Anda di halaman 1dari 59

KONSTITUSI

IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI

INDONESIA ( I M A I )

HASIL KONGRES V IMAI

KENDARI,SULAWESI TENGGARA

12-17 FEBRUARI 2019


DAFTAR

A. ANGGARAN DASAR (AD)

B. ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

C. GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO)

D. GARIS BESAR HALUAN PROGRAM KERJA (GBHPK)

E. PEDOMAN PERATURAN ORGANISASI (PPO) :

1. PEDOMAN TUGAS DAN WEWENANG STRUKTUR KEPENGAWASAN

DAN KEPENGURUSAN

2. PEDOMAN ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN (PAK)

3. PEDOMAN PENGKADERAN

4. PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PENGURUS

5. PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

KEGIATAN

6. PEDOMAN PEMBENTUKAN SIMPUL DAN WILAYAH


ANGGARAN DASAR
( AD )

IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA

(IMAI)

PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

ANGGARAN DASAR (AD)


IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA (IMAI)

BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia disingkat IMAI

Pasal 2
Waktu dan Tempat
IMAI didirikan pada tanggal 18 November 2009 bertempat di Lembang, Bandung

Pasal 3
Tempat Kedudukan
IMAI berkedudukan di wilayah Indonesia

BAB II
AZAS DAN LANDASAN

Pasal 4
Azas
IMAI berazaskan Pancasila

Pasal 5
Landasan
IMAI berlandaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi

BAB III
BENTUK, STATUS DAN SIFAT

Pasal 6
Bentuk
IMAI berbentuk federasi

Pasal 7
Status
IMAI adalah organisasi kemahasiswaan
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

Pasal 8
Sifat
IMAI bersifat independen

BAB IV
VISI DAN MISI

Pasal 9
Visi
Menjadikan IMAI sebagai organisasi pemersatu yang berperan aktif dalam pengkajian dan
pengembangan serta penerapan kompetensi akuntansi ber basis teknologi informasi secara
komprehens if

Pasal 10
Misi
1. Mengintensifkan komunikasi dan informasi yang akurat dikalangan mahasiswa akuntansi
indonesia
2. Mengembangkan wawasan keilmuan anggota IMAI melalui kajian keakuntansian dan
pengaplikasian dalam teknologi informasi
3. Meningkatkan daya kritis yang bertanggung jawab terhadap kondisi sosial,
perkembangan akuntansi dunia pada umumnya dan indonesia pada khususnya
4. Berkontribusi aktif kepada berbagai pihak dalam upaya pengembangan dan penerapan
akuntansi

BAB V
FUNGSI DAN TUJUAN

Pasal 11
Fungsi
Fungsi IMAI adalah:
1. Sebagai lembaga pemersatu mahasiswa akuntansi se-Indonesia
2. Sebagai lembaga pengembangan dan penerapan keilmuan anggota
3. Sebagai lembaga kaderisasi anggota
4. Sebagai lembaga penyalur aspirasi anggota
5. Sebagai lembaga penyalur kreatifitas anggota

6. Sebagai lembaga yang menjadi wadah bagi anggota dalam mengkritisi kebijakan bidang
keakuntansian
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

Pasal 12
Tujuan
Terbinanya insan akademis dengan nilai-nilai ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
berintelektual serta mampu mengaplikasikan keilmuan akuntansi secara profesional, inovatif
dan kreatif dalam sosial kemasyarakatan demi terwujudnya tujuan pendidikan nasional

BAB VI
Keanggotaan
Pasal 13
Anggota IMAI adalah mahasiswa akuntansi se-Indonesia yang terdiri dari :
1. Anggota Penuh
2. Anggota Muda
3. Anggota Kehormatan

BAB VII
FORUM ORGANISASI DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 14
Forum Organisasi
Forum organisasi terdiri dari :
1. Kongres
2. Musyawarah wilayah
3. Musyawarah simpul
4. Musyawarah kerja
5. Sidang Pleno

Pasal 15
Rapat-rapat
Rapat-rapat terdiri dari :
1. Rapat pengurus
2. Rapat presidium
3. Rapat bidang
4. Rapat kepanitiaan

BAB VIII
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 16
Struktur Kepengawasan
Struktur kepengawasan terdiri dari :
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

1. Dewan Pengawas Nasional (DPN)


2. Dewan Pengawas Wilayah (DPW)
3. Dewan Pengawas Simpul (DPS)

Pasal 17
Struktur Kepengurusan
Struktur kepengurusan terdiri dari :
1. Badan Pimpinan Nasional (BPN)
2. Badan Pengurus Wilayah (BPW)
3. Badan Pengurus Simpul (BPS)

BAB IX
KEUANGAN

Pasal 18
Sumber keuangan terdiri dari :
1. Uang pangkal
2. Iuran anggota
3. Sumbangan serta usaha-usaha lain yang tidak mengikat

BAB X
SANKSI

Pasal 19
Sanksi diberikan kepada anggota penuh yang tidak menaati dan/atau menjalankan aturan-
aturan yang telah disahkan.
Sanksi terdiri dari :
1. Surat Peringatan (SP)
2. Pencabutan hak sebagai anggota penuh

BAB XI
QUORUM

Pasal 20
1. Kongres dinyatakan quorum apabila dihadiri oleh ½ +1 simpul dari tiap-tiap wilayah.
2. Musyawarah wilayah dinyatakan quorum apabila dihadiri lebih dari ½ tiap-tiap simpul
dalam wilayah tersebut
3. Musyawarah simpul dinyatakan quorum apabila dihadiri lebih dari ½ anggota penuh
dalam simpul tersebut
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

4. Apabila tidak memenuhi quorum maka akan dilakukan pending maksimal 1 hari untuk
berusaha menghadirkan delegasi atau anggota penuh.
5. Setelah pending dicabut maka dianggap quorum

BAB XII
PERUBAHAN KONSTITUSI

Pasal 21
Perubahan konstitusi hanya dapat dilakukan di kongres IMAI.

BAB XIII
PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 22
1. Pembubaran organisasi dilakukan apabila dalam pelaksanaannya telah menyimpang
dari konstitusi yang telah ditetapkan
2. Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan pada kongres melalui referendum
seluruh simpul IMAI

BAB XIV
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 23
1. Hal-hal yang belum diatur dan dijelaskan dalam Anggaran Dasar (AD) akan dijabarkan
dalam ART, GBHO, GBHPK, PPO dan format baku aturan IMAI
2. Hal-hal yang belum diatur dalam konstitusi diserahkan sepenuhnya pada kebijakan
pengurus tanpa mencederai konstitusi yang berlaku.

BAB XV
PENUTUP

Pasal 24
Anggaran Dasar (AD) ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya
ANGGARAN RUMAH
TANGGA ( ART )

IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA

(IMAI)

PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)


IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA (IMAI)

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
Anggota Penuh
Anggota penuh adalah seluruh mahasiswa akuntansi Indonesia yang telah teregistrasi dalam
buku keanggotaan sesuai dengan syarat-syarat yang berlaku.

Pasal 2
Anggota Muda
Anggota muda adalah seluruh mahasiswa akuntansi Indonesia yang masih terdaftar secara
akademik.

