syamp3ai@its.ac.id
www.its.ac.id
HP:081-2354-2233
GBPP
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
SAP Re-Konstruksi
MK
End
Desain Instruksional
Sistem Pembelajaran & MONEV
PERENCANAAN (PLAN) PELAKSANAAN (DO) EVALUASI (CHEK)
Peta
Kompetensi Ketrampilan
mengajar
Taksonomi
Tujuan
Instruksional
Teori
mengajar IPD Etika
Pembelajaran
IPD
Bahan Teknik IPK
(Kompetensi) Ajar Penilaian
KURIKULUM
REKONSTRUKSI
MATA KULIAH
Dosen
Rancangan IP Sumber
SAR Instructional
Belajar
Sarana
Proses &
Pembelajaran PROSES Research
Evaluasi
Mhs
RP, RT, RE
(GBPP & SAP)
Kontrak
Perkuliahan
SKEM
PEMBELAJARAN SCL Media SAR
Metode
Instruksional & Altenative
Motivasi assesment
Praktikum
A C Program Studi
Matakuliah
INDIKATOR EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN
PELAKSA-
PERENCA- DAYA SERAP MINAT
NAAN &
NAAN Thd. MATERI MAHASISWA
DISIPLIN
A B
Tabel Logika
No IPD IPKlas Action
1 Baik Baik Pengayaan
2 Baik Jelek Perbaikan
3 Jelek Baik Perbaikan
4 Jelek Jelek Perbaikan
Skor 0-4 0-4 0-4
Rencana Umum :
Langkah 1
Langkah 2
Implementasi Perbaikan
langkah 1 rencana
Evaluasi
Revisi Model Lewin
Identifikasi masalah
Reconnaissance
Perencanaan :
Tindakan 1
Tindakan 2
Implementasi Tindakan 1
Observasi efek
Model Kemmis & Taggart
Revised
Plan Plan
Observe Observe
Identifikasi masalah
Formulasi tindakan
1. Permasalahan
a) Metode ceramah membuat mhs pasif, perlu ada
metode lain yang dapat meningkatkan partisipasi
mhs dalam belajar
b) Frekuensi Evaluasi yang kurang menyulitkan
mahasiswa untuk memahami pola evaluasi,
sehingga muncul kegagalan.
c) Mahasiswa seringkali sulit berkomunikasi secara
terbuka kesulitan belajar pada dosen. Dosen
tidak memahami kesulitan mahasiswa,
mengganggap mhs bisa memecahkan masalah
Peningkatan hasl belajar mahasiswa
dengan komunikasi intensif
2. Hipotesis
a) SGD dapat meningkatkan mhs dalam berperan aktif
pada PBM.
b) Frekuensi tes ditingkatkan untuk memberi
kesempatan kpd mhs yang sebenarnya mampu
tetapi kurang belajar karena tidak tahu.
c) Komunikasi intensif dapat meningkatkan hasil
belajar karena membuka peluang mencari
penyebab kegagalan hasil belajar, sehingga dapat
dilakukan tindakan perbaikan sesuai dengan
sumber penyebabnya.
Peningkatan hasl belajar mahasiswa
dengan komunikasi intensif
3. Formulasi Tindakan
Tindakan I , melakukan tes lebih awal dari
aturan akademik agar jika ada kegagalan
dapat diperbaiki segera
Tindakan 2, berkomunikasi efektif setelah tes
dengan meminta mhs untuk menuliskan apa
penyebab nilai buruk pada secarik kertas tanpa
nama agar mhs dapat mengungkapkan dengan
bebas tanpa takut diketahui identitasnya, bila
mayoritas nilai jelek (>20%),Jika % nilai < 20%
maka bertanya secara lisan.
4. Implementasi Tindakan 1
Tes 1 pada minggu ke-5,
Berkas jawaban dikembaikan dan
dibahas pada minggu ke-6
Rata-rata hasil tes 1 (mg 4) 45,5
70% mendapat nilai D dan E
Apa penyebabnya?
4.Implementasi tindakan 2
Meminta kepada mhs untuk menuliskan
penyebab nilai buruk dari 5 aspek :
1. Manusia : kemampuan dosen dan metode
mgangajar
2. Mahasiswa : kemampuan mhs Metode
belajar
3. Material : materi kuliah
4. Fasilitas
5. Lingkungan : eksternal dan internal kampus
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
kurang
38%
teliti
belum
26%
paham
kurang
6%
cepat
waktu tes
kurang
6%
5. Hasil pengamatan
banyak
lumayan
banyak
6%
rumusnya
materi
kurang
3%
dijelaskan
ASPEK MATERI
belum
bisa
3%
nurunin
gugup
3%
dengan komunikasi intensif
IQ kurang
3%
Peningkatan hasl belajar mahasiswa
sulit
3%
lumayan
3%
banyak
3.
