INDONESIA ( I M A I )
KENDARI,SULAWESI TENGGARA
DAN KEPENGURUSAN
3. PEDOMAN PENGKADERAN
PENGURUS
KEGIATAN
(IMAI)
PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia disingkat IMAI
Pasal 2
Waktu dan Tempat
IMAI didirikan pada tanggal 18 November 2009 bertempat di Lembang, Bandung
Pasal 3
Tempat Kedudukan
IMAI berkedudukan di wilayah Indonesia
BAB II
AZAS DAN LANDASAN
Pasal 4
Azas
IMAI berazaskan Pancasila
Pasal 5
Landasan
IMAI berlandaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi
BAB III
BENTUK, STATUS DAN SIFAT
Pasal 6
Bentuk
IMAI berbentuk federasi
Pasal 7
Status
IMAI adalah organisasi kemahasiswaan
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
Pasal 8
Sifat
IMAI bersifat independen
BAB IV
VISI DAN MISI
Pasal 9
Visi
Menjadikan IMAI sebagai organisasi pemersatu yang berperan aktif dalam pengkajian dan
pengembangan serta penerapan kompetensi akuntansi ber basis teknologi informasi secara
komprehens if
Pasal 10
Misi
1. Mengintensifkan komunikasi dan informasi yang akurat dikalangan mahasiswa akuntansi
indonesia
2. Mengembangkan wawasan keilmuan anggota IMAI melalui kajian keakuntansian dan
pengaplikasian dalam teknologi informasi
3. Meningkatkan daya kritis yang bertanggung jawab terhadap kondisi sosial,
perkembangan akuntansi dunia pada umumnya dan indonesia pada khususnya
4. Berkontribusi aktif kepada berbagai pihak dalam upaya pengembangan dan penerapan
akuntansi
BAB V
FUNGSI DAN TUJUAN
Pasal 11
Fungsi
Fungsi IMAI adalah:
1. Sebagai lembaga pemersatu mahasiswa akuntansi se-Indonesia
2. Sebagai lembaga pengembangan dan penerapan keilmuan anggota
3. Sebagai lembaga kaderisasi anggota
4. Sebagai lembaga penyalur aspirasi anggota
5. Sebagai lembaga penyalur kreatifitas anggota
6. Sebagai lembaga yang menjadi wadah bagi anggota dalam mengkritisi kebijakan bidang
keakuntansian
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
Pasal 12
Tujuan
Terbinanya insan akademis dengan nilai-nilai ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
berintelektual serta mampu mengaplikasikan keilmuan akuntansi secara profesional, inovatif
dan kreatif dalam sosial kemasyarakatan demi terwujudnya tujuan pendidikan nasional
BAB VI
Keanggotaan
Pasal 13
Anggota IMAI adalah mahasiswa akuntansi se-Indonesia yang terdiri dari :
1. Anggota Penuh
2. Anggota Muda
3. Anggota Kehormatan
BAB VII
FORUM ORGANISASI DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 14
Forum Organisasi
Forum organisasi terdiri dari :
1. Kongres
2. Musyawarah wilayah
3. Musyawarah simpul
4. Musyawarah kerja
5. Sidang Pleno
Pasal 15
Rapat-rapat
Rapat-rapat terdiri dari :
1. Rapat pengurus
2. Rapat presidium
3. Rapat bidang
4. Rapat kepanitiaan
BAB VIII
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 16
Struktur Kepengawasan
Struktur kepengawasan terdiri dari :
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
Pasal 17
Struktur Kepengurusan
Struktur kepengurusan terdiri dari :
1. Badan Pimpinan Nasional (BPN)
2. Badan Pengurus Wilayah (BPW)
3. Badan Pengurus Simpul (BPS)
BAB IX
KEUANGAN
Pasal 18
Sumber keuangan terdiri dari :
1. Uang pangkal
2. Iuran anggota
3. Sumbangan serta usaha-usaha lain yang tidak mengikat
BAB X
SANKSI
Pasal 19
Sanksi diberikan kepada anggota penuh yang tidak menaati dan/atau menjalankan aturan-
aturan yang telah disahkan.
