mendapatkan pengetahuan tentang produksi tanaman dan produksi kayu serta hasil
lainnya yang tercakup dalam kegiatan pertanian dan kehutanan tergantung atas
pertumbuhan tanaman. Jika pertumbuhan tanaman dan hasil panen baik, yang
lainnya dari kualitas dan kuantitas tanaman yang dihasilkan. Dengan demikian
tersebut.
1.1.Pertumbuhan
meningkat terus menerus tahap demi tahap dari suatu organisme. Dalam
seperti: berat kering, panjang, tinggi atau diameter batang. Dari segi pertanian
1
Dengan mengetahui hal itu petani dapat memanipulasi dengan maksud agar
2
Petani dapat mengatur /mengendalikan 45 faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman namun tidak dapat mengelola 7 faktor lainnya. Tujuh faktor
yang tidak dapat dikelola oleh petani di alam terbuka adalah: (1) Suhu, (2) Sinar
matahari, (3) Angin besar, (4) Banjir, (5) Curah hujan, (6) Karbondioksida, (7)
Ketinggian.
karbon dioksida dengan menambah kotoran ternak yang masih mentah dan juga
sisa-sisa tanaman. Menurut Kunkel dkk., (cit. Tisdal, 1985) ada 13 faktor
3
Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi
dua yaitu faktor bawaan (genetika) dan faktor lingkungan atau sering dikatakan
Faktor bawaan merupakan faktor yang ada pada tanaman itu sendiri yang
merupakan sifat yang dimiliki tanaman dan biasanya dapat diturunkan. Misalnya
tanaman jagung yang mempunyai sifat tahan di daerah kering, tahan penyakit,
Tabel 1.3. Hasil jagung hibrida yang ditumbuhkan pada era yang berbeda dari tahun
1931 - 1973.
4
Kemampuan menyesuaikan /adaptasi tanaman dengan lingkungan juga
merupakan sifat yang berasal dari dalam (genetik). Beberapa contoh disajikan
Tabel 1.4 . Uji adaptasi beberapa tanaman bahan pangan dan sayur pada lahan
gambut di Karang Agung tahun 1986.
No. Macam tanaman Lokasi Hasil
Cuplikan ton/ha
1. Padi lahan kering P3E4/5 1,9 Kg/15 m2 1,27
2. Kacang tanah P3E4/5 1,7 Kg/15 m2 1,13
3 Kedelai P3B3/2 1,5 Kg/15m2 1,88
4. Jagung P3F1/5 10,0 Kg/15 m2 6,67
5. Ubi kayu P3B4/1 100,0Kg/15m2 66,67
6. Ubi jalar P3B4/1 400,0Kg/15 m2 26,67
7. Cabe merah P3B2/2 55,0 Kg/15 m2 1,10
8. Lombok. P3B1/1 50,0 Kg/15 m2 23,8
9. Bawang daun P3P3/8 25,0 Kg/15 m2 6,94
Sumber : LITBANGTAN, Proyek Swamps II, 1987.
Tabel 1.5. Uji adaptasi beberapa tanaman sayuran pada tanah potensial sulfat
masam di Karang Agung tahun 1986.
No. Macam tanaman Varietas Aras Adaftasi Hasil (ton/ha)
5
Tabel 1.6. Uji adaptasi tanaman obat dan serat pada tanah potensial sulfat masam
di Karang Agung Sumatera Selatan, tahun 1986.
No Macam tanaman Aras Adaptasi
1.Kencur (Kaemphera galonga) Kurang
2. Cereuma (Cereuma domestica) baik
3. Temulawak (Cereuma xanthorhiza) sedang
4.Temuputih(Cereumazeodaria) kurang
5.Temugiring(Cereumaviridiflora) kurang
6.Kapulogo(Ammomumcompactum) baik
7.Gingseng(Talimumrosemosum) baik
8.Kumis kucing (Orthosiphon sedang
aristatus) kurang
9. Sereh wangi (Cymbopogon nardus) baik
10. Tempuyang (Shorchus arvensis) kurang
11. Sereh kapur (Chybopogon sp) sedang
12. Jahe (Zingiber officinale) kurang
13. Rami (Boehmiria sp) baik
14. Kenaf (Hysbiscus conabenus)
Tabel 1.7. Aras adaptasi tanaman makanan ternak pada tanah sulfat masam di
Karang Agung Sumatera Selatan.