Pasal 3
Anggota Kehormatan
Anggota kehormatan adalah seluruh anggota penuh yang telah yudisium

BAB II
SYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN

Pasal 4
Anggota Penuh
Syarat-syarat anggota penuh adalah :
1. Terdaftar sebagai mahasiswa akuntansi Indonesia pada Perguruan Tinggi Negeri ataupun
Swasta.
2. Melalui proses pengkaderan IMAI dan ditetapkan oleh pengurus simpul yang
ditembuskan ke pengurus wilayah dan pengurus nasional
3. Wajib membayar uang pangkal

Pasal 5
Anggota Muda
Syarat anggota muda adalah Mahasiswa akuntansi Indonesia yang terdaftar pada perguruan
tinggi negeri ataupun swasta dan masih dalam kegiatan akademik
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

Pasal 6
Anggota Kehormatan
Syarat anggota kehormatan adalah pernah terdaftar sebagai anggota penuh IMAI yang
berkontribusi dalam kegiatan IMAI

BAB III
MASA KEANGGOTAAN

Pasal 7
1. Masa keanggotaan anggota penuh dan muda berakhir setelah yudisium
2. Masa keanggotaan berakhir apabila:
a. Meninggal dunia
b. Pindah jurusan
c. Diberhentikan
d. Mengundurkan diri

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 8
Hak Anggota
1. Anggota Muda :
a. Mempunyai hak bicara
b. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan IMAI

2. Anggota Penuh :
a. Mempunyai hak bicara, hak suara, dan untuk dipilih
b. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan IMAI
c. Berhak mendapatkan rekomendasi dari IMAI
d. Berhak mendapatkan bantuan dari IMAI atas kasus hukum dalam kegiatan yang
berhubungan dengan IMAI
e. Berhak menggunakan fasilitas-fasilitas dan inventaris IMAI sesuai aturan yang telah
ditetapkan

3. Anggota Kehormatan :
a. Mempunyai hak bicara
b. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan IMAI
c. Berhak mendapatkan bantuan hukum dari IMAI atas kasus hukum yang
berhubungan dengan IMAI.
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

Pasal 9
Kewajiban Anggota
1. Setiap anggota muda, anggota penuh dan anggota kehormatan wajib menaati konstitusi
2. Setiap anggota muda, anggota penuh dan anggota kehormatan wajib menjunjung tinggi
dan memelihara nama baik IMAI
3. Setiap anggota penuh wajib membayar iuran anggota

BAB V
SANKSI DAN PEMBELAAN

Pasal 10
Sanksi
1. Sanksi adalah bentuk hukuman sebagai bagian proses pembinaan yang diberikan
organisasi kepada anggota.
2. Sebelum pemberian sanksi pada anggota harus terlebih dahulu diberikan teguran tertulis
maksimal 2 (dua) kali dan apabila tidak diindahkan maka akan dilanjutkan di rapat
pengurus
Pasal 11
Pembelaan
1. Anggota penuh dan anggota kehormatan yang akan dikenakan sanksi dapat melakukan
pembelaan diri melalui dewan pengawas.
2. setelah keluar surat ketetapan sanksi, maka yang bersangkutan dapat mengajukan
banding selambat-lambatnya 1 minggu ke dewan pengawas yang lebih tinggi.

BAB VI
FORUM ORGANISASI DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 12
Forum organisasi
1. Kongres
a. Kongres merupakan forum kekuasaan tertinggi IMAI.
b. Kongres diadakan 2 tahun sekali.
c. Dalam keadaan luar biasa, kongres dapat dilakukan menyimpang dari pasal 12 ayat 1
point b
d. Kongres dapat berjalan jika ½ +1 BPN dan DPN hadir, apabila BPN dan DPN tidak
hadir maka akan diadakan KONGLUB atau MUSLUB.
e. Dalam keadaan luar biasa, kongres dapat diselenggarakan atas inisiatif satu wilayah
dengan persetujuan lebih dari ½ jumlah wilayah.
f. Kongres mengevaluasi Laporan Pertanggung jawaban pengurus nasional yang dihadiri
oleh ½ + 1 BPN dan DPN.
g. Membahas dan menetapkan konstitusi IMAI
h. Menetapkan rekomendasi kongres
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

h. Pemilihan dewan pengawas nasional


i. Pelantikan dewan pengawas nasional
j. Pemilihan badan pimpinan nasional
k. Pelantikan badan pimpinan nasional
l. Menetapkan tuan rumah kongres IMAI selanjutnya
m. Menetapkan tuan rumah musyawarah kerja nasional (muskernas) IMAI selanjutnya

2. Musyawarah Wilayah (MUSWIL)


a. Muswil merupakan forum tertinggi tingkat wilayah
b. Muswil diadakan setahun sekali
c. Dalam keadaan luar biasa, Muswil dapat diadakan apabila menyimpang dari
ketentuan pasal 12 ayat 2 poin b
d. Dalam keadaan luar biasa, muswil dapat diselenggarakan atas inisiatif satu simpul
dengan persetujuan lebih dari ½ jumlah simpul
e. Mengevaluasi Laporan Pertanggung jawaban Pengurus Wilayah
f. Menetapkan rekomendasi tingkat wilayah
g. Pemilihan dewan pengawas wilayah
h. Pelantikan dewan pengawas wilayah
i. Pemilihan badan pengurus wilayah
j. Pelantikan badan pengurus wilayah
k. Menetapkan tuan rumah muswil berikutnya
l. Menetapkan tuan rumah musyawarah kerja wilayah (muskerwil) IMAI selanjutnya

3. Musyawarah Simpul (MUSSIM)


a. Musyawarah simpul merupakan forum kekuasaan tertinggi tingkat simpul
b. Musyawarah simpul diadakan setahun sekali
c. Dalam keadaan luar biasa, Musyawarah simpul dapat dilakukan apabila menyimpang
dari ketentuan pasal 12 ayat 3 poin b
d. Dalam keadaan luar biasa, Musyawarah simpul dapat diselenggarakan atas
persetujuan anggota lebih dari ½ jumlah anggota penuh.
e. Mengevaluasi Laporan Pertanggung jawaban Pengurus Simpul
f. Menetapkan Rekomendasi tingkat simpul
g. Pemilihan dewan pengawas simpul
h. Pelantikan dewan pengawas simpul
i. Pemilihan badan pengurus simpul
j. Pelantikan badan pengurus simpul

4. Musyawarah Kerja
a. Musyawarah kerja merupakan forum penyusunan, pembahasan dan penetapan
program kerja organisasi satu periode kepengurusan.
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

b. Musyawarah kerja tingkat nasional harus dihadiri oleh seluruh BPN, seluruh DPN,
perwakilan pengurus wilayah, perwakilan pengurus simpul dan anggota.
c. Musyawarah kerja tingkat wilayah dihadiri oleh seluruh BPW, seluruh DPW,
pengurus simpul dan anggota.
d. Musyawarah kerja tingkat simpul dihadiri oleh BPS, DPS dan anggota.

5. Sidang Pleno
a. Sidang pleno untuk mengevaluasi kinerja pengurus setengah periode kepengurusan
b. Sidang pleno tingkat nasional dihadiri oleh pengurus nasional, pengurus wilayah dan
utusan tiap-tiap simpul
c. Sidang pleno tingkat wilayah dihadiri oleh pengurus wilayah dan utusan tiap-tiap
simpul
d. Sidang pleno tingkat simpul dihadiri oleh pengurus simpul dan anggota simpul
masing-masing

Pasal 13
Rapat – Rapat
1. Rapat pengurus
a. Rapat pengurus merupakan rapat tingkat pengurus
b. Rapat pengurus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan yang dianggap penting

2. Rapat presidium
a. Rapat presidium merupakan rapat tingkat presidium
b. Rapat presidium dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan yang dianggap penting

3. Rapat bidang
a. Rapat bidang merupakan rapat tingkat bidang
b. Rapat bidang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan yang dianggap penting

4. Rapat Kepanitiaan
a. Rapat kepanitiaan merupakan rapat yang dilakukan pada tingkat kepanitiaan
b. Rapat kepanitiaan dilaksanakan untuk membahas dan mengevaluasi kegiatan
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 14
Hierarki Organisasi

KONGRES

BPN DPN

MUSWIL

BPW DPW

MUSSIM

BPS DPS

ANGGOTA
Keterangan :
Komando
Koordinasi

Pasal 15
Struktur Kepengawasan
1. Dewan Pengawas Nasional (DPN)
a. DPN merupakan Badan Legistatif tertinggi IMAI
b. Anggota DPN adalah representasi dari tiap-tiap wilayah
c. Masa bakti DPN adalah 2 tahun
d. DPN dikoordinatori oleh seorang koordinator yang dipilih oleh anggota DPN
e. DPN bertugas menindaklanjuti hasil dari pengawasan dan evaluasi kinerja Pimpinan
Nasional yang dapat berupa investment atau dakwaan

