Anda di halaman 1dari 2

METODOLOGI PENELITIAN-23115017

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Embung adalah suatu bangunan penampung air yang dibentuk dari berbagai
batuan, tanah dan juga beton. Embung dibangun untuk menahan laju air, sehingga
menjadi Embung. Salah satu Embung yang di Institut Teknologi Sumatera yang telah
dioperasikan sejak tahun 2016. Embung ini terletak di wilayah Kampus Itera, Kecamatan
Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Indonesia. Wilayah
cakupan Embung Sermo berada pada 110°1' sampai 110°16' Bujur Timur dan 7°38'
sampai dengan 7°59' Lintang Selatan. Embung Itera merupakan salah satu objek wisata
dan Penampungan air di Kabupaten Lampung Selatan, yang diresmikan oleh Rektor
Institut Teknologi Sumatera pada tanggal 20 November 2016. Konstruksi Embung
berukuran lebar atas 8 m, lebar bawah 250 m, panjang 190 m, dan tinggi 56 m (Tim
Perkebunan Kampus itera). Embung Itera adalah salah satu sarana multifungsi yang
memiliki peranan penting bagi kehidupan masyarakat daerah Itera. Embung memiliki
beberapa manfaat penting antara lain irigasi, penyediaan air baku, pengendali banjir,
perikanan, pariwisata dan olahraga air.
Pemantauan secara berkala, dengan metode observasi berulang serta pencatatan
mengenai perilaku Embung dapat dilakukan dengan bantuan instrumentasi atau peralatan
lain. Data hasil pemantauan tersebut dapat menggambarkan perilaku suatu Embung,
sehingga gejala-gejala yang akan terjadi dapat diketahui secara dini. Embung merupakan
bangunan air yang mempunyai potensi yang tinggi, tetapi juga mempunyai resiko yang
tinggi pula. Letak dari Embung ini berada di belakang Gedung C yang dekat Gedung
perkuliahan, maka untuk menjaganya perlu adanya perilaku yang harus dilakukan karena
apabila mengarah dalam bahaya dapat langsung dilakukan tindakan yang preventif atau
dapat langsung dilakukan tindakan untuk mengurangi bahaya dari Embung tersebut. Oleh
karena itu diperlukan survei pengamtan GPS menggunakan GPS dual-frekuensi dengan
ketelitian cukup tinggi dengan strategi pengamatan yang baik agar dapat dilakukan
penanganan sebelum terjadi bahaya ataupun sebagai tindakan perawatan Embung.
METODOLOGI PENELITIAN-23115017

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian tugas akhir ini adalah :
1). Bagaimana cara monitoring deformasi di Embung Gedung C secara teliti?
2). Bagaimana kondisi deformasi yang dialami Embung Gedung C?
3). Bagaimana b ketelitian pengolahan data GPS yang menggunakan Scientific Software
GAMIT 10.5 untuk monitoring deformasi di Embung Gedung C?
1.3. Batasan Masalah
a. Daerah penelitian Tugas Akhir adalah bendungan Embung Gedung C di Kampus
Itera, lampung, yang terletak pada koordinat 5.358665, 105.313912
b. Pengumpulan data enam titik kontrol dengan melakukan pengukuran GPS dual
frequency secara statik.
c. Pengolahan data pengamatan GPS menggunakan Scientific Software GAMIT 10.5
sehingga dihasilkan koordinat titik pengamatan.
d. Penelitian berfokus pada deformasi pada bendung utama (main dam) yang terjadi
pada bulan Maret-Mei 2019.

1.4. Tujuan Tugas Akhir


Maksud dari penelitian ini adalah :
1). Mengetahui cara monitoring deformasi di Embung Gedung C secara teliti
menggunakan alat ukur GPS dual frequency.
2). Mengetahui kondisi deformasi yang terjadi di Embung Gedung C. 3). Mengetahui
ketelitian pengolahan data GPS yang menggunakan Scientific Software GAMIT 10.5
pada monitoring deformasi.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dinamika deformasi yang terjadi
pada bendung utama (main dam) Embung Gedung C.

Anda mungkin juga menyukai