Perlakuan
No Macam tanaman
Kapur+pupuk Kapur Kontrol
6
Suatu sifat tanaman tertentu sering terkait dengan sifat ikutan yang lain.
pengambilan unsur hara yang banyak. Tabel 1.8. Menunjukkan pengurasan unsur
Tabel 1.8 . Hara yang terbawa biji dan kadar hara dalam daun beberapa varietas dan
galur kedelai.
Varietas Hasil Biji Hara terbawa Hara terbawa
Kedelaiatau galur Kg/ha) (dalam biji) (kg/ha) dalam daun (%)
PI N P K N P K
PI 92561 2914 196 20 58 4,9 0,38 1,1
Ford 2903 195 17 57 4,7 0,34 0,80
Adams 2882 191 17 59 4,9 0,39 1,00
Seneca 2840 183 16 56 4,3 0,38 1,4
PI 80536 1082 75 8 21 4,8 0,39 1,40
PI 2004 1024 73 6 19 3,6 0,29 0,80
PI 200482 924 67 6 17 3,4 0,34 0,90
beberapa sifat bawaan yang baik-baik dalam waktu yang nisbi singkat. Hal ini
dunia.
7
1.2.2. Faktor lingkungan (faktor luar)
1. Suhu/temperatur
3. Komposisi udara
4. Penyediaan air
6. Reaksi tanah
7. Faktor biotik
berkebalikan. Sebagai contoh hubungan antara udara tanah dengan lengas tanah,
Contoh lain adalah hubungan antara laju difusi oksigen ke dalam tanah dan
suhu tanah. Tekanan persial oksigen dalam lingkungan mintakat perakaran sangat
8
penting peranannya dalam pertumbuhan. Mempertahankan tekanan persial
oksigen tersebut dalam kaitannya dengan laju difusi oksigen pada permukaan
1.2.2.1. Suhu/temperatur
Suhu adalah suatu ukuran intensitas panas. Ahli fisika menganggap suhu
alam semesta berkisar dari rendah – 273 oC sampai sangat tinggi mendekati pusat
matahari. Dalam batasan kehidupan mahluk hidup kita tahu itu suatu kisaran
yang luas hampir tidak dapat dipercaya. Batas hidup organisme hidup adalah 35oC
mendekati 15 dan 40oC. Pada suhu di atas dan di bawah kisaran ini pertumbuhan
fotosintesa, respirasi, permeabilitas dinding sel, penyerapan air dan hara transpirasi,
kompleks dan berbeda atas spesies tumbuhan seperti dengan kandungan CO 2 udara
diberikan.
9
Konsentrasi antar pakar fisiologi adalah jika cahaya merupakan pembatas,
suhu hanya kecil pengaruhnya atas kecepatan fotosintesa, tetapi jika CO2 terbatas
Pernafasan atau respirasi juga dipengaruhi perubahan suhu, secara umum respirasi
terjadi secara perlahan (lambat) pada suhu rendah dan naik jika suhu meningkat.
Pada suhu yang sangat tinggi kecepatan respirasi permulaan besar tetapi tidak
terjadi atau tertahan sesudah beberapa jam, pada suhu tinggi paling tidak beberapa
tumbuhan laju respirasi turun dengan agak cepat. Untuk banyak tanaman mintakat
Transpirasi atau hilangnya uap air dari stomata daun dipengaruhi suhu suatu
fenomena bahwa transpirasi rendah pada suhu rendah dan meningkat dengan
pengambilan oleh tanaman dan pelayuan akan segera menyusul, karena penyerapan
air tidak dapat mengimbangi kehilangan air. Penyerapan oleh akar tumbuhan
dipengaruhi juga oleh suhu. Juga pengaruh suhu beragam tergantung spesies
suhu.
atas tingkat itu suatu tingkat berhenti kecepatan penyerapan. Rendahnya suhu tanah
Jika suhu tanah rendah namun transpirasi berlebihan terjadi tumbuhan akan rusak
10
karena akar mengalami dehydratasi jaringan. Pengaruh suhu atas penyerapan air
fiskositas/kekentalan air, permeabilitas dinding sel dan aktifitas dinding sel dan
terutama tertentu penyerapan larutan oleh akar terhambat pada suhu rendah. Ini
sel.
Pengaruh suhu pada mintakat akar atas pertumbuhan jagung dapat dilihat
pada tabel 1.9 berikut. Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan yang tidak langsung
meningkat pada musim dingin dan turun pada musim panas, secara umum berkaitan
yang kemudian bersenyawa dengan air menjadi asam karbonat. Dalam tanah yang
unsur hara mikro (renik) seperti mangan (Mn), seng(Zn) dan besi (Fe).
11
Tabel 1.8. Pengaruh suhu mintakat perakaran tanaman jagung terhadap
pertumbuhan
Suhu juga berpengaruh terhadap komposisi udara dan ini juga merupakan
pertumbuhan yang disebut dengan konsep satuan panas (heat unit concept). Satuan
panas dicandera dengan berbagai cara seperti derajat hari (degree days), hari
12
optimum (optimum days), derajat efektif (effective degress). Semua batasan
menyatakan jumlah enersi panas yang diserap tanah pada skala atau periode waktu
yang diberikan. Jumlah satuan yang diperlukan untuk membawa tanaman sampai
aneka tanaman. Ini digunakan untuk menentukan waktu atau tanggal penanaman
dan pemanenan.
ada, untuk pertumbuhan dibatasi baik pada aras lengas tanah sangat rendah atau
makanan, unsur mineral dari bagian akar ke daun dan bahan hasil fotosintesis ke
bagian yang memerlukan dan tempat menyimpan seperti ubi, buah dan sebagainya.
tumbuhan. Bukan hasil saja yang merupakan sifat tanaman yang dipengaruhi
oleh ketersediaan lengas tanah. Kandungan protein dalam biji juga sering
umumnya dikaitkan dengan tingkat lengas tanah yang dapat terekstrak rendah.
13
Aras lengas tanah juga mempunyai pengaruh nyata atas penyerapan unsur
penyerapan unsur hara. Proses tersebut adalah (1) difusi, (2) aliran masa, (3)
penyergapan akar dan pertukaran kontak. Hukum alam menyatakan bahwa apabila
penyerapan air tinggi maka akan terjadi peningkatan penyergapan hara oleh akar.
Secara umum terjadi peningkatan dalam penyerapan hara tumbuhan baik anion
maupun kation dengan penurunan tegangan lengas tanah dari persentase kehilangan
capasity). Apabila pori-pori tanah telah terisi air (jenuh) maka respirasi akan
lengas memberi kemungkinan penyerapan hara oleh tanaman lebih baik. Bila
kering yang dapat dihasilkan oleh sejumlah air yang diberikan. Dapat juga Efisiensi
penggunaan air dinyatakan sebagai berat air (Kg atau Ib)/ bahan kering tanaman
atau dapat juga dinyatakan sebagai berat bahan kering yang diperoleh dari
penggunaan air satu acre inci atau satu hektar milimeter air.
14
Tabel 1.10 Penyerapan ion (nisbi) oleh tanaman makanan ternak ditanam pada
empat aras lengas tanah (panen ke tiga)
15
Bila di daerah kering (arida) yang pengairan merupakan penyediaan air
yang selalu dilakukan dengan pasti dan dapat dikendalikan dengan mudah.
Diperlukan pengendalian dalam pengairan karena pemakaian air (banyak atau sedikit
air yang digunakan) erat kaitannya dengan tanggapan tanaman atas pemberiaan
pupuk.
curah hujan yang tidak tentu mengakibatkan penggunaan sejumlah pupuk yang
keadaan lengas tanah luar biasa (extreem) rendah atau tinggi , aktifitas
unsur nitrogen.
16