2. Dewan Pengawas Wilayah (DPW)


a. DPW merupakan badan legislatif di tingkat wilayah
b. Anggota DPW adalah representasi dari tiap-tiap simpul
c. Masa bakti DPW adalah 1 tahun
d. DPW dikoordinatori oleh seorang koordinator yang dipilih oleh anggota DPW
e. DPW bertugas menindaklanjuti hasil dari pengawasan dan evaluasi kinerja
pengurus wilayah yang dapat berupa investment atau dakwaan
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

3. Dewan Pengawas Simpul (DPS)


a. DPS merupakan badan legislatif di tingkat simpul
b. Anggota DPS adalah representasi anggota penuh dari simpul masing-masing
c. Masa bakti DPS adalah 1 tahun
d. DPS dikoordinatori oleh seorang koordinator yang dipilih oleh anggota DPS
e. DPS bertugas menindaklanjuti hasil dari pengawasan dan evaluasi kinerja pengurus
simpul yang dapat berupa investment atau dakwaan

Pasal 16
Struktur Kepengurusan
1. Badan Pimpinan Nasional (BPN)
a. BPN merupakan lembaga eksekutif tertinggi IMAI
b. BPN dipimpin oleh maksimal lima (5) orang Badan Pimpinan yang dipilih pada
kongres
c. Masa bakti BPN adalah 2 tahun
d. Masa bakti BPN adalah 1 periode kepengurusan
e. BPN menjalankan hasil muskernas dan mempertanggungjawabkan pada sidang pleno
dan kongres

2. Badan Pengurus Wilayah (BPW)


a. BPW merupakan lembaga eksekutif di tingkat wilayah
b. BPW dipimpin oleh ketua wilayah yang dipilih pada MUSWIL
c. Masa bakti BPW adalah 1 tahun
d. Masa jabatan ketua wilayah adalah 1 periode kepengurusan
e. Formasi BPW sekurang-kurangnya terdiri atas ketua wilayah, sekretaris wilayah dan
bendahara wilayah
f. BPW melaksanakan hasil MUSKERWIL dan mempertanggungjawabkan pada
MUSWIL

3. Badan Pengurus Simpul (BPS)


a. BPS merupakan lembaga eksekutif di tingkat simpul
b. BPS melaksanakan hasil MUSKERSIM dan mempertanggungjawabkan pada
musyawarah simpul
c. Masa bakti BPS adalah 1 tahun
d. BPS dipimpin oleh ketua simpul yang dipilih pada musyawarah simpul
e. Masa jabatan BPS adalah 1 periode kepengurusan
f. Formasi BPS sekurang-kurangnya terdiri atas ketua simpul, sekretaris simpul dan
bendahara simpul
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

BAB VIII
WILAYAH

Pasal 17
Pengertian
Wilayah IMAI adalah kelengkapan organisasi dalam menjalankan kegiatan dan fungsi
organisasi IMAI di tingkat wilayah.

Pasal 18
Pembagian Wilayah
 Regional I: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera
 Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Lampung
 Regional II: Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat
 Regional III: DI.Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB
 Regional IV : Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara
 Regional V: Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua, dan Papua
Barat

BAB IX
ATRIBUT

Pasal 19
Lambang

Arti Lambang :
1) 5 garis bujur mengacu pada azas Pancasila.
2) 2 segitiga mengacu pada azas Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3) Desain Huruf “I” mencerminkan pemikiran yang dinamis.
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

4) Buku yang terbuka menggambarkan fungsi organisasi yang berorientasi pada keilmuan.
5) Warna merah putih pada singkatan IMAI menggambarkan semangat nasionalis dan
kedudukan IMAI berada di wilayah Indonesia.
6) Lingkaran menunjukan suatu ikatan yang tidak akan terputus.
7) Lingkaran yang berwarna putih dalam latar belakang menunjukan transparansi akuntansi.

Pasal 20
Bendera
Bendera mengikuti referensi logo IMAI berukuran 1,5 m x 1 m dan berlatar warna putih

Pasal 21
Stempel
Stempel mengikuti referensi logo IMAI dan berwarna merah.

Pasal 22
Mars
Judul : Mars IMAI
Pencipta : Sigit C. Rohadi

Tak akan pernah menyerah


Tak akan patah arah
„tuk meraih masa depan
Dengan penuh semangat
Di medan juang

Majulah Ikatan Mahasiswa Akuntansi


Untuk Indonesia
Berjuang bersama meraih cita-cita
Demi kemajuan bangsa
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

Berdiri untuk mengabdi


Dan insan pencipta
Berkarya untuk bangsa
Indonesia
Terus berjuang

Pasal 23
Hymne
Judul : Hymne IMAI
Pencipta : Sigit C. Rohadi

Melangkah bersama
Meraih cita-cita
Di bidang akuntansi
Dalam ikatan persaudaraan

Ikatan Mahasiswa
Akuntansi Indonesia

Memetik harapan
Membangun Indonesia
Dengan semangat juang
Putra putri bangsa tercinta

Pasal 24
Pakaian Dinas Harian
Pakaian Dinas Harian adalah pakaian wajib pengurus IMAI sebagai identitas dari organisasi
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

BAB X
KEUANGAN

Pasal 25
Sumber Keuangan
Sumber keuangan terdiri dari :
1. Uang pangkal, yaitu biaya yang dibebankan kepada anggota aktif satu kali dalam masa
keanggotaannya sesuai dengan keputusan pengurus simpul masing-masing.
2. Iuran Anggota, yaitu biaya yang dikenakan pada anggota aktif yang diatur sesuai
peraturan pengurus simpul
3. Proporsi alokasi uang pangkal adalah 60% untuk simpul, 30% untuk wilayah, dan 10%
untuk Nasional

BAB XI
MEKANISME PERALIHAN JABATAN

Pasal 26
1. Apabila badan pimpinan, ketua wilayah atau ketua simpul tidak dapat menjalankan
tugasnya atau tidak aktif dalam jangka waktu 2 (dua) bulan maka akan digantikan
pejabat sementara oleh struktur kekuasaan di tiap tingkatan
2. Apabila seorang presidium berhalangan tidak tetap maka akan digantikan sesuai dengan
kebijakan pemimpin tertinggi di tiap tingkatan.

BAB XII
PENUTUP

Pasal 27
Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dirubah di Kongres dan berlaku sejak tanggal
ditetapkannya.
GARIS BESAR
HALUAN ORGANISASI
(G B H O )

IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA

(IMAI)

PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI IKATAN


MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA (GBHO-IMAI)

I. Mukaddimah
Kebutuhan manusia dalam aktivitas makro dan mikro haruslah memiliki perangkat-
perangkat yang memadai untuk menunjang aktivitas tersebut. Dalam era globalisasi, manusia
dituntut untuk terus menerus bergerak mengaktualkan segala potensi kemanusiannya demi
mempertahankan eksistensi genus kemanusiaan dalam dimensi kesemestaan. Untuk itu,
manusia jelaslah membutuhkan perangkat-perangkat penunjang agar gerak pencapaiannya
terarah dan sistematis.
Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI) adalah satu dari serangkaian
perangkat-perangkat tersebut. Dalam pembentukan awalnya, IMAI menginginkan adanya
perubahan substantif dalam paradigma mahasiswa, dimana keinginan IMAI
mengorientasikan aktivitasnya pada pengembangan nilai-nilai kemahasiswaan secara umum
dan keakuntansian secara khusus. Oleh karena itu, IMAI pun membutuhkan perangkat-
perangkat penunjang dalam mengisi kegiatan atau aktivitasnya termasuk pembentukan arah,
kebijakan, dan target yang terangkum dalam Garis-garis Besar Haluan Organisasi
(GBHO).

II. Pengertian GBHO


Garis-garis Besar Haluan Organisasi disingkat GBHO adalah perangkat penunjang
organisasi, dimana pada penjabarannya menjelaskan tentang arah dan langkah strategis
organisasi dalam pencapaian tujuan, selain pedoman pelaksanaan organisasi dan petunjuk-
petunjuk tekhnis lainnya.

III. Maksud dan Tujuan GBHO


Memberikan pedoman bagi IMAI ke depan dan disesuaikan dengan azas dan landasan
demi mencapai target dan sasaran organisasi.
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

IV. Arah dan Kebijakan Strategis Lembaga


Arah dan kebijakan organisasi haruslah mencakup beberapa langkah-langkah strategis
dan dinamis, dimana pada pencapaiannya dapat sistematis dan terarah sehingga target dan
sasaran organisasi dapat dicapai.

