Anda di halaman 1dari 3

HAKIM CIUM TANGAN TERDAKWA

Hakim itu mengejutkan semua orang di ruang sidang. Beliau membebaskan terdakwa kemudian
meninggalkan tempat duduknya lalu turun untuk mencium tangan terdakwa.

Terdakwa yang seorang guru SD itu juga terkejut dengan tindakan hakim. Namun sebelum
berlarut-larut keterkejutan itu, sang hakim mengatakan, Inilah balasan yang harus kulakukan sebagai
rasa terima kasihku kepadamu, Guru.

Rupanya, terdakwa itu adalah gurunya sewaktu SD dan hingga kini ia masih mengajar SD. Ia
menjadi terdakwa setelah dilaporkan oleh salah seorang wali murid, gara-gara ia memukul salah seorang
siswanya. Ia tak lagi mengenali muridnya itu, namun sang hakim tahu persis bahwa pria tua yang duduk
di kursi pesakitan itu adalah gurunya.

Hakim yang dulu menjadi murid dari guru tsb mengerti benar, pukulan dr guru itu bukanlah
kekerasan. Pukulan itu tidak menyebabkan sakit dan tidak melukai. *Hanya sebuah pukulan ringan
untuk membuat murid-murid mengerti akhlak dan menjadi lebih disiplin.* Pukulan seperti itulah yang
mengantarnya menjadi hakim seperti sekarang.

*Dulu, saat kita nakal atau tidak disiplin, guru biasa menghukum kita. Bahkan mungkin pernah
"memukul" kita. Saat kita mengadu kepada orangtua, mereka lalu menasehati agar kita berubah.
Hampir tidak ada orangtua yang menyalahkan guru karena mereka percaya, itu adalah bagian dari
proses pendidikan yang harus kita jalani. Buahnya, kita menjadi mengerti sopan santun, memahami
adab, menjadi lebih disiplin. Kita tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang hormat kepada guru dan
orangtua.*

Lalu saat kita menjadi orangtua di zaman sekarang tak sedikit berita orangtua melaporkan guru
karena telah mencubit atau menghukum anaknya di sekolah. Hingga menjadi sebuah fenomena, seperti
dirilis di Kabar Sumatera, guru-guru terkesan membiarkan siswanya. Fungsi mereka tinggal mengajar
saja; menyampaikan pelajaran, selesai. Bukan mendidik...... Fungsi pendidikan sudah hilang krn tdk
adanya kerjasama antara guru, orang tua dan masyarakat.

Jangan salahkan guru jika murid sekarang kurang mengerti ahlak dan hasil pendidikanya tidak
seperti yg diharapkan orang tua.
Bukannya tidak mau mendidik muridnya lebih baik, mereka takut dilaporkan oleh walimurid seperti yang
dialami teman-temannya.
Tanggapan : kelompok 7
Sebuah Pukulan ringan dari seorang guru bukanlah berarti bahwa guru itu jahat dan
tidak suka akan murid yang ia pukul. Sebuah pukulan kecil itu adalah sebuah pukulan dari guru
yang ingin mengarahkan anak muridnya menjadi lebih baik dan lebih disiplin ,pukulan seorang
guru kepada murid itu adalah sebuah bentuk kasih sayang dan perhatian agar anak murid yg
melanggar peraturan sadar dan jera supaya dia tidak mengulangi lagi kesalahan yg telah
diperbuatnya.

Menurut kami, apa yang telah hakim tersebut lakukan adalah hal yang sangat2 berarti.
Karena hakim tersebut sadar bahwa tanpa pukulan ,teguran dan nasihat dari seorang guru Sang
anak tidak akan menjadi lebih baik dan bahkan tidak akan dapat menjadi seperti apa yang
mereka inginkan,yang dilakukan oleh hakim adalah sifat yg terpuji, karena hakim itu sadar
bahwa pukulan seorang guru hanyalah ungkapan rasa peduli kepada anak didiknya

Pukulan teguran dan nasihat dari seorang guru adalah proses yg membantu anak didik
menjadi lebih baik. Mengerti akan sopan santun, dan tumbuh untuk menjadi lebih
disiplin.Adanya sedikit ke kerasan dalam mendidik sorang murid memang dibutuhkan pada saat
proses belajar,mengingat pada zaman sekarang akhlak budi pekerti pelajar sekarang mulai
berkurang , ini sangat di sayangkan jika calon penerus bangsa tidak memiliki moral yang baik.

Dalam kejadian ini dapat kita lihat,bahwa jasa seorang guru sangat lah besar,dan berarti
bagi para orang orang yang terpelajar.Terlalu sayang nya orang tua kepada anak terkadang
malah membuat sang anak membangkang,ingin menang sendiri,dan beranggapan dirinya selalu
benar.Sehingga jika ada guru yang menegur dan bersikap sedikit kasar kepadanya di sekolah
membuat sang anak marah,dan mengadukan kejadian tersebut kepada orang tuanya,tentu saja
orang tua banyak yang tidak terima anak nya di perlakukan kasar,sehingga demi anak yang
amat ia sayangi sang guru pun di laporkan.Padahal sebenarnya perlakuan guru itu bertujuan
untuk memperbaiki sikap moral dan budi pekerti sorang anak.

Guru adalah pahlawan tanpa jasa,namun pada zaman sekaran banyak murid yang tidak
menyadari akan hal itu,betapa penting nya menghargai jasa seorang guru sangat lah harus di
lakukan teruntuk para orang yang terpelajar,di dalam berita itu dapat kita lihat bahwa seorang
hakim sangat menghargai jasa guru nya sewaktu di sd,hakim ini masih mengingat akan jasa
gurunya sehingga ia bisa menjadi seorang yang sukses seperti sekarang.

Dapat kita simpulkan ,bahwa kita sebagai pelajar harus menghargai dan mengingat jasa
guru yang sangat berarti untuk kita dimasa kini dan dimasa yang akan datang,dan juga
pelajaran penting untuk para wali murid bahwa seorang guru memperlakukan murid dengan
sedikit kasar adalah demi kebaikan anak itu sendiri kedepan nya.

TUGAS PKN
Nama kelompok :
Agam Refaldi
Brillyan Duta
Hizkia Mahezra
Helmalia Akma.D
Kevin Dwiki Hermawan
Melly Febriani

Kelas : XII IPA 3

SMA PLUS NEGERI 7 BENGKULU

Anda mungkin juga menyukai