Anda di halaman 1dari 2

LATAR BELAKANG

Manusia merupakan makhluk bio-psiko-sosio dan spiritual yang merupakan kesatuan dari
aspek jasmani dan rohani dan memiliki sifat unik dengan kebutuhan yang berbeda-beda sesuai
dengan tingkat perkembangan masing-masing (Yaseda dkk, 2013). Pemenuhan tersebut bisa
diberikan oleh perawat. Perawat adalah tenaga kesehatan yang profesional memiliki kesempatan
yang paling besar untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dengan membantu
klien untuk memenuhi kebutuhan dasar yang holistik yaitu bio-psikososial dan spiritual (Potter &
Perry, 2009).
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, yang
memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total berat badan. Sementara itu,
sisanya merupakan bagian padat dari tubuh (Hidayat, 2006). Sedangkan elektrolit adalah
kandungan yang terdapat dalam cairan tubuh adalah natrium, kalium, kalsium, chloride,
bikarbonat, magnesium, sulfat, fosfat dan asam organic (Kusnanto,2016). Menurut Hidayat 2006,
Cairan tubuh mengandung oksigen, nutrien, dan sisa metabolisme, seperti karbondioksida, yang
semuanya disebut dengan ion.
Pentingnya air dan elektrolit dalam tubuh menyebabkan kebutuhan tersebut perlu
dipertahankan dalam jumlah tertentu dan konsentrasi yang seimbang sehingga sel-sel dalam tubuh
berfungsi secara optimal. Keseimbangan keduanya disebut sebagai elektronetralitas. Sebagian
besar proses metabolisme juga memerlukan dan dipengaruhi oleh elektrolit. Selain itu, menjaga
kesetabilan volume cairan tubuh dan komposisi elektrolit baik ekstraseluler (CES) maupun cairan
intraseluler (CIS) juga penting bagi homeostatis (Guyton, 2008).
Konsentrasi elektrolit yang tidak normal dapat menyebabkan banyak gangguan yang dapat
membawa penderita dalam kegawatan, jika tidak dikelola secara cepat dan tepat dapat
menimbulkan kerusakan organ, risiko syok, dan bahkan kematian mendadak (Kusnanto,2016). Hal
tersebut terjadi pada pasien dengan diare, peritonitis, ileus obstruktif, luka bakar, muntah-muntah,
sindrom malabsorbsi, ekskresi keringat yang berlebih pada kulit, pengeluaran cairan yang tidak
disadari (insesible water loss) secara berlebihan oleh paru-paru, dan perdarahan yang banyak.
Fenomena tersebut banyak terjadi di IGD RSUP dr. Kariadi, bahkan tidak sedikit pasien yang
mengalami syok sehingga biasanya diberikan implementasi berupa loading cairan sekitar 500-
1000 ml.
Daftar Pustaka

Guyton, A.C., dan Hall, J.E. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC

Hidayat AA. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1: aplikasi konsep dan proses
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Kusnanto. (2016). Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit. Surabaya :
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009). Fundamentals of nursing: Fundamental keperawatan (edisi
7). Jakarta: Salemba Medika,

Yaseda, GY dkk. (2013). Hubungan Peran Perawat Dalam Pemberian Terapi Spiritual Terhadap
Perilaku Pasien Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Di Ruang ICU RSM Ahmad
Dahlan Kota Kediri. Jurnal Stikes Surya Mitra Kediri. 1-9.

Anda mungkin juga menyukai