Susunan garis-garis haluan organisasi terangkum dalam beberapa langkah-langkah


atau tahapan, yakni Tahapan Jangka Pendek dan Tahapan Jangka Panjang. Adapun
pernjabarannya akan dijelaskan secara sistematis sebagai berikut:
 Tahapan Jangka Pendek

Adalah tahapan dimana langkah strategis yang bersifat sederhana namun dalam
pelaksanaannya merupakan dasar gerak organisasi sebelum memasuki tahapan
selanjutnya. Adapun program-program pencapaian dalam tahapan ini adalah sebagai
berikut:

a) Internal, meliputi:
1. Perekrutan anggota dan pelaksanaan kaderisasi tingkat awal.
2. Penguatan dasar-dasar profesionalisme.
3. Pemahaman dasar-dasar profesionalisme dan pelaksanaan tekhnis organisasi
dan nilai-nilai kemahasiswaan.
4. Penguatan komunikasi melalui teknologi informasi.
b) Eksternal, meliputi:
1. Sosialisasi IMAI keseluruh Perguruan Tinggi se-Indonesia.
2. Sosialisasi IMAI ke birokrasi pemerintahan, dan instansi-instansi yang terkait
dengan program dan aktivitas IMAI.

 Tahapan Jangka Panjang



Adalah tahapan kelanjutan dari tahapan jangka pendek, dimana pola yang terangkum
dalam tahapan jangka pendek kemudian melahirkan gagasan secara eksplisit dalam
rangka mengembangkan aktivitas, kinerja dan visi organisasi.
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

a) Internal, meliputi:
1. Pengembangan kaderisasi dalam aktivitas-aktivias pengkaderan formal sesuai
dengan jenjang dan kebutuhan organisasi.
2. Pengembangan wawasan keilmuan, spesifikasi akuntansi dan konsep-konsep
yang memiliki keterkaitan dengan akuntansi.
3. Pelaksanaan aktivitas organisasi secara nasional sesuai dengan mekanisme
kerja kekuasaan dan struktural organisasi.
b) Eksternal, meliputi:
1. Berperan aktif dalam wacana kritis kebangsaan, kemahasiswaan, dan
pengembangan wawasan keilmuan akuntansi.
2. Melaksanakan fungsi sharing partner dengan instansi-instansi yang terkait
dengan aktivitas IMAI.
3. Berperan aktif dalam pengaktualisasian dan peningkatan kualitas
kemahasiswaan secara khusus, dan kepemudaan secara umum dalam skala
nasional.

V. Penutup
Demikianlah penjabaran tentang Garis-garis Besar Haluan Organisasi Ikatan
Mahasiswa Akuntansi Indonesia (GBHO-IMAI). Hal-hal yang telah termaktub diatas
adalah sarana bagi IMAI dalam usaha mengaktualkan aktivitas-aktivitasnya. Semoga gerak
dalam pencapaian tujuan, dapat terakomodir dalam ruang penjabaran ini, dan tercapai dengan
sistematis, terarah dan strategis.
GARIS BESAR
HALUAN PROGRAM
KERJA
(G B H P K )

IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA

(IMAI)

PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

GARIS-GARIS BESAR HALUAN PROGRAM


KERJA IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI
INDONESIA (GBHPK-IMAI)

I. PENGERTIAN
Garis- Garis Besar Haluan Program Kerja disingkat GBHPK Adalah pedoman umum
program kerja IMAI yang merupakan acuan untuk mencapai.tujuan organisasi.

II. MAKSUD & TUJUAN ORGANISASI


A. Maksud
Untuk memberikan pedoman umum bagi IMAI dalam penyusunan program kerja
yang disesuaikan dengan asas dan landasan IMAI.
B. Tujuan
Mewujudkan visi dan misi IMAI seperti tercantum dalam AD/ART.

III. FUNGSI
1. Sebagai pedoman dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Sebagai dasar penyusunan program kerja.
3. Sebagai instrumen dalam mengevaluasi jalannya kepengurusan.

IV. ANALISIS SWOT


1. Strength
 SDM yang berkualitas.

 Hard skill dan soft skill pengurus dan anggota yang berkualitas.

2. Weakness
 Kurangnya komitmen pengurus dan anggota IMAI.

 Kurangnya sumber pendanaan.

 Kurangnya transformasi informasi.

 IMAI belum tersosialisasikan secara maksimal.

 Keterbatasan waktu karena kesibukan masing-masing anggota.
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

 Belum adanya legalitas IMAI.



3. Opportunity
 Terdapat banyak instansi-instansi yang dapat mendukung kegiatan IMAI.

 Terdapat banyak mahasiswa akuntansi di Indonesia.

4. Threat
 Lokasi geografis.


V. KERANGKA PROGRAM

1. Mengembangkan wawasan berpikir dan rasa solidaritas terhadap sesama sebagai
manifestasi sikap dan perbuatan yang mencerminkan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Meningkatkan kompetensi dalam bidang akademik, leadership, nasionalisme dan
organisasi bagi para anggota IMAI.

VI. POKOK-POKOK PROGRAM


A. Program Intern
1. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang baik secara vertical maupun
secara horizontal.
2. Mengadakan program kerja yang menunjang peningkatan kualitas sumber daya
manusia.
3. Mengadakan kegiatan yang menigkatkan rasa persaudaraan sesama anggota
IMAI.
B. Program Ekstern
1. Mengadakan kegiatan sosial.
2. Memperkuat dan memperluas jaringan IMAI.

VII. PENUTUP
Keterlibatan dalam setiap aktivitas dan untuk tergantung dari kesadaran dan
tanggungjawab sehingga menimbulkan rasa memilki terhadap Ikatan Mahasiswa Akuntansi
Indonesia. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi dan meridhoi setiap usaha kita,
Amin.
PEDOMAN
PERATURAN
ORGANISASI ( PPO )

IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA

(IMAI)

PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

PEDOMAN PERATURAN ORGANISASI


IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA

I. PENDAHULUAN
Dalam rangka pengembangan ilmu keakuntansiaan, IMAI merupakan sarana penting
untuk mulai membentuk kader-kader baru dalam pengembangan potensi di tingkat nasional,
wilayah, dan simpul. Dalam rangka pelaksanaan keorganisasiaan IMAI memerlukan acuan
dasar dalam rangka mewujudkan tujuannya tersebut. Oleh karena itu, IMAI membutuhkan
perangkat-perangkat tersebut dalam mengisi kegiatan atau aktivitasnya termasuk Pedoman
Peraturan Organisasi (PPO) yang akan mengatur hal-hal yang spesifik tentang pelaksanaan
organisasi untuk melengkapi AD/ART Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI).

II. PENGERTIAN PPO


Pedoman Peraturan Organisasi disingkat PPO adalah perangkat penunjang organisasi,
dalam penjabarannya menjelaskan tentang arah dan langkah strategis organisasi dalam
pencapaian tujuan organisasi tersebut.

III. TUJUAN PPO


Bertujuan melengkapi hal-hal yang belum diatur dalam AD/ART itu sendiri.
IV. ISI
Dalam PPO membahas :
1. Pedoman Tugas dan Wewenang Struktur Kepengurusan dan Kepengawasan
2. Pedoman Administrasi Kesekretariatan
3. Pedoman Pengkaderan
4. Pedoman Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus
5. Pedoman Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan
6. Pedoman Pembentukan Simpul dan Wilayah

V. PENUTUP
Hal – hal yang belum diatur dalam PPO ini akan diatur dikemudian hari.
PEDOMAN

TUGAS DAN WEWENANG


STRUKTUR
KEPENGAWASAN DAN
KEPENGURUSAN

IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA

(IMAI)

PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

PEDOMAN TUGAS DAN WEWENANG STRUKTUR


KEPENGAWASAN & KEPENGURUSAN IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA (IMAI)

I. DEWAN PENGAWAS NASIONAL


Tugas dan Wewenang Dewan Pengawas Nasional (DPN) sebagai berikut :
1. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja BPN
2. Memberi saran, kritik dan teguran kepada BPN
3. Berkoordinasi dengan DPW dan DPS
4. Merekomendasikan Kongres Luar Biasa jika terdapat kondisi luar biasa
5. Melantik DPW
6. Memberikan pemaparan kepada peserta kongres terhadap hasil kerja pengurus
nasional selama 1 periode kepengurusan nasional.

