Anda di halaman 1dari 30

1

HEALTH RISK ASSESSMENT (HRA)


PUSKESMAS

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG


UPT PUSKESMAS JELI
TAHUN 2022
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
pertolongan-Nya, penyusun dapat menyelesaikan laporan Health Risk Assessment
di Puskesmas UPT Puskesmas Jeli. Penyusun menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini sehingga kritik dan saran sangat kami
harapkan.
Laporan Health Risk Assessment ini juga merupakan sebuah persyaratan
yang sangat penting bagi pelaksanaan Akreditasi Puskesmas Jeli sebagai sebuah
puskesmas dengan menjalankan sistem puskesmas akreditasi.
Penyusunan Laporan Health Risk Assessment ini tentu masih memerlukan
perbaikan karena memang Makalah Health Risk Assessment Kerja harus selalu
diperbaiki secara terus – menerus seiring dengan perkembangan Puskesmas Jeli
Kabupaten Tulungagung. Harapannya pelaporan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
yang dimiliki Puskesmas Jeli ini benar – benar sebagai bahan perbaikan /
peningkatan mutu pada Puskesmas Jeli Kabupaten Tulungagung.

Jeli, 2022

Penulis
3

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan salah satu institusi kesehatan lini pertama yang
komperhensif, mencakup kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Dalam kegiatannya Puskesmas melibatkan banyak layanan umum, anak, gigi,
gizi, KB, lansia, laboratorium, gawat darurat dan lain-lain. Tiap layanan
Puskesmas ini melibatkan banyak tenaga kesehatan di dalamnya sebagai pekerja
kesehatan untuk melayani pasien yang berasal masyarakat sekitar. Masing-
masing layanan juga terdapat proses kerja yang berbeda antara satu dengan yang
lain sehingga potensi bahaya di masing-masing tempat kerja bisa berbeda-beda.
Petugas kesehatan di Puskesmas dapat menderita penyakit yang
disebabkan oleh paparan di tempat kerja sehingga dapat merugikan pekerja itu
sendiri, memberikan beban terhadap keluarga, tempat kerja maupun pemerintah.
Petugas kesehatan yang sakit akibat pekerjaannya dapat menyebabkan angka
tidak masuk kerja menjadi tinggi, menghabiskan biaya untuk berobat, menderita
depresi karena penyakitnya sehingga menjadi tidak produktif. Untuk mengatasi
masalah ini paling baik dilakukan pencegahan supaya jangan sampai terjadi
penyakit akibat kerja maupun yang terkait pekerjaan. Pencegahan dapat dilakukan
apabila kita mengetahui bahaya potensial yang berisiko terhadap kesehatan untuk
dapat dikendalikan. Health Risk Assessment (HRA) merupakan kegiatan
penentuan risiko bahaya potensial di tempat kerja dan penentuan seberapa besar
risiko yang bisa didapat oleh pekerja. Dengan demikian perlu sekali untuk
dilakukan HRA di UPT Puskesmas Jeli. Pada makalah ini penulis bermaksud
untuk mendeskripsikan proses kerja di puskesmas membuat daftar risiko yang
ada, lalu membuat risk rating berdasarkan perhitungan yang dilakukan.

B. Permasalahan
Pekerja di puskesmas rentan untuk terpapar faktor risiko yang ada di
tempat kerja. Kurangnya fasilitas yang didapat dan rendahnya kesadaran baik dari
pekerja maupun dari manajemen dapat membuat risiko semakin besar. Oleh
karena itu perlu untuk dilakukan penilaian risiko pada UPT Puskesmas Jeli.
4

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat risiko yang ada di UPT Puskesmas Jeli.
2. Tujuan Khusus
1) Mengetahui tingkat risiko di masing-masing tempat kerja
2) Mengetahui prioritas risiko yang paling tinggi yang ada di UPT Puskesmas
Jeli.

D. Manfaat
1. Bagi pekerja
Dapat bekerja secara aman dan menghindari risiko yang dapat mengganggu
kesehatan.
2. Bagi pihak Puskesmas
Mengetahui risiko-risiko yang ada di berbagai tempat kerja dan melakukan
usaha pengendalian risiko untuk mengurangi besarnya risiko tersebut.
5

BAB 2
HASIL IDENTIFIKASI RISIKO

A. Profil UPT Puskesmas Jeli


Gambaran Umum UPT Puskesmas Jeli

Puskesmas Jeli terletak di Wilayah Kecamatan Karangrejo, tepatnya di


Desa Jeli, Kabupaten Tulungagung Jawa Timur. Puskesmas Jeli terdiri dari 6
Desa yaitu Desa Gedangan, Desa Sukodono, Desa Sukorejo, Desa Punjul,
Desa Tulungrejo, Desa Jeli dan sarana Kesehatan berupa 1 Puskesmas, 1
Pustu ( Puskesmas Pembantu ) dan 4 Ponkesdes (Pondok Kesehatan
Desa) . Jumlah pekerja yang ada di Puskesmas Jeli adalah 39 orang
Adapun struktur organisasi di Puskesmas Jeli yaitu:

Gambar 1. Struktur organisasi Puskesmas Jeli

Pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh berbagai dimensi da


n melibatkan berbagai pihak dan disiplin ilmu untuk menjangkaunya. Salah sat
unya oleh perilaku manusia yang memerlukan waktu panjang untuk menguba
hnya. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan perlu diletakkan visi dan misi y
ang jelas dan terukur.
6

1) Visi dan Misi


Visi dari Puskesmas Jeli adalah “Terwujudnya masyarakat mandiri untu
k hidup sehat di wilayah Puskesmas Jeli”. Untuk mewujudkaan Visi ters
ebut maka dituangkan dalam Misi dibawah ini :
a. Meningkatkan Akses dan mutu pelayanan kesehatan diwilayah Puskes
mas Jeli
b. Memberdayakan masyarakat dan lingkungan di wilayah Puskesmas Jeli.

2) Motto, Tata Nilai dan Janji Layanan


a. Motto Puskesmas Jeli
Moto dari Puskesmas Jeli adalah “KAMI TAHU, KAMI MAMPU DAN
KAMI MAU”. Adapun terjemahan dari moto tersebut adalah “Kami
Tahu” adalah sebagai tenaga kesehatan yang mengerjakan pelayanan
kesehatan, maka tenaga kesehatan di Puskesmas Jeli tahu apa yang
menjadi masalah kesehatan di wilayah Puskesmas Jeli. “Kami Mampu”
seluruh tenaga yang ada di Puskesmas Jeli adalah kompeten
dibidangnya masing – masing, sehingga yakin mampu menyelesaikan
setiap permasalahan kesehatan yang ada, dan ketika tidak mampu
diselesaikan di tingkat puskesmas, mampu melakukan akses rujukan
secara tepat. “Kami Mau” artinya, tahu dan mampu saja tidak cukup,
maka seluruh tenaga di wilayah Puskesmas Jeli mau melakukan
kegiatan terkait dengan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya, sesuai
dengan SOP yang telah ditentukan.
b. Tata Nilai Puskesmas Jeli
Puskesmas Jeli “JELITA”
J : Jeli, bekerja sesuai dengan kompetensi SOP, dan sesuai target
E : Edukatif, sebagai tempat sarana pendidikan bagi masyarakat
L : Lincah, tanggap terhadap situasi, emergency serta prioritas
I : Inisiatif, peka terhadap kebutuhan masyarakat wilayah Puskesmas
T : Tanggap, cepat terhadap merespon situasi
A : Aktif, merespon permasalahan, saran, usulan dari masyarakat
melalui UKBM.
7

3) Janji Layanan
1. Memberikan pelayanan yang terbaik sepenuh hati kepada seluruh
masyarakat dengan 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan Santun).
2. Tidak membeda - bedakan masyarakat dengan prinsip persamaan
derajat.
3. Menyelesaikan pelayanan sesuai dengan jadwal waktu yang telah
ditetapkan.
4. Memberikan berbagai kemudahan dalam pengurusan pelayanan
5. Mengingatkan kepada kawan agar jangan melakukan tindakan yang
merugikan masyarakat atau pasien
B. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja Puskesmas Jeli merupakan sebuah bangunan yang terdiri dari
2 lantai.
Lantai 1 terdiri dari:
1. Layanan tindakan
2. Layanan Kesehatan Umum
3. Layanan Kesehatan Gigi
4. Layanan Laboratorium
5. Layanan KIA KB
6. Layanan Kesling & Gizi
7. Layanan Imunisasi
8. Layanan Apotek
9. Pendaftaran Loket
10. Ruang Rekam Medis
11. Gudang Obat
12. Gudang Barang
13. Toilet

Lantai 2 terdiri dari:


1. Ruang kepala puskesmas
2. Ruang kepala TU
3. Ruang Pertemuan
4. Toilet
8

Gambar 2. Denah gedung utama lantai 1

Gambar 3. Denah gedung utama lantai 2

C. Proses kerja
Proses kerja di Puskesmas Jeli terbagi menjadi dua yaitu pelayanan dan
pekerjaan kantor. Pelayanan mulai dari bagian pendaftaran, poli umum, poli gigi,
poli KIA KB, laboratorium, layananan gizi, Kesling, apotek yang membentuk
sebuah alur pelayanan di puskesmas dan seluruhnya berada di lantai 1. Kegiatan
kantor berada di lantai 2.
Alur pelayanan
9

Gambar 4. Alur pelayanan Puskesmas Jeli


Proses kerja pada masing-masing alur yaitu:
Bagian pendaftaran
1. Menerima pasien
2. Melakukan pencatatan dan mengatur dokumen softcopy dan hardcopy

Bagian poli umum, poli KIA KB, poli gigi:


1. Anamnesis dan melakukan pencatatan rekam medis.
2. Melakukan pemeriksaan fisik.
3. Melakukan tindakan.

Bagian laboratorium
1. Menerima spesimen.
2. Melakukan pemeriksaan dengan alat.

Bagian apotek
1. Menerima resep dan memberikan obat.
2. Mengambilkan obat atau membuat racikan.
3. Melakukan pendataan obat masuk keluar (stock opname).

Sedangkan pekerjaan kantor berada di lantai 2 dan terdiri dari ruang kepala
Puskesmas, ruang TU dan ruang pertemuan
Proses kerja:
1. Melaksanakan pekerjaan di depan komputer atau menulis manual.
2. Mengikuti rapat di ruang pertemuan.

D. Identikasi bahaya potensial


Identifikasi Bahaya Potensial dalam alur pelayanan
Dilakukan identifikasi per bagian dan kegiatannya sesuai proses kerja yang ada di
area masing-masing.
10

Lantai 1
1. Bagian Penerimaan pasien

Gambar 5. Penerimaan pasien

Tabel 1. Identifikasi bahaya potensial di bagian pendaftaran

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelakaan
yang kerja
Fisik Kimia Bio Ergonomi Psiko
mungkin

Menerima Panas, - Bakteri, Berdiri lama - Dehidrasi, -


pasien UV jamur, katarak,
virus pterygium,
kanker kulit,
penyakit
infeksi, LBP,
spasme
tungkai
11

2. Bagian pendaftaran, loket

Gambar 6. Bagian pendaftaran, loket

Tabel 2. Identifikasi bahaya potensial di bagian pendaftaran, loket dan BPJS

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelakaan
yang kerja
Fisik Kimia Bio Ergonomi Psiko
mungkin

Melakukan Bising Tinta Bakteri, Posisi - Hipertensi, Tindakan


pencatatan stempel jamur, menunduk, iritabilitas, kekerasan
dan virus membungkuk, iritasi saluran
mengatur duduk lama napas,
dokumen penyakit
softcopy dan infeksi, LBP,
hardcopy CTS
12

3. Poli Umum

Gambar 7. Poli Umum

Tabel 3. Identifikasi bahaya potensial di bagian Poli Umum

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelakaan
yang kerja
Fisik Kimia Bio Ergonomi Psiko
mungkin

Anamnesis Radiasi - Bakteri Duduk lama, - CVS, -


dan layar jamur, gerakan Penyakit
melakukan komputer virus menunduk, infeksi,
pencatatan gerakan spasme
repetitif leher, LBP,
tangan CTS
13

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelakaan
yang kerja
Fisik Kimia Bio Ergonomi Psiko
mungkin

Melakukan - Ethanol, Bakteri, Postur berdiri, - Dermatitis -


pemeriksaan chlorhexi jamur, menunduk, kontak, iritasi
fisik dine virus membungkuk saluran
napas,
penyakit
infeksi,
spasme
leher, LBP

Penulisan Radiasi - Bakteri Duduk lama, - CVS, -


resep dan layar jamur, gerakan Penyakit
edukasi komputer virus menunduk, infeksi,
gerakan spasme
repetitif leher, LBP,
tangan CTS

Tindakan - Ethanol, Bakteri, Posisi - Dermatitis Tertusuk


(bila ada) chlorhexi jamur, menunduk, kontak, iritasi jarum suntik
dine, virus membungkuk saluran
streptomi napas,
sin penyakit
infeksi,
spasme
leher, LBP

4.Rekam medis

Gambar 8. Rekam medis


Tabel 4. Identifikasi bahaya potensial di bagian rekam medis
14

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelakaan
yang kerja
Fisik Kimia Bio Ergonomi Psiko
mungkin

Pencarian - - Bakteri, Berdiri lama, Monoton Penyakit Tertimpa


dan jamur, jongkok, infeksi, LBP, berkas,
penyusunan virus membungkuk, OA, spasme terjepit lemari
berkas arm raised. lengan,stres
kerja

5. Ruang Tindakan

Gambar 9. Ruang Tindakan

Tabel 5. Identifikasi bahaya potensial di bagian ruang Tindakan


15

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelakaan
yang kerja
Fisik Kimia Bio Ergonomi Psiko
mungkin

Anamnesis Radiasi - Bakteri Duduk lama, - CVS, Penyakit Tindakan


dan layar jamur, gerakan infeksi, spasme kekerasan
melakukan komputer virus menunduk, leher, LBP,
pencatatan gerakan CTS, gangguan
repetitif tidur, penyakit
tangan, kerja kardiovaskuler
gilir

Melakukan - Ethanol, Bakteri, Postur berdiri, - Dermatitis Tindakan


pemeriksaan chlorhexi jamur, menunduk, kontak, iritasi kekerasan
fisik dine virus membungkuk, saluran napas,
kerja gilir penyakit
infeksi, spasme
leher, LBP,
gangguan tidur,
penyakit
kardiovaskuler

Penulisan Radiasi - Bakteri Duduk lama, - CVS, Penyakit Tindakan


resep dan layar jamur, gerakan infeksi, spasme kekerasan
edukasi komputer virus menunduk, leher, LBP,
gerakan CTS, gangguan
repetitif tidur, penyakit
tangan, kerja kardiovaskuler
gilir

Tindakan - Betadin, Bakteri, Posisi Tanggun Dermatitis Tindakan


alkohol, jamur, menunduk, gjawab kontak, iritasi kekerasan,
H2O2, virus membungkuk, tinggi, saluran napas, tertusuk jarum
Gentami kerja gilir kecemas iritasi mata, suntik
sin, an penyakit
chlorhexi infeksi, spasme
dine, leher, LBP,
salbutam gangguan tidur,
ol, penyakit
MgSO4, kardiovaskuler,
difenhidr stress kerja.
amin,
asam
traneksa
mat,
atropine,
epinefri

6. Apotek
16

Gambar 10. Apotek


Tabel 6. Identifikasi bahaya potensial di bagian apotek

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelaka
yang an kerja
Fisik Kimia Bio Ergonomi Psiko
mungkin

Menerima Bising, - Bakteri, Duduk lama - Iritabilitas, -


resep dan radiasi jamur, hipertensi,C
memberikan layar virus VS, penyakit
obat komputer infeksi, LBP.

Mengambilk Bising Ambroxol, Bakteri, Berdiri lama, - Iritabilitas, Tertimpa


an obat atau CTM, GG, jamur, membungkuk, hipertensi, barang,
membuat Eritromisin, virus gerakan iritasi saluran tersandung
racikan chlorhexidi repetitif napas, iritasi barang,
ne tangan mata, plafon
dermatitis ambruk
kontak,
penyakit
infeksi, LBP,
CTS

Melakukan Bising, - Bakteri Duduk lama, Iritabilitas, Tertimpa


pendataan radiasi virus, gerakan hipertensi, barang,
obat masuk layar jamur repetitif CVS, tersandung
keluar (stock komputer tangan. penyakit barang,
opname) infeksi, LBP. plafon
ambruk

7. Ruang KIA KB
17

Gambar 11. Ruang KIA KB

Tabel 7. Identifikasi bahaya potensial di bagian ruang KIA KB

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelaka
yang an kerja
Fisik Kimia Bio Ergonomi Psiko
mungkin

Anamnesisdan Bising, - - Duduk lama - Iritabilitas, -


melakukan radiasi hipertensi,
pencatatan layar CVS, LBP
komputer

Melakukan Bising Ethanol, - Berdiri lama, - Dermatitis Tertusuk


pemeriksaan chlorhexidine membungkuk kontak, iritasi jarum
fisik dan , iodine, saluran suntik
tindakan asam asetat, napas, iritasi
chlorine mata, LBP.

8. Layanan kesehatan gigi


18

Gambar 12. Layanan kesehatan gigi

Tabel 8. Identifikasi bahaya potensial di layanan kesehatan gigi

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelaka
yang an kerja
Fisik Kimia Bio Ergonomi Psiko
mungkin

Anamnesisdan Radiasi - Bakteri, Duduk lama, - CVS, -


melakukan layar jamur, gerakan penyakit
pencatatan komputer virus repetitif infeksi, LBP,
tangan. CTS

Melakukan - Ethanol, Bakteri, Berdiri lama, - Dermatitis -


pemeriksaan chlorhexid jamur, membungkuk kontak,
fisik ine, virus iritasi
chlorine saluran
napas,
penyakit
infeksi, LBP
19

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelaka
yang an kerja
Fisik Kimia Bio Ergonomi Psiko
mungkin

Tindakan Getaran, Ethanol, Bakteri, Postur berdiri - HAVS, Tertusuk


bising, UV chlorhexid jamur, lama, duduk iritabilitas, jarum
ine, virus lama, hipertensi, suntik
chlorine, membungkuk, dermatitis
zinc oxide, gerakan kontak,
zinc repetitif iritasi
sulphate, tangan. saluran
eugenol, napas, iritasi
benzocain mata,
e, devitec, penyakit
fletcher, infeksi, LBP,
composite CTS.
resin,
adhesive
resin,
cresolform
alin,
chlorophe
nol

9. Laboratorium

Gambar 13. Layanan laboratorium


20

Tabel 9. Identifikasi bahaya potensial di laboratorium

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelakaan
yang kerja
Fisik Kimia Bio Ergonomi Psiko
mungkin

Mengambil / - - Bakteri, - - Penyakit Tertusuk


menerima jamur, infeksi. jarum suntik,
spesimen virus terkena
darah / cairan
tubuh.

Melakukan - Reagen, Bakteri, Postur duduk - Iritasi Terkena


pemeriksaan pewarnaan, jamur, lama, saluran darah / cairan
antigen, virus membungkuk, napas, iritasi tubuh.
chlorine, gerakan mata,
cleaner repetitif penyakit
tangan. infeksi, LBP,
CTS

10. Gudang obat

Gambar 14. Layanan gudang obat


21

Tabel 10. Identifikasi bahaya potensial di gudang obat

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelakaan
yang kerja
Fisik Kimia Bio Ergonomi Psiko
mungkin

Menyusun - Debu - Berdiri lama, - Iritasi Tertimpa


barang membungkuk, saluran barang,
angkat angkut napas, LBP, tersandung
manual, spasme barang, jatuh.
gerakan leher, CTS,
repetitif tendinitis
lengan dan
tangan

Input data Radiasi - - Menunduk, - CVS, -


layar duduk lama spasme
komputer leher, LBP

11. Ruang tata usaha / aktivitas kantor

Gambar 15. Layanan aktivitas kantor


22

Tabel 11. Identifikasi bahaya potensial di aktivitas kantor

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelaka
yang an kerja
Fisik Kimia Bio Ergonomi Psiko
mungkin

Melaksanakan Radiasi - - Duduk lama, Hubungan CVS, LBP, -


pekerjaan di layar menunduk, dengan spasme
depan komputer bahu rekan kerja leher, stress
komputer atau terangkat dan atasan kerja
menulis manual

Mengikuti rapat - - - Menunduk, Hubungan Spasme -


di ruang duduk lama dengan leher, LBP,
pertemuan rekan kerja stress kerja
dan atasan

Untuk penilaian besarnya risiko, penulis mengacu pada matriks derajat risiko dari ILO
tahun 2013.
Tabel 12. Matriks derajat risiko
Potential severity or consequences of injury/illness
Probability 1. Slightly 2. Moderately 3.Very
(likelihood) harmful harmful harmful
of A. Low Low risk Low risk Medium risk
injury/illness probability
happening B. Probable Low risk Medium risk High risk
C. Highly Medium risk High risk High risk
probable

Penjelasan dari masing-masing tingkatan likelihood, consequences dan risks adalah


sebagai berikut:

Likelihood
A. Low probability: where the risk of someone being harmed would be unlikely or
infrequent; harm is not likely to occur in the present circumstances.
B. Probable: where there is a strong possibility or likelihood of someone being
injured or made ill when working in the present circumstances.
23

C. Highly probable: work situations in which it is almost certain that someone will
suffer either injury or illness in the present circumstances.

Consequences
1. Slightly harmful: this may refer to injury or illness, which may need only minor
first aid treatment, or there could be some short process interruption. It does not
keep anyone off work for more than a couple of days, if at all.
2. Moderately harmful: in this scenario there is the potential for more serious
injuries or ill health that may cause temporary incapacity from which the person
can recover. The injury or illness keeps the victim off work and poorly for a
substantial period of time. The employer can make a claim for lost time injury or
illness, or process interruption may be for a couple of days.
3. Very harmful: potentially serious injury or illness or death and possible long-
term or permanent injury or illness, including death, amputations, and noise-
induced hearing loss. “Life-changing injuries” is a common term in this context.

Risks
1. Low risk: there may be a slight risk of minor injury or ill health occurring. The
probability of anything happening that may cause harm is low and the
consequences of it happening could vary from slight to moderate.
2. Medium risk: this can be assumed when the consequences or the severity of
injury or ill health are serious, even if the likelihood of a causal event is low. It
can also be assumed when the probability is raised, even when less serious
harm can be expected to result, or where more people are likely to be harmed.
In other words, the consequences could be slight, moderate or very harmful.
3. High risk: this scenario is valid when it is probable or highly probable that there
would be moderate or serious injury or illness or death.

E. Safety Risk Assessment


Safety risk assessment alur pelayanan
Safety risk assessment untuk bagian penerimaan adalah sebagai berikut:
24

Tabel 13.Safety Risk Assessmentbagian penerimaan


Usaha
Proses Potensi Effect Probabi Risk Sisa
Bagian meminimalisir
kerja bahaya (E) lity (P) (R) risiko
risiko

Pendaftaran, Melakukan Tindakan 2 B M Melakukan L


loket pencatatan kekerasan pelayanan
dan yang ramah,
mengatur melengkapi
dokumen keamanan
soft copy dengan tenaga
dan sekuriti.
hardcopy
Poli Umum Tindakan Tertusuk 3 B H Edukasi cara M
jarum kerja yang
suntik aman. Hindari
re-capping
spuit.
Rekam medis Pencarian Tertimpa 2 A L Menetapkan L
dan berkas tinggi
penyusunan maksimum
berkas tumpukan
barang,
edukasi cara
kerja yang
aman.
Terjepit 3 A M Edukasi cara M
lemari kerja yang
aman

Ruang Anamnesis, Tindakan 2 B M Melakukan L


Tindakan pemeriksaa kekerasan pelayanan
n fisik, yang ramah,
tindakan, melengkapi
penulisan keamanan
resep dan dengan tenaga
edukasi sekuriti.
Tindakan Tertusuk 3 B H Edukasi cara M
jarum kerja yang
suntik aman. Hindari
re-capping
spuit.
Apotek Mengambilk Tertimpa 3 A M Menetapkan M
an obat, barang tinggi
membuat maksimum
racikan dan tumpukan
stock barang,
opname edukasi cara
kerja yang
aman.
25

Tersandun 1 A L Melakukan L
g barang tata kelola
ruang dan cara
kerja yang
aman.
Plafon 2 B M Reparasi L
ambruk struktur plafon
Ruang KIA, Melakukan Tertusuk 3 B H Edukasi cara M
IVA, KB, dan pemeriksan jarum kerja yang
MTBS fisik dan suntik aman. Hindari
tindakan re-capping
spuit.
Kesehatan Tindakan Tertusuk 3 A M Edukasi cara M
gigi jarum kerja yang
suntik aman. Hindari
re-capping
spuit.
Laboratorium Mengambil Tertusuk 3 C H Edukasi cara M
spesimen jarum kerja yang
suntik aman. Hindari
re-capping
spuit.
Melakukan Terkena 2 A L Edukasi cara L
pemeriksaa darah/ kerja yang
n cairan aman.
tubuh
Gudang obat Menyusun Tertimpa 2 A L Menetapkan L
barang barang tinggi
maksimum
tumpukan
barang,
edukasi cara
kerja yang
aman.
Tersandun 2 B M Melakukan L
g barang tata kelola
ruang dan cara
kerja yang
aman.
Jatuh 1 A L Melakukan L
tata kelola
ruang dan cara
kerja yang
aman.
Ruang TU Melaksanak Radiasi 3 A M Edukasi cara M
an layar kerja yang
pekerjaan di komputer aman.
depan
computer/
26

menulis
manual

Kesimpulan: Peniliaian risiko keselamatan yang mungkin terjadi kecelakaan kategori tinggi
adalah luka tusuk jarum.
F. Health Risk Assessment (HRA)
HRA pada bagian pelayanan

Tabel 14. Health Risk Assessment pada pendaftaran


Potensi Penilaian
Sisa Bagian /
gangguan risiko Usaha meminimalisir risiko
risiko proses kerja
kesehatan E P R
Penyakit 3 C H 1. Edukasi cara kerja yang M Penerimaan,
infeksi aman. pendaftaran,
2. Menggunakan APD yang poli umum,
sesuai seperti sarung rekam medis,
tangan, masker, kacamata tindakan,
pelindung, apron pelindung. apotek, poli
3. Hindari re-capping spuit. gigi,
laboratorium
LBP 3 B H 1 Edukasi tentang bahaya M Penerimaan,
LBP, penyebab dan pendaftaran,
pencegahannya. poli umum,
2 Edukasi cara kerja aman. rekam medis,
tindakan,
apotek, KIA
KB, poli gigi,
laboratorium,
gudang obat,
TU
Spasme 1 C M Edukasi cara kerja aman. L Penerimaan
tungkai
Hipertensi 2 B M 1 Mengurangi volume L Pendaftaran,
pengeras suara. apotek, KIA
KB, poli gigi
27

2 Memasang peredam suara


pada dinding maupun lantai.
Iritabilitas 2 B M 1 Mengurangi volume L Pendaftaran,
pengeras suara. apotek, KIA
2 Memasang peredam suara KB, poli gigi
pada dinding maupun lantai.
Iritasi 1 B L 1 Edukasi mengenai cara L Pendaftaran,
saluran handling dan menggunakan poli umum, poli
napas bahan berbahaya. lansia,
2 Penggunaan APD masker tindakan,
pelindung. apotek, KIA,
KB, poli gigi,
laboratorium,
gudang obat
CTS 2 B M 1 Edukasi tentang bahaya L Pendaftaran,
CTS, penyebab dan poli umum,
pencegahannya. tindakan,
2 Edukasi cara kerja aman. apotek, poli
gigi,
laboratorium,
gudang obat
CVS 1 C M 1 Penerangan ruangan yang L Poli umum,
baik. tindakan
2 Edukasi penggunaan apotek, KIA,
komputer dan sikap tubuh KB, poli gigi,
yang benar. UKM
Spasme 1 C M Edukasi cara kerja yang aman. L Poli umum,
leher tindakan,
UKM, gudang
obat, TU
Dermatitis 2 B M 1 Edukasi mengenai cara L Poli umum,
kontak handling dan menggunakan tindakan,
bahan berbahaya. apotek, KIA,
2 Penggunaan APD sarung KB, poli gigi,
28

tangan.

Stress 2 B M Identifikasi dan manajemen L Rekam


kerja stress. medis,Pendaft
aran, TU
OA 2 B L Edukasi cara kerja yang aman. L Rekam medis

Iritasi mata 1 B L 1. Edukasi mengenai cara L Pendaftaran,


handling dan menggunakan TU
bahan berbahaya.
2. Penggunaan APD kacamata
pelindung.
HAVS 2 A L 1. Edukasi mengenai getaran L Poli gigi
dan bahayanya pada tangan.
2. Pengaturan jam kerja (agar
terdapat periode
mengistirahatkan tangan)
3. Menggunakan sarung tangan
untuk meredam getaran.
Tendinitis 2 B M Cara kerja aman. L Gudang obat

Kesimpulan: Penilaian risiko kesehatan tinggi sebagai berikut:


Penyakit infeksi, Iritasi saluran napas, Stres kerja
29

BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Puskesmas Jeli merupakan pusat layanan kesehatan yang melibatkan banyak
tenaga kesehatan di dalamnya.
2. Bahaya potensial yang paling banyak dijumpai adalah bahaya biologi dan
ergonomi.
3. Gangguan kesehatan yang paling berisiko terhadap pekerja Puskesmas Jeli
adalah penyakit infeksi, Iritasi saluran napas, Stres kerja
4. Risiko kecelakaan kerja yang paling tinggi adalah luka tusukan jarum.

B. Saran
1. Perlu dilakukan pengendalian terhadap bahaya potensial di Puskesmas Jeli.
2. Pengendalian yang dapat dilakukan terhadap risiko penyakit infeksi dan
risiko tusukan jarum adalah: edukasi cara kerja yang aman; menggunakan
APD yang sesuai seperti sarung tangan, masker, kacamata pelindung, apron
pelindung; hindari re-capping spuit; pemeriksaan kesehatan pra kerja,
berkala dan khusus; vaksinasi bagi individu yang belum imun.
3. Pengendalian yang dapat dilakukan terhadap risiko LBP adalah: edukasi
tentang bahaya LBP, penyebab dan pencegahannya.
4. Pengendalian yang dapat dilakukan terhadap risiko kanker kulit adalah
pemasangan kanopi sebagai pelindung atau memindahkan meja penerimaan
lebih ke arah dalam ruangan agar terlindung dari sinar matahari;
menggunakan payung atau topi atau memasang tenda ketika melakukan
kegiatan di lapangan; dan penggunaan sunblock untuk melindungi kulit dari
paparan UV.
30

DAFTAR PUSTAKA

1. Indonesia: Tren Sosial dan Ketenagakerjaan Agustus 2014. Asian Decent Work
Decade 2006-2015.[internet] [diakses pada 31 Januari 2018]. Tersedia dari:
http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/
documents/publication/wcms_329870.pdf
2. Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Cilincing. 2017.
3. ILO. Training package on workplace risk assessment and management for small
and medium-sized enterprises. Geneva: ILO; 2013.

Anda mungkin juga menyukai