Tugas PTM (Produsi Alat)
Tugas PTM (Produsi Alat)
PRODUKSI ALAT-ALAT
Dimana produksi adalah laju material yang dapat dipindahkan atau dialirkan per
satuan waktu (biasanya per jam). untuk memperoleh angka produksi ada empat parameter
yang harus diperhitungkan, yaitu : (1) kapasitas alat, (2) tenaga kendaraan atau alat (3)
waktu edar (cycle time) dan (4) efisiensi kerja. Umumnya pemindahan material dihitung
berdasarkan volume (m3 atau cuyd). Sedangkan pada tambang bijih dinyatakan dalam ton.
Maka dalam memilih suatu alat untuk pekerjaan penggaliaan material, bijih, atau
kerja. Medan kerja yang dimaksud adalah kondisi jalan; misalnya jalan kering mulus dan
padat, becek dan lembek, lurus, banyak tikungan, mendaki, menurun, dan sebagainya yang
Untuk memperkirakan dengan lebih teliti produksi alat-alat, perlu diketahui faktor-
Percepatan (acceleration)
1
1.) Tenaga Diperlukan (TP)
Adalah tenaga untuk mengatasi Tahanan Total (TT) yang muncul dari kondisi jalan.
Kondisi jalan atau medan kerja yang telah digambarkan diatas diekspresikan dalam
bentuk Tahanan Guling (TG) atau Rolling Resistence dan Tahan Miring (TM) atau
jadi : TT = TG + TM
Tahanan Guling adalah gaya yang harus diatasi kendaraan agar dapat bergerak
adalah Gesekan Internal (GI), Lenturan Ban (LB) dan Penetrasi Ban (PB). Jadi
Dimana : TG = GI + LB + PB = (kg/ton)
mendorong dan menarik atau mengangkat setiap ton Berat Kendaraan Gross
(BKG).
2
Tabel
Faktor-faktor tahanan guling (TG)
(10 kg/ton = 1%)
%
Kondisi jalan kg/ton lb/ton Miring
efektif
Sangat keras, sangat rata tanpa penetrasi ban akibat
20 40 2
beban kendaraan
Keras, rata dan mulus, permukaan jalan sedikit kotor
dan licin, sedikit lentur akibat beban kendaraan, secara 33 70 3.5
teratur dibasahi.
Jalan kotor, kembangan ban dapat membekas pada
permukaan jalan, ban lentur karena beban, jalan dirawat
50 100 5
seperlunya, tidak berair, penetrasi antara 25mm -
150mm.
Kembangan ban membekas pada permukaan jalan yang
lunak, sering dilewati, tidak pernah dirawat, tanpa 75 150 7.5
penguatan, penetrasi ban antara 100 mm – 150 mm
Contoh :
Sebuah wheel-type tractor bekerja sekitar dragline dimana penetrasi roda 250 mm.
Jawaban:
Dimana GI + LB = 20 kg/ton
15 kg/ton
TG = 20 Kg/ton + penetrasi ban(mm) x 25mm
= 170 kg/ton
Kemiringan = 17 %
3
Tahanan Miring adalah gaya gravitasi yang harus diatasi oleh kendaraan pada saat
Contoh :
Sebuah loader dengan ban karet bergerak pada jenjeng yang memiliki Tahanan
Guling 170 kg/ton atau identik dengan 17 % Kemiringan Efektif. Apabila jenjang
tersebut rata atau Tahanan Miring = 0 % berapa Tenaga Diperlukan (TP) untuk
Jawaban :
Setelah Tenaga Diperlukan (TP) diketahui, langkah berikutnya adalah mencari Tenaga
Tersedia (TS). Tenaga tersedia menggambarkan kemampuan suatu alat agar dapat
fungsi dari berat kendaraan, kecepatan, dan Tahanan Total disepanjang jalan agar mesin
mampu menarik seluruh beban kendaraan. Kemampuan mesin untuk menarik beban
semua beban kendaraan melalui permukaan ban atau rantai disebut Rimpul atau
4
Drawbar Pull. Rimpul adalah istilah kekuatan mesin yang diberikan pada kendaraan
dengan ban karet. Sedangkan Drawbar Pull untuk kendaraan dengan penarikan rantai
(track), tenaga biasanya diekpresikan dalam tenaga kuda atau Horse Power (HP).
Hubungan antara HP dengan BKG, Rimpul, Total Tahanan dan Kecepatan adalah
sebagai berikut :
HP =
BKG (kg) x TT x Kecepatan (km/jam)
273.75
berkurang. Di atas 900 m (3000 ft) kehilangan oksigen akan mengurangi tenaga mesin
(HP) secara signifikan. Sebagai patokan dapat diambil bahwa tenaga mesin penggerak
atau HP akan berkurang sekitar 3 % untuk setiap kenaikan 300 m (1000 ft), kecuali 300
m (1000 ft ) pertama.