II. BADAN PIMPINAN NASIONAL


Tugas dan Wewenang Badan Pimpinan Nasional (BPN) sebagai berikut :
1. Bertanggungjawab atas kelangsungan dan keutuhan organisasi secara keseluruhan
baik intern maupun ekstern
2. Melaksanakan program kerja nasional bekerja sama dengan pengurus nasional
3. Membangun komunikasi dan kerja sama dengan lembaga yang berhubungan
dengan bidang akuntansi atau lembaga lain yang dibutuhkan yang tidak mengikat
4. BPN berwenang untuk mengangkat departemen-departemen pada bidang-bidang
yang ada di pengurus nasional
- Biro kajian akademi
- Biro keuangan
- Biro data informasi dan komunikasi
5. Berkoordinasi dengan BPW dan BPS dalam pengambilan kesimpulan strategis
organisasi.
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

III. DEWAN PENGAWAS WILAYAH


Tugas dan Wewenang Dewan Pengawas Wilayah (DPW) sebagai berikut :
1. Mengevaluasi laporan aktivitas BPW setiap enam bulan
2. Memberi saran, kritik dan teguran kepada BPW
3. Menjatuhkan sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh pengurus wilayah
4. Merekomendasikan Musyawarah Wilayah Luar Biasa jika terdapat kondisi luar
biasa

IV. BADAN PENGURUS WILAYAH


Pembagian Tugas dan Wewenang Badan Pengurus Wilayah (BPW) sebagai berikut :
A. Ketua Wilayah
1. Bertanggungjawab atas kelangsungan dan keutuhan organisasi secara
keseluruhan baik intern maupun ekstern
2. Berkoordinasi dengan DPW dan BPS dalam pengambilan keputusan kebijakan
strategi organisasi
3. Ketua umum berwenang untuk menentukan departemen-departemen pada
bidang-bidang yang ada di BPW IMAI sesuai kebutuhan lembaga
4. Ketua wilayah berhak melantik BPS
B. Sekretaris Wilayah
1. Penanggung jawab dan koordinator pelaksana kesekretariatan, administrasi
umum
2. Membantu ketua simpul untuk menjalankan roda organisasi di tingkat wilayah
3. Membantu ketua wilayah menjalankan organisasi di tingkat wilayah.
C. Bendahara Wilayah
1. Bertanggungjawab atas sirkulasi dana dan alokasi dana organisasi
2. Menyusun RAPBW (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Wilayah)

V. DEWAN PENGAWAS SIMPUL


Tugas dan Wewenang Dewan Pengawas Simpul (DPS) sebagai berikut :
1. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja BPS
2. Memberi saran, kritik, dan teguran kepada BPS
3. Merekomendasikan Musyawarah Simpul Luar Biasa Dalam keadaan luar biasa
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

4. Berkoordinasi kepada DPN dan DPW

VI. BADAN PENGURUS SIMPUL


Pembagian Tugas dan Wewenang Badan Pengurus Simpul (BPS) sebagai berikut :
A. Ketua Simpul
1. Bertanggungjawab atas kelangsungan dan keutuhan organisasi secara
keseluruhan baik intern maupun ekstern
2. Ketua umum berwenang untuk menentukan departemen-departemen pada
bidang-bidang yang ada di BPS IMAI sesuai kebutuhan lembaga
3. Berkoordinasi dengan BPN dan BPW dalam pengambilan keputusan kebijakan
strategi organisasi
B. Sekretaris Simpul
1. Penanggung jawab dan koordinator pelaksana kesekretariatan, administrasi
umum
2. Membantu ketua simpul untuk menjalankan roda organisasi di tingkat simpul
C. Bendahara Simpul
1. Bertanggungjawab atas sirkulasi dana dan alokasi dana organisasi
2. Menyusun RAPBS (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Simpul)
PEDOMAN
ADMINISTRASI
KESEKRETARIATAN
( PAK )

IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA

(IMAI)

PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

PEDOMAN ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN


IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

I. PENDAHULUAN
Administrasi merupakan segenap proses penyelenggaraan setiap usaha kerja sama
manusia dalam mencapai tujuan tertentu. Untuk terselenggaranya administrasi dengan baik
dan mencapai tujuan, maka diperlukan suatu proses yang tertib dan sistematis.
Administrasi kesekretariatan IMAI yang benar-benar berfungsi sebagai tempat dan
pusat kegiatan/aktivitas organisasi berada pada lingkup internal lembaga lebih khusus pada
Sekretaris Umum IMAI pada tingkatan wilayah dan simpul serta BPN dan DPN. Untuk
maksud dan tujuan tersebut maka dalam penyelenggaraan aktivitas kesekretariatan benar-
benar di upayakan tercapai secara efektif.

II. KESEKRETARIATAN IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA


Untuk menyelenggarakan administrasi yang efektif, diperlukan adanya suatu tempat
yang representatif sebagai pusat pengurusan segala sesuatu yang berhubungan dengan
organisasi. Hal yang dimaksudkan adalah adanya sekretariat organisasi yang memadai
sebagai sentral aktifitas organisasi IMAI.
Usaha penyelenggraan administrasi kesekretariatan bertujuan agar sekretariat IMAI
benar-benar dapat berfungsi sebagai sekretariat organisasi yaitu:
1. Tempat kerja yang efisien bagi pengurus dalam mengendalikan organisasi.
2. Sentral komunikasi
3. Sentral kegiatan dan penyelenggaraan administrasi

III. PERSURATAN IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA


Urusan Persuratan adalah suatu bagian yang penting dari kegiatan administrasi
kesekretariatan. Surat pada hakekatnya adalah bentuk penuangan ide atau kehendak
organisasi dalam bentuk tulisan.
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

Arti penting surat bagi sebuah organisasi adalah:


1. Sebagai alat komunikasi.
2. Sebagai dokumentasi organisasi.
3. Sebagai tanda bukti (alat persaksian)
Proses penyelenggaran Administrasi yaitu suatu proses yang terencana dan teratur yang
dimulai dengan adanya ide sampai pada penyelesaian dan penyimpanan sebagaimana
mestinya. Administrasi Persuratan IMAI terdiri dari:
a. Bentuk dan isi surat IMAI.
b. Sirkulasi surat (masuk-keluar)
c. Penyimpanan (pengarsipan)
Surat-surat IMAI adalah termasuk surat resmi, sehingga bentuk dan isinya harus
menuruti ketentuan yang telah dibuat organisasi. Ketentuan tersebut meliputi hal pemakaian
kertas, penulisan, bentuk, macam dan isi surat.
1. Surat-surat organisasi ditulis dalam kertas putih, dengan logo IMAI sebagai
Background surat
2. Ukuran kertas yang dipakai adalah F4 (legal) dengan ukuran 8,5” x 14”
3. Model huruf yang dipakai adalah Times News Roman dengan ukuran 12
Karena Surat-surat IMAI yang termasuk surat resmi, maka bentuk dan isinya harus
menurut ketentuan-ketentuan Umum yang dibuat oleh organisasi, dengan kerangka sebagai
berikut:
1. Kepala Surat terdiri dari Kop Surat, Logo IMAI Nasional (kiri), dan tulisan rata
tengah, visi IMAI sebagai Footer, Informasi nomor telepon sekertariat
menggunakan nomor telepon sekretaris yg bersangkutan.
2. Garis Pemisah kepala dan isi surat\
3. Penomoran Surat
4. Lampiran Surat
5. Perihal
6. Tujuan Surat (diletakkan di sebelah kanan, sebelum kalimat pembuka)
7. Salam Pembuka
8. Isi Surat
9. Salam Penutup
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

10. Tempat dan waktu pembuatan surat (ditempatkan setelah penutup)\


11. Pejabat yang bertanda tangan (Berdasarkan Jenis Surat dan Bidang yang
menaunginya)
Penjelasan:
Urutan tanda tangan yang memiliki jabatan yang tertinggi di tempatkan secara
horisontal di sebelah kanan surat dan secara vertical di paling bawah
12. Stempel
13. Tembusan (surat-surat yang dibuat oleh sekretaris umum).

