Anda di halaman 1dari 16

ASKEP PADA Tn.

S dengan BPH Postur


Emergency Team
2

Definisi
BPH adalah kelenjar prostatnya mengalami pembesaran
memanjang keatas kedalam kandung kemih dan menyumbat
aliran urin sehingga menutupi orifusium uretra. (Brunner;
Suddart, 2008)

TURP (TRANSURETHRA RESESCTION OF THE PROSTAT)


Trurp adalah merupakan tindakan operasi endoskopy standar
baku untuk pelaksanaan BPH yang memerlukan tindakan bedah.

Laparotomi adalah prosedur yang membuat irisan vertikal besar pada


dinding perut ke dalam rongga perut. Menurut referensi lain Laparatomi
adalah salah operasi yang di lakukan pada daerah abdomen. Prosedur ini
memungkinkan dokter melihat dan merasakan organ dalam dalam
membuat diagnosis apa yang salah.
23/06/2019
3

Etiologi
Penyebab pasti BPH belum diketahui. Namun, IAUI (2003) menjelakan bahwa terdapat
banyak faktor yang berperan dalam hiperplasia prostat, seperti usia, adanya peradangan,
diet, serta pengaruh hormonal. Faktor tersebut selanjutnya mempengaruhi prostat untuk
mensintesis protein growth factor, yang kemudian memicu proliferasi sel prostat. Selain itu,
pembesaran prostat juga dapat disebabkan karena berkurangnya proses apoptosis.
Roehrborn (2011)

23/06/2019
4

Tanda dan Gejala


Menurut Brunner and Suddarth (2002) menyebutkan bahwa Tanda dan gejala dari BPH adalah peningkatan frekuensi penuh, nokturia, dorongan ingin
berkemih, anyang-anyangan, abdomen tegang, volume urine yang turun dan harus mengejan saat berkemih, aliran urine tak lancar, dribbing (urine terus
menerus setelah berkemih), retensi urine akut.
Adapun pemeriksaan kelenjar prostat melalui pemeriksaan di bawah ini :
Rectal Gradding
Dilakukan pada waktu vesika urinaria kosong :
Grade 0: Penonjolan prosrar 0-1 cm ke dalam rectum.
Grade 1: Penonjolan prosrar 1-2 cm ke dalam rectum.
Grade 2: Penonjolan prosrar 2-3 cm ke dalam rectum.
Grade 3: Penonjolan prosrar 3-4 cm ke dalam rectum.
Grade 4: Penonjolan prosrar 4-5 cm ke dalam rectum.
Clinical Gradding
Banyaknya sisa urine diukur tiap pagi hari setelah bangun tidur, disuruh kencing dahulu kemudian dipasang kateter.
Normal : Tidak ada sisa
Grade I : sisa 0-50 cc
Grade II : sisa 50-150 cc
Grade III : sisa > 150 cc
Grade IV : pasien sama sekali tidak bisa kencing.

23/06/2019
5

Patofisiologi/ Patoflow Diagram

23/06/2019
Pengkajian

Identitas Pasien
Nama An. M
Umur 7 Tahun
No. MR 13-70-41
Tgl MRS 03 Februari 2019 (Jam 22:50)
Diagnosa Status Epileptikus
DPJP dr. Dave, Sp.A
7

Pengkajian
Keluhan : Orang tua mengatakan pasien kejang dirumah durasi ± 15 menit,
kejang di kedua sisi, mata melotot ke atas, tiba di ED pasien masih
kejang, pasien demam sejak sore.
Airway Breathing Circulation Disability

Open Spontan Akral dingin GCS 3(E1 M1 V1)


Slem (+) Vesiculer CRT < 2 detik
Paten

BB Nadi Respirasi Suhu Saturasi


22 Kg 172 x/menit 32 x/menit 39,3 oC 75 %
23/06/2019
8

Pemeriksaan Penunjang
Lab : CBC, GDS, é
Lab : AGD (Jam 02:12)
Lab : AGD (Jam 07:19)

23/06/2019
9

Analisa Data
Data Subjektif Data Objektif Masalah
• Orang tua pasien mengatakan pasien • Pasien tampak kejang
kejang di rumah • Pasien tampak sesak
• Orang tua pasien mengatakan kejang • Pasien teraba panas
durasi ± 15 menit • TTV : S : 39,3 oC, N : 172 x/menit,
• Orang tua pasien mengatakan kejang di RR : 32 x/menit, SpO2 : 75%, BB : 22 Kg
kedua sisi, mata melotot ke atas • Pemeriksaan Penunjang
• Orang tua pasien mengatakan pasien • Lab :
demam sejak sore • WBC : 17.00 103/µL
• Monocyte: 11 %
• GDS : 203 mg/dL
AGD :
• pH : 6,998 (LL)
• pCO2 : 84,8 (H)
• HCO3 : 14,2 (L)

23/06/2019
10

Rencana Asuhan Keperawatan


Nama/
Tanggal No Dx. Kep Tujuan Rencana Tindakan
Paraf
03/02/2019 1 Penurunan kapasitas adaptif Setelah dilakukan • Monitor TTV setiap 15 menit
intra kranial b.d tindakan keperawatan • Evaluasi pupil
selam 3 x 24 jam • Pertahankan keadaan tirah
DS : baring
• Orang tua pasien mengatakan Kriteria hasil : • Ciptakan lingkungan yg
pasien kejang di rumah • Tingkat kesadaran tenang
• Orang tua pasien mengatakan CM • Batasi pengunjung
kejang durasi ± 15 menit • GCS : E3M6V5 • Evaluasi intake dan output
• Orang tua pasien mengatakan • Pupil isokor, reaksi +
kejang di kedua sisi, mata • TTV : N : 90x/mnt, Kolaborasi :
melotot ke atas RR : 24x/mnt, S: • Berikan O2 sesuai indikasi
• Orang tua pasien mengatakan 36,6oC • Beri obat-obatan sesusai
pasien demam sejak sore order dokter
• Berikan cairan IVFD
• Periksa lab
23/06/2019 • Lakukan tes diagnostik : EEG Juwita
11

Implementasi Keperawatan
Tanggal Jam Profesi Paraf
03/02/2019 22:50 Nurse Pasien datang ke ED, orang tua mengatakan pasien kejang dirumah durasi ±
15 menit, kejang di kedua sisi, mata melotot ke atas tiba di ED pasien masih
kejang, pasien demam sejak sore, BB : 22 Kg, N :172 x/menit, RR : 32 x/menit,
S : 39,3 oC, SpO2 : 75 % Juwita
22:52 Nurse Memberi terapi O2 2 Lpm, memasang IV Line no. 22 di tangan kanan, ambil
sample darah cek lab : CBC, GDS, é Juwita
23:00 Nurse Memberi Stesolid supp 10 mg Juwita
23:10 Nurse Pasien kejang, memberi Stesolid supp 10 mg a/I dr. Fadit Juwita
23:20 Nurse Memberi Phenytoin 400 mg dalam NaCl 0,9% 100 mL/ Loading Juwita
23:50 Nurse Memberi Phenytoin 250 mg dalam NaCl 0,9% 100 mL/ Loading Juwita
04/02/2019 00:15 Nurse Tampak ada slem + busa di mulut pasien, melakukan suctioning Juwita
00:30 Nurse Memasang monitor vital sign
23/06/2019
12