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
terlalu cepat
25%
komunikasi
25%
baik
kompeten
19%
hasil pengamatan
cara
menjelaskan
19%
baik
cara
mengajar
13%
kurang jelas
sudah ok
6%
Aspek Dosen
tidak
menjelaskan
6%
materi
menyenangkan
6%
dengan komunikasi intensif
langsung
6%
dibahas
Peningkatan hasl belajar mahasiswa
tulisan kurang
6%
jelas
diskusi tdk
6%
efektif
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
kurang belajar
40%
belajar sks
23%
tidak masuk
5%
kuliah
5%
kurang pd
jarang
mencatat 5%
Jarang belajar
5%
bersama
5%
capek
banyak
aspek mahasiswa
5%
kegiatan
3%
pasif
kurang
3%
berkomunikasi
dengan komunikasi intensif
kemampuan
3%
kurang
Peningkatan hasl belajar mahasiswa
Peningkatan hasl belajar mahasiswa
dengan komunikasi intensif
aspek fasilitas
60%
50% 50%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
buku baru dapt tidak punya buku
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
kelas terlalu
36%
rame
terlalu
sempit jika
9%
diskusi
kelompok
teman tidfak
mendukung 9%
nonton tv
9%
nyaman
9%
aspek Lingkungan
rumah
dengan komunikasi intensif
kontrakan
9%
rame
Peningkatan hasl belajar mahasiswa
nonton tv
9%
jumlah
mhsterlalu
9%
banyak
Kesimpulan
Dari aspek mahasiswa
• Mahasiswa belum paham dengan materi
• Cara belajar mahasiswa sks (sitem kebut semalam)
• Kurang teliti
Dari aspek Dosen
• Terlalu cepat mengajar
Dari aspek metode pembelajaran :
• SGD tidak efektif karena menimbulkan suasana kelas
kurang rame
• Diskusi membutuhkan waktu lebih lama
Aspek Fasilitas dan lingkungan
• Ada yang belum punya buku dan baru dapat buku.
• Jumlah mhs terlalu banyak shg suasana kelas rame
Implementasi tindakan ke-2
• Tes Perbaikan mg-ke 7
• Berkas dibagi dan dibahas minggu ke-8
Peningkatan hasl belajar mahasiswa
dengan komunikasi intensif
HasilTes
Hasil tes perbaikan
Perbaikan
Tindakan perbaikan
1. Membagikan Tes
Tes11 Tes
Tes2 2
hasil tes dan
membahasnya
2. Melakukan Tes Rata-rata
Rata-rata 45,5 71,1
45,5 71,1
perbaikan
3. Melakukan %%
nilai D & ED & E 70%
nilai 70% 19%
19%
dialog setelah
tes perbaikan Jumlah
jumlah nilai
nilai D&E 49
49 12
12
D&E
Implementasi tindakan ke-1
Alasan Nilai < 56 dari Tes Perbaikan
9 8
8
7
6
5
4
3 2 2
2
1
0
tidak masuk sakit malu
Revisi tindakan
• Dosen menjelaskan materi berikutnya
lebih perlahan
• SGD diganti ceramah
• Berkali-kali mengingatkan mhs untuk tidak
rame
• Bertanya kepada mhs yang kurang
nilainya.
Peningkatan softskill
Pemberian reward untuk peningkatan softskill
dalam pembelajaran
dalam pembelajaran
1. Permasalahan
Lulusan sarjana dituntut
pandai berkomunikasi baik
lisan dan tulisan
Rata-rata hanya 3% mhs
yang berani bertanya di
kelas atau seminar
Peningkatan softskill
Contoh Kasus
Pemberian reward untuk peningkatan softskill
dalam pembelajaran
dalam pembelajaran
2. Hipotesis
Pemberian reward langsung dapat
meningkatkan motivasi mhs untuk
bertanya
Pemberian nilai terhadap mhs yang
bertanya atau berkomentar dapat
meningkatkan % keaktifan mhs di
kelas.
Peningkatan softskill
dalam pembelajaran
3. Formulasi Tindakan
Mahasiswa yang berkomentar tanpa
ditunjuk di beri nilai 2 tanpa
memperhatikan benar atau salah
komentarnya
Mahasiswa bertanya atas inisiatif sendiri
diberi nilai 2 tanpa memperhitungkan
kualitas pertanyaan
Jika ditunjuk, mhs yang berkomentar
atau bertanya diberi nilai 1
Peningkatan softskill
dalam pembelajaran
frekuensi
15
menurun pada 10
9
pertemuan 5
5 4
berikutnya 0
• Apa tindakan P1 P2 P3 P4 P5
selanjutnya? Pertemuan ke-
Peningkatan softskill
dalam pembelajaran
3. Tindakan
Selanjutnya
jumlah mhs aktif
Melaporkan
kepada mhs 40 23
18 16 19
perolehan skor 20 5 9 4
setiap tatap 0
muka
1 2 3 4 5 6 7 8
Pada saatnya nanti kita
akan mengatakan, belajar
adalah merubah
pengetahuan &
pengalaman menjadi
wisdom & love.