KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
pertolongan-Nya, penyusun dapat menyelesaikan laporan Health Risk Assessment
di Puskesmas UPT Puskesmas Jeli. Penyusun menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini sehingga kritik dan saran sangat kami
harapkan.
Laporan Health Risk Assessment ini juga merupakan sebuah persyaratan
yang sangat penting bagi pelaksanaan Akreditasi Puskesmas Jeli sebagai sebuah
puskesmas dengan menjalankan sistem puskesmas akreditasi.
Penyusunan Laporan Health Risk Assessment ini tentu masih memerlukan
perbaikan karena memang Makalah Health Risk Assessment Kerja harus selalu
diperbaiki secara terus – menerus seiring dengan perkembangan Puskesmas Jeli
Kabupaten Tulungagung. Harapannya pelaporan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
yang dimiliki Puskesmas Jeli ini benar – benar sebagai bahan perbaikan /
peningkatan mutu pada Puskesmas Jeli Kabupaten Tulungagung.
Jeli, 2022
Penulis
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan salah satu institusi kesehatan lini pertama yang
komperhensif, mencakup kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Dalam kegiatannya Puskesmas melibatkan banyak layanan umum, anak, gigi,
gizi, KB, lansia, laboratorium, gawat darurat dan lain-lain. Tiap layanan
Puskesmas ini melibatkan banyak tenaga kesehatan di dalamnya sebagai pekerja
kesehatan untuk melayani pasien yang berasal masyarakat sekitar. Masing-
masing layanan juga terdapat proses kerja yang berbeda antara satu dengan yang
lain sehingga potensi bahaya di masing-masing tempat kerja bisa berbeda-beda.
Petugas kesehatan di Puskesmas dapat menderita penyakit yang
disebabkan oleh paparan di tempat kerja sehingga dapat merugikan pekerja itu
sendiri, memberikan beban terhadap keluarga, tempat kerja maupun pemerintah.
Petugas kesehatan yang sakit akibat pekerjaannya dapat menyebabkan angka
tidak masuk kerja menjadi tinggi, menghabiskan biaya untuk berobat, menderita
depresi karena penyakitnya sehingga menjadi tidak produktif. Untuk mengatasi
masalah ini paling baik dilakukan pencegahan supaya jangan sampai terjadi
penyakit akibat kerja maupun yang terkait pekerjaan. Pencegahan dapat dilakukan
apabila kita mengetahui bahaya potensial yang berisiko terhadap kesehatan untuk
dapat dikendalikan. Health Risk Assessment (HRA) merupakan kegiatan
penentuan risiko bahaya potensial di tempat kerja dan penentuan seberapa besar
risiko yang bisa didapat oleh pekerja. Dengan demikian perlu sekali untuk
dilakukan HRA di UPT Puskesmas Jeli. Pada makalah ini penulis bermaksud
untuk mendeskripsikan proses kerja di puskesmas membuat daftar risiko yang
ada, lalu membuat risk rating berdasarkan perhitungan yang dilakukan.
B. Permasalahan
Pekerja di puskesmas rentan untuk terpapar faktor risiko yang ada di
tempat kerja. Kurangnya fasilitas yang didapat dan rendahnya kesadaran baik dari
pekerja maupun dari manajemen dapat membuat risiko semakin besar. Oleh
karena itu perlu untuk dilakukan penilaian risiko pada UPT Puskesmas Jeli.
4
D. Manfaat
1. Bagi pekerja
Dapat bekerja secara aman dan menghindari risiko yang dapat mengganggu
kesehatan.
2. Bagi pihak Puskesmas
Mengetahui risiko-risiko yang ada di berbagai tempat kerja dan melakukan
usaha pengendalian risiko untuk mengurangi besarnya risiko tersebut.
5
BAB 2
HASIL IDENTIFIKASI RISIKO
3) Janji Layanan
1. Memberikan pelayanan yang terbaik sepenuh hati kepada seluruh
masyarakat dengan 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan Santun).
2. Tidak membeda - bedakan masyarakat dengan prinsip persamaan
derajat.