Tanggal Jam Profesi Paraf


00:45 Nurse Memberikan Miloz 5 mg/ IV Juwita
00:50 Nurse Memberikan Miloz 5 mg/ IV Juwita
01:00 Nurse Memberikan Propofol 45 mg/ IV Juwita
01:10 Nurse Intubasi oleh dr. Fadityo, memasang ETT no. Kedalaman 19 cm, balon kunci
15 mL, pasang Ventilator mode CMV Juwita
01:15 Nurse Memberikan PCT 300 mg/ IV drips Juwita
01:30 Nurse Memberikan Propofol jalan 27 mg/ Jam diberikan dalam jam (2,7 mL/ Jam)
via syringe pump Juwita
01:45 Nurse Memberikan IVFD KA EN 3A 1700 mL/ 24 jam Juwita
01:50 Nurse Memasang NGT no. 14, kedalaman 45 cm, NGT dialirkan residu (+) warna
hijau kehitaman Juwita
02:00 Nurse Memasang d’Catheter no. 10 tidak ada tahanan saat pemasangan, urine
keluar warna kuning jernih, balon kunci 5 mL. Juwita
23/06/2019
13

Tanggal Jam Profesi Paraf


02:10 Nurse Mengantar sample darah arteri untuk pemeriksaan AGD Juwita
02:15 Nurse Memberikan Inj. Ranitidin 20 mg/IV, inj. Dexametason 2 mg/IV Juwita
02:20 Nurse Memberikan Ceftriaxone 600 mg dalam NS 0,9% 100 mL/ 30 menit Juwita
05:10 Nurse Memasang IV line no. 22 di tangan kiri, memberi terapi Bicnat 40 mEq/ 12
jam, jalan 4 mL/ jam. Pivas 0 Juwita
06:30 Nurse S : Pasien tidak bisa dikaji
O : KU buruk, kesadaran (GCS : DPO), PEWS : 9, terpasang ETT no. 6
kedalaman 19 cm, terpasang Ventilator mode CMV, terpasang Propofol
jalan 27 mg/ jam (2,7 mL/ jam), terpasang Line 1 : IVFD KA EN 3A 1700
mL/ 24 jam, Pivas 0, Line 2 : terpasang Bicnat 40 mEq/ 12 jam (jalan 4
mL/ jam), terpasang NGT no. 14, NGT dialirkan, residu (+) warna hiau
kehitaman, terpasang d’Catheter no. 10, produksi urine (+) warna kuning
jernih, balon kunci 5 mL, terpoasang monitor VS, Risiko jatuh 17, BS 35
A : Penurunan kapasitas adaptif Intrakranial dalam observasi
P : - Obs. TTV, KU
- R/ rujuk PICU Juwita
23/06/2019
14

Tanggal Jam Profesi Paraf


- R/ Rö Thorax
- R/ drip Miloz 5 mg dalam 50 mL D5% start 13,2 mL/ jam
- F/u hasil AGD yang ke 2 Juwita
07:30 Nurse Membuang urine : 50 mL Juwita
07:30 Nurse Pasien kejang, memberikan Propofol 4,5 mg/IV Juwita
08:50 Nurse Mengganti pampers, terdapat BAB cair warna kuning, ukur suhu : 40,8oC Pandu
08:55 Nurse Memberikan Propyretic 240 mg supp, pasien kejang memberikan Miloz 2,5
mg/IV Pandu
09:10 Nurse Pasien Bradycardia, HR : 55 x/menit, SpO2 : 86%, pasien dilakukan bagging Ferranty
09:15 Nurse Memberikan SA 0,25 mg/ IV Ferranty
09:20 Nurse Cek nadi, tidak teraba nadi, dilakukan RJP 1 siklus masuk Epinephrine 0,3
mg/ IV Ferranty
09:23 Nurse Gambaran EKG Asystole, cek nadi tidak teraba masuk Epinephrine 0,3 mg/ IV
23/06/2019
15

Tanggal Jam Profesi Paraf


09:25 Nurse Lanjut RJP 1 siklus, pasien belum ada respon Ferranty
09:30 Nurse Keluarga di jelaskan mengenai kondisi pasien, keluarga meminta untuk tanda
tangan form DNR, form terlampir Ferranty
09:31 Nurse Pasien dinyatakan meninggal dihadapan perawat dan keluarga, surat
kematian terlampir (+) Ferranty

23/06/2019

Anda mungkin juga menyukai