A. PENGAGENDAAN SURAT
Untuk memudahkan sistem pengelolaan kesekretariatan, dalam hal ini
pengelolaan surat-menyurat, surat masuk maupun surat keluar, pengarsipan dan
dokumentasi agar teratur dan sistematis, maka sistem pengagendaan surat menyurat
perlu diatur tersendiri.

- Nomor urut surat


- Nomor kode arsip
- Nomor surat
- Tanggal terima
- Nomor dan tanggal surat
- Isi surat
- Asal surat
- Keterangan (tambahan untuk keterangan surat)

Berikut Format agenda surat keluar:


Kode Nomor Tanggal
No Isi surat Tujuan Keterangan
arsip surat Kirim
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

Berikut Format agenda surat masuk:


Nomor Tanggal
No Pengirim Tujuan Lampiran Penerima Keterangan
surat Masuk

B. PENGARSIPAN
Arsip adalah kumpulan warkat atau surat-surat yang disimpan secara sistematis,
karena mempunyai suatu kemanfaatan apabila dibutuhkan dapat secara cepat dan tepat
ditemukan kembali.
Surat-surat organisasi pada prinsipnya harus disimpan disekretariat, sangat tidak
benar dan dilarang apabila penyimpanan surat-surat organisasi diluar arsip organisasi
ataupun person-person pengurus.
Ada beberapa sistem penyimpanan surat-surat antara lain:
a. Sistim abjad (Alphabetic filing)
b. Sistim perihal (Subject filing)
c. Nomor (Numerical filing)
d. Tanggal (Chronological filing)
e. Daerah (Geographical filing)
f. Kode

Bagi Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia, surat-surat organisasi disimpan


pada map-map atau tempat-tempat tertentu dengan membedakan kode :
- MUntuk surat Masuk
- A Untuk surat keluar interen
- B Untuk surat keluar eksteren
- SKUntuk Surat Keputusan
- SMUntuk Surat Mandat

- SP Untuk Surat Peringatan


IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

C. JENIS JENIS SURAT


IMAI mengkalisifikasikan persuratannya menurut ketentuan sebagai berikut :
a. Surat Masuk:
Surat masuk adalah semua surat/tulisan atau berita yang diterima oleh
organisasi dari pihak lain maupun internal organisasi IMAI atau anggota
IMAI.
b. Surat Keluar Intern:
Surat Keluar Intern adalah surat yang di keluarkan dengan tujuan untuk
kepentingan intern lembaga meliputi, seluruh Anggota yang terdapat pada
struktur kelembagaan IMAI, baik di tingkat Nasional, Wilayah maupun
Simpul. Kode untuk Surat Intern adalah (A)
c. Surat Keluar Ekstern:
Surat Keluar Ekstern adalah surat yang di keluarkan dengan tujuan untuk
kepentingan ekstern lembaga IMAI. Kode untuk Surat ekstern adalah (B)
d. Surat Keputusan
Surat keputusan adalah Surat yang mengatur kebijaksanaan pelaksanaan dari
kebijaksanaan pokok yang digunakan untuk anatara lain:
1. Menetapkan atau mengubah status personil/materiil;
2. Mengesahkan Petunjuk Pelaksanan dan Petunjuk Tehnis;
3. Membentuk, mengubah dan membubarkan suatu panitia;
4. Menyerahkan wewenang tertentu.
Kode untuk Surat keputusan adalah (SK)
e. Surat Mandat
Surat Mandat adalah surat yang bersifat penugasan, instruksi, dan pemberian
kewenangan/mandat dari pengurus yang mempunyai hak dan wewenang atas
sesuatu kepada pengurus/anggota IMAI guna bertindak untuk dan atas
namanya dan organisasi, melakukan sesuatu sesuai dengan
perintah/mandate/tugas yang diberikannya. Surat Perintah/Mandat/ Tugas
berlaku sementara, artinya tidak berlaku lagi pada saat tugas/mandate/
perintah yang termuat didalamnya telah dilakukan dan atau sesuai dengan
tanggal berlakunya. Kode untuk Surat Mandat adalah (SM)
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)
f. Surat Peringatan
Surat peringatan adalah surat yang bersifat teguran yang dikeluarkan oleh
pengurus di masing-masing tingkatan untuk kepentingan lembaga dan rasa
tanggung jawab kepada pengurus dan panitia pelaksana.

D. PENOMORAN SURAT DAN WEWENANG OTORISASI


Dalam hal penomoran surat, IMAI telah menetapkan standarisasi sebagai berikut:

“Nomor Surat/Kode Surat/Pejabat pembuat surat/IMAI/KodeTingkat/Bulan/Tahun”

Contoh :
Nomor : 001/A/BP/IMAI/SIMP-SULSEL/X/2010
Keterangan:
- Nomor surat yang dikeluarkan diurut berdasarkan perihal Surat
- Kode Tingkat diatur berdasarkan tingkatan yang ada pada struktur IMAI , yaitu
sbb:
 Kode Untuk tingkat Nasional adalah NAS

 Kode untuk tingkat wilayah adalah WILY, misalnya untuk wilayah 1 disingkat
WILY-1

 Kode untuk tingkat simpul adalah SIMP, misalnya untuk Simpul Sul-Sel
disingkat SIMP-SULSEL

- Bulan Pembuatan surat ditulis menggunakan angka romawi
- Pejabat yang dimaksud ditingkat DP atau pejabat ditingkat BP

Pada tataran badan pengurus pejabat yang berwewenag untuk mengotorisasi surat
diatur sebagai berikut:
1. Wewenang penanda-tanganan surat hanya dilakukan oleh Ketua/Ketua Umum dan
Sekretaris/Sekretaris Umum pengurus IMAI
2. Bila Ketua/Ketua Umum dan Sekretaris/Sekretaris Umum berhalangan, maka
penanda-tanganan dapat dilakukan oleh pejabat yang diberi kewenangan/mandat
untuk itu;
3. Bila suatu surat keluar harus ditanda-tangani oleh Ketua/Ketua Umum dan
Sekretaris/Sekretaris Umum namun yang bersangkutan berhalangan untuk itu,
maka dilakukan pengcopyan tanda tangan lewat teknologi tertentu setelah meminta
persetujuan otoritas organisasi yang bersangkutan.
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

Adapun untuk Dewan pengawas pejabat yang berwenang untuk mengotorisasi


surat diatur sebagai berikut :
1. Wewenang penanda-tanganan surat hanya dilakukan oleh koordinator dewan
pengawas
2. Bila Koordinator Dewan Pengawas berhalangan, maka penanda-tanganan dapat
dilakukan oleh pejabat yang diberi kewenangan/mandat untuk itu;
3. Bila suatu surat keluar harus ditanda-tangani oleh Koordinator Dewan Pengawas
yang bersangkutan berhalangan untuk itu, maka dilakukan pengcopyan tanda
tangan lewat teknologi tertentu setelah meminta persetujuan otoritas organisasi
yang bersangkutan.
PEDOMAN
PENGKADERAN

IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA

(IMAI)

PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

PEDOMAN PENGKADERAN
IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA (IMAI)

I. MAKSUD DAN TUJUAN


Peraturan Organisasi tentang Pedoman Pengkaderan IMAI disusun dengan maksud dan
tujuan untuk memberikan arahan bagi pengurus IMAI yang bertanggung jawab disemua
jajaran IMAI, agar dalam menjalankan tugasnya dapat memahami bahwa kaderisasi harus
dibangun berdasarkan pola dan sistem yang representatif dan kondusif sehingga organisasi
mampu melahirkan kader-kader yang siap memimpin organisasi serta profesional dalam hal
profesi keakuntansian.