3. Menyelesaikan pelayanan sesuai dengan jadwal waktu yang telah
ditetapkan.
4. Memberikan berbagai kemudahan dalam pengurusan pelayanan
5. Mengingatkan kepada kawan agar jangan melakukan tindakan yang
merugikan masyarakat atau pasien
B. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja Puskesmas Jeli merupakan sebuah bangunan yang terdiri dari
2 lantai.
Lantai 1 terdiri dari:
1. Layanan tindakan
2. Layanan Kesehatan Umum
3. Layanan Kesehatan Gigi
4. Layanan Laboratorium
5. Layanan KIA KB
6. Layanan Kesling & Gizi
7. Layanan Imunisasi
8. Layanan Apotek
9. Pendaftaran Loket
10. Ruang Rekam Medis
11. Gudang Obat
12. Gudang Barang
13. Toilet
C. Proses kerja
Proses kerja di Puskesmas Jeli terbagi menjadi dua yaitu pelayanan dan
pekerjaan kantor. Pelayanan mulai dari bagian pendaftaran, poli umum, poli gigi,
poli KIA KB, laboratorium, layananan gizi, Kesling, apotek yang membentuk
sebuah alur pelayanan di puskesmas dan seluruhnya berada di lantai 1. Kegiatan
kantor berada di lantai 2.
Alur pelayanan
9
Bagian laboratorium
1. Menerima spesimen.
2. Melakukan pemeriksaan dengan alat.
Bagian apotek
1. Menerima resep dan memberikan obat.
2. Mengambilkan obat atau membuat racikan.
3. Melakukan pendataan obat masuk keluar (stock opname).
Sedangkan pekerjaan kantor berada di lantai 2 dan terdiri dari ruang kepala
Puskesmas, ruang TU dan ruang pertemuan
Proses kerja:
1. Melaksanakan pekerjaan di depan komputer atau menulis manual.
2. Mengikuti rapat di ruang pertemuan.
Lantai 1
1. Bagian Penerimaan pasien
3. Poli Umum
4.Rekam medis
5. Ruang Tindakan
6. Apotek
16
7. Ruang KIA KB
17
9. Laboratorium
Untuk penilaian besarnya risiko, penulis mengacu pada matriks derajat risiko dari ILO
tahun 2013.
Tabel 12. Matriks derajat risiko
Potential severity or consequences of injury/illness
Probability 1. Slightly 2. Moderately 3.Very
(likelihood) harmful harmful harmful
of A. Low Low risk Low risk Medium risk
injury/illness probability
happening B. Probable Low risk Medium risk High risk
C. Highly Medium risk High risk High risk
probable
Likelihood
A. Low probability: where the risk of someone being harmed would be unlikely or
infrequent; harm is not likely to occur in the present circumstances.
B. Probable: where there is a strong possibility or likelihood of someone being
injured or made ill when working in the present circumstances.
23
C. Highly probable: work situations in which it is almost certain that someone will
suffer either injury or illness in the present circumstances.
Consequences
1. Slightly harmful: this may refer to injury or illness, which may need only minor
first aid treatment, or there could be some short process interruption. It does not
keep anyone off work for more than a couple of days, if at all.
2. Moderately harmful: in this scenario there is the potential for more serious
injuries or ill health that may cause temporary incapacity from which the person
can recover. The injury or illness keeps the victim off work and poorly for a
substantial period of time. The employer can make a claim for lost time injury or
illness, or process interruption may be for a couple of days.
3. Very harmful: potentially serious injury or illness or death and possible long-
term or permanent injury or illness, including death, amputations, and noise-
induced hearing loss. “Life-changing injuries” is a common term in this context.
Risks
1. Low risk: there may be a slight risk of minor injury or ill health occurring. The
probability of anything happening that may cause harm is low and the
consequences of it happening could vary from slight to moderate.
2. Medium risk: this can be assumed when the consequences or the severity of
injury or ill health are serious, even if the likelihood of a causal event is low. It
can also be assumed when the probability is raised, even when less serious
harm can be expected to result, or where more people are likely to be harmed.
In other words, the consequences could be slight, moderate or very harmful.
3. High risk: this scenario is valid when it is probable or highly probable that there
would be moderate or serious injury or illness or death.
Tersandun 1 A L Melakukan L
g barang tata kelola
ruang dan cara
kerja yang
aman.
Plafon 2 B M Reparasi L
ambruk struktur plafon
Ruang KIA, Melakukan Tertusuk 3 B H Edukasi cara M
IVA, KB, dan pemeriksan jarum kerja yang
MTBS fisik dan suntik aman. Hindari
tindakan re-capping
spuit.
Kesehatan Tindakan Tertusuk 3 A M Edukasi cara M
gigi jarum kerja yang
suntik aman. Hindari
re-capping
spuit.
Laboratorium Mengambil Tertusuk 3 C H Edukasi cara M
spesimen jarum kerja yang
suntik aman. Hindari
re-capping
spuit.
Melakukan Terkena 2 A L Edukasi cara L
pemeriksaa darah/ kerja yang
n cairan aman.
tubuh
Gudang obat Menyusun Tertimpa 2 A L Menetapkan L
barang barang tinggi
maksimum
tumpukan
barang,
edukasi cara
kerja yang
aman.
Tersandun 2 B M Melakukan L
g barang tata kelola
ruang dan cara
kerja yang
aman.
Jatuh 1 A L Melakukan L
tata kelola
ruang dan cara
kerja yang
aman.
Ruang TU Melaksanak Radiasi 3 A M Edukasi cara M
an layar kerja yang
pekerjaan di komputer aman.
depan
computer/
26
menulis
manual
Kesimpulan: Peniliaian risiko keselamatan yang mungkin terjadi kecelakaan kategori tinggi
adalah luka tusuk jarum.
F. Health Risk Assessment (HRA)
HRA pada bagian pelayanan
tangan.
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Puskesmas Jeli merupakan pusat layanan kesehatan yang melibatkan banyak
tenaga kesehatan di dalamnya.
2. Bahaya potensial yang paling banyak dijumpai adalah bahaya biologi dan
ergonomi.
3. Gangguan kesehatan yang paling berisiko terhadap pekerja Puskesmas Jeli
adalah penyakit infeksi, Iritasi saluran napas, Stres kerja
4. Risiko kecelakaan kerja yang paling tinggi adalah luka tusukan jarum.
B. Saran
1. Perlu dilakukan pengendalian terhadap bahaya potensial di Puskesmas Jeli.
2. Pengendalian yang dapat dilakukan terhadap risiko penyakit infeksi dan
risiko tusukan jarum adalah: edukasi cara kerja yang aman; menggunakan
APD yang sesuai seperti sarung tangan, masker, kacamata pelindung, apron
pelindung; hindari re-capping spuit; pemeriksaan kesehatan pra kerja,
berkala dan khusus; vaksinasi bagi individu yang belum imun.
3. Pengendalian yang dapat dilakukan terhadap risiko LBP adalah: edukasi
tentang bahaya LBP, penyebab dan pencegahannya.
4. Pengendalian yang dapat dilakukan terhadap risiko kanker kulit adalah
pemasangan kanopi sebagai pelindung atau memindahkan meja penerimaan
lebih ke arah dalam ruangan agar terlindung dari sinar matahari;
menggunakan payung atau topi atau memasang tenda ketika melakukan
kegiatan di lapangan; dan penggunaan sunblock untuk melindungi kulit dari
paparan UV.
30
DAFTAR PUSTAKA
1. Indonesia: Tren Sosial dan Ketenagakerjaan Agustus 2014. Asian Decent Work
Decade 2006-2015.[internet] [diakses pada 31 Januari 2018]. Tersedia dari:
http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/
documents/publication/wcms_329870.pdf
2. Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Cilincing. 2017.
3. ILO. Training package on workplace risk assessment and management for small
and medium-sized enterprises. Geneva: ILO; 2013.