Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data
dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan keadaan
yang sesungguhnya (evidence based).
Buku kecil ini menyajikan data dan informasi mengenai keadaan sosio-demografi, derajat kesehatan
masyarakat, upaya kesehatan, dan sumber daya kesehatan di provinsi yang disajikan menurut
kabupaten/kota. Adapun data dan informasi yang disajikan bersumber dari Pusdatin Kemkes RI, Ditjen BUK
Kemkes RI, Ditjen PPPL Kemkes RI, Ditjen Bina Gizi dan KIA Kemkes RI, Badan PPSDMK Kemkes RI,
Sekretariat KKI, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Kementerian Dalam Negeri.
Tim penyusun berharap data dan informasi yang terdapat pada buku ini dapat menjadi bahan masukan
dalam menelaah keadaan kesehatan yang ada di Provinsi Banten maupun kabupaten/kota di provinsi
tersebut.
7 Sarana Kesehatan
- Puskesmas Rawat Inap 56
- Puskesmas Non Rawat Inap 174
Jumlah Puskesmas 230
Rumah Sakit 77
Sumber : Kementerian Dalam Negeri; Kemkes: Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Badan PPSDMK, Sekretariat
KKI, Pusat Data dan Informasi
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA
TAHUN 2013
Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 248.422.956
Estimasi jumlah penduduk tahun 2013 per kab/kota menggunakan proporsi dari jumlah penduduk kab/kota tahun 2010. Berdasarkan
hal tersebut jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kab. Tangerang dan terendah di Kota Cilegon. Proporsi penduduk di Kab.
Tangerang sebesar 26,66% dan di Kota Cilegon sebesar 3,52%.
ESTIMASI PIRAMIDA PENDUDUK
TAHUN 2013
Provinsi Banten
Indonesia
Struktur penduduk di Indonesia dan Banten termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya jumlah
penduduk usia muda (0-14 tahun), walaupun jumlah kelahiran telah menurun jika dibandingkan dengan lima tahun yang lalu dan
angka harapan hidup yang semakin meningkat yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk usia tua. Badan piramida
membesar, ini menunjukkan banyaknya penduduk usia produktif terutama pada kelompok umur 25-29 tahun baik laki-laki maupun
perempuan. Jumlah golongan penduduk usia tua juga cukup besar. Hal ini dapat dimaknai dengan semakin tingginya usia harapan
hidup, kondisi ini mengharuskan adanya kebijakan terhadap penduduk usia tua, karena golongan penduduk ini relatif tidak produktif.
ESTIMASI KEPADATAN PENDUDUK INDONESIA
TAHUN 2013
1 PANDEGLANG 6 30 36
2 LEBAK 15 25 40
3 TANGERANG 7 36 43
4 SERANG 15 15 30
5 KOTA TANGERANG 0 32 32
6 KOTA CILEGON 3 5 8
7 KOTA SERANG 5 11 16
Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk menurut provinsi di Indonesia menunjukkan nilai yang bervariasi. Rata-rata di Indonesia 1
Puskesmas dapat melayani sebesar 25,730 penduduk. Rasio puskesmas per 100.000 penduduk tertinggi terdapat di Provinsi Papua
Barat dan rasio puskesmas per 100.000 penduduk terendah terdapat di Provinsi Banten.
RASIO PUSKESMAS PER 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2013
Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk di Banten sebesar 2,00. Pada Provinsi Banten dengan estimasi jumlah penduduk tahun
2013 sebesar 11.523.018 dan jumlah Puskesmas yang telah teregistrasi sebesar 230, maka 1 Puskesmas dapat melayani sebesar
50.100 penduduk. Rasio puskesmas per 100.000 penduduk tertinggi terdapat di Kab. Lebak dan terendah terdapat di Kab.
Tangerang.
RUMAH SAKIT
PROVINSI BANTEN TAHUN 2013
Jumlah fasilitas kesehatan keluarga berencana sesuai standar terbanyak ada di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 8.270 . Jumlah
terendah terdapat di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 54 tempat fasilitas kesehatan keluarga berencana sesuai standar.
