Anda di halaman 1dari 2

Lapisan pertama dibiarkan hingga sedikit solid yang dapat dipastikan dengan

enususk permukaan lapisan menggunakan tusuk gigi. Selanjutnya dibuat campuran


resin-katalis lagi sebagai lapisan pengikat. Campusan ini digunakan untuk melumuri
spesimen kering yang akan dibuat resin sebelum diletakkan di atas lapisan resin agar
ketika diberi lapisan berikutnya tidak akan muncul gelembung dan perak di sekitar
specimen hewan. Specimen laba-laba tersebut sebelumnya direndam terlebih dahulu di
dalam aseton agar rongga-rongga di dalam tubuhnya dapat terisi sehingga tidak
menghasilkan gas ketika dibuat menjadi bioplastic (resin). Setelah spesimen hewan
diletakkan kemudian campuran resin-katalis dituangkan ke dalam cetakan. Pada lapisan
ini juga diletakkan mika yang berisi klasifikasi specimen dna nama anggota kelompok.
Peletakan mika ini harus dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbutkan gelembung
pada lapisan resin yang dibuat.
Langkah berikutnya adalah pembuatan lapisan penutup. Banyaknya lapisan
penutup ini disesuaikan agar menutupi bagian spesimen. Karena specimen yang
digunakan termasuk tipis, maka campuran resin digunakan formula cepat. Pad
praktikum ini dibuat sebanyak 4 lapisan. Selama pembuatan resin in, pada setiap lapisan
dilakukan penghilangan gelembung-gelembung udara. Gelembung-gelembung ini
dihilangkan dengan cara menarik dan menepikannya dengan bantuan tusuk gigi.
Ketika semua lapisan telah mengering dan blok dikeluarkan, maka kemudian
dilakukan tahap pembentukan, penghalusan, dan finishing. Pada praktikum ini,
praktikan hanya melakukan penghalusan dan finishing. Tahap penghalusan blok
dilakukan dengan menggunakan amplas. Penghalusan terutama dilakukan pada bagian
tepi karena pada bagian tersebut kasar dan sudutnya tajam. Langkah ini juga bertujuan
untuk membuat blok lebih tranasparan. Penghalusan ini menggunakan berbagai macam
amplas yang memiliki kekasaran yang berbeda. Tahap terakhir adalah finishing. Tahap
ini bertujuan untuk menghaluskan dan membuat blok lebih transparan. Pada tahap ini
dilakukan penggosokan dengan amplas yang sangat halus sehingga semua goresan yang
disebabkan amplas kasar sebelumnya menjadi menghilang. Setelah itu agar blok
mengkilap, maka digosok dengan kain berbahan halus yang ditetesi bahan pengkilap
yaitu coumpond dan sanpoly.

(Hasil resin )
Pembuatan preparat bioplastic dikatakan berhasil dengan baik jika hasilnya
tidak ada gelembung udara di dalamnya, tidak ada pecahan yang timbul karena terlalu
panas atau terlalu banyaknya katalis maupun tebalnya lapisan resin, objek mengkilat,
sudut permukaan halus dan jernih. Sednagkan hasil preparat bioplastic dikatakan gagal
apabila banyak gelembung dalam resin karena terlalu panas atau terlalu banyak katalis,
pecah-pecah, tatal letak orientasi objek tidak pas, objek tampak keruh dan buram,
sudutnya tajam, permukaan kasar dan tidak jernih.
Dari hasil pembuatan resin laba-laba dapat dilihat bahwa resin yang dihasilkan
sudah termasuk baik karena specimen dapat dilihat dengan jelas dari berbagai sisi
dengan permukaan yang halus dan jernih namun masih terdapat beberapa gelembung
di dalam blok resin. Hal itu terjadi karena udara yang terjebak pada resin dan tubuh
spesimen. Karena terlalu banyak pemberian katalis dalam pembuatan campuran resin
menyebabkan campuran menjadi panas sehingga specimen kering bereaksi dan
menghasilkan gelembung-gelembung dari dalam tubuhnya. Selain itu, adanya
gelembung juga dapat disebabkan karena terlalu cepat pengadukan ketika pembuatan
campuran resin atau kurang berhati-hatinya dalam penuangan campuran resin ke dalam
cetakan. Satino (2011) menyebutkan bahwa pembentukan blok resin yang terlalu cepat
dapat mengakibatkan pengeluaran panas yang tinggi. Terlalu panas yang disebabkan
terlalu banyak katalis dapat menyebabkan spesimen mengalami pemanasan, bahkan
matang. Lebih lanjut menjadi retak atau pecah. Untuk mengurangi pemanasan yang
berlebihan dapat dilakukan dengan menurunkan suhu ruangan atau panas yang
dihasilkan ditransfer ke air dengan cara direndam.
Hasil pembuatan resin ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran biologi.
Kelebihan media bioplastic (resin) ini antara lain bahan yang digunakan murah, banyak,
serta mudah didapatkan sehingga dapat digunakan berkali-kali dalam waktu yang lama,
kuat, tahan lama, praktis dalam penyipanan. Sednagkan kekurangannya adalah objek
asli tidak dapat disentuh/ diraba sehingga ketika melakukan observasi hanya
mengandalkan penglihatan saja

Daftar Pustaka
Satino. 2011. Penyediaan Spesimen Awetan sebagai Media Pembelajaran Biologi. Yogyakarta:
FMIPA UNY.

Anda mungkin juga menyukai