Anda di halaman 1dari 9

PSIKIS-Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No.

1 (2017) 70-78

MOTIVASI BERPRESTASI MAHASISWA YANG BERHASIL MENJADI


DUTA PENDIDIKAN DAN BUDAYA SUMATERA SELATAN
PADA MAHASISWA UIN RADEN FATAH PALEMBANG

Melisa Kurnia Asfitri dan Lukmawati


Fakultas Psikologi UIN Raden Fatah Palembang
kurnia_melisa25@yahoo.com, lukmawati_uin@radenfatah.ac.id

ABSTRACT
So researchers want to know what factors that motivate them to excel as Education and Culture
Ambassador of South Sumatra And what is the meaning of achievement motivation after
successfully becoming Education and Culture Ambassador of South Sumatera. In this study
researchers used qualitative research methods with phenomenology approach. The subject in this
study amounted to three people and is an active collegen of UIN Raden Fatah. Source of data used
in this research is primary data and secondary data. The interview guides used in this study were
made by researchers using McClelland's achievement motivation theory. The results showed that
the three subjects have similarity factor following this event, which gets full support from family
and friends, have the desire to succeed and as a form of proof / recognition. The meaning of
achievement as the Ambassador of Education and Culture of South Sumatra for the three subjects is
as a good need in self-actualization, career development, recognition, and social needs.

Keywords: Achievement Motivation, Education and Culture Ambassador of South Sumatra

ABSTRAK
Peneliti ingin mengetahui faktor apa yang memotivasi mahasiswa UIN Raden Fatah untuk
berprestasi menjadi Duta Pendidikan dan Budaya dan bagaimana makna motivasi berprestasi
setelah menjadi Duta Pendidikan dan Budaya Sumatera Selatan. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek dalam
penelitian ini berjumlah tiga subjek. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data
primer dan data sekunder. Guide wawancara dibuat sendiri oleh peneliti menggunakan teori
motivasi berprestasi oleh McClelland. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subjek memiliki
kesamaan faktor mengikuti ajang ini, yakni mendapat dukungan penuh dari keluarga dan teman,
memiliki keinginan untuk berhasil dan sebagai bentuk pembuktian/pengakuan. Adapun makna
berprestasi menjadi Duta Pendidikan dan Budaya Sumatera Selatan bagi ketiga subjek ialah sebagai
kebutuhan baik dalam aktualisasi diri, pengembangan karir, pengakuan, dan kebutuhan sosial.

Kata Kunci: Motivasi Berprestasi, Duta Pendidikan dan Budaya Sumatera Selatan

PENDAHULUAN daerah di Indonesia. Perguruan Tinggi


Kompetisi pemilihan duta tampaknya merupakan jenjang pendidikan tertinggi untuk
sudah marak di berbagai bidang. Salah satu mendidik kader bangsa sebelum terjun dan
ajang bergengsi di Indonesia adalah pemilihan mengabdi pada bangsa dan negara di jalur dan
Putri Indonesia atau Miss Indonesia, ajang profesi masing-masing secara profesional. Hal
pemilihan serupa juga sudah merambah lebih inilah yang mendorong terciptanya ajang
luas ke beberapa bidang seperti pariwisata, pemilihan Duta Pendidikan dan Budaya
bisnis dan pendidikan. dalam dunia kampus.
Dalam dunia Perguruan Tinggi, ajang Layaknya duta-duta lainnya,
pemilihan duta menjadi salah satu kompetisi mahasiswa yang terpilih menjadi Duta
yang banyak diminati oleh para generasi Pendidikan dan Budaya kampus akan
muda khususnya mahasiswa di berbagai melakukan tugas sebagai icon untuk
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Melisa Kurnia Asfitri Motivasi Berprestasi Mahasiswa…|71

membantu memajukan pendidikan dan ikut Universitas Sriwijaya (UNSRI) merupakan


terlibat dalam acara-acara pemerintahan, serta salah satu kampus yang memiliki mahasiswa/i
mengadakan acara-acara khususnya di bidang dengan minat terbesar dalam mengikuti ajang
pendidikan yang tentunya melibatkan Pemilihan Duta Pendidikan dan Budaya
kalangan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini Sumatera Selatan karena itulah setiap
mendukung untuk mewujudkan citra layanan tahunnya UNSRI menempati posisi pertama
pendidikan tinggi Indonesia sebagai sistem dengan jumlah peserta paling banyak
yang mampu menghasilkan insan dibandingkan kampus-kampus lain yang ada
bermartabat, berbudaya dan berkepribadian di Sumatera Selatan. Hal ini berbanding
sehingga menjadi pendorong dalam terbalik pada mahasiswa Universitas Islam
peningkatan mutu pendidikan dan Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang yang
kebudayaan di Indonesia dan mendorong setiap tahunnya hanya beberapa mahasiswa
generasi muda untuk terus berprestasi. yang berani maju sebagai perwakilan dari
Hadirnya pemilihan Duta Pendidikan dan kampus untuk berkompetisi dengan kampus
Budaya Sumatera Selatan atau yang lebih lainnya. Berdasarkan hasil observasi awal
akrab dikenal dengan istilah Pemilihan peneliti menemukan alasan mengapa
Bujang Gadis Kampus Sumatera Selatan mahasiswa UIN hanya sedikit yang berani
(BGKSS) adalah salah satu media untuk maju dalam mengikuti ajang ini ialah karena
mencari generasi muda yang tidak hanya masalah kurangnya percaya diri, rasa takut
intelek tapi juga kreatif, berani, berbudaya, dengan persaingan yang begitu besar dan
berkepribadian dan berkompetensi pada kurangnya kemampuan dlm berbahasa asing
bidang-bidang tertentu sesuai dengan khususnya Bahasa Inggris pada sebagian
kemampuan masing-masing. mahasiswa UIN Raden Fatah.
Ajang ini setiap tahunnya diikuti lebih Umumnya masyarakat juga kerap
dari 250 peserta dari berbagai kampus dan menilai mahasiswa UIN Raden Fatah hanya
berhasil menjadi satu-satunya ajang pemilihan berkompeten dibidang agama saja dan jarang
Duta Pendidikan dan Budaya yang paling terlibat dalam ajang pemilihan duta-duta,
banyak diminati. Tentu tidak mudah untuk namun hal itu salah terhitung dari tahun 2009
dapat bergabung menjadi bagian keluarga hingga kini terdapat 6 orang mahasiswa UIN
Bujang Gadis Kampus Sumatera Selatan. Ada Raden Fatah yang mampu membuktikan
banyak tahapan seleksi yang harus dihadapi. bahwa UIN Raden Fatah juga memiliki
Ajang ini patut diperhitungkan karena peluang yang sama untuk menjadi bagian dari
sulitnya berbagai tahapan tes pelaksanaan dan ajang BGKSS, bersaing dengan ratusan
persaingan antar mahasiswa yang begitu mahasiswa dari kampus lain dan berhasil
ketat. Karena itu tidak jarang banyak menjadi Duta Pendidikan dan Budaya
mahasiswa yang gagal dan mencoba kembali Sumatera Selatan dan faktanya mahasiswi
mengikuti ajang pemilihan ini di tahun UIN Raden Fatah pernah memenangkan ajang
berikutnya. Ada yang telah mengikuti ini menjadi juara pertama pada tahun 2014
sebanyak dua kali bahkan ada yang telah silam. Hal ini membuktikan bahwa
mencoba tiga kali, tapi banyak juga diantara mahasiswa UIN Raden Fatah tidak hanya
mereka yang baru pertama kali mengikuti tes unggul dalam lomba di bidang keagamaan
Bujang Gadis Kampus Sumatera Selatan saja, namun dapat bersaing pula dalam ajang
langsung berhasil menjadi bagian dari ajang akbar, yakni pemilihan Duta Pendidikan dan
ini. Budaya Sumatera Selatan.

ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
72| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