RASIO DOKTER UMUM PER 100.000 PENDUDUK
DI INDONESIA TAHUN 2013
Sumber : Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia, update sampai dengan Juni 2013
Rasio dokter umum di Indonesia tahun 2013 adalah 37,2 per 100.000 penduduk, dengan rentang 8,9 – 151,5 per 100.000
penduduk. Berdasarkan target indikator Indonesia Sehat rasio dokter 40 per 100.000 penduduk, secara nasional belum mencapai
target dan hanya 8 provinsi telah mencapai target.
RASIO DOKTER UMUM PER 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2013
Sumber : Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia, update sampai dengan Juni 2013
Rasio dokter umum per 100.000 penduduk kabupaten/kota di Prov. Banten berkisar 5,6 – 86,3 dengan rasio tertinggi Kota
Tangerang dan rasio terendah Kab. Lebak. Berdasarkan target indikator Indonesia Sehat rasio dokter 40 per 100.000 penduduk,
tingkat provinsi dan 50% kab/kota belum mencapai target
RASIO DOKTER GIGI PER 100.000 PENDUDUK
DI INDONESIA TAHUN 2013
Sumber : Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia, update sampai dengan Juni 2013
Rasio dokter gigi di Indonesia tahun 2013 adalah 9,7 per 100.000 penduduk, dengan rentang 2,7 – 50,5 per 100.000 penduduk.
Berdasarkan target indikator Indonesia Sehat rasio dokter gigi 11 per 100.000 penduduk, secara nasional belum mencapai target
dan hanya 7 provinsi telah mencapai target.
RASIO DOKTER GIGI PER 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2013
Sumber : Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia, update sampai dengan Juni 2013
Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk kabupaten/kota di Prov. Banten berkisar 0,6 – 23,7 dengan rasio tertinggi Kota Tangerang
dan rasio terendah Kab. Pandeglang. Berdasarkan target indikator Indonesia Sehat rasio dokter gigi 11 per 100.000 penduduk,
tingkat provinsi dan 62% kab/kota telah mencapai target
RASIO PERAWAT PER 100.000 PENDUDUK
DI INDONESIA TAHUN 2013
Rasio perawat di Indonesia tahun 2013 adalah 119,2 per 100.000 penduduk, dengan rentang 66,9 – 320,1 per 100.000 penduduk.
Berdasarkan target indikator Indonesia Sehat rasio dokter 117,5 per 100.000 penduduk, secara nasional telah mencapai target dan
hanya 8 provinsi belum mencapai target.
RASIO PERAWAT PER 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2013
Rasio bidan di Indonesia tahun 2013 adalah 55,1 per 100.000 penduduk, dengan rentang 28,5 – 204,5 per 100.000 penduduk.
Berdasarkan target indikator Indonesia Sehat rasio dokter 100 per 100.000 penduduk, secara nasional belum mencapai target dan
hanya 4 provinsi telah mencapai target.
RASIO BIDAN PER 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2013
No. Kabupaten/Kota
1 Kabupaten Pandeglang
2 Kota Cilegon
ALOKASI DAN REALISASI DANA BOK
PROVINSI BANTEN PER 1 DESEMBER 2013
Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 73,29 naik dari tahun 2011 sebesar 72,77 dan kisaran IPM per
kabupaten/kota 65,86-78,33. Seluruh provinsi di Indonesia masuk dalam kategori IPM sedang, tidak satupun provinsi dengan
kategori IPM rendah maupun tinggi.
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
PROVINSI BANTEN TAHUN 2012
Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Banten pada tahun 2012 sebesar 71,49 dengan kisaran IPM per kabupaten/kota 68,43-
76,61. Berdasarkan kategori, seluruh kabupaten/kota di Provinsi Banten termasuk IPM kategori sedang.
PERUBAHAN IPKM 2007 – 2010*)
1.00
0.90 IPKM 2007
0.80 IPKM 2010
0.70
0.60
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
Beng…
0.00
Goron…
Kep.R…
Lamp…
Jawa…
Papua
Banten
Jambi
Bali
Babel
NTT
NTB
Kaltim
Maluku
Sulbar
Malut
Sultra
Jabar
Jateng
DKI
DIY
Pa-bar
Kalteng
Kalbar
Sulteng
Sumbar
Riau
Sulsel
Kalsel
Sulut
Aceh
Sumsel
Sumut
*)Komposit7 indikator Riskesdas 2007 dan 2010 untuk Provinsi:
Prevalensi Gizi Kurang, Prevalensi Anak Pendek, Kunjungan Neonatus, Imunisasi,
Penolong persalinan oleh nakes, pemantauan pertumbuhan, Sanitasi
PERSENTASE WANITA BERSTATUS KAWIN UMUR 15-49 YANG
MENGGUNAKAN ALAT/CARA KB DI INDONESIA (KB AKTIF),
SDKI 2012
ANGKA KEMATIAN BAYI DI INDONESIA
HASIL SDKI 2012
Target MDG’s
2015 ≤ 23
Angka ini menggambarkan kondisi angka kematian bayi periode 10 tahun sebelum survei. Angka kematian bayi di Indonesia
periode 5 tahun sebelum survei sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup.
ANGKA KEMATIAN BALITA DI INDONESIA,
HASIL SDKI 2012
Target MDG’s
2015 ≤ 32
Angka ini menggambarkan kondisi angka kematian balita periode 10 tahun sebelum survei. Angka kematian balita di
Indonesia periode 5 tahun sebelum survei sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup.
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI INDONESIA
TAHUN 2013
Sumber: Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 di Indonesia pada tahun 2013 ialah sebesar 86,52%. Hal itu berarti, belum mencapai target renstra
pada tahun 2013 yang sebesar 93%. Dari 33 Provinsi di Indonesia, hanya 10 provinsi (30,3%) yang telah mencapai target tersebut.
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL K4 (%)
PROVINSI BANTEN TAHUN 2013
Target Renstra
2013: 93%
Sumber: Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 di Provinsi Banten pada tahun 2013 ialah sebesar 88,69%. Nilai cakupan ini tidak dapat
mencapai target renstra tahun 2013 yang sebesar 93%. Meski di tingkat provinsi capaian tersebut tidak dapat memenuhi target
renstra, namun setengah (50%) dari 8 Kabupaten/Kota yang ada di provinsi tersebut dapat mencapai target renstra pada tahun
2013.
CAKUPAN PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN
DI INDONESIA TAHUN 2013
Sumber: Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Indonesia pada tahun 2013 ialah sebesar 90,88%. Hal itu berarti, capaian ini telah
memenuhi target renstra pada tahun 2013 yang sebesar 89%. Dari 33 Provinsi di Indonesia, hanya 12 provinsi (36,37%) yang
belum mencapai target tersebut.
CAKUPAN PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN (%)
DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2013
Target Renstra
2013: 89%
Sumber: Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Presentase persalinan ditolong tenaga kesehatan di Provinsi Banten pada tahun 2013 ialah sebesar 94,35%. Capaian provinsi
Banten tersebut dapat memenuhi target renstra tahun 2013 yang sebesar 89%. Meski demikian, masih terdapat 1 Kabupaten yang
tidak dapat memenuhi target renstra di tahun 2013, yaitu Kabupaten Tangerang.
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS PERTAMA (KN1)
DI INDONESIA
Sumber : Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Sampai dengan November tahun 2013 cakupan KN 1 di Indonesia sebesar 93,34% yang telah memenuhi target triwulan IV 2013
sebesar 89%. Demikian juga dengan sebagian besar provinsi telah memenuhi target tersebut. Provinsi dengan capaian tertinggi
adalah Kepulauan Bangka Belitung sebesar 97,92%, sedangkan terendah adalah Provinsi Papua Barat sebesar 25,54%.
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS PERTAMA (KN1)
PROVINSI BANTEN TAHUN 2013
Target Triwulan IV : 89%
Sumber : Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Provinsi Banten memiliki capaian sebesar 93,6% yang telah memenuhi target sebesar 89%. Kabupaten/kota dengan capaian KN1
tertinggi adalah Kab. Serang sebesar 100,91%. Sedangkan Kota Tangerang memiliki capaian terendah sebesar 83,05%.
CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK
DI INDONESIA PER DESEMBER 2013
Provinsi Banten memiliki capaian sebesar 92,4%. Kabupaten/kota dengan capaian imunisasi campak tertinggi adalah Kota
Tangerang Selatan sebesar 100,58%. Sedangkan Kab. Lebak memiliki capaian terendah sebesar 74,%.
DROP OUT RATE IMUNISASI DPT/HB1-CAMPAK PADA BAYI
DI INDONESIA TAHUN 2013
Sumber : Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan kunjungan bayi pada tahun 2013 menunjukkan bahwa 17provinsi sudah memenuhi target Renstra 2012 yaitu 87%.
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI
DI LAMPUNG TAHUN 2013
Sumber : Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan kunjungan bayi pada tahun 2013 menunjukkan bahwa cakupan pelayanan kesehatan bayi di provinsi Banten sudah
mencapai target Renstra yaitu 88,79%.
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA
DI INDONESIA TAHUN 2013
Target renstra
2013 83%
Sumber : Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan pelayanan anak balita di Indonesia (Laporan B12 tahun 2013) sebesar 69,75% berarti belum memenuhi target
Renstra Kemkes yang harus dicapai pada tahun 2013 yang sebesar 83%. Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi dengan
cakupan pelayanan kesehatan anak balita tertinggi. Terendah yaitu Provinsi Papua.
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA
PROVINSI BANTEN TAHUN 2013
Target renstra
2013 83%
Sumber : Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita Provinsi Banten (Laporan B12 tahun 2013) sebesar 48,6% yang berarti belum
mencapai target renstra 2013 yang sebesar 83%. Tertinggi dicapai Kota Tangerang Selatan dan terendah Kab Serang. 2 kab/kota
tidak melaporkan datanya. Sebanyak 3 dari 6 kabupaten/kota di Provinsi Banten telah mencapai target renstra kemkes 2013.
PERSENTASE BALITA DITIMBANG (D/S)
DI INDONESIA TAHUN 2013
Target renstra
2013 80%
Sumber: : Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan D/S di Indonesia pada tahun 2013 (Laporan B.12) mencapai 80,01%. Berarti telah mencapai target Renstra Kemkes
2013 yang sebesar 80%. Cakupan tertinggi dicapai Jawa Tengah sebesar 89,43% dan terendah Papua sebesar 37,89%.
Sedangkan Kalimantan Barat memiliki cakupan persentase balita ditimbang (Laporan B12 2013) sebesar 63,18%.
PERSENTASE BALITA DITIMBANG (D/S)
PROVINSI BANTEN TAHUN 2013
Target renstra
2013 80%
Sumber: Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemkes RI: Laporan Kinerja B12 Tahun 2013
Cakupan D/S di Provinsi Banten pada tahun 2013 (Laporan B12) mencapai 86,84%. Sementara target Renstra Kemkes 2013
sebesar 80%. Berarti Provinsi Banten telah mencapai target Renstra 2013. Cakupan tertinggi dicapai Kab Lebak sebesar
98,39% dan terendah Kota Tangerang sebesar 62,64%. Sebanyak 6 dari 8 kabupaten/kota di Banten telah mencapai target
renstra kemkes 2013.
SUCCESS RATE TB PARU DI INDONESIA
Sumber : Ditjen PPPL, Kemkes RI: Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2013
Success Rate (SR) di Indonesia pada tahun 2013 sampai dengan triwulan 3 sebesar 90,8%, yang berarti telah mencapai target
WHO yang sebesar 85%. Terdapat 26 provinsi (78,79%) telah mencapai target WHO.
CASE NOTIFICATION RATE (CNR) TUBERKULOSIS
PER 100.000 PENDUDUK DI INDONESIA
Sumber : Ditjen PPPL, Kemkes RI: Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2013
Case Notification Rate (CNR) Tb semua kasus di Indonesia sampai dengan triwulan 3 tahun 2013 sebesar 96 per 100.000
penduduk. Provinsi Papua menempati posisi teratas yaitu sebesar 442 dan untuk DI Yogyakarta menempati posisi paling bawah
sebesar 55 per 100.000 penduduk
PERSENTASE RUMAH TANGGA
BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
DI INDONESIA TAHUN 2012