II. TUJUAN DAN SASARAN KADERISASI


A. Kaderisasi diselenggarakan dengan tujuan:
a. Membangun dan meningkatkan sistem dan mekanisme kerja organisasi yang
menjamin dan memberi kesempatan kepada setiap kader IMAI yang mumpuni
untuk dapat tampil memimpin dan mengelola organisasi secara demokratis dan
elegan sesuai dengan kebutuhan organisasi.
b. Menjaga kesinambungan organisasi (sustainability) sekaligus mengembangkannya
berdasarkan sistem yang dibangun untuk memperlancar pergantian kepemimpinan.
c. Menciptakan kader – kader yang handal dalam penalaran disiplin ilmu secara
umum dan keakuntasian secara khusus.

B. Kaderisasi diselenggarakan dengan sasaran:


a. Terbentuknya kader yang memiliki wawasan keakuntansian, sosial
kemasyarakatan, pemahaman organisasi dan kepemimpinan yang dapat diandalkan
baik oleh organisasinya maupun masyarakat disekitarnya serta dinegaranya.
b. Terbangunnya sistem dan mekanisme kepemimpinan serta permusyawaratan
organisasi secara demokratis yang mampu memberikan warna dan kontribusi bagi
perjalanan organisasi menuju tujuan organisasi
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

III. POLA DAN MEKANISME PENGKADERAN


Sesuai dengan tujuan dan sasarannya, maka bentuk-bentuk Pola Kaderisasi terdiri dari:
A. Latihan kader
a. Keorganisasian
b. Keilmuan
c. Mental
B. Temu Ilmiah, yang meliputi:
a. Temu Ilmiah yang bersifat formal seperti Seminar, Simposium, dan Dialog Publik.
b. Temu Ilmiah yang bersifat informal seperti Sarasehan, Penyuluhan, dan Kajian.
C. Pemagangan dan Partisipasi, yang meliputi:
a. Penugasan keorganisasian.
b. Pengiriman mengikuti kegiatan pelatihan, seminar, workshop, dan
sejenisnya yang diselenggarakan internal maupun organisasi lain.
c. Keikutsertaan dalam kepanitiaan IMAI.

IV. PENGELOLAAN KADERISASI


A. Penyelenggaraan kaderisasi pada prinsipnya dilakukan oleh pengurus simpul IMAI
yang bersangkutan melalui biro/bidang/bagian/seksi yang berfungsi dibidang
organisasi, keanggotaan, dan/atau kaderisasi.
B. Agar penyelenggaraan kaderisasi lebih terkonsentrasi dan profesional, maka pengurus
Simpul IMAI dapat membentuk unit teknis yang khusus menangani hal itu.
C. Untuk dapat mengikuti kaderisasi seseorang harus:
a. Terdaftar sebagai mahasiswa akuntansi disalah satu perguruan tinggi yang
dibuktikan dengan kartu mahasiswa atau semacamnya.
b. Bersedia memenuhi persyaratan dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
kaderisasi.

V. BUKTI KADERISASI
A. Bukti keikutsertaan bagi anggota muda dalam program kaderisasi adalah sertifikat
kelulusan yang ditandatangani oleh panitia pelaksana yang menyelenggarakannya dan
disetujui pengurus simpul yang bersangkutan.
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

b. Bentuk dan ukuran sertifikat (tanda) kelulusan ditetapkan dengan format yang sama
secara umum yang dikeluarkan oleh Pengurus Nasional IMAI.
c. Format sertifikat kelulusan dalam bentuk piagam yang berisi data:
a. Pernyataan kelulusan.
b. Biodata yang bersangkutan.
c. Otorisasi dari panitia pelaksana yang menyelenggarakan dan pengurus SIMPUL
yang bersangkutan.
d. Sertifikat kelulusan sebagai bukti kaderisasi diberikan diakhir kegiatan program
kaderisasi baik dalam forum resmi tertentu yang diselenggarakan organisasi maupun
diakhir acara program kaderisasi yang diikutinya.
e. Sertifikat kelulusan yang diterima oleh seorang kader akan dapat menjadi salah satu
syarat seorang kader untuk :
a. Menjadi anggota penuh IMAI
b. Menjadi pengurus IMAI
c. Mengikuti segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh IMAI
f. Sertifikat kelulusan dari program kaderisasi bagi seorang kader tetap berlaku apabila
yang bersangkutan pindah alamat/domisili, yang disertai dengan surat keterangan dari
asal dimana yang bersangkutan menjalani proses kaderisasi.

VI. MATERI DAN SILABUS PENGKADERAN


Materi pengkaderan secara umum meliputi :
a. Keorganisasian
Meliputi : Teknik Persidangan, Sejarah dan Eksistensi IMAI, Konstitusi, Manajerial
Kepemimpinan Organisasi (MKO)
b. Keilmuan
Meliputi : Kajian Mengenai Keakuntansian
c. Mental
Meliputi : Peran dan Fungsi Mahasiswa

Silabus pengkaderan diatur berdasarkan konstitusi IMAI


PEDOMAN

PENYUSUNAN LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS

IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA

(IMAI)

PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS
IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA (IMAI)

I. PENDAHULUAN
Untuk memberikan informasi yang diperlukan pengurus organisasi, sekretariat harus
pula menyusun laporan organisasi, meneliti dan mengolah data, baik yang bersumber dari
lingkungan internal maupun eksternal organisasi dengan sepengetahuan sekretaris atau biro-
biro dan departemen dan selanjutnya hasil-hasil itu disusun dalam berbagai bentuk laporan,
yang dapat dipergunakan sebagai bahan informasi.

II. JENIS-JENIS LAPORAN


Laporan adalah suatu pertanggung jawaban dari seorang pengurus/anggota IMAI
sebagai hasil pengolahan/penilaian data/catatan/kejadian/kegiatan yang sehubungan dengan
fungsi dan tugasnya dan atau sesuai dengan tugas yang diberikan. Karena itu laporan terdiri
dari:
1. Laporan berkala/rutin, meliputi:
a. Laporan Tahunan, adalah laporan yang dibuat 1 (satu) tahun sekali oleh pengurus
IMAI ditingkat nasional yang berisi pelaksanaan kebijakan dan program kerja selama
setahun perjalanan kepengurusan, yang sangat penting menjadi dokumen organisasi
dan menjadi bahan bagi penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ);
b. Laporan Enam Bulanan, adalah laporan yang dibuat 6 (enam) bulan sekali oleh
pengurus IMAI ditingkat wilayah dan simpul yang berisi pelaksanaan kebijakan dan
program kerja selama 6 (enam) bulan perjalanan kepengurusan.
2. Laporan Khusus, meliputi:
a. Laporan Kepanitiaan, adalah laporan yang dibuat oleh panitia sebuah acara/kegiatan
yang dibentuk oleh pengurus IMAI yang bersangkutan yang menjadi bahan penting
bagi penyusunan laporan berkala/rutin dan LPJ organisasi;
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

b. Laporan Unit Teknis, adalah laporan yang dibuat oleh Unit Teknis yang dibentuk
oleh pengurus IMAI yang bersangkutan yang disampaikan secara berkala, yang
menjadi bahan penting bagi penyusunan laporan berkala/rutin dan LPJ organisasi;
c. Laporan Penugasan, adalah laporan yang dibuat oleh seseorang atau sebuah tim yang
diberi tugas/mandat/perintah untuk melaksanakan sesuatu atas nama organisasi untuk
menjadi bahan masukan dan dokumen penting bagi organisasi. Format laporan dibuat
standar sebagaimana lampiran Peraturan Organisasi ini.
3. Laporan Pertanggung-jawaban (LPJ), adalah laporan yang disusun secara komprehensif
yang mencakup seluruh pelaksanaan kebijakan dan program kerja organisasi selama 1
(satu) periode kepengurusan yang harus disampaikan dalam forum sesuai masing –
masing tingkatan.

III. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LPJ


Secara umum penyusunan laporan harus memuat sekurang-kurangnya sistematika
dibawah ini, yakni:
1. Pendahuluan:
a. Latar Belakang
b. Dasar
c. Tujuan
2. Realisasi Rencana Kerja:
a. Program/kegiatan
b. Personalia
c. Keuangan
d. Kaderisasi dan SDM
3. Hambatan dan Upaya Mengatasinya:
a. Hambatan-hambatan
b. Upaya-upaya mengatasi hambatan
4. Penutup:
a. Kesimpulan
b. Saran dan Rekomendasi
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

5. Lampiran-lampiran:
a. Dokumentasi
b. Bukti-bukti transaksi

IV. PENUTUP
Hal – hal yang belum diatur dalam Pedoman Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
Pengurus ini akan diatur dikemudian hari.
PEDOMAN

PENYUSUNAN LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN
KEGIATAN

IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA

(IMAI)

PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPJ) KEGIATAN
IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA (IMAI)

I. PENDAHULUAN
Organisasi IMAI tidak akan beroperasi tanpa adanya kegiatan yang menggerakkannya.
Kegiatan IMAI diarahkan untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi kepemimpinan,
penalaran, kegemaran, teknologi, kerohanian dan kesejahteraan, seni, olahraga, serta
pengabdian pada masyarakat. Kegiatan IMAI tersebut diselenggarakan dengan berpegang
pada prinsip etis, edukatif, religious dan humanis, serta berwawasan lingkungan. Sebagai
bagian dari organisasi modern, maka kegiatan mahasiswa pun juga harus dapat
mempertanggungjawabkan kegiatan yang sudah diselenggarakannya dalam bentuk tertulis.

II. TUJUAN
1. Memberikan gambaran kepada panitia kegiatan dalam pencairan anggaran dan
membuat laporan keanggotaan yang telah dilakukan
2. Menjaga ketertiban administrasi organisasi
3. Mendokumentasikan kegiatan yang sudah diselenggarakan oleh organisasi

III. RUANG LINGKUP


1. Ketentuan LPJ
2. Format LPJ
3. Pembuatan dokumen pendukung

IV. KETENTUAN LPJ


1. Kegiatan yang sudah dilaksanakan, harus dilaporkan secara lisan dihadapan Badan
Pengurus (BP) dan/atau Badan Pimpinan dan dibuktikan secara tertulis (LPJ),
kemudian ditembuskan kepada Dewan Pengawas (DP) maximal 3 minggu setelah
kegiatan selesai
2. Laporan pertanggungjawaban (LPJ) harus dijilid rapi disertai soft file.
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

3. Dievaluasi dan diparaf (disahkan) oleh Badan Pengurus (BP), selanjutnya


diserahkan kepada Dewan Pengawas (DP) untuk ditandatangani
4. LPJ dilaporkan sesuai masing-masing tingkatan.

V. PROSEDUR
1. Kepanitiaan telah selesai melaksanakan kegiatan
2. Ketua Pelaksana dan/atau penanggung jawab kegiatan menyusun LPJ kegiatan
3. Badan Pengurus mengevaluasi laporan kegiatan
4. Jika disetujui, Ketua Badan Pengurus memberikan laporan LPJ yang sudah dijilid
rapi kemudian ditembuskan kepada Dewan Pengawas.
5. Jika laporan diterima oleh Dewan Pengawas, untuk disimpan dan diarsipkan.

VI. FORMAT LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN


1. Ukuran Kertas : A4
2. Margin :
a. Atas = 4 cm
b. Kiri = 4 cm
c. Kanan = 3 cm
d. Bawah = 3 cm
3. Tipe huruf : Times New Roman
4. Ukuran huruf : 12
5. Spasi : 1,5
6. Alignment : Justifiy (penjajaran/baris tulisan rata kanan dan kiri)
7. Diberi penomoran halaman pada bagian tengah bawah laporan

8. Kop surat

9. Memakai watermark logo IMAI pada tiap halaman

10. Memakai sampul muka


IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

VIII. MATERI PENULISAN


A. Halaman Sampul Muka
1. Warna sampul putih
2. Berisi :
a. Logo IMAI
b. Tulisan “Laporan Pertanggungjawaban”
c. Judul Kegiatan dan Tema
d. Nama Tingkatan (Nasional, Wilayah, Simpul)
e. Tulisan “Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia”
f. Tahun
B. Halaman Isi
1. Lembar Pengesahan (Tanda Tangan Harus Asli) :
a. Berisi tempat, tanggal pembuatan pada sudut atas (centering)
b. Sebelah kiri Badan Pimpinan dan/atau Ketua Umum Badan Pengurus (BP)
c. Sebelah kanan ketua pelaksana kegiatan
d. Sebelah bawah tengah menyetujui dan mengetahui Dewan Pengawas (DP)
e. Stempel
2. Latar belakang, memuat suatu hal yang melatarbelakangi dan perlunya alas an
dilaksanakannya kegiatan
3. Nama dan Tema:
a. Nama kegiatan singkat, padat dan menarik serta mudah dimengerti
sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang bertentangan dengan tema
b. Tema kegiatan harus ada
4. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan harus mencerminkan visi dan misi IMAI
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

5. Sasaran Kegiatan
Mencakup perorangan/kelompok/institusi yang mudah dimengerti
6. Waktu dan Tempat
a. Hari/tanggal
b. Waktu
c. Tempat
7. Deskripsi Singkat Pelaksanaan Kegiatan
Berupa kalimat singkat yang menggambarkan pelaksanaan kegiatan
8. Susunan Kepanitiaan
9. Pelaksanaan Acara dan/atau Hasil
Mencantumkan susunan acara secara rinci lengkap dengan alokasi waktu
perkegiatan beserta narasumber, hasil yang dicapai dan agenda tindak lanjut.
10. Hambatan-hambatan
11. Rincian Penggunaan Anggaran
12. Penutup
Berisi antara lain ucapan terima kasih kepada pimpinan, semua pihak yang
membantu hingga dapat dilaksanakannya kegiatan

IX. LAMPIRAN
1. Foto/dokumentasi kegiatan
2. Materi/bahan kegiatan
3. Fotokopi kuitansi/nota penggunaan anggaran

X. PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
Kegiatan ini akan diatur dikemudian hari.
PEDOMAN
PEMBENTUKAN
SIMPUL & WILAYAH

IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA

(IMAI)

PERIODE 2019-2021
IKATAN MAHASISWA
AKUNTANSI INDONESIA
(IMAI)

PEDOMAN PEMBENTUKAN SIMPUL DAN WILAYAH IKATAN


MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA (IMAI)

I. PENDAHULUAN
Ruang gerak IMAI terdiri atas simpul, wilayah, dan nasional. Namun, banyak simpul
dan wilayah yang masih belum terbentuk dalam IMAI tersebut. Oleh karena itu, IMAI
membutuhkan pedoman tentang bagai mana cara pembentukan simpul dan wilayah sesuai
dengan standarisasi yang telah disepakati. Oleh karena itu sebagai perangkat penunjang bagi
organisasi tentang arah dan langkah strategis dalam pembentukan simpul dan wilayah untuk
pencapaian hierarki organisasi IMAI.

II. ISI
A. Simpul
1. Simpul adalah representative provinsi.
2. Pihak pengaju simpul baru minimal terdiri atas 2 (dua) perguruan tinggi negeri
maupun swasta yang memiliki jurusan Akuntansi.
3. Perwakilan pihak pengajuan baru mengajukan permohonan tertulis pembentukan
simpul kepada BPW dan akan disampaikan ke BPN dan diketahui oleh DPN.
4. Setelah disetujui pihak BPN ,maka pengajuan permohonan mendapatkan hak untuk
mendirikan simpul sementara.
5. Simpul sementara diharuskan untuk melakukan LKKS sebagai persyaratan untuk
mengadakan MUSSIM.
6. Setelah di adakan MUSSIM maka simpul sementara ditetapkan sebagai simpul tetap
oleh BPN dan diketahui oleh DPN.
B. Wilayah
1. Pembentukan wilayah diharuskan terdiri lebih dari satu simpul.
2. Perwakilan pihak pengajuan baru mengajukan permohonan tertulis pembentukan
wilayah kepada BPN dan akan diketahui oleh DPN.
3. Setelah disetujui pihak BPN ,maka pengajuan permohonan mendapatkan hak untuk
mengadakan MUSWIL.
4. Setelah di adakan MUSWIL maka wilayah tersebut akan ditetapkan sebagai wilayah
tetap oleh BPN dan diketahui oleh DPN.

III. PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman pembentukan simpul dan wilayah ini akan
diatur dikemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai