Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN DM DIRUMAH
POKOK BAHASAN : Perawatan DM di Rumah

SUB POKOK BAHASAN : 5 Pilar DM

HARI/TANGGAL : Kamis, 18 Oktober 2018

WAKTU : 30 Menit

SASARAN : Keluarga Pasien

TEMPAT : RSUD Abdul Wahab Sjahranie Ruang Flamboyan

I. TUJUAN
A. Tujuan Instruksional Umum
Dengan diadakannya promosi kesehatan diharapkan klien dapat menjaga
upaya perilaku hidup sehat dalam melakukan perawatan dan pengendalian DM
dirumah yang dialami oleh pasien serta mampu menginformasikannya kembali
pada keluarganya dan lingkungan dimana saja ia berada.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Dengan diadakannya promosi kesehatan diharapkan klien dapat mengetahui :
1) Mengetahui 5 pilar DM
2) Mengetahui diet yang sesuai untuk pasien dengan diabetes melitus
3) Mengetahui aktivitas fisik yang sesuai untuk pasien dengan diabetes melitus
4) Mengetahui cara melakukan monitor gula darah
5) Mengetahui terapi yang sesuai untuk penderita DM
6) Mampu menerapkan teknik perawatan kaki pada penderita DM

II. METODE PENYAMPAIAN


Ceramah, tanya jawab atau diskusi
III. MEDIA
Brosur

1
IV. STRUKTUR
A. Pemateri I : Ghina Fansuri
B. Pemateri II : Kartika Dewi R.
C. Moderator : Jela Kopdayana
D. Notulen : Nadhia Ariyani
E. Observer : Ahmad Nor Vikri
F. Operator : Fajar Indriawan
G. Fasilitator : Nadila Putri Alvinanta
H. Fasilitator : Siti Alimatus Sahdiyah
I. Fasilitator : Vidianisa
J. Fasilitator : Dena Elpina
K. Fasilitator : Titania
L. Fasilitator : Firyunda Ayu Putri
M. Fasilitator : Sri Devi S.

V. SETTING TEMPAT

OBSERVER NOTULEN PEMATERI I & II

MODERATOR

AUDIENCE
AUDIENCE

AUDIENCE AUDIENCE
FASILITATOR FASILITATOR

AUDIENCE AUDIENCE

AUDIENCE AUDIENCE

2
VI. MATRIKS KEGIATAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserts
1 3 Menit Pembukaan : Menjawab salam
a. Mengucapkan salam dan mendengarkan
b. Perkenalan
c. Menjelaskan tujuan dari kegiatan
d. Menyebutkan materi atau pokok
bahasan yang akan disampaikan
e. Kontrak waktu
2 12 Menit Pelaksanaan : Mendengarkan
a. Menjelaskan mengenai 5 pilar DM dan
b. Menjelaskan mengenai diet yang memperhatikan
sesuai untuk pasien dengan
diabetes mellitus
c. Menjelaskan mengenai aktivitas
fisik yang sesuai untuk pasien
dengan diabetes mellitus
d. Menjelaskan mengenai cara
melakukan monitor gula darah
e. Menjelaskan mengenai terapi yang
sesuai untuk penderita DM
f. Menjelaskan mengenai teknik
perawatan kaki pada penderita DM
3 3 Menit Evaluasi : Bertanya dan
Sesi Tanya Jawab menjawab
Dan meminta klien untuk menjelaskan pertanyaan dari
kembali mengenai 5 pilar DM pemateri
4 2 Menit Penutup : Mendengarkan
a. Memaparkan kesimpulan dan menjawab
b. Mengucapkan terima kasih atas salam
waktu yang diluangkan, perhatian
serta peran aktif dari peserta.
c. Salam penutup

3
VII. EVALUASI
A. Evaluasi Proses
Penyuluhan berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan memahami materi
penyuluhan yang diberikan. Peserta penyuluhan memperhatikan materi sebanyak
95% dikarenakan dengan kondisi ruangan yang kondusif.
1. Acara dimulai pukul 10.00 wita
2. Selama pelaksanaan acara, suasana tenang dan peserta penyuluhan antusias
dengan diskusi.
3. Para peserta penyuluhan yang hadir dapat memberikan peran aktif selama
kegiatan penyuluhan berlangsung dengan memberikan pertanyaan dan
pendapat.
4. Acara berlangsung selama 3 menit (pembukaan 5 menit, penyajian materi 10
menit, diskusi 10 menit dan penutupan 5 menit)
B. Evaluasi Struktur
1. Persiapan Media
Persiapan media dapat disediakan tepat waktu dan dalam keadaan baik.
2. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan tentang perawatan DM dirumah
menggunakan brosur dan LCD dibuat berdasarkan konsep dan teori dari
materi SAP.
C. Evaluasi Hasil
Peserta mampu mengulang materi mengenai perawatan DM dirumah yang
dilihat dari evaluasi peserta mampu menjawab.

4
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
PERAWATAN DM DIRUMAH

A. PENGELOLAAN DM
Perawatan Diabetes Melitus dirumah saat ini sangat dianjurkan karena
pengobatan dan perawatan Diabetes Melitus membutuhkan waktu yang lama.
Cara Perawatan Pasien Diabetes Melitus di Rumah adalah dengan jalan :
1. Diet yang tepat
2. Olahraga yang teratur
3. Kontrol gula darah teratur
4. Terapi obat tablet atau insulin
5. Pendidikan Kesehatan

B. Diet Untuk Pasien DM


Pengaturan diet pada penderita diabetes mellitus merupakan pengobatan yang
utama pada penatalaksanaan diabetes mellitus yaitu mencakup pengaturan dalam:
a. Jumlah Makanan
Syarat kebutuhan kalori untuk penderita diabetes mellitus harus sesuai
untuk mencapai kadar glukosa normal dan mempertahankan berat badan normal.
Contohnya adalah nasi semakin banyak jumlah nasi yang Anda makan, maka
peningkatan kadar gula darah Anda bisa lebih besar. Nasi mengandung
karbohidrat yang tinggi dan kebanyakan dari Anda terbiasa makan nasi dalam
jumlah banyak per satu kali makan. Kebiasaan ini tentu dapat memperburuk
kadar gula darah Anda. Penelitian yang diterbitkan oleh British Medical Journal
menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi nasi putih dalam jumlah tinggi
mempunyai risiko yang lebih besar untuk terkena diabetes mellitus tipe 2.
Untuk itu, cobalah untuk memangkas porsi nasi Anda sedikit demi sedikit.
Latihan ini untuk membiasakan diri Anda untuk tidak tergantung pada nasi.
Biasakan makan nasi hanya sebanyak 45-60 gram (kira-kira setengah gelas) per
satu kali makan.

5
b. Jenis Bahan Makanan
Banyak yang beranggapan bahwa penderita diabetes mellitus harus
makan makanan khusus, anggapan tersebut tidak selalu benar karena tujuan
utamanya adalah menjaga kadar glukosa darah pada batas normal. Untuk itu
sangat penting bagi kita terutama penderita diabetes mellitus untuk mengetahui
efek dari makanan pada glukosa darah. Jenis makanan yang dianjurkan untuk
penderita diabetes mellitus adalah makanan yang kaya serat seperti sayur - mayur
dan buah - buahan segar. Hal yang terpenting adalah jangan terlalu mengurangi
jumlah makanan karena akan mengakibatkan kadar gula darah yang sangat
rendah (hypoglikemia) dan juga jangan terlalu banyak makan makanan yang
memperparah penyakit diabetes mellitus.
Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan jenis makanan yang
tidak dianjurkan atau dibatasi bagi penderita diabetes mellitus yaitu:
1. Jenis bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus
adalah:
a) Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong,
ubi dan sagu. Berdasarkan tabel nilai IG dari Harvard Medical School,
per 150 gram nasi putih biasa memiliki nilai indeks glikemik 72.
Sementara itu dengan takaran porsi yang sama, nilai IG kentang adalah
82 dan jagung adalah 48 serta nasi merah memiliki indeks glikemik 55.
b) Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulitnya, susu
skim, tempe, tahu dan kacang-kacangan.
c) Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah
dicerna. Makanan terutama mudah diolah dengan cara dipanggang,
dikukus, disetup, direbus dan dibakar.
2. Jenis bahan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi untuk penderita
diabetes mellitus adalah:
a) Mengandung banyak gula sederhana, seperti gula pasir, gula jawa, sirup,
jelly, buah - buahan yang diawetkan, susu kental manis, soft drink, es
krim, kue - kue manis, dodol, cake dan tarcis.
b) Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji (fast - food),
goreng-gorengan.
c) Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin dan makanan
yang diawetkan (Almatsier, 2013).
6
c. Jadwal Makan Penderita Diabetes Mellitus
Makanan porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu mengontrol
kadar gula darah. Makanan porsi besar menyebabkan peningkatan gula darah
mendadak dan bila berulang - ulang dalam jangka panjang, keadaan ini dapat
menimbulkan komplikasi diabetes mellitus. Oleh karena itu makanlah sebelum
lapar karena makan disaat lapar sering tidak terkendali dan berlebihan. Agar
kadar gula darah lebih stabil, perlu pengaturan jadwal makan yang teratur.
1) Sarapan (06.00-07.00)
a) Makanan pokok : 1,5 porsi setara dengan nasi 150 gram (1 sendok
makan nasi putih setara dengan 10 gram ) atau roti tawar dua slice
b) Lauk hewan i : satu porsi setara dengan daging sapi (50 gram) atau satu
telur ayam negeri
c) Lauk nabati : setengah porsi setara dengan satu potong kecil tahu
d) Sayur: satu porsi atau setara dengan 100 gram sayuran.
2) Makan siang (12.00-13.00)
a) Makanan pokok : nasi 200 gram atau 20 sendok makan
b) Lauk hewani: satu porsi setara dengan daging sapi (50 gram) atau satu
telur ayam negeri
c) Lauk nabati : satu porsi setara dengan satu potong tahu atau satu potong
tempe
d) Sayur : satu porsi atau setara dengan 100 gram sayuran.
3) Makan malam (18.00-19.00)
a) Makanan pokok : dua porsi setara dengan nasi 200 gram atau bihun
(100gr)
b) Lauk hewani : satu porsi setara dengan daging sapi (50 gram) atau satu
telur ayam negeri
c) Lauk nabati: satu porsi setara dengan satu potong tahu atau satu potong
tempe
d) Sayur: satu porsi atau setara dengan 100 gram sayuran.

7
4) Camilan (10.00, 16.00, 19.00)
Makanlah camilan pada jam 10 pagi, 4 sore, dan pada malam hari. Pilihlah
camilan yang berserat seperti buah-buahan, Anda bisa mengonsumsi buah
sebanyak 50 gram, contohnya 1 buah pisang.

C. Aktivitas Fisik Untuk Penderita DM


Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani teratur (3-4 kali seminggu
kurang lebih selama 30 menit), merupakan salah satu pilar dalam penglolaan diabetes
type 2. Latihan jasmani dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas
terhadap insulin, sehingga memperbaiki kendali glukosa darah. Latihan jasmani yang
dimaksud adalah jalan, bersepeda santai, jogging atau berenang.
Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran
jasmani. Kegiatan sehari-hari seperti berjalan kaki kepasar, menggunakan tangga,
berkebun tetap dilakukan. Batasi atau jangan terlalu lama melakukan aktivitas yang
kurang aktivitas fisik seperti menonton televisi.
Prinsip latihan jasmani yang dilakukan adalah
1. Terus menerus. Latihan jasmani harus berkesinambungan dan dilakukan terus-
menerus tanpa henti. Contoh : Jogging 30 menit, maka pasien harus
melakukannya selama 30 menit tanpa henti.
2. Berirama, yaitu saat otot berkontraksi dan berelaksasi secara teratur, seperti jalan
kaki, berenang atau bersepeda.
3. Selang seling, yaitu antara gerak cepat dan gerak lambat. Contohnya : lari dapat
diselingi dengan jalan cepat atau jalan cepat yang diselingi dengan jalan biasa tapi
jangan diselingi dengan istirahat.
4. Meningkat, latihan dilakukan meningkat secara bertahap sesuai kemampuan dari
ringan sampai sedang hingga mencapai 30-60 menit, dilakuka 3-5 kali dalam
seminggu.
5. Daya tahan, latihan harus ditujukan pada latihan daya tahan untuk meningkatkan
kemampuan pernafasan dan jantung.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat latihan jasmani adalah :
1. Pasien dengan diabetes melitus tidak dianjurkan melakukan latihan fisik yang
berat. Latihan fisik yang berat akan berakiba fatal karena berkaitan dengan sistem
kerja jantung sebagai alat pemompa darah.

8
2. Sebelum memulai program latihan, sangat diperlukan untuk mengukur kadar gula
darah. Jangan melakukan olahraga jika kadar gula darah lebih dari 250mg/dl atau
gula darah kurang dari 100mg/dl
3. Saat melakukan latihan fisik harus menggunakan alas kaki yang nyaman serta
terus menerus dilakukan pengawasan kesehatan kaki
4. Glukosa darah bisa turun bahkan beberapa jam setelah berolah raga karen itu
sangat penting untuk memeriksakan gula darah secara periodik.
Olahraga yang teratur memainkan peran yang sangat penting dalam
menangani diabetes, manfaat-manfaat utamanya adalah sebagai berikut :
1. Olahraga membantu membakar kalori sehingga dapat mengurangi berat badan
2. Olahraga mampu memperbaiki sirkulasi darah dan menguatkan otot jantung
3. Olahraga secara teratur bisa membantu melepaskan kecemasan, stress dan
ketegangan.
Beberapa Catatan dalam berolahraga untuk penderita DM :
1. Memakai pakaian olahraga, kaos kaki yang nyaman dan biasanya dari katun
cukup baik
2. Pada keadaan gula sangat tinggi sebaiknya latihan dihindarkan.
3. Minum harus cukup pada saat dan sesudah olahraga.
4. Kaki harus diperhatikan setiap selesai latihan, observasi kemungkinan terjadinya
luka atau lecet.
5. Penderita yang mendapat terapi insulin dan obat penurun gula darah (OHO)
sebaiknya pasien diperiksa gula darah sebelum, selama, dan sesudah latihan,
terutama pasien DM tipe I dan DM tipe II yang mendapat insulin.

D. Pemantauan Kadar Gula Darah


Pemantauan kadar gula darah secara rutin adalah cara utama untuk mengatasi
diabetes dan menjaga kadar gula darah Anda tetap normal. Pemeriksaan ini akan
memberitahu Anda kadar glukosa darah Anda secara real time atau saat itu juga.
Sebaiknya Anda memang memiliki alat untuk memeriksa kadar gula darah di rumah.
Anda bisa menggunakan alat tes gula darah yang disebut glukometer. Tingkat
gula darah pada tubuh mengalami perubahan, terutama sebelum dan setelah makan.
Tingkat gula darah puasa kurang dari 140 mg/dL, sedangkan gula darah sewaktu
kurang dari 200 mg/dL.

9
Jumlah kadar gula darah dapat menggambarkan kondisi kesehatan Anda.
Kadar gula darah tinggi dianggap sebagai pertanda bahwa kondisi tubuh Anda sedang
tidak sehat. Catat kadar gula darah setiap kali Anda memeriksa kadar gula darah.

E. Terapi Pengobatan Penderita DM


Keseimbangan kadar gula darah pada diabetes terkadang tidak bisa terjaga
dengan baik hanya melalui penerapan pola makan sehat dan olahraga teratur. Anda
juga mungkin membutuhkan obat-obatan untuk menanganinya.
Ada beberapa jenis obat (biasanya dalam bentuk tablet) yang dapat digunakan
untuk diabetes tipe 2 (obat hipoglikemik oral). Anda juga mungkin diberikan
kombinasi dari dua jenis obat atau lebih untuk mengendalikan kadar gula darah Anda.
Obat yang biasa diberikan adalah metformin, sulfonilurea, pioglitazone, gliptin,
agonis, acarbose, nateglinide dan repaglinide.
Terapi insulin sebagai pendamping obat-obatan lain. Obat-obatan dalam
bentuk tablet mungkin akan kurang efektif untuk mengobati diabetes, sehingga Anda
membutuhkan terapi insulin. Berdasarkan dosis dan cara pemakaiannya, terapi ini
dapat diberikan untuk menggantikan atau diberikan bersamaan dengan obat-obatan.

F. Perawatan Kaki Pada Penderita DM


1. Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki pada
penderita DM :
a. Hindari terlalu sering merendam kaki
b. Hindari penggunaan pisau / silet untuk memotong kuku atau menghilangkan
kalus
c. Hindari kaos kaki / sepatu yang terlalu sempit
d. Hindari Rokok
2. Tindakan yang bisa dilakukan bila kaki terluka:
a. Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa steril dan
bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke dokter
b. Bila luka cukup besar / kaki mengalami kelainan segera pergi ke dokter.
3. Perawatan kaki Diabetik :
a. Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan batu apung / sikat halus
b. Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari

10
c. Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna ( pucat,kemerahan),
bentuk (pecah-pecah, lepuh, kalus, luka), Suhu (dingin atau lebih panas)
d. Bila kaki kering,olesi dengan lotion
e. Potong kuku / kikir tiap 2 hari,jangan terlalu pendek. Bila kuku terlalu keras
kaki direndam dahulu dalam air hangat ( 37,5’C ) selama 5 menit.
f. Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun / wol
g. Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada sesuatu
didalamnya. Lepas alas kaki setiap 4-6 jam dan gerakkan pergelangan kaki dan
jari-jari kaki agar sirkulasi darah lancar
h. Lakukan senam kaki
i. Jangan biarkan luka sekecil apapun

11
Daftar Pustaka
Karlinta, H. S. 2015. Pengaruh Pemberian Informasi Nutrisi Single terhadap
Perubahan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Mellitus di RSMS Purwokerto
Tahun 2015. Skripsi FIK – UMP.
Chiptarini, I. F. D. 2014. Gambaran Pengetahuan dan Perilaku tentang
Penatalaksanaan DM pada Pasien DM di Puskesmas Ciputat Timur. Skripsi FK – UIN
Jakarta.
Salcha, M. A. 2015. Analisis Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD
Labuang Baji dan RS Ibnu Sina Kota Makassar Tahun 2015. Tesis Program
Pascasarjana FKM – UNHAS

12

Anda mungkin juga menyukai