Sanksi terdiri dari :
1. Surat Peringatan (SP)
2. Pencabutan hak sebagai anggota penuh
BAB XI
QUORUM
Pasal 20
1. Kongres dinyatakan quorum apabila dihadiri oleh ½ +1 simpul dari tiap-tiap wilayah.
2. Musyawarah wilayah dinyatakan quorum apabila dihadiri lebih dari ½ tiap-tiap simpul
dalam wilayah tersebut
3. Musyawarah simpul dinyatakan quorum apabila dihadiri lebih dari ½ anggota penuh
dalam simpul tersebut
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
4. Apabila tidak memenuhi quorum maka akan dilakukan pending maksimal 1 hari untuk
berusaha menghadirkan delegasi atau anggota penuh.
5. Setelah pending dicabut maka dianggap quorum
BAB XII
PERUBAHAN KONSTITUSI
Pasal 21
Perubahan konstitusi hanya dapat dilakukan di kongres IMAI.
BAB XIII
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 22
1. Pembubaran organisasi dilakukan apabila dalam pelaksanaannya telah menyimpang
dari konstitusi yang telah ditetapkan
2. Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan pada kongres melalui referendum
seluruh simpul IMAI
BAB XIV
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 23
1. Hal-hal yang belum diatur dan dijelaskan dalam Anggaran Dasar (AD) akan dijabarkan
dalam ART, GBHO, GBHPK, PPO dan format baku aturan IMAI
2. Hal-hal yang belum diatur dalam konstitusi diserahkan sepenuhnya pada kebijakan
pengurus tanpa mencederai konstitusi yang berlaku.
BAB XV
PENUTUP
Pasal 24
Anggaran Dasar (AD) ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya
ANGGARAN RUMAH
TANGGA ( ART )
(IMAI)
PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Anggota Penuh
Anggota penuh adalah seluruh mahasiswa akuntansi Indonesia yang telah teregistrasi dalam
buku keanggotaan sesuai dengan syarat-syarat yang berlaku.
Pasal 2
Anggota Muda
Anggota muda adalah seluruh mahasiswa akuntansi Indonesia yang masih terdaftar secara
akademik.
Pasal 3
Anggota Kehormatan
Anggota kehormatan adalah seluruh anggota penuh yang telah yudisium
BAB II
SYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN
Pasal 4
Anggota Penuh
Syarat-syarat anggota penuh adalah :
1. Terdaftar sebagai mahasiswa akuntansi Indonesia pada Perguruan Tinggi Negeri ataupun
Swasta.
2. Melalui proses pengkaderan IMAI dan ditetapkan oleh pengurus simpul yang
ditembuskan ke pengurus wilayah dan pengurus nasional
3. Wajib membayar uang pangkal
Pasal 5
Anggota Muda
Syarat anggota muda adalah Mahasiswa akuntansi Indonesia yang terdaftar pada perguruan
tinggi negeri ataupun swasta dan masih dalam kegiatan akademik
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
Pasal 6
Anggota Kehormatan
Syarat anggota kehormatan adalah pernah terdaftar sebagai anggota penuh IMAI yang
berkontribusi dalam kegiatan IMAI
BAB III
MASA KEANGGOTAAN
Pasal 7
1. Masa keanggotaan anggota penuh dan muda berakhir setelah yudisium
2. Masa keanggotaan berakhir apabila:
a. Meninggal dunia
b. Pindah jurusan
c. Diberhentikan
d. Mengundurkan diri
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 8
Hak Anggota
1. Anggota Muda :
a. Mempunyai hak bicara
b. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan IMAI
2. Anggota Penuh :
a. Mempunyai hak bicara, hak suara, dan untuk dipilih
b. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan IMAI
c. Berhak mendapatkan rekomendasi dari IMAI
d. Berhak mendapatkan bantuan dari IMAI atas kasus hukum dalam kegiatan yang
berhubungan dengan IMAI
e. Berhak menggunakan fasilitas-fasilitas dan inventaris IMAI sesuai aturan yang telah
ditetapkan
3. Anggota Kehormatan :
a. Mempunyai hak bicara
b. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan IMAI
c. Berhak mendapatkan bantuan hukum dari IMAI atas kasus hukum yang
berhubungan dengan IMAI.
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
Pasal 9
Kewajiban Anggota
1. Setiap anggota muda, anggota penuh dan anggota kehormatan wajib menaati konstitusi
2. Setiap anggota muda, anggota penuh dan anggota kehormatan wajib menjunjung tinggi
dan memelihara nama baik IMAI
3. Setiap anggota penuh wajib membayar iuran anggota
BAB V
SANKSI DAN PEMBELAAN
Pasal 10
Sanksi
1. Sanksi adalah bentuk hukuman sebagai bagian proses pembinaan yang diberikan
organisasi kepada anggota.
2. Sebelum pemberian sanksi pada anggota harus terlebih dahulu diberikan teguran tertulis
maksimal 2 (dua) kali dan apabila tidak diindahkan maka akan dilanjutkan di rapat
pengurus
Pasal 11
Pembelaan
1. Anggota penuh dan anggota kehormatan yang akan dikenakan sanksi dapat melakukan
pembelaan diri melalui dewan pengawas.
2. setelah keluar surat ketetapan sanksi, maka yang bersangkutan dapat mengajukan
banding selambat-lambatnya 1 minggu ke dewan pengawas yang lebih tinggi.
BAB VI
FORUM ORGANISASI DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 12
Forum organisasi
1. Kongres
a. Kongres merupakan forum kekuasaan tertinggi IMAI.
b. Kongres diadakan 2 tahun sekali.
c. Dalam keadaan luar biasa, kongres dapat dilakukan menyimpang dari pasal 12 ayat 1
point b
d. Kongres dapat berjalan jika ½ +1 BPN dan DPN hadir, apabila BPN dan DPN tidak
hadir maka akan diadakan KONGLUB atau MUSLUB.
e. Dalam keadaan luar biasa, kongres dapat diselenggarakan atas inisiatif satu wilayah
dengan persetujuan lebih dari ½ jumlah wilayah.
f. Kongres mengevaluasi Laporan Pertanggung jawaban pengurus nasional yang dihadiri
oleh ½ + 1 BPN dan DPN.
g. Membahas dan menetapkan konstitusi IMAI
h. Menetapkan rekomendasi kongres
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
4. Musyawarah Kerja
a. Musyawarah kerja merupakan forum penyusunan, pembahasan dan penetapan
program kerja organisasi satu periode kepengurusan.
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
b. Musyawarah kerja tingkat nasional harus dihadiri oleh seluruh BPN, seluruh DPN,
perwakilan pengurus wilayah, perwakilan pengurus simpul dan anggota.
c. Musyawarah kerja tingkat wilayah dihadiri oleh seluruh BPW, seluruh DPW,
pengurus simpul dan anggota.
d. Musyawarah kerja tingkat simpul dihadiri oleh BPS, DPS dan anggota.
5. Sidang Pleno
a. Sidang pleno untuk mengevaluasi kinerja pengurus setengah periode kepengurusan
b. Sidang pleno tingkat nasional dihadiri oleh pengurus nasional, pengurus wilayah dan
utusan tiap-tiap simpul
c. Sidang pleno tingkat wilayah dihadiri oleh pengurus wilayah dan utusan tiap-tiap
simpul
d. Sidang pleno tingkat simpul dihadiri oleh pengurus simpul dan anggota simpul
masing-masing
Pasal 13
Rapat – Rapat
1. Rapat pengurus
a. Rapat pengurus merupakan rapat tingkat pengurus
b. Rapat pengurus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan yang dianggap penting
2. Rapat presidium
a. Rapat presidium merupakan rapat tingkat presidium
b. Rapat presidium dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan yang dianggap penting
3. Rapat bidang
a. Rapat bidang merupakan rapat tingkat bidang
b. Rapat bidang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan yang dianggap penting
4. Rapat Kepanitiaan
a. Rapat kepanitiaan merupakan rapat yang dilakukan pada tingkat kepanitiaan
b. Rapat kepanitiaan dilaksanakan untuk membahas dan mengevaluasi kegiatan
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 14
Hierarki Organisasi
KONGRES
BPN DPN
MUSWIL
BPW DPW
MUSSIM
BPS DPS
ANGGOTA
Keterangan :
Komando
Koordinasi
Pasal 15
Struktur Kepengawasan
1. Dewan Pengawas Nasional (DPN)
a. DPN merupakan Badan Legistatif tertinggi IMAI
b. Anggota DPN adalah representasi dari tiap-tiap wilayah
c. Masa bakti DPN adalah 2 tahun
d. DPN dikoordinatori oleh seorang koordinator yang dipilih oleh anggota DPN
e. DPN bertugas menindaklanjuti hasil dari pengawasan dan evaluasi kinerja Pimpinan
Nasional yang dapat berupa investment atau dakwaan
Pasal 16
Struktur Kepengurusan
1. Badan Pimpinan Nasional (BPN)
a. BPN merupakan lembaga eksekutif tertinggi IMAI
b. BPN dipimpin oleh maksimal lima (5) orang Badan Pimpinan yang dipilih pada
kongres
c. Masa bakti BPN adalah 2 tahun
d. Masa bakti BPN adalah 1 periode kepengurusan
e. BPN menjalankan hasil muskernas dan mempertanggungjawabkan pada sidang pleno
dan kongres
BAB VIII
WILAYAH
Pasal 17
Pengertian
Wilayah IMAI adalah kelengkapan organisasi dalam menjalankan kegiatan dan fungsi
organisasi IMAI di tingkat wilayah.
Pasal 18
Pembagian Wilayah
Regional I: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera
Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Lampung
Regional II: Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat
Regional III: DI.Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB
Regional IV : Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara
Regional V: Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua, dan Papua
Barat
BAB IX
ATRIBUT
Pasal 19
Lambang
Arti Lambang :
1) 5 garis bujur mengacu pada azas Pancasila.
2) 2 segitiga mengacu pada azas Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3) Desain Huruf “I” mencerminkan pemikiran yang dinamis.
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
4) Buku yang terbuka menggambarkan fungsi organisasi yang berorientasi pada keilmuan.
5) Warna merah putih pada singkatan IMAI menggambarkan semangat nasionalis dan
kedudukan IMAI berada di wilayah Indonesia.
6) Lingkaran menunjukan suatu ikatan yang tidak akan terputus.
7) Lingkaran yang berwarna putih dalam latar belakang menunjukan transparansi akuntansi.
Pasal 20
Bendera
Bendera mengikuti referensi logo IMAI berukuran 1,5 m x 1 m dan berlatar warna putih
Pasal 21
Stempel
Stempel mengikuti referensi logo IMAI dan berwarna merah.
Pasal 22
Mars
Judul : Mars IMAI
Pencipta : Sigit C. Rohadi
Pasal 23
Hymne
Judul : Hymne IMAI
Pencipta : Sigit C. Rohadi
Melangkah bersama
Meraih cita-cita
Di bidang akuntansi
Dalam ikatan persaudaraan
Ikatan Mahasiswa
Akuntansi Indonesia
Memetik harapan
Membangun Indonesia
Dengan semangat juang
Putra putri bangsa tercinta
Pasal 24
Pakaian Dinas Harian
Pakaian Dinas Harian adalah pakaian wajib pengurus IMAI sebagai identitas dari organisasi
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
BAB X
KEUANGAN
Pasal 25
Sumber Keuangan
Sumber keuangan terdiri dari :
1. Uang pangkal, yaitu biaya yang dibebankan kepada anggota aktif satu kali dalam masa
keanggotaannya sesuai dengan keputusan pengurus simpul masing-masing.
2. Iuran Anggota, yaitu biaya yang dikenakan pada anggota aktif yang diatur sesuai
peraturan pengurus simpul
3. Proporsi alokasi uang pangkal adalah 60% untuk simpul, 30% untuk wilayah, dan 10%
untuk Nasional
BAB XI
MEKANISME PERALIHAN JABATAN
Pasal 26
1. Apabila badan pimpinan, ketua wilayah atau ketua simpul tidak dapat menjalankan
tugasnya atau tidak aktif dalam jangka waktu 2 (dua) bulan maka akan digantikan
pejabat sementara oleh struktur kekuasaan di tiap tingkatan
2. Apabila seorang presidium berhalangan tidak tetap maka akan digantikan sesuai dengan
kebijakan pemimpin tertinggi di tiap tingkatan.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 27
Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dirubah di Kongres dan berlaku sejak tanggal
ditetapkannya.
GARIS BESAR
HALUAN ORGANISASI
(G B H O )
(IMAI)
PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
I. Mukaddimah
Kebutuhan manusia dalam aktivitas makro dan mikro haruslah memiliki perangkat-
perangkat yang memadai untuk menunjang aktivitas tersebut. Dalam era globalisasi, manusia
dituntut untuk terus menerus bergerak mengaktualkan segala potensi kemanusiannya demi
mempertahankan eksistensi genus kemanusiaan dalam dimensi kesemestaan. Untuk itu,
manusia jelaslah membutuhkan perangkat-perangkat penunjang agar gerak pencapaiannya
terarah dan sistematis.
Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI) adalah satu dari serangkaian
perangkat-perangkat tersebut. Dalam pembentukan awalnya, IMAI menginginkan adanya
perubahan substantif dalam paradigma mahasiswa, dimana keinginan IMAI
mengorientasikan aktivitasnya pada pengembangan nilai-nilai kemahasiswaan secara umum
dan keakuntansian secara khusus. Oleh karena itu, IMAI pun membutuhkan perangkat-
perangkat penunjang dalam mengisi kegiatan atau aktivitasnya termasuk pembentukan arah,
kebijakan, dan target yang terangkum dalam Garis-garis Besar Haluan Organisasi
(GBHO).
a) Internal, meliputi:
1. Pengembangan kaderisasi dalam aktivitas-aktivias pengkaderan formal sesuai
dengan jenjang dan kebutuhan organisasi.
2. Pengembangan wawasan keilmuan, spesifikasi akuntansi dan konsep-konsep
yang memiliki keterkaitan dengan akuntansi.
3. Pelaksanaan aktivitas organisasi secara nasional sesuai dengan mekanisme
kerja kekuasaan dan struktural organisasi.
b) Eksternal, meliputi:
1. Berperan aktif dalam wacana kritis kebangsaan, kemahasiswaan, dan
pengembangan wawasan keilmuan akuntansi.
2. Melaksanakan fungsi sharing partner dengan instansi-instansi yang terkait
dengan aktivitas IMAI.
3. Berperan aktif dalam pengaktualisasian dan peningkatan kualitas
kemahasiswaan secara khusus, dan kepemudaan secara umum dalam skala
nasional.
V. Penutup
Demikianlah penjabaran tentang Garis-garis Besar Haluan Organisasi Ikatan
Mahasiswa Akuntansi Indonesia (GBHO-IMAI). Hal-hal yang telah termaktub diatas
adalah sarana bagi IMAI dalam usaha mengaktualkan aktivitas-aktivitasnya. Semoga gerak
dalam pencapaian tujuan, dapat terakomodir dalam ruang penjabaran ini, dan tercapai dengan
sistematis, terarah dan strategis.
GARIS BESAR
HALUAN PROGRAM
KERJA
(G B H P K )
(IMAI)
PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
I. PENGERTIAN
Garis- Garis Besar Haluan Program Kerja disingkat GBHPK Adalah pedoman umum
program kerja IMAI yang merupakan acuan untuk mencapai.tujuan organisasi.
III. FUNGSI
1. Sebagai pedoman dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Sebagai dasar penyusunan program kerja.
3. Sebagai instrumen dalam mengevaluasi jalannya kepengurusan.
VII. PENUTUP
Keterlibatan dalam setiap aktivitas dan untuk tergantung dari kesadaran dan
tanggungjawab sehingga menimbulkan rasa memilki terhadap Ikatan Mahasiswa Akuntansi
Indonesia. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi dan meridhoi setiap usaha kita,
Amin.
PEDOMAN
PERATURAN
ORGANISASI ( PPO )
(IMAI)
PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka pengembangan ilmu keakuntansiaan, IMAI merupakan sarana penting
untuk mulai membentuk kader-kader baru dalam pengembangan potensi di tingkat nasional,
wilayah, dan simpul. Dalam rangka pelaksanaan keorganisasiaan IMAI memerlukan acuan
dasar dalam rangka mewujudkan tujuannya tersebut. Oleh karena itu, IMAI membutuhkan
perangkat-perangkat tersebut dalam mengisi kegiatan atau aktivitasnya termasuk Pedoman
Peraturan Organisasi (PPO) yang akan mengatur hal-hal yang spesifik tentang pelaksanaan
organisasi untuk melengkapi AD/ART Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI).
