Anda di halaman 1dari 4

Guru Profesi Panggilan Hati

Ika Puspita Sari

Guru adalah salah satu profesi yang mulia. Guru


juga sosok orangtua yang paling banyak memiliki anak,
karena semua peserta didik yang bersekolah akan
menjadi anak didik disekolah tersebut dimana guru akan
menjadi orangtua kedua bagi semua peserta didik. Guru
tak pernah menolak siapapun yang akan menjadi anak
didiknya bagaimanapun kondisi peserta didik tersebut.
Menjadi guru adalah panggilan hati, dan harus
dilakukan dengan sepenuh hati. Profesi ini adalah sebuah
profesi dimana produk yang dihasilkan yaitu kualitas SDM
peserta didik. Jika peserta didik yang menjadi
tanggungjawab guru tersebut tidak berkualitas dari segi
SDM maka tak jarang gurulah yang disalahkan. Pada
dasarnya faktor keberhasilan dari pendidikan itu tidak
hanya dari guru saja. Faktor lain juga mendukung seperti
lingkungan keluarga dan masyarakat. Seringkali guru
selalu yang disalahkan atas ketidakberhasilan anak
didiknya, tanpa melihat faktor lain yang pengaruhnya
lebih besar terhadap keberhasilan anak didik. Anak didik
lebih banyak waktu di lingkungan keluarga dari pada di
sekolah, jika di lingkungan keluarga juga menerapakan
1
hal positif, maka di sekolah kemampuan peserta didik
akan lebih baik. Namun sebaliknya jika lingkungan
keluarga tidak ikut berperan dan hanya mengandalkan
sekolah saja maka peningkatan kualitas SDM (Sumber
Daya Manusia) akan kurang. Selain itu faktor lingkungan
masyarakat juga berpengaruh dan ikut andil besar dalam
mewujudkan keberhasilan pendidikan. Contoh usaha
masyarakat dalam mendukung pendidikan antara
lain,ikut bertanggungjawab dengan cara mengingatkan
anak usia sekolah yang suka nongkrong di jalan apalagi
sampai larut malam. Berikutnya pihak masyarakat harus
menyediakan sarana kegiatan positif untuk membantu
peserta didik lebih produktif dan tentunya berakhlak
baik. Lingkungan keluarga merupakan tempat pendidikan
pertama, maka dari itu peran orang tua sangat penting
dalam membantu keberhasilan pendidikan putra
putrinya. Kerjasama antara siswa ,orangtua dan guru.
Guru dituntut profesional dalam menjalankan
tugasnya. Walaupun sedang dalam kondisi suasana hati
yang kurang baik , guru harus tetap baik, memesona,
riang dan melakukan tugas dan perannya menjadi
fasilitator peserta didiknya dengan baik. Guru juga
sebagai role model dari peserta didiknya, maka dari itu
ada yang bilang guru tidak boleh salah bertindak. Jika
guru sikapnya kurang baik peserta didik juga kurang
respek terhadap gurunya.

2
Mengambil peran profesi guru haruslah sadar akan
peranannya dalam dunia pendidikan.Guru yang sadar
akan peran pentingnya dalam dunia pendidikan akan
bekerja dengan hati. Bekerja dengan hati untuk peran
seorang guru adalah pekerjaan yang mulia. Bekerja
dengan hati akan lebih mengenal pribadi peserta
didiknya. Mengenali tiap proses pembelajaran peserta
didik, memahami karakteristik dan gaya belajar peserta
didik membuat guru lebih kreatif dalam berinovasi dalam
proses pembelajaran. Tantangan sebagai guru yaitu
ketika guru mampu membuat sikap peserta didiknya
menjadi lebih baik dari segi ahlaknya. Untuk
pengetahuan adalah poin plus dan kita sebagai guru
sifatnya fasilitator peserta didik untuk lebih mengenali
bakat pribadi masing –masing anak.
Kegembiraaan menjadi seorang guru yaitu ketika
anak didik kita masih mengingat kita. Padahal sebagai
guru jika melihat anak didiknya sukses baik ahlak maupun
pengetahuan dan ketrampilannya kita sudah sangat
bahagia melebihi hadiah apapun. Suatu kebanggaan jika
guru mampu mengantarkan anak didiknya ke pintu
kesuksesan.
Menjadi guru karena panggilan hati sangatlah
mulia. Guru tak mengharapkan imbalan namun guru
memimpikan harapan kesuksesan untuk anak didiknya.
Merasa bangga bisa mengantarkan anak didiknya ke pintu

3
–pintu kesuksesan membuat senyum seorang guru makin
lebar. Senyuman itu adalah buah dari usaha dan doa
sebagai orang tua kedua bagi anak didiknya dan juga
harapan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai