1.1. Definisi
Hipertrofi Prostat Jinak (Benign Prostatic Hyperthropy) merupakan kondisi yang belum
diketahui penyebabnya, ditandai oleh meningkatnya ukuran zona dalam (kelenjar periutera)
dari kelenjar prostat (Grace & Borley, 2007).
Sedangkan menurut Brunner; Suddart, 2008 BPH adalah kelenjar prostatnya mengalami
pembesaran memanjang keatas kedalam kandung kemih dan menyumbat aliran urin
sehingga menutupi orifusium uretra.
BPH merupakan pemberasan progresif dari kelenjar prostat (secara umum pada pria lebih
tua dari 50 tahun ke atas) menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretra dan pembatasan
aliran urinarius (Marlyn E. Doenges, 2009).
1.2. Anatomi
1.3 Etiologi
Prostat juga dapat membesar bukan hanya kerena meningkatnya proliferasi sel tetapi
juga kerena berkurangnya kematian sel. BPH jarang sekali mengancam jiwa namun
keluhan yang ditimbulkan BPH dapat menimbulkan ketidak nyamanan. BPH dan
menyebabkan timbunya gejala LUTS (Lower Urinary track Symptom) pada lansia pria.
LUTS terdiri atas gejala yaitu obstruksi dan iritasi, meliputi frekuensi berkemih meningkat,
nokturia, pancaran berkemih lemah dan sering terputus-putus (intermintensi) dan merasa
tidak puas berkemih dan tahap selanjutknya bisa terjadi retensi urin. (Purnomo, 2011).
Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : Pasien diantar ke ruang OT dari ed dengan keluhan nyeri pada supra
pubic dengan scala
Riwayat : SMRS pada tgl 02 februari 2019 jam 22.00 pasien mengeluh tidak
Penyakit bisa kencing, nyeri pada supra pubic, riwayat BPH Post TURP tanggal
25 Januari 2019, klien memiiki riwayat penyakit Jantung dan
Hipertensi.
Data Penunjang : Terpasang kateter no 18, balon kunci 25 ml,
Kandung kemih :
EKG : Artrial Fibrilasi, Inferior infarct, Septal dan Lateral ST-T tidak
nomal berhubungan dengan myocardial iskemik
Kesadaran:
TD:
N:
P:
SpO2:
A: Clear
B:
C: CRT < 3 detik
Rencana Keperawatan
Pre Operasi
Post TURP
Post TURP