V. PENUTUP
Hal – hal yang belum diatur dalam PPO ini akan diatur dikemudian hari.
PEDOMAN
(IMAI)
PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
(IMAI)
PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
I. PENDAHULUAN
Administrasi merupakan segenap proses penyelenggaraan setiap usaha kerja sama
manusia dalam mencapai tujuan tertentu. Untuk terselenggaranya administrasi dengan baik
dan mencapai tujuan, maka diperlukan suatu proses yang tertib dan sistematis.
Administrasi kesekretariatan IMAI yang benar-benar berfungsi sebagai tempat dan
pusat kegiatan/aktivitas organisasi berada pada lingkup internal lembaga lebih khusus pada
Sekretaris Umum IMAI pada tingkatan wilayah dan simpul serta BPN dan DPN. Untuk
maksud dan tujuan tersebut maka dalam penyelenggaraan aktivitas kesekretariatan benar-
benar di upayakan tercapai secara efektif.
A. PENGAGENDAAN SURAT
Untuk memudahkan sistem pengelolaan kesekretariatan, dalam hal ini
pengelolaan surat-menyurat, surat masuk maupun surat keluar, pengarsipan dan
dokumentasi agar teratur dan sistematis, maka sistem pengagendaan surat menyurat
perlu diatur tersendiri.
B. PENGARSIPAN
Arsip adalah kumpulan warkat atau surat-surat yang disimpan secara sistematis,
karena mempunyai suatu kemanfaatan apabila dibutuhkan dapat secara cepat dan tepat
ditemukan kembali.
Surat-surat organisasi pada prinsipnya harus disimpan disekretariat, sangat tidak
benar dan dilarang apabila penyimpanan surat-surat organisasi diluar arsip organisasi
ataupun person-person pengurus.
Ada beberapa sistem penyimpanan surat-surat antara lain:
a. Sistim abjad (Alphabetic filing)
b. Sistim perihal (Subject filing)
c. Nomor (Numerical filing)
d. Tanggal (Chronological filing)
e. Daerah (Geographical filing)
f. Kode
Contoh :
Nomor : 001/A/BP/IMAI/SIMP-SULSEL/X/2010
Keterangan:
- Nomor surat yang dikeluarkan diurut berdasarkan perihal Surat
- Kode Tingkat diatur berdasarkan tingkatan yang ada pada struktur IMAI , yaitu
sbb:
Kode Untuk tingkat Nasional adalah NAS
Kode untuk tingkat wilayah adalah WILY, misalnya untuk wilayah 1 disingkat
WILY-1
Kode untuk tingkat simpul adalah SIMP, misalnya untuk Simpul Sul-Sel
disingkat SIMP-SULSEL
- Bulan Pembuatan surat ditulis menggunakan angka romawi
- Pejabat yang dimaksud ditingkat DP atau pejabat ditingkat BP
Pada tataran badan pengurus pejabat yang berwewenag untuk mengotorisasi surat
diatur sebagai berikut:
1. Wewenang penanda-tanganan surat hanya dilakukan oleh Ketua/Ketua Umum dan
Sekretaris/Sekretaris Umum pengurus IMAI
2. Bila Ketua/Ketua Umum dan Sekretaris/Sekretaris Umum berhalangan, maka
penanda-tanganan dapat dilakukan oleh pejabat yang diberi kewenangan/mandat
untuk itu;
3. Bila suatu surat keluar harus ditanda-tangani oleh Ketua/Ketua Umum dan
Sekretaris/Sekretaris Umum namun yang bersangkutan berhalangan untuk itu,
maka dilakukan pengcopyan tanda tangan lewat teknologi tertentu setelah meminta
persetujuan otoritas organisasi yang bersangkutan.
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
(IMAI)
PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
PEDOMAN PENGKADERAN
IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA (IMAI)
V. BUKTI KADERISASI
A. Bukti keikutsertaan bagi anggota muda dalam program kaderisasi adalah sertifikat
kelulusan yang ditandatangani oleh panitia pelaksana yang menyelenggarakannya dan
disetujui pengurus simpul yang bersangkutan.
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
b. Bentuk dan ukuran sertifikat (tanda) kelulusan ditetapkan dengan format yang sama
secara umum yang dikeluarkan oleh Pengurus Nasional IMAI.
c. Format sertifikat kelulusan dalam bentuk piagam yang berisi data:
a. Pernyataan kelulusan.
b. Biodata yang bersangkutan.
c. Otorisasi dari panitia pelaksana yang menyelenggarakan dan pengurus SIMPUL
yang bersangkutan.
d. Sertifikat kelulusan sebagai bukti kaderisasi diberikan diakhir kegiatan program
kaderisasi baik dalam forum resmi tertentu yang diselenggarakan organisasi maupun
diakhir acara program kaderisasi yang diikutinya.
e. Sertifikat kelulusan yang diterima oleh seorang kader akan dapat menjadi salah satu
syarat seorang kader untuk :
a. Menjadi anggota penuh IMAI
b. Menjadi pengurus IMAI
c. Mengikuti segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh IMAI
f. Sertifikat kelulusan dari program kaderisasi bagi seorang kader tetap berlaku apabila
yang bersangkutan pindah alamat/domisili, yang disertai dengan surat keterangan dari
asal dimana yang bersangkutan menjalani proses kaderisasi.
PENYUSUNAN LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS
(IMAI)
PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS
IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA (IMAI)
I. PENDAHULUAN
Untuk memberikan informasi yang diperlukan pengurus organisasi, sekretariat harus
pula menyusun laporan organisasi, meneliti dan mengolah data, baik yang bersumber dari
lingkungan internal maupun eksternal organisasi dengan sepengetahuan sekretaris atau biro-
biro dan departemen dan selanjutnya hasil-hasil itu disusun dalam berbagai bentuk laporan,
yang dapat dipergunakan sebagai bahan informasi.
b. Laporan Unit Teknis, adalah laporan yang dibuat oleh Unit Teknis yang dibentuk
oleh pengurus IMAI yang bersangkutan yang disampaikan secara berkala, yang
menjadi bahan penting bagi penyusunan laporan berkala/rutin dan LPJ organisasi;
c. Laporan Penugasan, adalah laporan yang dibuat oleh seseorang atau sebuah tim yang
diberi tugas/mandat/perintah untuk melaksanakan sesuatu atas nama organisasi untuk
menjadi bahan masukan dan dokumen penting bagi organisasi. Format laporan dibuat
standar sebagaimana lampiran Peraturan Organisasi ini.
3. Laporan Pertanggung-jawaban (LPJ), adalah laporan yang disusun secara komprehensif
yang mencakup seluruh pelaksanaan kebijakan dan program kerja organisasi selama 1
(satu) periode kepengurusan yang harus disampaikan dalam forum sesuai masing –
masing tingkatan.
5. Lampiran-lampiran:
a. Dokumentasi
b. Bukti-bukti transaksi
IV. PENUTUP
Hal – hal yang belum diatur dalam Pedoman Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
Pengurus ini akan diatur dikemudian hari.
PEDOMAN
PENYUSUNAN LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN
KEGIATAN
(IMAI)
PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPJ) KEGIATAN
IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA (IMAI)
I. PENDAHULUAN
Organisasi IMAI tidak akan beroperasi tanpa adanya kegiatan yang menggerakkannya.
Kegiatan IMAI diarahkan untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi kepemimpinan,
penalaran, kegemaran, teknologi, kerohanian dan kesejahteraan, seni, olahraga, serta
pengabdian pada masyarakat. Kegiatan IMAI tersebut diselenggarakan dengan berpegang
pada prinsip etis, edukatif, religious dan humanis, serta berwawasan lingkungan. Sebagai
bagian dari organisasi modern, maka kegiatan mahasiswa pun juga harus dapat
mempertanggungjawabkan kegiatan yang sudah diselenggarakannya dalam bentuk tertulis.
II. TUJUAN
1. Memberikan gambaran kepada panitia kegiatan dalam pencairan anggaran dan
membuat laporan keanggotaan yang telah dilakukan
2. Menjaga ketertiban administrasi organisasi
3. Mendokumentasikan kegiatan yang sudah diselenggarakan oleh organisasi
V. PROSEDUR
1. Kepanitiaan telah selesai melaksanakan kegiatan
2. Ketua Pelaksana dan/atau penanggung jawab kegiatan menyusun LPJ kegiatan
3. Badan Pengurus mengevaluasi laporan kegiatan
4. Jika disetujui, Ketua Badan Pengurus memberikan laporan LPJ yang sudah dijilid
rapi kemudian ditembuskan kepada Dewan Pengawas.
5. Jika laporan diterima oleh Dewan Pengawas, untuk disimpan dan diarsipkan.
8. Kop surat
5. Sasaran Kegiatan
Mencakup perorangan/kelompok/institusi yang mudah dimengerti
6. Waktu dan Tempat
a. Hari/tanggal
b. Waktu
c. Tempat
7. Deskripsi Singkat Pelaksanaan Kegiatan
Berupa kalimat singkat yang menggambarkan pelaksanaan kegiatan
8. Susunan Kepanitiaan
9. Pelaksanaan Acara dan/atau Hasil
Mencantumkan susunan acara secara rinci lengkap dengan alokasi waktu
perkegiatan beserta narasumber, hasil yang dicapai dan agenda tindak lanjut.
10. Hambatan-hambatan
11. Rincian Penggunaan Anggaran
12. Penutup
Berisi antara lain ucapan terima kasih kepada pimpinan, semua pihak yang
membantu hingga dapat dilaksanakannya kegiatan
IX. LAMPIRAN
1. Foto/dokumentasi kegiatan
2. Materi/bahan kegiatan
3. Fotokopi kuitansi/nota penggunaan anggaran
X. PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
Kegiatan ini akan diatur dikemudian hari.
PEDOMAN
PEMBENTUKAN
SIMPUL & WILAYAH
(IMAI)
PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
I. PENDAHULUAN
Ruang gerak IMAI terdiri atas simpul, wilayah, dan nasional. Namun, banyak simpul
dan wilayah yang masih belum terbentuk dalam IMAI tersebut. Oleh karena itu, IMAI
membutuhkan pedoman tentang bagai mana cara pembentukan simpul dan wilayah sesuai
dengan standarisasi yang telah disepakati. Oleh karena itu sebagai perangkat penunjang bagi
organisasi tentang arah dan langkah strategis dalam pembentukan simpul dan wilayah untuk
pencapaian hierarki organisasi IMAI.
II. ISI
A. Simpul
1. Simpul adalah representative provinsi.
2. Pihak pengaju simpul baru minimal terdiri atas 2 (dua) perguruan tinggi negeri
maupun swasta yang memiliki jurusan Akuntansi.
3. Perwakilan pihak pengajuan baru mengajukan permohonan tertulis pembentukan
simpul kepada BPW dan akan disampaikan ke BPN dan diketahui oleh DPN.
4. Setelah disetujui pihak BPN ,maka pengajuan permohonan mendapatkan hak untuk
mendirikan simpul sementara.
5. Simpul sementara diharuskan untuk melakukan LKKS sebagai persyaratan untuk
mengadakan MUSSIM.
6. Setelah di adakan MUSSIM maka simpul sementara ditetapkan sebagai simpul tetap
oleh BPN dan diketahui oleh DPN.
B. Wilayah
1. Pembentukan wilayah diharuskan terdiri lebih dari satu simpul.
2. Perwakilan pihak pengajuan baru mengajukan permohonan tertulis pembentukan
wilayah kepada BPN dan akan diketahui oleh DPN.
3. Setelah disetujui pihak BPN ,maka pengajuan permohonan mendapatkan hak untuk
mengadakan MUSWIL.
4. Setelah di adakan MUSWIL maka wilayah tersebut akan ditetapkan sebagai wilayah
tetap oleh BPN dan diketahui oleh DPN.
III. PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman pembentukan simpul dan wilayah ini akan
diatur dikemudian hari.