► October (37)
► September
(13)
► June (4)
► May (6)
► April (19)
http://citraheldaanggia.blogspot.com/2016/11/laporan-pembuatan-media-ms-murashige.html 1/6
3/1/2019 CITRA HELDA ANGGIA: Laporan pembuatan media MS (Murashige dan Skoog) kultur jaringan
Kultur jaringan merupakan cara pembiakan vegetatif yang cepat dan secara
genetik sifat-sifat tanaman anak yan gdihasilkan akan sama atau identik dengan
induknya. Dalam teknik kultur jaringan yang perlu mendapat perhatian adalah
komposisi media kultur dan zat pengatur tumbuh yang tepat serta sumber eksplan
yang digunakan untuk menghasilkan plantlet di samping faktor lainnya yaitu cahaya,
suhu dan kelembaban (Rainiyati, 2007).
http://citraheldaanggia.blogspot.com/2016/11/laporan-pembuatan-media-ms-murashige.html 2/6
3/1/2019 CITRA HELDA ANGGIA: Laporan pembuatan media MS (Murashige dan Skoog) kultur jaringan
http://citraheldaanggia.blogspot.com/2016/11/laporan-pembuatan-media-ms-murashige.html 3/6
3/1/2019 CITRA HELDA ANGGIA: Laporan pembuatan media MS (Murashige dan Skoog) kultur jaringan
BAB 3. METODOLOGI
http://citraheldaanggia.blogspot.com/2016/11/laporan-pembuatan-media-ms-murashige.html 4/6
3/1/2019 CITRA HELDA ANGGIA: Laporan pembuatan media MS (Murashige dan Skoog) kultur jaringan
4.1 Hasil
No Gambar Keterangan
1. Mengambil larutan stock A-H dan
memasukan kedalam bakerglass
2. Menimbang gula sebanyak 15 gram dan
melarutakan kedalam aquades
3. Mencampur larutan gula, serbuk agar-agar 3,5
gram kedalam bekerglass berisi campuran
larutan stock dengan penambahan aquades
sebanyak 500 ml
4. Mengukur kandungan pH campuran larutan
tersebut menggunkan digital pH tester
5. Memasukan larutan tersebut kedalam panci
dan direbus hingga mendidih
6. Larutan yang sudah mendidih dimasukan
kedalam botol stock sebanyak 18-20 ml,
mengukur menggunkan bakerglass mini
7. Memasukan botol stock ynag terisi larutan
kedalam autoclav selama 20 menit dengan
suhu 121ºC
4.2 Pembahasan
Media kultur jaringan merupakan media tanam untuk eksplan yang akan
dikulturkan. Keberhasilan suatu tanaman yang dikulturukan salah satunya pada
pembuatan media tanam ini. Apabila tekstur media MS ini terlalu encer maka akar
mudah masuk kedalam namun tidak sempat memakan nutrisi didalamnya, sedangkan
apabila terlalu padat maka akar juga sukar untuk meninjau media. Maka dari itu
pembuatan media kultur MS harus sesuai standart komposisi bahan yang digunakan.
Mencampurkan larutan stock A-H kedalam bakerglass dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Larutan stock A-D memiliki kepekatan 50 kali= 20 ml larutan (untuk 1000 ml
total keseluruhan larutan media), sedangkan pembuatn media ini menggunkan
500 ml. Sehingga larutan stock A-D sebanyak 10 ml.
2. Larutan stock E memiliki kepekatan 100 kali=10 ml, sehingga diperlukan
sebanyak 5 ml
3. Larutan F-G memiliki kepekatan 200 kali=5ml, sehingga diperlukan sebanyak
2,5 ml
4. Larutan H memiliki kepekatan 100 kali=10 ml, sehingga diperlukan sebanyak
5 ml
Larutan stok tersebut dipipet menggunakan pipet ukur sesuai dengan hasil
pencarian melalui perhitungan dengan menggunakan rumus pengenceran kemudian
diencerkan (yang sebelumnya terlebih dahulu telah dideretkan di atas meja secara
berurutan mulai dari larutan stok A-H) atau seperti penjelasan diatas. Pemipetan
larutan harus dilakukan secara berurutan untuk menghindari terjadi reaksi kimia antar
larutan yang dapat menyebabkan penurunan atau degradasi maupun reaksi
penggaraman yang akan berakibat pada ketidaktersediaan unsur tumbuh untuk
petumbuhan eksplan. Konsentrasi larutan yang digunakan sesuai dengan konsentrasi
pada formulasi media MS. Pada saat mengukur pH juga harus diperhatikan terutama
pada nilai pH. Apabila ternyata pH < 5,8 maka harus ada penambahan NaOh agat
tidak terjadi pengenceran. Apabila nilai pH > 5,8 maka harud diberi KCl agar tidak
terjadi pengendapan. Penambahan larutan gula dan agar memiliki keguanaan masing-
http://citraheldaanggia.blogspot.com/2016/11/laporan-pembuatan-media-ms-murashige.html 5/6
3/1/2019 CITRA HELDA ANGGIA: Laporan pembuatan media MS (Murashige dan Skoog) kultur jaringan
masing diantaranya sbb: gula berfungsi ganda di dalam media yaitu sebagai sumber
energi dan sebagai penyeimbang tekanan osmotik media. Sedangkan agar – agar
berfungsi sebagai pemadat pada larutan.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil pengamatan pada praktikum dapat disimpulkan bahwa keberhasilan dalam
penggunaan metode kultur jaringan, sangat bergantung pada media yang digunakan.
Media kultur merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan. Media kultur
merupakan komponen faktor lingkungan yang menyediakan unsure pertumbuhan
tanaman seperti unsure hara makro, unsure hara mikro, karbohidrat, vitamin dan zat
pengatur tumbuh, param-garam organic, persenyawaan komplek alamiah, arang aktif
dan bahan pemadat.
1. Apabila larutan media pH-nya rendah kurang dari 5.8 maka ditambah NaOh,
dan apabila pH nya lebih dari 6.0 maka ditambahkan KCl.
2. Pada parakikum ini, media kultur yang dibuat yaitu dalam bentuk padat
dengan formulsi Murashige dan Skoog (MS)
3. Dalam proses pembuatan media kultur harus benar-benar diperhatikan tingkat
sterilitas dan kebutuhan atau jumlah komponen penyusun media kultur.
No comments:
Post a Comment
http://citraheldaanggia.blogspot.com/2016/11/laporan-pembuatan-media-ms-murashige.html 6/6