Berdasarkan fenomena tersebut sendiri memberikan dorongan yang maksimal


peneliti melihat mahasiswa UIN Raden Fatah bagi manusia untuk berkompetisi dalam
yang berhasil menjadi Duta Pendidikan dan bertakwa kepada Allah, berbuat
Budaya Sumatera Selatan memiliki motivasi kebajikan,berpegang teguh pada nilai-nilai
yang tinggi untuk berprestasi. Dimana manusiawi yang universal, dan mengikuti
berprestasi berarti suatu motif yang berkaitan metode Ilahi dalam kehidupan, baik dalam
untuk memperoleh prestasi yang baik, mampu hubungannya dengan Allah, kekeluargaan,
menghadapi masalah dan mengerjakan segala atau dengan masyarakatnya.
tugas sebaik mungkin dalam mencapai tujuan Berdasarkan wawancara pra-penelitian
(Bimo Walgito, 2010). yang dilakukan oleh peneliti pada ketiga
Untuk mencapai tujuan dibutuhkan subjek diperoleh kesamaan pandangan
motivasi. Motivasi merupakan pemikiran atau tentang alasan mengikuti ajang pemilihan
niat dasar yang menjadi pendorong bagi Duta Pendidikan dan Budaya Sumatera
seseorang dalam bertindak dan berperilaku Selatan, yakni diantaranya karena ajang ini
(Febe Chen, 2011). Motivasi dipandang sangat menantang, para Duta Pendidikan dan
sebagai dorongan mental yang menggerakkan Budaya diajarkan bagaimana membuat acara-
dan mengarahkan perilaku manusia untuk acara yang positif dan luar biasa, serta sebagai
mencapai keberhasilan. Hal ini sejalan dengan ajang pembuktian kepada masyarakat umum
teori Adler yang mengatakan kekuatan bahwa mahasiswa UIN Raden Fatah bisa
dinamis dibalik perilaku manusia adalah berprestasi di ajang akbar.
berjuang untuk meraih keberhasilan atau
superioritas (Jess Feist, 2014). MOTIVASI BERPRESTASI
Motivasi berprestasi adalah suatu McClelland dalam The Encyclopedia
kebutuhan yang mendorong individu untuk Dictionary of Psychology yang disusun oleh
mencapai suatu keberhasilan ataupun Hare dan Lamb, mengungkapkan bahwa
keunggulan dengan mempertimbangkan motivasi berprestasi merupakan motivasi
standar yang harus dicapai baik bersifat yang berhubungan dengan pencapaian
intrinsik maupun ekstrinsik serta bertujuan beberapa standar kepandaian atau keahlian
untuk memperoleh nilai insentif kesuksesan. (Rom Hare dan Roger Lamb, 2003).
Motivasi berprestasi memiliki peranan yang Individu yang menunjukkan motivasi
besar terhadap pencapaian yang diperoleh berprestasi menurut McClelland adalah
seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang task oriented dan siap menerima
orang yang mempunyai motivasi berprestasi tugas-tugas yang menantang dan kerap
tinggi akan mempunyai performance yang mengevaluasi tugas-tugasnya dengan
lebih baik apabila dibandingkan dengan orang beberapa cara, yaitu membandingkan dengan
yang mempunyai motivasi berprestasi rendah. hasil kerja orang lain atau dengan standar
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa tertentu. Suatu prestasi berkaitan erat dengan
untuk memprediksi bagaimana performance harapan.
seseorang dapat dilihat dari motivasi Motivasi berprestasi dapat diartikan
berprestasinya (Bimo Walgito, 2010). sebagai dorongan untuk mengerjakan suatu
Dukungan dari berbagai pihak baik hal dengan sebaik-baiknya berdasarkan
internal maupun eksternal mampu standar keunggulan. Motivasi berprestasi
memberikan kekuatan bagi para mahasiswa bukan sekedar dorongan untuk berbuat, tetapi
untuk mencapai tujuannya. Agama juga turut mengacu kepada suatu ukuran keberhasilan
andil dalam memotivasi seseorang. Al-Qur’an atau keunggulan. Adapun fungsi motivasi
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Melisa Kurnia Asfitri Motivasi Berprestasi Mahasiswa…|73

berprestasi menurut Eysenck adalah pada semua bidang pendidikan. Melalui ajang
menjelaskan tingkah laku. Implikasinya, ini, para generasi muda yang terpilih akan
dengan mempelajari motivasi, dapat diketahui menjadi Duta Pendidikan dan Budaya
alasan seseorang melakukan suatu pekerjaan Sumatera Selatan yang akan berperan dalam
dengan tekun dan rajin sementara orang lain berbagai kegiatan khususnya di bidang
acuh terhadap pekerjaan itu serta Mengontrol pendidikan dan budaya.
tingkah laku. Implikasinya, dengan Pemilihan Duta Pendidikan dan
mempelajari motivasi, dapat diketahui Budaya Sumatera Selatan (Bujang Gadis
mengapa seseorang sangat menyenangi suatu Kampus Sumatera Selatan) merupakan ajang
objek dan kurang menyenangi objek yang pemilihan duta terbesar dalam bidang
lain. pendidikan di Sumatera Selatan dan tercatat
Menurut McClelland, ada 5 indikator sebagai satu-satunya pemilihan paling banyak
orang yang memiliki motivasi berprestasi diminati dan diikuti oleh para peserta yang
yang tinggi diantaranya: berorientasi pada merupakan pemuda/i se-Sumatera Selatan
tujuan, menyukai pekerjaan yang menantang, yang berstatus sebagai mahasiswa. Ajang ini
bertanggung jawab, berani mengambil resiko, setiap tahunnya diikuti oleh lebih dari 250
serta kreatif dan inovatif (Danim Sudarwan, peserta dari berbagai kampus di Sumatera
2004). McClelland mengatakan bahwa Selatan.
motivasi berprestasi dipengaruhi oleh dua Untuk menjadi bagian dari ajang akbar
faktor, yaitu faktor intrinsik dan faktor ini tidaklah mudah, selain persaingan yang
ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi: begitu ketat, tahapan tes yang diberikan pun
keinginan untuk sukses, ketakutan akan cukup sulit. Pemilihan Bujang Gadis Kampus
kegagalan, value, self-efficacy, usia, dan Sumatera Selatan (BGKSS) terdiri dari
pengalaman sedangkan faktor ekstrinsik berbagai tahapan, yakni tahap penyisihan
meliputi: lingkungan, keluarga, dan teman yang meliputi tes tertulis dengan 5 bidang
(Syah, 2001). soal; Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia,
Sejarah dan Budaya Sumatera Selatan,
Duta Pendidikan dan Budaya Sumatera Pengetahuan Umum, dan Sejarah Ikatan
Selatan Bujang Gadis Kampus Sumatera Selatan
Pemilihan Duta Pendidikan dan (IBGKSS). Selanjutnya Tes Psikologi dan
Budaya Sumatera Selatan adalah sebuah Walk in Interview. Dari hasil tes inilah, total
kompetisi yang diperuntukkan bagi semua keseluruhan peserta yang mendaftar akan
mahasiswa se-Sumatera Selatan yang dipilih sebanyak 60 orang untuk masuk ke
diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan babak semifinal dan akan mengikuti tahapan
Provinsi Sumatera Selatan yang bertujuan interview bersama 5 juri di berbagai bidang,
untuk turut berpartisipasi dalam diantaranya Bahasa Inggris, Pengetahuan
menyukseskan pembangunan nasional Umum, Psikologi, Sejarah dan Budaya
khususnya dibidang pendidikan dan budaya. Sumatera Selatan, serta Kepemudaan dan
Pemilihan Duta Pendidikan dan Budaya Organisasi. Lalu mempresentasikan
Sumatera Selatan atau yang lebih akrab perencanaan program kerja yang akan
dikenal dengan istilah Pemilihan Bujang dilaksanakan jika telah tergabung dalam
Gadis Kampus Sumatera Selatan adalah salah IBGKSS.
satu media untuk mencari generasi muda yang Sampailah pada akhirnya dari hasil
tidak hanya intelek tapi juga kreatif, berani, penilaian interview dan presentasi program
berkepribadian, berbudaya dan berkompetensi kerja akan terpilih sebanyak 30 orang dimana
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
74| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan dari sekunder adalah sebagai data pendukung
berbagai kampus yang telah berhasil dan seperti literatur, buku-buku catatan harian dan
resmi menjadi bagian dari ajang pemilihan dokumentasi subjek yang berkaitan dengan
Duta Pendidikan dan Budaya Sumatera penelitian.
Selatan yang selanjutnya akan mengikuti Adapun subjek dalam penelitian ini
karantina hingga babak grand final. Selama berjumlah tiga orang dengan kriteria, yakni
masa karantina para peserta (finalis) wanita dengan rentang usia 21–22 tahun,
diwajibkan menggunakan Bahasa Inggris mahasiswa aktif UIN Raden Fatah
dalam berkomunikasi. Palembang, sudah menjadi anggota Bujang
Adapun beberapa keuntungan yang Gadis Kampus Sumatera Selatan minimal
diperoleh ketika bergabung menjadi bagian selama 1 tahun dan aktif mengikuti kegiatan-
dari Bujang Gadis Kampus Sumatera Selatan: kegiatan yang diselenggarakan oleh Ikatan
Menjadi perwakilan mahasiswa se-Sumatera Bujang Gadis Kampus Sumatera Selatan dan
Selatan untuk terlibat dalam agenda-agenda Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
kegiatan dalam sektor pendidikan dan budaya Sumatera Selatan serta membuat berbagai
yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan program kerja selama 1 tahun masa jabatan
Provinsi Sumatera Selatan baik dalam lingkup menjadi Duta Pendidikan dan Budaya
lokal maupun nasional, terlibat dalam setiap Sumatera Selatan tahun 2015. Lokasi
acara yang diselenggarakan oleh Badan penelitian dilakukan di Universitas Islam
Pemerintahan yang ada di Sumatera Selatan Negeri Raden Fatah Palembang yang
baik dalam sektor pendidikan, budaya, berlokasi di Jalan Prof. KH. Zainal Abidin
olahraga, politik, sosial, dan lainnya, Fikri km.3,5 Kota Palembang.
membangun banyak relasi dengan Metode pengumpulan data yang
pemerintahan di Sumatera Selatan serta para digunakan dalam penelitian kualitatif ini
sponsor sebagai mitra kerjasama, mendapat adalah diantaranya observasi tak terstruktur,
banyak pengalaman, pengetahuan, dan wawancara semi terstruktur, dan
keterampilan dalam membuat acara-acara dokumentasi. Metode analisis data yang
yang megah, menjadi pembicara, juri atau digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
tamu undangan di berbagai acara kampus lima tahap, yakni memperoleh pemahaman
ataupun acara kepemudaan di Sumatera data sebagai suatu keseluruhan melalui dua
Selatan dan memiliki peluang khusus untuk langkah, menyusun Deskripsi Fenomena
masuk dalam dunia kerja, khususnya instansi Individual (DFI), mengidentifikasi episode-
bank dan perusahaan. episode umum di setiap DFI, eplikasi tema-
tema dalam setiap episode, dan sintesis dari
METODE PENELITIAN penjelasan tema-tema dalam setiap episode.
Dalam penelitian ini, jenis penelitian Dalam penelitian ini digunakan pula tekhnik
yang digunakan adalah metode penelitian pemeriksaan data, antara lain: perpanjangan
kualitatif fenomenologis. Data hasil penelitian keikutsertaan, ketekunan/ keajegan
didapatkan melalui dua sumber data, yaitu pengamatan, triangulasi, dan pengecekan
data primer dan data sekunder. Data primer anggota (member check).
adalah data yang diperoleh langsung dari hasil
wawancara yang diperoleh dari subjek atau HASIL DAN PEMBAHASAN
informan yang dianggap berpotensi dalam Penelitian ini membahas tentang
memberikan informasi yang relevan dan faktor apa saja yang mempengaruhi ketiga
sebenarnya di lapangan sedangkan Data subjek ( ROP, EYM, DM) untuk mengikuti
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Melisa Kurnia Asfitri Motivasi Berprestasi Mahasiswa…|75

ajang pemilihan Duta Pendidikan dan Budaya harapan ibunya yang ingin melihat DM aktif
Sumatera Selatan serta makna apa yang berorganisasi di Ikatan Bujang Gadis Kampus
mereka rasakan setelah menjadi Duta Sumatera Selatan (IBGKSS), hal ini pun
Pendidikan dan Budaya Sumatera Selatan. sesuai dengan pendapat McClelland yang
Berdasakan hasil temuan penelitian mengemukakan bahwa suatu harapan
diperoleh hasil bahwa terdapat persamaan mengandung standar keunggulan (Standard of
faktor yang melatarbelakangi antar ketiga Excellent).
subjek dalam mengikuti ajang pemilihan Duta Adapun menurut Morgan, terdapat
Pendidikan dan Budaya Sumatera Selatan, beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi
yakni ketiga subjek mendapat dukungan berprestasi dimana salah satunya ialah
penuh dari keluarga dan teman-teman, harapan orang tua terhadap anaknya akan
memiliki keinginan untuk berhasil dan berpengaruh terhadap perkembangan motivasi
menambah pengalaman. McClelland berprestasi. Orang tua yang mengharapkan
mengatakan bahwa motivasi berprestasi anaknya bekerja keras akan mendorong anak
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor tersebut untuk bertingkah laku yang mengarah
intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik pada pencapaian prestasi.
meliputi: keinginan untuk sukses, ketakutan Penelitian ini juga ingin mengetahui
akan kegagalan, value, self-efficacy, usia, dan makna penting apa yang dirasakan ketiga
pengalaman sedangkan faktor ekstrinsik subjek setelah berprestasi menjadi Duta
meliputi lingkungan, keluarga, dan teman, Pendidikan dan Budaya Sumatera Selatan.
sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Menurut ROP, berprestasi menjadi Duta
ketiga subjek memenuhi faktor-faktor sebagai Pendidikan dan Budaya Sumatera Selatan
individu yang memiliki motivasi berprestasi. merupakan sebuah kebutuhan. ROP merasa
Ketiga subjek juga termotivasi mengikuti bangga dan kagum dengan kemampuan
ajang pemilihan Duta Pendidikan dan Budaya dirinya ketika memperoleh prestasi diajang
Sumatera Selatan karena ingin membuktikan bergengsi seperti pemilihan Duta Pendidikan
kepada khalayak umum, bahwa pandangan dan Budaya Sumatera Selatan. Banyak
mereka selama ini tentang kemampuan perubahan yang positif terjadi pada diri ROP.
mahasiswa UIN yang dipandang sebelah mata ROP merasa bahagia ketika mendapatkan
dan dianggap tidak mampu bersaing di ajang- piagam penghargaan sebagi hasil dari prestasi
ajang pemilihan duta itu salah, sehingga yang ia capai. Menurut ROP, piagam
ketiga subjek ingin menunjukkan kemampuan penghargaan tersebut berguna dalam mencari
mereka bersaing dengan ratusan mahasiswa kerja.
dari berbagai kampus di Sumatera Selatan. Dari penjelasan diatas, dapat
Hal lain yang memotivasi ketiga disimpulkan bahwa bagi ROP berprestasi
subjek ialah pandangan mereka tentang ajang menjadi Duta Pendidikan dan Budaya
pemilihan ini yang berbeda-beda, yakni bagi Sumatera Selatan ialah kebutuhan untuk
ROP, ajang ini luar biasa karena para duta aktualisasi diri dan pengembangan karir
yang terpilih diajarkan banyak hal terutama dimasa depan. Hal ini sesuai dengan
teamwork. Bagi EYM ajang pemilihan Duta ungkapan Maslow mengenai kebutuhan dasar
Pendidikan dan Budaya Sumatera Selatan hidup manusia yang salah satunya ialah
sangat bergengsi, menantang dan ajang kebutuhan akan aktualisasi diri yang berarti
terfavorit bagi mahasiswa dari berbagai kebutuhan seseorang untuk memperoleh
kampus di Sumatera Selatan. Lain halnya bagi kebanggaan, kekaguman, dan kemasyhuran
DM hal lain yang memotivasinya ialah sebagai pribadi yang mampu dan berhasil
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
76| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

mewujudkan potensi bakatnya dengan hasil yang diberikan. DM merasa bahagia


prestasi yang luar biasa (Djaali, 2011). mengenal dan dikenal banyak orang. Dari
Kriteria untuk mencapai aktualisasi diri penjelasan di atas, makna berprestasi bagi
adalah dengan memenuhi kebutuhan mereka DM ialah kebutuhan akan sosial yang berarti
untuk tumbuh, berkembang, berubah menjadi kebutuhan seseorang untuk disukai dan
lebih baik, dan semakin menjadi apa yang menyukai, dicintai, bergaul, berkelompok,
mereka bisa (Jess Feist, 2014). bermasyarakat, dan bernegara.
Bagi EYM berprestasi sebagai Duta
Pendidikan dan Budaya Sumatera Selatan KESIMPULAN
adalah sebuah pengakuan. Orang lain tidak Berdasarkan hasil penelitian dan
bisa memandang kemampuannya sebelah pembahasan, maka diperoleh kesimpulan
mata. Teman-teman EYM dikampus bahwa terdapat beberapa kesamaan faktor
menganggap EYM hanya memiliki tampang ketiga subjek mengikuti ajang pemilihan Duta
yang cantik saja, tapi tidak di akademik. Pendidikan dan Budaya Sumatera Selatan,
Karena itulah EYM membuktikan dengan yakni ketiga subjek mendapat dukungan
memiliki berbagai prestasi terutama prestasi penuh dari keluarga dan teman-teman,
sebagai Duta Pendidikan dan Budaya memiliki keinginan untuk berhasil dan
Sumatera Selatan. EYM juga ingin menambah pengalaman serta sebagai bentuk
membuktikan bahwa mahasiswa UIN pun pembuktian/pengakuan.
bisa berprestasi karena EYM merasa kesal Ketiga subjek menyatakan makna
mendengar pandangan kebanyakan orang jika berprestasi menjadi Duta Pendidikan dan
mahasiswa UIN sulit untuk mencapai prestasi. Budaya Sumatera Selatan ialah sebagai suatu
Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kebutuhan. Menurut ROP, menjadi Duta
kesimpulan bahwa makna berprestasi bagi Pendidikan dan Budaya Sumatera Selatan
EYM adalah kebutuhan akan harga merupakan kebutuhan akan aktualisasi diri
diri/pengakuan yang berarti kebutuhan dan pengembangan karir dimasa depan.
seseorang untuk memperoleh kehormatan, Banyak perubahan positif yang terjadi pada
pujian, penghargaan, dan pengakuan.16 Harga diri ROP. Ia merasa bangga dan kagum
diri didasari oleh kemampuan nyata dan dengan kemampuan dirinya ketika mampu
setelah memenuhi kebutuhan tersebut mereka berprestasi. Bagi EYM, kebutuhan akan harga
akan mendapat penghargaan dan pengakuan. diri/pengakuan. EYM merasa orang lain tidak
Bagi DM berprestasi ialah sebuah bisa memandang kemampuannya sebelah
eksistensi. Ketika DM berhasil meraih mata. EYM juga ingin membuktikan bahwa
berbagai prestasi, maka orang lain akan mahasiswa UIN bisa berprestasi karena EYM
semakin suka, kagum, dan ingin bergaul merasa kesal mendengar pandangan
dengannya. Terutama ketika subjek kebanyakan orang yang mengatakan bahwa
berprestasi sebagai Duta Pendidikan dan mahasiswa UIN Raden Fatah tidak mampu
Budaya Sumatera Selatan, ia merasa bersaing di ajang pemilihan Duta.
diperhatikan dan dilayani dengan baik ketika Bagi DM merupakan sebuah
sedang bertugas menjadi tamu undangan kebutuhan sosial. Ketika DM berhasil meraih
dalam acara yang diadakan oleh pihak lain. prestasi sebagai Duta Pendidikan dan Budaya
DM merasa, ia dikenal banyak orang dan Sumatera Selatan, maka orang lain akan
dipercaya orang lain ketika akan semakin suka, kagum, dan ingin bergaul
melibatkannya sebagai panitia suatu acara dengannya. DM merasa, ia dikenal banyak
atau memintanya mengerjakan tugas-tugas orang dan dipercaya orang lain ketika akan
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Melisa Kurnia Asfitri Motivasi Berprestasi Mahasiswa…|77

melibatkannya sebagai panitia suatu acara Djuz 20. Jakarta: Pertjetakan dan
atau memintanya mengerjakan tugas-tugas Offset JAMUNU.
yang diberikan. DM merasa bahagia Djaali. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
mengenal dan dikenal banyak orang. Bumi Aksara.
E.Kusuma. 1995. MOTIVASI; Teori dan
DAFTAR PUSTAKA Penelitiannya. Bandung: Angkasa.
Abdullah, Abdurrahman Saleh. 2002. Teori- Faisal, Anapiah. 1990. Penelitian Kualitatif:
teori Pendidikan Berdasarkan Dasar-Dasar dan Aplikasi. Malang:
Alqur’an. Jakarta: Rineka Cipta. YA3.
Ahmad, Zubaidi. 2007. Pendidikan Feist, Jess dan Gregory J.Feist. 2014. Teori
Kewarganegaraan untuk Kepribadian Edisi 7. Jakarta: Salemba
Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Humanika.
Paradigma. Hamka. 2002. Tafsir Al-Azhar Juzu’ 2.
Al-Maraghi, Ahmad Mushthafa. 1993. Surabaya: Pustaka Islam.
Terjemah Tafsir Al-Maraghi Juz Hayati, Ratna dan M.M.W Tairas. “Motivasi
XXIX Cetakan kedua. Semarang: Berprestasi pada Mahasiswa
Karya Toha Putra. Berprestasi dari Keluarga Tidak
Alsa, Asmadi. 2011. Pendekatan Kuantitatif Mampu Secara Ekonomi”. Jurnal
dan Kualitatif serta Piskologi Pendidikan dan
Kombinasinya. Yogyakarta: Perkembangan, Vol.3, No.01, April
Pustaka Pelajar. 2014.
Ananta, Dorinda dan Elisabet Widyaning H, Hare, Rom and Roger Lamb. 1983. The
“Motivasi Berprestasi pada Penderita Encyclopedia of Psychology. London:
Spondyloarthritides dengan jenis Brasil Blackwell Publisher Ltd.
Enteropathicarthritis”, Jurnal Herdiansyah, Haris. 2011. Metodologi
Experientia, Vol.3, No.1, Juli 2015. Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu
Bahri, Syaiful Djamarah. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Houston, John P. 1985. Motivation. London:
Bungin, Burhan. 2012. Penelitian Kualitatif Collier McMilland Publishers.
Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. Karim, Adiwarman. 2007. Ekonomi Mikro
Chen, Febe. 2011. Competence for Success 1; Islam, Ed.3. Jakarta: Raja Grafindo.
Maksimalkan Potensi Diri menjadi Kementerian Agama RI. 2010. Al-Qur’an &
Profesional Berkompeten; Tafsirnya. Jakarta: Ikrar Mandiri
Keterampilan dan Pengetahuan. Abadi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kementerian Agama RI. 2010. Al-Qur’an &
Darmayanti, Ni Putu, I Wayan Bagia, I Tafsirnya Jilid X. Jakarta: Ikrar
Wayan Suwendra, “Pengaruh Mandiri Abadi.
Kompetensi Intelektual Dan Motivasi Khodijah, Nyayu. 2016. Psikologi
Berprestasi Terhadap Kinerja Pegawai Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Pada Perusahaan Daerah Air Minum McClelland, D.C. 1987. Human Motivation.
(PDAM) di Kabupaten Gianyar”, e- New York: Cambridge University
Journal Bisma Universitas Pendidikan Press.
Ganesha, Vol. 2 Tahun 2014. Moleong, Lexi J. 2001. Metodologi Penelitian
Departemen Agama Republik Indonesia.1969. Kualitatif. Bandung: Remaja
Alquraan dan Terdjemahnja Djuz 11- Rosdakarya.
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
78| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

Muhammad Tajuddin bin Almanawi Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka


Alhaddadi, 1984. 272 Hadits Qudsi. Cipta.
Surabaya: Bina Ilmu Offset. Stevenson, Nancy. 2002. Seni Memotivasi;
Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakir. 2002. Menguasai Keahlian yang Anda
Nuansa-Nuansa Psikologi Islam. Perlukan dalam 10 Menit. Yogyakarta:
Jakarta: Raja Grafindo Persada. Andi.
Musawi, Sayyid Mujtaba. Hidup Kreatif, Subandi. 2009. Psikologi Dzikir. Yogyakarta:
Mengendalikan Gejolak Jiwa; Pustaka Pelajar.
Mengubah Problem Menjadi Prestasi Suciati. 2015. Psikologi Komunikasi; Sebuah
dan Kesuksesan. Depok: Inisiasi Press. Tinjauan Teoritis dan Perspektif Islam.
Muskanan, Karel. “Analisis Motivasi Yogyakarta: Buku Litera Yogyakarta.
Berprestasi Atlet Pusat Pendidikan dan Sudarwan, Danim. 2004. Motivasi,
Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Kepemimpinan, dan Efektifitas
Nusa Tenggara Timur”. Jurnal Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta.
Kebijakan dan Administrasi Publik, Sudjana, Nana. 1989. Penelitian dan Penilaian
Vol.19, No.02, November 2015. Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.
Mutahhari, Murtadha. 1986. Perspektif Al- Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Qur’an tentang Manusia dan Agama. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Mizan. Bandung: Alfabeta.
Nasution. 1988. Methodologi Penelitian Surin, Bachtiar. 1993. Alkanz Terjemah &
Naturalistik. Bandung: PN. Tarsit. Tafsir Al-Qur’an Jilid 3 Juz 21-30.
Putro, Khamim Zarkasih. “Virus N-ACH Bandung: Titian Ilmu. Syah,
dalam Al-Qur’an; Dorongan Muhammad. 2001. Psikologi
Berprestasi Berbasis Agama”. Pendidikan. Bandung: Remaja
Mukkadimah, Vol. XV, No. 27, Juli- Posdakarya.
Desember 2009. Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi
Richards, Jack C. 1999. Longman Dictionary Umum. Yogyakarta: Andi.
of Language Teaching and Appied Widi W, Agung dan Dr. Ivo Haridito, M.S,
Linguistics,. Malaysia: Longman “Motivasi Berprestasi Tim Bolabasket
Group. Putra SMAN 16 Surabaya Menjelang
Santoso, Guritnaningsih A. dan Lucia R.M. Turnament DBL 2012 Antar SMA se-
Royanto. 2009. Teknik Penulisan Jawa Timur”, Artikel E-Jurnal
Laporan Penelitian Kualitatif. Depok: UNESA, Vol.2, No.1, 2013.
LPSP3 Fakultas Psikologi UI.
Sarwono, Sarlito W. 2013. Pengantar Sumber lainnya :
Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Artikel Peran dan Fungsi Mahasiswa. (2012).
Pers. Peran dan Fungsi Mahasiswa.
Singarimbun, Masri dkk. 1989. Metodologi Diunduh dari
Penelitian Survey, Cet I. Jakarta: http://www.scribd.com/doc/88163327/
P3ES. definisi-peran-dan-fungsi-
Slameto. 2003. Motivasi Berprestasi dan mahasiswa.html, diakses pada tanggal
Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. 3 November 2012.
Jakarta: Rineka Cipta. http://www.ibgkss.com
Soemanto, Wasti. 1998. Psikologi
Pendidikan-Landasan Kinerja
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468

Anda mungkin juga menyukai