PO Keanggotaan PGRI-edit 19 Jan 2015 Usman
PO Keanggotaan PGRI-edit 19 Jan 2015 Usman
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN ORGANISASI PENGURUS BESAR PERSATUAN GURU
REPUBLIK INDONESIA TENTANG SISTEM INFORMASI KEANGGOTAAN
PGRI.
BAB I
PENGERTIAN, LANDASAN, FUNGSI, DAN TUJUAN
Pasal 1
Pasal 2
SIK PGRI berlandaskan:
(1) AD PGRI Bab XI tentang Keangotaan, Kewajiban, dan Hak.
(2) ART PGRI Bab II tentang Keanggotaan.
Pasal 3
SIK PGRI berfungsi:
Sebagai pedoman dalam merekrut, mendata, mengadminstrasikan, dan mengelola keanggotaan
PGRI.
Pasal 4
SIK PGRI bertujuan:
(1) Memberikan layanan dalam merekrut, mendata, mengadministrasikan, dan mengelola
keanggotaan PGRI.
(2) Menyajikan data anggota yang akurat dan tercatat di semua tingkat organisasi.
(3) Memudahkan akses informasi data keanggotaan yang dapat digunakan dalam berbagai
kegiatan PGRI di masing-masing jenjang organisasi
BAB II
JENIS ANGGOTA
BIASA, LUAR BIASA DAN KEHORMATAN
Pasal 5
Pasal 7
Anggota kehormatan ialah mereka yang atas usul Pengurus Besar, Pengurus Provinsi/Daerah
Istimewa, Pengurus Kabupaten/Kota/Kabupaten Administrasi diangkat dan ditetapkan oleh
Kongres, Konferensi Provinsi dan Konferensi Kabupaten/Kota, karena jasa-jasanya terhadap
pendidikan dan PGRI.
BAB III
DESAIN SISTEM
Pasal 8
(1) SIK PGRI merupakan program perangkat lunak yang dirancang dengan berbasis web atau
web-based yang terintegrasi ke dalam website PB PGRI.
(2) Otorisasi dalam mengoperasikan SIK PGRI diberikan secara berjenjang sesuai dengan
kewenangan berdasarkan standar operasi prosedur yang ditetapkan oleh PB PGRI.
(3) Akses ke dalam data base SIK PGRI hanya dapat dilakukan dengan menggunakan password
yang telah diotorisasi oleh PB PGRI.
(4) Pengembangan SIK PGRI memperhatikan prinsip-prinsip, sebagai berikut:
a. Aplikasi desain yang mudah dimengerti, cepat dalam pengisian, dan tepat dalam
mengentri data (User Friendly).
b. Kolom (fields) entri data disusun sesuai dengan format standar isian formulir calon
anggota PGRI.
c. Formulir registrasi anggota online terkoneksi langsung dengan database keanggotaan
PGRI.
d. Aplikasi registrasi menyediakan sistem penomoran anggota secara otomatis.
e. Aplikasi dilengkapi dengan sistem yang memungkinkan komunikasi dialog human
interface yang efektif sehingga meminimalkan atau meniadakan tingkat kesalahan entri
data.
BAB III
PENDATAAN ANGGOTA
Bagian Kesatu
Registrasi Anggota
Pasal 9
Registrasi anggota dapat dilakukan dengan cara:
(1) Back end,
(2) Uploader, dan
(3) Front end.
Pasal 10
(1) Tata cara registrasi back end:
Pasal 11
(1) Tata cara registrasi uploader:
a. formulir registrasi anggota yang terkumpul dalam jumlah tertentu dapat di input secara
bersamaan ke dalam format template berbentuk spreadsheet dengan format *.xls
(excel) yang dapat di unduh (download) pada halaman home SIK PGRI,
b. data yang sudah di input dikirim ke alamat email support PB PGRI
frozenjava@gmail.com, dan
c. administratur website PB PGRI akan memeriksa dan memvalidasi untuk kemudian
mengupload data anggota bersangkutan ke dalam database SIK PGRI.
(2) Keanggotaan ditetapkan dengan pemberian kartu tanda anggota oleh pengurus
kabupaten/kabupaten adminstrasi/kota/kota adminstrasi dan Pengurus Kota Adminstrasi
Jakarta Pusat untuk Cabang Khusus Indonesia di luar negeri.
Pasal 12
(1) Tata cara registrasi front end:
a. calon anggota dapat menggunakan berbagai perangkat berupa Personal Computer,
Laptop atau Gadgets yang terkoneksi dengan internet untuk melakukan registrasi
secara online,
b. mengakses ke situs resmi PB PGRI dengan mengetik pada alamat URL http://pgri.or.id/
c. mengklik tombol REGISTRASI pada ujung pilihan menu, atau
d. mengklik gambar Anggota PGRI yang di bawahnya bertuliskan REGISTRASI ONLINE
ANGGOTA PGRI berwarna merah,
e. akan tampil “New Tab” halaman “SELAMAT DATANG”
f. untuk melakukan REGISTRASI, mengklik Registrasi Anggota Baru, akan tampil formulir
Registrasi Anggota PGRI,
g. mengisi secara lengkap formulir yang tersedia,
h. mengklik Kirim pada tombol sebelah kanan bawah.
i. apabila data terisi secara lengkap, akan menerima jawaban oleh sistem, SELAMAT
Proses Registrasi telah berhasil, Kepada sdr/i....anda sudah terdaftar menjadi anggota
PGRI dengan Nomor Pokok Anggota (NPA): .... untuk mendapatkan Kartu Tanda
Anggota, silahkan print lembar ini dan hubungi pengurus PGRI Kab/Kot Anda,
j. adminstratur setelah menerima hasil print out anggota yang terdaftar kemudian
memvalidasi persyatan, apabila memenuhi persyaratan disampaikan kepada pengurus
PGRI Kab/Kot untuk ditetapkan sebagai anggota, dan
k. Apabila tidak memenuhi syarat dapat men-delate dari data base SIK PGRI.
(2) Keanggotaan ditetapkan dengan pemberian kartu tanda anggota oleh pengurus
kabupaten/kabupaten adminstrasi/kota/kota adminstrasi dan Pengurus Kota Adminstrasi
Jakarta Pusat untuk Cabang Khusus Indonesia di luar negeri.
Bagian Kedua
Updating Data Anggota
Pasal 13
(1) Update data dapat dilakukan dengan menghubungi adminstratur SIK PGRI kabupaten/kota
dengan cara:
a. mengisi formulir update data keanggotaan,
b. memperbaiki data yang akan diupdate, dan
c. Administratur kemudian mengupload ke dalam data base SIK PGRI.
(2) Update data dapat juga dilakukan melalui front end dengan cara:
a. anggota dapat menggunakan berbagai perangkat (Personal Computer, Laptop Gadgets)
yang terkoneksi dengan internet untuk melakukan registrasi secara online.
b. Mengakses ke situs resmi PB PGRI dengan mengetik pada alamat URL http://pgri.or.id/
c. Mengklik tombol REGISTRASI pada ujung pilihan menu, atau
d. Mengklik gambar Anggota PGRI yang di bawahnya bertuliskan REGISTRASI ONLINE
ANGGOTA PGRI berwarna merah.
e. Akan tampil “New Tab” halaman “SELAMAT DATANG” untuk melakukan REGISTRASI,
f. Mengklik ‘Update’ akan tampil formulir otorisai update data keanggotaan,
g. Mengisi secara lengkap formulir otorisasi yang tersedia,
h. Mengklik masuk pada tombol sebelah kanan bawah,
i. Akan muncul formulir ‘Update Data Keanggotaan PGRI’
j. Isi seluruh data secara lengkap,
k. Mengklik ‘Simpan’ proses update data telah berhasil.
(3) Update data keanggotaan dinyatakan sah, apabila sudah dilaporkan kepada cabang PGRI
asal anggota dan kepada cabang yang menerima update serta dilaporkan ke Pengurus PGRI
kabupaten/kota.