Contoh :
Sebuah motor Grader bertenaga penggerak 150 HP bekerja pada ketinggian 3000 m
Jawaban :
= 110
5
Tenaga yang dapat dipakai (TK) dapat mempengaruhi oleh koefisien Traksi (KT), yaitu
perbandingan antara gaya tarik atau dorong (tractive force) kendaraan dengan berat
total kendaraan yang diterima oleh roda atau rantai penggerak sebelum slip. Misalnya,
apabila berat kendaraan yang diterima oleh roda atau rantai penggerak 36.300 kg dan
roda mulai slip pada gaya tarik 18.100 kg, maka Koefisien Traksi (KT) untuk
permukaan jalan adalah 0.50 kg. Dengan demikian Koefisien Traksi dipengruhi oleh :
Cara lain yang dapat ditempuh adalah memperbaiki kondisi permukaan jalan.
Memperbaiki kondisi permukaan jalan berarti meningkatkan harga KT. Dari pengalaman
dilapangan diperoleh harga KT jenis-jenis permukaan jalan secara empiris seperti terlihat
Tabel
Rantai
Jenis Jalan Ban karet
(track)
Beton 0,90 0,45
Tanah lempung kering 0,55 0,90
Tanah lempung basah 0,45 0,70
Tanah lempung kasar 0,40 0,70
Pasir kering 0,20 0,30
Pasir basah 0,40 0,50
Tanah di kuari 0,65 0,55
Berbatulepas dan tak keras 0,35 0,50
Tanah keras 0,55 0,90
Tanah lepas 0,45 0,60
Contoh :
6
Sebuah kendaraan mempunyai berat 20.000 kg dan seluruhnya diterima oleh roda
penggerak. Kendaraan tersebut bergerak diatas permukaan jalan lempung kering dengan
kemiringan 5 % dan Tahanan Guling 50 kg/ton. Periksa apakah kendaraan tersebut akan
Jawaban :
Tenaga Diperlukan (TP) untuk mengatasi Tahanan Guling dan Tahanan Miring adalah:
Total TP = 2.000 kg
Pemberaian (Swell)
Adalah presentase pemberaian volume material dari volume asli yang dapat
kedudukan aslinya. Ketika digali, material akan lepas dan terberai sedemikian rupa dan
tidak akan kembali kebentuk semula. Pemberaian terjadi karena terbentuk rongga-
rongga udara atau voids diantara paltikel-partikel material lepas tersebut. Misalnya,
satu kubit material pada kondisi asli (insitu) setelah digali volumenya mengembang
atau bertambah 30%, artinya volumenya bertambah sebesar 1,3 kali volume asli
(insitu), namun beratnya tetap sama sebelum dan sesudah digali. Rumus-rumus yang
Volume lepas
% Berai = - 1 x 100%
Volume Asli
7
Volume Asli/ insitu
Faktor Berai (Swell Factor) = Volume lepas/loose x 100%
Volume lepas/loose
Volume Asli (insitu) =
Contoh : ( 1 % berai )
1.) Apabilah material memberia 20%, berapa LCM yang akan dipindahkan untuk 1000
Volume lepas (loose) = Volume asli x (1 + % berai)
BCM ?
2.) Berapa BCM yang harus diperhitungkan pada rencana peledakan bila target
Effisiensi Operator :
Sebagian besar harga effisiensi kerja diarahkan terhadap operator, yaitu orang yang
8
1. Memperbaiki bagian-bagian yang aus
6. Perbaikan jalan
sebagai acuan untuk membatasi porsi pekerjaan operasional dan mekanik. Mungkin setiap
perusahaan memberikan definisi yang berbeda tentang pengertian waktu tertunda, terhenti
dan sebagainya; namum tabel tersebut dapatlah kiranya disesuai dengan kondisi lapangan
masing-masing
9
Tabel.
TERJADWAL (SCHEDULED): S
TERSEDIA (AVAILABLE): A PERAWATAN (MAINTENANCE) : M
JALAN (OPERATION): O PERAWATAN
PERBAIKAN
KERJA TERTUNDA TERHENTI TERJADWAL :
MENDADAK :
(WORKING): (DELAYED) : D (IDLE) : I SM
UM
W
Kerja lancar Mengisi BBM Diminta standby Waktu perbaikan Waktu perbaikan
Ganti bit Tak ada operator Tunggu suku Tunggu suku
Peledakan Makan & istirahat cadang cadang
Mengatur alat Rapat Lain-lain Lain-lain
berat Hujan lebat,
Tunggu alat muat kabut
Tunggu truck Lain-lain
Pengawasan rutin
Semprot lub. Bor
Pelumasan
Manuver alat
Pengecekan alal
Sebelum jalan
Memberisikan
Screen
Batu macet di
crusher, corong
Rol conveyor
lepas
Lain-lain
Dari tabel diatas dapat diukur tingkat effisiensi kerja operator lebih teliti karena
Dengan demikian dapat dibuat tiga ukuran effisiensi menggunakan data waktu dalam tabel.
Diatas yaitu :
1.) Efektifitas (effectiveness)artinya jam kerja efektif selama waktu yang disediakan untuk
2.) Ketersediaan Fisik (physical atau mechanical availability) adalah ukuran sehat
U = ( O / A ) x 100%
4.) Effesiensi kerja rata-rata merupakan penjumlahan dari 1, 2, dan 3 yaitu :
E PA U
Eff.rata-rata =
3
11