NAM : WIDDYA
NIM : 142012015046
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meningkatnya usia harapan hidup merupakan salah satu indikator
keberhasilan pembangunan suatu negara terutama dibidang kesehatan. Namun
dengan adanya peningkatan usia harapan hidup akan diikuti dengan
meningkatnya jumlah penduduk lansia (Kemenkokesra, 2012). Usia harapan
hidup dan jumlah penduduk lansia yang mengalami peningkatan
mencerminkan bahwa suatu negara mengalami perbaikan kesehatan, tetapi
kondisi ini menjadi tantangan diwaktu yang akan datang karena akan
menimbulkan bernagai masalah kesehatan (Jespersen, 2012).
Perubahan yang terjadi pada lansia merupakan proses penuaan yang diikuti
dengan berbagai masalah kesehatan secara degeneratif yang akan
menimbulkan dampak terhadap tubuh lansia, perubahan-perubahan yang akan
terjadi yaitu perubahan fisik, kognitif, perasaan, sosial, dan seksual. Sehingga
akan menyebabkan berbagai macam gangguan, salah satunya adalah
gangguan tidur (Azizah, 2011). Faktor lain yang dapat menyebabkan lansia
mengalami gangguan tidur yaitu psikologis, lingkungan, penyakit, gaya hidup,
dan obat-obatan, serta terdapat juga factor resiko lain yang menyebabkan
lansia mengalami gangguan tidur yaitu pensiunan, kematian pasangan atau
teman dekat dan gaya hidup (Kozier, 2010).
Masalah gangguan tidur yang terjadi pada lansia akan menyebabkan
perubahan kualitas tidur. Lansia yang mengalami gangguan tidur biasanya
akan mudah stress dan depresi, karena ketika orang lain sudah tidur mereka
tidak mengantuk dan mata sulit untuk dipejamkan sepanjang malam, sehingga
akan membuat lansia mengalami waktu tidur yang kurang. Dampak yang akan
terjadi pada lansia yaitu mereka akan mengalami gangguan pada saaat
melakukan aktivitas esok harinya seperti sulit berkonsentrasi, kurang
bersemangat dan terjadinya gangguan emosi yang sulit dikendalikan sehingga
semakin lama akan menimbulkan penurunan kualitas hidup lansia (Wulandari,
2011). Oleh sebab itu lansia membutuhkan kualitas tidur yang efektif untuk
meningkatkan kesehatan dan sebagai pemulihan tubuh dari sakit. Hal ini
sesuai dengan yang dijelaskan dalam Undang-Undang No 36 pasal 138 tahun
2009 tentang kesehatan bahwa pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia
ditujukan untuk menjaga lansia tetap hidup sehat dan produktif secara sosial
maupun ekonomis sesuai dengan martabat kemanusiaan.
Angka kejadian gangguan tidur pada lansia menurut hasil data dari National
Sleep Foundation (NSF) di Amerika yang berusia diatas 65 tahun yaitu sekitar
67% dari 1.508 jumlah penduduk lansia dan sekitar 7,3% lansia yang
mengeluhkan gangguan untuk memulai dan mempertahankan tidur (NSF,
2017). Berdasarkan hasil dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa di
Thailand angka kejadian gangguan tidur pada lansia hampir 50% lansia yang
berusia diatas 60 tahun (Putu & Gusti, 2013). Berdasarkan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) lanjut usia yang mengalami
gangguan tidur yaitu sekitar 750 jiwa pertahun. Setiap tahun lanjut usia yang
mengalami gangguan tidur yaitu sekitar 35% sampai 45% dan sekitar 25 %
lanjut usia mengalami gangguan tidur yang serius. Pada tahun 2009 lansia
yang mengalami gangguan tidur cukup tinggi yaitu mencapai 50% (Depkes
RI, 2013).
Semakin banyak jumlah lansia yang mengalami gangguan tidur memerlukan
penanganan yang tepat dan efektif. Penanganan yang dapat diterapkan untuk
mengatasi masalah gangguan tidur pada lansia agar lansia dapat meningkatkan
kualitas tidurnya dapat dilakukan dengan cara farmakologi dan non
farmakologi. Farmakologi yaitu cara yang menggunakan bahan obat-obatan,
namun cara farmakologi ini kurang efektif jika diterapkan untuk lansia karena
dapat menyebabkan efek ketergantungan. Sedangkan salah satu terapi non
farmakologi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah gangguan tidur
pada lansia salah satunya yaitu terapi relaksasi rendam kaki air hangat
menggunakan garam dan tidak menggunakan garam dapat dilakukan untuk
meningkatan kualitas tidur lansia dan tidak memiliki efek samping
(Wijayanti,2009)
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh rendam kaki air
hangat menggunakan campuran garam terhadap kualitas tidur lansia di
Wilayah Puskesmas Sukaraja Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin
dan pendidikan.
b. Mengetahui rata-rata kualitas tidur sebelum dilakukan terapi rendam
kaki air hangat menggunakan campuran garam
c. Mengetahui rata-rata kualitas tidur sesudah dilakukan terapi rendam
kaki air hangat menggunakan campuran garam
d. Menganalisis pengaruh rendam kaki air hangat menggunakan
campuran garam terhadap peningkatan kualitas tidur lansia
Andrian, E.P & Arina, M (2016). Pengaruh Masase Kaki Dan Rendam Air Hangat
Terhadap Penurunan Insomnia Pada Lansia. Jurnal Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta,, Volume 8
Chepi, L, Herliana, W, Rivelino, S.H (2018). Pengaruh Terapi Rendam Air Hangat
Pada Kaki Terhadap Insomnia Pada Lansia Di Kelurahan Angges Kecamatan Tahuna
Barat. E-Journal Keperawatan (E-KP),, Volume 6 Nomor 2:8
Endang, S (2017) Pengaruh Rendam Kaki Dengan Air Hangat Terhadap Kualitas
Tidur Lansia Di Desa Pakusemban Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon. Jurnal
Ilmiah Indonesia,, Volume 2
Putu, A.D & Gusti, A.I.A (2013). Angka Kejadian Serta Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Gangguan Tidur (Insomnia) Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna
Werdha Wana Seraya Denpasar Bali Tahun 2013. Jurnal Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
WHO (2014). The Word Health Organization Quality Of Life (WHOQOL). From:
http://www.who.int//entity/substance_abuseresearch_tools_end.indonesian_whoqol.p
df.
Jespersen, K, V. (2012). The effect of relaxation music listening on sleep quality in
traumatized refugees.Jurnal of music therapy.http://jmt.oxfordjournal.org.diakses
pada 10 November 2015.
Sayekti, Nilam dan Hendrati L. (2015). Analisis Risiko Depresi, Tingkat Sleep
Hygiene Dan Penyakit Kronis Dengan Kejadian Insomnia Pada Lansia. Jurnal FKM
Volume 3 No 2. Universitas Airlangga. Diakses 13 Januari 2016.
http://adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdls1-2015.
Fatimah, 2010, Merawat Manusia Lanjut Usia Suatu Pendekatan Proses Keperawatan
Gerontik. Jakarta : Tim.
Gilang Gumilar Permady. 2015. Pengaruh Merendam Kaki Dengan Air Hangat
Terhadap Kualitas Tidur Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Astanalanggar
Kecamatan Losari Cirebon Jawa Barat. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Dan
Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta;
Khotimah (2012). Pengaruh Rendaman Air Hangat pada Kaki dalam Meningkatkan
Kuantitas Tidur Lansia. Jombang : UPTDU Journal Nursing Studies