuhan penyakit yang diderita.
4. Rehabilitasi. Rehabilitasi adalah pemulihan pada keadaan kesehatan awal dari
penyakit yang telah diderita.

ALASAN PERLUNYA KESEHATAN SEKOLAH


1. Anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawat terhadap masalah
kesehatan.
2. Usia sekolah sangat peka untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat.
3. Sekolah merupakan institusi masyarakat yang terorganisasi dengan baik.
4. Keadaan kesehatan anak sekolah akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar
yang dicapai.
5. Anak sekolah merupakan kelompok terbesar dari kelompok usia anak-anak yang
menerapkan wajib belajar.

· Tujuan Umum Kesehatan Sekolah


Untuk meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan
siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat. Sehingga memungkinkan pertumbuhan
dan perkembangan yang harmonis dan optimal
· Tujuan Khusus
Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat
kesehatan siswa yang mencakup
1. Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup
bersih dan sehat serta berpartisipasi aktif didalam usaha peningkatan kesehatan
disekolah perguruan agama, dirumah tangga maupun dilingkungan masyarakat.
2. Sehat fisik, mental maupun sosial
3. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan
NAPZA
RUANG LINGKUP KEGIATAN
Kegiatan utama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) disebut dengan TRIAS UKS, yang
terdiri dari :
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Yang Sehat

12
13

Anda mungkin juga menyukai