KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena pertolongan-Nya,
Tim K3 Puskesmas Terang Bulan dapat menyelesaikan makalah Health Risk Assessment di
Puskesmas. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini sehingga kritik dan saran sangat kami harapkan.
Ucapan terimakasih kasih penyusun sampaikan kepada Kepala Puskesmas Terang
Bulan yang telah banyak membantu dan memperhatikan kesungguhannya dalam pelaksanaan
kegiatan K3 di puskesmas.
Besar harapan kami dokumen ini dapat bermanfaat bagi puskesmas dan kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah membantu
dalam kegiatan ini.
Tim K3 Puskesmas
3
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
HASIL PENILAIAN
B. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja puskesmas Kecamatan Terang Bulan merupakan sebuah bangunan
yang terdiri dari 2 lantai.
Lantai 1 terdiri dari:
- Layanan gawat darurat
- Layanan lansia
- Layanan TB Kusta
- Layanan Apotek
- Pendaftaran, kasir dan layanan BPJS
5
- Toilet
Lantai 2 terdiri dari:
- Layanan KIA, KB dan imunisasi
- Ruang bersalin, nifas.
- Ruang TFC
- Ruang menyusui
- Toilet
C. Proses Kerja
Proses kerja di puskesmas Kecamatan Terang Bulan terbagi menjadi dua yaitu
pelayanan dan pekerjaan kantor. Pelayanan mulai dari bagian pendaftaran, poli umum dan
gigi, poli KIA, poli TB, instalasi gawat darurat, PONED, laboratorium dan apotek yang
membentuk sebuah alur pelayanan di puskesmas dan seluruhnya berada di lantai 1, 2 dan 3.
Kegiatan kantor berada di lantai 4 dan 5.
Proses kerja pada masing-masing alur yaitu:
Bagian pendaftaran, loket dan BPJS
1. Menerima pasien
2. Melakukan pencatatan dan mengatur dokumen softcopy dan hardcopy
Bagian poliklinik, ruang bersalin dan UGD
1. Anamnesis dan melakukan pencatatan rekam medis.
2. Melakukan pemeriksaan fisik.
3. Melakukan tindakan.
Bagian laboratorium
1. Menerima spesimen.
2. Melakukan pemeriksaan dengan alat.
Bagian apotek
1. Menerima resep dan memberikan obat.
2. Mengambilkan obat atau membuat racikan.
3. Melakukan pendataan obat masuk keluar (stock opname).
Untuk ruang rawat inap dikerjakan oleh petugasyang melaksanakan tindakan di Ruang
Bersalin.
Untuk dapur dan laundry dikerjakan oleh petugas tersendiri, yakni sebagai berikut:
1. Mengambil cucian dari RB dan rawat inap.
2. Memisahkan antara cucian infeksi dan non infeksi.
3. Memasukkan ke mesin cuci, pemberian deterjen.
4. Pengeringan dan setrika.
Sedangkan pekerjaan kantor berada di lantai 2 dan terdiri dari manajemen UKM, kepala
Puskesmas, TU dan kepala TU.
Proses kerja:
1. Melaksanakan pekerjaan di depan komputer atau menulis manual.
2. Mengikuti rapat di ruang pertemuan.
7
Lantai 2
1. Ruang bersalin dan nifas
9
Untuk penilaian besarnya risiko, penulis mengacu pada matriks derajat risiko dari ILO tahun
2013.
Tabel 18. Matriks derajat risiko
Potential severity or consequences of injury/illness
sekuriti.
Tindakan Tertusuk 3 B H Edukasi cara M
jarum suntik kerja yang
aman. Hindari
re-capping
spuit.
Dapur Memisahkan Tertusuk 3 B H Edukasi cara M
laundry infeksi dan non- jarum suntik/ kerja yang
infeksi alat tajam/ aman. Hindari
darah/ cairan re-capping
tubuh spuit.
Kegiatan mesin Kesetrum 2 A L Edukasi cara L
cuci kerja yang
aman.
Kebakaran 3 A M Penyediaan M
APAR dan
hydran,
memastikan
ceklist tiap
bulan,
pelatihan
APAR.
Pengeringan dan Kebakaran 3 A M Penyediaan M
setrika APAR dan
hydran,
memastikan
ceklist tiap
bulan,
pelatihan
APAR.
Luka bakar 1 B L Melakukan L
cara kerja
yang aman.
Kegiatan dapur Kebakaran 3 B H Penyediaan M
APAR dan
hydran,
memastikan
ceklist tiap
bulan,
pelatihan
APAR.
Luka bakar 2 B M Edukasi cara L
kerja yang
aman.
Kesehatan Tindakan Tertusuk 3 A M Edukasi cara M
gigi jarum suntik kerja yang
aman. Hindari
re-capping
spuit.
Laboratoriu Mengambil Tertusuk 3 C H Edukasi cara M
m spesimen jarum suntik kerja yang
aman. Hindari
re-capping
spuit.
13
Kesimpulan: Peniliaian risiko keselamatan yang mungkin terjadi kecelakaan kategori tinggi
adalah luka tusuk jarum.
matahari.
- Menggunakan payung atau topi
atau memasang tenda ketika
melakukan kegiatan di lapangan.
- Penggunaan sunblock untuk
melindungi kulit.
Penyakit 3 C H - Edukasi cara kerja yang aman. M Penerimaan, pendaftaran,
infeksi - Menggunakan APD yang sesuai poli TB/ kusta, rekam
seperti sarung tangan, masker, medis, poli lansia, UGD,
kacamata pelindung, apron apotek, RB, laundry,
pelindung. poliklinik, poli gigi, labor
- Hindari re-capping spuit.
LBP 3 B H - Edukasi tentang bahaya LBP, M Penerimaan, pendaftaran,
penyebab dan pencegahannya. Poli TB/ kusta, rekam
- Edukasi cara kerja aman. medis, poli lansia,UGD,
apotek, RB, KIA, IVA,
KB, laundry, dapur,
poliklinik, poli gigi, labor,
UKM, gudang obat,
KPLDH, TU
Spasme 1 C M - Edukasi cara kerja aman. L Penerimaan
tungkai
Hipertensi 2 B M - Mengurangi volume pengeras L Pendaftaran, poli lansia,
suara. apotek, KIA, IVA, KB,
- Memasang peredam suara pada laundry, poli gigi
dinding maupun lantai.
BAB 3
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.1. Kesimpulan
1. Puskesmas Kecamatan Terang Bulan merupakan pusat layanan kesehatan yang
melibatkan banyak tenaga kesehatan di dalamnya.
2. Bahaya potensial yang paling banyak dijumpai adalah bahaya biologi dan ergonomi.
3. Gangguan kesehatan yang paling berisiko terhadap pekerja puskesmas kecamatan Terang
Bulan adalah penyakit infeksi, low back pain, dan kanker kulit.
4. Risiko kecelakaan kerja yang paling tinggi adalah luka tusukan jarum.
1.2. Saran
1. Perlu dilakukan pengendalian terhadap bahaya potensial di Puskesmas Kecamatan
Terang Bulan.
2. Pengendalian yang dapat dilakukan terhadap risiko penyakit infeksi dan risiko tusukan
jarum adalah: edukasi cara kerja yang aman; menggunakan APD yang sesuai seperti
sarung tangan, masker, kacamata pelindung, apron pelindung; hindari re-capping spuit;
pemeriksaan kesehatan pra kerja, berkala dan khusus; vaksinasi bagi individu yang
belum imun.
3. Pengendalian yang dapat dilakukan terhadap risiko LBP adalah: edukasi tentang bahaya
LBP, penyebab dan pencegahannya.
4. Pengendalian yang dapat dilakukan terhadap risiko kanker kulit adalah pemasangan
kanopi sebagai pelindung atau memindahkan meja penerimaan lebih ke arah dalam
ruangan agar terlindung dari sinar matahari; menggunakan payung atau topi atau
memasang tenda ketika melakukan kegiatan di lapangan; dan penggunaan sunblock
untuk melindungi kulit dari paparan UV.