Makalah Biosensor
Makalah Biosensor
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di abad milenium ini, segala sesuatu yang serba praktis dan mudah serta ditunjang oleh
manfaatnya yang besar, pastilah di cari oleh setiap orang. Salah satunya adalah sensor. Aplikasi
sensor yang paling sering kita jumpai adalah pintu otomatis yang terdapat di pusat-pusat
perbelanjaan. Pintu akan terbuka dan tertutup secara otomatis apabila ada orang yang lewat.
Contoh lainnya adalah detektor logam yang terdapat pada bandara udara, ataupun detektor asap
yang terdapat dalam perkantoran.
Secara umum, sensor sebenarnya dibedakan menjadi dua jenis yaitu sensor fisika dan
sensor kimia. Sensor fisika lebih kepada kemampuannya untuk mendeteksi kondisi besaran fisika
seperti tekanan, gaya, tinggi permukaan air laut, kecepatan angin, dan sebagainya. Sedangkan
sensor kimia merupakan alat yang mampu mendeteksi fenomena kimia seperti komposisi gas,
kadar keasaman, susunan zat suatu bahan makanan, dan sebagainya. Termasuk ke dalam sensor
kimia ini adalah biosensor. Dewasa ini, biosensor telah banyak diteliti dan dikembangkan oleh
para peneliti dan industri, dan dalam dunia biosensor research, topik yang sedang berkembang
sekarang ini adalah biosensor yang berbasis DNA (genosensor).
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan Biosensor
Biosensor yang pertama kali dibuat adalah sensor yang menggunakan tranduser
eletrokimia antara lain elektroda untuk menentukan kadar glukosa dengan metode amperometri.
Biosensor pertama kali dibuat adalah glucose sensor.
Perkembangan Biosensor :
1. Generasi pertama (Biosensor berbasis Oksigen )
2. Generasi kedua (Biosensor lebih spesifik dengan melibatkan mediator antara reaksi dan
transduser)
3. Generasi ketiga (Biosensor yang berbasis Enzyme Coupling)
Produk-produk Perusahaan Amerika yang menggunakan teknologi biosensor :
1) i-Stat
2) Micro Chips
3) Digital Angel
4) Very Chip
Keempat chip diatas dapat dipasang dalam tubuh manusia. Perusahaan Jepang yang ikut
menggunakan teknologi biosensor : Matsushita Electric Industrial Co dengan teknologi biosensor
mampu menetapkan dengan cepat dan mudah pengukuran kolesterol darah. Tokyo Medical and
Dental University dengan biosensor nafasnya yang memanfaatkan enzim monoamine oksidase A
(MAO A) dan lain sebagainya. Tetapi secara umum untuk penguna biosensor, hampir 60%
pengunanya berasal dari health-care industri.
Kegunaan Biosensor
Bioinformatika Kedokteran ditopang oleh dua ilmu dasar, yaitu Biosensor dan Bioinformatika.
Biosensor merupakan suatu alat instrumen elektronik, yang bekerja untuk mendeteksi sampel
biokimia. Contoh paling sederhana dari aplikasi biosensor adalah alat uji diabetes. Saat ini kit uji
diabetes telah dijual bebas di apotik-apotik.Prinsip uji diabetes adalah mempergunakan enzim
untuk mendeteksi kelebihan kadar glukosa dalam darah. Enzim tersebut ditautkan kepada suatu
sistim elektronik, sehingga kelebihan gula darah bisa dideteksi secara kuantitatif. Detektor tersebut
mendeteksi perubahan elektronik, yang diinduksi oleh reaksi biokimiawi yang dikatalisis oleh
enzim.
Salah satu aplikasi konkrit dari bioinformatika adalah desain primer untuk mendeteksi keberadaan
mikroba patogen, desain primer untuk mendeteksi kelainan genetis (uji genetis) dan desain vaksin
untuk mencegah berbagai penyakit. Software yang digunakan pada umumnya bersifat open source,
seperti Bioedit, Clustal, Deep-View, Pymol, dan Treeview32.
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/biokimia/biosensor_dan_aplikasinya/
http://himakiuj2014.blogspot.com/2014/11/sekilas-tentang-biosensor.html
http://www.komputasi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1221258093