Bagian Ketiga
Mutasi
Pasal 14
(1) Mutasi anggota dapat dilakukan dengan menghubungi adminstratur SIK PGRI
kabupaten/kota dengan cara:
a. mengisi formulir mutasi anggota,
b. memperbaiki data mutasi, dan
c. Administratur kemudian mengupload ke dalam data base SIK PGRI.
(2) mutasi anggota dapat juga dilakukan secara online dengan cara:
a. anggota dapat menggunakan berbagai perangkat (Personal Computer, Laptop Gadgets)
yang terkoneksi dengan internet untuk melakukan mutasi secara online.
b. Mengakses ke situs resmi PB PGRI dengan mengetik pada alamat URL http://pgri.or.id/
c. Mengklik tombol REGISTRASI pada ujung pilihan menu, atau
d. Mengklik gambar Anggota PGRI yang di bawahnya bertuliskan REGISTRASI ONLINE
ANGGOTA PGRI berwarna merah.
e. Akan tampil “New Tab” halaman “SELAMAT DATANG” untuk melakukan REGISTRASI,
f. Mengklik ‘Mutasi’ akan tampil formulir otorisai mutasi data keanggotaan,
g. Mengisi secara lengkap formulir otorisasi yang tersedia,
h. Mengklik masuk pada tombol sebelah kanan bawah,
i. Akan muncul formulir ‘Mutasi Anggota PGRI’
j. Isi seluruh data mutasi tempat kerja baru secara lengkap,
k. Mengklik ‘Simpan’ proses mutasi telah berhasil.
l. apabila data terisi secara lengkap, akan menerima jawaban oleh sistem, SELAMAT
Proses Mutasi telah berhasil, Kepada sdr/i....anda sudah terdaftar menjadi anggota
PGRI dengan Nomor Pokok Anggota (NPA): .... untuk mendapatkan Kartu Tanda
Anggota, silahkan print lembar ini dan hubungi pengurus PGRI Kab/Kot Anda.
(3) Mutasi anggota dinyatakan sah, apabila sudah dilaporkan kepada cabang PGRI asal anggota
dan kepada cabang yang menerima mutasi serta dilaporkan ke Pengurus PGRI
kabupaten/kota.
BAB IV
Pasal 15
(1) Wewenang penolakan permintaan menjadi anggota, dilakukan oleh pengurus
kabupaten/kabupaten administrasi/kota/kota administrasi PGRI atau pengurus
provinsi/daerah istimewa PGRI yang diberi wewenang untuk mengurusnya jika persyaratan
seperti tercantum dalam Pasal 6 Anggaran Rumah Tangga tidak dipenuhi.
(2) Jika permintaan menjadi anggota ditolak, yang bersangkutan boleh mengajukan permintaan
ulang kepada badan pimpinan organisasi yang lebih tinggi, sampai kepada pengurus
provinsi/daerah istimewa PGRI.
(3) Untuk badan pimpinan organisasi tingkat nasional, tingkat provinsi, perguruan tinggi dan
satuan pendidikan Indonesia di luar negeri, pengajuan permintaan ulang tersebut
disampaikan kepada Pengurus Besar PGRI.
BAB IV
BAB VII
PENUTUP
Pasal 20
(1) Standar Operasi Prosedur (SOP) dalam mengelola SIK PGRI ditetapkan oleh PB PGRI.
(2) Semua badan pimpinan organisasi di semua tingkat wajib menggunakan SIK PGRI dalam
mengelola keanggotaan PGRI.
(3) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan organisasi ini akan diatur kemudian oleh
Pengurus Besar PGRI.
(4) Segala peraturan yang berhubungan dengan SIK PGRI yang tidak sesuai dengan peraturan
organisasi ini dinyatakan tidak berlaku.
(5) Peraturan organisasi ini berlaku mulai tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 5 Januari 2015
PENGURUS BESAR
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA