Anda di halaman 1dari 3

POLINASI DAN FERTILISASI

Kegiatan: Uji Viabilitas Serbuk Sari secara in vitro


1. Tujuan :
a. Mengetahui waktu yang diperlukan serbuk sari untuk berkecambah secara in vitro.
b. Menghitung persentase perkecambahan serbuk sari secara in vitro.
c. Mengetahui umur bunga yang kualitas serbuk sarinya paling baik

2. Dasar Teori:
Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dapat dibedakan menjadi penyerbukan
sendiri (Self-pollination) dan penyerbukan silang (Cross-pollination). Penyerbukan akan
berlangsung dengan baik jika alat reproduksi jantan dan betina masak bersamaan. Pada
penyerbukan silang, apabila tanaman induk jantan berbunga lebih dahulu dibanding tanaman
induk betina maka harus diusahakan agar serbuk sari dapat disimpan lama dalam keadaan
tetap baik, sampai putik dari induk betina siap untuk diserbuki.
Sebutir serbuk sari (pollen grain) adalah sebuah sel hidup (mempunyai protoplasma)
yang terbungkus oleh dinding sel. Dinding serbuk sari terdiri atas dua lapisan yaitu di bagian
luar yang tebal dan keras disebut lapisan eksin dan di sebelah dalam tipis seperti selaput
disebut intin. Pada permukaan eksin terdapat celah atau pori yang disebut apertura yang
dapat digunakan oleh serbuk sari untuk jalan keluarnya buluh serbuk sari. Semakin lama
serbuk sari berada di alam bebas, daya pertumbuhan (viabilitasnya) juga semakin menurun,
sampai suatu saat tidak dapat tumbuh sama sekali. Viabilitas serbuk sari dinyatakan dengan
persentase serbuk sari berkecambah dari jumlah serbuk sari yang dikecambahkan. Uji
viabilitas serbuk sari dapat dilakukan secara in vivo maupun in vitro.

3. Alat dan Bahan :


a. Serbuk sari tumbuhan misalnya tapak dara (Vinca rosea) pada umur bunga yang berbeda
b. Sukrosa 10% - 20 %
c. Gelas benda cekung dan penutupnya,
d. Mikroskop, tusuk gigi, pinset
4. Metode : Observasi

5. Prosedur :
a. Teteskan larutan sukrosa ke dalam cekungan gelas benda
b. Ambil benang sari dengan menggunakan pinset, kemudian taburkan serbuk sari pada
media tersebut. Serbuk sari juga bisa diambil menggunakan tusuk gigi.
c. Tutup sediaan menggunakan gelas penutup.
d. Amati di bawah mikroskop tiap interval waktu 5 atau 10 menit sampai serbuk sari
nampak berkecambah. Untuk keseragaman, serbuk sari dinyatakan berkecambah jika
panjang buluh minimal sepanjang diameter serbuk sari. Catat kapan serbuk sari mulai
berkecambah!
e. Hitung viabilitas serbuk sari dengan rumus :

Jumlah serbuk sari yang berkecambah X 100%


Jumlah semua serbuk sari

f. Buatlah tabel sesuai perlakuan. Contoh tabel:

Tabel 1. Perkecambahan serbuk sari bunga ……………………………


Jumlah serbuk Jumlah serbuk Persentase Rerata
Kondisi/usia
Ulangan sari sari yang viabilitas persentase
bunga
berkecambah (%) viabilitas (%)
1.
2.
3.
4.
5.

6. Diskusi :
a. Berapa lama serbuk sari Vinca rosea mulai berkecambah?
b. Apa fungsi sukrosa dalam perkecambahan serbuk sari secara in vitro?
c. Bagaimana perbedaan perkecambahan serbuk sari secara in vitro dan secara in vivo?
d. Apa fungsi fungsi perkecambahan serbuk sari dalam reproduksi tumbuhan?
e. Apa manfaat uji viabilitas serbuk sari dalam budi daya tanaman?

Anda mungkin juga menyukai